BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya
dan untuk meningkatkan kekayaan bersih para pemegang saham. Tujuan lain
perusahaan adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik sehingga
perusahaan menghasilkan produk (barang dan jasa) yang mengungguli para
pesaing dalam pemenuhan keinginan dan kebutuhan konsumen, yang pada
gilirannya perusahaan meningkatkan pangsa pasar (Rahmat, 2014). Akuntansi
didefinisikan sebagai seni untuk mengumpulkan, mengklarifikasikan, mencatat
dan menghasilkan laporan, yaitu laporan keuangan yang dapat digunakan oleh
pihak pihak yang berkepentingan (stake holders) baik pihak di dalam perusahaan
atau di luar perusahaan. Ilmu akuntansi tidak hanya berpusat laporan keuangan
tetapi juga memperhatikan data-data (informasi akuntansi) yang dikumpulkan
yang nantinya dapat untuk membuat laporan keuangan tersebut. Data-data
tersebut dapat terkumpul apabila manajemen suatu organisasi tersebut berjalan
dengan baik. Manajemen atau faktor manusia merupakan masalah utama di
setiap kegiatan yang ada di dalamnya. Robbin (2006) menyatakan bahwa
organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan
sebuah batasan yang reaktif dapat diidentifikasikan, bekerja secara terus menerus
untuk mencapai tujuan. Semua tindakan yang diambil dalam setiap kegiatan
diprakarsai dan ditentukan oleh manusia yang menjadi anggota perusahaan.
Perusahaan membutuhkan adanya faktor sumber daya manusia yang
1
2
potensial baik pemimpin maupun karyawan pada pola tugas dan pengawasan
yang merupakan penentu tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia
merupakan tokoh sentral dalam organisasi maupun perusahaan. Agar aktivitas
manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki karyawan yang
berpengetahuan dan berketrampilan tinggi serta usaha untuk mengelola
perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat.
Menurut Setiyawan dan Waridin (2006) kinerja merupakan hasil atau
prestasi kerja karyawan yang dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas
berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak organisasi.
Kepemimpinan merupakan unsur yang penting dalam menjalankan roda
organisasi. Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda
dalam
memimpin
yang
biasanya
disebut
gaya
kepemimpinan.
Gaya
kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi
perilaku orang lain sesuai dengan keinginannya itu dipengaruhi dengan sifat
pemimpin itu sendiri (Suranta 2002). Kepemimpinan mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan motivasi. Karena keberhasilan seorang pemimpin dalam
menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah diterapkan sangat
tergantung kepada kewibawaan. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang
baik akan menciptakan motivasi yang tinggi di dalam diri setiap bawahan,
sehingga dengan motivasi tersebut akan timbul semangat kerja yang dapat
meningkatkan kinerja dari bawahan.
Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh peran seorang pemimpin
dengan gaya kepemimpinan dalam mempengaruhi bawahannya dalam rangka
3
mencapai tujuan organisasi. Untuk mewujudkan gaya kepemimpinan yang
efektif diperlukan pemimpin yang berkualitas dan profesional yang mampu
memotivasi bawahannya agar dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan
ketentuan organisasi (Fahmi, 2009). Kurangnya peranan pemimpin dalam
menciptakan komunikasi harmonis serta memperikan pembinaan aparat, akan
menyebabkan tingkat kinerja karyawan rendah. Demikian halnya dengan
kurangnya motivasi karyawan seperti tidak disiplin masuk kerja, malas-malasan
dalam bekerja akan menyebabkan tingkat kinerja karyawan rendah.
Begitu
halnya dengan disiplin kerja, disiplin merupakan sebuah titik awal dari segala
kesuksesan dalam rangka mencapai tujuan sebuah organisasi. Penerapan disiplin
dalam suatu organisasi bertujuan agar semua pegawai yang ada dalam
perusahaan tersebut bersedia dengan sukarela mematuhi serta mentaati setiap
tata tertib yang berlaku tanpa ada paksaan. Disiplin kerja yang baik dapat dilihat
dari tingginya kesadaran para pegawainya dalam mematuhi serta mentaati segala
peraturan dan tata tertib yang berlaku, besarnya rasa tanggung jawab akan tugas
masing-masing, serta meningkatkan efisiensi dan kinerja para pegawainya.
Restoran adalah salah satu wisata kuliner di Kota Solo. Di kota Solo ini
banyak restoran-restoran dan mempunyai beragam khas yang menjadi ciri khas
Restoran tersebut. Seperti halnya restoran yang mempunyai khas variasi menu
nusantara ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 2009 yang bernama Restoran Goela
Klapa ini. Restoran ini merupakan perusahaan perseorangan yang bergerak di
bidang jasa. Restoran ini mempunyai kurang lebih 50 menu nusantara di
Indonesia, contohnya menu Ayam Betutu dari Bali, Kaddo Bulo dari Makasar,
4
Ayam Barisan dari Kalimantan, Wedang Imogiri dari Jawa dan lain-lain. Begitu
juga dengan Restoran Boga Bogi 2 yang lebih menonjolkan menu paket/ buffet
pernikahan dengan dekorasi yang elegan dan menarik, hampir tiap bulan ada
event pernikahan di restoran ini. Restoran Adem Ayem yang terkenal dengan
gudeg kendil yang terletak di Jantung Kota Solo. Dan yang terakhir yang juga
terletak di Jalan Slamet Riyadi Restoran Solo Bistro dengan ciri khas ballroom
luas cocok untuk acara meeting dan pertemuan. Peneliti tertarik untuk meneliti
restoran-restoran tersebut di dalam penelitian ini. Pada umumnya Restoran
adalah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa yang lebih menekankan pada
pelayanan kepada pelanggan, maka dari itu faktor kepemimpinan yang baik
nantinya dapat memotivasi karyawan untuk dapat memberikan pelayanan yang
maksimal kepada custumer, begitu juga faktor disiplin karyawan yang juga
menunjang kelangsungan dan keberhasilan operasional restoran.
Terdapat faktor negatif yang dapat menurunkan kinerja karyawan,
diantaranya adalah menurunnya keinginan karyawan untuk mencapai prestasi
kerja, kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan sehingga
kurang menaati peraturan, pengaruh yang berasal dari lingkungannya, teman
sekerja yang juga menurun semangatnya dan tidak adanya contoh yang harus
dijadikan acuan dalam pencapaian prestasi kerja yang baik. Semua itu
merupakan sebab menurunnya kinerja karyawan dalam bekerja. Faktor-faktor
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja diantaranya adalah gaya
kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja.
Perusahaan menggunakan penghargaan atau hadiah dan ketertiban sebagai
5
alat untuk memotivasi karyawan. Pemimpin mendengar ide-ide dari para
bawahan sebelum mengambil keputusan. Gaya kepemimpinan yang tepat akan
menimbulkan motivasi seseorang untuk berprestasi. Gaya pemimpin yang baik
sebaiknya tidak memihak sebagian karyawan atau hanya memihak karyawan
yang menguntungkan saja. Pemimpin yang baik juga bukan mencari hanya
benar atau salah (mengadu domba) tetapi harus dapat menyelesaikan masalah
secara adil. Sukses tidaknya karyawan dalam prestasi kerja dapat dipengaruhi
oleh gaya kepemimpinan atasannya. Hakim (2006) menyatakan motivasi sebagai
proses yang bermula dari kekuatan dalam hal fisiologis dan psikologis atau
kebutuhan yang mengakibatkan perilaku atau dorongan yang ditujukan pada
sebuah tujuan atau insentif. Beberapa peneliti telah menguji hubungan antara
motivasi dengan kinerja karyawan, antara lain Suharto dan Cahyono (2005),
Hakim (2006). Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja menunjukan hasil yang
sama bahwa hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan menunjukan
hubungan positif dan signifikan.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian dengan judul:
“Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap
Kinerja Karyawan beberapa Restoran di Surakarta”. Penelitian yang peneliti
lakukan merujuk pada penelitian Suharto dan Cahyono (2005). Perbedaan
penelitian dan peneliti lakukan dengan penelitian ini adalah :
1. Objek yang peneliti teliti adalah beberapa Restoran di Surakarta yaitu :
Restoran Goela Klapa, Boga Bogi, Boga Bogi, Solo Bristo. Perusahaan ini
adalah yang bergerak pada bidang jasa.
6
2. Peneliti menambah variabel Disiplin kerja dalam variabel independent
peneliti.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dirumuskan suatu pertanyaan
penelitian
sebagai berikut:
1. Apa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan di beberapa
Restoran?
2. Apa motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan di beberapa Restoran?
3. Apa disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di beberapa
Restoran?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka
penelitian ini
dilakukan dengan tujuan:
1.
Untuk menguji dan memberikan bukti terkait pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan di beberapa restoran di Kota Surakarta
2.
Untuk menguji dan memberikan bukti terkait pengaruh motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan di beberapa restoran di Kota Surakarta
3.
Untuk menguji dan memberikan bukti terkait pengaruh disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan di beberapa restoran di Kota Surakarta
D. Manfaat Penelitian
Manfaat-manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
7
berikut:
1. Bagi Akademik
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi terdapat faktorfaktor dominan yang mempengaruhi kinerja karyawan di perusahaan. Hasil
penelitian ini dapat dijadikan perbandingan dengan penelitian dengan topik
yang serupa
2. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi terdapat faktor-faktor
dominan yang mempengaruhi kinerja karyawan sehingga untuk bahan
pertimbangan meningkatkan kualitas kinerja restoran
Download