Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat

advertisement
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
BAB II
PROFIL SANITASI SAAT INI
2.1
GAMBARAN WILAYAH
Gambaran umum wilayah Kabupaten Pakpak Bharat meliputi
kondisi geografis, administratif, kondisi fisik wilayah, demografi,
keuangan dan perekonomian daerah, sosial budaya dan kelembagaan.
A. Geografis, Topografis dan Geohidrologi
Kondisi Geografis
Wilayah
Kabupaten Pakpak Bharat berada pada Wilayah
Dataran Tinggi tepatnya di sebelah timur Provinsi Sumatera Utara
dengan letak geografis diantara pada 2°15’00” - 3°32’00”
Lintang
Utara dan 90°00ˊˊ - 98°31ˊˊ Bujur Timur. Kabupaten Pakpak Bharat
ditempuh sekitar 175 Km ke Kota Medan sebagai ibu kota Provinsi
Sumatera Utara via darat. Kabupaten Pakpak Bharat merupakan
pemekaran dari Kabupaten Dairi pada Tahun 2003 dan sekaligus
pintu gerbang masuk ke Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Tabel 2.1 Letak Geografis Kab. Pakpak Bharat
1
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Adapun batas-batas administratif Kabupaten Pakpak Bharat sebagai
berikut :
a.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Silima Pungga –
Pungga, Lae Parira dan Silima Pungga - pungga
Kabupaten
Dairi;
b.
Sebelah Barat berbatasan dengan Aceh Singkil dan Kota
Subulussalam Provinsi Nangroe Aceh Darussalam;
c.
Sebelah Selatan berbatasan Kecamatan Tara Bintang Kabupaten
Humbang Hasundutan dan Kecamatan Manduamas Kabupaten
Tapanuli Tengah;
d.
Sebelah
Timur
berbatasan
dengan
Kecamatan
Parbuluan
Kabupaten Dairi dan Kecamatan Harian Kabupaten Samosir dan
Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan.
Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari pegunungan dan
perbukitan yang memiliki kemiringan yang terjal dan sangat terjal.
Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas 1.218,30 Km2 atau setara
dengan 121.830 Ha. Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari
1,70 %
dari luas daratan Provinsi Sumatara Utara. Ibukota Kabupaten
Pakpak Bharat adalah Salak yang terletak di kecamatan Salak.
Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan dan 52
(lima puluh dua) Desa dengan rincian sebagai berikut :
2
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Tabel 2.1 Daftar Kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat
No.
Kecamatan
Luas (ha)
Penduduk
(Jiwa)
Kepadatan
Penduduk
(jiwa/ha )
1
Salak
24.557,0
8.119
0,33
2
Sitellu Tali Urang Jehe
47.362,0
10.517
0,22
3
Pagindar
7.545,0
1.362
0,18
4
Sitellu Tali Urang Julu
5.302,0
3797
0,72
Pergetteng-getteng
5
Sengkut
6.664,0
4201
0,63
6
Kerajaan
14.761,0
9131
0,62
7
Tinada
7.403,0
4084
0,55
8
Siempat Rube
8.236,0
4305
0,52
45.516
0,37
Luas Kabupaten Pakpak
Bharat
121.830,0
Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka 2016
Jarak antara Ibu kota kecamatan di Kab. Pakpak Bharat
Kota
Salak
Suka
Sibande
ramai
Salak
Suka
18
18
Ulu
Kecupak
Pagindar
Tinada
Merah
Jambu
Rea
29
10
4.2
112.4
8
5
11
28
22.2
99
10
15
39
33.2
88
21
26
14.2
127
18
15
Ramai
Sibande
29
11
Ulu
10
28
39
3
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Merah
Kecupak
4.2
22.2
33.2
14.2
121.1
Pagindar
112.4
99
88
127
121.2
Tinada
8
10
21
18
12.2
109
Jambu
5
15
26
15
11.2
116
12.2
11.2
109
116
5
116
Rea
Sumber Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka 2016

Topografi
Kondisi geografis Kabupaten Pakpak Bharat sebagian besar merupakan
dataran dengan ketinggian 340 - 1822 Meter dari atas permukaan laut
dengan kondisi geografis berbukit bukit. Secara topografis Kabupaten
Pakpak Bharat merupakan salah satu wilayah pantai barat Sumatera Utara,
berada pada bentang lahan yang didominasi oleh keadaan berbukit hingga
bergunung. Kelerengan di daerah ini pada umumnya miring/berbukit
hingga sangat curam, sehingga pengunaan lahan di kawasan ini didominasi
oleh kawasan hutan lindung, hutan produksi bahkan hutan suaka alam.
Secara morfologi daerah perencanaan dapat dibagi menjadi 4 satuan
morfologi, yaitu :

Morfologi dataran;

Morfologi dataran bergelombang;

Morfologi perbukitan bergelombang;

Morfologi Perbukitan terjal.
4
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Visualisasi topografi Kabupaten Pakpak Bharat
a. Morfologi Dataran
Satuan morfologi ini merupakan bentang alam dataran yang secara
geologi ditempati oleh pelapukan endapan vulkanik dan endapan
endapan alluvial sungai. Morfologi ini umumnya merupakan dataran
tinggi. Kemiringan lereng 0 - 5%, Terletak pada kisaran ketinggian
865 - 880 m serta kisaran 325 - 340 m. Wilayah yang memiliki daerah
dataran relatif paling luas umumnya dijumpai disekitar Kecamatan
Sitellu Tali Urang Jehe, yaitu seluas 3.829 Ha atau sekitar 8,08 %
dari seluruh luas total kecamatan. Sedangkan wilayah kecamatan
yang
paling
rendah
mempunyai
wilayah
dataran
terdapat
di
Kecamatan Salak, yaitu hanya sekitar 1,56% (743 Ha) dari luas
seluruh kecamatan.
Daerah dataran dijumpai pula pada sebagian wilayah kecamatan
Tinada bagian barat kecamatan Siempat Rube dan bagian timur serta
sebagian kecamatan Pagettenggetteng sengkut.
5
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
b. Morfologi Dataran Bergelombang
Sesuai dengan namanya satuan ini merupakan daerah berlereng
pada kaki pegunungan perbukitan . Kemiringan Lereng 5- 8%,
umumnya terletak pada kisaran ketinggian 300 - 400 m; 600 - 700
m. Wilayah dataran bergelombang menempati luas wilayah sekitar
5 % dari seluruh Kabupaten.
c. Morfologi Perbukitan Bergelombang
Merupakan wilayah perbukitan relatif landai. Umumnya terletak
pada lereng perbukitan Kemiringan Lereng 8 - 40%, Terletak pada
berbagai variasi ketinggian. Wilayah perbukitan bergelombang
terutama dijumpai di kecamatan Kecamtan Sitellu Tali Urang Jehe.
d. Morfologi Perbukitan Terjal
Merupakan wilayah perbukitan terjal dengan kemiringan lereng >
40 %. Penyebaran wilayah perbukitan hampir merata diseluruh
wilayah Kabupaten, mencapai luas
67,0
% dari total luas
Kabupaten. Terletak pada berbagai variasi ketinggian 700 - 1480 m.
Puncak perbukitan dan pegunungan dibagian timur kabupaten
terletak pada kelevasi relatif lebih tinggi dibandingkan perbukitan
pada bagian barat.
Puncak perbukitan tertinggi antara lain; Dolok Sibolangit + 1340 m,
Dolok Batu Bulan + 1456 m, Dolok Raja +1208 m , Dolok
Nampoltak + 1267 m, Dolok Sirangggas +1367 m.
Tabel Kemiringan Lereng
No
Kemiringan Lereng
Luas (Ha)
Persentase (%)
1.
0 – 5%
5.981,853
4,91
2.
5–8%
3.752,364
3,08
3.
8 – 40 %
30.469,683
25,1
4.
>40 %
81.626,1
67,0
Sumber RISPAM Kabupaten Pakpak Bharat, 2015
6
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Peta Topografi Kabupaten Pakpak Bharat serta visualisasi bentuk
Morfolologi Kabupaten Pakpak Bharat
7
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Visualisasi Bentuk Morfologi dan Topografi di sekitar Kota Salak dan
Bukit Raja dilihat dari arah utara ke selatan.
Visualisasi Bentuk Morfologi dan Topografi di sekitar Kota Salak
dilihat dari selatan ke utara.
8
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Dilihat dari kemiringan lerengnya, Kabupaten Pakpak Bharat
memiliki keadaan lereng yang bervariasi yaitu mulai dari datar,
berombak, bergelombang, curam hingga terjal.
 Hidrologi
1. Analisis Potensi Air Tanah
Air tanah merupakan sumber daya alam yang ketersediaannya
baik
kuantitas
tergantung
(jumlah)
pada
maupun
kondisi
kualitas
lingkungan,
(mutu)
dimana
sangat
proses
pengimbuhan pengaliran dan pelepasan air tanah tersebut
berlangsung pada suatu wadah yang disebut cekungan airtanah
(groundwater basin). Oleh karena itu dapat dimengerti apabila
landasan kebijakan dalam pengelolaan air tanah berbasis pada
cekungan air tanah, sebagaimana telah ditetapkan di dalam UU
No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Pasal 12 ayat (2).
Oleh karena itu, cekungan air tanah tidak dibatasi oleh batasbatas administrasi suatu daerah. Artinya cekungan air tanah
dapat berada dalam lintas batas kabupaten/kota, lintas batas
provinsi atau bahkan lintas batas negara.
Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Pasal 1
angka 1, cekungan air tanah diartikan sebagai suatu wilayah
yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian
hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan
pelepasan air. Dengan demikian, setiap cekungan air tanah
memiliki ciri-ciri hidrogeologis tersendiri, yang secara hidraulik
dapat berhubungan dengan cekungan air tanah lainnya atau
bahkan tidak sama sekali.
Batas cekungan air tanah dilakukan dengan menggunakan tipetipe batas yang didasarkan pada sifat hidraulik sebagai berikut.
1. Batas tanpa aliran (zero-flow/noflow boundaries). pada
batas tersebut tidak terjadi aliran air tanah atau besarnya
9
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
aliran air tanah tidak berarti jika dibandingkan dengan
aliran pada akuifer utama. Contoh tipe batas ini adalah
kontak secara lateral maupun vertikal antara akuifer dengan
batuan yang secara nisbi bersifat kedap air. Termasuk tipe
batas ini adalah batas pemisah air tanah (groundwater
divide), yakni batas yang memisahkan dua aliran air tanah
dengan arah berlawanan.
2. Batas muka air permukaan (head-controlled boundaries);
apabila diketahui tekanan hidrauliknya yang dapat bersifat
tetap atau berubah terhadap waktu. Tipe batas tersebut
dapat ditentukan sebagai batas lateral cekungan apabila
sistem akuifer utama pada cekungan itu bersifat tidak
tertekan (unconfined aquifer system);
3. Batas aliran air tanah (flow-controlled boundaries); apabila
pada batas tersebut volume airtanah per satuan waktu yang
masuk atau keluar cekungan air tanah berasal dari atau
menujuke lapisan batuan yang tidak diketahui tekanan
hidrauliknya dan keterusannya.
4. Batas muka air tanah bebas (free surface boundary); apabila
pada batas tersebut tekanannya sama dengan tekanan udara
luar.
Konsepsi Cekungan Air Tanah
Secara vertikal, cekungan air tanah dibatasi di bagian
bawahnya oleh lapisan batuan yang secara nisbi bersifat kedap air
dan di bagian atasnya oleh muka air tanah bebas dan/atau muka
air permukaan (sungai, danau, rawa, waduk).
Dikarenakan batas cekungan, secara geologi ditempati batuan
kedap (impermeable) yang kemampuan meresapkan air (hujan)
10
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
sangat kecil, sehingga wilayah cekungan air tanah dapat di
indetifikasi sebagai kawasan rawan air (tanah).
Secara vertikal, cekungan air tanah dibatasi di bagian bawahnya
oleh lapisan batuan yang secara nisbi bersifat kedap air dan di
bagian atasnya oleh muka air tanah bebas dan/atau muka air
permukaan (sungai, danau, rawa, waduk).
Peta Cekungan Air tanah Kabupaten Pakpak Bharat
Sumber RISPAM Kab. Pakpak Bharat, 2015
11
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Berdasarkan peta Cekungan Air Tanah Lembar IV Sumatera (Pusat
Lingkungan Geologi- Badan Geologi Kementrian ESDM 2008) ,
Hanya sebagian kecil wilayah Kabupaten Pakpak Bharat terletak
dalam Wilayah Cekungan Air Tanah, yaitu : “Cekungan air Tanah
Sidikalang” .
Yang termasuk Wilayah Cekungan Air Tanah Sidikalang di wilayah
Kabupaten Pakpak Bharat meliputi Kecamatan Siempet Rube,
Sitelu Tali Urang Julu, Kerajaan, serta sebagian kecil Kecamatan
Salak.
Pada wilayah bukan cekungan air tanah, keterdapatan air tanah
hanya dijumpai secara terbatas pada zona pelapukan batuan
impermeabel atau pada lembah perbukitan dimana terdapat
akumulasi tanah pelapukan dan endapan hasil erosi yang bersifat
porous.
Informasi kondisi hidrogeologi kabupaten Pakpak Bharat sangat
terbatas, dan hanya diperoleh berdasarkan Peta Hidrogeologi
Indonesia Lembar Sumatra dengan Skala 1.000.000, sehingga sulit
untuk dijadikan acuan. Oleh karena itu untuk mendapatkan
gambaran
kondisi
hidrogeologi
Kabupaten
Pakpak
Bharat
Konsultan menyusun peta hidrogeologi Kabupaten Pakpak Bharat
berdasarkaN hasil analisa kompilasi data survai dengan peta
Geologi dan Peta Cekungan Air tanah (Geologi Tata Lingkungan –
ESDM -Soetrisno-1985).
Sistem akuifer di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat dapat
dipisahkan menjadi 3 (tiga wilyah), yaitu:
a. Wilayah air tanah dengan akuifer melalui celahan dan ruang
antar butir;
b. Wilayah air tanah dengan akuifer melalui celahan, rekahan dan
saluran; dan
c. Wilayah air tanah dengan akuifer berproduktivitas rendah dan
airtanah langka.
12
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Uraian masing-masing wilayah air tanah seperti berikut di bawah
ini :
1. Wilayah air tanah dengan akuifer melalui celahan dan ruang
antar butir
Wilayah air tanah ini umumnya menempati daerah dataran,
atau kaki perbukitan yang secara geologi ditempati endapan
aluvial dan sedimen tufa toba. Meliputi akuifer berproduktivitas
sedang dan akuifer setempat. Akuifer setempat, mempunyai
keterusan
akuifer
beragam,
muka
air
tanah
dalam
dan
pemunculan mata air dengan debit kecil.
2. Wilayah airtanah dengan akuifer melalui celahan, rekahan
dan saluran
Wilayah air tanah ini umumnya terdapat di daerah kaki
perbukitan yang ditempati pelapukan formasi tufa toba, berupa
akuifer yang pengalirannya terbatas melalui zona celahan atau
rekahan pada batuan tufa yang berongga dan mempunyai
hubungan antara satu rongga dan lainnya. Akuifer setempat
produktif, mempunyai aliran air tanah yang terbatas melalui
celahan, rekahan atau saluran pelarutan, muka air tanah
umumnya dalam dan debit mata air kebanyakan kecil.
3. Wilayah airtanah dengan akuifer berproduktivitas rendah
dan airtanah langka.
Wilayah air tanah ini umumnya merupakan daerah yang
dibentuk oleh batuan metamorf dan tufa toba pada daerah
perbukitan. Pada batuan formasi tufa toba masih dapat
diharapkan
yaitu
berupa
akuifer
setempat
berarti
tetapi
umumnya mempunyai produktivitas rendah, sedangkan daerah
langka atau tak berarti terdapat pada batuan metamorf. Daerah
airtanah langka sangat umumnya terdapat pada sedimen
Tersier.
13
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Tabel Mata Air Kab. Pakpak Bharat
No
Kecamatan
Lokasi Mata Air
1.
Salak
Desa Salak I, Desa
Boangmanalu, Desa
Kutatinggi,
Sibongkaras
Desa
2.
Sitellu Tali Urang Jehe
Desa Malum, Desa
Bandarbaru, Desa
Kaban
Tengah,
Desa Mbinalun
3.
Pagindar
Desa
Pagindar,
Desa Lae Mbentar,
Desa
Napatalun
Perlambuken
4.
Pagindar
Desa
Pagindar,
Desa Lae Mbentar,
Desa
Napatalun
Perlambuken
5.
Sitellu Tali Urang Julu
Desa Lae Langge
Namuseng,
Desa
Ulumerah,
Desa
Pardomuan
6.
Pergetteng-getteng Sengkut
Desa Kecupak I,
Desa Kecupak II,
Desa
Simerpara,
Desa Aornakan II
7.
Kerajaan
Desa
Sukaramai,
Desa Perpulungen,
Desa Kuta Dame,
Desa
Surung
Mersada, Desa Kuta
Meriah,
Desa
Majanggut II
8.
Tinada
Desa Mahala, Desa
Prongil,
Desa
Kutababo,
Desa
Silima Kuta
9.
Siempat Rube
Desa Kuta Jungak,
Desa
Mungkur,
Desa Siempat Rube
4
Sumber Draft RTRW Kabupaten Pakpak Bharat 2012 - 2032
14
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
2. Air Permukaan
Secara hidrografi Kabupaten Pakpak Bharat merupakan
bagian dari Wilayah Sungai Alas Singkil. WS alas Singkil secara
administrasi melintasi 2 wilayah provinsi yaitu Propinsi Sumatera
utara (Termasuk Kabupaten Pakpak Bharat) serta Propinsi Nangroe
Aceh Darussalam.
Sungai Utama yang mengalir di wilayah Pakpak Bharat secara garis
besar terbagi kedalam 3 daerah aliran sungai, yaitu : DAS Lae
Kombih, DAS Lae Ordi, dan DAS Lae Gundur .
Sungai sungai tersebut bermuara ke Sungai Singkil di Propinsi
Nangroe Aceh Darussalam
Peta Sungai Kab. Pakpak Bharat
Sumber RISPAM Kab. Pakpak Bharat, 2015
15
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Di bawah ini adalah Inventarisasi sungai yang ada di Kabupaten Pakpak
Bharat, yakni :
Inventarisasi Sungai
N
o
Nama Sungai
1. DAS Lae Ordi
- Sub DAS Lae
Sicike – Cike
- Sub DAS Lae
Mbulan
- Sub DAS Lae
Une
- Sub DAS Lae
Simeratah
- Sub DAS Lae
Kuta Tengah
2. DAS Lae
Kombih
- Sub DAS Lae
Kandes
- Sub DAS Lae
Salembatu
- Sub DAS Lae
Angkat
- Sub DAS Lae
Peradah
- Sub DAS Lae
Tepuh
- Sub DAS Lae
Kombih
- Sub DAS Lae
Mbilulu
- Sub DAS Lae
Kerajaan
- Sub DAS Lae
Pengiringan
- Sub DAS Lae
Paku
- Sub DAS Lae
Arkis
- Sub DAS Lae
Ndarsal
- Sub DAS Lae
Merkena
- Sub DAS Lae
Kemenir
- Sub DAS Lae
Panjang
(Km)
401,94
4,50
588,21
Lebar (m)
Kedala
man
(m)
0,12
0,1
Debit
(m3/detik)
Maks
Min
48,57
0,24
2,4
0,15
0,72
4,5
0,12
0,68
3,52
0,10
0,42
2,5
0,4
0,21
4,0
2,2
2,4
0,15
40,17
2,5
0,5
8,5
0,5
1,4
0,7
Permukaan
3,45
1,7
Dasar
0,10
5,70
1,0
0,25
4,0
2,4
0,42
1,12
0,44
0,10
40,17
2,7
1,56
3
0,6
2,2
1,5
12
0,3
7,35
0,26
4,22
1,13
4,01
2,29
1,72
6,70
7,2
2
0,2
0,27
2,5
0,5
3,3
0,2
1,28
0,20
1,76
1,51
16
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
3
Mbarak
- Sub DAS Lae
Tomel
- Sub DAS Lae
Mbulu Didi
- Sub DAS Lae
Malem
- Sub DAS Lae
Bertungun
- Sub DAS Lae
Kerembaken
4,20
Lae Gundur
- Sub DAS lae
Bagindar
364,11
1,3
0,45
5,2
0,5
0,21
3,10
1,48
0,5
1,83
0,45
4,35
1,2
0,58
0,63
1,50
7,50
2,34
2,5
1,5
21,35
1,35
Sumber Analisa dan Pemetaan Potensi Aliran Sungai Tahun 2008

Klimatologi
Faktor iklim Kabupaten Pakpak Bharat dipengaruhi oleh keadaan
alamnya yang sebagian besar merupakan perbukitan yang terletak
pada elevasi sekitar 3 sampai dengan lebih dari 65 derajat. Curah
hujan tahunan di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat tergolong
daerah tropis basah dengan curah hujan rata-rata 311 mm/tahun,
suhu rata-rata 28⁰C. Dan kelembaban udara relatif rata – rata
berkisar 86 % s/d 92 %. Di Kabupaten Pakpak Bharat terdapat 2
musim yaitu musim hujan dan kemarau. Musim hujan biasanya
terjadi pada Bulan September hingga Desember. Sedangkan musim
kemarau biasanya terjadi pada Bulan Mei s.d Juli.
17
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Tabel Jumlah Hari Curah Hujan
Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2009
No
BULAN
HARI
CURAH
RATA –
HUJAN
HUJAN
RATA
(HARI)
(mm)
(mm)
1.
Januari
14
329
12,65
2.
Februari
12
149
7,10
3.
Maret
12
321
15,29
4.
April
15
188
6,96
5.
Mei
10
210
11,05
6.
Juni
12
165
6,88
7.
Juli
12
189
9,45
8.
Agustus
12
176
8,38
9.
September
17
312
9,75
10.
Oktober
16
339
12,11
11.
November
20
405
11,91
12.
Desember
12
378
16,43
Jumlah
164
3.161
19,27
Sumber Dok. RPJMD Kab. Pakpak Bharat, 2010
Karena terletak dekat garis Khatulistiwa, kabupaten Pakpak Bharat
tergolong kedalam daerah beriklim tropis.
18
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
B. Administrasi
Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari 8 (delapan) kecamatan dan 52 (lima
puluh dua) desa dengan rincian sebagai berikut : (1). Kecamatan Salak
ibukota Salak terdapat 6 (enam) desa dan 30 (tiga puluh) dusun; (2).
Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu ibukota Sibande terdapat 10 (sepuluh)
desa dan 48 (empat puluh delapan) dusun; (3). Kecamatan Pagindar
ibukota Sibagindar terdapat 4 (empat) desa dan 12 (dua belas) dusun; (4).
Kecamatan Sitellu Tali Urang Juli ibukota Singgabur terdapat 5 (lima)
desa dan 19 (sembilan belas) dusun; (5). Kecamatan Kerajaan ibukota
Sukaramai terdapat 10 (sepuluh) desa dan 37 (tiga puluh tujuh) dusun;
(6). Kecamatan Tinada ibukota Tinada terdapat 6 (enam) desa dan 22 (dua
puluh dua) dusun; (7). Kecamatan Pergetteng – getteng Sengkut ibukota
Kecupak terdapat 5 (lima) desa dan 22 dusun; (8). Kecamatan Siempat
Rube ibukota Jamburea terdapat 6 (enam) desa dan 22 dusun. Seluruh
Kabupaten Pakpak Bharat masih diklasifikasikan kepada 50 (lima puluh)
desa swadaya dan 2 (dua) desa swakarya.
1. Kecamatan Salak
Berdasarkan Kecamatan Salak Dalam Angka Tahun 2016 luas wilayah
245,57 km2
dengan batas – batas sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Kecamatan Tinada, Siempat Rube
Sebelah Selatan
: Kabupaten Humbang Hasundutan
Sebelah Barat
: Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut
Sebelah Timur
: Kecamatan
Sitellu
Tali
Urang
dan
Siempat Rube
Dengan luas kecamatan Salak sekitar 245,57 km2 terdapat
areal pertanian persawahan sekitar 2,43 km2, areal pertanian
non persawahan sekitar 46,52 km2, areal perkampungan
sekitar 4,88 km2, sedangkan sisanya areal hutan sekitar 191,74
km2. Hasil pertanian pada umumnya adalah padi sawah, padi
ladang, jagung, kopi, karet sedangkan buah-buahan yang ada di
kecamatan Salak adalah nenas, jeruk dan pisang. Sementara
19
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
untuk peternakan antara lain ternak babi, kerbau, kambing,
lembu dan juga ternak unggas seperti ayam dan itik.
Tabel Nama Desa di Kecamatan Salak
No
1.
Kecamatan
Salak
Desa
1. Sibongkaras
2. Kuta Tinggi
3. Penanggalan Binanga
Boang
4. Salak I
5. Salak II
6. Boangmanalu
2. Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe
Kecamatan sitellu Tali Jehe berjarak 31 Km dari ibukota kabupaten
berbatasan dengan :
Sebelah utara
: Silima
Pungga
–
pungga,
Kecamatan
Sidikalang, Kecamatan Lae Parira
Sebelah Selatan
: Kecamatan Salak dan Kerajaan
Sebelah Timur
: Kecamatan Kerajaan
Sebelah Barat
: Kota Subulussalam
Kecamatan sitellu Tali Urang Jehe memiliki luas 473,62 km2 yang
sebagian besar penduduknya petani dengan jenis tanaman
Gambir, Kopi, Karet, Sawit, Kakao, Nilam. Sedangkan ternak
yang biasa dikembangkan di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe
adalah Kerbau, Sapi, Babi, Kambing, Ayam dan Bebek.
20
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Tabel Nama Desa di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe
No.
2.
Kecamatan
Sitellu Tali Urang Jehe
Desa
1. Kaban Tengah
2. Bandar Baru
3. Tanjung Meriah
4. Tanjung Mulia
5. Simbruna
6. Perolihen
7. Maholida
8. Perjaga
9. Malum
10. Mbinalun
3. Kecamatan Pagindar
Kecamatan Pagindar merupakan salah satu hasil pemekaran dari
Kecamatan Salak dengan luas wilayah 75,45km2 terdiri dari 4
desa dan 12 dusun. Kecamatan Pagindar terletak di sebelah
selatan Kabupaten Pakpak Bharat dengan jarak ke ibukota
Kabupaten adalah 120 km, dan memiliki batas-batas
sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Kecamatan Kerajaa
Sebelah Timur
: Kecamatan
Salak
dan
Kecamatan
Pergetteng-Getteng Sengkut
Sebelah Selatan
: Kabupaten Tapanuli Tengah
21
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Sebelah Barat
: Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Kecamatan Pagindar pada umumnya adalah daerah berbukitbukit dimana letak kantor Camat berada pada Koordinat Garis
Lintang (Latitude) 2,480 LU, dan Garis Bujur (Longitude) 98,150
BT, serta Ketinggian (Altitude) 250m diatas permukaan laut,
sehingga terjadi iklim tropis yang dipengaruhi angin musim.
Kecamatan Pagindar dengan laus wilayahnya 75,45 Km2 dengan
areal lahan sawah sebesar13 ha, lahan kering 2 965,85 ha,
sedangkan untuk areal pekarangan dan bangunan seluas 327
ha, dan sisanya seluas 259 ha merupakan tebing, jalan, dan
areal lain sebagainya. Hasil pertanian yang paling luas untuk
tanaman pangan adalah padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar,
dan kacang tanah, sedangkan untuk tanaman perkebunan yang
paling luas adalah kelapa sawit, karet, gambir, serta untuk
tanaman hortikultura adalah tanaman durian, pisang, jengkol,
dan petai. Sementara untuk ternak
yang dipelihara
oleh
masyarakat disana adalah babi, kambing, sapi, dan juga ternak
unggas seperti ayam dan itik.
Tabel Nama Desa Kecamatan Pagindar
No.
Kecamatan
Desa
3.
Pagindar
1. Sibagindar
2. Pagindar
3. Lae Mbentar
4. Napatalun
Perlambuken
4. Kecamatan Pergetteng – getteng Sengkut
22
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut memiliki luas wilayah
sebesar 66,64 Km2. Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut
terletak di bagian tengah dari Kabupaten Pakpak Bharat dengan
jarak ke Ibukota Kabupaten adalah 4,2 Km dan memiliki batasbatas sebagai berikut:
Sebelah Utara
:
Kecamatan Tinada
Sebelah Timur
:
Kecamatan Salak
Sebelah Selatan
:
Kecamatan Salak
Sebelah Barat
:
Kecamatan Pagindar
Kecamatan
Pergetteng-getteng
Sengkut
pada
umumnya
merupakan daerah berbukit-bukit dan berada pada ketinggian
antara 700 – 1.100 m diatas permukaan laut, sehingga terjadi
iklim tropis yang dipengaruhi angin musim. Seperti wilayah
dengan
iklim
tropis
lainnya,
wilayah
Kecamatan
Pergettenggetteng Sengkut mengalami musim hujan dan musim
kemarau. Sungai atau Lae yang mengalir di kecamatan ini
adalah Lae Ordi. Terdapat juga Air Terjun di kecamatan ini yang
bernama Lae Une.
Kecamatan
Pergetteng-getteng
Sengkut
merupakan
hasil
pemekaran dari Kecamatan Salak sesuai dengan Perda No. 08
Tahun 2005 tentang pembentukan Kecamatan Sitellu Tali Urang
Julu,
Kecamatan
Pagindar.
Seluruh
Pergetteng-getteng
Desa
di
Sengkut,
Kecamatan
Kecamatan
Pergetteng-getteng
Sengkut merupakan Desa Swadaya. Hasil pertanian tanaman
pangan di wilayah Kecamatan Pergettenggetteng Sengkut pada
tahun 2015 pada umumnya adalah padi (Padi Sawah dan Padi
Ladang). Terjadi penurunan luas tanam padi 2015 dari tahun
2014 menjadi 540 Ha. Luas tanam tanaman palawija seperti
jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan kacang tanah hanya 204 Ha
pada tahun 2015. Sedangkan Luas Panen untuk padi dan
palawija meningkat dari tahun 2014.
23
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Industri yang ada di Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut
tahun 2015 hanya ada industri kecil dan rumah tangga yaitu ada
12 usaha. Bengkel yang ada di kecamatan ini hanya bengkel
sepeda motor yaitu sebanyak 6 unit. Kecamatan ini hanya ada
Jalan Kabupaten yang panjangnya 66,670 Km.
Tabel Nama Desa Kecamatan Pergetteng – getteng Sengkut
No.
Kecamatan
Desa
4.
Pergetteng-getteng Sengkut
1. Aornakan I
2. Simerpara
3. Kecupak I
4. Kecupak II
5. Aornakan II
5. Kecamatan Kerajaan
Kecamatan Kerajaan memiliki luas 147,61 Km2 dengan jarak
kantor dari Kecamatan Kerajaan ke ibukota kabupaten adalah
berkisar
18
Km.
Sebagian
besar
penduduknya
adalah
merupakan petani padi sawah dan ladang, holtikultura dan
tanaman keras. Kecamatan Kerajaan lahannya cukup luas dan
subur sehingga sebagian besar penduduknya bekerja di sektor
pertanian, perkebunan, peternakan dan sebagian kecil hidup
dari usaha perdagangan, industri kecil, penggalian batu/pasir,
buruh, ASN dan TNI/POLRI. Bagi petani mereka mengusakan
tanaman hortikultura seperti Jeruk, Cabai, Kacang Panjang,
Terong, bayam. Terdapat juga tanaman seperti Jengkol, Petai
dan Durian. Sebagian masyarakat Kecamatan Kerajaan juga
24
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
mengusahakan tanaman eksport seperti Kopi, Karet, Kemenyan,
Kayu Manis, Coklat, Gambir dan Nilam.
Tabel Desa Kecamatan Kerajaan
No. Kecamatan
Desa
5.
1. Majanggut II
Kerajaan
2. Majanggut I
3. Pardomuan
4. Perpulungen
5. Kutasaga
6. Kuta Dame
7. Kuta Meriah
8. Sukaramai
9. Surung Marsada
10. Perduhapen
6. Kecamatan Tinada
Kecamatan Tinada dengan ibukotanya Tinada adalah salah satu
kecamatan diantara 8 (delapan) kecamatan di Kabupaten
Pakpak Bharat. Kecamatan ini terletak di bagian tengah
Kabupaten Pakpak Bharat yang mempunyai luas wilayah sekitar
74,03 Km2, ± 8 Km menuju ibukota kabupaten. Memilik batas –
batas sebagai berikut :
Sebelah utara
:
Kecamatan Kerajaan
Sebelah selatan
:
Kecamatan Salak
Sebelah Barat
:
Kecamatan Siempat Rube
25
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Sebelah Timur
:
Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe
Kecamatan Tinada pada umumnya berbukit dengan kemiringan
bervariasi antara 700 – 1400 m sehinggga menjadi iklim tropis
yang
dipengaruhi
angin
musim.
Iklim
di
Kecamatan
ini
adakalanya musim pegnhujan dan kemarau. Musim penghujan
terjadi pada bulan Januari, Maret, Juli, Agustus, September,
Oktober, November dan Desember setiap tahunnya.
Daftar Nama Desa Kecamatan Tinada
No.
Kecamatan
Desa
6.
Tinada
1. Mahala
2. Tinada
3. Silima Kuta
4. Kuta Babo
5. Prongil
6. Buluh Tellang
7. Kecamatan Siempat Rube
Kecamatan Siempat Rube merupakan asalah satu pemekaran
dari Kecamatan Kerajaan dengan luas 82,36 Km2 terdiri dari 6
(enam) desa dan 22 (dua puluh dua) dusun.
Kecamatan
Siempat Rube terletak di bagian tengah Kabupaten Pakpak
Bharat dengan jarak 9,5 Km dengan batas – batas sebagai
berikut :
Sebelah utara
:
Kecamatan Tinada
Sebelah timur
:
Kabupaten Dairi
26
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Sebelah selatan
:
Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu
Sebelah Barat
:
Kecamatan Salak
Kecamatan Siempat Rube pada umumnya adalah daerah
berbukit – bukit dengan kemiringan yang bervariasi 700 – 1400
meter dari atas permukaan laut, sehingga terjadi iklim tropis
yang dipengaruhi oleh angin musim.
Daftar Nama Desa Kecamatan Siempat Rube
No.
Kecamatan
Desa
7.
Siempat Rube
1. Siempat Rube I
2. Siempat Rube II
3. Mungkur
4. Siempat Rube IV
5. Kuta Jungak
6. Traju
8. Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu
Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu yang ibukotanya Singgabur
merupakan salah satu kecamatan dari 8 (delapan) kecamatan
yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera
Utara, dengan luas 53,02 km2dan terdiri dari 5 (lima) desa dan
17 (tujuh belas) Dusun. Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu
terletak di sebelah Timur Kabupaten Pakpak Bharat dengan
jarak Ibukota Kecamatanke Ibukota Kabupaten adalah sekitar
10 km. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan STTU Julu
adalah sebagai
berikut:
Sebelah Utara
:
Kecamatan Siempat Rube
27
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Sebelah Timur
:
Kabupaten Humbang Hasundutan
Sebelah Selatan
:
Kabupaten Humbang Hasundutan
Sebelah Barat
:
Kecamatan Salak
Kondisi wilayah Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu pada
umumnya merupakan daerah berbukit-bukit dengan kemiringan
0-250 LU, ketinggian antara 946-1.042 m diatas permukaan
laut, sehinggga terjadi iklim tropis yang dipengaruhi oleh angin
musim.
Iklim
yang
terjadi
di
Kecamatan
STTU
Julu
umumnya
dipengaruhi oleh 2 (dua) musim, yakni musim hujan dan musim
kemarau. Rata-rata hari hujan yang terjadi berkisar 200-300
hari per tahun dan tidak merata tiap bulannya dengan curah
hujan rata-rata 1.700 mm per tahun. Sungai atau Lae utama
yang mengalir di kecamatan ini adalah Lae Ordi, Lae Silembatu,
dan Lae Pageddek. Gunung yang disebut juga Delleng yang ada
di kecamatan ini yaitu Delleng Simpon merupakan objek wisata
yang menarik untuk dikunjungi.
Tabel Nama Desa Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu
No.
Kecamatan
Desa
8.
Sitellu Tali Urang Julu
1. Silimakuta
2. Ulu Merah
3. Pardomuan
4. Lae Langge Namuseng
5. Cikaok
28
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
C. Kependudukan
Keaadan kependudukan di Kabupaten Pakpak Bharat dapat dilihat
dari
jumlah
dan
perkembangan
penduduk,
distribusi
dan
kepadatan penduduk, sex ratio, angkatan kerja dan pembangunan
manusia.
a. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Pada
pertengahan
tahun,
BPS
melakukan
penghitungan
penduduk pada kegiatan sensus ataupun survei. Di pertengahan
tahun 2015, hasil proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Pakpak
Bharat adalah sebanyak 45.516 jiwa, yang terdiri dari 23.001
jiwa penduduk laki-laki dan 22.515 jiwa penduduk perempuan.
Sebanyak 45.516
penduduk Kabupaten Pakpak Bharat menyebar di delapan
Kecamatan
dan
52
desa,
persentase
terbesar
berada
di
Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe yaitu 23,11% (10.517 jiwa)
sedangkan persentase terkecil ada di Kecamatan Pagindar yaitu
2,99% (1.362 jiwa).
Jika
dibandingkan
dengan
data
penduduk
tahun
2014,
penduduk Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2015 tumbuh
sebesar 2,23 persen dari tahun 2014. Bila dibandingkan dengan
luas Kabupaten Pakpak Bharat (1218,30 Km2), maka rata-rata
tingkat kepadatan penduduknya mencapai 37 jiwa per km² dan
rata-rata sebanyak 4 jiwa di setiap rumah tangga.
Tabel Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju
N
Kecamatan
o
1. Salak
Jumlah Penduduk (Ribu)
2010
7 254
2014
7 939
2015
8 119
Pertumbuhan
Penduduk
2010-
2014-
2015
2015
11,92
2,26
29
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
2. STTU Jehe
2,26
10 288
10 517
11,68
2,22
3. Pagindar
1 219
1 331
1 362
11,73
2,32
4. STTU Julu
3 394
3 713
3 797
11,87
2,26
5. Pergetteng –
3 760
4 109
4 201
11,72
2,24
6. Kerajaan
8 158
8 930
9 131
11,92
2,25
7. Tinada
3 658
3 996
4 084
11,65
2,20
8. Siempat Rube
3 865
4 214
4 305
11,38
2,16
40.725
44.520
45.516
11,76
2,23
getteng Sengkut
Jumlah
Grafik Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
2.5
2.1
45,516
45,000
44,000
43,000
42,000
jiwa
43,593
3.0
42,673
3.2
41,808
persen
3.5
46,000
44,520
4.0
41,000
2.2
2.1
2013
2014
2.2
2.0
40,000
39,000
2011
2012
Jumlah Penduduk
2015
Pertumbuhan
Jika dilihat dari pertumbuhan penduduk Kabupaten Pakpak
Bharat kenaikannya tidak begitu signifikan dari Tahun 2012
sampai dengan 2015. Jumlah penduduk di Kab. Pakpak Bharat
mengalami pertumbuhan rata-rata sekitar 2,1% sd 2,2% persen
pertahun,
dan
sebarannya
masih
tidak
merata.
Kepadatan
penduduk hanya sekitar 37 jiwa/km2 (paling rendah di Sumut dan
tertinggi di Kota Medan 8.342 jiwa. Rata-rata kepadatan penduduk
di Sumut 191 jiwa/km2.
30
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Tabel Kepadatan Penduduk
Kabupaten Pakpak Bharat
No
Kecamatan
Desa
Luas
Penduduk
1.
Salak
6
245,57
8 119
2.
Sitellu Tali
Urang Jehe
10
473,62
10 517
3.
Pagindar
4
75,45
1 362
4.
Sitellu Tali
Urang Julu
5
53,02
3 797
5.
Pergettenggetteng
Sengkut
5
66,64
4 201
6.
Kerajaan
10
147,61
9 131
7.
Tinada
6
74,03
4 084
8.
Siempat
Rube
6
82,36
4 305
Kepadatan
Penduduk
33
22
18
72
62
62
55
52
37
Jumlah/Total
52
1218, 30
45 516
31
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kecamatan dan Proyeksi
N
o
Tahun Eksisting
Tahun Dasar*
(jiwa)
(jiwa)
2015
2016*⁾
Kecamatan / Desa
Jiwa
Rmh
Tangga
Jiwa
Rmh
Tangga
Proyeksi Jumlah Penduduk
2017
Jiwa
2018
Rmh
Tangga
Jiwa
2019
Rmh
Tangga
Jiwa
2020
Rmh
Tangga
Jiwa
2021
Rmh
Tangga
Jiwa
Rmh
Tangga
Kecamatan Salak
1
Jumlah Pddk
Perkotaan
6.213
1.474
6.333
1.440
6.460
1.469
6.590
1.499
6.723
1.529
6.859
1.560
6.997
1.591
1.906
413
1.943
452
1.982
461
2.022
470
2.063
479
2.104
489
2.147
499
1.616
369
1.647
360
1.682
368
1.718
376
1.755
384
1.793
392
1.831
400
8.901
1.930
9.072
1.983
9.267
2.026
9.465
2.069
9.668
2.113
9.875
2.159
10.086
2.205
474
95
483
109
495
112
506
114
519
117
531
120
544
123
888
212
905
204
927
209
949
214
972
219
995
224
1.019
230
626
163
638
141
654
145
669
686
152
702
156
719
159
3.171
678
3.232
716
3.311
733
3.391
3.473
769
3.558
788
3.644
807
Jumlah Pddk
Perdesaan
Kecamatan Sitellu
2
Tali Urang Jehe
Jumlah Pddk IKK
Jumlah Pddk
Perdesaan
Kecamatan Pagindar
3
Jumlah Pddk IKK
Jumlah Pddk
Perdesaan
Kecamatan Sitellu
4
Tali Urang Julu
Jumlah Pddk IKK
Jumlah Pddk
Perdesaan
5
148
Kecamatan
Pergetteng-getteng
Sengkut
32
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Jumlah Pddk IKK
1.770
420
1.804
412
1.848
422
1.893
433
1.939
443
1.987
454
2.035
465
2.431
540
2.478
566
2.538
580
2.600
594
2.663
609
2.728
623
2.795
639
1.724
385
1.757
382
1.800
391
1.843
401
1.888
410
1.934
420
1.981
430
7.407
1.599
7.550
1.640
7.732
1.680
7.920
1.721
8.112
1.763
8.308
1.805
8.509
1.849
961
215
980
229
1.003
234
1.027
240
1.052
245
1.077
251
1.103
257
3.123
738
3.183
743
3.260
761
3.338
779
3.418
798
3.500
817
3.585
836
861
202
878
192
898
196
919
201
941
205
963
210
985
215
3.444
738
3.510
766
3.592
784
3.676
803
3.762
822
3.850
841
3.941
860
Jumlah Pddk
Perdesaan
6
Kecamatan Kerajaan
Jumlah Pddk IKK
Jumlah Pddk
Perdesaan
7
Kecamatan Tinada
Jumlah Pddk IKK
Jumlah Pddk
Perdesaan
8
Siempat Rube
Jumlah Pddk IKK
Jumlah Pddk
Perdesaan
Keterangan *⁾ Ibukota Kabupaten
**⁾ Ibukota Kecamatan (IKK)
33
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
b. Sex Ratio
Sex ratio Kabupaten Pakpak Bharat sebesar 102,15%.
Ini
menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besar
dari jumlah penduduk perempuan. Dari distribusi penduduk
menurut kelompok umur, terlihat bahwa penduduk Kabupaten
Pakpak Bharat tergolong penduduk kelompok usia muda
karena sebesar 38,65% penduduk berumur kurang dari 15
tahun.
Tabel Jumlah Rumah Tangga, Penduduk, dan Jenis Kelamin
Menurut Kecamatan serta Rasio Jenis Kelamin di
Kabupaten Pakpak Bharat
N
o
Kec
Rumah
Tangga
Jenis
Kelamin
LakiPerempuan
Laki
Jumlah
Sex
Ratio
1
Salak
1 887
4 014
4 105
8 119
97,78
2
Sitellu Tali
Urang
Jehe
2 299
5 288
5 229
10 517
101,13
3
Pagindar
307
745
617
1 362
120,74
4
Sitellu Tali
Urang
Julu
841
1 943
1 854
3 797
104,80
5
Pergetteng
-getteng
Sengkut
960
2 131
2070
4 201
102,94
6
Kerajaan
1 984
4 588
4 543
9 131
100,99
7
Tinada
953
2 100
1 984
4 084
105,84
8
Siempat
Rube
940
2 192
2 113
4 305
103,73
Jumlah
10 171
23 001
22 515
45 516
102,15
Sumber Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka, 2016
34
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Jenis Kelamin di Kabupaten Pakpak Bharat, 2015
No
Kelompok Umur
Jiwa
1
0-4
6.278
2
5-9
6.040
3
10-14
5.277
4
15-19
4.321
5
20-24
3.312
6
25-29
3.464
7
30-34
3.198
8
35-39
2.824
9
40-44
2.449
10
45-49
2.027
11
50-54
1.672
12
55-59
1.546
13
60-64
1.294
14
65-69
843
15
70-74
494
16
75+
477
Jumlah
45.516
Sumber Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka, 2016
c. Indeks Pembangunan Manusia
Indeks
Pembangunan
Manusia (IPM)
/ Human
Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan
dari harapan hidup (Kesehatan), melek huruf dan rata-rata
lama
sekolah (Pendidikan)
(Ekonomi) untuk
semua
dan standar
negara
di
hidup/daya
seluruh
dunia.
beli
IPM
digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah daerah
adalah daerah
terbelakang dan
maju, daerah
juga
untuk
berkembang atau daerah
mengukur
pengaruh
dari
kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.
IPM Kabupaten Pakpak Bharat mengalami pertumbuhan
yang semakin baik dan Gap dengan Rata-rata IPM Sumut
semakin kecil.
Tabel IPM Kab Pakpak Bharat
35
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun
2011
2012
2013 2014
2015
Uraian
Angka
Harapan
Hidup saat Lahir 64,37
(Tahun)
64,39
64,42
64,45
64,85
Harapan
Sekolah (thn)
Lama
12,75
13,17
13,76
13,78
13,80
Rata-rata
Sekolah (thn)
Lama
7,77
8,08
8,25
8,39
8,45
7.205
7.269
7.364
7.496
63,88
64,73
65,06
65,53
Pengeluaran
7.189
Perkapita (Rp.000)
Kabupaten
Pakpak
63,11
Bharat
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Indeks Pembangunan
Manusia di Kabupaten Pakpak
Bharat keberhasilannya dikategorikan
menengah.
Grafik IPM Pakpak Bharat dan Sumut
72
70
68
67.09
67.34
67.74
68.87
68.36
69.51
Indeks IPM
66
64
65.06
64.73
63.11
62
65.53
63.88
61.76
60
58
56
2010
2011
2012
Pakpak Bharat
Sejak
Tahun
2010
Indeks
2013
2014
2015
Sumut
Pembangunan
Manusia
mengalami
kenaikan dari 61, 76 % sampai kepada 65,53 poin di tahun 2015.
36
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Peningkatan terbesar pada Tahun 2010 sampai dengan 2011 yaitu
sebesar 1,35 poin. Sedangkan peningkatan terendah pada Tahun
2013 sampai dengan 2014 yaitu sebesar 0,33 poin.
d. Kemiskinan
Grafik Kemiskinan
Kabupaten Pakpak Bharat
15
13.81
5,600
13.16
13
12.4
persen
12
11
5,400
11.28
11.31
5,200
10.55
11.33
jiwa
14
5,800
5,000
10.41
10
10.39
9.85
4,800
9
4,600
5,390
5,320
4,940
4,721
7
5,594
8
2010
2011
2012
2013
2014
6
4,400
4,200
Jumlah Penduduk Miskin pakpak
Tkt. Kemiskinan Pakpak (%)
Tkt. Kemiskinan Sumut (%)
Dari grafik di atas terlihat bahwa jumlah masyarakat miskin di
Kabupaten Pakpak Bharat menurun setiap tahunnya. Penurunan
terendah terjadi pada Tahun 2010 sampai dengan 2011 hanya 0,65
poin. Penurunan tertinggi terjadi pada Tahun 2011 sampai dengan
2012 sekitar 1.12 poin.
37
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Grafik Tingkat Kemiskinan
Kab/Kota Provinsi Sumut
Persentase kemiskinan tertinggi di Provinsi Sumatera Utara adalah Nias
Utara dan peringkat terendah adalah Deli Serdang.
38
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Luas
Wilayah
Aministratif
(ha)
N0
Kecamatan /
Kawasan
A.
Kawasan
A
(Kecamatan Salak)
1.
Desa Salak I
2.
Desa Salak II
3.
Desa Boang Manalu
Jumlah Kws. Kumuh A
B.
1.
Kawasan
(Kec.Sitellu
Urang Jehe)
1.
Kepadatan
penduduk
(jiwa/ha)
Permanen
Jlh
250
50
35
2,40
300
7,19
250
50
35
2,40
315
7,19
250
50
35
2,28
7.720
21,5
8
750
150
-
-
-
-
2,36
35
2,34
7.720
250
2,34
65
250
65
-
-
-
-
107
0,03
107
0,03
C
Desa Sukarame
Jumlah Kws. Kumuh C
1.
Rmh Tangga
Rmh di
Bantaran
Sungai /
Sederhana
7,19
10,6
1
3.305
D.
Penduduk
Bukan
Permanen
300
915
Jumlah Kws. Kumuh B
C.
Luas
(ha)
Perband
ingan
Luas
Kekum
uhan
(%)
Kondisi Fisik Rumah Tahun 2014
B
Tali
Desa Bandar Baru
Kawasan
(Kecamatan
Kerajaan)
Kondisi Kekumuhan Tahun 2014
Kawasan D (Kec.
Sitellu Tali Urang
Jehe)
Desa Tanjung
Meriah
3.305
1.525
135
10,6
1
2,04
48
135
200
48
50
0,32
13
-
-
-
-
0,32
13
98
39
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Jumlah Kws. Kumuh D
Jumlah Kabupaten
Pakpak Bharat
Keterangan
:
1.525
2,04
200
36,5
1.335
7
*⁾ Data kondisi perumahan tidak
tersedia
13.465
50
-
-
-
-
313
-
-
-
-
98
0,13
0,27
10
40
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
e. Rencana Tata Ruang Wilayah
Rencana Perkotaan
Pusat-pusat Permukiman yang menjadi pusat pelayanan
wilayah umumnya merupakan wilayah kawasan perkotaan
yang menjadi simpul pelayanan bagi wilayah sekitarnya
(hinterland). Semakin besar ukuran dan semakin kompleks
fungsi suatu kawasan perkotaan akan semakin luas pula
jangkauan pelayanannya (service area).
Rencana pengembangan sistem perkotaan dimaksudkan
untuk menggambarkan
dalam
lingkup
peran
dan
fungsi setiap
kota
pengembangan wilayah secara keseluruhan dalam
Kabupaten
Pakpak
Bharat.
Pengembangannya
dilakukan melalui pembentukan pusat-pusat kegiatan yang
ditetapkan secara hirarkhi sesuai potensi yang dimiliki setiap
pusat
kegiatan
pengembangan.
atau
didasarkan
Artinya,
pada
penetapan
arah
kebijakan
sesuai
potensi
didasarkan pada kondisi saat ini (eksisting), baik yang
menyangkut sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan
sumberdaya
buatan,
sedangkan
arah
kebijakan
pengembangan didasarkan pada tujuan yang akan dicapai
melalui pengembangan suatu pusat kegiatan yang rencana
pengembangan kedepan dalam kurun waktu perencanaan
yaitu 20 (dua puluh) tahun mendatang.
Dalam kajian pola keterkaitan (lingkages) antar simpul/pusat
ini akan dipertimbangkan :
1. Identifikasi simpul/pusat dan keefektifannya sebagai
puast pelayanan;
2. Orientasi dan jarak pelayanan pusat yang bersangkutan;
3. Administrasi
pemerintahan,
terutama
pada
tingkat
kecamatan dan kabupaten.
41
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Dari
olah
data
pendukung
lapangan
RTRW
dan
Kabupaten
informasi
Pakpak
kewilayahan
Bharat,
pusat
pelayanan yang efektif di pedesaan adalah desa yang
memiliki pasar mingguan, yang melayani atau menjadi
orientasi dari desa-desa di sekitarnya. Pelayanan yang paling
efektif dalam hal ini adalah pelayanan ekonomi, khususnya
perdagangan
yang
mencakup
pemasaran
produksi
dan
distribusi barang konsumsi.
Ibukota kecamatan (IKK) mempunyai pelayanan ekonomi,
pelayanan
kecamatan
sosial, pelayanan
dan
kabupaten
jasa-jasa
administrasi,
lainnya,
mempunyai
pemerintahan
sedangkan
pelayanan
ibukota
yang
lebih
kompleks/lengkap. Rencana sistem perkotaan di Kabupaten
Pakpak Bharat adalah sebagai berikut :
1)
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) berada pada Kota Salak
dengan fungsi utama sebagai;
 Pusat pemerintahan kabupaten.
 Pusat
perdagangan
dan
jasa,
industri,
dan
permukiman skala lokal.
 Pusat
pertanian
tanaman
pangan,
perkebunan,
peternakan, perikanan, perhubungan.
 Pusat
pelayanan
pendidikan,
kesehatan,
dan
pariwisata.
2) Pusat Pelayanan Kecamatan (PPK) berada pada Kota
Sukaramai dan Sibande dengan fungsi utama sebagai;
 Pusat pemerintahan kecamatan
 Permukiman perkotaan dan jasa transportasi
 Kawasan penunjang agropolitan, perdagangan dan
jasa, industri, dan pertambangan.
42
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
 Pusat
pelayanan
pertambangan,
pendidikan
perkebunan,
menengah
untuk
kehutanan,
dan
industri.
3) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) berada pada Kota
Kecupak, Ulu Merah, Pagindar, Tinada, dan Jambu Rea
dengan fungsi utama sebagai;
 Pusat pemerintahan kecamatan
 Permukiman perdesaan
 Kawasan penunjang agropolitan
 Pusat
perdagangan
dan
jasa,
pariwisata,
dan
pertambangan.
 Pusat
pendidikan
menengah
bidang
pertanian
tanaman pangan, pariwisata, bidang lingkungan
dan kehutanan, serta holtikultura.
Lebih jelasnya rencana sistem perkotaan di wilayah
Kabupaten Pakpak Bharat, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Rencana Sistem Kota di Kabupaten Pakpak Bharat
No
Ibukota
Kecamatan/
Kabupaten
Hirarki
Fungsi
Fungsi Utama



1
Kota Salak
PKL






Pusat
Pemerintahan
Kabupaten
Perdagangan & Jasa
Pusat
Pelestarian dan
Pengembangan Budaya
Pakpak
Pusat
Informasi
dan
komunikasi
Industri
Pendidikan
Kesehatan
Pertanian
tanaman
pangan
Perhubungan
43
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
No
Ibukota
Kecamatan/
Kabupaten
Hirarki
Fungsi
Fungsi Utama

Permukiman

Pusat
Pemerintahan
Kecamatan
Jasa transportasi intra
regional
Tempat Pelestarian dan
Pengembangan Budaya
Pakpak
Perikanan
Pertanian
tanaman
pangan dan perkebunan
Perdagangan dan jasa
Permukiman
Pertambangan
Industri/kerajinan
Perhubungan
Pariwisata
Pusat
pelayanan
pendidikan
menengah
untuk
pertambangan
dan perkebunan
Pusat
Pemerintahan
Kecamatan
Tempat Pelestarian dan
Pengembangan Budaya
Pakpak
Agropolitan
Jasa
transportasi
regional
Industri/kerajinan
Perhubungan
Perdagangan dan jasa
Ekowisata
Pusat
pelayanan
pendidikan
menengah
untuk kehutanan dan




2
Sukaramai
PPK









3
Sibande
PPK







44
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
No
Ibukota
Kecamatan/
Kabupaten
Hirarki
Fungsi
Fungsi Utama
industri/kerajinan



4
Kecupak
PPL




5
Ulumerah
PPL




6
Sibagindar
PPL

Pusat
Pemerintahan
Kecamatan
Tempat Pelestarian dan
Pengembangan Budaya
Pakpak
Pusat
pertanian
tanaman
pangan,
perkebunan, perikanan,
perdagangan dan jasa,
sosial, pariwisata
Pusat
pelayanan
pendidikan
menengah
bidang
pertanian
tanaman pangan
Pusat
Pemerintahan
Kecamatan
Tempat Pelestarian dan
Pengembangan Budaya
Pakpak
Pusat
pertanian
tanaman
pangan,
perikanan, jasa, sosial,
pariwisata,
pertambangan (galian C)
Pusat
pelayanan
pendidikan
menengah
pariwisata dan kerajinan
Pusat
pariwisata
budaya/sejarah
Pusat
Pemerintahan
Kecamatan
Tempat Pelestarian dan
Pengembangan Budaya
Pakpak
Pusat
pertanian
tanaman
pangan,
perkebunan,
peternakan,
perdagangan dan jasa,
45
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
No
Ibukota
Kecamatan/
Kabupaten
Hirarki
Fungsi
Fungsi Utama




7
Tinada
PPL







8
Jambu
Rea
Buah
PPL


sosial, perhubungan
Pusat
pelayanan
pendidikan menengah
Pusat
Pemerintahan
Kecamatan
Tempat Pelestarian dan
Pengembangan Budaya
Pakpak
Pusat
pertanian
tanaman
pangan,
perkebunan,
peternakan,industri,
perdagangan dan jasa,
sosial, pariwisata hutan
alam dan budaya
Pusat
pelayanan
pendidikan
menengah
bidang lingkungan dan
kehutanan
Sub pusat pelayanan
ekowisata
Pusat
Pemerintahan
Kecamatan
Tempat Pelestarian dan
Pengembangan Budaya
Pakpak
Permukiman
Agropolitan
Pusat
pertanian
tanaman
pangan,
perkebunan,
peternakan,
perdagangan dan jasa,
sosial,
pariwisata,
industri kerajinan, dan
perhubungan
Pusat
pelayanan
pendidikan
menengah
bidang
pangan
dan
holtikultura
Pusat
pariwisata
budaya/sejarah
46
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Rencana Struktur Ruang Kab. Pakpak Bharat
47
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
Rencana Sistem Prasarana Lingkungan
a. Rencana Sistem Jaringan Limbah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001
pada pasal 25 menyebutkan bahwa setiap usaha dan atau
kegiatan
wajib
membuat
rencana
penanggulangan
pencemaran air pada keadaan darurat dan atau keadaan
yang tidak terduga lainnya, oleh karena itu perlu adanya
system pengelolaan air limbah secara terpadu.
Tujuan
utama
pengolahan
air
limbah
ialah
untuk
mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air
terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba
patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan
air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap:
1. Pengolahan Awal (Pretreatment)
Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang
bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi
dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses
pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah
screen and grit removal, equalization and storage,
serta oil separation.
2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih
memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal.
Letak
perbedaannya
ialah
pada
proses
yang
berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan
tahap pertama ialah neutralization, chemical addition
48
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
and
coagulation,
flotation,
sedimentation,
dan
filtration.
3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan
tahap
kedua
dirancang
untuk
menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang
tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa.
Peralatan pengolahan yang umum digunakan pada
pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic
lagoon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization basin, rotating
biological contactor, serta anaerobic contactor and filter.
4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air
limbah
tahap
sedimentation,
ketiga
filtration,
ialah
carbon
coagulation
and
adsorption,
ion
exchange, membrane separation, serta thickening
gravity or flotation.
5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap
pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali
melalui proses digestion or wet combustion, pressure
filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning
or drying bed, incineration, atau landfill.
b. Rencana Sistem Jaringan Drainase
Berdasarkan
tujuan
tersebut
maka
rencana
pengembangan drainase di Kabupaten Pakpak Bharat
diarahkan sebagai berikut :
1. Pengendalian terhadap besarnya aliran permukaan
(surface
run-off)
dengan
mengusahakan
aliran
infiltrasi, perkolasi ke dalam tanah pada musim
49
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
kemarau diharapkan dapat mencukupi kebutuhan air
bersih
bagi
penduduk
dan
sekaligus
dapat
mengendalikan bahaya banjir/genangan dan erosi;
2. Menerapkan pembuatan sumur-sumur resapan untuk
menyerap air hujan (infiltrasi) terutama pada lahan
tanah
miring
yang
berada
pada
daerah-daerah
cekungan atau bagian hulu aliran air;
3. Pembangunan saluran drainase dengan menggunakan
tipe-tipe saluran yang mudah dalam pembersihannya
atau pengangkatan kotoran;
4. Normalisasi
sungai-sungai
dan
pengamanan
bantarannya;
5. Rehabilitasi dan peningkatan saluran-saluran yang
ada;
6. Perluasan jaringan saluran drainase bagi daerahdaerah yang belum mempunyai drainase mikro;
7. Penambahan jaringan saluran drainase baik terbuka
maupun tertutup yang terpadu dengan sistem utilitas
lainnya
seiring
dengan
perkembangan
kawasan
terbangun;
8. Pengembangan/peningkatan
saluran
drainase
tertutup untuk pemukiman-pemukiman padat;
9. Pengembangan sistem manhole dan inlet bagi saluran
tertutup di jalan-jalan utama; dan
10. Pengembangan jaringan saluran drainase dengan
dimensi yang sesuai debit curah hujan terbesar, yang
dihitung dari besarnya intensitas curah hujan.
c. Rencana Sistem Jaringan Drainase
Usulan lokasi TPA yang ada sekarang berada di kawasan
lindung, sehingga harus dilakukan feasibility study (studi
50
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
kelayakan) untuk memilih lokasi TPA berdasarkan Zona
Layak TPA yang sudah dianalisis.
Kebutuhan Luas TPA Kabupaten Pakpak Bharat dan Sarana Persampahannya
No.
Rincian
Besaran
1
Tingkat pelayanan (%)
100
2
Timbulan
Sampah
diolah (m3/hari)
223
3
Luas
TPA
dibutuhkan (Ha)
4
Tinggi
Maksimum
sampah TPA (m)
15
5
Umur TPA (tahun)
20
6
Teknologi
Pengolahan
yang diusulkan
yang
1
Sanitary Landfill
di TPA &
composting di TPS
7
Jumlah TPS (unit)
8
8
Truk Sampah (unit)
3
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2011.
Berdasarkan kriteria desain di atas, maka diajukan usulan
Zona Layak TPA di Kabupaten Pakpak Bharat, yaitu :
1.
2.
Desa Aornakan I dengan kondisi fisik :

Kemiringan bervariasi 3 – 8 %

Pergerakan tanah sedang

Air tanah dalam tidak produktif

Kelulusan sangat rendah (tanah permeable)
Desa Sukarame dengan kondisi fisik :

Kemiringan bervariasi 3 – 8 %

Pergerakan tanah sedang
51
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
3.

Air tanah dalam tidak produktif

Kelulusan sangat rendah (tanah permeable)
Desa Sibagindar dengan kondisi fisik :

Kemiringan bervariasi 3 – 15 %

Pergerakan tanah rendah – sedang

Air tanah dalam tidak produktif

Kelulusan sangat rendah (tanah permeable)
Rencana pengembangan sistem persampahan di Kabupaten
Pakpak Bharat antara lain adalah :
 Volume Timbulan sampah Kabupaten Pakpak Bharat
samapai Tahun 2032 adalah 222,64 m3/hari;
 Penyusunan
Masterplan
Sistem
Pengelolaan
Sampah
Kabupaten Pakpak Bharat.
 Studi kelayakan (feasibility study) Zona Layak TPA untuk
menetapkan lokasi yang paling tepat sebagai Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) terpilih
 DED TPA Hasil Studi Kelayakan penentuan lokasi TPA
 Pembangunan TPA hasil DED (Detail Engineering Design)
 Pembangunan jalan akses dari setiap TPS menuju ke TPA
terpilih
 Pembangunan
TPS
(Tempat
Pembuangan
Sementara)
sebanyak 52 lokasi, yaitu masing-masing di: Kec. Salak,
Kec. Sitellu Tali Urang Jehe, Kec. Pagindar, Kec. Sitellu Tali
Urang Julu,
Kec. Pergetteng Getteng Sengkut, Kec.
Kerajaan, Kec. Tinada dan Kec. Siempat Rube
 Penerapan sistem kompos di setiap TPS yang ada
 Sosialisasi pengelolaan sampah oleh Dinas Perindustrian,
Perdagangan
dan
Koperasi
di
setiap
kelurahan/desa
melibatkan tenaga Kesehatan Lingkungan masing-masing
kelurahan;
52
Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat
 pemilahan sampah basah dan kering sampai tingkat RT
 pengelolaan sampah secara composting (kompos) untuk
tingkat kelurahan/desa
 Sosialisasi program 4R (Reduce, Recycle, Reuse
dan
Replace) di setiap desa :
 meminimalkan sampah dari sumbernya (reduce)
 pemilahan sampah yang bisa didaur ulang (recycle)
 pemanfaatan sampah yang dapat dipakai kembali (reuse)
 menggunakan barang yang tidak menimbulkan sampah,
misalnya belanja menggunakan tas yang bisa dipakai lagi
seperti
keranjang
rotan,
tas
pakai
ulang,
bukan
menggunakan kantong plastik (replace)
 Penertiban pemisahan sampah Non B3 (Bahan Berbahaya
dan Beracun)
dari pemukiman, industri, bangunan
komersil, rumah sakit, hotel dan bangunan penghasil
sampah lainnya
 Pengawasan ketat pada pengolahan sampah rumah sakit
dan rumah bersalin.
2.2 PENYUSUNAN SSK
Penyusunan
Strategi
Sanitasi
Kabupaten
adalah
merupakan
integrasi dari 3 (tiga) dokumen SSK untuk 3 (tiga) subsektor
utamanya yaitu air limbah, persampahan dan drainase.
2.1.1 Air Limbah Domestik
2.1.2 Persampahan
2.1.3 Drainase Perkotaan
53
Download