Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI 2.1 GAMBARAN WILAYAH Gambaran umum wilayah Kabupaten Pakpak Bharat meliputi kondisi geografis, administratif, kondisi fisik wilayah, demografi, keuangan dan perekonomian daerah, sosial budaya dan kelembagaan. A. Geografis, Topografis dan Geohidrologi Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat berada pada Wilayah Dataran Tinggi tepatnya di sebelah timur Provinsi Sumatera Utara dengan letak geografis diantara pada 2°15’00” - 3°32’00” Lintang Utara dan 90°00ˊˊ - 98°31ˊˊ Bujur Timur. Kabupaten Pakpak Bharat ditempuh sekitar 175 Km ke Kota Medan sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Utara via darat. Kabupaten Pakpak Bharat merupakan pemekaran dari Kabupaten Dairi pada Tahun 2003 dan sekaligus pintu gerbang masuk ke Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Tabel 2.1 Letak Geografis Kab. Pakpak Bharat 1 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Adapun batas-batas administratif Kabupaten Pakpak Bharat sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Silima Pungga – Pungga, Lae Parira dan Silima Pungga - pungga Kabupaten Dairi; b. Sebelah Barat berbatasan dengan Aceh Singkil dan Kota Subulussalam Provinsi Nangroe Aceh Darussalam; c. Sebelah Selatan berbatasan Kecamatan Tara Bintang Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah; d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi dan Kecamatan Harian Kabupaten Samosir dan Kecamatan Parlilitan Kabupaten Humbang Hasundutan. Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari pegunungan dan perbukitan yang memiliki kemiringan yang terjal dan sangat terjal. Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas 1.218,30 Km2 atau setara dengan 121.830 Ha. Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari 1,70 % dari luas daratan Provinsi Sumatara Utara. Ibukota Kabupaten Pakpak Bharat adalah Salak yang terletak di kecamatan Salak. Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan dan 52 (lima puluh dua) Desa dengan rincian sebagai berikut : 2 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Tabel 2.1 Daftar Kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat No. Kecamatan Luas (ha) Penduduk (Jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/ha ) 1 Salak 24.557,0 8.119 0,33 2 Sitellu Tali Urang Jehe 47.362,0 10.517 0,22 3 Pagindar 7.545,0 1.362 0,18 4 Sitellu Tali Urang Julu 5.302,0 3797 0,72 Pergetteng-getteng 5 Sengkut 6.664,0 4201 0,63 6 Kerajaan 14.761,0 9131 0,62 7 Tinada 7.403,0 4084 0,55 8 Siempat Rube 8.236,0 4305 0,52 45.516 0,37 Luas Kabupaten Pakpak Bharat 121.830,0 Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka 2016 Jarak antara Ibu kota kecamatan di Kab. Pakpak Bharat Kota Salak Suka Sibande ramai Salak Suka 18 18 Ulu Kecupak Pagindar Tinada Merah Jambu Rea 29 10 4.2 112.4 8 5 11 28 22.2 99 10 15 39 33.2 88 21 26 14.2 127 18 15 Ramai Sibande 29 11 Ulu 10 28 39 3 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Merah Kecupak 4.2 22.2 33.2 14.2 121.1 Pagindar 112.4 99 88 127 121.2 Tinada 8 10 21 18 12.2 109 Jambu 5 15 26 15 11.2 116 12.2 11.2 109 116 5 116 Rea Sumber Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka 2016 Topografi Kondisi geografis Kabupaten Pakpak Bharat sebagian besar merupakan dataran dengan ketinggian 340 - 1822 Meter dari atas permukaan laut dengan kondisi geografis berbukit bukit. Secara topografis Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu wilayah pantai barat Sumatera Utara, berada pada bentang lahan yang didominasi oleh keadaan berbukit hingga bergunung. Kelerengan di daerah ini pada umumnya miring/berbukit hingga sangat curam, sehingga pengunaan lahan di kawasan ini didominasi oleh kawasan hutan lindung, hutan produksi bahkan hutan suaka alam. Secara morfologi daerah perencanaan dapat dibagi menjadi 4 satuan morfologi, yaitu : Morfologi dataran; Morfologi dataran bergelombang; Morfologi perbukitan bergelombang; Morfologi Perbukitan terjal. 4 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Visualisasi topografi Kabupaten Pakpak Bharat a. Morfologi Dataran Satuan morfologi ini merupakan bentang alam dataran yang secara geologi ditempati oleh pelapukan endapan vulkanik dan endapan endapan alluvial sungai. Morfologi ini umumnya merupakan dataran tinggi. Kemiringan lereng 0 - 5%, Terletak pada kisaran ketinggian 865 - 880 m serta kisaran 325 - 340 m. Wilayah yang memiliki daerah dataran relatif paling luas umumnya dijumpai disekitar Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, yaitu seluas 3.829 Ha atau sekitar 8,08 % dari seluruh luas total kecamatan. Sedangkan wilayah kecamatan yang paling rendah mempunyai wilayah dataran terdapat di Kecamatan Salak, yaitu hanya sekitar 1,56% (743 Ha) dari luas seluruh kecamatan. Daerah dataran dijumpai pula pada sebagian wilayah kecamatan Tinada bagian barat kecamatan Siempat Rube dan bagian timur serta sebagian kecamatan Pagettenggetteng sengkut. 5 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat b. Morfologi Dataran Bergelombang Sesuai dengan namanya satuan ini merupakan daerah berlereng pada kaki pegunungan perbukitan . Kemiringan Lereng 5- 8%, umumnya terletak pada kisaran ketinggian 300 - 400 m; 600 - 700 m. Wilayah dataran bergelombang menempati luas wilayah sekitar 5 % dari seluruh Kabupaten. c. Morfologi Perbukitan Bergelombang Merupakan wilayah perbukitan relatif landai. Umumnya terletak pada lereng perbukitan Kemiringan Lereng 8 - 40%, Terletak pada berbagai variasi ketinggian. Wilayah perbukitan bergelombang terutama dijumpai di kecamatan Kecamtan Sitellu Tali Urang Jehe. d. Morfologi Perbukitan Terjal Merupakan wilayah perbukitan terjal dengan kemiringan lereng > 40 %. Penyebaran wilayah perbukitan hampir merata diseluruh wilayah Kabupaten, mencapai luas 67,0 % dari total luas Kabupaten. Terletak pada berbagai variasi ketinggian 700 - 1480 m. Puncak perbukitan dan pegunungan dibagian timur kabupaten terletak pada kelevasi relatif lebih tinggi dibandingkan perbukitan pada bagian barat. Puncak perbukitan tertinggi antara lain; Dolok Sibolangit + 1340 m, Dolok Batu Bulan + 1456 m, Dolok Raja +1208 m , Dolok Nampoltak + 1267 m, Dolok Sirangggas +1367 m. Tabel Kemiringan Lereng No Kemiringan Lereng Luas (Ha) Persentase (%) 1. 0 – 5% 5.981,853 4,91 2. 5–8% 3.752,364 3,08 3. 8 – 40 % 30.469,683 25,1 4. >40 % 81.626,1 67,0 Sumber RISPAM Kabupaten Pakpak Bharat, 2015 6 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Peta Topografi Kabupaten Pakpak Bharat serta visualisasi bentuk Morfolologi Kabupaten Pakpak Bharat 7 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Visualisasi Bentuk Morfologi dan Topografi di sekitar Kota Salak dan Bukit Raja dilihat dari arah utara ke selatan. Visualisasi Bentuk Morfologi dan Topografi di sekitar Kota Salak dilihat dari selatan ke utara. 8 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Dilihat dari kemiringan lerengnya, Kabupaten Pakpak Bharat memiliki keadaan lereng yang bervariasi yaitu mulai dari datar, berombak, bergelombang, curam hingga terjal. Hidrologi 1. Analisis Potensi Air Tanah Air tanah merupakan sumber daya alam yang ketersediaannya baik kuantitas tergantung (jumlah) pada maupun kondisi kualitas lingkungan, (mutu) dimana sangat proses pengimbuhan pengaliran dan pelepasan air tanah tersebut berlangsung pada suatu wadah yang disebut cekungan airtanah (groundwater basin). Oleh karena itu dapat dimengerti apabila landasan kebijakan dalam pengelolaan air tanah berbasis pada cekungan air tanah, sebagaimana telah ditetapkan di dalam UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Pasal 12 ayat (2). Oleh karena itu, cekungan air tanah tidak dibatasi oleh batasbatas administrasi suatu daerah. Artinya cekungan air tanah dapat berada dalam lintas batas kabupaten/kota, lintas batas provinsi atau bahkan lintas batas negara. Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Pasal 1 angka 1, cekungan air tanah diartikan sebagai suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air. Dengan demikian, setiap cekungan air tanah memiliki ciri-ciri hidrogeologis tersendiri, yang secara hidraulik dapat berhubungan dengan cekungan air tanah lainnya atau bahkan tidak sama sekali. Batas cekungan air tanah dilakukan dengan menggunakan tipetipe batas yang didasarkan pada sifat hidraulik sebagai berikut. 1. Batas tanpa aliran (zero-flow/noflow boundaries). pada batas tersebut tidak terjadi aliran air tanah atau besarnya 9 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat aliran air tanah tidak berarti jika dibandingkan dengan aliran pada akuifer utama. Contoh tipe batas ini adalah kontak secara lateral maupun vertikal antara akuifer dengan batuan yang secara nisbi bersifat kedap air. Termasuk tipe batas ini adalah batas pemisah air tanah (groundwater divide), yakni batas yang memisahkan dua aliran air tanah dengan arah berlawanan. 2. Batas muka air permukaan (head-controlled boundaries); apabila diketahui tekanan hidrauliknya yang dapat bersifat tetap atau berubah terhadap waktu. Tipe batas tersebut dapat ditentukan sebagai batas lateral cekungan apabila sistem akuifer utama pada cekungan itu bersifat tidak tertekan (unconfined aquifer system); 3. Batas aliran air tanah (flow-controlled boundaries); apabila pada batas tersebut volume airtanah per satuan waktu yang masuk atau keluar cekungan air tanah berasal dari atau menujuke lapisan batuan yang tidak diketahui tekanan hidrauliknya dan keterusannya. 4. Batas muka air tanah bebas (free surface boundary); apabila pada batas tersebut tekanannya sama dengan tekanan udara luar. Konsepsi Cekungan Air Tanah Secara vertikal, cekungan air tanah dibatasi di bagian bawahnya oleh lapisan batuan yang secara nisbi bersifat kedap air dan di bagian atasnya oleh muka air tanah bebas dan/atau muka air permukaan (sungai, danau, rawa, waduk). Dikarenakan batas cekungan, secara geologi ditempati batuan kedap (impermeable) yang kemampuan meresapkan air (hujan) 10 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat sangat kecil, sehingga wilayah cekungan air tanah dapat di indetifikasi sebagai kawasan rawan air (tanah). Secara vertikal, cekungan air tanah dibatasi di bagian bawahnya oleh lapisan batuan yang secara nisbi bersifat kedap air dan di bagian atasnya oleh muka air tanah bebas dan/atau muka air permukaan (sungai, danau, rawa, waduk). Peta Cekungan Air tanah Kabupaten Pakpak Bharat Sumber RISPAM Kab. Pakpak Bharat, 2015 11 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Berdasarkan peta Cekungan Air Tanah Lembar IV Sumatera (Pusat Lingkungan Geologi- Badan Geologi Kementrian ESDM 2008) , Hanya sebagian kecil wilayah Kabupaten Pakpak Bharat terletak dalam Wilayah Cekungan Air Tanah, yaitu : “Cekungan air Tanah Sidikalang” . Yang termasuk Wilayah Cekungan Air Tanah Sidikalang di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat meliputi Kecamatan Siempet Rube, Sitelu Tali Urang Julu, Kerajaan, serta sebagian kecil Kecamatan Salak. Pada wilayah bukan cekungan air tanah, keterdapatan air tanah hanya dijumpai secara terbatas pada zona pelapukan batuan impermeabel atau pada lembah perbukitan dimana terdapat akumulasi tanah pelapukan dan endapan hasil erosi yang bersifat porous. Informasi kondisi hidrogeologi kabupaten Pakpak Bharat sangat terbatas, dan hanya diperoleh berdasarkan Peta Hidrogeologi Indonesia Lembar Sumatra dengan Skala 1.000.000, sehingga sulit untuk dijadikan acuan. Oleh karena itu untuk mendapatkan gambaran kondisi hidrogeologi Kabupaten Pakpak Bharat Konsultan menyusun peta hidrogeologi Kabupaten Pakpak Bharat berdasarkaN hasil analisa kompilasi data survai dengan peta Geologi dan Peta Cekungan Air tanah (Geologi Tata Lingkungan – ESDM -Soetrisno-1985). Sistem akuifer di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat dapat dipisahkan menjadi 3 (tiga wilyah), yaitu: a. Wilayah air tanah dengan akuifer melalui celahan dan ruang antar butir; b. Wilayah air tanah dengan akuifer melalui celahan, rekahan dan saluran; dan c. Wilayah air tanah dengan akuifer berproduktivitas rendah dan airtanah langka. 12 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Uraian masing-masing wilayah air tanah seperti berikut di bawah ini : 1. Wilayah air tanah dengan akuifer melalui celahan dan ruang antar butir Wilayah air tanah ini umumnya menempati daerah dataran, atau kaki perbukitan yang secara geologi ditempati endapan aluvial dan sedimen tufa toba. Meliputi akuifer berproduktivitas sedang dan akuifer setempat. Akuifer setempat, mempunyai keterusan akuifer beragam, muka air tanah dalam dan pemunculan mata air dengan debit kecil. 2. Wilayah airtanah dengan akuifer melalui celahan, rekahan dan saluran Wilayah air tanah ini umumnya terdapat di daerah kaki perbukitan yang ditempati pelapukan formasi tufa toba, berupa akuifer yang pengalirannya terbatas melalui zona celahan atau rekahan pada batuan tufa yang berongga dan mempunyai hubungan antara satu rongga dan lainnya. Akuifer setempat produktif, mempunyai aliran air tanah yang terbatas melalui celahan, rekahan atau saluran pelarutan, muka air tanah umumnya dalam dan debit mata air kebanyakan kecil. 3. Wilayah airtanah dengan akuifer berproduktivitas rendah dan airtanah langka. Wilayah air tanah ini umumnya merupakan daerah yang dibentuk oleh batuan metamorf dan tufa toba pada daerah perbukitan. Pada batuan formasi tufa toba masih dapat diharapkan yaitu berupa akuifer setempat berarti tetapi umumnya mempunyai produktivitas rendah, sedangkan daerah langka atau tak berarti terdapat pada batuan metamorf. Daerah airtanah langka sangat umumnya terdapat pada sedimen Tersier. 13 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Tabel Mata Air Kab. Pakpak Bharat No Kecamatan Lokasi Mata Air 1. Salak Desa Salak I, Desa Boangmanalu, Desa Kutatinggi, Sibongkaras Desa 2. Sitellu Tali Urang Jehe Desa Malum, Desa Bandarbaru, Desa Kaban Tengah, Desa Mbinalun 3. Pagindar Desa Pagindar, Desa Lae Mbentar, Desa Napatalun Perlambuken 4. Pagindar Desa Pagindar, Desa Lae Mbentar, Desa Napatalun Perlambuken 5. Sitellu Tali Urang Julu Desa Lae Langge Namuseng, Desa Ulumerah, Desa Pardomuan 6. Pergetteng-getteng Sengkut Desa Kecupak I, Desa Kecupak II, Desa Simerpara, Desa Aornakan II 7. Kerajaan Desa Sukaramai, Desa Perpulungen, Desa Kuta Dame, Desa Surung Mersada, Desa Kuta Meriah, Desa Majanggut II 8. Tinada Desa Mahala, Desa Prongil, Desa Kutababo, Desa Silima Kuta 9. Siempat Rube Desa Kuta Jungak, Desa Mungkur, Desa Siempat Rube 4 Sumber Draft RTRW Kabupaten Pakpak Bharat 2012 - 2032 14 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat 2. Air Permukaan Secara hidrografi Kabupaten Pakpak Bharat merupakan bagian dari Wilayah Sungai Alas Singkil. WS alas Singkil secara administrasi melintasi 2 wilayah provinsi yaitu Propinsi Sumatera utara (Termasuk Kabupaten Pakpak Bharat) serta Propinsi Nangroe Aceh Darussalam. Sungai Utama yang mengalir di wilayah Pakpak Bharat secara garis besar terbagi kedalam 3 daerah aliran sungai, yaitu : DAS Lae Kombih, DAS Lae Ordi, dan DAS Lae Gundur . Sungai sungai tersebut bermuara ke Sungai Singkil di Propinsi Nangroe Aceh Darussalam Peta Sungai Kab. Pakpak Bharat Sumber RISPAM Kab. Pakpak Bharat, 2015 15 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Di bawah ini adalah Inventarisasi sungai yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat, yakni : Inventarisasi Sungai N o Nama Sungai 1. DAS Lae Ordi - Sub DAS Lae Sicike – Cike - Sub DAS Lae Mbulan - Sub DAS Lae Une - Sub DAS Lae Simeratah - Sub DAS Lae Kuta Tengah 2. DAS Lae Kombih - Sub DAS Lae Kandes - Sub DAS Lae Salembatu - Sub DAS Lae Angkat - Sub DAS Lae Peradah - Sub DAS Lae Tepuh - Sub DAS Lae Kombih - Sub DAS Lae Mbilulu - Sub DAS Lae Kerajaan - Sub DAS Lae Pengiringan - Sub DAS Lae Paku - Sub DAS Lae Arkis - Sub DAS Lae Ndarsal - Sub DAS Lae Merkena - Sub DAS Lae Kemenir - Sub DAS Lae Panjang (Km) 401,94 4,50 588,21 Lebar (m) Kedala man (m) 0,12 0,1 Debit (m3/detik) Maks Min 48,57 0,24 2,4 0,15 0,72 4,5 0,12 0,68 3,52 0,10 0,42 2,5 0,4 0,21 4,0 2,2 2,4 0,15 40,17 2,5 0,5 8,5 0,5 1,4 0,7 Permukaan 3,45 1,7 Dasar 0,10 5,70 1,0 0,25 4,0 2,4 0,42 1,12 0,44 0,10 40,17 2,7 1,56 3 0,6 2,2 1,5 12 0,3 7,35 0,26 4,22 1,13 4,01 2,29 1,72 6,70 7,2 2 0,2 0,27 2,5 0,5 3,3 0,2 1,28 0,20 1,76 1,51 16 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat 3 Mbarak - Sub DAS Lae Tomel - Sub DAS Lae Mbulu Didi - Sub DAS Lae Malem - Sub DAS Lae Bertungun - Sub DAS Lae Kerembaken 4,20 Lae Gundur - Sub DAS lae Bagindar 364,11 1,3 0,45 5,2 0,5 0,21 3,10 1,48 0,5 1,83 0,45 4,35 1,2 0,58 0,63 1,50 7,50 2,34 2,5 1,5 21,35 1,35 Sumber Analisa dan Pemetaan Potensi Aliran Sungai Tahun 2008 Klimatologi Faktor iklim Kabupaten Pakpak Bharat dipengaruhi oleh keadaan alamnya yang sebagian besar merupakan perbukitan yang terletak pada elevasi sekitar 3 sampai dengan lebih dari 65 derajat. Curah hujan tahunan di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat tergolong daerah tropis basah dengan curah hujan rata-rata 311 mm/tahun, suhu rata-rata 28⁰C. Dan kelembaban udara relatif rata – rata berkisar 86 % s/d 92 %. Di Kabupaten Pakpak Bharat terdapat 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau. Musim hujan biasanya terjadi pada Bulan September hingga Desember. Sedangkan musim kemarau biasanya terjadi pada Bulan Mei s.d Juli. 17 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Tabel Jumlah Hari Curah Hujan Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2009 No BULAN HARI CURAH RATA – HUJAN HUJAN RATA (HARI) (mm) (mm) 1. Januari 14 329 12,65 2. Februari 12 149 7,10 3. Maret 12 321 15,29 4. April 15 188 6,96 5. Mei 10 210 11,05 6. Juni 12 165 6,88 7. Juli 12 189 9,45 8. Agustus 12 176 8,38 9. September 17 312 9,75 10. Oktober 16 339 12,11 11. November 20 405 11,91 12. Desember 12 378 16,43 Jumlah 164 3.161 19,27 Sumber Dok. RPJMD Kab. Pakpak Bharat, 2010 Karena terletak dekat garis Khatulistiwa, kabupaten Pakpak Bharat tergolong kedalam daerah beriklim tropis. 18 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat B. Administrasi Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari 8 (delapan) kecamatan dan 52 (lima puluh dua) desa dengan rincian sebagai berikut : (1). Kecamatan Salak ibukota Salak terdapat 6 (enam) desa dan 30 (tiga puluh) dusun; (2). Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu ibukota Sibande terdapat 10 (sepuluh) desa dan 48 (empat puluh delapan) dusun; (3). Kecamatan Pagindar ibukota Sibagindar terdapat 4 (empat) desa dan 12 (dua belas) dusun; (4). Kecamatan Sitellu Tali Urang Juli ibukota Singgabur terdapat 5 (lima) desa dan 19 (sembilan belas) dusun; (5). Kecamatan Kerajaan ibukota Sukaramai terdapat 10 (sepuluh) desa dan 37 (tiga puluh tujuh) dusun; (6). Kecamatan Tinada ibukota Tinada terdapat 6 (enam) desa dan 22 (dua puluh dua) dusun; (7). Kecamatan Pergetteng – getteng Sengkut ibukota Kecupak terdapat 5 (lima) desa dan 22 dusun; (8). Kecamatan Siempat Rube ibukota Jamburea terdapat 6 (enam) desa dan 22 dusun. Seluruh Kabupaten Pakpak Bharat masih diklasifikasikan kepada 50 (lima puluh) desa swadaya dan 2 (dua) desa swakarya. 1. Kecamatan Salak Berdasarkan Kecamatan Salak Dalam Angka Tahun 2016 luas wilayah 245,57 km2 dengan batas – batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Kecamatan Tinada, Siempat Rube Sebelah Selatan : Kabupaten Humbang Hasundutan Sebelah Barat : Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut Sebelah Timur : Kecamatan Sitellu Tali Urang dan Siempat Rube Dengan luas kecamatan Salak sekitar 245,57 km2 terdapat areal pertanian persawahan sekitar 2,43 km2, areal pertanian non persawahan sekitar 46,52 km2, areal perkampungan sekitar 4,88 km2, sedangkan sisanya areal hutan sekitar 191,74 km2. Hasil pertanian pada umumnya adalah padi sawah, padi ladang, jagung, kopi, karet sedangkan buah-buahan yang ada di kecamatan Salak adalah nenas, jeruk dan pisang. Sementara 19 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat untuk peternakan antara lain ternak babi, kerbau, kambing, lembu dan juga ternak unggas seperti ayam dan itik. Tabel Nama Desa di Kecamatan Salak No 1. Kecamatan Salak Desa 1. Sibongkaras 2. Kuta Tinggi 3. Penanggalan Binanga Boang 4. Salak I 5. Salak II 6. Boangmanalu 2. Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe Kecamatan sitellu Tali Jehe berjarak 31 Km dari ibukota kabupaten berbatasan dengan : Sebelah utara : Silima Pungga – pungga, Kecamatan Sidikalang, Kecamatan Lae Parira Sebelah Selatan : Kecamatan Salak dan Kerajaan Sebelah Timur : Kecamatan Kerajaan Sebelah Barat : Kota Subulussalam Kecamatan sitellu Tali Urang Jehe memiliki luas 473,62 km2 yang sebagian besar penduduknya petani dengan jenis tanaman Gambir, Kopi, Karet, Sawit, Kakao, Nilam. Sedangkan ternak yang biasa dikembangkan di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe adalah Kerbau, Sapi, Babi, Kambing, Ayam dan Bebek. 20 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Tabel Nama Desa di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe No. 2. Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe Desa 1. Kaban Tengah 2. Bandar Baru 3. Tanjung Meriah 4. Tanjung Mulia 5. Simbruna 6. Perolihen 7. Maholida 8. Perjaga 9. Malum 10. Mbinalun 3. Kecamatan Pagindar Kecamatan Pagindar merupakan salah satu hasil pemekaran dari Kecamatan Salak dengan luas wilayah 75,45km2 terdiri dari 4 desa dan 12 dusun. Kecamatan Pagindar terletak di sebelah selatan Kabupaten Pakpak Bharat dengan jarak ke ibukota Kabupaten adalah 120 km, dan memiliki batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Kecamatan Kerajaa Sebelah Timur : Kecamatan Salak dan Kecamatan Pergetteng-Getteng Sengkut Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Tengah 21 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Sebelah Barat : Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Kecamatan Pagindar pada umumnya adalah daerah berbukitbukit dimana letak kantor Camat berada pada Koordinat Garis Lintang (Latitude) 2,480 LU, dan Garis Bujur (Longitude) 98,150 BT, serta Ketinggian (Altitude) 250m diatas permukaan laut, sehingga terjadi iklim tropis yang dipengaruhi angin musim. Kecamatan Pagindar dengan laus wilayahnya 75,45 Km2 dengan areal lahan sawah sebesar13 ha, lahan kering 2 965,85 ha, sedangkan untuk areal pekarangan dan bangunan seluas 327 ha, dan sisanya seluas 259 ha merupakan tebing, jalan, dan areal lain sebagainya. Hasil pertanian yang paling luas untuk tanaman pangan adalah padi ladang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan kacang tanah, sedangkan untuk tanaman perkebunan yang paling luas adalah kelapa sawit, karet, gambir, serta untuk tanaman hortikultura adalah tanaman durian, pisang, jengkol, dan petai. Sementara untuk ternak yang dipelihara oleh masyarakat disana adalah babi, kambing, sapi, dan juga ternak unggas seperti ayam dan itik. Tabel Nama Desa Kecamatan Pagindar No. Kecamatan Desa 3. Pagindar 1. Sibagindar 2. Pagindar 3. Lae Mbentar 4. Napatalun Perlambuken 4. Kecamatan Pergetteng – getteng Sengkut 22 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut memiliki luas wilayah sebesar 66,64 Km2. Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut terletak di bagian tengah dari Kabupaten Pakpak Bharat dengan jarak ke Ibukota Kabupaten adalah 4,2 Km dan memiliki batasbatas sebagai berikut: Sebelah Utara : Kecamatan Tinada Sebelah Timur : Kecamatan Salak Sebelah Selatan : Kecamatan Salak Sebelah Barat : Kecamatan Pagindar Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut pada umumnya merupakan daerah berbukit-bukit dan berada pada ketinggian antara 700 – 1.100 m diatas permukaan laut, sehingga terjadi iklim tropis yang dipengaruhi angin musim. Seperti wilayah dengan iklim tropis lainnya, wilayah Kecamatan Pergettenggetteng Sengkut mengalami musim hujan dan musim kemarau. Sungai atau Lae yang mengalir di kecamatan ini adalah Lae Ordi. Terdapat juga Air Terjun di kecamatan ini yang bernama Lae Une. Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Salak sesuai dengan Perda No. 08 Tahun 2005 tentang pembentukan Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, Kecamatan Pagindar. Seluruh Pergetteng-getteng Desa di Sengkut, Kecamatan Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut merupakan Desa Swadaya. Hasil pertanian tanaman pangan di wilayah Kecamatan Pergettenggetteng Sengkut pada tahun 2015 pada umumnya adalah padi (Padi Sawah dan Padi Ladang). Terjadi penurunan luas tanam padi 2015 dari tahun 2014 menjadi 540 Ha. Luas tanam tanaman palawija seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan kacang tanah hanya 204 Ha pada tahun 2015. Sedangkan Luas Panen untuk padi dan palawija meningkat dari tahun 2014. 23 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Industri yang ada di Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut tahun 2015 hanya ada industri kecil dan rumah tangga yaitu ada 12 usaha. Bengkel yang ada di kecamatan ini hanya bengkel sepeda motor yaitu sebanyak 6 unit. Kecamatan ini hanya ada Jalan Kabupaten yang panjangnya 66,670 Km. Tabel Nama Desa Kecamatan Pergetteng – getteng Sengkut No. Kecamatan Desa 4. Pergetteng-getteng Sengkut 1. Aornakan I 2. Simerpara 3. Kecupak I 4. Kecupak II 5. Aornakan II 5. Kecamatan Kerajaan Kecamatan Kerajaan memiliki luas 147,61 Km2 dengan jarak kantor dari Kecamatan Kerajaan ke ibukota kabupaten adalah berkisar 18 Km. Sebagian besar penduduknya adalah merupakan petani padi sawah dan ladang, holtikultura dan tanaman keras. Kecamatan Kerajaan lahannya cukup luas dan subur sehingga sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan sebagian kecil hidup dari usaha perdagangan, industri kecil, penggalian batu/pasir, buruh, ASN dan TNI/POLRI. Bagi petani mereka mengusakan tanaman hortikultura seperti Jeruk, Cabai, Kacang Panjang, Terong, bayam. Terdapat juga tanaman seperti Jengkol, Petai dan Durian. Sebagian masyarakat Kecamatan Kerajaan juga 24 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat mengusahakan tanaman eksport seperti Kopi, Karet, Kemenyan, Kayu Manis, Coklat, Gambir dan Nilam. Tabel Desa Kecamatan Kerajaan No. Kecamatan Desa 5. 1. Majanggut II Kerajaan 2. Majanggut I 3. Pardomuan 4. Perpulungen 5. Kutasaga 6. Kuta Dame 7. Kuta Meriah 8. Sukaramai 9. Surung Marsada 10. Perduhapen 6. Kecamatan Tinada Kecamatan Tinada dengan ibukotanya Tinada adalah salah satu kecamatan diantara 8 (delapan) kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat. Kecamatan ini terletak di bagian tengah Kabupaten Pakpak Bharat yang mempunyai luas wilayah sekitar 74,03 Km2, ± 8 Km menuju ibukota kabupaten. Memilik batas – batas sebagai berikut : Sebelah utara : Kecamatan Kerajaan Sebelah selatan : Kecamatan Salak Sebelah Barat : Kecamatan Siempat Rube 25 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Sebelah Timur : Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe Kecamatan Tinada pada umumnya berbukit dengan kemiringan bervariasi antara 700 – 1400 m sehinggga menjadi iklim tropis yang dipengaruhi angin musim. Iklim di Kecamatan ini adakalanya musim pegnhujan dan kemarau. Musim penghujan terjadi pada bulan Januari, Maret, Juli, Agustus, September, Oktober, November dan Desember setiap tahunnya. Daftar Nama Desa Kecamatan Tinada No. Kecamatan Desa 6. Tinada 1. Mahala 2. Tinada 3. Silima Kuta 4. Kuta Babo 5. Prongil 6. Buluh Tellang 7. Kecamatan Siempat Rube Kecamatan Siempat Rube merupakan asalah satu pemekaran dari Kecamatan Kerajaan dengan luas 82,36 Km2 terdiri dari 6 (enam) desa dan 22 (dua puluh dua) dusun. Kecamatan Siempat Rube terletak di bagian tengah Kabupaten Pakpak Bharat dengan jarak 9,5 Km dengan batas – batas sebagai berikut : Sebelah utara : Kecamatan Tinada Sebelah timur : Kabupaten Dairi 26 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Sebelah selatan : Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu Sebelah Barat : Kecamatan Salak Kecamatan Siempat Rube pada umumnya adalah daerah berbukit – bukit dengan kemiringan yang bervariasi 700 – 1400 meter dari atas permukaan laut, sehingga terjadi iklim tropis yang dipengaruhi oleh angin musim. Daftar Nama Desa Kecamatan Siempat Rube No. Kecamatan Desa 7. Siempat Rube 1. Siempat Rube I 2. Siempat Rube II 3. Mungkur 4. Siempat Rube IV 5. Kuta Jungak 6. Traju 8. Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu yang ibukotanya Singgabur merupakan salah satu kecamatan dari 8 (delapan) kecamatan yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara, dengan luas 53,02 km2dan terdiri dari 5 (lima) desa dan 17 (tujuh belas) Dusun. Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu terletak di sebelah Timur Kabupaten Pakpak Bharat dengan jarak Ibukota Kecamatanke Ibukota Kabupaten adalah sekitar 10 km. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan STTU Julu adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Kecamatan Siempat Rube 27 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Sebelah Timur : Kabupaten Humbang Hasundutan Sebelah Selatan : Kabupaten Humbang Hasundutan Sebelah Barat : Kecamatan Salak Kondisi wilayah Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu pada umumnya merupakan daerah berbukit-bukit dengan kemiringan 0-250 LU, ketinggian antara 946-1.042 m diatas permukaan laut, sehinggga terjadi iklim tropis yang dipengaruhi oleh angin musim. Iklim yang terjadi di Kecamatan STTU Julu umumnya dipengaruhi oleh 2 (dua) musim, yakni musim hujan dan musim kemarau. Rata-rata hari hujan yang terjadi berkisar 200-300 hari per tahun dan tidak merata tiap bulannya dengan curah hujan rata-rata 1.700 mm per tahun. Sungai atau Lae utama yang mengalir di kecamatan ini adalah Lae Ordi, Lae Silembatu, dan Lae Pageddek. Gunung yang disebut juga Delleng yang ada di kecamatan ini yaitu Delleng Simpon merupakan objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Tabel Nama Desa Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu No. Kecamatan Desa 8. Sitellu Tali Urang Julu 1. Silimakuta 2. Ulu Merah 3. Pardomuan 4. Lae Langge Namuseng 5. Cikaok 28 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat C. Kependudukan Keaadan kependudukan di Kabupaten Pakpak Bharat dapat dilihat dari jumlah dan perkembangan penduduk, distribusi dan kepadatan penduduk, sex ratio, angkatan kerja dan pembangunan manusia. a. Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk Pada pertengahan tahun, BPS melakukan penghitungan penduduk pada kegiatan sensus ataupun survei. Di pertengahan tahun 2015, hasil proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebanyak 45.516 jiwa, yang terdiri dari 23.001 jiwa penduduk laki-laki dan 22.515 jiwa penduduk perempuan. Sebanyak 45.516 penduduk Kabupaten Pakpak Bharat menyebar di delapan Kecamatan dan 52 desa, persentase terbesar berada di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe yaitu 23,11% (10.517 jiwa) sedangkan persentase terkecil ada di Kecamatan Pagindar yaitu 2,99% (1.362 jiwa). Jika dibandingkan dengan data penduduk tahun 2014, penduduk Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2015 tumbuh sebesar 2,23 persen dari tahun 2014. Bila dibandingkan dengan luas Kabupaten Pakpak Bharat (1218,30 Km2), maka rata-rata tingkat kepadatan penduduknya mencapai 37 jiwa per km² dan rata-rata sebanyak 4 jiwa di setiap rumah tangga. Tabel Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Laju N Kecamatan o 1. Salak Jumlah Penduduk (Ribu) 2010 7 254 2014 7 939 2015 8 119 Pertumbuhan Penduduk 2010- 2014- 2015 2015 11,92 2,26 29 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat 2. STTU Jehe 2,26 10 288 10 517 11,68 2,22 3. Pagindar 1 219 1 331 1 362 11,73 2,32 4. STTU Julu 3 394 3 713 3 797 11,87 2,26 5. Pergetteng – 3 760 4 109 4 201 11,72 2,24 6. Kerajaan 8 158 8 930 9 131 11,92 2,25 7. Tinada 3 658 3 996 4 084 11,65 2,20 8. Siempat Rube 3 865 4 214 4 305 11,38 2,16 40.725 44.520 45.516 11,76 2,23 getteng Sengkut Jumlah Grafik Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk 2.5 2.1 45,516 45,000 44,000 43,000 42,000 jiwa 43,593 3.0 42,673 3.2 41,808 persen 3.5 46,000 44,520 4.0 41,000 2.2 2.1 2013 2014 2.2 2.0 40,000 39,000 2011 2012 Jumlah Penduduk 2015 Pertumbuhan Jika dilihat dari pertumbuhan penduduk Kabupaten Pakpak Bharat kenaikannya tidak begitu signifikan dari Tahun 2012 sampai dengan 2015. Jumlah penduduk di Kab. Pakpak Bharat mengalami pertumbuhan rata-rata sekitar 2,1% sd 2,2% persen pertahun, dan sebarannya masih tidak merata. Kepadatan penduduk hanya sekitar 37 jiwa/km2 (paling rendah di Sumut dan tertinggi di Kota Medan 8.342 jiwa. Rata-rata kepadatan penduduk di Sumut 191 jiwa/km2. 30 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Tabel Kepadatan Penduduk Kabupaten Pakpak Bharat No Kecamatan Desa Luas Penduduk 1. Salak 6 245,57 8 119 2. Sitellu Tali Urang Jehe 10 473,62 10 517 3. Pagindar 4 75,45 1 362 4. Sitellu Tali Urang Julu 5 53,02 3 797 5. Pergettenggetteng Sengkut 5 66,64 4 201 6. Kerajaan 10 147,61 9 131 7. Tinada 6 74,03 4 084 8. Siempat Rube 6 82,36 4 305 Kepadatan Penduduk 33 22 18 72 62 62 55 52 37 Jumlah/Total 52 1218, 30 45 516 31 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kecamatan dan Proyeksi N o Tahun Eksisting Tahun Dasar* (jiwa) (jiwa) 2015 2016*⁾ Kecamatan / Desa Jiwa Rmh Tangga Jiwa Rmh Tangga Proyeksi Jumlah Penduduk 2017 Jiwa 2018 Rmh Tangga Jiwa 2019 Rmh Tangga Jiwa 2020 Rmh Tangga Jiwa 2021 Rmh Tangga Jiwa Rmh Tangga Kecamatan Salak 1 Jumlah Pddk Perkotaan 6.213 1.474 6.333 1.440 6.460 1.469 6.590 1.499 6.723 1.529 6.859 1.560 6.997 1.591 1.906 413 1.943 452 1.982 461 2.022 470 2.063 479 2.104 489 2.147 499 1.616 369 1.647 360 1.682 368 1.718 376 1.755 384 1.793 392 1.831 400 8.901 1.930 9.072 1.983 9.267 2.026 9.465 2.069 9.668 2.113 9.875 2.159 10.086 2.205 474 95 483 109 495 112 506 114 519 117 531 120 544 123 888 212 905 204 927 209 949 214 972 219 995 224 1.019 230 626 163 638 141 654 145 669 686 152 702 156 719 159 3.171 678 3.232 716 3.311 733 3.391 3.473 769 3.558 788 3.644 807 Jumlah Pddk Perdesaan Kecamatan Sitellu 2 Tali Urang Jehe Jumlah Pddk IKK Jumlah Pddk Perdesaan Kecamatan Pagindar 3 Jumlah Pddk IKK Jumlah Pddk Perdesaan Kecamatan Sitellu 4 Tali Urang Julu Jumlah Pddk IKK Jumlah Pddk Perdesaan 5 148 Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut 32 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Jumlah Pddk IKK 1.770 420 1.804 412 1.848 422 1.893 433 1.939 443 1.987 454 2.035 465 2.431 540 2.478 566 2.538 580 2.600 594 2.663 609 2.728 623 2.795 639 1.724 385 1.757 382 1.800 391 1.843 401 1.888 410 1.934 420 1.981 430 7.407 1.599 7.550 1.640 7.732 1.680 7.920 1.721 8.112 1.763 8.308 1.805 8.509 1.849 961 215 980 229 1.003 234 1.027 240 1.052 245 1.077 251 1.103 257 3.123 738 3.183 743 3.260 761 3.338 779 3.418 798 3.500 817 3.585 836 861 202 878 192 898 196 919 201 941 205 963 210 985 215 3.444 738 3.510 766 3.592 784 3.676 803 3.762 822 3.850 841 3.941 860 Jumlah Pddk Perdesaan 6 Kecamatan Kerajaan Jumlah Pddk IKK Jumlah Pddk Perdesaan 7 Kecamatan Tinada Jumlah Pddk IKK Jumlah Pddk Perdesaan 8 Siempat Rube Jumlah Pddk IKK Jumlah Pddk Perdesaan Keterangan *⁾ Ibukota Kabupaten **⁾ Ibukota Kecamatan (IKK) 33 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat b. Sex Ratio Sex ratio Kabupaten Pakpak Bharat sebesar 102,15%. Ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari jumlah penduduk perempuan. Dari distribusi penduduk menurut kelompok umur, terlihat bahwa penduduk Kabupaten Pakpak Bharat tergolong penduduk kelompok usia muda karena sebesar 38,65% penduduk berumur kurang dari 15 tahun. Tabel Jumlah Rumah Tangga, Penduduk, dan Jenis Kelamin Menurut Kecamatan serta Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten Pakpak Bharat N o Kec Rumah Tangga Jenis Kelamin LakiPerempuan Laki Jumlah Sex Ratio 1 Salak 1 887 4 014 4 105 8 119 97,78 2 Sitellu Tali Urang Jehe 2 299 5 288 5 229 10 517 101,13 3 Pagindar 307 745 617 1 362 120,74 4 Sitellu Tali Urang Julu 841 1 943 1 854 3 797 104,80 5 Pergetteng -getteng Sengkut 960 2 131 2070 4 201 102,94 6 Kerajaan 1 984 4 588 4 543 9 131 100,99 7 Tinada 953 2 100 1 984 4 084 105,84 8 Siempat Rube 940 2 192 2 113 4 305 103,73 Jumlah 10 171 23 001 22 515 45 516 102,15 Sumber Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka, 2016 34 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Jenis Kelamin di Kabupaten Pakpak Bharat, 2015 No Kelompok Umur Jiwa 1 0-4 6.278 2 5-9 6.040 3 10-14 5.277 4 15-19 4.321 5 20-24 3.312 6 25-29 3.464 7 30-34 3.198 8 35-39 2.824 9 40-44 2.449 10 45-49 2.027 11 50-54 1.672 12 55-59 1.546 13 60-64 1.294 14 65-69 843 15 70-74 494 16 75+ 477 Jumlah 45.516 Sumber Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka, 2016 c. Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup (Kesehatan), melek huruf dan rata-rata lama sekolah (Pendidikan) (Ekonomi) untuk semua dan standar negara di hidup/daya seluruh dunia. beli IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah daerah adalah daerah terbelakang dan maju, daerah juga untuk berkembang atau daerah mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. IPM Kabupaten Pakpak Bharat mengalami pertumbuhan yang semakin baik dan Gap dengan Rata-rata IPM Sumut semakin kecil. Tabel IPM Kab Pakpak Bharat 35 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Uraian Angka Harapan Hidup saat Lahir 64,37 (Tahun) 64,39 64,42 64,45 64,85 Harapan Sekolah (thn) Lama 12,75 13,17 13,76 13,78 13,80 Rata-rata Sekolah (thn) Lama 7,77 8,08 8,25 8,39 8,45 7.205 7.269 7.364 7.496 63,88 64,73 65,06 65,53 Pengeluaran 7.189 Perkapita (Rp.000) Kabupaten Pakpak 63,11 Bharat Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Pakpak Bharat keberhasilannya dikategorikan menengah. Grafik IPM Pakpak Bharat dan Sumut 72 70 68 67.09 67.34 67.74 68.87 68.36 69.51 Indeks IPM 66 64 65.06 64.73 63.11 62 65.53 63.88 61.76 60 58 56 2010 2011 2012 Pakpak Bharat Sejak Tahun 2010 Indeks 2013 2014 2015 Sumut Pembangunan Manusia mengalami kenaikan dari 61, 76 % sampai kepada 65,53 poin di tahun 2015. 36 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Peningkatan terbesar pada Tahun 2010 sampai dengan 2011 yaitu sebesar 1,35 poin. Sedangkan peningkatan terendah pada Tahun 2013 sampai dengan 2014 yaitu sebesar 0,33 poin. d. Kemiskinan Grafik Kemiskinan Kabupaten Pakpak Bharat 15 13.81 5,600 13.16 13 12.4 persen 12 11 5,400 11.28 11.31 5,200 10.55 11.33 jiwa 14 5,800 5,000 10.41 10 10.39 9.85 4,800 9 4,600 5,390 5,320 4,940 4,721 7 5,594 8 2010 2011 2012 2013 2014 6 4,400 4,200 Jumlah Penduduk Miskin pakpak Tkt. Kemiskinan Pakpak (%) Tkt. Kemiskinan Sumut (%) Dari grafik di atas terlihat bahwa jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Pakpak Bharat menurun setiap tahunnya. Penurunan terendah terjadi pada Tahun 2010 sampai dengan 2011 hanya 0,65 poin. Penurunan tertinggi terjadi pada Tahun 2011 sampai dengan 2012 sekitar 1.12 poin. 37 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Grafik Tingkat Kemiskinan Kab/Kota Provinsi Sumut Persentase kemiskinan tertinggi di Provinsi Sumatera Utara adalah Nias Utara dan peringkat terendah adalah Deli Serdang. 38 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Luas Wilayah Aministratif (ha) N0 Kecamatan / Kawasan A. Kawasan A (Kecamatan Salak) 1. Desa Salak I 2. Desa Salak II 3. Desa Boang Manalu Jumlah Kws. Kumuh A B. 1. Kawasan (Kec.Sitellu Urang Jehe) 1. Kepadatan penduduk (jiwa/ha) Permanen Jlh 250 50 35 2,40 300 7,19 250 50 35 2,40 315 7,19 250 50 35 2,28 7.720 21,5 8 750 150 - - - - 2,36 35 2,34 7.720 250 2,34 65 250 65 - - - - 107 0,03 107 0,03 C Desa Sukarame Jumlah Kws. Kumuh C 1. Rmh Tangga Rmh di Bantaran Sungai / Sederhana 7,19 10,6 1 3.305 D. Penduduk Bukan Permanen 300 915 Jumlah Kws. Kumuh B C. Luas (ha) Perband ingan Luas Kekum uhan (%) Kondisi Fisik Rumah Tahun 2014 B Tali Desa Bandar Baru Kawasan (Kecamatan Kerajaan) Kondisi Kekumuhan Tahun 2014 Kawasan D (Kec. Sitellu Tali Urang Jehe) Desa Tanjung Meriah 3.305 1.525 135 10,6 1 2,04 48 135 200 48 50 0,32 13 - - - - 0,32 13 98 39 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Jumlah Kws. Kumuh D Jumlah Kabupaten Pakpak Bharat Keterangan : 1.525 2,04 200 36,5 1.335 7 *⁾ Data kondisi perumahan tidak tersedia 13.465 50 - - - - 313 - - - - 98 0,13 0,27 10 40 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat e. Rencana Tata Ruang Wilayah Rencana Perkotaan Pusat-pusat Permukiman yang menjadi pusat pelayanan wilayah umumnya merupakan wilayah kawasan perkotaan yang menjadi simpul pelayanan bagi wilayah sekitarnya (hinterland). Semakin besar ukuran dan semakin kompleks fungsi suatu kawasan perkotaan akan semakin luas pula jangkauan pelayanannya (service area). Rencana pengembangan sistem perkotaan dimaksudkan untuk menggambarkan dalam lingkup peran dan fungsi setiap kota pengembangan wilayah secara keseluruhan dalam Kabupaten Pakpak Bharat. Pengembangannya dilakukan melalui pembentukan pusat-pusat kegiatan yang ditetapkan secara hirarkhi sesuai potensi yang dimiliki setiap pusat kegiatan pengembangan. atau didasarkan Artinya, pada penetapan arah kebijakan sesuai potensi didasarkan pada kondisi saat ini (eksisting), baik yang menyangkut sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan sumberdaya buatan, sedangkan arah kebijakan pengembangan didasarkan pada tujuan yang akan dicapai melalui pengembangan suatu pusat kegiatan yang rencana pengembangan kedepan dalam kurun waktu perencanaan yaitu 20 (dua puluh) tahun mendatang. Dalam kajian pola keterkaitan (lingkages) antar simpul/pusat ini akan dipertimbangkan : 1. Identifikasi simpul/pusat dan keefektifannya sebagai puast pelayanan; 2. Orientasi dan jarak pelayanan pusat yang bersangkutan; 3. Administrasi pemerintahan, terutama pada tingkat kecamatan dan kabupaten. 41 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Dari olah data pendukung lapangan RTRW dan Kabupaten informasi Pakpak kewilayahan Bharat, pusat pelayanan yang efektif di pedesaan adalah desa yang memiliki pasar mingguan, yang melayani atau menjadi orientasi dari desa-desa di sekitarnya. Pelayanan yang paling efektif dalam hal ini adalah pelayanan ekonomi, khususnya perdagangan yang mencakup pemasaran produksi dan distribusi barang konsumsi. Ibukota kecamatan (IKK) mempunyai pelayanan ekonomi, pelayanan kecamatan sosial, pelayanan dan kabupaten jasa-jasa administrasi, lainnya, mempunyai pemerintahan sedangkan pelayanan ibukota yang lebih kompleks/lengkap. Rencana sistem perkotaan di Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebagai berikut : 1) Pusat Kegiatan Lokal (PKL) berada pada Kota Salak dengan fungsi utama sebagai; Pusat pemerintahan kabupaten. Pusat perdagangan dan jasa, industri, dan permukiman skala lokal. Pusat pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, perhubungan. Pusat pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pariwisata. 2) Pusat Pelayanan Kecamatan (PPK) berada pada Kota Sukaramai dan Sibande dengan fungsi utama sebagai; Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman perkotaan dan jasa transportasi Kawasan penunjang agropolitan, perdagangan dan jasa, industri, dan pertambangan. 42 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Pusat pelayanan pertambangan, pendidikan perkebunan, menengah untuk kehutanan, dan industri. 3) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) berada pada Kota Kecupak, Ulu Merah, Pagindar, Tinada, dan Jambu Rea dengan fungsi utama sebagai; Pusat pemerintahan kecamatan Permukiman perdesaan Kawasan penunjang agropolitan Pusat perdagangan dan jasa, pariwisata, dan pertambangan. Pusat pendidikan menengah bidang pertanian tanaman pangan, pariwisata, bidang lingkungan dan kehutanan, serta holtikultura. Lebih jelasnya rencana sistem perkotaan di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Rencana Sistem Kota di Kabupaten Pakpak Bharat No Ibukota Kecamatan/ Kabupaten Hirarki Fungsi Fungsi Utama 1 Kota Salak PKL Pusat Pemerintahan Kabupaten Perdagangan & Jasa Pusat Pelestarian dan Pengembangan Budaya Pakpak Pusat Informasi dan komunikasi Industri Pendidikan Kesehatan Pertanian tanaman pangan Perhubungan 43 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat No Ibukota Kecamatan/ Kabupaten Hirarki Fungsi Fungsi Utama Permukiman Pusat Pemerintahan Kecamatan Jasa transportasi intra regional Tempat Pelestarian dan Pengembangan Budaya Pakpak Perikanan Pertanian tanaman pangan dan perkebunan Perdagangan dan jasa Permukiman Pertambangan Industri/kerajinan Perhubungan Pariwisata Pusat pelayanan pendidikan menengah untuk pertambangan dan perkebunan Pusat Pemerintahan Kecamatan Tempat Pelestarian dan Pengembangan Budaya Pakpak Agropolitan Jasa transportasi regional Industri/kerajinan Perhubungan Perdagangan dan jasa Ekowisata Pusat pelayanan pendidikan menengah untuk kehutanan dan 2 Sukaramai PPK 3 Sibande PPK 44 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat No Ibukota Kecamatan/ Kabupaten Hirarki Fungsi Fungsi Utama industri/kerajinan 4 Kecupak PPL 5 Ulumerah PPL 6 Sibagindar PPL Pusat Pemerintahan Kecamatan Tempat Pelestarian dan Pengembangan Budaya Pakpak Pusat pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, perdagangan dan jasa, sosial, pariwisata Pusat pelayanan pendidikan menengah bidang pertanian tanaman pangan Pusat Pemerintahan Kecamatan Tempat Pelestarian dan Pengembangan Budaya Pakpak Pusat pertanian tanaman pangan, perikanan, jasa, sosial, pariwisata, pertambangan (galian C) Pusat pelayanan pendidikan menengah pariwisata dan kerajinan Pusat pariwisata budaya/sejarah Pusat Pemerintahan Kecamatan Tempat Pelestarian dan Pengembangan Budaya Pakpak Pusat pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perdagangan dan jasa, 45 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat No Ibukota Kecamatan/ Kabupaten Hirarki Fungsi Fungsi Utama 7 Tinada PPL 8 Jambu Rea Buah PPL sosial, perhubungan Pusat pelayanan pendidikan menengah Pusat Pemerintahan Kecamatan Tempat Pelestarian dan Pengembangan Budaya Pakpak Pusat pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan,industri, perdagangan dan jasa, sosial, pariwisata hutan alam dan budaya Pusat pelayanan pendidikan menengah bidang lingkungan dan kehutanan Sub pusat pelayanan ekowisata Pusat Pemerintahan Kecamatan Tempat Pelestarian dan Pengembangan Budaya Pakpak Permukiman Agropolitan Pusat pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perdagangan dan jasa, sosial, pariwisata, industri kerajinan, dan perhubungan Pusat pelayanan pendidikan menengah bidang pangan dan holtikultura Pusat pariwisata budaya/sejarah 46 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Rencana Struktur Ruang Kab. Pakpak Bharat 47 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat Rencana Sistem Prasarana Lingkungan a. Rencana Sistem Jaringan Limbah Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 pada pasal 25 menyebutkan bahwa setiap usaha dan atau kegiatan wajib membuat rencana penanggulangan pencemaran air pada keadaan darurat dan atau keadaan yang tidak terduga lainnya, oleh karena itu perlu adanya system pengelolaan air limbah secara terpadu. Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap: 1. Pengolahan Awal (Pretreatment) Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah screen and grit removal, equalization and storage, serta oil separation. 2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment) Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah neutralization, chemical addition 48 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat and coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration. 3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment) Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah activated sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization basin, rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter. 4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment) Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap sedimentation, ketiga filtration, ialah carbon coagulation and adsorption, ion exchange, membrane separation, serta thickening gravity or flotation. 5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment) Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure filtration, vacuum filtration, centrifugation, lagooning or drying bed, incineration, atau landfill. b. Rencana Sistem Jaringan Drainase Berdasarkan tujuan tersebut maka rencana pengembangan drainase di Kabupaten Pakpak Bharat diarahkan sebagai berikut : 1. Pengendalian terhadap besarnya aliran permukaan (surface run-off) dengan mengusahakan aliran infiltrasi, perkolasi ke dalam tanah pada musim 49 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat kemarau diharapkan dapat mencukupi kebutuhan air bersih bagi penduduk dan sekaligus dapat mengendalikan bahaya banjir/genangan dan erosi; 2. Menerapkan pembuatan sumur-sumur resapan untuk menyerap air hujan (infiltrasi) terutama pada lahan tanah miring yang berada pada daerah-daerah cekungan atau bagian hulu aliran air; 3. Pembangunan saluran drainase dengan menggunakan tipe-tipe saluran yang mudah dalam pembersihannya atau pengangkatan kotoran; 4. Normalisasi sungai-sungai dan pengamanan bantarannya; 5. Rehabilitasi dan peningkatan saluran-saluran yang ada; 6. Perluasan jaringan saluran drainase bagi daerahdaerah yang belum mempunyai drainase mikro; 7. Penambahan jaringan saluran drainase baik terbuka maupun tertutup yang terpadu dengan sistem utilitas lainnya seiring dengan perkembangan kawasan terbangun; 8. Pengembangan/peningkatan saluran drainase tertutup untuk pemukiman-pemukiman padat; 9. Pengembangan sistem manhole dan inlet bagi saluran tertutup di jalan-jalan utama; dan 10. Pengembangan jaringan saluran drainase dengan dimensi yang sesuai debit curah hujan terbesar, yang dihitung dari besarnya intensitas curah hujan. c. Rencana Sistem Jaringan Drainase Usulan lokasi TPA yang ada sekarang berada di kawasan lindung, sehingga harus dilakukan feasibility study (studi 50 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat kelayakan) untuk memilih lokasi TPA berdasarkan Zona Layak TPA yang sudah dianalisis. Kebutuhan Luas TPA Kabupaten Pakpak Bharat dan Sarana Persampahannya No. Rincian Besaran 1 Tingkat pelayanan (%) 100 2 Timbulan Sampah diolah (m3/hari) 223 3 Luas TPA dibutuhkan (Ha) 4 Tinggi Maksimum sampah TPA (m) 15 5 Umur TPA (tahun) 20 6 Teknologi Pengolahan yang diusulkan yang 1 Sanitary Landfill di TPA & composting di TPS 7 Jumlah TPS (unit) 8 8 Truk Sampah (unit) 3 Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2011. Berdasarkan kriteria desain di atas, maka diajukan usulan Zona Layak TPA di Kabupaten Pakpak Bharat, yaitu : 1. 2. Desa Aornakan I dengan kondisi fisik : Kemiringan bervariasi 3 – 8 % Pergerakan tanah sedang Air tanah dalam tidak produktif Kelulusan sangat rendah (tanah permeable) Desa Sukarame dengan kondisi fisik : Kemiringan bervariasi 3 – 8 % Pergerakan tanah sedang 51 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat 3. Air tanah dalam tidak produktif Kelulusan sangat rendah (tanah permeable) Desa Sibagindar dengan kondisi fisik : Kemiringan bervariasi 3 – 15 % Pergerakan tanah rendah – sedang Air tanah dalam tidak produktif Kelulusan sangat rendah (tanah permeable) Rencana pengembangan sistem persampahan di Kabupaten Pakpak Bharat antara lain adalah : Volume Timbulan sampah Kabupaten Pakpak Bharat samapai Tahun 2032 adalah 222,64 m3/hari; Penyusunan Masterplan Sistem Pengelolaan Sampah Kabupaten Pakpak Bharat. Studi kelayakan (feasibility study) Zona Layak TPA untuk menetapkan lokasi yang paling tepat sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terpilih DED TPA Hasil Studi Kelayakan penentuan lokasi TPA Pembangunan TPA hasil DED (Detail Engineering Design) Pembangunan jalan akses dari setiap TPS menuju ke TPA terpilih Pembangunan TPS (Tempat Pembuangan Sementara) sebanyak 52 lokasi, yaitu masing-masing di: Kec. Salak, Kec. Sitellu Tali Urang Jehe, Kec. Pagindar, Kec. Sitellu Tali Urang Julu, Kec. Pergetteng Getteng Sengkut, Kec. Kerajaan, Kec. Tinada dan Kec. Siempat Rube Penerapan sistem kompos di setiap TPS yang ada Sosialisasi pengelolaan sampah oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi di setiap kelurahan/desa melibatkan tenaga Kesehatan Lingkungan masing-masing kelurahan; 52 Pokja Sanitasi Kabupaten Pakpak Bharat pemilahan sampah basah dan kering sampai tingkat RT pengelolaan sampah secara composting (kompos) untuk tingkat kelurahan/desa Sosialisasi program 4R (Reduce, Recycle, Reuse dan Replace) di setiap desa : meminimalkan sampah dari sumbernya (reduce) pemilahan sampah yang bisa didaur ulang (recycle) pemanfaatan sampah yang dapat dipakai kembali (reuse) menggunakan barang yang tidak menimbulkan sampah, misalnya belanja menggunakan tas yang bisa dipakai lagi seperti keranjang rotan, tas pakai ulang, bukan menggunakan kantong plastik (replace) Penertiban pemisahan sampah Non B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dari pemukiman, industri, bangunan komersil, rumah sakit, hotel dan bangunan penghasil sampah lainnya Pengawasan ketat pada pengolahan sampah rumah sakit dan rumah bersalin. 2.2 PENYUSUNAN SSK Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten adalah merupakan integrasi dari 3 (tiga) dokumen SSK untuk 3 (tiga) subsektor utamanya yaitu air limbah, persampahan dan drainase. 2.1.1 Air Limbah Domestik 2.1.2 Persampahan 2.1.3 Drainase Perkotaan 53