i. pendahuluan - STIE Bina Bangsa

advertisement
TUJUAN INTUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari meteri ini.
Mahasiswa/wi dapat mengetahui
dan memahami tentang pengantar
dasar
BAB I PENDAHULUAN
Pokok Bahasan
Pendahuluan/Pengantar
Dasar
1.
2.
3.
I.
Sub. Pokok Bahasan
Metodologi dan Bidang Studi
Ilmu Ekonomi
Pola
Kegiatan
Suatu
Perekonomian
Masalah-masalah Ekonomi
dan Analisis Ekonomi
PENDAHULUAN
Ilmu ekonomi sebagai suatu bidang pengetahuan yang sistematis bermula sejak
1776, yaitu setelah Adam Smith, seorang pemikir dan ahli ekonomi Inggris menerbitkan
bukunya yang berjudul : “An Inruiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations”.
Dan beliau boleh dipandang sebagai “bapak” dari ilmu ekonomi.
Pada masa kini, analisis-analisis dalam Ilmu Ekonomi telah menjadi lebih kompleks
dan memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai kegiatan sesuatu perekonomian.
Adapun aspek-aspek yang erat hubungannya dengan metodologi dalam analisis ekonomi ;
1. Masalah ekonomi pokok yang dihadapi setiap masyarakat, yaitu masalah kelangkaan
atau kekurangan. Maka definisi Ilmu Ekonomi menurut Profesor A. Samuelson yang
menerima hadiah Nobel untuk Ilmu Ekonomi pada tahun 1970, adalah suatu studi
mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa
penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas –
tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara – untuk menghasilkan berbagai jenis
barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan
di masa dating, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat. Sehingga
persoalan-persoalan pokok yang diterangkan dalam analisis ekonomi pada
hakikatnya, bertujuan untuk menjawab : Bagimanakah caranya menggunakan
sumber-sumber daya atau pendapatan tertentu agar penggunaan tersebut dapat
memberikan kepuasan dan kemakmuran yang maksimum kepada individu dan
masyarakat.
Didalam memikirkan cara-cara mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi dan
mencapai tujuan-tujuan ekonomi yang dihadapi dan mencapai tujuan-tujuan
ekonomi yang ditentukan, analisis yang dibuat haruslah meliputi persoalanpersoalan berikut ;
a. Apakah tujuan-tujuan dari kebijakan yang dijalankan ?
b. Apakah cara-cara yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut
c. Pengorbanan apakah yang harus dibuat untuk mencapai tujuan tersebut ?
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 1
d. Apakah cara-cara yang akan dilaksanakan mempunyai akibat-akibat buruk yang
harus dihindari ?
e. Adakah cara-cara lain yang lebih baik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin
dicapai ?
2. Jenis-jenis analisis ekonomi,
a. Ekonomi Deskriptif, adalah analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan yang
sebenarnya wujud dalam perekonomian.
b. Teori Ekonomi, adalah pandangan-pandangan yang menggambarkan sifat-sfat
hubungan yang wujud dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan tentang peristiwa
yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami
perubahan.
Ada dua teori pokok dalam analisis ekonomi, yaitu ; Mikro ekonomi yang
merupakan bahagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis bahagian-bahagian
kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, dan Makro ekonomi yang
merupakan analisis ke atas keseluruhan kegiatan perekonomian dan analisisnya
bersifat global
c. Teori Ekonomi Terapan/Ilmu Ekonomi Kebijakan, adalah cabang ilmu ekonomi
yang menelaah tentang kebijakan yang perlu di laksanakan untuk mengatasi
masalah-masalah ekonomi
3. Sifat-sifat sesuatu teori ekonomi dan kegunaan teori ekonomi, sbb ;
a. Definisi-definisi yang menjelaskan dengan sebaik-baiknya variable-variabel yang
sifat-sifat perkaitannya akan diterangkan dalam teori tersebut,
b. Sejumlah pemisalan-pemisalan mengenai keadaan yang harus wujud supaya
teori itu berlaku dengan baik,
c. Satu atau beberapa hipotesa mengenai bagaimana sifat-sifat perkaitan di antara
berbagai variable yang dibicarakan,
d. Satu atau beberapa ramalan mengenai keadaan-keadaan yang akan berlaku.
4. Bentuk-bentuk alat analisis yang digunakan oleh ahli-ahli ekonomi dalam
menerangkan teori ekonomi dan untuk menganalisis peristiwa-peristiwa yang
berlaku dalam perekonomian.
a. Grafik dan kurva sering digunakan agar teori dan penjelasan-penjelasan ilmiah
dapat dengan lebih mudah dipelajari.
b. Statistik, untuk mengumpulkan fakta dan menguji kebenaran teori ekonomi.
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 2
Pola kegiatan suatu perekonomian/system ekonomi dibedakan kedalam tiga
golongan, sbb ;
1. Ekonomi pasar adalah perekonomian yang kegiatannya sepenuhnya diatur oleh
interaksi di antara pembeli dan penjual di pasaran
2. Ekonomi campuran adalah system ekonomi pasaran yang disertai campur tangan
pemerintah
3. Ekonomi perencanaan pusat adalah system ekonomi yang kegiatannya sepenuhnya
diatur oleh pemerintah.
Banyak Negara termasuk Negara kita menganut ekonomi campuran dan untuk
menerangkan suatu system ekonomi campuran berfungsi dan menjalankan
kegiatannya, maka akan terkait ;
a. Uang, perdagangan dan spesialisasi
b. Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi, yaitu rumah tangga, perusahaan, dan
pemerintah
c. Sirkulasi aliran pendapatan
d. Mekanisme pasar, dimana ada beberapa kebaikan ;
- Pasar dapat memberikan informasi yang lebih tepat
- Pasar memberikan perangsang kepada para pengusaha untuk
mengambangkan kegiatan mereka
- Pasar memberikan perangsang untuk memperoleh keahlian modern
- Pasar menggalakkan penggunaan barang dan factor produksi secara efisien
- Pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk
melakukan kegiatan ekonomi
Sedangkan keburukan-keburukannya, sbb ;
-
Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan-golongan tertentu
Keadaan ekonomi sangat tidak stabil keadaannya
Cenderung akan timbul kekuatan monopoli yang merugikan
Tidak menyediakan beberapa jenis barang secara efisien
Kegiatan
konsumen
dan
produsen
mungkin
menimbulkan
“eksternalitas(=akibat sampingan)” yang merugikan
e. Kegagalan pasar dan campurtangan pemerintah
Dengan adanya kegagalan pasar yaitu ketidakmampuan dari suatu perekonomian
pasar untuk berfungsi secara efisien, dan menimbulkan keteguhan dalam
kegiatan dan pertumbuhan ekonomi. Maka pemerintah melakukan campur
tangan, dengan tujuan ;
- Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan
penindasan dapat dihindarkan
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 3
-
-
-
Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan
yang teratur dan stabil
Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan
besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak menjalankan
praktek-praktek monopoli yang merugikan,
Menyediakan “barang bersama” yaitu barang-barang seperti jalan raya,
polisi, tentara yang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh
masyarakat untuk mempertinggi kesejahteraan social masyarakat
Mengawasi agar “eksternalitas” kegiatan ekonomi yang merugikan
masyarakat dapat dihindari atau dikurangi besarnya.
Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah ;
-
Membuat peraturan-peraturan
Menjalankan kebijakan fiscal dan moneter
Secara langsung menjalankan kegiatan ekonomi
Masalah-masalah Ekonomi :
Masalah-masalah ekonomi timbul karena adanya ketidakseimbangan di antara
keinginan manusia untuk mendapatkan barang atau jasa dan terbatasnya faktor-faktor
produksi untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut. Sehingga manusia harus membuat
pilihan-pilihan.
Berdasarkan kepada corak analisis dalam ilmu ekonomi, maka persoalan pokok
dalam masalah ekonomi, sebagai berikut ;
1. Apakah barang dan jasa yang harus diproduksikan ?
2. Bagaimanakah caranya memproduksikan barang dan jasa tersebut ?
3. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksikan ?
Analisisnya, sebagai berikut :
1. Batas kemungkinan produksi
Batas kemungkinan produksi atau kurva kemungkinan produksi dapat menunjukkan
batas maksimum dari tingkat produksi yang dapat dicapai oleh sesuatu masyarakat
dengan menggunakan seluruh faktor-faktor produksi yang dimilikinya.
2. Kurva kemungkinan produksi dan masalah ekonomi
Penggunaan kurva kemungkinan produksi pada kenyataannya mengalami persoalan
ekonomi pokok yang dihadapi masyarakat adalah seperti ;
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 4
a. Memilih barang yang harus diproduksikan,
b. Masalah pengangguran, dan
c. Perubahan pertumbuhan ekonomi.
3. Sistem perekonomian
Bentuk organisasi perekonomian suatu Negara sangat dipengaruhi antara lain oleh nilainilai kebudayaan, pandangan politik dan ideologi ekonomi masyarakat tersebut.
Sehingga ada ;
a. Sistem pasar bebas,
Disebut pula sistem laissez faire (biarlah mereka melakukan pekerjaan yang
sesuai dengan keinginan mereka), merupakan sistem yang sepenuhnya pada proses
mekanisme pasar.
Maka barang dan jasa yang harus diproduksikan adalah yang diinginkan para
pembeli. Dan diproduksikan dengan efisien. Serta adanya corak barang dan jasa
sesuai dengan kemampuan daya belinya.
b. Sitem ekonomi campuran,
Pada sistem ini masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas
dalam menjalankan ekonomi-ekonominya, namun diawasi oleh pemerintah agar
pengaruh-pengaruh buruk sistem pasar bebas dapat dikendalikan.
Campur tangan pemerintah tersebut dapat melalui peraturan-peraturan yang
ditetapkan, bagian dari pelaksana perekonomian, dan menerapkan kebijakankebijakan perekonomian.
c. Sistem ekonomi perencanaan pusat
Pemerintah sepenuhnya menentukan kegiatan ekonomi, sehingga dalam
pemecahan persoalan apa, bagaimana, dan untuk siapa, dikendalikan oleh
pemerintah.
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 5
Latihan Soal/Diskusi Bab I – Pendahuluan : (Essay)
1. Sejak kapan Ilmu Ekonomi sebagai suatu bidang pengetahuan yang sistematis
dijadikan salah satu bahan pertimbangan di masyarakat !
2. Aspek-aspek apa saja yang erat hubungannya dengan metodologi dalam analisis
ekonomi !
3. Jelaskan pola kegiatan suatu perekonomian/sistem ekonomi !
4. Jelaskan kebaikan dan keburukan penerapan Mekanisme Pasar pada kebijakan suatu
Perekonomian !
5. Jelaskan masalah-masalah dalam penerapan ekonomi !
6. Dan jelaskan analisis-analisisnya terkait soal no 5 diatas !
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 6
BAB II & III TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN,
TUJUAN INTUKSIONAL KHUSUS
Pokok Bahasan
Permintaan, 1.
Setelah mempelajari materi ini, Teori
mahasiswa/wi dapat mengetahui Penawaran, dan Harga
dan memahami
2.
Teori Permintaan, Penawaran, dan
3.
Harga
4.
5.
Aplikasi Teori Permintaan
dan Penawaran
II.
1.
2.
3.
4.
DAN HARGA
Sub. Pokok Bahasan
Teori Permintaan dan Teori
Penawaran
Teori Harga
Penentuan Harga dan
Jumlah yang
Diperjualbelikan
Pengaruh Perubahan
Permintaan dan Penawaran
atas Keseimbangan
Elastisitas Permintaan dan
Penawaran
Stabilitas Harga dan
Pendapatan
Kebijakan Harga Maksimum
Pengaruh Pajak Penjualan
Pengaruh Subsidi Pemerintah
PERMINTAAN, PENAWARAN DAN HARGA
Untuk memecahkan masalah : apakah barang yang harus diproduksikan dan berapa
jumlahnya ?, maka harus diketahui interaksi para pembeli dan penjual melalui pemahaman
teori permintaan dan teori penawaran. Dan jika digabungkan akan diketahui harga
keseimbangan/harga pasar dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan.
A. TEORI PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN
Teori permintaan menerangkan ciri hubungan di antara jumlah permintaan dan
harga, yang kemudian dibuat grafik kurva nya.
Faktor-faktor yang menyebabkan permintaan atas suatu barang, sebagai berikut ;
a. Harga barang itu sendiri
b. Harga barang-barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang tersebut
c. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat
d. Corak dan distribusi pendapatan dalam masyarakat
e. Citarasa masyarakat
f. Jumlah penduduk
g. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan dating
Di dalam analisis pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap permintaan, lebih di
prioritaskan pada faktor harga barang itu sendiri, sedangkan yang lainnya tidak
mengalami perubahan (ceteris paribus).
Penjelasan teori permintaan dan kurva permintaan, sebagai berikut ;
a. Ciri hubungan di antara harga dan permintaan
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 7
HUKUM PERMINTAAN : Makin rendah harga sesuatu barang, makin banyak
permintaan ke atas barang tersebut; sebaliknya makin tinggi harga sesuatu barang,
makin sedikit permintaan ke atas barang tersebut.
KURVA PERMINTAAN : suatu kurva yang menggambarkan sifat perkaitan di
antara harga sesuatu barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang diminta para
pembeli.
PERMINTAAN : menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan di
antara harga dan jumlah permintaan.
b. Permintaan perseorangan dan permintaan pasar
c. Pengaruh faktor bukan harga ke atas permintaan
1. Harga barang-barang lain, sbb
- Barang pengganti, yaitu barang yang dapat menggantikan fungsinya
- Barang penggenap, yaitu barang yang digunakan secara bersama-sama
- Barang Netral, yaitu barang yang tidak berkaitan
2. Pendapatan para pembeli
Berkaitan dengan pendapatan, barang tersebut dapat dibedakan ;
- Barang inferior, yaitu barang yang banyak diminta oleh yang berpendapatan
rendah
- Barang esensial, yaitu barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari
- Barang normal, yaitu barang yang mengalami kenaikan dalam permintaan
sejalan dengan kenaikan pendapatan
- Barang mewah, yaitu barang yang diminta oleh yang berpendapatan tinggi
3. Distribusi pendapatan
Sejumlah pendapatan masyarakat yang tertentu besarnya akan menimbulkan
corak permintaan yang berbeda apabila pendapatan tersebut dirubah corak
distribusinya.
4. Citarasa Masyarakat
5. Jumlah penduduk
Misalnya berkaitan dengan pertambahan penduduk atas menurunnya
kesempatan kerja, sehingga daya beli akan berkurang.
6. Ramalan mengenai masa datang
Perubahan-perubahan yang diramalkan mengenai keadaan di masa yang akan
datang dapat mempengaruhi permintaan.
d. Gerakan sepanjang kurva permintaan dan pergeseran kurva permintaan
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 8
Dengan menggunakan grafik permintaan dapat menunjukkan akibat dari perubahan
harga, faktor-faktor bukan harga (seperti pendapatan, citarasa, dan jumlah
penduduk)
Perubahan permintaan dapat dibedakan dalam dua perngertian, yaitu ;
1. Gerakan sepanjang kurva permintaan
Perubahan seperti itu berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi
semakin tinggi atau semakin menurun.
2. Pergeseran kurva permintaan
Kurva permintaan akan bergeser ke kanan atau ke kiri, jika terdapat perubahan
oleh faktor bukan harga.
B. TEORI PENAWARAN DAN KURVA PENAWARAN
a. Penentu-penentu Penawaran
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga Barang-barang lain
3. Ongkos Produksi, yaitu biaya untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan
bahan mentah
4. Tujuan-tujuan dari perusahaan tersebut
5. Tingkat teklnologi yang digunakan
b. Ciri Hubungan Harga dan Penawaran
HUKUM PENAWARAN : Makin tinggi harga sesuatu barang, makin banyak jumlah
barang tersebut yang akan ditawarkan oleh para penjual, dan sebaliknya, makin
rendah harga sesuatu barang makin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan
oleh para penjual.
c. Daftar Penawaran dan Kurva Penawaran
Daftar penawaran adalah gambaran yang menujukkan jumlah penawaran sesuatu
barang pada berbagai tingkat harga.
Kurva penawaran adalah sebagai suatu kurva yang menunjukkan perkaitan di antara
harga sesuatu barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan.
d. Pengaruh Faktor Bukan Harga Atas Penawaran
1. Harga barang-barang lain
2. Biaya untuk memperoleh faktor produksi
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 9
3. Tujuan-tujuan dari perusahaan
4. Tingkat teknologi
e. Gerakan Sepanjang Kurva Penawaran dan Pergeseran Kurva Penawaran
Gerakan sepanjang kurva penawaran, terjadi karena adanya perubahan harga.
Sedangkan perubahan faktor-faktor lain diluar harga menimbulkan pergeseran atas
kurva tersebut.
C. MENENTUKAN KESEIMBANGAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Keadaan di sesuatu pasar dikatakan keseimbangan atau ekuilibrium apabila jumlah
yang ditawarkan para penjual pada suatu harga tertentu adalah sama dengan jumlah
yang diminta para pembeli pada harga tersebut.
D. PENGARUH PERUBAHAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN KE ATAS KESEIMBANGAN
a.
b.
c.
d.
Ada 4 kemungkinan perubahan/pergeseran kurva permintaan dan penawaran, sbb ;
Permintaan bertambah (kurva permintaan bergeser ke kanan)
Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri)
Penawaran bertambah (kurva penawaran bergeser ke kanan)
Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri).
Masing-masing perubahan dapat berubah secara tersendiri atau serentak
E. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
1. ELASTISITAS PERMINTAAN
Adalah ukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya
pengaruh perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang diminta.
Elastisitas permintaan dapat dibedakan kedalam 3 konsep, yaitu elastisitas
permintaan harga, elastisitas permintaan pendapatan, dan elastisitas permintaan
silang.
Analisis elastisitas permintaan dapat meramalkan perubahan yang terjadi di
pasar (yaitu bagaimana harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan berubah)
apabila terjadi perubahan dalam penawaran. Dimana secara umum dapat
digambarkan ;
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 10
a. Apabila permintaan agak datar bentuknya, suatu pergeseran atas kurva
penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang sedikit tetapi perubahan
jumlah yang diperjualbelikan cukup besar.
b. Apabila permintaan bentuknya menurun dengan sangat curam, suatu pergeseran
atas kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang besar, tetapi
perubahan jumlah yang diperjualbelikan adalah relatif kecil.
Cara menghitung elastisitas permintaan, sbb ;
E 
d
Persentase Perubahan Jumlah Barang yang Diminta
Persentase Perubahan Harga
Atau :
Q1 – Q
Q
Ed = ------------P1 – P
P
Dimana :
Ed = Koefisien permintaan yaitu suatu angka penunjuk yang menggambarkan
sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila
dibandingkan dengan perubahan harga
Cara menghitung elastisitas permintaan yang disempurnakan, sbb ;
Q1 – Q
(Q+Q1)/2
Ed = --------------P1 – P
(P+P1)/2
Jenis-jenis Elastisitas Permintaan, sbb ;
a. Tidak elastis sempurna, yaitu kurva permintaan yang koefisien elastisitasnya
bernilai nol bentuknya, sejajar dengan sumber tegak
b. Elastis sempurna, yaitu kurva permintaan yang koefisien elastisitasnya tidak
terhingga, sejajar dengan sumber datar
c. Elastisitas Uniter, yaitu mempunyai koefisien elastisitas permintaan sebesar 1
d. Tidak elastis, yaitu koefisien elastisitas permintaan berada di antara 0 dan 1
e. Elastis, yaitu koefisien dari permintaan lebih besar dari 1.
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 11
f. Elastisitas permintaan silang, yaitu koefisien yang menunjukkan sampai dimana
besarnya perubahan permintaan atas sesuatu barang apabila terjadi perubahan
atas harga barang lain
g. Elastisitas permintaan pendapatan, yaitu koefisien yang menunjukkan sampai
dimana besarnya perubahan permintaan atas sesuatu barang sebagai akibat
daripada perubahan pendapatan pembeli.
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan, sbb ;
a. Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk menggantikan barang yang
bersangkutan
b. Persentase pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut
c. Jangka waktu
2. ELASTISITAS PENAWARAN
Adalah ukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya
pengaruh perubahan harga atas perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
Cara menghitung elastisitas penawaran, sbb ;
Es 
Persentase Perubahan Jumlah Barang yang Ditawarkan
Persentase Perubahan Harga
Atau :
Qb – Qa
Qa
Es = ------------Pb – Pa
Pa
Dimana :
Es = Koefisien permintaan yaitu suatu angka penunjuk yang menggambarkan
sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang ditawarkan apabila
dibandingkan dengan perubahan harga
Cara menghitung elastisitas penawaran yang disempurnakan, sbb ;
Qb – Qa
(Qa+Qb)/2
Es = ----------------Pb – Pa
(Pa+Pb)/2
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 12
Jenis elastisitas penawaran, mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan
elastisitas permintaan, yaitu elastis sempurna, elastis, elastisitas uniter, tidak elastis,
dan elastis sempurna.
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran, sbb ;
a. Sifat dari perubahan ongkos produksi
b. Jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis, yaitu jangka pendek,
menengah, dan panjang.
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 13
Latihan Soal/Diskusi Bab II – Permintaan, Penawaran, dan Harga : (Essay)
1. Melalui interaksi apakah untuk memecahkan masalah : apakah barang yang harus
diproduksikan dan berapa jumlahnya !
2. Jelaskan hukum Permintaan dan Hukum Penawaran !
3. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan permintaan dan penawaran atas suatu
barang !
4. Bagaimana menentukan keseimbangan Permintaan dan Penawaran !
5. Jelaskan pengaruh perubahan permintaan dan Penawaran atas keseimbangan !
6. Jelaskan elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran !
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 14
III. APLIKASI TEORI ERMINTAAN DAN PENAWARAN
Teori Permintaan dan penawaran terutama berguna untuk menerangkan interaksi
antara penjual dan pembeli di pasar persaingan sempurna, yaitu pasar yang terdapat
banyak penjual dan pembeli. Pasar untuk hasil-hasil pertanian dan hasil-hasil industri primer
lainnya pada umumnya mempunyai ciri-ciri seperti itu. Maka teori tersebut sangat berguna
untuk menerangkan ;
1. Bagaimana perubahan penawaran dan permintaan mempengaruhi perubahan harga
barang pertanian
2. Implikasi dari perubahan itu kepada pendapatan produsen-produsen/petani-petani
Perubahan permintaan dan penawaran hasil pertanian sering menimbulkan akibat yang
buruk kepada pendapatan para petani, oleh karena itu pemerintah perlu melakukan campur
tangan dalam mengatur penawaran dan menstabilkan harga. Antara lain ;
1. Kebijakan pemerintah menentukan harga maksimum apabila masyarakat
menghadapi masalah kekurangan penawaran sesuatu barang, dan implikasi dari
kebijakan itu kepada masyakarat,
2. Pengaruh dari pajak penjualan yang dikenakan pemerintah atas harga, dan jumlah
barang yang diperjualbelikan,
3. Akibat subsidi pemerintah atas harga, dan jumlah barang yang diperjualbelikan.
A. Masalah-masalah pada Perkembangan Sektor Pertanian
Didalam perekonomian yang belum berkembang, sebagian produksi nasional
merupakan hasil pertanian, dan sebagian besar pendapatan rumah tangga dibelanjakan
untuk membeli hasil-hasil pertanian. Sedangkan di Negara industri yang modern hanya
sebagian kecil penduduk melakukan kegiatan di sektor pertanian.
1. JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang, kemunduran peranan sektor pertanian didalam
perekonomian yang telah mencapai tingkat kemajuan yang tinggim diakibatkan oleh
2 faktor ;
a. Permintaan yang lambat perkembangannya
Pertumbuhan ekonomi juga akan menyebabkan peningkatan pendapatan,
dimana terhadap pertambahan permintaan konsumsi barang-barang bukan
pertanian mengalami pertambahan yang lebih cepat daripada pertambahan
kenaikan pendapatan sehingga elastisitas permintaan pendapatan adalah elastis,
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 15
sebaliknya untuk hasil-hasil pertanian lebih lambat daripada pertambahan
kenaikan pendapatan sehingga elastisitas pemintaan pendapatannya adalah
tidak elastis.
Sebagai akibat dari sifat permintaan yang demikian, maka cenderung akan
melebarkan jurang diantara harga barang pertanian dan barang industri.
b. Kemajuan teknologi di sektor pertanian yang memungkinkan pertambahan
produktivitas yang tinggi
Pada Negara-negara maju, permintaan atas barang pertanian mengalami
perkembangan yang jauh lebih lambat darpada kemampuan untuk menambah
produksi pertanian, sehingga menimbulkan ;
-
Mendorong perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor
industri
Kemajuan teknologi yang cepat menimbulkan masalah kelebihan produksi
pertanian, yang mengakibatkan kecenderungan harga barang pertanian
pada tingkat tetap atau rendah.
2. JANGKA PENDEK
Permintaan dan penawaran atas barang pertanian yang sifatnya tidak elastis,
maka akan menyebabkan ketidakstabilan harga pertanian dalam jangka pendek,
yaitu diakibatkan oleh ;
a. Naik turunnya permintaan
Ada beberapa faktor yang menyebabkan penawaran atas barang pertanian
bersifat tidak elastis,
- Barang-barang pertanian dihasilkan secara bermusim
- Kapasitas memproduksi cenderung untuk mencapai tingkat yang tinggi
dan tidak terpengaruh oleh perubahan permintaan
b. Naik turunnya penawaran
Karena bersifat tidak elastis, maka tingkat produksi pertanian cenderung untuk
mengalami perubahan yang relatif besar dibandingkan barang industri, namun
kebutuhan konsumsi relatif tetap walaupun harga berubah.
Dalam kegiatan pertanian perubahan permintaan lebih mempengaruhi pendapatan
daripada kesempatan kerja, sebaliknya pada sektor industry
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 16
B. MENSTABILKAN HARGA DAN PENDAPATAN PERTANIAN
Campur tangan pemerintah dapat dilakukan dalam beberapa cara, sbb ;
1. Membatasi tingkat produksi yang dapat dilakukan tiap-tiap produsen
2. Melakukan pembelian-pembelian barang yang ingin distabilkan harganya dipasaran
bebas
3. Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga lebih rendah daripada
harga yang dianggap sesuai oleh pemerintah.
C. KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM
Bertujuan untuk mengendalikan harga pada tingkat yang lebih rendah daripada harga
keseimbangan dalam pasar bebas. Misalnya menghindari inflasi atau mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat.
D. PENGARUH PAJAK PENJUALAN
Pajak penjualan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah dan dibayar pada waktu
jual beli atas barang yang dikenakan pajak tersebut. Maka pengenaannya ;
Pada kurva permintaan, sbb ;
1. Semakin elastis kurva permintaan, semakin sedikit beban pajak yang akan
ditanggung oleh para pembeli. Apabila kurva permintaan adalah elastis sempurna,
seluruh pajak penjualan dibayar oleh penjual. Dan bila kurva permintaan tidak elastis
sempurna maka seluruh pajak penjualan ditanggung pembeli.
2. Semakin elastis kurva permintaan, semakin banyak penurunan jumlah barang yang
diperjualbelikan sebagai akibat dari pemungutan pajak penjualan oleh pemerintah.
Pada kurva penawaran, sbb ;
1. Semakin elastis kurva penawaran semakin banyak beban pajak penjualan yang akan
ditanggung pembeli
2. Pajak penjualan akan mengurangi jumlah barang yang diperjualbelikan
E. PENGARUH SUBSIDI PEMERINTAH
Subsidi adalah pemberian pemerintah kepada para produsen dengan maksud untuk
meringankan beban pengeluaran ongkos produksi yang mereka lakukan. Maka pada ;
Subsidi dan Elastisitas permintaan ;
1. Semakin elastis permintaan, semakin besar bagian dari subsidi yang akan diperoleh
penjual
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 17
2. Semakin elastis permintaan semakin banyak pertambahan jumlah barang yang
diperjualbelikan
Subsidi dan elastisitas penawaran ;
1. Semakin elastis penawaran, semakin kecil bagian dari subsidi yang akan diperoleh
penjual
2. Semakin elastis penawaran, semakin banyak pertambahan jumlah barang yang
diperjualbelikan.
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 18
Latihan Bab III – Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
Diskusikan tentang aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 19
BAB IV & V TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN
TUJUAN INTUKSIONAL KHUSUS
Pokok Bahasan
Sub. Pokok Bahasan
1. Teori Nilai Guna
Setelah mempelajari materi ini, Teori Nilai Guna
2. Pemaksimuman nilai guna
mahasiswa/wi dapat mengetahui
3. Teori nilai guna dan teori
dan memahami Teori Tingkah Laku
permintaan
Konsumen
4. Paradok Nilai
5. Surplus Kosnumen
Analisis Kurva Kepuasan Sama
1. Kurva Kepuasan Sama
2. Garis Anggaran Pengeluaran
3. Syarat Kepuasan Maksimum
4. Akibat Perubahan Pendapatan
dan Harga
5. Membentuk Kurva Permintaan
IV. TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN :
TEORI NILAIGUNA (UTILITI)
Analisis pada Teori tingkah laku konsumen, meliputi ;
1. Sebabnya para pembeli/konsumen akan membeli lebih banyak pada harga yang
rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga yang tinggi,
2. Bagaimanakah seorang konseumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang
yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
Pendekatan pada Teori Tingkah Laku Konsumen, sbb ;
1. Pendekatan nilaiguna cardinal yaitu bahwa manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif,
2. Pendekatan nilaiguna ordinal yaitu bahwa manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak dikuantifiser
A. TEORI NILAI GUNA (UTILITI)
Nilaiguna adalah kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari
mengkonsumsikan barang-barang.
Nilaiguna dapat dibedakan ;
1. Nilaiguna total, yaitu jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu,
2. Nilaiguna marginal, yaitu pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai
akibat dari pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang
tertentu.
B. PEMAKSIMUMAN NILAIGUNA
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 20
Pemaksimuman nilaiguna akan terjadi apabila nilaiguna marginal dari setiap barang
adalah sama besarnya.
Apabila harga-harga dari berbagai macam barang tersebut adalah berbeda, maka
agar barang-barang yang dikonsumsikannya memberikan nilaiguna yang maksimum
harus memenuhi syarat dimana setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit
tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilaiguna marginal yang sama
besarnya.
Hipotesa :
1. Seseorang akan memaksimumkan nilaiguna daripada barang-barang yang
dikonsumsikannya apabila perbandingan nilaiguna marginal barang tersebut
adalah sama dengan perbandingan harga barang-barang tersebut.
2. Seseorang akan memaksimumkan nilaiguna dari barang-barang yang
dikonsumsikannya apabila nilaiguna marginal dari setiap rupiah yang dikeluarkan
adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsikan.
MU barang A
MU barang B MU barang C
---------------- = --------------- = ---------------- = Satu Nilai Tertentu MU per Rp
PA
PB
PC
Dimana ;
MU= Nilaiguna Marginal
PA, PB, PC = Harga barang A, B, C
C. TEORI NILAIGUNA DAN TEORI PERMINTAAN
Ada 2 faktor yang menyebabkan permintaan atas sesuatu barang berubah sekiranya
harga barang itu mengalami perubahan, yaitu ;
1. Efek Penggantian
2. Efek Pendapatan
D. PARADOKS NILAI
Nilaiguna marginal juga akan menentukan apakah sesuatu barang itu mempunyai harga
yang tinggi atau rendah.
E. SURPLUS KONSUMEN
Surplus konsumen adalah perbedaan di antara kepuasan yang diperoleh seseorang di
dalam mengkonsumsikan sejumlah barang dengan pembayaran yang harus dibuat untuk
memperoleh barang tersebut.
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 21
Latihan Soal/Diskusi Bab IV – Teori Tingkah Laku Konsumen : (Essay)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jelaskan Analisis dan Pendekatan pada Teori tingkah laku konsumen !
Jelaskan yang dimaksud dengan Teori Nilai Guna !
Jelaskan pada saat seperti apa, terjadi pemaksimuman Nilai Guna !
Jelaskan kaitan TEORI NILAIGUNA DAN TEORI PERMINTAAN
Jelaskan paradoks Nilai Guna !
Jelaskan terjadinya surplus konsumen !
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 22
V. TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN :
ANALISIS KURVA KEPUASAN SAMA
Kepuasan adalah sesuatu hal yang tidak mudah diukur. Untuk menghindari kelemahan
tersebut, Sir John R. Hicks mengembangkan cara pendekatan untuk mewujudkan prinsip
pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai pendapatan yang
terbatas, melalui analisis kurva kepuasan sama yang meliputi penggambaran dua macam
kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluran.
A. KURVA KEPUASAN SAMA
Kurva kepuasan sama dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang
menggambarkan gabungan barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang sama
besarnya.
Dari gabungan barang-barang tersebut, konsumen dapat saja menukarnya.
Berarti konsumen telah melakukan pengorbanan yang dinamakan Tingkat Penggantian
Marginal yaitu penggantian yang menggambarkan besarnya pengorbanan atas konsumsi
sesuatu barang untuk menaikkan konsumsi satu barang lainnya, dan pada waktu yang
sama tetap mempertahankan tingkat kepuasan yang diperoleh.
Jika penggantian marginal yang semakin bertambah kecil maka mengandung arti;
a. Ketika konsumen mempunyai sesuatu barang X yang relatif kecil jumlahnya, dan
barang Y yang relatif sedikit jumlahnya maka diperlukan pengurangan konsumsi
yang besar atas barang X untuk memperoleh satu tambahan barang Y. Akan
tetapi
b. Semakin banyak barang Y yang telah diperoleh, semakin sedikit pengurangan
konsumsi barang X yang harus dilakukan untuk memperoleh satu barang Y.
Atau ;
a. Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada dibawah kurva yang
pertama adalah lebih sedikit jumlahnya. Ini berarti kepuasan yang diperoleh
daripadanya juga lebih sedikit.
b. Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada diatas kurva yang perama
adalah lebih banyak jumlahnya. Maka kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsikannya juga lebih banyak.
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 23
B. GARIS ANGGARAN PENGELUARAN
Agar konsumen dapat membelanjakan pendapatannya untuk menciptakan
kepuasan yang paling maksimum, maka perlu digambarkan analisis melalui garis
anggaran pengeluaran.
Garis anggaran pengeluaran menunjukkan gabungan barang-barang yang dapat
dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu.
Garis anggaran pengeluaran dapat berubah melalui perubahan harga dan
perubahan pendapatan.
C. SYARAT UNTUK MENCAPAI KEPUASAN MAKSIMUM
Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila mencapai
titik dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama.
D. AKIBAT PERUBAHAN PENDAPATAN DAN HARGA
Keseimbangan pemaksimuman kepuasan dapat berubah jika pendapatan atau
harga mengalami perubahan. Jika titik-titik keseimbangan yang diwujudkan oleh
perubahan pendapatan dihubungkan akan terdapat suatu kurva yang dinamakan Garis
Pendapatan Konsumsi. Dan dinamakan Garis Harga Konsumsi jika kurva itu dihubungkan
titik-titik keseimbangan yang diwujudkan oleh perubahan harga.
Berkaitan antara teori nilaiguna dan teori permintaan dapat diterangkan dengan
menganalisis melalui faktor efek penggantian dan efek pendapatan. Dimana penurunan
harga akan menambah permintaan karena ;
a. Konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang itu dan mengurangi konsumsi
barang lain (efek penggantian)
b. Penurunan harga menambah pendapatan riel konsumen dan kenaikan
pendapatan riel ini akan menambah konsumsi berbagai barang (efek
pendapatan)
Dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama, kedua faktor tersebut
dapat ditunjukkan bagian dari pertambahan permintaan yang disebabkan oleh efek
penggantian dan bagian dari pertambahan permintaan yang disebabkan oleh efek
pendapatan.
E. MEMBENTUK KURVA PERMINTAAN
Bahwa sifat permintaan konsumen dapat diterangkan dengan menggunakan
teori nilaiguna dan juga melalui analisis kurva kepuasan sama.
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 24
Latihan Soal/Diskusi Bab V – Analisis Kurva Kepuasan Sama : (Essay)
1. Definisi kurva kepuasan sama !
2. Jelaskan garis anggaran pengeluaran !
3. Syarat untuk mencapai kepuasan maksimum !
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 25
BAB VI & VII TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN
TUJUAN INTUKSIONAL KHUSUS
Pokok Bahasan
Sub. Pokok Bahasan
Setelah mempejalari materi ini, mahasiwa/si Teori Produksi
1. Bentuk-bentuk Organisasi
Perusahaan
dapat mengetahui dan memahami Teori
2. Fungsi Produksi
Produksi dan Teori Ongkos Produksi
3. Teori Produksi dan Perubahan
Faktornya
Teori Ongkos Produksi
1. Ongkos Produksi dalam Jangka
Pendek
2. Ongkos Produksi dalam Jangka
Panjang
3. Skala Ekonomis dan Tidak
Ekonomis
VI. TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN
Teori produksi yang berkaitan dengan seluk beluk kegiatan perusahaan dalam
memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisis atas berbagai aspek kegiatan
memproduksinya, atl ;
a. Analisis sampai dimana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk
menghasilkan barang yang akan diproduksikan
b. Ongkos produksi untuk menghasilkan barang-barang tersebut
c. Analisis bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan
produksinya dengan ongkos produksi yang dikeluarkannya, untuk menentukan
tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan yang maksimum
kepadanya.
A. BENTUK-BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN SECARA UMUM
1.
2.
3.
4.
5.
Perusahaan Perseorangan
Firma
Perseroan Terbatas
Perusahaan Negara
Koperasi
B. PERUSAHAAN DITINJAU DARI SUDUT TEORI EKONOMI
Dari sudut ekonomi, analisis yang dibuat tidak dibedakan bentuk-bentuknya, dan
dipandang sebagai unit-unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang bersamaan,
yaitu mengatur penggunaan faktor-faktor produksi dengan cara seefisien mungkin
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 26
sehingga usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang paling
efisien.
1. Tujuan Perusahaan dalam sudut teori ekonomi adalah memaksimumkan keuntungan
2. Cara Mencapai Tujuan Memaksimumkan Keuntungan
Keuntungan diperoleh bila hasil penjualan lebih besar dari ongkos produksi, dan
sebaliknya untuk kerugian. Keuntungan yang maksimum dicapai apabila perbedaan
antara hasil penjualan dan ongkos produksi mencapai tingkat yang paling besar, dan
hal ini perlu dipecahkan aspek-aspek sbb ;
a. Komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk menciptakan
tingkat produksi yang tinggi, atau
b. Komposisi faktor produksi yang bagaimana akan meminimumkan ongkos
produksi yang dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu
3. Fungsi Produksi
Adalah perkaitan antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang
diciptakannya. Faktor produksi terdiri dari 4 golongan yaitu tenaga kerja, tanah,
modal, dan keahlian keusahawanan. Pada teori ekonomi, analisis produksi untuk
tanah, modal, dan keusahawanan dinyatakan tetap jumlahnya, sedangkan tenaga
kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah jumlahnya.
4. Peminimuman ongkos produksi
Untuk menentukan komposisi faktor produksi yang akan meminimumkan ongkos
produksi, produsen perlu memperhatikan ;
a. Besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan
b. Besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi
yang ditambah tersebut.
Dimana Untuk meminimumkan ongkos / memaksimumkan hasil penjualan, prinsip
produsen adalah mengambil unit tambahan factor produksi yang ongkos per rupiah
akan menghasilkan nilai penjualan yang paling maksimum.
5. Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Pada teori ekonomi, jangka waktu analisis yaitu ;
a. Jangka pendek, dimana sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya
(kecuali tenaga kerja), dan
b. Jangka panjang, semua faktor produksi dapat mengalami perubahan
6. Firma dan Industri
Pada teori ekonomi, firma adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktorfaktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.
Sedangkan Industri adalah kumpulan dari firma-firma yang menghasilkan barang
yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu pasar.
C. FUNGSI PRODUKSI
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 27
Faktor-faktor produksi dikenal pula input, sedangkan jumlah produksi sebagai output.
Rumus fungsi produksi, sbb ;
Q = f (K, L, R, T)
Dimana ; Q = Jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai faktor-faktor produksi, yaitu
fungsi K = jumlah stok modal, L = Jumlah tenaga kerja, R = Kekayaan alam, T = tingkat
teknologi.
Berarti : tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga
kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan.
Dengan membandingkan berbagai gabungan faktor produksi yang paling ekonomis
untuk memproduksikan sejumlah barang tersebut.
D. TEORI PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR BERUBAH
Dimana satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
HUKUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG : bahwa apabila faktor produksi yang
dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit,
pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah
mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan
akhirnya mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan pertambahan produksi total
semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian
menurun.
1. Produksi total, produksi rata-rata, dan produksi marginal
Produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap
pekerja.
TP
ΔP = ----L
Dimana : ΔP = Produksi rata-rata ; TP = Total Produksi ; L = Jumlah tenaga kerja
Produksi marginal yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap
pekerja.
ΔTP
MP = ----ΔL
Dimana : MP = Produksi Marginal ; ΔTP = Pertambahan produksi total ; ΔL =
Pertambahan tenaga kerja
2. Kurva produksi total, produksi rata-rata, dan produksi marginal
E. TEORI PRODUKSI DENGAN DUA FAKTOR BERUBAH
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 28
Dimisalkan yang dapat diubah adalah dua faktor yaitu tenaga kerja dan modal. Dan
kedua faktor tersebut dapat dipertukarkan penggunaannya. Apabila harga tenaga kerja
dan pembayaran per unit modal diketahui, maka dapat dianalisis bagaimana perusahaan
akan meminimumkan ongkos didalam usahanya untuk mencapai suatu tingkat produksi
tertentu.
1. KURVA PRODUKSI SAMA (ISOQUANT)
Menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan dihasilkan satu tingkat
produksi tertentu.
2. GARIS ONGKOS SAMA (ISOCOST)
Menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan
menggunakan sejumlah biaya tertentu.
3. MEMINIMUMKAN ONGKOS ATAU MEMAKSIMUMKAN PRODUKSI
Dengan menggabungkan kurva produksi sama dengan garis ongkos sama, maka
dapat menunjukkan kasus ;
a. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan,
keadaan yang bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi
Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan keadaan yang bagaimanakah
yang meminimumkan ongkos
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 29
Latihan Soal/Diskusi Bab VI – Teori Produksi : (Essay)
1.
2.
3.
4.
5.
Jelaskan analisis atas berbagai aspek kegiatan memproduksi !
Jelaskan perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi !
Jelaskan yang dimaksud dengan fungsi produksi !
Jelaskan teori produksi dengan satu faktor berubah !
Jelaskan teori produksi dengan dua faktor berubah !
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 30
VII. TEORI ONGKOS PRODUKSI
Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh firma untuk
memperoleh factor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang.
Ongkos produksi terdiri dari ;
a. Ongkos eksplisit
Adalah pengeluaran-pengeluaran firma yang berupa pembayaran dengan uang
untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan.
b. Ongkos tersembunyi/imputed cost
Adalah taksiran pengeluaran atas faktor-faktor produksi yang dimiliki firma tsb.
A. ONGKOS PRODUKSI DALAM JANGKA PENDEK
Dalam menganalisis ongkos produksi dapat dilakukan melalui jangka pendek, yaitu
dimana sebagian faktor produksi tidak dapat menambah jumlahnya
1. Berbagai Pengertian Ongkos Produksi Dalam Jangka Pendek
Keseluruhan jumlah ongkos produksi yang dikeluarkan produsen dapat dibedakan ;
a. Ongkos yang selalu berubah, yaitu apabila jumlah suatu faktor produksi yang
digunakan selalu berubah-ubah jumlahnya, maka ongkos produksi yang
dikeluarkan juga berubah-ubah nilainya.
b. Ongkos tetap, yaitu apabila jumlah suatu faktor produksi yang digunakan adalah
tetap, maka ongkos produksi yang dikeluarkan untuk memperolehnya adalah
tetap nilainya.
Analisis ongkos produksi juga memperhatikan ;
a. Ongkos produksi rata-rata, yang meliputi ; ongkos produksi total rata-rata,
ongkos produksi tetap rata-rata, dan ongkos produksi berubah rata-rata
b. Ongkos produksi marginal, yaitu tambahan ongkos produksi yang harus
dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi.
Berikut cara menghitung nilainya ;
a. Ongkos Total/Total Costs (TC), yaitu keseluruhan jumlah ongkos produksi yang
dikeluarkan.
TC
= TFC + TVC
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 31
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Dimana ; TC = Ongkos Total, TFC = Ongkos Tetap Total/Total Fixed Costs, TVC =
Ongkos Berubah Total/Total Variable Costs
Ongkos Tetap Total/TFC, adalah keseluruhan ongkos yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya.
Ongkos Berubah Total/TVC, adalah keseluruhan ongkos yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya.
Ongkos Tetap Rata-rata/Average Fixed Costs (AFC), yaitu pembagian antara
ongkos tetap total untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q), dengan
jumlah produksi tersebut.
TFC
AFC = ----Q
Ongkos Berubah Rata-rata (AVC), yaitu pembagian antara ongkos berubah total
(TVC) untuk memproduksi sejumlah barang (Q), dengan jumlah produksi
tersebut.
TVC
AVC = -----Q
Ongkos Total Rata-rata (AC), yaitu pembagian antara ongkos total (TC) untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu (Q), dengan jumlah produksi tersebut.
TC
AC = ------ Atau AC = AFC + AVC
Q
Ongkos Marginal (MC), Yaitu kenaikan ongkos produksi yang dikeluarkan untuk
menambah produksi sebanyak satu unit.
ΔTC
M? ? = -----ΔQ
Dimana ; M? ? = ongkos marginal produksi ke-n, ΔTC = pertambahan jumlah
ongkos total, dan ΔQ = pertambahan jumlah produksi.
2. Bentuk Kurva Ongkos Jangka Pendek
3. Syarat Pemaksimuman Keuntungan
Ongkos Marginal dapat dijadikan pertimbangan seorang produsen ketika
menentukan jumlah produksi yang perlu dihasilkan. Cara untuk menentukan tingkat
produksi yang memberika keuntungan maksimal, sbb ;
a. Dengan memproduksikan barang pada tingkat dimana perbedaan antara hasil
penjualan total dengan ongkos total adalah yang paling maksimum, atau
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 32
b. Dengan memproduksikan barang pada tingkat dimana hasil penjualan marginal =
ongkos marginal.
B. ONGKOS PRODUKSI JANGKA PANJANG
Dalam menganalisis ongkos produksi dapat dilakukan melalui jangka panjang, yaitu
dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Sehingga dalam jangka
panjang tidak ada ongkos tetap tetapi semua pengeluaran merupakan ongkos berubah.
Jadi firma bukan saja dapat menambah tenaga kerja, juga jumlah mesin, luas tanah.
1. Cara Meminimumkan Ongkos Dalam Jangka Panjang
Analisis produsen dalam kegiatan produksinya dalam usahanya
meminimumkan ongkos dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC (ongkos
total rata-rata) untuk kapasitas yang berbeda-beda.
2. Kurva Ongkos Total Rata-rata Jangka Panjang
Kurva ongkos total rata-rata jangka panjang (Kurva LRAC) adalah sebagai
kurva yang menunjukkan ongkos rata-rata yang paling minimum untuk berbagai
tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu merubah kapasitas
memproduksinya dalam jangka panjang.
3. Skala Ekonomis dan Tidak Ekonomis
a. Skala Ekonomis
Skala kegiatan produksi bersifat skala ekonomis, apabila pertambahan produksi
menyebabkan ongkos produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Adapun
factor-faktor penting dalam skala ekonomis, sbb ;
- Spesialisasi factor-faktor produksi
- Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain
- Memungkinkan barang sampingan (by-products) diproduksikan
- Perusahaan yang besar mendorong pengembangan kegiatan usaha diluar
perusahaan yang berguna kepada perusahaan
b. Skala Tidak Ekonomis
Skala kegiatan produksi bersifat skala ekonomis, apabila pertambahan produksi
menyebabkan ongkos produksi rata-rata menjadi semakin tinggi
4. Bentuk-bentuk kurva ongkos rata-rata jangka panjang.
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 33
Latihan Soal/Diskusi Bab VII – Teori Ongkos Produksi : (Essay)
1.
2.
3.
4.
5.
Apa yang dimaksud dengan ongkos produksi !
Jelaskan ongkos produksi dalam jangka pendek !
Jelaskan ongkos produksi dalam jangka panjang !
Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada ongkos produksi jangka pendek !
Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada ongkos produksi jangka panjang !
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 34
BAB VIII, IX, X, & XI TEORI PASAR
TUJUAN INTUKSIONAL KHUSUS
Pokok Bahasan
Setelah mempejalari materi ini, mahasiwa/si Teori Pasar pada Pasar
1.
2.
dapat mengetahui dan memahami Teori
dengan Persaingan Sempurna
Pasar
dan Monopoli
3.
Teori Pasar pada Pasar
Monopolistis dan Oligopoli
Sub. Pokok Bahasan
Teori Pasar
Teori Pasar Persaingan
Sempurna
Teori Pasar Monopoli
1. Teori Pasar Monopolistis
2. Teori Pasar Oligopoli
VIII. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak
penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan
di pasar. Dalam penjelasan berikutnya penjual adalah firma-firma.
Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena
menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang sangat tinggi
efisiensinya. Dalam prakteknya, pasar yang murni seperti itu tidak wujud. Namun analisis
pasar ini dapat dijadikan suatu permulaan dalam mempelajari cara-cara firma menentukan
harga dan produksi untuk mencari keuntungan yang maksimum.
A. CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
1. Firma adalah pengambil harga (price taker) dimana sesuatu firma yang ada di dalam
pasar tidak dapat menentukan atau merubah harga pasar. Harga barang di pasar
ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli.
2. Setiap firma mudak ke luar dan masuk
3. Menghasilkan barang yang serupa (barang yang idencial atau homogenous)
4. Terdapat banyak firma di pasar
5. Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar.
B. PERMINTAAN DAN HASIL PENJUALAN
Untuk menganalisis pemaksimuman
memperhatikan ;
a. Ongkos produksi yang dikeluarkan firma
b. Hasil penjualannya
keuntungan,
sesuatu
firma
harus
Melalui kurva permintaan maka sesuai ciri-ciri pasar persaingan sempurna diatas,
dapat dijelaskan pula hasil penjualan total dan rata-rata, serta hasil penjualan marginal.
C. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 35
Pemaksimuman keuntungan oleh sesuatu firma dapat dijelaskan melalui cara, sbb ;
a. Melihat tingkat/jumlah produksi yang merupakan perbedaan antara hasil penjualan
total dan ongkos total yang paling maksimum
b. Ongkos marginal adalah sama dengan hasil penjualan marginalnya (MC=MR)
D. GRAFIK PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK
Secara grafik, pemaksimuman keuntungan oleh suatu firma dapat ditunjukkan dengan
cara, sbb ;
a. Grafik yang menggambarkan ongkos totaldan hasil penjualan total
b. Grafik yang menunjukkan ongkos marginal dan hasil penjualan marginal.
E. TIGA KEMUNGKINAN KEDUDUKAN KEGIATAN FIRMA
Walau setiap firma akan berusaha untuk memaksimumkan keuntungan, tapi tidak setiap
firma akan selalu untung. Dalam jangka pendek terdapat tiga kemungkinan corak
keuntungan firma, sbb ;
a. Mendapat untung luar biasa/normal apabila harga lebih tinggi dari ongkos rata-rata
yang paling minimum; atau untung biasa/normal apabila hasil penjualan totalnya
adalah sama dengan ongkos total.
b. Mengalami kerugian tapi masih dapat membayar ongkos berubah, dimana harga
adalah lebih rendah dari ongkos total rata-rata, tetapi lebih tinggi dari ongkos
berubah rata-rata.
c. Dalam keadaan menutup atau membubarkan firma, apabila hasil penjualan hanya
sebesar atau kurang dari ongkos berubah.
F. ONGKOS MARGINAL DAN KURVA PENAWARAN
Kurva penawaran mempunyai sifat yang sama dengan Kurva Ongkos Marginal (Kurva
MC) dari suatu firma pada pasar persaingan sempurna, dimana dapat menggambarkan
bagaimana perubahan harga akan mempengaruhi produksi (barang ditawarkan) firma
tersebut.
G. OPERASI FIRMA DAN INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang firma dan industri dapat membuat beberapa perubahan tertentu,
sehingga tidak lagi mengeluarkan Ongkos Tetap tetapi Ongkos Berubah.
Analisis dapat bertujuan untuk melihat bagaimana penyesuaian-penyesuaian yang
berlaku menimbulkan perubahan keadaan wujud di pasar, yaitu apabila ;
a. Permintaan bertambah,
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 36
b. Permintaan berkurang.
Kedua keadaan tersebut pada jangka panjang dalam pasar persaingan sempurna,
cenderung untuk memperoleh keuntungan normal saja.
H. KURVA PENAWARAN INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG
Berdasarkan kepada sifat perubahan ongkos produksi dalam jangka panjang, kurva
penawaran industri dalam pasar persaingan sempurna dapat dibedakan kepada tiga
bentuk, yaitu yang dipengaruhi ongkos produksi yang bersifat ;
a. Ongkos tetap
b. Ongkos yang semakin naik
c. Ongkos yang semakin berkurang
I. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
1. Kebaikan pasar persaingan sempurna, sbb ;
a. Efisiensi produktif dan alokatif.
Sumber-sumber daya dikatakan efisien apabila ;
- Seluruh sumber-sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan,
- Corak penggunaannya adalah sedemikian rupa sehingga tidak terdapat corak
penggunaan yang lain yang akan dapat menambah kemakmuran masyarakat
karena dianggap telah mensejahterakan masyarakat.
Efesien itu sendiri dapat diartikan sebagai berikut ;
-
Efisiensi produktif, bila memenuhi syarat, sbb ;
 Untuk setiap tingkat produksi, ongkos yang dikeluarkan adalah yang
paling minimum,
 Industri secara keseluruhan harus memproduksikan barang pada ongkos
rata-rata yang paling rendah.
- Efisiensi alokatif dapat dicapai bila harga setiap barang sama dengan ongkos
marginal untuk memproduksikan barang tersebut (harga=ongkos marginal)
- Efisiensi dalam pasar persaingan sempurna
Dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh firma dalam
persaingan sempurna, dimana firma akan mendapat untung normal melalui
ongkos produksi yang paling minimum.
Dan juga mencapai efisiensi alokatif, dimana syarat memaksimumkan
keuntungan adalah hasil penjualan marginal = ongkos marginal, dan pada
jangka panjang berlaku ; harga = hasil penjualan marginal = ongkos marginal.
b. Persaingan sempurna memberi kebebasan bertindak dan memilih
2. Keburukan pasar persaingan sempurna, sbb ;
a. Tidak mendorong inovasi
b. Ada kalanya menimbulkan ongkos social
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 37
c. Membatasi pilihan konsumen
d. Ongkos produksi mungkin lebih tinggi
e. Efisiensi produksi tidak selalu meratakan distribusi pendapatan
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 38
IX. PASAR MONOPOLI
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu firma saja, dan
firma menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
A. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
Sangat bertentangan dengan pasar persaingan sempurna, sbb ;
1.
2.
3.
4.
5.
Hanya satu firma
Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri
Dapat menguasai penentuan harga
Promosi iklan kurang diperlukan
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI
1. Mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik, dan tidak dimiliki perusahaan
lain
2. Menikmati skala ekonomis dalam kegiatan yang dilakukannya
3. Pemerintah melalui undang-undang memberikan hak monopoli kepada firma
tertentu
C. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN DALAM PERUSAHAAN MONOPOLI
Untuk menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungannya,
seperti pada pasar persaingan sempurna, akan menggunakan dua cara, sbb ;
a. Pendekatan ongkos total dan hasil penjualan total,
b. Pendekatan ongkos marginal dan hasil penjualan marginal
1. Jumlah Produksi, Harga dan Hasil Penjualan Total
Monopoli merupakan satu-satunya firma didalam pasar, oleh karenanya
permintaan didalam industri adalah juga permintaan atas produksi firma.
Permintaan atas produksi monopoli tidak menyimpang dari sifat umum
permintaan atas barang-barang, yaitu makin tinggi harganya, makin sedikit jumlah
yang diminta, dan kurvanya bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Sifat permintaan oleh monopoli sangat berbeda dengan suatu firma dalam
pasar persaingan sempurna, dimana perkaitan harga dengan ongkos marginal untuk
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 39
suatu firma dalam pasar persaingan sempurna, harga adalah sama dengan hasil
penjualan marginal, sedang dalam monopoli harga selalu lebih tinggi dari hasil
penjualan marginal.
Maka ;
a. Harga penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu
semakin berkurang apabila produksi bertambah banyak, bahkan bisa saja akan
menjadi negative.
b. Pada umumnya hasil penjualan marginal, nilainya adalah lebih rendah daripada
harga. Harga pada waktu produksi mencapai satu unit, hasil penjualan marginal =
harga.
2. Pemaksimuman Keuntungan
Sifat-sifat ongkos produksi yang dikeluarkan firma monopoli di dalam jangka
pendek tidak berbeda dengan sifat-sifat ongkos produksi, sbb ;
Ongkos Marginal dapat dijadikan pertimbangan seorang produsen ketika
menentukan jumlah produksi yang perlu dihasilkan. Cara untuk menentukan tingkat
produksi yang memberikan keuntungan maksimal, sbb ;
a.
Dengan memproduksikan barang pada tingkat dimana perbedaan antara hasil
penjualan total dengan ongkos total adalah yang paling maksimum, atau
b. Dengan memproduksikan barang pada tingkat dimana hasil penjualan marginal =
ongkos marginal.
D. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN DALAM GRAFIK
E. MONOPOLI DAN KURVA PENAWARAN
Didalam firma monopoli, atau firma di dalam pasar lainnya yang kurva permintaan
atas hasil produksinya bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah, kurva
penawarannya tidak dapat ditunjukkan karena tidak terdapat sifat perkaitan yang tetap
di antara harga dan jumlah yang ditawarkan/diproduksikan oleh firma tersebut.
F. MONOPOLI DAN DISKRIMINASI HARGA
Untuk memaksimumkan keuntungannya, firma monopoli dapat menjalankan
kebijakan diskriminasi harga.
Syarat-syarat diskriminasi harga, sbb ;
a. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain
b. Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan pembedaan harga
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 40
c. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah sangat
berbeda
d. Kebijakan diskriminasi harga tidak memakan ongkos yang melebihi keuntungan dari
kebijakan tersebut
e. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen.
Contoh-contoh kebijakan diskriminasi harga, sbb ;
a. Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah. Seperti PLN
yang mengenakan tarif yang berbeda untuk pengguna listrik Rumah Tangga dan
Industri
b. Kebijakan diskriminasi harga oleh Jasa-jasa Profesional. Seperti Dokter, Ahli Hukum,
Guru Privat yang mengenakan tarif fleksibel untuk yang mampu dan tidak mampu.
c. Kebijakan diskriminasi harga dipasar Internasional, seperti pembedaan harga untuk
didalam negeri dan diluar negeri.
G. PENGENDALIAN HARGA ATAS MONOPOLI ALAMIAH
Perusahaan yang mendapat kekuasaan monopoli sebagai akibat memperoleh skala
ekonomis hingga pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya. Dan pada
pemaksimuman keuntungan akan menimbulkan kerugian kepada masyarakat, karena
harus membayar pada harga yang relatif tinggi juga jumlah barang/jasa yang
ditawarkannya adalah relatif lebih rendah daripada jumlah barang yang dapat
diproduksikan secara optimal.
Oleh karena itu perlu campur tangan pemerintah, yaitu dengan menetapkan harga
yang wajar.
H. KESEIMBANGAN MONOPOLI DALAM JANGKA PANJANG
Didalam jangka panjang kegiatan suatu firma persaingan sempurna mempunyai sifatsifat, sbb ; firma hanya memperoleh keuntungan normal, dan tingkat produksi mencapai
tingkat yang optimal (ongkos total rata-rata adalah yang paling rendah). Namun dalam
monopoli kedua sifat tersebut tidak akan wujud, dimana dalam keseimbangan ;
a. Harga lebih tinggi dari ongkos rata-rata, sehingga perusahaan mendapatkan
keuntungan diatas normal
b. Ongkos rata-rata lebih tinggi dari ongkos rata-rata yang paling minimum.
I. PENILAIAN ATAS MONOPOLI
a. Dalam menggunakan sumber-sumber daya untuk menghasilkan barang pada
monopoli lebih tidak efisien dibandingkan dengan pada pasar persaingan sempurna,
sehingga menimbulkan ;
- Produksi dan penawaran barang adalah relatif sedikit dan ini meninggikan harga
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 41
- Ongkos produksi adalah lebih tinggi daripada ongkos rata-rata yang optimum
b. Sebagai perangsang atau justru penghambat untuk melakukan inovasi dan
perkembangan teknologi,
c. Implikasinya atas distribusi pendapatan akan tidak merata, dimana pelaku monopoli
akan mendapatkan pendapatan yang tinggi, sedangkan bagi yang lain/golongan
bawah justru akan menimbulkan kerugian.
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 42
Latihan Diskusi Bab IX – Pasar Monopoli :
Diskusikan tentang Pasar Monopoli !
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 43
X. PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS
Pasar persaingan monopolistis adalah suatu bentuk pasar yang berada di antara dua
jenis pasar yang ekstrem yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli, yaitu
dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
(differentiated product).
•
•
CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
•
Terdapat banyak penjual
•
Barangnya bersifat berbeda corak
•
Firma mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
•
Masuk ke dalam industri relatif mudah
•
Persaingan mempromosi penjualan sangat aktif
KESEIMBANGAN DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Kurva permintaan yang dihadapi oleh firma adalah lebih elastis dari pasar monopoli
tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna seperti pada pasar persaingan sempurna.
Dimana kurvanya bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih mendatar bukan
turun dengan curam), berarti ;
•
Apabila firma menaikkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat
berkurang
•
Apabila firma menurunkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat
bertambah
1.
Keseimbangan Dalam Jangka Pendek
Kurva hasil penjualan marginal (MR) tidak berimpit dengan kurva permintaan, sama
dengan pasar monopoli (bedanya dalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan
di seluruh pasar, sedang persaingan monopolistik adalah sebagian dari keseluruhan
permintaan pasar), yaitu kurva tersebut terletak dibawah kurva permintaan.
2.
Keseimbangan Dalam Jangka Panjang
Seperti halnya dalam pasar persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistik
setiap firma hanya mendapat keuntungan normal di dalam jangka panjang.
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 44
•
PENILAIAN ATAS PERSAINGAN MOPOLISTIK
Analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian atas akibat-akibat persaingan
monopolistik kepada penggunaan sumber-sumber daya, dorongan untuk
mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan.
Kebaikan dan keburukannya sebagai berikut ;
1. Efisiensi dalam menggunakan sumber-sumber daya
Walaupun firma persaingan sempurna dan firma monopolistik sama-sama mendapat
keuntungan normal, tetapi dalam firma monopolistik ongkos produksi per unit lebih
tinggi, harga barang lebih tinggi, dan jumlah produksi lebih rendah (sehingga
menyebabkan kapasitas memproduksi yang digunakan adalah di bawah tingkat yang
optimal). Sehingga firma persaingan sempurna adalah lebih efisien daripada firma
monopolistik di dalam menggunakan sumber-sumber daya.
2. Efisiensi dan Diferensiasi Produksi
Barang yang dihasilkan firma monopolistik adalah berbeda corak, sehingga para
konsumen mempunyai pilihan yang lebih baik daripada pilihan pada firma
persaingan sempurna.
3. Perkembangan Teknologi dan Inovasi
Memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan perkembangan
teknologi dan inovasi karena keuntungan hanya sebatas normal.
4. Distribusi Pendapatan
Karena keuntungan sebatas normal, maka distribusi pendapatan adalah seimbang,
sifatnya sama dengan persaingan sempurna
•
PERSAINGAN BUKAN HARGA
Pada hakekatnya mengandung arti usaha-usaha di luar perubahan harga yang
dilakukan oleh firma untuk menarik lebih banyak pembeli atas barang yang
diproduksikannya.
Tujuannya adalah untuk menggeser kurva permintaan ke kanan, berarti pada setiap
tingkat harga, jumlah barang yang diminta menjadi bertambah banyak.
Persaingan bukan harga, terdiri dari ;
•
Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya
dengan produksi firma-firma lain.
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 45
•
Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan. Dengan tujuan untuk
memberikan penerangan kepada konsumen mengenai barang yang
diproduksikannya, dan merupakan barang yang sangat baik, serta untuk memelihara
hubungan baik dengan para konsumen.
•
KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PENGIKLANAN
Keburukannya :
•
Suatu penghamburan
•
Tidak selalu memberi informasi yang betul
•
Bukanlah suatu cara yang efektif untuk menambah jumah pekerjaan dalam
perekonomian
•
industri
Dapat menjadi penghambat kepada firma-firma baru untuk masuk ke dalam
Kebaikannya :
•
Membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik di dalam
menentukan jenis-jenis barang yang akan dibelinya.
•
Akan menggalakkan kegiatan memperbaiki mutu sesuatu barang
•
Membantu membiayai perusahaan-perusahaan periklanan
•
Menaikan kesempatan kerja
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 46
Latihan Diskusi Bab X – Pasar Persaingan Monopolistis :
Diskusikan tentang Pasar Persaingan Monopolistis !
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 47
XI. PASAR OLIGOPOLI
Adalah suatu bentuk pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja. Dan jika
hanya ada dua produsen saja dapat disebut duopoli.
•
CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI
•
Menghasilkan barang standar atau barang berbeda corak
•
Kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah atau malah tangguh
•
•
Pada umumnya melakukan promosi secara iklan
PENENTUAN HARGA DAN PRODUKSI TANPA PERSEPAKATAN
Di dalam pemaksimuman keuntungan, adakalanya firma-firma tidak membuat
persepakatan. Namun tetap saling berkaitan dan mempengaruhi.
Ketika terjadi penurunan harga dari sesuatu firma berkecenderungan akan
menyebabkan firma-firma lain akan melakukan penurunan harga juga agar mereka tidak
kehilangan langganan. Dan sebaliknya.
Tingkat harga adalah bersifat rigid yaitu sukar mengalami perubahan, cenderung
untuk tetap berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada permulaannya.
•
BENTUK-BENTUK HAMBATAN KEMASUKAN DALAM OLIGOPOLI
Terdapatnya jumlah perusahaan didalam pasar merupakan suatu bukti bahwa
perusahaan-perusahaan yang baru sangat sukar untuk masuk.
Faktor-faktor penting yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar oligopoli
adalah ;
1. Skala Ekonomis
Apabila sesuatu perusahaan dapat menikmati skala ekonomis sampai ke tingkat
produksi yang besar sekali, sehingga makin banyak produksinya makin rendah
ongkos produksi per unit. Dan sekiranya permintaan bertambah, maka dapat
memenuhinya bahkan dengan kegiatan produksi yang efisien. Hal ini tentunya
menyulitkan perusahaan baru dengan kapasitas produksi yang kecil maka akan
menyebabkan ongkos produksi per unit yang lebih tinggi.
2. Perbedaan ongkos produksi
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 48
Selain perbedaan ongkos produksi per unit sebagai akibat tingkat produksi yang
berbeda, juga pada tingkat produksi yang sama akan menyebabkan kesulitan
masuknya perusahaan yang baru karena ongkos produksi yang lebih tinggi.
Faktor yang menyebabkan kecenderungan perbedaan ongkos produksi tersebut dari
perusahaan lama, sbb ;
-
Pengetahuan perusahaan lebih mendalam,
-
Para pekerja lebih berpengalaman
-
Lebih dikenal oleh bank dan penjual bahan mentah
3. Sifat-sifat produksi yang mempunyai keistimewaan yang sukar diimbangi oleh
perusahaan baru, yaitu ;
•
-
Barangnya sudah dikenal
-
Mutu barang lebih terjaga
-
Dapat memproduksikan berbagai barang yang sejenis.
PENILAIAN ATAS PASAR OLIGOPOLI
1. Efisiensi dalam menggunakan sumber-sumber daya
Penggunaan sumber-sumber daya secara skala ekonomis mungkin saja akan
memproduksikan barang dengan ongkos yang lebih rendah dari perusahaan pada
pasar persaingan sempurna, tetapi secara ongkos produksi per unit adalah tetap
lebih tinggi
dari perusahaan pada pasar persaingan sempurna, sehingga
penggunaan sumber- sumber daya relatif tidak efisien.
2. Pengembangan teknologi dan inovasi
Pengembangan teknologi dan inovasi pada perusahaan oligopoli akan dilakukan
secara terus menerus, karena ;
-
Adanya untung yang lebih dari normal
-
Menekankan kepada persaingan harga
3. Tingkat keuntungan yang diperoleh
Karena jumlah perusahaan tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna dan
monopolistis, maka persaingan tidak terlalu luas. Namun jika ada persepakatan,
maka akan mengurangi persaingan bahkan akan mendapatkan untung lebih
normal. Dalam hal ini maka perlu di atur oleh pemerintah, agar konsumen tidak
dirugikan.
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 49
Latihan Diskusi Bab XI – Pasar Oligopoli :
Diskusikan tentang Pasar Oligopoli !
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 50
XII. PENENTUAN HARGA FAKTOR PRODUKSI
Seorang pengusaha terlebih dahulu harus memperhatikan keadaan di pasar, dengan tujuan ;
1.
Untuk menentukan barang apakah yang diinginkan oleh para konsumen, melalui
analisis permintaan dan penawaran.
2.
Untuk menentukan besarnya tingkat produksi yang sebaiknya dicapai agar
keuntungan maksimal, melalui analisis struktur pasar.
3.
Bagaimanakah corak gabungan faktor produksi yang harus digunakan agar
penggunaan tsb mencapai efisiensi yang paling optimum, melalui ;
a. Bagaimanakah harga berbagai faktor produksi ditentukan
b. Syarat apakah yang harus dipenuhi agar faktor-faktor produksi digunakan secara
optimal di dalam kegiatan memproduksi
Maka berkaitan dengan hal-hal poin ketiga diatas, diuraikan sebagai berikut ;
A. PERMINTAAN ATAS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
1.
Pentingnya Analisis Penentuan Harga Faktor, yaitu ;
a. Prinsip menggunakan dan mengalokasikan faktor-faktor produksi secara efisien,
agar perusahaan dapat tetap bertahan hidup dan memperoleh keuntungan yang
maksimal
b. Penentuan pendapatan berbagai faktor produksi yang jika dikumulasikan akan
menjadi distribusi pendapatan secara makro atau nasional
2.
Teori Produktivitas Marginal
Seorang pengusaha bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan, sehingga di
analisis faktor-faktor produksi yang akan menciptakan tujuan tsb, dimana ongkos
produksi tambahan yang dibayarkan kepada faktor produksi itu sama dengan hasil
penjualan tambahan yang diperoleh dari produksi tambahan yang diciptakan oleh
faktor produksi tersebut.
3.
Persaingan Tidak Sempurna dan Permintaan atas Faktor Produksi
Pada setiap tingkat penggunaan faktor-faktor produksi (misalnya tenaga kerja),
tambahan hasil penjualan dalam pasar persaingan tidak sempurna adalah lebih
rendah dari yang diperoleh dalam pasar persaingan sempurna
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 51
4.
Sifat Permintaan atas Faktor Produksi
Dimana permintaan faktor adalah permintaan terkait (derived demand), dan
kurvanya berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah
5.
Pergeseran Kurva Permintaan Faktor Produksi
Berkaitan dengan ;
a. Barang yang diproduksikannnya akan meningkat ketika permintaan meningkat
sehingga permintaan atas faktor-faktor produksi pun meningkat. Dan sebaliknya
b. Kenaikan produktivitas sesuatu faktor produksi lain juga dapat menyebabkan
faktor produksi itu lebih banyak digunakan dan mengurangi penggunaan atas
faktor produksi yang produktivitasnya tidak mengalami perubahan.
6.
Elastisitas Permintaan Faktor Produksi
Beberapa faktor penting yang mempengaruhi elastisitas permintaan atas sesuatu
faktor-faktor produksi, sbb ;
a. Elastisitas permintaan dari barang yang dihasilkan
Makin besar elastisitas permintaan atas barang yang dihasilkan, makin besar pula
elastisitas permintaan atas faktor produksi
b. Perbandingan di antara ongkos yang dibayarkan kepada faktor produksi dengan
ongkos total
Makin besar bagian dari ongkos produksi total yang dibayarkan kepada sesuatu
faktor produksi, makin lebih elastisitas permintaan faktor produksi tersbut.
c. Tingkat penggantian di antara faktor produksi
Makin banyak faktor-faktor produksi lainnya yang dapat menggantikan sesuatu
faktor produksi tertentu, semakin elastis permintaan atas faktor produksi
tersebut.
d. Tingkat penurunan produksi fisik marginal (MPP)
Makin cepat penurunan produksi fisik marginal makin tidak elastis permintaan
atas faktor produksi yang bersangkutan
7.
Penentuan Penggunaan Optimum atas Beberapa Faktor Produksi
a. Pencapaian suatu tingkat produksi tertentu dengan gabungan faktor produksi
yang dapat meminimumkan ongkos
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 52
Penggunaan faktor-faktor produksi akan meminimumkan ongkos apabila setiap
rupiah yang dibayarkan kepada faktor produksi menghasilkan produksi fisik
marginal yang sama besarnya
b. Pemaksimuman produksi dengan gabungan faktor produksi yang menggunakan
sejumlah biaya tertentu, syaratnya sbb :
MRPL
------
MRPC
=
PL
------- =
1
PC
Dimana :
MRPL (Marginal Revenue Product from Labour) =
Marginal Tenaga Kerja
PL (Price from Labour)
Penjualan
Produksi
= Harga per unit Tenaga Kerja
MRPC (Marginal Revenue Product from Capital) =
Marginal Modal
PC (Price from Capital)
Hasil
Hasil
Penjualan
Produksi
= Harga per unit Modal
B. PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA
Analisis pembayaran kepada tenaga kerja sebagai faktor produksi yang sangat penting
1.
Upah Uang dan Upah Riel
Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha
sebagai pembayaran atas tenaga mental atau fisik para pekerja yang digunakan
dalam proses produksi, sedangkan upah riel adalah tingkat upah pekerja yang diukur
dari sudut kemampuan upah tsb membeli barang-barang dan jasa yang
diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan para pekerja. Antara upah tersebut
semakin mendekati maka upah tsb semakin ideal.
2.
Sumber-sumber Kenaikan Produktivitas
Produktivitas adalah sebagai produksi yang diciptakan oleh seorang pekerja pada
suatu waktu tertentu, dan faktor yang terpenting adalah sbb ;
a. Kemajuan teknologi memproduksi
b. Perbaikan sifat-sifat tenaga kerja
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 53
c. Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat
3.
Penentuan Upah di Berbagai Bentuk Pasar Tenaga Kerja
a. Pada Pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna
Di dalam pasar tenaga kerja ini tidak berbeda dengan sifat-sifat permintaan dan
penawaran di pasar barang, dimana permintaan atas tenaga kerja bersifat,
semakin tinggi/rendah upah tenaga kerja semakin sedikit/banyak permintaan atas
tenaga kerja. Dan pada penawaran tenaga kerja, makin tinggi upah makin banyak
tenaga kerja yang bersedia menawarkan tenaganya
b. Pada pasar tenaga kerja monopsoni
Pasar tenaga kerja bersifat hanya terdapat satu firma yang akan menggunakan
tenaga kerja yang ditawarkan.
c. Pada pasar tenaga kerja monopoli
- Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada keseimbangan
permintaan dan penawaran
- Membatasi penawaran tenaga kerja
- Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan menaikkan permintaan tenaga kerja
d. Pada pasar monopoli di kedua belah pihak
yaitu didalam pasar tenaga kerja dimana tenaga kerja bersatu dalam satu serikat
buruh, dan didalam pasar hanya terdapat satu perusahaan saja yang
menggunakan tenaga kerja
4.
Faktor-faktor yang Menimbulkan Perbedaan Upah
- Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan
- Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan
- Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan
- Pertimbangan non keuangan
- Ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja
C. SEWA, BUNGA, dan KEUNTUNGAN
1. Sewa Ekonomi
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 54
Adalah harga yang dibayar atas penggunaan tanah dan faktor-faktor produksi lainnya
yang jumlah penawarannya tidak dapat ditambah
2. Modal dan Tingkat Bunga
Investasi atau penanaman modal adalah pengeluaran sektor perusahaan-perusahaan
untuk membeli/memperoleh barang-barang modal baru yang lebih modern atau
untuk menggantikan barang-barang modal lama yang sudah tidak digunakan lagi
atau yang sudah usang.
Faktor-faktor yang menyebabkan terdapatnya beberapa tingkat bunga ;
- Perbedaan resiko
- Jangka waktu pinjaman
- Biaya administrasi pinjaman
3. Pendapatan Para Pengusaha ; Keuntungan
Keuntungan adalah pendapatan yang diperoleh para pengusaha sebagai
pembayaran dari melakukan kegiatan berikut ;
- Menghadapi resiko terhadap ketidakpastian di masa yang akan datang
- Melakukan inovasi/pembaharuan di dalam berbagai kegiatan ekonomi
- Mewujudkan kekuasaan monopoli di dalam pasar
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 55
DAFTAR PUSTAKA
Dalam pengajarannya diterapkan melalui contoh-contoh kasus dan kurvanya.
Buku Referensi :
•
BOEDIONO DAN CAWLEY, PETER MC.,BUNGA RAMPAI EKONOMI
MIKRO,YOGYAKARTA :GAMA PRES.
•
FERGUSON, C.E., MICRO ECONOMIC THEORY, HOMEWOOD : RICHARD D. IRWIN,
•
SADONO SUKIRNO, PENGANTAR TEORI MIKROEKONOMI, PT. RAJAGRAFINDO
PERSADA, JAKARTA,
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 56
BIODATA PENULIS
Lahir di Bandung, pada tanggal 16 Agustus 1964. Dan menjadi Tenaga
Pengajar/Dosen dimulai dari tahun 1992, di STIE Bina Bangsa Banten mulai Tahun 2010
sampai sekarang. Pendidikan terakhir/kesarjanaan : lulusan Sarjana (S1) Tahun 1990 di
Ikopin dan Pasca Sarjana (S2) Tahun 2010 di Universitas Ars Internasional dengan keilmuan
Ekonomi-Manajemen, sehingga sangat relevan dengan Modul yang disusun juga Mata
Kuliah yang diampu yaitu Pengantar Ekonomi Mikro. Serta saat ini di STIE Bina Bangsa
Banten sebagai Pembantu Ketua I Bidang Akademik.
Sesuai dengan keilmuannya dan bidang pengajarannya, Penulis juga sangat konsen
dengan aplikasinya pada bidang perekonomian, antara lain ;
1. Tanggal 24 Pebruari 2011, Nara Sumber pada Seminar Koordinasi Pengembangan
Kelembagaan Kerjasama Kemitraan Dalam Rangka Kegiatan Koordinasi antar SKPD
oleh Bagian Perekonomian Setda Pemerintah Kota Serang – Banten,
2. Tanggal 17 Maret 2011, Nara Sumber pada Lokakarya Hasil Kuliah Kerja Mahasiswa
STIE Bina Bangsa pada Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat khususnya di
Kota Serang Banten,
3. Tanggal 5 Mei 2011, Nara Sumber pada Seminar Koordinasi Pengembangan Pusatpusat Pertumbuhan Ekonomi (KP4E) Kota Serang Dalam Rangka Kegiatan Koordinasi
antar SKPD oleh Bagian Perekonomian Setda Pemerintah Kota Serang Banten,
4. Tanggal 8 sd 10 Juni 2011, Peserta pada TOT Pendampingan dan Pendataan
Perekonomian khususnya UMKM/IPM Se-Provinsi Banten, oleh Bank Indonesia-Dinas
Koperasi & UMKM Prov. Banten, Disperindag Prov. Banten, Bank BJB, Pinbuk Banten
5. Tanggal 9 Maret 2012, Nara Sumber pada Seminar Koordinasi Pengembangan Pusatpusat Pertumbuhan Ekonomi (KP4E) Kota Serang Dalam Rangka Kegiatan Koordinasi
antar SKPD oleh Bagian Perekonomian Setda Pemerintah Kota Serang Banten,
6. Tanggal 11, 12, 13 Mei 2012, Nara Sumber pada Lokakarya Hasil Kuliah Kerja
Mahasiswa STIE Bina Bangsa pada Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
khususnya di Kabupaten/Kota Serang Banten
7. Tanggal 9 Agustus 2012, Nara Sumber pada Seminar Koordinasi Pengembangan
Pusat-pusat Pertumbuhan Ekonomi (KP4E) Kota Serang Dalam Rangka Kegiatan
Koordinasi antar SKPD oleh Bagian Perekonomian Setda Pemerintah Kota Serang
Banten,
8. Bulan Juni sd September, Nara Sumber pada Penelitian bidang Perekonomian
khususnya Analisis Linkage Program UKM dengan Industri yang diprakarsai oleh Biro
Perekonomian Setda Provinsi Banten.
Demikian biodata ini dibuat sebagai kelengkapan penulisan modul Pengantar
Ekonomi Mikro yang diajukan kepada STIE Bina Bangsa Banten pada bulan September 2012.
AR. Chaerudin, Pengantar Ekonomi Mikro, 2012
Page 57
Download