Pertanyaan Dalam Alkitab Mengenai Kitab Ester P: Dalam Ester, apa yang mungkin menjadi beberapa alasan Kitab ini ditulis? J: Kitab Ester tidak mengatakannya dengan jelas, tapi kita dapat melihat sejumlah alasan yang baik. Menurut sejarah, kitab ini memberikan penjelasan mengenai asal-mula pesta perayaan orang Yahudi Pesta Purim, dan mengapa mereka terutama harus memuji Allah atas pembebasanNya pada saat itu. Pengaruh yang langsung mengenai kitab ini adalah untuk mendorong orang Yahudi yang kembali ke Palestina. Ada perlawanan yang kuat untuk membangun kembali Bait Suci, dan kitab ini akan menunjukkan perlindungan Tuhan atas orang Yahudi. Kesempatan yang juga dalam kedaulatan Tuhan yang adalah sebuah pelajaran yang penting. Tuhan memiliki sebuah maksud yang segala sesuatunya ditunjukkan dalam Ester 2:1-18. Wasti/Ester, alur cerita dan pengakuan yang terlambat dari Mordekai, cerita dari Haman dan hukuman yang tertunda, keberanian Ester dan kesalahan besar Haman, dan pembebasan orang Yahudi semuanya menunjukkan aspek perbedaan yang cukup berbeda tentang bagaimana Tuhan menggunakan apa yang muncul menjadi kesempatan yang diacak. Aspek dari karakter Allah ditunjukkan disini. Allah dapat membuat peristiwa sejarah melalui orang-orang saleh, tapi itu bukanlah hal yang dimaksud dalam kitab Ester. Allah menggunakan dua orang yang khususnya tidak saleh, dan kesempatan yang nampaknya kebetulan, untuk mengendalikan dan mengontrol sejarah, dan mencegah sebuah malapetaka yang terjadi. Seperti dikatakan dalam Amsal 16:33, undi dibuang dipangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari Tuhan. Kita dapat belajar tidak hanya untuk menjadi bersyukur pada Allah karena kita melihat apa yang Ia lakukan, tapi juga bersyukur atas apa yang Ia cegah untuk tidak terjadi. Pemeliharaan adalah sebuah kata yang memiliki aspek positif tentang Tuhan yang menjadikan sebab menjadi kejadian, dan aspek negatif Tuhan yang mencegah sesuatu terjadi. Buku Believer’s Bible Commentary hal.495 memiliki sebuah paragraph yang indah mengenai sikap kita terhadap control dari Tuhan. “Seorang Soviet yang juga Yahudi baru-baru ini ditanyai oleh orang Barat apa yang ia pikirkan mengenai hasilnya jika USSR meningkatkan kebijakan antibangsa Semit-nya. “Oh, mungkin sebuah perayaan!” Meminta penjelasan, orang Yahudi ini berkata. ‘Firaun mencoba untuk menghilangkan umat Ibrani dan hasilnya adalah Hari raya Bebasnya umat Israel dari tanah Mesir; Haman mencoba untuk memusnahkan bangsa kami dan hasilnya adalah Purim; Antiokus Epifanes mencoba membunuh kami, dan hasilnya adalah hari raya Hanukkah!’” Tentunya ketika Kristus datang lagi dan memusnahkan semua musuhNya, dan akan ada pesta nikah anak Domba yang besar dalam Wahyu 19:7. Beberapa orang menganggap Ester seorang “golongan” pendeta. P: Dalam Ester, apakah sketsa dari kitab ini? J: Ada setidaknya empat cara untuk membuat sketsa kitab Ester: Empat perayaan: Sketsa pertama berpusat pada empat perayaan: 1) keluarnya Wasti, 2) untuk menghormati Ester, 3) Ester bersiap-siap, 4) Purim. Pada cerita yang lebih ringan, pada awalnya, Wasti tidak ingin menjadi makanan pembuka, Haman menjadi marah sekali hingga mendidih, bangsa Yahudi berada dalam air yang panas, dan akhirnya Haman mendapatkan makanan penutupnya. Kiastik: (Perayaan, Wasti, Ester, Perayaan), (alur cerita, Mordekhai, Haman, Ester, Ester, Haman, Mordekhai, bangsa Yahudi) Perjanjian Lama dipenuhi dengan kiasme. Berdasarkan Pasal: 1-2, 3-45-7, 8-10 Topik: 1:1-2:20 Dua ratu dan dua perayaan 1 2:21-4:3 Dua laki-laki dan duan alur cerita 4:4-9:19 Dua strategi dari Haman dan Tuhan 9:20-32;10 Dua perang P: Dalam Ester, bagaimana kita mengetahui kitab Ester harus berada di dalam Alkitab? J: Pada masanya Yesus, kelompok Yahudi di seluruh dunia percaya bahwa kitab Ester adalah bagian dari firman Tuhan, dan Yesus mengesahkan Alkitab orang Yahudi. Ada sejumlah pengecualian juga. Satu pengecualian adalah orang Saduki, yang hanya menerima kelima kitab pertama sebagai Kitab Suci, sisanya dari Perjanjian Lama dianggap kurang penting. Yesus memarahi mereka karena tidak mengetahui Kitab Suci juga tenaga Allah, dalam Matius 22:29. The Dead Sea Scrolls berisi tidak hanya banyak salinan mengenai kitab suci Perjanjian Lama, tapi beberapa kitab apokrif dan banyak tulisan lainnya juga. Namun, tidak ada salinan tentang kitab Ester. Pengecualian lainnya adalah bangsa Yahudi yang hidup di Etiopia. Aliran kelompok Yehuda di Etipoia mungkin bermula dari Ratu Sheba pada masa Salomo. Menjadi terasingkan dari seluruh umat Yahudi, mereka tidak mengetahui mengenai Kitab Ester dan tidak merayakan Purim. Kita tidak memiliki bukti bahwa Ester disahkan dalam Dewan Yahudi di Jamnia (tahun 90 A.D.), walaupun itu diperdebatkan di sana. Pada zaman gereja awal, 1 Clement (ditulis tahun 97/98 A.D.) bagian 55 menyebutkan Ester. Namun, sebelum itu, 1 Clement mengarahkan Holofernes juga dalam kitab apokrif Yudit. The Stromata (tahun 193-202 A.D.) dari Clement dari Alexandria (4:19) dan The Constitutions of the Holy Apostles (tahun 380 A.D.) juga menyebutkan Ester. Menurut kamus liberal Anchor Bible Dictionary volume 2 hal.635, Origen (tahun 185?-254 A.D.), Epifanius (tahun 315-403 A.D.), Siril dari Yerusalem (tahun 386 A.D.), Hilary (menulis sekitar tahun 355-367/368 A.D.), Rufinus (tahun 345-410 A.D.), Augustine (tahun 354-430 A.D.), Dewan Hippo (tahun 393 A.D.), dan Dewan Kartago (tahun 397 A.D.) menerima kitab Ester sebagai bagian dari Alkitab. Dewan Kartago juga menerima banyak kitab apokrif. Berikut ini adalah yang menolak bahwa Ester adalah Kitab Suci: Melitio orang Sardis (tahun 167 A.D.), Athanasius dari aliran yang terkenal di Nisea (tahun 295-373 A.D.), Gregory dari Nazianzus (tahun 329-390 A.D.), dan Theodore dari Mopsuestia (tahun 350?-428 A.D.). Luther menerima Ester sebagai Kitab Suci, walaupun secara khusus tidak menyukainya. P: Dalam Ester, mengapa beberapa orang mencoba menyatakan bahwa kitab ini “tidak sempurna” secara keagamaan? J: Beberapa melihat kepada yang berikut ini: 1. Tidak disebutkan nama Allah, walaupun Raja Persia disebutkan 190 kali. Namun, nama Allah (dalam bentuk “Yah”) ditemukan dalam Kidung Salomo hanya 1 kali (8:6). Tidak ada hukum yang mengatakan bahwa kitab harus menyebutkan nama Allah, maka sementara ini aneh, tapi ini bukanlah keberatan. Lihat pertanyaan selanjutnya bagaimana nama Allah berada dalam kitab Ester. 2. Tidak menyebutkan tentang doa. Namun disebutkan tentang puasa, yang biasanya termasuk berdoa. Apalagi, Kidung Salomo, Pengkhotbah, Obaja, Nahum, dan Rut juga tidak menyebutkan dengan jelas tentang doa, maka keberatan ini tidak sah. 3. Tidak disebutkan mengenai unsur-unsur keagamaan, seperti korban, makanan, atau hukum. 4. Nasionalisme bangsa Yahudi yang berlebihan. Namun, setiap orang yang berkeberatan pada kitab Ester pada alasan-alasan ini akan berkeberatan juga pada kitab Ulangan, Yosua, dan Hakim-Hakim. 5. Balas dendam pada bagian Ester bangsa Yahudi. Namun, balas dendam dilakukan dalam Perjanjian Lama, dan ini adalah konsisten dengan Ulangan, Yosua, dan Hakim-Hakim. 2 6. Tidak dikutip dalam Perjanjian Baru. Namun, Pengkhotbah dan Kidung Salomo juga tidak dikutip, dan Ayub hanya dikutip di satu tempat di Perjanjian Baru. Tidak ada syarat bahwa kitab dalam Perjanjian Lama dikutip dalam kitab Perjanjian Baru. Tambahan Kitab Apokrif pada Ester dalam tulisan Yunani Septuagin “menetapkan” hal yang seharusnya menjadi masalah, tapi tambahan ini pastinya tidak asli. Ada setidaknya enam pertentangan antara penambahan dan kitab Ester yang asli. Banyak yang melihat bahwa kurangnya penyebutan Tuhan dan doa sangat melanggar, tidak ada kebetulan. Ada sejumlah pandangan sebagaimana mengapa ini demikian. Karena orang Yahudi di Persia pada saat ini bukanlah kehendak Tuhan, nama Perjanjian Tuhan tidak dihubungkan dengan mereka, jika tidak maka tidak memiliki nama Tuhan akan melindungi kitab dari perbuatan penjiplakan penyembah berhala dan menggantikan nama menjadi nama allah berhala. P: Dalam Ester, apakah nama Allah ada dalam kitab? J: Ya ada, tapi dalam bentuk yang tersembunyi. Pada empat hal yang penting sekali dalam cerita, (1:20, 5:4; 5:13; 7:7) YHWH ada disana dalam bentuk sanjak tersusun, dua kali kedepan dan dua kali kebelangan. Untuk contoh lain untuk sebuah kata akrostik/ sanjak tersusun, akrostik yang terkenal “Icthyus” ditemukan dalam tulisan seorang Kristen pada zaman awal, Sibylline Oracles 8:21750. Berikut ini adalah contoh lain. The Instructions of Commodianus bag.80 hal.218 mengatakan, “Aku tidak dapat memahami semua hal dengan sedikit penjabaran, keingintahuan dari orang yang mau belajar akan menemukan namaku di sini.” Catatan kaki mengatakan bahwa jika kita membaca huruf depan dari ayat-ayat dari depan ke belakang, nama Commodianus Mendicus Christi ditemukan. Ester 4:14 adalah keterangan yang diselubungi mengenai Tuhan. Dengan kata lain, akan menjadi lebih alami untuk meletakkan kata “Tuhan” di sini, namun pengarang disini ternyata tertahan untuk melakukan ini. P: Dalam Ester, apakah bukti yang diluar Alkitabiah mengenai kejadian dan orang-orang dalam kitab ini? J: Banyak hal membenarkan, walaupun sejarah diluar Alkitabiah yang mencatat membisu pada yang lain. Xerxes adalah nama dalam bahasa Yunani (nama yang modern) yang diberikan pada raja-raja yang orang Persia tahu sebagai “Khshayarsha”. Dalam bahasa Ibrani ini adalah Ahashwerosh, yang mana dalam Alkitab adalah “Ahasyweros”. Ratu Wasti dapat dihubungkan mungkin pada ratu yang sama yang Herodotus ketahui sebagai Amestris, jika beberapa modifikasi fonem dianggap. Mordekai adalah sebuah nama yang muncul dalam huruf-huruf Aram, walaupun ini bukanlah Mordekai yang sama. Ada mungkin setidaknya empat nama Mordekai yang resmi selama periode ini. Suatu nama “Marduka” didebutkan dalam sebuah lembaran dari Borsippa, dalam Irak yang modern. Ia adalah seorang akuntan yang melakukan sebuah perjalanan untuk pemeriksaan ke Susa selama tahun-tahun akhir Darius atau tahun-tahun awal dari Xerxes. Ada lebih dari 30 lembar ditemukan, tertanggal antara tahun 505 dan 499 S.M., dengan nama “Marduka” atau “Marduku”, yang mungkin mengarah kepada sampai empat individu. (Beberapa dari ini adalah PF 81, 412, 489, 790, 863, 941, 942, 991, 1183, 1236,1581, 1858, PT1, 84). Dalam 2 Makabe 15:36 Purim disebut “Hari Mordekai”. Nama lain ditemukan pada beberapa prasasti termasuk anak Haman, Pharshandatha (Psrndt). Nama-nama berikut ini memiliki kesejajaran dalam tulisan Persepolis Elam: sida-sida Mehuman, Bigtha, Carcas, Hathach, penasehat Meres, Marsena, dan Memukan, ayah Haman, Hammedatha, dan Aridai, dan Aridatah/Aridatath anak dari Haman. 3 Huruf ai dalam kata Vaizatha, anak lelaki Haman dalam Ester 9:9, akan diucapkan sebagai “ai” sebelum Xerxes memerintah, dan “e” dalam pemerintahan Artahsasta anaknya, dan ini menanggalkan Ester dengan tepat. Benteng di Susa dibakar selama masa pemerintahan anak dari Xerxes, menurut dari sebuah prasasti. Penulis di kemudian hari mungkin tidak akan mengetahui tentang benteng ini. P: Dalam Ester, dimana orang Yahudi hidup pada masa ini? J: Sekitar 50.000 orang Yahudi kembali ke Yehuda pada tahun 538 S.M. di bawah pemerintahan Sirus I. Banyak yang lain tinggal dalam Kekaisaran Persia seperti Ester dan Mordekai. Orang Yahudi yang lain telah melarikan diri ke Mesir sebelum masa pengasingan. Bangsa Persia mengirim bangsa Yahudi yang lain, dan prajurit yang setia pada Persia, ke Pulau Elefan di sebelah selatan perbatasan Mesir untuk menjaga dari invasi Etiopia. Bangsa Yahudi lainnya pergi jauh ke barat. Ada orang Yahudi di Asia Kecil, Yunani, Italia, dan sebelah selatan Prancis. Ada sebuah suku di India, dengan sekitar 15.000 orang saat ini, disebut Bene Israel. Mereka menyatakan dirinya keturunan Yakub. Orang lain mengatakan mereka bukanlah keturunan Yakub, tapi dulu mengubah diri mereka menjadi kelompok Yehuda. Telah ada beberapa orang kulit hitam dalam kepercayaan Yahudi di Etiopia selama lebih dari 2000 tahun, tapi mereka berubah menjadi Yehuda. P: Dalam Ester, apakah yang kita ketahui tentang kota Susa dan negri Elam di luar dari Alkitab? J: Susa adalah dengan galian yang sangat baik, dengan pekerjaan yang modern yang dimulai tahun 1851. Secara geografis, Susa adalah sebuah daratan yang subur yang dialiri oleh dua sungai. Daerah itu 150 mil sebelah utara Teluk Persia. Iklim di sana sangat menyenangkan sepanjang tahun, tapi selama bulan Juli dan Agustus suhu di sana dapat mencapai 140 derajat Fahrenheit. Kadal dan ular yang melewati padang gurun di tengah hari akan terbakar sampai mati. Negri Elam adalah negri yang cukup besar, dengan luas 42.000 mil persegi, sebesar negara Denmark. Sejumlah suku bangsa yang hidup disana termasuk, suku Elam, suku Semit, suku Mesabata, suku Kassi, suku Mardi, dan kemudian bangsa Persia. Para arkeolog mengatakan pada kita bahwa Susa didiami dari sekitar tahun 3500 S.M., membuatnya menjadi setua peradaban Sumeria. Secara militer, Susa adalah ibukota dari Elam. Tahun 2700 S.M. Enmebargesi dari Kish menaklukkan Elam. Tahun 2400 S.M. Eannatum dari Lagash menyerang Elam. Tahun 2350 S.M. Sargon dari Agade menaklukkan Elam. Tahun 2280 S.M. Elam menyerang Babilonia, dan ada sebuah perjanjian antara Elam dan Naram-Sin dari Agade. (perjanjian negara yang paling tua) Tahun 2067 S.M. Kota negara bagian Ur mengalahkan Elam. Tahun 2004 S.M. Bangsa Elam membinasakan kota Ur, dalam 50 tahun setelah Abraham meninggalkan kota itu. Tahun 1764 S.M. Hammurabi dari Babilonia mengalahkan Elam. Tahun 1330 S.M. Suku Kassi menaklukkan Elam. Tahun 1160 S.M. Bangsa Elam mengalahkan bangsa Kassi di Babilonia, mengambil Hukum Hammurabi. Tahun 1120 S.M. Nebukadnezzar I menyerang Susa. Tahun 720 S.M. Di Yamutbal, bangsa Elam dan Babilonia berkomplot untuk menyerang bangsa Asiria. Kedua belah pihak menyatakan kemenangan. Tahun 704 S.M. Di Kis, bangsa Asiria mengalahkan bangsa Babilonia dan Elam. Tahun 695/694 S.M. Armada Asiria menyerang Elam. Tahun 695/694-689 S.M. Bangsa Elam dan Babilonia berkomplot menyerang bangsa Asiria. 34 kota di Elam dihancurkan. 4 Tahun 645/640 S.M. Bangsa Asiria untuk pertama kali mengendalikan Elam, sebagaimana Ashurbanipal dari Asiria merampok Susa. Susa hampir menjadi kota mati. Bangsa Persia berangsur-angsur masuk ke dalam daerah ini dan bercampur dengan orang asli negri Elam. Susa menjadi salah satu dari ibukota Kekaisaran Persia. Disana ada lebih dari satu ibu kota, sebagaimana Kaisar tidak akan berdiam di Susa selama musim panas. Tahun 331 S.M. Alexander merampas kota Susa dan mengambil seluruh kekayaannya. Ia menemukan 9.000 talenta (270 ton) emas dan 40.000 talenta (1.200 ton) perak yang bertumpuk. Secara etnis, bangsa Elam asal-mulanya bukanlah orang Semit. Namun, dari sejak zaman Sargon ke sana, bangsa Semit tinggal di Elam, dan daerah itu menjadi ”Semitisasi”. Banyak orang Elam yang meninggalkan tanah kelahiran mereka, diasingkan ke Samaria di Palestina. Setelah bangsa Persia memimpin Susa, bangsa Susa memberontak, tapi kemudian mereka diasimilasikan oleh bangsa Persia. P: Dalam Ester, dua sungai apakah yang terletak dekat Susa? J: Beberapa sumber keterangan tidak setuju. Susa dibangun di sebelah timur tepi suatu sungai, dan sedikit ke barat dari sungai yang lain. Sebuah kanal menghubungkan keduanya. Persia and the Bible hal.280 menunjukkan situasi di sini rumit dengan adanya fakta bahwa nama dari kanal berarti sungai di sebelah timur juga. Berikut adalah nama-nama sungai, menurut beberapa sumber Encyclopedia Britannica volume 21 hal.618: dekat sungai Karkha (Koaspes), dan dekat dengan sungai Karun. Persia and the Bible hal.280. Sebelah barat Susa adalah Kerkheh (‘Uqnu’ Asiria, ‘Koaspes’ Yunani), sebelah timur Susa adalah Ab-e-Diz (bahasa Elam dan Idide dalam bahasa Asiria, Koprates dalam bahasa Yunani), yang mana saat itu seperti daerah Kerkheh oleh sebuah terusan. Alirannya mengalir ke sungai Karun (dalam bahasa Yunani ‘Pasitigris’) Susa berada di sebelah timur tepi sungai Shaur (terusan ini disebut Ulai, atau Eulaios dalam bahasa Yunani. Karena beberapa hal Eulaios akhirnya diperluas hingga melingkupi Sungai Karun). The New International Dictionary of the Bible hal.969-970: pada tepi sebelah kiri dari sungai Koaspes, juga disebut kanal Ulai. The Wycliffe Bible Dictionary hal.1586 dekat dengan sungai-sungai Ulai (Eulaeus, Karun modern) dan sungai Shapur. The Anchor Bible Dictionary volume 6 hal.242-244: Susa berada di tepi sungai Kaour (bahasa Akadia ‘Ulai’, bahasa Yunani ‘Eulaeus’) dekat dengan Kerkha (bahasa Akadia ‘Uknu’, bahasa Yunani ‘Koaspes’). P: Dalam Ester 1, apakah yang kita ketahui tentang Wasti di luar dari Alkitab, dan mengapa Ahasyweros ingin menyingkirkannya? J: Wasti mungkin orang yang sama dengan Amestris, yang disebutkan oleh sejarawan Yunani, Herodotus. Washi sangat berpengaruh dan menaruh dendam. Ketika Xerxes memberikan sebuah jubah yang dibuat oleh Amestris kepada anak perempuan dari saudara istrinya, Amestris sangat marah. Pada sebuah perjamuan, ketika Xerxes setuju untuk mengabulkan permintaan apa saja yang diminta Amestris, ia meminta agar anak perempuan itu dibunuh dan ibunya kemudian di potong-potong tubuhnya. P: Dalam Ester 1:3-8, apakah ada bukti di luar Alkitabiah untuk perayaan ini? J: Ya. Xerxes secara umum adalah pemimpin yang suka pesta dan mabuk-mabukkan. Ester 1:3 secara khusus mengatakan ini adalah di tahun ketiga pemerintahannya. Ini adalah tahun yang sama Xerxes mengumpulkan para pemimpinnya untuk merencanakan penyerangan ke Yunani. Xerxes meninggalkan Susa pada bulan April, tahun 481 S.M. Ester 3:1 menunjukkan waktu yang sangat penting telah berlalu, dan Ester 3:7 adalah tahun kedua belas dari Ahasyweros. 5 Xerxes berada di medan perang sampai tahun ketujuhnya, setelah penaklukkannya di Salamis dan Plataea. P: Dalam Ester 1:8, apakah arti dari “adapun aturannya”? J: Ini berarti aturan dari bangsa Media dan Persia. Raja Persia tidak diharapkan untuk mengetahui dan menuruti hukum Yahudi, yang mana tidak menyebutkan ini. P: Dalam Ester 1:11-12, mengapa raja ingin agar Wasti muncul? J: Ternyata ia ingin menunjukkan pada yang lain “penghargaan”nya. Apakah ini hanya sebuah “pertunjukkan kecantikan” atau sesuatu yang lebih buruk, tidak jelas. Namun, tradisi Persia mengatakan bahwa perempuan harus dikerudungi di depan umum, Wasti tidak ingin menuruti raja pemabuk itu. Alasan kedua yang mungkin adalah karena Artahsasta lahir ditahun 483 S.M., mungkin Wasti sedang mengandung Artahsasta pada masa ini. P: Dalam Ester 1:11-22, apakah yang berbeda antara pandangan raja mengenai kepemimpinan suami atas istrinya, dan pengajaran Alkitab? J: Pertama adalah pandangan raja, dan selanjutnya adalah pengajaran Alkitab. Raja percaya istrinya seharusnya bergantug padanya dan menurut padanya dalam segala hal. Alkitab dalam Efesus 5:24 juga menunjukkan bahwa para istri harus bergantung pada suami mereka. Para istri harus menurut pada suami mereka “dalam Tuhan”. Dengan kata lain, firman Tuhan lebih tinggi dari kata-kata suami mereka. Oleh karena itu jika seorang suami meminta atau memerintahkan istrinya untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang diperintahkan Tuhan, istri yang beriman harus menolak permintaan suaminya. Jika anda adalah seorang istri dalam situasi yang seperti ini, adalah baik untuk menjelaskan pada suami anda alasannya kenapa, dan menyebutkan bahwa anda akan menuruti semuanya yang diminta oleh suami anda asalkan tidak melawan kehendak Tuhan. Jika suami tetap keterlaluan, maka istri harus menghubungi orang lain yang berhubungan dengan gereja untuk dukungan. P: Dalam Ester 1:11-22, apa yang seharusnya seorang istri Kristen lakukan ketika suaminya memintanya untuk melakukan sesuatu yang tidak tepat, seperti mempertontonkan tubuhnya pada orang lain? J: Lihat jawabannya pada pertanyaan sebelumnya. P: Dalam Ester 2, apakah Ester benar dengan ikut serta dalam hal ini? J: Kitab Suci tidak mengatakan jikalau ia memiliki pilihan lain, dan tidak dikatakan ia harus melakukan perbuatan yang tidak bermoral. Di lain hal, Kitab Suci tidak menggambarkan Ester dan Mordekai sebagai contoh kesalehan. Seperti contohnya, Ester ternyata tidak mencemaskan mengenai makanan Persia, tidak seperti Daniel. P: Dalam Ester 2, apakah seharusnya sikap seorang Kristen terhadap pertunjukkan kecantikan? J: Kecantikan fisik sendiri bukanlah hal jahat, sebagaimana dibuktikan dalam Ayub 42:15 dan Kejadian 12:11. Namun, Ayub 31:1 dan Matius 5:28 menunjukkan bahwa yang memandangnya dengan penuh nafsu yang berdosa. Seorang perempuan yang melakukan perbuatan itu dihadapan para lelaki maka nafsu para lelaki itu yang adalah dosa yang menyebabkan orang lain tersandung. Namun, Ester bukanlah bagian dari pertunjukkan kecantikan di depan umum. Namun, lebih kepada raja yang menggunakan proses seleksi untuk menambah selir-selirnya dan memilih ratu yang baru. P: Dalam Ester 2:3; 2:14; 2:21; 7:9 apakah seorang pengurus rumah tangga? 6 J: Seorang pengurus rumah tangga adalah orang yang resmi bertugas mengurusi ruanganruangan. Bahasa Ibrani sebenarnya mengatakan “sida-sida”. Sida-sida adalah para lelaki yang dipercaya untuk menjaga tempat tinggal para perempuan. (Dalam tulisan Septuagin memiliki “pengurus rumah tangga”.) P: Dalam Ester 2:6, apakah Mordekai satu-satunya orang yang diangkut dalam orang tawanan dari Yerusalem, 70 tahun sebelum masa ini? J: Tidak. Sementara bahasa disini ambigu, lebih baik memahami bahwa Kish, kakey buyut Mordekai, adalah seorang yang diasingkan ke Babilonia 70 tahun yang lalu. Persia and the Bible hal.236 lebih tepat untuk hal ini. Dikatakan kata ganti yang relatif ‘aser seharusnya tidak dihubungkan dengan Mordekai (nama pertama dalam daftar), tapi Kish, nama akhir dalam daftar). P: Dalam Ester 2:7, apakah arti dari nama-nama dalam kitab ini? J: Ada sejumlah hal yang menarik disini. Ester: Ada tiga pandangan dari asal-mula nama ini. 1. Ester adalah kata dalam bahasa Akadia istar atau Ishtar, dewi cinta bangsa Babilonia yang dahsyat. 2. Ester berasal dari kata bahasa Persia stara yang berarti ”bintang”. 3. Ester berasal dari bahasa Media astra, yang berarti “semak yang berbungan putih”. Hadassa adalah nama dalam bahasa Ibrani yang mungkin berarti “semak berbungan putih”. Maka, ini terlihat asal mula nama Ester dari bahasa Media yang paling mungkin. Namun, Hadassa biasanya diturunkan dari kata “semak berbungan putih”, tapi beberapa asal-mula nama lain juga diusulkan. Mordekai adalah sebuah nama Babilonia yang diturunkan dari dewa perang bangsa Babilonia, bernama Marduk. Ini mirip dengan nama dalam Perjanjian Baru “Markus” yang berarti “dari Mars”, dan Mars adalah dewa perang bangsa Romawi. Lebih dari 30 lembaran di Susa, dan 1 lembaran di Borsippa menyebutkan sampai empat nama pekerja Persia yaitu “Marduku” atau “Marduka”. Bangsa Elam memiliki seorang ilah bernama Humman, yang istrinya adalah Kirisha. Seorang dewi bangsa Elam bernama “Mashti”. P: Dalam Ester 2:7-11, apakah tanggung jawab yang kita miliki terhadap anggota keluarga kita yang bukan anak kita sendiri? J: 1 Timotius 5:8, dalam konteks seorang janda, menunjukkan bahwa itu adalah dosa jika tidak memberikan anggota keluarga sendiri ketika anda dapat melakukannya. Disamping itu, kita harus membantu yang miskin, bahkan ketika mereka pun tidak berhubungan dengan kita. P: Dalam Ester 2:9-12, mengapa perempuan [katanya] disucikan dalam Alkitab? (seorang Islam mengatakan ia tidak dapat mengapa mereka dianggap kotor.) J: Ini mengarah pada tradisi bangsa yang menyembah berhala, bukan umat Tuhan, tapi orang Islam ini adil juga pada orang Persia. Dalam Ester 2:9-12 para perempuan menerima perawatan kecantikan. Tidak Alkitab ataupun raja Persia yang mengatakan bahwa para perempuan itu adalah kotor. Saya rasa ini adalah sebuah hal yang orang Islam ini ingin melihat sebuah masalah yang sebenarnya tidak ada disana. Mungkin orang Islam lebih suka menjelaskan mengapa dalam Islam para perempuan tidak diijinkan untuk berdoa selama masa mesntruasi mereka. Sahih Muslim vol.1 buku 3 no.652 hal.188-189; vol.2 buku 4 no.1932-1934 dan catatan kaki 1163 hal.418-419; Bukhari vol.1 buku 6 no.322 hal.194, vol.1 buku 6 no.327 hal.196; vol.3 buku 31 bag.41 hal.98; vol.3 buku 31 no.172 hal.98; Sunan Nasa’i vol.1 no.355-361 hal.281-284; vol.1 no.364-368 hal.285-286; Abu Dawud vol.3 no.4662 hal.1312. Menurut catatan kaki seorang penterjemah Islam, seorang 7 perempuan yang sedang datang bulan bahkan tidak boleh membaca Qur’an. Abu Dawud vol.1 catatan kaki 111 hal.56 P: Dalam Ester 2:10,20, apakah Ester harus menurut pada Mordekai? J: Anak-anak harus menurut pada orang tua mereka. Di satu sisi, Mordekai bertugas sebagai ayah adopsinya. Di sisi lain, ia bukanlah anak kecil lagi, yang bersama istri dari raja. Tanpa memperhatikan apakah ia harus menurut pada Mordekai, ia melakukannya dengan bijak. P: Dalam Ester 2:10, apakah Mordekai benar untuk memerintahkan Ester untuk tidak mengungkapkan identitasnya? J: Alkitab tidak memberikan semua detil yang melingkupi dan juga tidak menyetujui ataupun menyalahkan perintah Mordekai di sini. Secara umum juga, selama masa adanya penyiksaan terhadap etnis dan agama, terkadang lebih baik untuk tidak mengungkapkan terlalu banyak. P: Dalam Ester 2:17, bagaimana bisa Ester menjadi ratu, karena ratu-ratu Persia hanya berasal dari tujuh keluarga bangsawan Persia? J: Ini dikatakan oleh seorang sejarawan Yunani, Herodotus, tapi ia tidak benar pada hal ini. Ratu Amestris (mungkin Wasti) adalah anak perempuan dari jendral Persia, bernama Otanes, yang bukan salah satu dari keluarga bangsawan. Raja Darius juga menikahi orang yang diluar dari keluarga bangsawan. P: Dalam Ester 2:17, bagaimana raja mengasihi Ester diatas seluruh perempuan, karena ia kemudian tidak melihatnya selama 30 hari, dalam Ester 4:11? J: Perasaan cinta dapat tidak terduga, dan peristiwa dalam Ester 4:11 adalah empat atau lima tahun setelah raja memilihnya. Kitab ini hanya mengamati bahwa pada secepat itu, raja menunjukkan bahwa ia mengasihi Ester lebih dari seluruh perempuan dengan menjadikannya ratunya. P: Dalam Ester 2:21-23, kapankah orang Kristen harus mengungkapkan komplotan dan kejahatan pada pemerintah sekuler? J: Pada umumnya orang Kristen harus selalu mengungkapkan perilaku kejahatan pada pemerintah. Satu pengecualian adalah dimana ketika hukumnya yang salah. Kita tidak harus membantu pemerintah dalam penyiksaan agama (terhadap siapapun), atau hukum yang tidak adil yang bertentangan dengan apa yang Tuhan katakan dalam Kitab Suci. P: Dalam Ester 2:23, apakah tiang gantung di sini? J: Itu mungkin bukan seperti tiang gantungnya pada algojo bangsa Eropa, tapi sebuah pancang yang disulakan, yang digunakan oleh bangsa Asiria dan Persia. P: Dalam Ester 3:1, apakah seorang “Agag” itu? J: Beberapa orang mengira entah bahwa Haman adalah keturunan dari raja Agag, yang melawan raja Saul, seorang suku Benyamin seperti Mordekai, 600 tahun yang lalu. Beberapa bahkan mengadakan hipotesa bahwa Haman adalah “secara rohani seperti Agag” dalam membenci orang Yahudi. Namun, sebuah prasasti yang ditemukan yang menunjukkan bahwa Agag adalah nama dari sebuah provinsi di Persia. “Agazi” adalah sebuah suku Mesopotamia dalam catatan Sargon (walaupun sebuah pergeseran konsonan dari “g” yang kedua menjadi “z” agak tidak biasa). P: Dalam Ester 3:2-3, 4:2, dan 5:9, apakah artinya ini bahwa Mordekai dan yang lainnya berada di gerbang istana raja? 8 J: Ester 3:2-3 mengatakan ini adalah dimana keluarga bangsawan juga berada di sana. Mordekai bukanlah orang yang seperti “pengemis” di luar gerbang. Namun, ini adalah dimana tempat para petinggi berada. P: Dalam Ester 3:2, apakah Mordekai benar dengan menolak untuk bersujud? J: Abraham berlutut didepan raja-raja, dan maka Mordekai seharusnya bosa berlutut. Tidak seperti raja-raja yang lain, raja Persia tidak pernah disembah seperti dewa-dewa, maka ini tidak akan diinterpretasikan sebagai sebuah perbuatan penyembahan. Mordekai mendapati orang Yahudi dalam masalah yang besar ketika tidak mau bersujud. Kita tidak mengetahui alasan ini, tapi mereka sepertinya tidak mempunyai rasa hormat pada Haman, kebanggaan bangsanya, atau faktor lain. P: Dalam Ester 3:2,6, jika Mordekai hanya pergi ke tempat lain, apakah ini tidak akan menghindari seluruh masalah? J: Setelah Mordekai awalnya menolak untuk berlutut, pergi tidaklah menolong. Haman bahkan tidak hanya membenci Mordekai saja, tapi seluruh orang Yahudi. P: Dalam Ester 3:6-9, mengapa bahwa beberapa orang memiliki kebencian terhadap keseluruhan dari bangsanya? J: Kita tidak mengetahui mengapa seseorang dapat membenci keseluruhan orang. Berikut ada empat karakter dari sikap yang harus kita miliki terhadap orang lain: Menghargai orang karena mereka adalah ciptaan Tuhan, yang diciptakan serupa citraNya, dan begitu berharga (Kejadian 1:27; Mazmur 139:14; Yesaya 43:7). Memahami bahwa setiap ras dan kelompok etnis diciptakan sama dalam citra Allah (Galatia 3:28). Menghargai hidup manusia mengikuti apa yang Alkitab ajarkan (Kejadian 9:6; Ulangan 5:17; Roma 13:4; dsb.). Mengetahui bahwa kita pada hakekatnya tidak lebih baik dari orang lain (Filipi 2:3; Roma 12:3). P: Dalam Ester 3:6-9, mengapan beberapa orang, yang tidak membenci keseluruhan bangsa dari seseorang, sabar menghadapi kebencian dan penerimaan terhadap pembunuhan? J: Beberapa kali jika perbuatan jahat dilakukan, orang lain tidak akan berbicara yang melawannya untuk beberapa alasan: 1. Mereka mungkin diuntungkan dalam hal keuangan dengan perbuatan jahat itu, seperti dalam Ester 3:9. 2. Berbicara mungkin akan berakibat bahaya dan memberikan resiko dalam hal keuangan. 3. Mereka pikir bahwa berbicara tidak berguna, maka tidak perlu mencoba. 4. Mereka tidak peduli tentang penindasan. 5. Mereka tidak mengetahui tentang situasinya. Terkadang mengabaikan adalah ”seuatu yang tidak salah”, dan terkadang orang tidak mengetahui karena mereka tidak percaya yang mereka anggap itu hanya ”kabar angin”, dan mereka tidak ingin mencari tahu. Sebagai orang Kristen, kita seharusnya membela yang ditindas, di luar apakah yang ditindas itu orang Kristen atau bukan. P: Dalam Ester 3:9, bagaimana bisa Haman berjanji untuk memberi raja banyak uang? J: Dua hal yang perlu dicatat tentang ini. 1. Ini adalah kekayaan yang banyak, tentang 750.000 pon perak. Ini adalah dua per tiga dari pendapatan Kerajaan Persia di bawah Darius dikemudian hari. Ini mungkin membuat raja berprasangka sebagaimana berkenaan dengan bagaimana pejabat tinggi ini mendapatkan semua kekayaan ini. 9 2. Poin yang kedua adalah bahwa mungkin Haman akan mendapatkan uang itu dengan merampas orang Yahudi. P: Dalam Ester 4:8, mengapa Mordekai memberikan Ester salinan surat undang-undang yang sebenarnya? J: Mungkin dengan Ester melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, Ester akan lebih mudah percaya bahwa Mordekai tidak bersalah atau berlebihan. Juga, ia mungkin membutuhkan seseorang untuk menterjemahkannya untuknya. P: Dalam Ester 4:14, apakah terjemahan yang tepat mengenai bagian terakhir? J: Perkataan ini adalah penggambaran dalam perkataan yang disebut “aposiopesis” atau “kesunyian yang tiba-tiba”. Ini adalah sebuah pelepasan yang tiba-tiba atas apa yang dikatakan untuk menekankan pada apa yang belum dikatakan. Dapat diterjemahkan sebagai “… barangkali justru engkau untuk saat-saaat seperti ini dipilih menjadi ratu?”. P: Dalam Ester 4:14, apakah hal penting dari ayat ini? J: Ester memiliki sebuah tugas yang membahayakan kehidupan dan tindakannya. Tuhan juga akan tetap melindungi orang Yahudi tanpa memperhatikan kemenurutannya. Namun, keamanan dia dan keluarganya ada dalam bahaya yang lebih besar jika ia “bermain dengan hati-hati” daripada jika ia berbuat dengan berterus terang. P: Dalam Ester 4:16, apakah sikap Ester di sini baik? J: Ya. Ester pergi untuk melakukan yang terbaik yang dapat ia lakukan, tapi ia bahagia untuk pergi membawakan hasilnya pada Tuhan. Kepuasannya bukan karena kurangnya perhatian, tapi sebuah realisasi bahwa hasilnya tidak dapat dipercayai oleh orang lain. P: Dalam Ester 4:16, apakah Ester tidak menurut pada undang-undang pemerintah ketika ia pergi melihat raja? J: Empat hal yang diperhatikan dalam jawaban. 1. Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa Ester bahkan berpikir tentang moralitas dari ini. Namun, tidak ada yang salah, seperti yang ditunjukkan oleh poin selanjutnya. 2. Perjanjian Baru memerintahkan untuk menurut pada semua wewenang yang memerintah dan menghormati raja (Roma 13:1-4, 1 Petrus 2:13-15, Titus 3:1) yang belum ditulis sebelumnya, dan Ester tidak melanggar perintah apapun yang telah ditulis. 3. Sementara Ester 4:16 mengatakan ia melakukan ini “bukan berdasarkan undang-undang”, tapi itu diijinkan jikalau (dan hanya jika) raja memberikan tongkat kekuasaannya padanya. 4. Walaupun Perjanjian Baru telah ditulis sebelumnya, dan walaupun ini melanggar hukum, menurut pada Tuhan adalah hukum yang lebih tinggi dari hukum manusia. Pastinya membela kehidupan seluruh orang Yahudi lebih tinggi daripada mengamati hukum manusia. P: Dalam Ester 5:3,6, mengapa raja Persia ingin memberikan setengah kerajaannya? J: Ini adalah ungkapan yang berpura-pura atas kemurahan hati yang besar dari seorang raja. Tentunya, sebenarnya anda tidak ingin meminta setengah kerajaan, karena raja juga memiliki kuasa untuk membunuh siapapun kapan pun untuk alasan apapun. Raja Herodes Antipas berkata yang mirip dengan ini dalam Markus 6:22-28. P: Dalam Ester 5:9 dan 6:7-9, mengapa Haman bersikap naïf dalam hal ini? J: Tiga hal yang diperhatikan dalam jawaban. 1. Haman tidak sadar tentang Raja yang mendengar lagi tentang Mordekai dalam Ester 6:3, maka ia tidak ada alasan untuk mencurigai Mordekai adalah orang yang diberi penghargaan. 10 2. Harapan dan kebanggaan Haman bercampur dengan menganggap ia adalah satu-satunya kandidat untuk penghargaan ini. 3. Beberapa kali, manusia cepat untuk bingung tentang apa yang mungkin benar dengan apa yang mereka harapkan bahwa itu benar. P: Dalam Ester 6:1-3, prinsip yang baik apa yang dapat kita pelajari dari hal ini? J: Raja ini merasa wajib untuk mengganti, dengan hal yang baik, bagi mereka yang melakukan hal yang baik baginya. Walaupun Ahasyweros bukanlah orang yang percaya, kita tetap dapat belajar dari contohnya pada hal ini. P: Dalam Ester 6:7-9, apakah ada bukti yang diluar dari Alkitab mengenai penghargaan ini yaitu berkendara dalam kereta kuda seperti seorang raja? J: Ya. Plutarch dalam Themistocles 29 mencatat permintaan raja Sparta Damaratus yang diasingkan, yang memilih untuk diijinkan mengendarai dalam pelantikan ke seluruh Sardis, mengenakan tiara yang tegak lurus seperti raja-raja Persia. P: Dalam Ester 6:13, bagaimana pandangan dari istri Haman berbeda dari doktrin Alkitab mengenai kedaulatan Tuhan? J: Ada bentuk yang berbeda mengenai fatalisme (pribadi seseorang dan tidak pada satu orang). Di luar dari itu, istri Haman percaya bahwa takdir Haman tidak terelakkan, dan tidak perlu melakukan usaha untuk merubahnya. Pandangan yang lebih baik mungkin adalah agar Haman bertobat pada Tuhan dan berdamai dengan Mordekai. Zeresh tidak konsisten juga, karena dalam Ester 5:14 Zeresh dan teman Haman mendorong Haman untuk mendirikan sebuah tiang gantungan. Sebuah pandangan Alkitabiah mengenai kedaulatan Tuhan mengatakan bahwa: Segala sesuatu yang Tuhan firmankan akan terjadi (Yesaya 43:13). Tidak ada yang Tuhan larang akan terjadi (Ayub 1:10,12; 2:6; Yoh 19:11). Tuhan mengijinkan orang, dalam batas-batas, untuk melakukan hal-hal yang mereka punyai tanggung jawab, walau hal-hal itu meyakiti hati Tuhan (Yeremia 7:31; 19:5; 32:35; Yehezkiel 13:19; Lukas 23:28-31). Tuhan mengetahui semuanya masa depan, termasuk apa yang akan dipilih untuk dilakukan (Mazmur 139:16; Yesaya 42:9; 44:7). Semua hal dikerjakan bersamaan dalam rencana Tuhan (Efesus 1:11; Roma 8:28; Amsal 16:4). P: Dalam Ester 7:4, apakah maksudnya bahwa raja akan menderita kerugian jika bangsa Yahudi dimusnahkan? J: Mungkin ini berarti jika bangsa Yahudi dimusnahkan, raja akan menderita kerugian penghasilan dari pajak setiap tahunnya, juga warganegara yang dapat menjadi pegawai dan prajurit. Sebagai tambahan, ada sekelompok pasukan Yahudi yang ditempatkan disuatu kota, yang mengabdi kepada Persia di Pulau Elefan di sebelah selatan Mesir. P: Dalam Ester 7:8, apa yang terjadi pada Haman dan Ester pada ayat ini? J: Haman, yang ingin membunuh semua orang Yahudi, sedang memohon pada orang Yahudi atas hidupnya. Raja datang dan salah menyangka bahwa Haman sedang ingin memperkosa Ester. Disana mungkin ada penjaga-penjaga dan yang lainnya dalam ruangan. Raja bisa saja bertanya pada mereka jika ia mau, tapi Ahasyweros tidak mau mengetahui banyak. Sejauh yang ia fokuskan, takdir Haman sudah ditutup sebelum ini. P: Dalam Ester 7:9, mengapa Harbona mengangkat masalah tiang gantung Haman? 11 J: Dia berpikir ini membantu bagi raja, atau untuk sebuah simpati pada Ester. Namun, jauh dari itu ini kemungkinan karena ia benci pada Haman. Ingatlah, kesombongan mendatangkan musuh. P: Dalam Ester 8:10, apakah unta-unta itu? J: Ini adalah unta-unta dengan saty bongkol. Unta-unta ini digunakan di Afrika dan kebanyakan di Timur Tengah. Unta Bactria yang berbongkol dua berada paling banyak di Iran dan seluruh Asia. Sebagai tambahan, seorang penulis zaman dahulu mungkin tidak akan pernah membuat perbedaan ini kecuali ia pernah hidup di sebuah negri, seperti Persia, dimana daerah itu sudah terbiasa dengan kedua jenis unta ini. Sebagai tambahan, Ester 1:1 hanya satu-satunya ayat di dalam Alkitab dimana India disebutkan. P: Dalam Ester 8:11, mengapa bangsa Yahudi diijinkan untuk membunuh perempuan dan anak-anak? J: Itulah apa yang diundang-undangkan raja Persia, dan raja-raja zaman dahulu menunjukkan bahwa mereka bukanlah orang-orang seperti itu. Namun, perlu dicatat bahwa orang Yahudi tidak diwajibkan untuk melakukan segala suatu yang dititahkan oleh raja, dan tidak pernah dikatakan orang Yahudi membunuh perempuan dan anak-anak. Pada kenyataannya, Ester 9:6,12,15 hanya mengatakan bahwa orang Yahudi membunuh orang-orang. P: Dalam Ester 9:1-10, mengapa bangsa Yahudi dan pegawai pemerintah membunuh musuh mereka? J: Ini dilakukan untuk pembelaan diri. Disamping itu, hukum Perjanjian Lama mengatakan bahwa seseorang yang dengan salah menuduh orang lain harus dihukum mati. Orang Yahudi tidak mengambil atau merampas menunjukkan pembunuhan bukanlah karena balas dendam semata, tapi ”pengadilan secara alami.” Karena kerajaan Persia memiliki total populasi sekitar 10-15 juta orang, 2-3 juta orang Israel/Yahudi membunuh 75.000 bukanlah jumlah yang berlebihan, terutama karena Ester 9:3 juga mencatat bahwa pegawai pemerintah membantu. P: Dalam Ester 9:18-32, apakah ini OK bagi orang Yahudi merayakan Purim (Hanukkah) karena itu bukanlah sebuah perayaan yang disebutkan dalam hukum Taurat? J: Tentunya. Yesus merayakannya dalam Yoh 10:22. P: Dalam Ester, apa saja naskah dari zaman terdahulu yang masaih ada hingga saat ini? J: Naskah Alkitab Kristen, dari sekitar tahun 350 A.D., berisi Perjanjian Lama, termasuk Ester. The Chester Beatty Papyrii (IX, X) (abad kedua-keempat A.D.) berisi Ester. Scheide Papyrii 1 berisi Yeehzkiel, Daniel, dan Ester. Tertanggal pada awal abad ketiga A.D. Naskah itu mulanya memiliki 118 lembar, yang mana 109 masih ada sampai saat ini. Vaticanus (tahun 325-350 A.D.) telah memelihara seluruh isi kitab Ester. Sinaiticus (tahun 340-350 A.D.) telah memelihara seluruh isi kitab Ester. Alexandrinus (tahun 450 A.D.) telah memelihara seluruh isi kitab Ester. Tidak ada salinan dalam Dead Sea Scrolls. P: Siapakah beberapa penulis pada zaman awal yang mengarahkan pada Ester? J: Penulis zaman Pra-Nisea yang memberi keterangan atau menyinggung ayat-ayat dalam Ester adalah: Clement dari Roma (tahun 97/98 A.D.) “Ester juga, adalah orang yang sempurna dalam kepercayaan, yang menyingkapkan dirinya pada sebuah bahaya yang tidak kecil, untuk membebaskan dua belas suku Israel dari penghancura yang akan datang. Dengan puasa dan 12 penghinaan ia memohon dengan sangat pada Allah yang abadi, yang melihat semuanya; dan Ia, merasakan hinaan ats jiwa Ester, membebaskan orang-orang yang demi kepentingannya ia menghadapi bahaya.” 1 Clement bag.55 hal.20 Melito/Meleto dari Sardis (tahun 170-177/180 A.D.) yang mengatakan Ester tidaklah sah dalam undang-undang gereja. Ia mendaftarkan seluruh kitab dari Perjanjian Lama, dan tidak ada nama Nehemia atau Ester. Fragmen 4 From the Book of Extracts hal.759. Clement dari Alexandria (tahun 193-202 A.D.) “Dan lagi, Ester yang sempurna dalam kepercayaan, yang menolong Israel dari kekuasaan raja dan kekejaman gubernur dia perempuan seorang diri, yang menderita dengan puasa, menahan sepuluh ribu angkatan bersenjata, yang membatalkan undang-undang tirani dengan kepercayaannya; ia pun memenuhi tuntutan Ester, Haman yang ia kendalikan, dan Israel yang ia lindungi tanpa adanya sakit hati dengan doanya yang sempurna pada Tuhan.” The Stromata buku 4 bag.19 hal.431. Origen (tahun 225-254 A.D.) dalam membahas mengapa ia mendukung kitab apokrif mengatakan, “Dan dalam banyak kitab suci lain yang saya temukan terkadang lebih banyak salam salinan kita daripada dalam bahasa Ibrani, terkadang juga lebih sedikit. Saya akan mengemukakan beberapa contoh, karena ini tidak mungkin untuk memberikan mereka semuanya. Mengenai Kitab Ester yang ditemukan dalam bahasa Ibrani baik dengan doa Mordekai atau doa Ester, keduanya tidak cocok untuk mendidik pembaca.” Origen to Africanus bag.3 hal.386-387 Setelah Nisea Eusebius dari Kaesarea (tahun 318-339/340 A.D.) Afrahat orang Siria (tahun 337-345) Select Demonstrations Athanasius (tahun 367,325-373 A.D.) Pacian dari Barcelona (tahun 342-379/392 A.D.) menyinggung Ester dan Daniel. Surat 2 bag.5.1 hal.33 Rufinus (tahun 394-406 A.D.) Jerome (tahun 373-420 A.D.) Sulpitius Severus (tahun 363-400 A.D.) Dewan Kartago (218 uskup) (tahun 393-419 A.D.) Epifanius dari Salamis (tahun 360-403 A.D.) Yohanes Chrysostom (sampai tahun 407 A.D.) Augustine orang Hippo (tahun 388-430 A.D.) Yohanes Cassian (tahun 397-430 A.D.) menyinggung tentang Ester. P: Mengapa Ester tidak dimasukkan dalam Dead Sea Scrolls? J: Ini mungkin bukan hanya karena ini secara relatif adalah kitab yang pendek, karena perpustakaan Dead Sea Scroll sangatlah luas, dan disana bahkan ada kitab yang lebih pendek lagi yang ditemukan. Satu spekulasi adalah bahwa sekte Qumran menolak kitab ini dengan alasan teologi. Kita tidak mengetahui dengan tepat mengapa, tapi satu dari beberapa kemungkinan adalah mereka menentang Ester yang menikah dengan raja yang bukan Yahudi (orang kafir) (walaupun ia tidak mempunyai pilihan mengenai itu). P: Dalam Ester, apakah perbedaan dalam terjemahan antara bahasa Ibrani dan bahasa Yunani Septuagin? J: Sementara bahasa Siria (bahasa Aram) dan terjemahan Jerome mengikuti bahasa Ibrani, bahasa Yunani Septuagin memiliki 6 tambahan bagian. 1. Awal dari kitab menyebutkan sebuah pandangan. Ini menambahkan 301 kata dalam bahasa Yunani. 2. Tulisan sebuah huruf yang katanya ditambahkan pada akhir pasal 3. Ditambahkan 244 kata dalam bahasa Yunani. 3. Akhir dari pasal 4 menambahkan 582 kata dalam bahasa Yunani. 13 4. Awal dari pasal 5 menyebutkan Ester yang sedang berdoa dan menambahkan 70 kata dalam bahasa Yunani. 5. Akhir dari pasal 7 menambahkan 539 kata dalam bahasa Yunani, terutama surat yang katanya dikirim oleh raja. 6. Bagian terakhir, pada akhir dari kitab Ester, memiliki tambahan 235 kata dalam bahasa Yunani. Kesimpulannya, “penterjemah” menambahkan dengan signifikan dalam kitab itu, yaitu 107 ayat pada 167 ayat yang asli. Mungkin penambahan ini adalah sebuah proses dua langkah, sebagaimana pelebaran tulisan Septuagin mungkin diturunkan dari Resensi Lucianik dalam bahasa Yunani. Untuk seluruh bagian dari kitab Ester, terjemahan bahasa Yunani kurang tepat dari yang di Taurat dan beberapa kitab lain. Terjemahan itu mengambil dari beberapa pengulangan dari bahasa Ibrani. Berikut adalah beberapa perbedaan dari pasal 2. Kalimat pertama dalam setiap pasangannya adalah sebuah terjemahan bahasa Ibrani yang diambil dari buku Jay P. Green, Literal Translation. Yang kedua adalah tulisan Septuagin yang diterjemahkan oleh Sir Lancelot C.L. Brenton dalam bukunya The Septuagint : Greek and English. Esth 2:1 “Ia mengingat Wasti” vs. “ia tidak menyebutkan sama sekali tentang Astin” Esth 2:1 “apa yang ia telah lakukan, apa yang titahnya kepadanya” vs. “apa yang ia telah katakana dan bagaimana ia menghukumnya.” Esth 2:2 “biduanda raja berkata” vs. “penasehat raja yang melayaninya berkata” Esth 2:2 “gadis-gadis yang cantik” vs. “gadis-gadis yang cantik, dan masih suci” Esth 2:3 “gadis-gadis yang cantik” vs. “gadis-gadis yang masih suci dan cantik” Esth 2:3 “ke istana Susan” vs. “ke kota Susa” Esth 2:3 “sida-sida” vs. “kepala rumah tangga” Esth 2:3 “perawatan” vs. “perawatan dan kehadiran orang lain” Esth 2:4 “pemerintah” vs. “menjadi ratu” Esth 2:5 “istana Susan” vs. “kota Susa” Esth 2:7 “membesarkan” vs. “memiliki anak yang dibantu dalam perkembangannya” Esth 2:7 “ia tidak mempunyai ibu bapa lagi. Dan gadis itu elok perawakannya dan cantik parasnya. Dan ketika ibu bapanya meninggal, Mordekai mengambilnya sebagai anaknya.” vs. “ketika orantuanya meninggal, ia membawanya untuk menjadi istrinya: dan gadis itu cantik.” Esth 2:8 “Ester dibawa ke dalam rumah raja, dibawah pengawasan Hagai” vs. “Ester dibawa ke Gai “ Esth 2:9 “diperlakukan … terbaik” vs. “diperlakukan … dengan baik” Esth 2:11 “untuk mengetahui kesejahteraan Ester, dan apa yang akan dilakukan untuknya.” vs. “untuk melihat akan menjadi apakah Ester.” Esth 2:13 “Semua yang ia katakan diberikan padanya untuk dibawa masuk dari balai perempuan ke dalam istana raja.” vs. “anda kepada siapapun ia akan memberikan perintah, akan membawanya untuk masuk bersama raja dari balai perempuan ke istana raja.” Esth 2:14 “dimana Saasgas, sida-sida raja yang menjaga para gundik-gundik” vs. “Gai [Hegai] kepala rumah tangga raja, penjaga para perempuan” Esth 2:14 “bersuka atasnya, dan ia disebut namanya.” vs. “kecuali kalau ia harus disebutkan namanya.” Esth 2:15 “ia yang mengangkat bagi dirinya sebagai anaknya” vs. (tidak ada) Esth 2:15 “ia tidak mencari sesuatu kecuali apa yang dikatakan Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan” vs. “ia tidak mengabaikan apapun yang kepala rumah tangga, penjaga pare perempuan, perintahkan” Esth 2:16 “bulan kesepuluh, yang adalah bukan Tebet” vs. “bulan kedua belas, yang adalah Adar” Esth 2:17 “mencintai Ester lebih dari seluruh perempuan” vs. “mencintai Ester” 14 Esth 2:17 “kasih dan sayang” vs. “kasih” Esth 2:17 “mahkota kerajaan diatas kepalanya, dan menjadikannya ratu ganti Wasti.” vs. “meletakkan padanya mahkota ratu.” Esth 2:18 “para raja dan semua pegawainya, perjamuan Ester” vs. “teman-teman dan para pembesar selama tujuh hari, dan ia sangat merayakannya pernikahan Ester” Esth 2:18 “provinsi, dan memberikan hadiah, sebagaimana layak bagi raja.” Vs. “dominionnya.” Esth 2:19 “Dan ketika para gadis dikumpulkan bersama untuk yang kedua kali, lalu Mordekai duduk di gerbang istana raja.” vs. “Tapi Mordekai melayani dalam istana.” Esth 2:20 “keluarga ataupun kebangsaannya” vs. “keluarga” Esth 2:20 “Karena Ester menuruti perintah Mordekai, yang ia lakukan karena ia dibesarkan olehnya” vs. “karena Mordekai memerintahkannya, untuk takut akan Tuhan, dan menunjukan perintahnya, sebagaimana ketika bersamanya: dan Ester tidak merubah sikapnya dalam hidupnya.” Esth 2:21 “Pada hari-hari itu, ketika Mordekai duduk di gerbang istana raja, dua dari sida-sida raja, Bigthan dan Teresh, yang adalah penjaga pintu, marah, dan ingin untuk membunuh raja Ahasyweros.” vs. “Dan dua pegawai khusus raja, karena Mordekai yang diajukan; dan mereka ingin membunuh raja Artahsasta.” Esth 2:22 “Ratu Ester” vs. “Ester” Esth 2:22 “berkata pada raja dalam nama Mordekai” vs. “menyatakan pada raja masalah kosnpirasi itu.” Esth 2:23 “Dan ketika masalahnya dicari, dan ditemukan; dan keduanya digantung di pohon. Dan itu ditulis dalam Kitab Sejarah kerajaan.” vs. “Dan raja menguji kedua penjaga pintu itu, dan menggantung mereka: dan raja memberikan perintah untuk mencatatnya ke dalam kitab sejarah kerajaan mengenai pekerjaan yang baik dari Mordekai, sebagai sebuah penghargaan.” Esth 8:1-12 sangat berbeda dalam Resensi Lusianik dari tulisan Septuagin daripada dalam bahasa Ibrani juga tulisan Septuagin yang biasa. (The Expositor’s Bible Commentary volume 4 hal.828.) Esth 9:24 “orang Agag” vs. “orang Makedonia” Esth 10:3 “dihormati dan disukai oleh orang-orang sebangsanya. Ia berjuang untuk keselamatan dan kesejahteraan bangsanya serta seluruh keturunan mereka.” vs. “dihormati oleh orang Yahudi serta disukai oleh banyak sanak saudaranya, sebab ia mengikhtiarkan yang baik bagi bangsanya dan berbicara untuk keselamatan bagi semua orang sebangsanya.” 15