Matakuliah : D0696 – FISIKA II Tahun : 2009 ARUS LISTRIK Pertemuan 10 1. Arus dan Rapat Arus Arus listrik adalah kecepatan perpindahan muatan melalui suatu permukaan atau melalui suatu titik tertentu. Arus listrik searah biasanya dinyatakan dalam I , dan arus bolak balik dalam i. Arus : I = dq/dt ( Amper = A) Untuk aliran muatan yang konstan : I = q / t Rapat Arus Rapat arus didefiniskan sebagai besarnya arus persatuan luas penampang S : J I / S ( A / m2 ) ( Rapat arus merupakan besaran Vektor ) Hubungan antara I dan J : I = Bina Nusantara J. d S S 2. Hambatan dan Resistivitas Hambatan, atau tahanan ( resistansi ) merupakan karakteristik dari suatu penghantar ( konduktor). Hambatan antara dua titik yang mempunyai beda potensial V dan dialiri arus I adalah : R=V/I satuan :Ω (Ohm) , 1 Ω = 1 Volt/Amper Dalam rangkaian biasanya digambarkan : R Bina Nusantara atau R Resisitivitas ( ρ ) Resistivitas (hambatan jenis ) merupakan karakteristik dari suatu bahan, yang mempunyai hubungan dengan hambatan. Untuk bahan-bahan isotropik, hubungan resistivitas dengan medan listrik dan rapat arus adalah : ρ=E/J satuan dari ρ : Ω.m (Ohm. meter ) Koduktivitas(σ ) Konduktivitas (σ ) merupakan kebalikan dari resistivitas : σ = 1/ ρ ) satuan dari σ : (Ω.m)-1 Dari E = V / L dan J = I / S , maka : ρ = E / J = ( V / L )/(I / S ) = ( V/ I ). ( S/ L) = R S/ L atau : R = ρL/ S dan R = L/(σ S ) L = panjang konduktor Bina Nusantara S = luas penampang konduktor Pada umumnya resistivitas suatu bahan berubah dengan berubahnya temperatur bahan tersebut. Bahan yang hambatan jenisnya nol pada temperatur tertentu disebut bahan superkonduktor, dan fenomenanya Superkonduktivitas. Resistivitas suatu bahan dapat diperbesar dengan cara: - Menaikan temperatur - Menambah sejumlah kecil ketidak murnian (inpuritas) - Menegangkan bahan dengan kuat, untuk memperbesar ketidak sempurnaan kisi. Bina Nusantara 3. Hukum Ohm Dalam banyak pemakaian, arus I yang mengalir mempunyai harga yang konstan, maka rapat arus J juga konstan. Kecepatan pembawa muatan konstan dan sebanding dengan E dan rapat arus J sebanding dengan E, yaitu : J=σE ( Hk. Ohm ) Untuk E yang sama, bahan dengan σ besar akan mengalirkan arus yang besar. Bahan tersebut disebut konduktor yang baik. Bina Nusantara S I P E L Q Sebuah kawat, luas penampang S, dialiri arus I. Beda potensial antara titik P dan Q adalah V. Medan listrik E dalam kawat : E = V / L L = jarak titik P dan Q Dari : J = σ E = σ V / L dan I = J.S , maka : I = J / S = (σ V / L).S = (σS / L).V = V / R atau : V = I R ( Hk. Ohm ) Bahan-bahan dengan grafik V dan i garis lurus, bahanbahan tersebut memenuhi hukum Ohm. Bila garfik V dan i bukan garis lurus berarti tidak memenuhi Hk. Ohm Bina Nusantara 4. Daya Dalam Rangkaian Listrik I I a B b I Batterai B dihubungkan dengan sebuah kotak hitam, yang dapat berupa sebuah : hambatan, motor lisitrik atau batterai ( accu) yang sedang diisi. Arus I akan mengalir dalam kawat penghubung, dan beda potensial antara titik-titik a dan b adalah Vba ( Va> Vb) Bina Nusantara Bila muatan dq bergerak dari a ke b, maka energi potensial listriknya berkurang sebesar : dq. Vba , yang dialihkan menjadi bentuk energi lain. Dalam waktu dt energi yang dialihkan adalah : dU = dq Vba = I dt Vba Kecepatan perpindahan energi : dU/dt = P = I Vba Bila kotak hitam berupa : - motor listrik : energi yang hilang sebagian besar dialihkan menjadi energi mekanis, yang menggerakan motor - hambatan ( R) : energi yang hilang dialihkan menjadi energi termal ( panas) dalam hambatan - batterai yang sedang diisi : energi yang hilang dialihkan menjadi energi kimia yang tersimpan dalam batterai. Bina Nusantara