www.usi.ac.id/karya ilmiah dosen upload : biro sistem informasi data & hubungan masyarakat@2016 Perencanaan Pengembangan Wisata Alam Dan Pendidikan Lingkungan Di Kawasan Hutan Aek Nauli Kecamatan Lumban Julu Sarintan Efratani Damanik1 2 1 2 Kaprodi Pascasarjana USI Dosen Fakultas Pertanian Universitas Simalungun Abstrak Ekowisata tidak akan terlepas dari aspek pendidikan bahkan menjadi bagian utama dalam pengelolaan ekowisata karena membawa misi sosial untuk menyadarkan keberadaan manusia, lingkungan, dan akibat yang akan timbul bila terjadi kesalahan dalam manajemen pemberdayaan lingkungan gobal. Salah satu tujuan ekowisata di KHDTK Aek Nauli Lumban Julu harus mampu menjabarkan nilai kearifan lingkungan dan sekaligus mengajak orang untuk menghargai apapun yang walaupun tampaknya teramat sederhana. Pada hakikatnya dengan kesederhanaan itulah yang menjadi pedoman masyarakat sekitar kawasan wisata mempertahankan kelestarian alamnya. Seorang ekowisatawan yang telah mengunjungi di KHDTK Aek Nauli Lumban Julu mungkin dapat memperoleh pengetahuan dari pembaurannya dengan lingkungan dan masykarakat. Ia cukup merasa senang ketika memasuki hutan, saat ia mendapatkan informasi tentang strata tajuk hutan, mengapa owa berteriak di pagi hari, mengapa madu hutan berwarna hitam, dan yang lain sebagainya. Atau ketika ia mengunjungi sebuah perkampungan ia dapat melihat dan mendapatkan informasi bagaimana cara membuat gula merah, cara membajak sawah, interaksi masyarakat di pasar tradisional, dan yang lainnya. Begitu juga sebaliknya, masyarakat akan terdidik dengan adanya transfer pengetahuan dari ekowisatawan kepada mereka, sebagai perwujudan prinsip memberikan manfaat kepada masyarakat lokal. --------------------------------------------------------------------------Keyword : Ekowisata, Nilai Sosial, Pendidikan Lingkungan PENDAHULUAN Hal ini dinyatakan oleh Goeldner dalam Gufron (2009:5), bahwa pariwisata Dinamika perkembangan pemanfaatan adalah suatu usaha ekonomi potensial dan kawasan hutan menuntut adanya respon dari sebagai pembangkit perekonomian suatu pemerintah untuk mengelola kawsan agar kota, propinsi, kabupaten, atau daerah tujuan lebih tertata dan memiliki manfaat yang wisatawan, dari pengeluaran mereka. Pe- lebih luas. Pada awal tahun 2008, Puslitbag ngembangan wisata alam dan pendidikan Peningkatan Produktivitas Hutan sebagai lingkungan di KHDTK Aek Nauli Lumban pengelola kawasan, telah mewacanakan Julu akan berjalan dengan baik jika memiliki pengembangan wisata alam dan pendidikan perencanaan yang baik pula. Perencanaan lngkungan di KHDTK Aek Nauli Lumban merupakan suatu proses berkelanjutan yang Julu. Pengembangan sektor wisata selain melibatkan keputusan atau pilihan, tentang untuk menata kawasan juga diharapkan cara – cara alternatif menggunakan sumber dapat membawa dampak yang luas terhadap daya yang tersedia, dengan tujuan untuk perekonomian di suatu daerah. 1 Perencanaan Pengembangan Wisata Alam Dan Pendidikan Lingkungan Di Kawasan Hutan Aek Nauli Kecamatan Lumban Julu ................................. Sarintan E. Damanik mencapai tujuan tertentu pada beberapa dulian semua lapisan dan golongan mas- waktu dimasa depan. yarakat sadar akan lingkungan. Perencanaan pengembangan ekowisata yang dilakukan dengan baik tentu akan TINJAUAN PUSTAKA memberikan manfaat yang sebesar– besarnya dan dapat pula memperkecil semua efek Perencanaan pada prinsipnya berkaitan sampingan yang kurang menguntungkan. dengan persoalan kebijakan pelaksanaan, Karena itu pentingnya perencanaan dalam penentuan tujuan yang hendak dicapai, dan pengembangan wisata adalah agar perkem- penentuan cara – cara atau metode peng- bangan wisata sesuai dengan apa yang telah gunaan sarana dan prasarana. Perencanaan dirumuskan dan berhasil mencapai sasaran selalu berkaitan dengan tiga hal yaitu tujuan, yang dikehendaki, baik itu ditinjau dari segi sarana dan cara. Oleh karena itu strategi juga ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan harus didukung oeh kemampuan untuk hidup. Pendekatan perencanaan pembangu- mengantisipasi kesempatan yang ada. Dalam nan harus terbuka dan melibatkan masya- melaksanakan berbagai upaya dalam pe- rakat, sehingga masyarakat lokal terkena ngembangan sarana dan prasarana pari- dampak bagi kebijakan pengelolaan ka- wisata (Suryono, 2004). wasan. Kegiatan pengembangan ekowisata merupakan upaya untuk Menurut Yoeti (1985) terdapat 3 karak- meningkatkan teristik utama objek wisata yang harus kesejahteraan masyarakat setempat, jadi diperhatikan dalam upaya pengembangan kebutuhan dari masyarakat dapat terpenuhi. suatu objek wisata tertentu. Karakteristik Wisata alam adalah pilihan utama bagi tersebut antara lain : para wisatawan, namun dalam pengem- a. “Something to see”artinya objek wisata bangan wisata di Aek Nauli, diyakini memi- harus memiliki suatu atraksi wisata yang liki dampak yang kecil bagi lingkungan. bisa dilihat atau dijadikan tontonan bagi para Ekowisata berkontribusi dalam membangun wisatawan. b. “Something to do” artinya kesadaran konservasi lewat pendidikan. objek Pendidikan lingkungan merupakan proses misalnya berupa fasilitas rekreasi baik itu penyadaran tentang pentingnya lingkungan arena bermain atau tempt makan sehingga hidup untuk mendorong terwujudnya kepe- ada sesuatu wisata harus memiliki sesuatu yang bisa dilakukan ole wisatawan. c. “something to buy” artinya 2 www.usi.ac.id/karya ilmiah dosen upload : biro sistem informasi data & hubungan masyarakat@2016 objek wisata harus menyediakan fasilitas deskriptif tentang perencanaan pengem- bagi para wisatawan untuk berbelanja bangan wisata alam dan pendidikan ling- terutama barang – barang souvenir dan kungan di KHDTK Aek Nauli Kecamatan kerajinan tangan rakyat Lumban Julu Kabupaten Simalungun. Alam merupakan sumber ilmu yang Penelitian ini dlakukan di KHDTK Aek tanpa batas. Keanekaragaman lingkungan Nauli. Adapun pertimbangan pemilihan lo- (alam, sosial, budaya) dapat menampung kasi, antara lain : (1) KHDTK Aek Nauli pengembangan minat (sense of interst) para merupakan sebuah kawasan hutan penelitian wisatawan. segala sesuatu yang ada di alam yang telah mengalami dinamika perkem- dapat langsung diamati (sense of reality), bangan yang menarik, yaitu adanya kegiatan diselidiki (sense of inquiry), dan ditemukan pengembangan wisata alam dan pendidikan (sense of discovery). Oleh karena itu, lingkungan; (2) Pengembangan wisata alam pendidikan sifatnya inheren (melekat) dalam dan ekowisata. wacana yang baru digagas sehingga masih Ekowisata harus mencakup pendidikan lingkungan untuk dilakukan merupakan komponen pendidikan dan interpretasi aspek perlu kajian lanjutan alam dan budaya suatu tempat. Pengunjung terutama terhadap proses perencanaannya. harus belajar sesuatu, membangun penghargaan terhadap budaya dari tempat yang ia HASIL DAN PEMBAHASAN kunjungi, dan juga membangun sebuah pemahaman tentang sifat dan proses – Dinamika perkembangan KHDTK Aek proses alami tempat tersebut, sebagaimana Nauli telah membawa banyak perubahan dikemukakan baik dari segi pemanfaatan kawasan maupun Lipscombe dan Thwaites (2001). dari segi pongelolaanya. Hal ini juga membawa dampak dalam kegiatan perencanaan. METODE PENELITIAN Adanya keterlibatan stakeholders lain, yaitu pemerintah dalam pengembangan ekowisata Jenis dari penelitian yang digunakan dan dalam pengelolaanya diperlukan peren- dalam penelitian ini adalah penelitian des- canaan yang matang. kriptif dengan menggunakan pendekatan Perencanaan kualitatif. Penulis ingin memaparkan secara pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan di KHDTK 3 Perencanaan Pengembangan Wisata Alam Dan Pendidikan Lingkungan Di Kawasan Hutan Aek Nauli Kecamatan Lumban Julu ................................. Sarintan E. Damanik Aek Nauli dipengaruhi oleh beberapa faktor melaksanakan proses perencanaan dan baik eksternal maupun internal yang dapat menghasilkan rumusan perencanaan yang bersifat sebagai pendorong maupun sebagai baik. Dalam proses perencanaan pembangu- penghambat. Faktor yang mempengaruhi nan, perencana selaku SDM perencanaan perencanaan pengembangan wisata alam dan merupakan faktor utama yang menggerak- pendidikan lingkungan adalah : kan pelaksanaan perencanaan. Manusia sebagai perencanaan pembangunan sumber da- a. Keterlibatan Komunitas Setempat (Community Involvement) ya manusia mempunyai prinsip concern, Proses pembangunan partisipatif me- Pengelolaan kawasan ekowisata, peran consistent, dan continuous. rupakan salah satu bentuk pemberdayaan serta masyarakat sebagai upaya melibatkan mas- diabaikan.mereka lebih tahu pendatang yang yarakat dalam proses pembangunan. Dalam punya proyek karena keterlibatan mereka pelaksanaan program pembangunan eko- dalam persiapan dan pengelolaan kawasan wisata, keterlibatan atau pertisipasi mas- sangat diperlukan. Mereka lebih mengetahui yarakat secara langsung untuk mendapatkan di mana sumber mata air yang banyak, ahli manfaat tentang tanaman dan buah–buahan yang bisa pembangunan telah dilakukan masyarakat keperluan tidak obat, bisa dengan kadar keterlibatan dan besarnya dimakan manfaat yang diperoleh bervariasi. mengapa binatang pindah tempat pada Dalam perencanaan pengembangan untuk setempat tahu waktu – waktu tertentu. wisata ini, pihak pengelola telah melakukan kerjasama dengan pihak akademisi yang b. Ekowisata berkompeten dalam bidang pengembangan Wisata alam merupakan tujuan utama wisata alam dan pendidikan lingkungan. dari masyarakat namun hal tersebut tidak Pihak pengelola sendiri memiliki tenaga terlepas dari pendidikan tentang alam. perencana yang kompeten terdiri dari tenaga Aspek pendidikan merupakan bagian utama struktural dan tenaga fungsional atau pene- dalam liti lingkup Badan Litbang Kehutanan. Para lingkungan, dan akibat yang mungkin perencana ini memiliki kompetensi di ditimbulkan bila terjadi kesalahan atau bidangnya dan dapat bekerjasama dengan kekeliruan dalam manajemen pemberdayaan konsultan pembantu dari akademisi untuk lingkungan. Setiap pengelolaan ekowisata mengelola keberadaan manusia, 4 www.usi.ac.id/karya ilmiah dosen upload : biro sistem informasi data & hubungan masyarakat@2016 memerlukan integritas kuat karena nilai dan pendidikan lingkungan di KHDTK Aek pendidikan dari ekowisata memiliki nilai Nauli. yang pada diharapkan dapat menarik dukungan dari KHDTK Aek Nauli memiliki ciri – citi yang berbagai pihak agar kegiatan pengembangan khas atau unik, waktu sedang berkembang wisata alam dan pendidikan lingkungan dipublikasikan secara gencar sebagai tana- dapat berjalan dengan baik. man atau bunga langka yang tidak ada d. sangat penting. Misalnya, Dengan adanya sosialisasi ini, Pengawasan (Monitoring) duanya di dunia. Lingkungan di sekitar Kita sangat menyadari bahwa budaya wisata tersebut ditata sedemikian rupa yang berkembang pada masyarakat di dengan biaya yang relatif mahal dan berbeda sekitar kawasan KHDTK Aek Nauli tidak dengan keadaan lingkungan sekitarnya. sama Tindakan yang membangun infrastruktur pendatang. Dalam melakukan aktivitas, akan akan membuat perlindungan (advocasy) terjadi pergeseran yang lambat laun akan terhadap tanaman sehingga mempunyai nilai mengakibatkan hilangnya kebudayaan asli. ekonomi bagi masyarakat. Ini harus diusahakan jangan sampai terjadi. Prasarana yang dibuat hendaknya dengan budaya pengelola yang Oleh karena itu, diperlukan pengawasan mampu memberikan nilai–nilai berwawasan (monitoring) yang berkesinambungan lingkungan dan menggunakan bahan – ba- sehingga masalah integritas, loyalitas, atau han di sekitar obyek itu walau kelihatan kualitas dan kemampuan untuk mengelola sangat sederhana. Dengan cara itu, keaslian akan sangat menentukan untuk mengurangi dapat dipertahankan karena dengan kese- dampak yang timbul. derhanaan itu masyarakat sekitar kawasan e. Konservasi (Conservation) mampu mengelola dan mempertahankan Pengelola maupun wisatawan yang kelestarian alam dengan sendirinya tanpa datang berkunjung harus menyadari bahwa mengada – ada. tujuan pengembangan ekowisata adalah c. aspek konservasi bagi suatu kawasan dengan Sosialisasi Sosialisasi dilakukan terhadap memperhatikan kesejahteraan, kelestarian, stakeholder dan pihak – pihak terkait lain dan mempertahankan kelestarian lingkungan secara luas untuk mensosialisasikan program kawasan itu sendiri. Memang diakui bahwa dan kegiatan pengembangan wisata alam pengelola kawasan ekowisata ibarat 5 Perencanaan Pengembangan Wisata Alam Dan Pendidikan Lingkungan Di Kawasan Hutan Aek Nauli Kecamatan Lumban Julu ................................. Sarintan E. Damanik memiliki pisau yang harus dilihat dari dua kualitas SDM dari segi pendidikan masih sisi mata pisau itu sendiri. Kita menjalankan merupakan kenyataan yang masih harus misi dengan tujuan dua kepentingan yang dihadapi bertolak belakang satu dengan yang lainnya. Sementara itu peran kelembagaan Ekoturisme dipandang sebagai suatu cara yang ada sebagai alat manajemen belum untuk membayar konservasi alam dan efektif. Selain itu penanganannya masih meningkatkan nilai lahan- lahan yang bersifat sentralistik, pada kawasan konser- dibiarkan dalam kondisi alami. Para pekerja vasi setiap daerah sangat spesifik. Hal ini konservasi ekonomi telah menyadari bahwa menyebabkan manajemen pengelolaan tidak tidak mungkin dapat menyelamatkan alam akan berfungsi secara efektif. Melihat masih dengan mengorbangkan penduduk lokal. besarnya kendala dalam pelaksanaannya Dari sisi ekonomi, kekayaan flora dan fauna dilapangan, maka peran berbagai stake- serta keberadaan kawasan konservasi akan holder yaitu operator wisata, pemandu menciptakan dan lapangan, pemilik hotel, pengelolah taman, lapangan kerja. Perolehan nilai ekonomi kelompok masyarakat lokal, perencana dari yang besar dapat digunakan untuk upaya pemerintah, LSM/NGO dan semua pihak konservasi sumberdaya alam. yang terkait, harus bekerja secara sinergi f. kegiatan ekonomi Tantangan turisme Pengembangan Tantangan dalam Eko- untuk menyelesaikan permasalahan tersebut diatas. pengembangan Pembangunan sistem informasi manajemen konvervasi sumber daya alam ekoturisme adalah lemahnya kemampuan merupakan suatu dalam pengelolaan data dan informasi diperlukan. Secaraa sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. tindakan penyempurnaan kebijakan, dan Data dan informasi tentang jumlah, jenis, institusi serta penguatan institusi. perilaku serta ekosistem flora dan fauna g. masih sangat terbatas. Padahal data – data Pelaksanaan Kegiatan hal yang makro dan sangat diperlukan Implementasi tersebut merupakan dasar untuk merancang Pelaksanaan atau implementasi kegia- dan menyusun program ekoturisme di suatu tan merupakan hal yang paling penting kawasan. Selain itu sarana dan prasarana dalam dapat menunjang kegiatan ekoturisme juga pendidikan lingkungan. Tanpa implementasi masih yang baik semua proses perencanaan akan terbatas, sementara rendahnya pembangunan wisata alam dan 6 www.usi.ac.id/karya ilmiah dosen upload : biro sistem informasi data & hubungan masyarakat@2016 sia – sia. Pada tahapan pelaksanaan atau naan yang matang, waktu yang cukup lama implementasi ini, keterlibatan Puslitbang dan upaya kerja keras agar tujtuan eko- Peningkatan Produktivitas Hutan, Dinas turisme dapat terpenuhi. Mengembangkan Kebudayaan dan Pariwisata, Masyarakat kegiatan ekoturisme memang bukan kegia- menjadi elemen penting, meskipun tidak tan yang mudah, memerlukan keahlian dari menutup kemungkinan akan melibatkan berbagai disiplin ilmu dan melibatkan pihak lain. berbagai stakeholder. Hal ini disebabkan karena kegiatan ekoturisme yang tidak terencana dengan baik akan mempunyai KESIMPULAN DAN SARAN resiko yang besar, bukan saja mengaa. kibatkan kegagalan tetapi yang lebih ber- Kesimpulan Ekowisata merupakan salah satu bahaya adalah dampak negatif yang di- alternative kegiatan wisata yang mendukung timbulkannya justru lebih besar dari pada spirit konservasi sumberdaya alam. Ia meru- dampak pakan bisnis yang tidak menitikberatkan sumberdaya alam tersebut. positifnya, berupa rusaknya pada profit (keuntungan materi) semata, namun lebih kepada benafit (manfaat) secara umum, yang meliputi ekowisatawan, masyara-kat (local communities), lingkugan dan juga pengelola/pelaku bisnis. Pengembangan ekoturisme memerlukan keahlian yang multidisiplin dan melibatkan berbagai stakeholder. Konsep PUSTAKA Bambang Setiyono, Sarwono, Hermawan, 2012. Perencanaan Pengembangan Wisata Alam dan Pendidikan Lingkungan. Jurnal Wacana – Vo 15, No. 3. Damanik, Janianton dan Helmut F. Weber. 2006. Perencanaan Ekowisata. Yogyakarta: CV. Andi Offset carrying capacity dan pertisipasi masyarakat lokal harus menjadi pertimbangan mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan program. b. David Western. 1993. Member Batasan tentang Ekoturisme. Ekoturisme Petunjuk Untuk Perencana dan Pengelola. The Ecotourism Society. North Bennington, Vermonth Saran Pengembangan kawasan ekoturisme KHDTK Aek Nauli memerlukan perenca- Gufron, 2009. Perencanaan Pengembangan Obyek Wisata Pantai Parangtritis Kec. Kretek Kab Bantul Pasca 7 Perencanaan Pengembangan Wisata Alam Dan Pendidikan Lingkungan Di Kawasan Hutan Aek Nauli Kecamatan Lumban Julu ................................. Sarintan E. Damanik Gempa umi 27 Mei 2006. Tesis. Malang: UB Lipscombie, N. dan Thwaitas, R. 2001. Education and Training. Artikel dalam buku : The Encylopedia of Ecotourism, editor : David B. Weaver. CABI Publishing. New York Kutai Kertaneagara, Kalimantan Timur. Bogor: Center for International Forestry Research. Yoeti, Oka A. 2000. Ekowisata : Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup. Jakarta: P.T. Pertja Nugroho, Iwan. 2011. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta: Pustaku Pelajar Riyadi dan Dedy Supriadi Bratakusumah. 2004. Perencanaan dan Pembangunan Daerah:Strategi Menggali Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Simonds. J.O. and Barry W.Starke. 2006. Landscape Architecture: A Manual of Environtment Palnning and Design. New York: Mcgraw – Hill Book Company Soemarno. 2006. Model Pengelolaan Sumber Daya Hutan untuk Pengembangan Wilayah dan Pemberdayaan Masyarakat. Malang: Agritek YPN. Undang –undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan. Wiati, Catur Budi. 2005. Kepentingan Nasional atau Lokal? Konflik Penguasaan Lahan di hutan Penelitian Sebulu di Kabupaten 8