Teori Pembelajaran

advertisement
Teori Pembelajaran
Abdulkadir R
Teori Pembelajaran
• merupakan penerapan prinsip-prinsip
teori belajar, teori tingkah laku, dan
prinsip-prinsip pembelajaran dalam
usaha mencapai tujuan belajar.
• dibicarakan tentang prinsip-prinsip yang
dapat dipakai untuk memecahkan
masalah-masalah praktis di dalam
pembelajaran, dan bagaimana
menangani situasi praktis yang terdapat
dalam kehidupan sehari-hari.
Tekanan utamanya :
 Belajar merupakan suatu kumpulan proses yang
bersifat individual, yang merubah stimuli yang
datang dari lingkungan seseorang ke dalam
sejumlah informasi yang selanjutnya dapat
menyebabkan adanya hasil belajar dalam
bentuk ingatan jangka panjang.
 Kemampuan yang merupakan hasil belajar
dapat dikategorikan bersifat praktis dan teoretis.
 Kejadian-kejadian dalam pembelajaran yang
mempenga-ruhi proses belajar dapat
dikelompokkan ke dalam kategori-kategori
umum, tanpa memperhatikan hasil belajar yang
diharapkan.
 Teori pembelajaran merupakan suatu kumpulan
prinsip-prinsip yang terintegrasi dan yang
memberikan preskripsi untuk mengatur situasi
atau lingkungan belajar sedemikian rupa
sehingga dapat membantu siswa mencapai
tujuan belajarnya dengan mudah.
 Teori-teori pembelajaran ini memberikan arahan
dalam pemilihan metode pembelajaran.
 Teori-teori psikologi dan teori belajar
merupakan dasar pengembangan teori
pembelajaran.
Apakah kegiatan ini termasuk belajar?
•
•
•
Pada awalnya, Siti tidak dapat berbahasa
Inggris sekarang mahir berbahasa Inggris.
Bayi yang tadinya tidak dapat duduk
sekarang dapat duduk
Doni secara kebetulan dapat memperbaiki
HP tetapi ketika harus mengerjakan hal
yang sama dalam waktu yang berbeda
menemui kesulitan.
Pembelajaran
Proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya, sehingga terjadi
perubahan perilaku ke arah yang lebih
baik. Sedangkan pembelajaran menurut
Sudjana (2000: 6)
UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1, Bab I:
Pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar
UU GURU dan DOSEN (No. 14/2005)
UU sebagai produk proses politik
yang berawal dari idealisme untuk
menjawab berbagai kepentingan,
kompromi dan proyektif ke masa
depan
Guru dan dosen sebagai
profesi
UU 14 tahun 2005
Dosen didefinisikan sebagai pendidik
profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal, pendidikan tinggi.
Pembelajaran dan Pendidikan
• Pembelajaran sebagai bagian pendidikan
• Education is an activity undertaken or initiated by one
or more agents that is designed to effect changes in
the knowledge, skill, and attitudes of individuals,
groups, or communities. The terms education
emphasizes the educator, the agent of change who
presents stimuli and reinforcement for learning and
designs activities to induce change. The term learning,
in contrast, emphasizes the person in whom the
change occurs or is expected to occur. Learning is the
act or process by which behavioral change,
knowledge, skill, and attitudes are acquired.
Brainstorming
• Setiap peserta menuliskan satu
kompetensi dan satu karakteristik
Dosen yang profesional pada selembar
kertas
• Kertas yang telah ditulisi dikumpulkan
• Fasilitator membacakan beberapa ide
dari peserta
• Peserta mengemukakan pendapat
terhadap ide yang dibacakan
EMPAT JENIS KOMPETENSI
Pedagogis
Kepribadian
Profesional
Sosial
Pemahaman peserta didik (PD),
perancangan, pelaksanaa, & evalua
Pembelajaraan, pengemb.PD
(1) Aspek potensi peserta didik (2) teori belajar
& pembelajaran, strategi, kompetensi & isi, dan merancang pembelj;(3) menata latar & melaksanakan; (4)
asesmen proses dan hasil; dan (5) pengemb akademik
& nonakademik
Mantap & Stabil, Dewasa,
Arief, Berwibawa, Akhlak Mulia
(1) Norma hukum & sosial, rasa bangga,Konsisten dgn
norma; (2) mandiri & etos kerja; (3) berpengaruh positif
& disegani; (4) norma religius & diteladani; (4) jujur;
Menguasai keilmuan bidang studi;
dan langkah kajian kritis pendalaman isi bidang studi
(1) Paham materi, struktur, konsep, metode Keilmuan
yang menaungi, menerapkan dlm kehidupan sehari-hari;
dan (2) metode pengembangan ilmu, telaah kritis,
kreatif dan inovatif terhadap bidang studi
Komunikasi & bergaul dgn peserta
didik, kolega, dan masyarakat
Menarik, empati, kolaboratif, suka menolong,
menjadi panutan, komunikatif, kooperatif
Tujuan pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
2. Tujuan Lembaga pendidikan /
Institusional
3. Tujuan kurikuler
4. Tujuan Instruksional
Tujuan Pendidikan
Nasional
Arah
Pencapaian
Tujuan
Tujuan Institusional
Arah
Penjabaran
Tujuan
Tujuan Kurikuler
Tujuan
Pembelajaran
KERANGKA PEMBELAJARAN
CIRI-CIRI BELAJAR
•
•
•
Aktifitas yang dapat menghasilkan
perubahan dalam diri seseorang baik
secara aktual dan potensial.
Perubahan yang didapat sesungguhnya
adalah kemampuan yang baru dan
ditempuh dalam jangka waktu yang
lama.
Perubahan terjadi karena ada usaha
dari dalam diri setiap individu.
HAKIKAT BELAJAR
• Gagne (1977): Belajar sebagai suatu proses
perubahan tingkah laku yang meliputi
perubahan kecenderungan manusia seperti
sikap, minat, atau nilai dan perubahan
kemampuannya yakni peningkatan
kemampuan untuk melakukan berbagai jenis
performance (kinerja).
• Sunaryo (1989:1): Belajar adalah suatu
kegiatan dimana seseorang membuat atau
menghasilkan suatu perubahan tingkah laku
yang ada pada dirinya dalam pengetahuan,
sikap dan ketrampilan.
HAKIKAT PEMBELAJARAN
• Pembelajaran: suatu sistem atau proses
membelajarkan subjek didik/pembelajar
yang direncanakan atau didesain,
dilaksanakan, dan dievaluasi secara
sistematis agar subjek didik/pembelajar
dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien.
Pembelajaran sebagai sistem
• Pembelajaran terdiri dari sejumlah
komponen yang terorganisir antara lain
tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, strategi dan metode
pembelajaran, media pembelajaran/alat
peraga , pengorganisasian kelas,
evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut
pembelajaran (remedial dan pengayaan).
Pembelajaran sebagai proses
Pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau
kegiatan dosen dalam rangka membuat mahasiswa
belajar, meliputi:
• Persiapan, merencanakan program pengajaran
tahunan, semester, dan penyusunan persiapan
mengajar (lesson plan) dan penyiapan perangkat
kelengkapannya antara lain alat peraga,
laboratorium, dan alat evaluasi, buku atau media
cetak lainnya.
• Melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan mengacu pada persiapan
pembelajaran yang telah dibuatnya. Banyak
dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan
metode-metode pembelajaran yang telah
dipilih dan dirancang penerapannya, serta
filosofi kerja dan komitmen guru, persepsi, dan
sikapnya terhadap siswa;
• Menindaklanjuti pembelajaran yang telah
dikelolanya. Kegiatan pasca pembelajaran ini
dapat berbentuk enrichment (pengayaan),
dapat pula berupa pemberian layanan remedial
teaching bagi siswa yang berkesulitan belajar.
IQ
BAKAT KHUSUS
MOTIVASI
MINAT
KEMATANGAN
SIKAP/KEBIASAAN
METODE
KURIKULUM
GURU
BAHAN AJAR
INSTRUKSIONAL
INTERNAL
EKSTERNAL
PBM
INPUT
OUTPUT
EKSTERNAL
LINGKUNGAN
FISIK
SOSIAL
KULTUR
KOGNITIF
AFEKTIF
PSIKOMOTORIK
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Guru/Dosen
Siswa
Tujuan
Bahan Pelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Metode
Alat
Sumber Pembelajaran
Evaluasi
Situasi atau Lingkungan
What To teach
How To teach
CONCEPT
SELECTION
ACTIVITIES
SELECTION
Knowledge
Skill
Attitude
Strategis
Interaction
Evaluation
Organizational
Of Learning &
Teaching
Organisasi Pembelajaran
Keterkaitan Belajar dan Pembelajaran
ENVIRONMENTAL INPUT
RAW INPUT
TEACHING
LEARNING
PROCESS
INSTRUMENTAL
INPUT
OUTPUT
FAKTOR PENDUKUNG PROSES BELAJAR
DAN PEMBELAJARAN
LINGKUNGAN
LUAR
INSTRUMEN
FAKTOR
BELAJAR
SISWA
FISIOLOGIS
DALAM
PSIKOLOGI
ALAM
SOSIAL
BUDAYA
KURIKULUM
PROGRAM
SARANA
DOSEN
FISOLOGIS
UMUM
PANCA INDERA
MINAT
KECERDASAN
MINAT
MOTIVASI
KOGNITIF
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
1.
2.
3.
4.
5.
Teori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Kognitif
Teori Belajar Konstruktivistik
Teori Belajar Social Learning
Teori Belajar Humanistik
Teori Pembelajaran
5 Kelompok Utama
Behaviorisme
Kognitivism
e
Pavlov
Gagne
Thorndike
Bruner
Skinner
Ausubel
Konstruktivistik
Piaget
Vygotsky
Social
Learning
Bandura.
Humanis
Rogers
Teori Belajar BEHAVIORISME
Stimulus
Stimulus
Stimulus
Respon
Black box
Hadiah
Hukuman
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
• Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu
adalah perubahan perilaku yang dapat diamati,
diukur dan dinilai secara konkret.
• Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans)
yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif
(respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik.
• Stimulans adalah lingkungan belajar anak yang
menjadi penyebab belajar.
• Respons adalah akibat atau dampak, berupa reaksi
fisik terhadap stimulans.
• Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat da
kecenderungan perilaku S-R (stimulus-Respon).
Beberapa Percobaan Behavioristik
• Thorndike- Kucing dalam sangkar
• Pavlov – Anjing dan lonceng
• Skinner – Tikus dengan penguatan
Teori belajar Behavoristik
• Belajar pada hakikatnya pembentukan
asosiasi antara kesan yang ditangkap
panca indera dengan kecenderungan
untuk bertindak atau hubungan stimulus
dengan respon (S-R)
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
•
•
Belajar adalah perubahan tingkah laku
Proses belajar mengajar :
Penguatan (+)
Stimulus
Proses
Respons
Penguatan (-)
•
•
Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang dapat memperkuat
timbulnya respons. Reinforcement bisa positive bisa negative
Yang terpenting adalah masukan berupa stimulus dan keluaran berupa
respons (karena dapat diamati)
33
Teori Belajar Kognitivisme
• Belajar bukan sekedar melibatkan
hubungan S-R, belajar merupakan
proses melibatkan pemikiran yang
sangat kompleks. Belajar merupakan
proses pengembangan insight
Teori Belajar KOGNITIVISME
Stimulus
Stimulus
PROSES
Stimulus
Respon
Teori Belajar Kognitif
• belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan
tahap perkembangan kognitif peserta didik.
• Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk
melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang
ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan
dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.
• Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan
kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan
lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan
berbagai hal dari lingkungan.
Prinsip Belajar
• belajar aktif  akan menghindarkan
siswa dari kebosanan
• belajar lewat interaksi sosial,manusia
• belajar lewat pengalaman sendiri,pada
pembelajaran ini proses mencari ilmu
dilakukan secara tidak sengaja, jadi
siswa merasa tidak terpaksa untuk
belajar
Alur Pemrosesan Informasi
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan Deklaratif
META KOGNISI
L
I
N
G
K
U
N
G
A
N
PERHATIAN
PERSEPSI
MEMORI JANGKA
PANJANG
HARAPAN
RESPON
MEMORI JANGKA
JIKA,
MAKA
PANJANG
MEMORI JANGKA Pengulangan
PENDEK
Pengkodean
REGISTER
SENSORI
Pelacakan Jaringan Proposisi
hilang
Hilang
(lupa)
Lupa (kadang
hilang)
Perbedaan Behavioristik dan Kognitif
Behavioristik
Kognitif
Mementingkan pengaruh
lingkungan
Mementingkan bagian2
Mementingkan apa yang ada
dalam diri
Mementingkan fungsi kognitif
Hasil belajar terbentuk secara
mekanis
Terjadi keseimbangan dalam
diri
Mementingkan pembentukan
Mementingkan terbentuknya
kebiasaan
struktur kognitif
Memecahkan masalah dengan Didasarkan pada insight
trial and error
Teori Belajar KONSTRUKTIVISME
AKTIF
MEMBANGUN
SENDIRI
Konstruktivisme adalah salah satu
aliran filsafat pengetahuan
(epistemologi) yang mempertanyakan:
1. Apa itu pengetahuan
2. Bagaimana orang membangun
pengetahuan.
PENGARUH KONSTRUKTIVISME
TERHADAP PROSES BELAJAR
• Belajar berarti membentuk makna
• Konstruksi arti merupakan proses terus menerus
• Belajar bukan mengumpulkan fakta, tetapi proses
pengembangan pemikiran membentuk pengertian baru
• Proses belajar terjadi saat skema seseorang dalam
kesenjangan (desequilibrium)
• Hasil belajar dipengaruhi pengalaman dunia fisik dan
lingkungan
• Hasil belajar tergantung pada apa yang telah diketahui
sebelumnya
PENGARUH KONSTRUKTIVISME TERHADAP
MAHASISWA
• Kegiatan belajar adalah kegiatan aktif
mahasiswa menemukan sesuatu dan
membangun sendiri pengetahuannya
• Setiap mahasiswa mempunyai cara sendiri
untuk mengkonstruksikan pengetahuannya,
yang kadang sangat berbeda dengan temantemannya
• Mahasiswa mencoba bermacam cara belajar
yang cocok (dosen perlu menciptakan
bermacam situasi dan metode yang dapat
membantu mahasiswa belajar)
• Mahasiswa belajar dalam kelompok belajar.
PENGARUH KONSTRUKTIVISME TERHADAP
STRATEGI PEMBELAJARAN :
•
1.
2.
3.
4.
5.
Ciri Pembelajaran konstruktivisme :
Orientasi, mengembangkan motivasi, mengadakan
observasi
Elisitasi, mengungkapkan ide secara jelas,
mewujudkan hasil observasi
Restrukturisasi Ide, klarifikasi ide, membangun ide
baru,mengevaluasi ide baru
Penggunaan ide dalam banyak situasi, aplikasi pada
berbagai situasi
Review, merevisi dan mengubah ide
Pembelajaran Tradisional vs Konstruktivisme
• Tradisional:
• Konstruktivisme :
1. Ruang lingkup terpisah
2. Kurikulum secara tuntas
3. Berdasar buku teks
4. Mahasiswa sebagai wadah yang
akan diisi
5. Dosen mengajar dan sebagai
penyebar informasi
6. Mencari jawaban yang benar
7. Penilaian terpisah dari proses
belajar
8. mahasiswa bekerja sendiri
1. utuh, ada keterkaitan
2. Lebih penting pertanyaan
mahasiswa dan konstruksi
jawaban
3. Beragam sumber
4. mahasiswa sebagai Pemikir
5 .Dosen interaktif, mediator dan
fasilitator
6. Dosen mengikuti pola pikir
mahasiswa
7. Penilaian integral mengenai hasil
kerja mahasiswa
8. Lebih banyak belajar berkelompok
STRATEGI PEMBELAJARAN
KONSTRUKTIVISME





Belajar Aktif
Belajar Mandiri
Belajar Kooperatif dan Kolaboratif
Generative Learning
Model Pembelajaran Kognitif
- Problem based Learning
- Discovery learning
- Cognitive Strategies
BELAJAR AKTIF
• Peran Dosen dan Mahasiswa
: belajar mandiri
• Mengapa Belajar Aktif
• Bagaimana Cara Belajar Aktif
Strategi : - Refleksi
- Pertanyaan mahasiswa
- Rangkuman
- Pemetaan Kognitif
Pengelolaan Kelas, beragam bukan saja ceramah
Sumber Belajar, beraneka ragam di dalam dan luar kelas
Peran Mahasiswa, perbedaan individu
Umpan balik dan Penilaian hasil belajar mahasiswa
Jenjang Keterampilan Belajar Aktif
Effective habits
of mind
Berdaya Nalar Efektif
Cooperation/
Collaboration
Bekerjasama
Effective
Communication
Berkomunikasi Efektif
Information
Processing
Memproses Informasi
Complex
Thinking
Berpikir Kompleks
Implikasi Konstruktivisme terhadap Proses
Mengajar
1. Mengajar berarti memberi peluang dan
fasilitas agar proses mengkonstruksi
pengetahuan bisa terjadi.
Mengajar bukan proses memindahkan
pengetahuan dari guru ke siswa.
2. Dosen menjadi mediator dan fasilitator
dengan fungsi :
a. menyediakan pengalaman belajar
b. menyediakan kegiatan-kegiatan yang
merangsang
c. Memonitor, mengevaluasi memberi
topangan selama poses siswa belajar.
d. memberi umpan balik
3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
Dosen.
a. Hendaknya tidak melihat siswa sebagai tidak
tahu apa-apa.
b. Perlu mengerti cara berpikir siswa.
c. Perlu mengerti sifat kesalahan siswa.
d. Perlu membiarkan siswa menemukan caranya
sendiri dalam menyelesaikan masalah.
e. Perlu mengerti konteks materi dan konteks
pengalaman siswa
f. Tidak terpaku pada satu-satunya strategi
pembelajaran.
Beberapa Strategi Pembelajaran yang
Konstruktivistik
Secara singkat strategi
pembelajaran yang konstruktivistik
adalah strategi pembelajaran yang
mengaktifkan siswa.
Contoh :
1. Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri
(Inquiry Based Learning)
2. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning)
3. Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Contextual Teaching & Learning = CTL)
4. Strategi Pembelajaran Kooperatif
(Cooperative Learning)
MENJADI DOSEN KONSTRUKTIVIS
PF
BEHAVIORISTIK
PI
PK
KONSTRUKTIVISTIK
TAKSONOMI KECAKAPAN HIDUP
(LIFE SKILLS)
Kecakapan
Analitik
Kecakapan
Berkomunikasi
Kemampuan
Disiplin Ilmu dalam
bidangnya
Kemampuan
Bekerja Mandiri
Kemampuan
Teknologi Baru
Kecakapan
Sintesis
Kemampuan
Bekerja dalam Tim
Kecakapan
Menghargai
Keragaman
Bijak dalam
Menyelesaikan
Masalah
Soft Skills
Hard Skills
Teori Pembelajaran Social Learning
• Tiga unsur utama
Individu (Motivasi intrinsik)
 Milieu (Rangsangan lingkungan)
Tingkah Laku
IxPxT
Teori Pembelajaran Social Learning
• Teori Pemodelan : Bandura
Tingkah laku kanak-kanak adalah dipelajari
melalui peniruan atau pemodelan.
Orang diperhatikan sebagai model.
Proses pembelajaran melalui
memperhatikan tingkah laku model sebagai
permodelan (modelling).
Teori Pembelajaran Social Learning
• Teori Pemodelan : Bandura
– 4 unsur utama
Perhatian (attention)
Mengingat (retention)
Reproduksi (reproduction)
Penguatan/Motivasi (reinforcement/motivation)
Proses Pembelajaran Pemerhatian/Pemodelan
Proses 1
Perhatian
Proses 2
Mengingat
Proses 3
Reproduksi
Proses Pembelajaran Pemerhatian/Pemodelan
Proses 4
Penguatan/Motivasi
Jenis-Jenis Peniruan
1. Langsung
• Meniru tingkah
laku yang
ditunjukkan oleh
model melalui
proses perhatian.
• Cth: meniru gaya
penyanyi terkenal
2. Tak Langsung
• Melalui
imaginasi
secara tidak
langsung.
• Cth: meniru
watak yang
dibaca dalam
buku.,
memerhati kan
cara seorang
guru mengajar
3. Gabungan
• menggabung
tingkah laku yang
berlainan.
•Peniruan langsung
dan tidak langsung.
•Cth : siswa meniru
gaya gurunya
melukis dan cara
mewarna dari buku
yang dibacanya.
4. Penyaringan
• Tingkah laku
yang ditiru
hanya sesuai
untuk situasi
tertentu saja.
• Meniru pakaian
di tv, tapi tak
boleh pakai di
sekolah.
4.5.Tak
Sekat
Tanpa
Laluan
Penyaringan
• Tingkah laku
yang ditiru
sesuai untuk
segala situasi
• Cth: pelajar
meniru gaya
berbudi bahasa
gurunya.
Implikasi Teori Pemodelan Bandura
• Penyampaian dosen sebaiknya cukup menarik bagi
siswa.
• Demontrasi dosen secara singkat dan jelas agar
mudah ditirukan siswa
• Dosen dapat menggunakan rekan sebaya sebagai
model
Kelompok Humanis
• Fitrah manusia – mulia dan baik
• Individu akan tumbuh dengan baik pada
lingkungan yang baik.
• Sekolah harus mengutamakan pendidikan
afektif berdasarkan ilmu pengetahuan.
• Pembelajaran manusia bergantung pada emosi
dan perasaannya.
Humanistik
• Abraham Maslow
• Mazhab ketiga dalam perkembangan psikologi
ini, lahir sebagai reaksi atas teori-teori
Behaviorisme (kental dengan sifat behavioristik,
asosianistik dan eksperimental) dan Psikoanalisis
(depth psychology dengan sifat klinis-pesimistik).
• Suatu telaah terhadap sisi-sisi yang lebih
bermanfaat, bermakna dan dapat diterapkan bagi
kemanusiaan, yang kemudian menjadi titik tolak
bagi pengembangannya.
Kelompok Humanis
• Setiap individu adalah berbeda, dan mempunyai cara
belajar yang berbeda.
• Strategi pembelajaran hendaklah mengikuti
perkembangan emosi siswa.
• Ahli Humanis: Carl Rogers dan Maslow.
• Dosen hendaklah menjaga dan memberi bimbingan
supaya potensi mereka dapat dikembangkan.
Aktualisasi
Diri
Harga Diri
1. Menghargai diri sendiri
2. Dihargai oleh orang lain
Belongingness and love needs
Keinginan untuk dimiliki
dan dicintai mencintai
Kebutuhan akan Rasa Aman
keamanan, stabilitas, proteksi, struktur hukum,
keteraturan, batas, kebebasan dari takut dan cemas.
Kebutuhan Fisiologis
bersifat homeostatis (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik)
Makan, Minum,
Humanistik
• Teori belajar humanistik  bahwa teori belajar apapun dapat
dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia
yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta
realisasi diri orang yang belajar secara optimal. Hal ini
menjadikan teori belajar humanistik bersifat sangat elektif.
• Banyak tokoh penganut aliran humansitik, diantaranya adalah
 Habermas dengan “tiga macam tipe belajar”
 Bloom dan Krathwohl yang terkenal dengan “taksonomi
bloom.”
Teori Maslow
• pentingnya kesadaran akan perbedaan individu, dengan
memperhatikan aspek-aspek kemanusiaan. Menggali dan
menemukan sisi-sisi kemanusiaan, pada taraf tertentu akan
sampai pada penemuan diri.
• Proses belajar yang ada pada diri manusia adalah proses untuk
sampai pada aktualisasi diri (learning how to be).
• Belajar adalah mengerti dan memahami siapa diri kita,
bagaimana menjadi diri sendiri, apa potensi yang kita miliki,
gaya apa yang anda miliki, apa langkah-langkah yang anda
ambil, apa yang dirasakan, nilai-nilai apa yang kita miliki dan
yakini, kearah mana perkembangan kita akan menuju.
• Belajar di satu sisi adalah memahami bagaimana anda
berbeda dengan yang lain (individual differences), dan di sisi
lain adalah memahami bagaimana anda menjadi manusia
sama seperti manusia yang lain (persamaan dalam
specieshood or humanness).
Teori Belajar Humanistik
Menurut Habermas, belajar baru akan terjadi jika ada
interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Lingkungan belajar yang dimaksud adalah lingkungan
alam maupun lingkungan sosial, sebab antara
keduanya tidak dapat dipisahkan.
Menurutnya ada 3 tipe belajar :
• Belajar Teknis (technical learning)  bagaimana
seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan
alamnya secara benar. Pengetahuan dan
keterampilan apa yang dibutuhkan dan perlu dipelajari
agar mereka dapat menguasai dan mengelola
lingkungan sekitarnya dengan baik.
• Belajar Praktis (practical learning) bagaimana
seseorang dapat berinterkasi dengan lingkungan
sosialnya, yaitu dengan orang-orang disekelilingnya
dengan baik.
 Kegiatan belajar lebih mengutamakan terjadinya
interaksi yang harmonis antara sesama manusia.
Pemahaman dan keterampilan seseorang dalam
mengelola lingkungan alamnya tidak dapat dipisahkan
dengan kepentingan manusia pada umumnya.
Interaksi yang benar antara individu dengan
lingkungan alamnya hanya akan tampak dari kaitan
atau relevansinya dengan kepentingan manusia.
• Belajar Emansipatoris (emancipatory learning) 
menekankan upaya agar seseorang mencapai suatu
pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan
terjadinya perubahan atau transformasi budaya dalam
lingkungan sosialnya.
Dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap
yang benar untuk mendukung terjadinya transformasi
kultural tersebut. Pemahaman dan kesadaran terhadap
transformasi kultural inilah yang oleh Habermas
dianggap sebagai tahap belajar yang paling tinggi,
sebab transformasi kultural adalah tujuan pendidikan
yang paling tinggi.
Alhamdulillah, Wassalamu’alaikum wr. wb.
Download