4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kanker anogenital Kanker anogenital atau bisa disebut juga non cervical anogenital cancer merupakan sejenis lesi precursor tipikal abnormal yang terjadi pada bagian genital, termasuk didalamnya adalah bagian penis, vulva, vagina dan anal. Faktor penyebab utama terjadinya kanker anogenital yaitu infeksi dari Human Papiloma Virus (HPV). HPV diyakini memiliki hubungan kuat dengan kejadian kanker anogenital. Pervalensi secara keseluruhan HPV pada kanker anogenital adalah lebih dari 80% dapat menyebabkan kanker anal dan sekitar 40%-50% menyebabkan kanker penis, vulva dan vagina (Louchini et al., 2008). Tipe HPV 16 dan HPV 18 dilaporkan dapat menginfeksi sekitar 70% pada kanker serviks, vagina dan anus, sedangkan sebanyak 30%-40% dapat menginfeksi pada vulva, penis dan orofaring (Mu et al., 2006). Kanker anogenital umumnya terjadi pada kelompok wanita dengan usia berkisar 60-79 tahun (Louchini et al., 2008). 1. Kanker vagina a. Definisi kanker vagina Kenker vagina adalah jenis kanker primer yang timbul di bagian vagina tidak meliputi serviks dan vulva. Kanker vagina merupakan jenis kanker yang jarang terjadi, insiden dari kanker vagina sendiri yaitu 1% sampai 2% dari seluruh kanker ginekologi. Sama halnya seperti kanker serviks tipe histologi yang paling umum pada kanker vagina adalah jenis skuamosa atau epidermiod yang mewakili sekitar 95% dari semua keganasan vagina (Rasjidi, 2009). b. Etiologi kanker vagina Faktor penyebab terjadinya kanker vagina masih belum dapat diketahui dengan jelas. Adanya hubungan perjalanan penyakit pada kanker serviks dianggap ada peran HPV sebagai penyebabnya. 4 Kualitas Hidup Pada..., Sulastri, Fakultas Farmasi UMP, 2015 5 Walaupun menyerupai perjalanan penyakit seperti pada kanker serviks melalui fase neoplasia intraepitalial (VAIN), perubahan secara nyata serta progresi menjadi invasive masih belum banyak diketahui (Aziz et al, 2006). Faktor penyebab lain kanker vagina yaitu adanya trauma vagina kronis yang disebabkan oleh alat pencegahan kehamilan (Rasjidi, 2009) c. Gejala dan tanda Berdasarkan American Cancer Society Vagina Cancer (2014) gejala dan tanda dari kanker vagina yaitu, perdarahan vagina abnormal (sering setelah berhubungan), keputihan abnormal, massa yang dapat dirasakan, nyeri saat berhubungan seksual. Gejala pada kanker vagina stadium lanjut yaitu sakit pada saat buang air kecil, sembelit, dan nyeri secara terus menerus pada panggul. d. Stadium kanker vagina Stadium kanker vagina dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan klinis, jika terdapat indikasi dapat dilakukan sistoskopi, anoskopi/proktoskopi, dan rontgen paru, CT Scan, MRI, dan limfangiografi. Tabel 1. Klasifikasi Stadium Kanker Vagina Stadium Kanker Stadium 0 Stadium I Stadium II Stadium III Stadium IV IV A IV B Klasifikasi Karsinoma in situ Karsinoma terbatas pada dinding vagina Karsinoma meliputi jaringan subvagina tetapi tidak sampai dinding pelvis Karsinoma meluas hingga ke dinding pelvis Karsinoma meluas ke pelvis atau sampai ke mukosa kandung kemih atau rectum, edema bulosa tidak termasuk kasus yang banyak pada stadium IV Tumor menginvasi kandung kemih dan/ atau mukosa rectum dan/atau ekstensi langsung ke pelvis Menyebar ke organ lain (Rasjidi, 2006) e. Pengobatan kanker vagina Pengobatan yang digunakan pada pra-kanker vagina (vaginal intraepithelial neoplasia, VAIN) antara lain: Kualitas Hidup Pada..., Sulastri, Fakultas Farmasi UMP, 2015 6 1) Bedah laser (vaporisasi) Bedah leser merupakan jenis pengobatan menggunakan seberkas cahaya berenergi tinggi yang digunakan untuk menguapkan jaringan yang abnormal. Terapi ini sangat efektif untuk vagina pra-kanker (neoplasia intraepitel vagina atau VAIN), dan bekerja dengan baik pada lesi besar (Anonim, 2014). 2) Pengobatan topical Terapi topical merupakan jenis pengobatan dengan cara meletakan obat secara langsung pada kanker dengan mekanisme kerja meningkatkan respon imunitas tubuh pada daerah jaringan abnormal. Terapi ini merupakan cara lain mengobati vagina prakanker (neoplasia intraepitel vagina atau VAIN), namun tidak digunakan untuk mengobati kanker vagina invasive. Kekurangan dari pengobatan ini yaitu dapat menyebabkan iritasi vagina dan vulva yang parah (Anonim, 2014). Pada kanker vagina invasive, terdapat 3 pengobatan utama diantaranya yaitu: 1) Radiasi Radiasi merupakan jenis terapi yang menggunakan sinar berenergi tinggi (seperti sinar gamma atau sinar-x) dan partikel (seperti elektron, proton, neutron atau) untuk membunuh sel-sel kanker. Terapi radiasi ini merupakan gabungan dari terapi intrakaviter atau teleterapi (Rasjidi, 2009). Radiasi merupakan pengobatan yang paling umum pada kanker vagina, biasanya dilakukan sebelum operesi untuk mengecilkan ukuran, dan menghilangkan sel-sel kanker pada saat operasi. 2) Operasi Operasi biasanya digunakan untuk tumor setadium rendah dan kanker yang tidak sembuh oleh radiasi. Pada stadium I yang menginvasi pada sepertiga proksimal vagina bagian belakang dapat dilakukan vaginektomi radikal dan limfadektomi pelvik. Kualitas Hidup Pada..., Sulastri, Fakultas Farmasi UMP, 2015 7 Jika uterus masih ada dapat dilakukan histerektomi radikal. Pada stadium IV dengan atau tanpa fistula rektrovagina atau veskovagina dapat dilakukan operasi primer eksenterasi serta deseksi kelenjar getah bening pada aorta, dilanjutkan dengan low rectal anastomosis, continent urinary diversion, dan rekontruksi vagina. (Aziz et al, 2006) 3) Kemoterapi Kemoterapi merupakan pengobatan utama untuk kanker vagina yang telah menyebar. Hal ini juga dapat membantu sebagai cara untuk mengecilkan tumor sebelum operasi, kemoterapi juga dapat diberikan dengan radiasi untuk membuat pekerjaan radiasi yang lebih baik. Regimen kemoterapi yang dapat digunakan pada kanker vagina termasuk didalamnya adalah cisplatin, flourouracil (5FU), paclitaxel, dan docetaxel (Anonim, 2014). 2. Kanker vulva a. Definisi kanker vulva Kanker vulva adalah neoplasma genital yang jarang terjadi dan hanya menempati 4% dari kankerginekologi. Jenis hispatologi pada kanker vulva adalah sel skuamosa (90%). Rata-rata pasien didiagnosa kanker vulva invasif pada usia 65-70 tahun dan puncak insiden terjadi pada perempuan berusia lebih dari 75 tahun (Rasjidi. 2009). b. Etiologi kanker vulva Faktor penyebab terjadinya kanker vulva belum dapat diketahui secara spesifik. Pruritus kronik merupakan gejala awal yang sering terjadi pada kanker invasif. Kanker vulva umumnya terjadi pada penderita obese, hipertensi, diabetes, dan nulipara, dan berkaitan dengan resiko tinggi pada wanita yang mempunyai banyak sexual partner dan merokok. Pada penderita kanker invasive ditemukan 20-60 % mengandung DNA HPV (Aziz et al , 2006). Kualitas Hidup Pada..., Sulastri, Fakultas Farmasi UMP, 2015 8 c. Gejala dan tanda Gejala dan tanda pada kanker vulva yaitu dimulai dengan adanya bengkak atau timbulnya massa di vulva, adanya pruritus kronik, kadang-kadang disertai luka dan pendarahan, dan keluhan disuri. Secara fisik tampak luka yang ulseratif, leokoplaki, atau seperti wart (kutil), sebagian besar tumbuh di labia majora, tetapi juga bisa tumbuh di labia minora, klitoris, dan perineum. Sebagian tumor tumbuh secara multifokla dan terjadi pembesaran kelenjar getah bening inguinal. (Aziz et al, 2006). d. Stadium kanker vulva Tabel 2. Klasifikasi Stadium Kanker Vulva Stage 0 I Ia Ib II III Iva IVb Kategori Karsinoma insitu Terbatas pada vulva ≤ 2cm Invasi stroma < 1mm Invasi stroma ≥ 1mm Terbatas pada vulva/perineum > 2 cm, tidak teraba kgb Berapapun ukuran tumor, tidak teraba kgb inguinal Berapapun ukuran tumor, invasi uretra distal, anus Berapapun ukuran tumor, kgb+ Tumor menyebar ke mukosa kandung kemih, mukosa rectum bagian atas atau sampai tulang pelvik, kgb + Metastasis jauh. Kgb pelvik + TNM Tis TIN0M0 T2N0M0 T3N1M0 T1N1M0 T2N1M0 T1N2M0 T2N2M0 TxNxM1 (Aziz dkk, 2006) e. Pengobatan kanker vulva 1) Operasi Berdasarkan American Cancer Asociety Vulva Cancer (2014), terdapat berbagai macam jenis operasi pada kanker vulva termasuk didamannya yaitu, operasi laser, biasanya digunakan sebagai pengobatan untuk VIN (vulva pra-kanker) tidak digunakan untuk mengobati kanker invasive. Jenis operasi lainnya yaitu excision, dan operasi vulvektomi, jenis operasi vulvektomi dapat dibagi menjadi 3 macam operasi yaitu Skinning vulvektomi, merupakan penghilangan lapisan atas kulit yang terkena kanker, vulvektomi sederhana yaitu pemotongan semua bagian vulva, dan vulvektomi radikal yaitu Kualitas Hidup Pada..., Sulastri, Fakultas Farmasi UMP, 2015 9 pemotongan seluruh bagian vulva dan jaringan dalam, termasuk klitoris. Selanjutnya jenis operasi kanker vulva lainnya yaitu inguinal lymph node dissection yaitu penghilangan kelenjar getah bening pada daerah vulva dan selangkangan, dan pelvic exenteration merupakan jenis operasi yang luas dimana termasuk didalamnya yaitu vulvektomi dan sering dilakukan penghapusan kelenjar getah bening panggul, serta penghapusan satu atau lebih dari organ (bagian bawah usus besar, rektum, kandung kemih, rahim, leher rahim, dan vagina). Jumlah organ yang akan dihilangkan tergantung pada seberapa jauh kanker telah menyebar. 2) Radioterapi Pada sebagian besar kasus, terapi radiasi meliputi daerah inguinofemoralis sampai kelenjar limfe dibawah pelvis. Teknik pemberian radiasi dapat dipilih berdasarkan tingkat kanker dan daya tahan tubuh pasien dalam menerima dosis tertentu. Dosis radiasi ditentukan berdasarkan tingkat pembesaran kelenjar ragional. Setelah dilakukan diseksi kelenjar dengan metastase mikroskopik didaerah inguinal maka dosis radiasi adalah 50 cGy yang dibagi dalam fraksi 1,8-2 cGy setiap kali penyinaran (Rasjidi, 2009) 3) Kemoterapi Regimen kemoterapi yang paling sering digunakan dalam mengobati kanker vulva termasuk didalanya adalah cisplatin dengan atau tanpa fluorouracil (5-FU). Pengobatan kemoterapi dapat dikombinasikan dengan radiasi sebelum dilakukannya terapi operasi, pengkombinasian ini bertujuan untuk mengecilkan sel tumor sehingga lebih muda saat tindakan operasi (Anonim, 2014). Kualitas Hidup Pada..., Sulastri, Fakultas Farmasi UMP, 2015 10 3. Kanker penis a. Definisi kanker penis Kanker penis atau dapat juga disebut karsinoma penis adalah karsinoma epitel skuamosa, secara makroskopik terbagi menjadi 2, yaitu karsinoma papilifar dan infiltrative. Karsinoma papilifar tumbuh ke arah luar, berbentuk papiliformis atau kembang kol. Pada stadium dini sulit dibedakan dengan kondiloma akuminata, pada stadium lanjut timbul nekrosis dan bau busuk. Karsinoma infiltrative tumbuh dengan cepat, mudah membentuk tukak dan menginfiltrasi kedalam, permukaan kotor dan berbau busuk. (Pendit et al, 2006). b. Penyebab kanker penis Kanker serviks pada pasangan seksual dapat meningkatkan berkembangnya kanker penis pada laki-laki, dan rangkaian asam deoksi ribonukleat (DNA) HPV yang ditularkan melalui hubungan seksual telah teridentifikasi pada kanker penis. Kebanyakan keganasan penis adalah karsinoma sel skuamosa tingkat rendah (Pendit et al, 2006) c. Gejala dan Tanda Dalam kebanyakan kasus, tanda pertama dari kanker penis adalah perubahan pada kulit penis. Kulit bisa berubah warna, menjadi lebih tebal, terdapat ulkus (sakit) atau benjolan pada penis, tanda dan gejala tersebut adalah yang paling sering ditemukan pada glans (kepala penis) atau kulup, tetapi juga bisa didapatkan pada batang penis. Sakit atau benjolan biasanya tidak menyakitkan. Kanker terlihat seperti kemerahan, beludru ruam, benjolan berkerak kecil, atau flat pertumbuhan yang berwarna kebiruan coklat. Ini mungkin tidak akan terlihat kecuali kulup ditarik kembali. Tenda lainya yaitu dapat berupa bau di bawah kulup (Anonim, 2014). Kualitas Hidup Pada..., Sulastri, Fakultas Farmasi UMP, 2015 11 d. Stadium kanker penis Klasifikasi stadium kanker penis berdasarkan American joint comitte on cancer (AJCC) (Tahun 2002 edisi 6). Tabel 3. Klasifikasi Stadium Kanker Penis Stadium 0 I II TNM Tis N0 M0 Ta N0 M0 T1 N0 M0 TI NI M0 III T2 N0-1 M0 T1 N2 M0 IV T2 N2 M0 T0-3 N3 M0 Klasifikasi Karsinoma insitu Tumor menginvasi jaringan ikat bawah kulit. Tumor menginvasi jaringn ikat bawah kulit dan metastasis soliter kelenjar limfe inguinal superfisial Tumor menginvasi korpus karvenosa penis atau korpus kavernosa uretral dan metastasis multiple atau bilateral kelenjar limfe ingunal superfisial Tumor menginvasi jaringan sekitar dan metatastasis jauh T4 N0-3 M0 T0-4 N0-4 M1 e. Pengobatan kanker penis 1) Operasi Operasi merupakan jenis pengobatan utama pada kanker penis untuk lesi local dan stadium dini. Pengobatan dengan menggunakan leser dan radioterpi telah terbukti efktif dalam penyembuhan kanker penis, sedangkan kemoterapi merupakan terapi adjuvant. Pemilihan terapi ditentukan oleh derajat diferensiasi tumor dan stadium klinisnya, terdapat beberapa jenis terapi pada kanker penis diantanya yaitu : a) Terapi dengan konservasi organ dan fungsi Terapi ini digunakan untuk lesi prekanker, karsinoma in situ dan karsinoma penis superfisial yang berdiferensasi baik. Vaporisasi telah terbukti efektif pada Lesi prekanker pada glens penis atau karsinoma in situ, sedangkan jika lesi pada prepusium dapat dilakukan sirkumsisi. Kualitas Hidup Pada..., Sulastri, Fakultas Farmasi UMP, 2015 12 b) Penektomi parsial Panektomi parsial dapat di lakukan pada karsinoma penis superfesial dan krsinoma penis invasive di kulit distal penis atau pada glans penis. c) Panektomi radikal dan uretrostomi perineal Panektomi radikal dan uretrostomi dapat dilakukam pada lesi yang telah mengenai bagian tengah penis, namun bila sudah mengenai skortum maka harus dilakukan pengankatan skortum. d) Pengangkatan kalenjar limfe inguinal bilateral Jalur drainase limfatik penis adalah melalui kelenjar limfe inguinal grup superfisial hingga grup profunda, kemudian ke kelenjar limfe kavum penis . karsinoma penis dapat bermetastasis mengikuti jalur tersebut, maka pengangkatan kelenjar limfe inguinal merupakan bagian penting dari terapi kanker penis (Utama, 2011). 2) Radiasi Radiasi merupakan jenis terapi menggunakan sinar berenergi tinggi atau partikel untuk menghancurkan sel-sel kanker. Radiasi dapat digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker penis. Dalam kasus dimana kanker telah mencapai beberapa kelenjar getah bening, radiasi dapat digunakan bersama dengan pembedahan untuk mengecilkan kelenjar getah bening, dan dapat mengurangi risiko kekambuhan kanker. Radiasi juga dapat digunakan pada kanker stadium lanjut untuk memperlambat pertumbuhan kanker dan mengurangi gejala yang disebabkan oleh kanker. Terdapat 2 jenis radiasi pada kanker penis yaitu radiasi sinar eksternal dan brachytherapy (Anonim, 2014). Kualitas Hidup Pada..., Sulastri, Fakultas Farmasi UMP, 2015 13 3) Kemoterapi Berdasarkan American Cancer Society Penile Cancer (2014) regimen kemoterapi yang digunakan pada kanker penis termasuk didalamnya adalah cisplatin, fluorourasil (5-FU), methotrexate (MTX), bleomycin, paclitaxel, ifosfamid, vincristine. Seringkali, obat ini digunakan bersama-sama untuk mengobati kanker penis yang telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lainnya. Beberapa kombinasi yang umum digunakan antara lain, vincristine, bleomycin, dan methotrexate, cisplatin dengan 5-FU, BMP: Bleomycin, Methotrexate, dan Cisplatin, TIP: Paclitaxel (Taxol), Ifosfamide, dan Cisplatin. 4. Kanker anal a. Definisi kanker anal Kanker anal adalah tumor ganas yang berasal dari sel dalam anal, paling sering terjadi pada saluran anal atau kulit pada tepi anal. Kanker anal di diagnosa sekitar umur 57 tahun pada laki-laki dan 68 tahun pada wanita. (Arbyn et al., 2012) b. Etiologi kanker anal Karsinoma sel skuamosa anus sangat berhubungan erat dengan infeksi HPV. Sebanyak 80-85% penyebab kasus kanker anal disebabkan oleh infeksi HPV (tipe HPV16 dan tipe HPV 18) dan juga disebabkan karena lesi anal intra epitel neoplasia (AIN). Adapun faktor resiko yang dapat menyebakan kanker anal yaitu aktivitas seksual dengan seseorang yg terinfeksi HPV, infeksi virus HIV, merokok, hubungan laki-laki dengan laki-laki dan anal warts (Anonim, 2014) c. Tanda dan gejala kanker anal Berdasarkan National Cancer Institue (2015), tanda dan gejala pada kanker anal diantaranya yaitu, pendarahan dari anus atau dubur, nyeri atau tekanan di daerah sekitar anus, gatal pada anus, terdapat benjolan di dekat anus, dan perubahan kebiasaan buang air besar. Kualitas Hidup Pada..., Sulastri, Fakultas Farmasi UMP, 2015 14 d. Stadium kanker anal Tabel 4. Klasifikasi Stadium Kanker Anal Stadium I TNM T1-2, N0, M0 IIA T3, N0, M0 IIB IIC T4a, N0, M0 T4b, N0, M0 IIIA T1-2, N1/N1c, M0, T1, N2a, M0 IIIB IVA T3-T4a, N1/N1c, M0, T2-T3, N2a, M0, T1-2, N2b, M0 T4a, N2a, M0T34a, N2b, M0, T4b, N1-2, M0 T1-4, N1-2, M1a IVB T1-4, N1-2, M1b IIIC Klasifikasi Tumor menginvasi pada submucosa dan Muscularis Propria Tumor menginvasi pada Subserosa/ jaringan perirectal Tumor Perforasi ke peritoneum visceral Perforasi ke peritoneum visceral atau invasi ke organ lainnya Tumor pada submucosa dan muscularis proporia dan menginvasi 4-6 kelenjar getah bening Tumor pada submucosa dan muscularis proporia dan menginvasi lebih dari 7 kelenjar getah bening Perforasi ke peritoneum visceral atau invasi ke organ, dan menginvasi lebih dari 7 kelenjar getah bening Tumor pada submucosa, muscularis propria, perforasi ke peritoneum visceral, menginvasi lebih dari 7 kgb, dan metastasis 1 organ Metastasis lebih jauh (Glimelius et al, 2013) e. Pengobatan 1) Operasi Dalam National cancer institute (2015) pada kanker anal terapi operasi dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu reseksi lokal dan abdominoperineal resection. Reseksi lokal merupakan prosedur operasi dimana tumor dipotong dari anus bersama dengan beberapa jaringan sehat di sekitarnya. Reseksi lokal dapat digunakan jika kanker berukuran kecil dan belum menyebar. Prosedur ini dapat menyelamatkan otot sphincter sehingga pasien masih dapat mengontrol buang air besar. Seadangkan abdominoperineal resection adalah sebuah prosedur bedah dimana anus dan bagian dari usus sigmoid dibuang melalui sayatan dibuat di perut. 2) Radiasi Terapi radiasi dapat digabungkan dengan tindakan operasi dan kemoterapi, melakukan radiasi setelah operasi dapat Kualitas Hidup Pada..., Sulastri, Fakultas Farmasi UMP, 2015 15 mengurangi kekambuhan kanker. Terdapat 2 cara dalam pengobatan radiasi termasuk didalamya adalah radiasi internal dan eksternal. Terapi radiasi eksternal yaitu menggunakan mesin di luar tubuh untuk mengirim radiasi terhadap kanker sedangkan pada terapi radiasi internal menggunakan zat radioaktif disegel dalam jarum, bibit, kawat, atau kateter yang ditempatkan secara langsung ke dalam atau dekat kanker. Pemberiaan jenis radiasi tergantung pada jenis dan tahap kanker. (Anonim 2015) 3) Kemoterapi Dalam NCCN guidelines for anal cancer (2015), regimen kemoterapi yang dapat digunakan pada lokal kanker anal yaitu kombinasi 5 Flourourasil (FU) dengan mytomicin, dan kombinasi capecitabine dengan mytomicin, sedangkan pada kanker anal yang bermetastase dapat digunakan regimen kemoterapi kombinasi cisplatin dengan 5-FU. 5. Kualitas Hidup a. Definisi kualitas hidup Definisi mengenai kualitas hidup seseorang sangat bervariasi dan belum ada yang dapat diterima secara umum. Kualitas hidup adalah keadaan pasien yang dipresepsikan sesuai konteks budaya dan sistem nilai yang dianutnya, termasuk tujuan hidup, harapan dan niatnya. Berdasarkan World Healt Organozation Quality of Life (WHOQOL) masalah yang mencakup kulitas hidup sangat luas dan kompleks termasuk masalah kesehatan fisik, status psikologik, tingkat kebebasan, hubungan sosial, dan lingkungan dimana mereka berada (Anonim, 1997). Dalam menentukan kualitas hidup yang terkait dengan kesehatan pada dasarnya terdapat 3 hal yang berperan yaitu mobilitas, rasa nyeri, dan kejiwaan (depresi/cemas). Ketiga hal tersebut diukur secara objektif sebagai status kesehatan. Hal lain yang berperan dalam menentukan kualitas hidup yaitu presepsi Kualitas Hidup Pada..., Sulastri, Fakultas Farmasi UMP, 2015 16 seseorang terhadap kualitas hidupnya. Mengukur presepsi seseroang merupakan hal yang cukup sulit untuk diukur karena presepsi merupakan perasaan subjektif seseorang. Untuk dapat diukur secara objektif, maka perasaan subjektif tersebut dikonversikan menjadi suatu nilai. Sehingga untuk mengukur kualitas hidup terkait kesehatan yaitu diukur dari status kesehatan dan presepsi seseorang terhadap kualitas hidupnya (Grzankowski dan Carney, 2011) b. Kuesioner European Quality of Life – 5 Dimensions (EQ-5D) Penilaian kualitas hidup untuk pasien kanker dapat dinilai dengan menggunakan instrument spesifik yang khusus untuk menilai kualitas hidup penderita kanker seperti EORTC QLQ-C30 dan sistem penilaian FACIT. Sebagai kemungkinan lain, penilaian kualitas hidup dapat juga menggunakan instrument general yang dapat digunakan oleh berbagai penyakit dan usia secara umum seperti HUI (Health Utility Index) dan EQ-5D. Kuesioner EQ-5D 5L merupakan kuesioner general yang dibuat oleh EuroQol Group. Kuesioner ini bersifat sederhana dan dirancang untuk bisa diisi sendiri oleh responden, karena telah berisi instruksi pengisian yang mudah untuk diikuti, untuk mengisi kuesioner ini hanya memerlukan waktu beberapa menit, sehingga memudahkan pasien dalam menjawab pertanyaan yang ada dalam kuesioner EQ-5D 5L. Kuesioner EQ-5D 5L berisikan pengukuran 5 dimensi, yaitu: mobilitas, perawatan diri sendiri, aktivitas sehari-hari, rasa nyeri/ketidaknyaman dan rasa cemas/depresi. Tiap dimensi memiliki 5 level yaitu tidak ada masalah, sedikit masalah, masalah sedang, masalah berat, masalah sangat berat. Pada masing-masing dimensi dikelompokan menjadi dua status kesehatan yang berbeda yaitu “tidak bermasalah” dan “bermasalah”. Penggolongan dua status kesehatan tersebut dilakukan pada populasi dengan jumlah yang kecil atau sedikit. Disebut “tidak bermasalah” yaitu jika jawaban responden pada level 1 dan “bermasalah” yaitu jika jawaban responden pada level 2 hingga 5. Kualitas Hidup Pada..., Sulastri, Fakultas Farmasi UMP, 2015 17 Dalam EQ-5D 5L terdapat juga Visual Analogue Scale (VAS) yang digunakan untuk menggambarkan presepsi subyek tentang kualitas hidup mereka dengan menggunakan skala tertentu (Oemar dan Janssen, 2013). Dasar pemilihan kuesioner EQ-5D 5L untuk menilai kualitas hidup pada penelitian yaitu Kuesioner EQ-5D 5L dapat digunakan secara luas baik untuk membandingkan antar kanker yang berbeda, pada populasi yang berbeda, serta EQ-5D 5L memiliki sensitivitas yang dapat dibandingkan dengan kuesioner lain seperti EORTC QLQ-C30 (Vrettos et al., 2012). Berdasarkan penelitian Lang dan Chuang (2010) membuktikan bahwa untuk mengukur atau menilai kualitas hidup pasien kanker, kuesioner EQ-5D yang merupakan kuesioner generik memiliki validitas dan realibilitas yang sebanding dengan kuesioner spesifik kanker EORTC QLQ C-30. Sistem penilaian kualitas hidup secara umum memiliki keuntungan dapat dengan tepat menghitung kualitas hidup setahun (QALYs/ Quality Adjust Life Years) untuk berikutnya dapat diaplikasikan untuk menganalisis biaya utilitas (CUA) dan memberikan perbandingan dari kualitas hidup berdasarkan perbedaan kondisi dan pengobatan (Pickard et al n.d.) Kuesioner EQ-5D 5L telah diuji validitas dan relibilitas pada pasien kanker terkait HPV (Human Papiloma Virus) yang dilakukan oleh Dusafitri (2015) dimana didalamnya termasuk kanker anogenital, dan memberikan kesimpulan bahwa kuesioner EQ-5D 5L mempunyai keandalan dan kesahihan yang baik untuk mengukur kualitas hidup pasien HPV related cancer (yaitu kanker serviks, uterus, anogenital, nasofaring, kepala dan leher). Kualitas Hidup Pada..., Sulastri, Fakultas Farmasi UMP, 2015