BAB II - Elib Unikom

advertisement
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Definisi pendidikan reproduksi
Pendidikan reproduksi adalah proses kehidupan mahluk hidup dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran & sistem
reproduksi(konfrensi internasional kependudukan dan pembangunan,
1994)
menurut kamus, kata “pendidikan” berarti “proses pengubahan sikap dan
tata laku atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan latihan. Sedangkan kata reproduksi
mempunyai dua pengertian:
1. Berarti jenis kelamin
2. berhubungan dengan alat kelamin misalkan persetubuhan atau
sanggama.
Pendidikan
reproduksi
sebenarnya
mempunyai
pengertian
yaitu
memberikan pengetahuan tentang pendidikan biologis, pisikologis dan
pisikososial sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan remaja.
Maka pendidikan reproduksi merupakan pendidikan yang menjelaskan
tentang fungsi organ reproduksi dengan moral etika agar tidak terjadi
penyimpangan perilaku seksual.
2.2 Perilaku Seksual
Perilaku seksual merupakan perilaku yang bertujuan untuk menarik
perhatian lawan jenis, selain dari itu perilaku seksual adalah segala
tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis
maupun sesama jenis. Perilaku seksual ini sangat luas sifatnya, misalnya
berdandan, melirik, merayu, menggoda, dan sebagainya. Perilaku seksual
merupakan hasil interaksi keperibadian dengan lingkungan di sekitarnya.
2.2.1
Berikut
beberapa
faktor
internal
dan
eksternal
yang
mempengaruhi perilaku seksual kita :
a) Biologis, yaitu perubahan biologis yang terjadi pada masa
pubertas dan pengaktifan hormonal dapat menimbulkan perilaku
seksual.
b) Pengaruh orang tua, kurang komunikasi secara terbuka antara
orang tua dengan kita dalam masalah seksual, dapat diperkuat
munculnya penyimpangan perilaku seksual.
c) Pengaruh teman, Pengaruh teman memang sangat kuat. Hal ini
membuat kita punya kecenderungan pakai patokan norma
teman dibanding norma yang normal.
d) Akademik, contohnya orang yang prestasi dan aspirasinya
rendah cenderung lebih sering memunculkan aktivitas seksual
dibanding remaja dengan perestasi yang baik di sekolah.
e) Pemahaman
kehidupan
sosial,
diasosiasikan
dengan
pengambilan keputusan yang memberikan pemahaman perilaku
seksual di kalang remaja. Orang yang mampu mengambil
keputusan secara tepat berdasarkan nilai-nilai yang diaturnya,
dapat lebih menampilkan perilaku seksual yang lebih sehat.
2.2.2 Bentuk-benmtuk perilaku tiap orang dalam menunjukan cara
menyalurkan dorongan seksual
faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku
seksual, ada bentuk perilaku tiap orang dalam menunjukan cara
menyalurkan dorongan seksual berbeda-beda, yaitu :
a) Pengalaman seksual
Makin
banyaknya
pengalaman
mendengar,
melihat
dan
mengalami hubungan seksual, makinkuat setimulasi yang dapat
mendorong munculnya perilaku seksual. Misalnya media masa
(film, internet, gambar dan majalah), obrolan dari teman atau
pacar tentang pengalaman seks, melihat orang-orang yang
tengah berpacaran.
b) Faktor keperibadian
Seperti harga diri, control diri, tanggung jawab, kemampuan
membuat keputusan, dan lain-lain yang dimiliki. Orang yang
punya harga diri positif mampu mengelola dorongan dan
kebutuhannya secara memadai, memiliki penghargaan yang
kuat terhadap diri dan orang lain, mampu mempertimbangkan
risiko
perilaku
sebelum
mengambil
keputusan,
mampu
mengikatkan diri pada teman sebaya secara sehat dan
proporsional, cenderung dapat mencari penyaluran dorongan
seksual secara sehat dan bertanggung jawab.
c) Pemahaman dan penghayatan nilai-nilai keagamaan
Orang yang memiliki penghayatan yang kuat tentang nilai-nilai
keagamaan, integritas yang baik juga cenderung mampu
menampilkan perilaku seksual yang selaras dengan nilai yang
diyakininya serta mencari kepuasan dari perilaku yang produktif.
d) Berfungsinya
keluarga
dan
menjalankan
fungsi
control,
penanaman nilai moral, keterbukaan komunikasi.
Keluarga yang mampu berfungsi secara optimal membantu
remaja untuk menyalurkan dorongan seksualnya dengan cara
yang selaras dengan norma dan nilai yang berlaku serta
menyalurka energi psikis secara produktif.
e) Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
Remaja
yang
proporsional
memiliki
tentang
pemahaman
kesehatan
secara
reproduksi
benar
dan
cenderung
memahami resiko perilaku serta alternatif cara yang dapat
digunakan untuk menyalurkan dorongan seksual secara sehat
dan bertangguang jawab.
2.2.3 Hal-hal yang menjadi motif kita melakukan hubungan seksual
Hal-hal yang menjadi motif kita melakukan hubungan seksual antara
lain:

Dorongan seksual yang menggebu-gebu dan sulit dikendalikan

Dorongan afeksi, yaitu menyatakan atau menerima ungkapan
kasih sayang melalui aktivitas seksual.

Dorongan agresif, yaitu keinginan untuk menyakiti diri atau orang
lain.

Terpaksa, misalnya; diperkosa, dipaksa pacar karena tidak bias
menolak ajakan mealui hubungan seks, takut kehilangan pacar,
dan sebagainya.

Dorongan untuk mendapatkan fasilitas atau materi melalui
aktivitas seksual

Dorongan atau keinginan untuk diakui kelompoknya

Dorongan atau keinginan untuk mencoba atau membuktikan
fungsi atau kemampuan dari organ seksualnya.
2.3 Anatomi organ reproduksi
2.3.1 Alat reproduksi
Organ reproduksi adalah alat perkembangbiakan atau bagian tubuh
yang terlibat di dalam proses untuk mendapatkan keturunan. Tentu
saja, pria dan wanita mempunyai alat reproduksi yang berbeda.
a. Organ Reproduksi Laki-laki
Salah satu yang membedakan system reproduksi pria dan
wanita adalah beberapa organ reproduksi laki-laki terletak
diluar tubuh. Terdiri dari batang kemaluan (zakar atau penis)
dan kantung zakar (skrotum) yang berisi dua buah testis. Akar
penis tergantung pada bagian tulang panggul. Bagian yang
bebas disebut badan (cospus).
Ujung yang licin dikenal
sebagai kepala zakar. Leher adalah bagian dimana kepala dan
badan itu bertemu. Disini terdapat kulit yang seolah-olah
kelebihan, sebagian terlipat dan menutupi kepala zakar, dan
disebut kulup (preputium). Kepala zakar merupakan bagian
penis yang sangat peka ketimbang bagian lainnya. Terutama
bagian bawahnya dimana terdapat sambuangan kulit yang
disebut frenulum.
Penis memeng tidak di tumbuhi bulu, tetapi sebaliknya
skrotum atau kantung buah zakar ditumbuhi bulu dan
mempunya banyak kelenjar keringat. Serabut otot yang
terdapat di sini memungkinkan untuk bereaksi sendiri terhadap
suhu yang dingin, terhadap rangsangan seksual, dan terhadap
beberapa rangsangan lainnya. Skrotum ini terbagi dua bagian,
di dalamnya masing-masing terdapat testis dan tali mani
(spermatic
cord)
yang
berfungsi
menahan
testis
dan
didalamnya terdapat vas deferens (saluran mani). Kedua buah
testis yang disebut tadi, bertugas membuat benih-benih pria
(spermatozoa atau sel sperma). Setiap testis mengandung
banyak pipa yang disebut saluran semen, tempat spermatozoa
dihasilkan. Di antara pipa tersebut terdapat sel-sel yang
memproduksi
mengatur
hormon
sistem
testosteron.
reproduksi
pria
Hormon
dan
inilah
yang
perkembangan
karakteristik seksual yang membedakannya dari wanita.
Spermatozoa disimpan di dalam testis pada epididimis,
kemudian disalurkan ke kelenjar prostate melalui saluran yang
disebut vas deferens menuju ke kelenjar uretra. Dalam
kelenjar prostate ini, spermatozoa bercampur dengan cairan
seminal dan disebut air mani, yang akan dipancarkan keluar
melalui saluran kencing atau uretra. Dalam 1 cm semen
biasanya terdapat 100-200 juta spermatozoa.
Uretra adalah saluran yang menuju keluar tubuh melalui penis,
lubangnya dapat dilihat pada ujung kepala zakar. Gunanya
untuk mengeluarkan sperma dan air kencing dari kantung
kemih. Tentu tidak dalam waktu yang sama. Air mani yang
mengandung spermatozoa itu baru keluar kalau lelaki yang
bersangkutan merasa terangsang atau bergairah untuk
bersanggama. Batang kemaluan yang tadinya lunak berubah
menjadi keras dan besar, dan saluran kandung kemih secara
otomatis menutup.
b. Organ Reproduksi Wanita
Organ reproduksi wanita tidak mudah kelihatan dari luar
karena terletak dalam perut. Yang dapat dilihat dari luar mulamula adalah tumpukan lemak yang menutupi alat kelamin
wanita disebut mons veneris atau bukit venus dan bulu
kemaluan yang tumbuh disekitar, berfungsi sebagai pelindung
terhadap iritasi dan keringat. Lipatan yang menutupi lubang
vagina dan lubang kencing disebut labia atau labium mayora
dan labium minora pudenda, atau bibir besar dan bibir kecil,
karena keduanya adalah bibir bagi lubang vagina.
Dalam puncak bibir kemaluan itu terletak klitoris atau
kelentit. Klitoris ini berakhir pada pelindung atau penutup
klitoris, yang berfungsi melindungi klitoris yang sangat peka.
Klitoris ini mirip dengan zakar pada penis. Keduanya banyak
mengandung saraf, sangat peka dan responsive. Apabila bibir
besar di kembangkan, akan tampak serambi yang kiri kananya
dibatasi oleh bibir kecil, yang disebut vestibulum. Pada
serambi inilah terdapat lubang kencing. Berbeda dengan
anatomi kelamin laki-laki, saluran kencing perempuan tidak
mempunyai fungsi sebagai alat reproduksi.
Vagina atau liang sanggama terlihat sebagai lubang yang
terbuka. Disekitar pintu vagina dan didalamnya terdapat
lapisan otot. Panjang lubang vagina berkisar antara 10-15 cm.
Fungsi vagina adalah sebagai saluran yang mengalirkan
cairan uterus seperti darah haid, Alat sanggama dan saluran
melahirkan bayi. Dibagian dalam, vagina berkhir pada fornix,
tempat ujung rahim muncul. Antara bagian bawah lubang
vagina dan anus disebut perineum atau kerampang. Ketika
seorang wanita melahirkan bayinya, bagian ini mungkin robek
sehingga perlu di jahit.
Uterus atau rahim terletak dalam rongga panggul dan dipotong
oleh jaringan ikat. Panjang uterus normal sekitar 7-8 cm,
bentuk buah alpukat terbalik. Selama kehamilan, uterus ini
menjadi
tempat
membesarkan
janin
dan
memberinya
makanan sampai akhirnya janin itu siap untuk dilahirkan. Yang
berhubungan langsung dengan uterus tetapi tidak langsung
berhubungan dengan ovarium dalah kedua saluran telur atau
disebut juga Tuba Fallopii. Di dalam saluran ini terdapat bulubulu getar tempat terjadinya pembuahan. Telur yang telah
dibuahi itu kemudian akan didorong menuju kedalam rahim
oleh bulu-bulu getar dengan bantuan kontraksi dinding saluran
telur tersebut. Disitulah telur yang telah dibuahi itu disimpan,
dan kemudian berkembang menjadi rahim.
Ovarium, disebut juga kandung telur atau indung telur, itu
kecil sekali dan mempunyai dua fungsi : memproduksi ovum
(sel telur), dan membuat hormon perempuan (estrogen dan
progesterone). Dalam setiap ovarium terdapat ribuan sel telur
kecil yang belum matang. Setiap bulan, sejak masa pubertas
(sekitar usia 11-14 tahun sampai menopause 45-55 tahun),
sebuah sel telur atau lebih akan matang dan akan di keluarkan
dari indung telur, peristiwa ini disebut ovalasi. Proses ini diatur
oleh hormone estrogen tadi. Hormon ini juga mengatur
karakteristik seks yang membedakan wanita dengan pria.
Setiap
bulan
sebuah
sel
telur
yang
telah
matang
meninggalakan kandung telur menuju salah satu saluran telur
yang menghubungkan kandung telur dengan rahim. Bila terjadi
pembuahan, sel telur yang telah dibuahi oleh sel seperma
akan melekat pada dinding rahim dan akan tumbuh di sana
dengan menyerap sari makanan dari ibunya. Sebaliknya jika
sel telur akan keluar bersama-sama dengan rontokan selaput
lender rahim dan sejumlah darah melalui vagina. Inilah yang
disebut darah haid.
Selaput darah atau hymen adalah selaput tipis yang lembut,
yang biasanya ada lubangnya. Kegunaannya secara fisiologis
sampai sekarang belumdiketahui dan hanya terdapat pada
manusia.
Gadis-gadis
yang
belum
pernah
senggama,
biasanya lubang vaginanya sebagian besar tertutup oleh
selaput darah. Selaput darah bisa robek pada sanggama
pertama, tetapi bisa juga robek oleh sebab lain, terjadi
kecelakaan yang menimbulkan terauma atas selaput dara.
Olah raga, loncat tinggi, naik sepeda, naik kuda, dan
sebagainya juga bisa menyebabkan selaput dara robek.
2.3.2 Reproduksi sehat
Yaitu perilaku dan sikap yang dimiliki individu berkaitan dengan
organ-organ reproduksi dan fungsi secara benar dan lengkap
disertai pemahaman mengenai gangguan-gangguan yang mungkin
timbul dan faktor-faktor pendukungnya.
Ada beberapa hal yang harus dimenerti oleh remaja yaitu :
a. Menstruasi
Yaitu suatu proses berulang setiap bulan yang di tandai
dengan pelepasan endometrium dari dinding rahim dan sel
telur yang tidak dibuahi yang keluar dari vagina bersama
dengan darah.
Biasanya mulai terjadi pada usia 11-14 tahun, tapi bisa
terjadi baru pada 16 tahun, lamanya siklus bias 28-42 hari.
Awalnya mungkin saja tidak teratur namun setelah beberapa
bulan akan teratur. Secara singkat prosesnya adalah :

Telur yang sudah matang dari ovarium di keluarkan di
tangkap fimbriae dan berjalan dengan bantuan
gerakan tuba falofi sampai ke rongga rahim.

Jika tidak ada pembuahan maka kadar estrogen dan
progestron akan terus drastis dan menyebabkan
dinding uterus yang tebal dan kaya pembuluh darah
akan luruh keluar melalui vagina.

Setiap
bulan
mengeluarkan
folikel
hormon
dalam
estrogen
ovarium
akan
(hormon
yang
menyebabkan dinding endometrium rahim menebal)
12-16 hari sebelum menstruasi terjadi ovulasi (pelepasan sel
telur) yang sering di sebut masa subur. Sisa folikel
membentuk
corpus
luteum
yang
menghasilkan
progesterone. Hormon progesterone ini berfungsi dalam
proses pematangan menstruasi.
Gejala-gejala yang dapat menyertai sebelum dan saat
menstruasi :

Malas, lemas

Nafsu makan makin meningkat

Emosi labil

Kram perut (dysmenorrhoe)

Mual, cephalgie (nyeri kepala)

Pingsan
b. Mimpi Basah
Setiap hari testis memproduksi sperma dan akan di
keluarkan bila mengalami ejakulasi (pelepasan). Ejakulasi ini
dapat terjadi dengan rangsangan (masturbasi/hubungan
seksual) atau secara alamiah melalui mimpi tentang sesuatu
yang erotis (mimpi basah).
c. Jerawat & bau badan
Bagi remaja masalah jerawat dan bau badan merupakan
malapetaka dan dapat menghilangkan rasa percaya diri,
menyebabkan rasa rendah diri dalam pergaulan. Padahal
jerawat merupakan keadaan yang normal pada masa puber
yang akan hilang dengan sendirinya jika sudah menginjak
masa dewasa. Bau badan dapat terjadi karena kelenjar
keringat mulai aktif saat puber dan dapat diatasi dengan
menjaga kebersihan diri.
2.4 Beberapa perubahan pada remaja
Pertumbuhan fisik remaja akan membuat remaja kelihatan mengarah
pada bentuk tubuh dewasa, yang antara lain di tandai oleh tinggi badan
yang bertambah, lebar punggung dan pinggul juga bertambah, dan
panjang serta besarnya organ panca indera serta fungsi yang semakin
sempurna. Kecuali itu ciri-ciri seks sekunder pun tumbuh pula, yaitu: pada
laki-laki antara lain terdiri dari tumbuhnya buah jakun, bulu-bulu di area
tubuh tertentu, pori-pori kulit membesar dan warna kulit pun menjadi agak
kelam. Sementara pada perempuan, kecuali tumbuh bulu-bulu pada area
tubuh tertentu, juga buah dada serta pinggul pun membulat dan
membesar.
Selain pertumbuhan fisik
ada juga pematangan fungsi seksual, yaitu
menstruasi pada remaja perempuan dan mimpi basah pada remaja lakilaki.
2.5 Penyimpangan seksual
Perilaku penyimpangan seksual banyak dijumpai di lingkungan kita, tapi
adakalanya orang tersebut tidak bisa dikatakan mempunyai perilaku
penyimpangan seksual. Karena umumnya orang yang mempunyai
perilaku penyimpangan seksual tidak boleh diketahui oleh orang lain.
Parafilia (kelainan psikoseksual) yang disebut voyeurism, pengidap
gangguan psikoseksual. Kebanyakan mereka adalah kaum laki-laki yang
mempunyai
kegiatan
seksual
tidak
lazim,
mulai
dari
mengintip,
memamerkan alat kelamin, mengenakan pakaian wanita.
Para penderita parafilia sering tidak mampu melakukan hubungan seksual
yang penuh kasih sayang secara timbale balik Juga terdapat disfungsi
pisikoseksual seperti nafsu seksual normal yang terhambat ejakulasi dini,
orgasme terhambat, atau pada wanita timbul diprapeunia (vagina terasa
nyeri waktu melakukan hubungan seksual).
Ciri lain dari parafilia adalah berperilaku demikian umumnya tidak merasa
cemas atau depresi, meski dalam banyak kasus ada juga yang merasa
bersalah, malu atau depresi. Karena seringnya melakukan kegiatan
seksual tidak normal atau lazim. Penderita rata-rata tidak merasa atau
mengaggap dirinya tidak sakit atau mengidap kelainan seksual, sampai ia
mendapatkan perhatian dokter akibat perbuatan seksual itu yang
menimbulkan konflik di sekitarnya.
Begitupun dalam dirinya juga terdapat gangguan kepribadian, terutama
dalam hal kedewasaan emosi. Sehingga hubungan sosial dan seksual
terganggu bila perilaku seksualnya itu diketahui orang dekatnya, seperti
istri, atau bila pasangan sesksualnya tidak lazim. Oleh karena itu,
pendekatan kepada penderita hendaknya dengan penuh pengertian, tidak
dengan menghakimi atau mempermasalahkan. Juga dicoba menyelami
perasaan dan jiwa mereka karena acap kali gangguan itu terbentuk dari
keinginan dan pengalaman masa lalu.
Keunikan yang terjadi pada manusia tidak hanya terlihat dalam tingkah
laku yang bisa dianggap normal atau sehat saja, tetapi juga bisa terlihat
pada perilaku-perilaku yang dianggap menyimpang seperti kasus-kasus
penyimpangan seksual, seperti dibawah ini yaitu :
a) Homo/ Lesbian
Adalah
perilaku
penyimpangan
yang
merasa
mendapatkan
kepuasan seksual jika melakukannya dengan sesame jenis.
b) Transeksualisme
Perilaku yang menunjukan keengganan untuk menerima jenis
kelamin yang dimilikinya, mereka menginginkan sebaliknya.
c) Samen leven
Perilaku hidup bersama atau berkelompok tidak ada sedikitpun
untuk melakukan pernikahan.
d) Voyeurisme
Dalam dunia kedokteran voyeurisme dikenal dengan istilah
skopofilia. Perilaku yang mendapatkan kepuasan dengan hanya
melihat aurat orang lain yang sedang terbuka atau tidak sengaja
terbuka.
e) Fethisisme
Perilaku penyimpangan yang merasa mendapatka kepuasan
seksual dengan hanya memegang, memiliki atau memegang
benda-benda yang sering dipakai perempuan/lawan jenis.
f) Troilisme
Perilaku penyimpangan yang merasa mendapatkan kepuasan
seksual jika aktifitas seksualnya disaksikan oleh orang ketiga atau
orang lain yang bersedia dibayar maupun sukarela.
g) Sodomi
Perilaku penyimpangan yang merasa mendapatkan kepuasan
seksual dengan menyetubuhi dari dubur.
h) Perkosaan
Perilaku penyimpangan yang merasa mendapatkan kepuasan
seksual dengan cara memaksa orang lain (lawan jenis) untuk
melakukan hubungan seksual.
i) Gerontopilia
Suatu perilaku penyimpangan seksual dimana sang pelaku jatuh
cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang-orang yang
sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau kakek-kakek).
j) Transvestisme
Pria
heteroseksual
dalam
fantasinya
atau
secara
aktual
mengenakan pakaian wanita untuk membangkitkan nafsu seksual
dan kemudian mendapatkan kepuasan seksual.
k) Paedofilia
Kelainan seksual yang sasaran kepuasan seksualnya diarahkan
kepada anak-anak yang belum puber.
l) Masturbasi/Onani
Masturbasi adalah mendapatkan kepuasan seksual yang dilakukan
sendirian atau dengan mengadakan perbuatan cabul dengan orang
lain tampa mengadakan hubungan seksual. Misalnya dengan
memegang, meraba, menggosok atau memeras alat kelamin dan
sekitarnya
m) Hubungan seksual pranikah dan diluar nikah
Hubungan
seksual
pranikah
ialah
hubungan
seksual
yang
dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang dilakukan sebelum
pernikahan dilakukan. Hubungan ini termasuk dalam perbuatan
cabul. Sedangkan hubungan seksual diluar nikah ialah setiap
hubungan seksual sesudah menikah tapi yang dilikukan dengan
orang lain atau bukan pasangannya yang sah. Hubungan ini sering
disebut sebagai perzinahan.
n) Prostitusi/pelacuran
Merupakan bentuk penyimpangan seksual dengan pola impuls
(dorongan) seks yang tidak wajar, tampa efek dan kasih sayang,
berlangsung cepat, tampa mendapatkan orgasme di pihak wanita.
Biasanya dilakukan melalui transaksi.
Banyak hal yang dapat mendorong orang untuk melakukan perilaku
seks menyimpang, antara lain ialah pornografi. Pornografi adalah
semua hal yang dapat dijadikan sebagi penggambaran tingkah laku
secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk membangkitkan
hawa nafsu atau birahi.
Tanda-tanda awal remaja yang kecanduan situs porno, jelas
Setyawan, antara lain rajin melakukan chatting dalam sex cyber,
menghabiskan waktu berjam-jam untuk menemukan pasangan sex
online, aktif mencari situs porno, melakukan percakapan erotis di
internet, dan memilih sex cyber daripada seks nyata.
Jika terus berlanjut, hal itu dapat mengakibatkan gangguan perilaku
seperti sulit bersosialisasi dengan orang lain, kurang percaya diri.
Atau gangguan seksual seperti necrofili (hubungan seks dengan
mayat, red), hemofili (hubungan seks dengan anak-anak- Red),
atau homoseksual. Sebab, sejumlah situs porno menyajikan
gambaran penyimpangan seksual.
Ancaman lain yang tidak kalah membahayakan bagi pelaku seks
aktif adalah penyakit menular seksual seperti kencing nanah (GO),
sifilis, keputihan akut, dan kanker leher rahim.
2.6 Penyakit Menular Seksual
Penyakit ini ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui
hubungan seksual. Ada berbagai cara penularannya antara lain melalui
seks yang tidak wajar seperti oral seks vaginal dan anal.
Panyakit menular seksual disebabkan oleh bakteri dari jamur relatif
mudah disembuhkan sedangkan yang disebabkan oleh virus lebih sulit
bahkan tidak dapat disembuhkan.
Siapa saja yang berperilaku seksual menyimpang mempunyai resiko
tinggi tertular penyakit yang bersumber dari bakteri maupun virus di atas.
Misalnya melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan
tampa menggunakan kondom, melakukan hubungan seks dengan orang
yang telah terinfeksi HIV/AIDS. Penyakit menular seksual dapat
disembuhkan kecualai HIV/AIDS karena sampai saat ini belum ada
obatnya.
Pencegahan penyakit menular seksual yang paling ampuh, yang sesuai
dengan norma dan agam bagi remaja adalah tidak melakukan hubungan
seks sebelum menikah
Tanda dan gejala PMS, yaitu:
Karena bentuk dan letak alat kelamin laki-laki berada di luar tubuh,
gejala PMS lebih mudah dikenali, dilihat dan dirasakan. Tanda-tanda
PMS pada laki-laki antara lain:

berupa bintil-bintil berisi cairan,

lecet atau borok pada penis/alat kelamin,

luka tidak sakit;

keras dan berwarna merah pada alat kelamin,

adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam,

rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin,

rasa sakit yang hebat pada saat kencing,

kencing nanah atau darah yang berbau busuk,

bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian
berubah menjadi borok.
Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali
tidak disadari. Jika ada gejala, biasanya berupa antara lain:

rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan
seksual,

rasa nyeri pada perut bagian bawah,

pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin,

keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa
gatal dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya,

keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal,

timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seksual,

bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin.
Jika penyakit menular seksual tidak di obati, maka dapat mengakibatkan :

Dapat meningkatkan resiko HIV

Kebutaan

Lemah tulang

Cacat

Mandul

Jantung

Kerusahan otak
Penyakit menular seksual tidak dapat di cegah dengan

Mencuci alat kelamin

Minum jamu

Suntik antibiotik
Untuk mengetahui lebih lanjut, ada beberapa jenis penyakit menular
seksual, yaitu :
Gonorea, Sifilis, Herpes, Klamidia, Candida, Chancroid, Granuloma
Inguinale, Lymphogranuloma Venereum, AIDS, ARC, Scabies, PID,
Trichomonas Infection, dan Venereal Warts.
2.7 Menangani penderita penyimpangan seksual
Tidak gampang untuk menangani para penderita parafilia. Karena
mereka sering tidak menghendaki atau merasa tidak perlu mendapat
terapi. Namun demikian, perlu ada beberapa terapi psikiatrik yang dapat
dicoba.

Pertama, melakukan pendekatan psikodinamik dan psikoanalitik
(menggali pengalaman masa lalu yang menyebabkan kelainan
kejiwaan).

Kedua, Melakukan terapi perilaku yang terdiri dari aversive
conditioning, yaitu conditioning untuk menimbulkan rangsangan
(stimulus) terhadap lawan jenis.

Ketiga, karena umumnya penderita mempunyai sifat dasar
kekurangan social skill (kecakapan sosial), maka mereka perlu
disertakan dalam program terapi yang mengajarkan kecakapan
sosial serta empati terhadap dunia sekelilingnya.

Keempat, terapi farmakologi yang meliputi pemberian hormon
wanita, anti androgen, dan obat-obatan golongan penghambat
daur ulang serotonin yang biasanya digunakan untuk mengobati
penderita depresi tetapi keberhasilan terapi ini tampak lebih
disebabkan oleh penurunan nafsu birahinya. Terapi ini mungkin
lebih efektif pada penderita parafilia bersifat hiperseks.

Kelima, tidak kurang pentingnya perhatian masyarakat terhadap
penderita. Mereka hendaknya tidak dicemoohkan tetapi diberi
pengarahan agar berusaha menghilangkan kebiasaan yang
memalukan tersebut.
2.8 Mencegah terjadinya penyimpangan seksual
Untuk mencegah terjadinya penyimpangan seksual pada remaja maka
di butuhkan :
1. Remaja perlu memiliki lingkungan yang mendukung perilaku
seksual yang sehat. Orang tua yang menunjukan bahwa
perilaku seksual yang sehat di dasari oleh rasa kasih sayang,
akan mendidik anaknya tentang perilaku seks yang sehat.
2. Remaja perlu diberikan informasi yang benar. Pada usia yang
cukup dini sebaiknya anak diberikan informasi mengenai
anatomi dan fisiologi alat reproduksi sesuai dengan usia dan
daya nalarnya.
3. Pada usia menjelang remaja anak hendaknya sudah memiliki
informasi dasar dari orang tua/ lingkungan yang didukung
dengan bahan bacaan maupun informasi lain yang jelas dan
memadai.
4. Berikanlah peluang pada remaja untuk mempunyai pengalaman
yang luas, sehingga remaja paham perbedaan antara cinta
monyet dengan cinta dewasa yang dapat berlangsung seumur
hidup
2.9 Komunikasi.
2.9.1 Pengertian komunikasi
Komunikasi Dalam bahasa inggaris communication berasal dari kata
latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.
Pengertian komunikasi yang dipaparkan di atas sifatnya dasariah,
dalam arti kata bahwa komunikasi ini minimal harus mengandung
kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal
karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yaitu agar orang
lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain
bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu
perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain.
Menurut Carl. Hovland, ilmu komunikasi adalah: Upaya yang
sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian
informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.
Sedangkan menurut Harold Lasswell mengatakan bahwa komunikasi
meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan
itu, yakni :

Komunikator (communicator)

Pesan (Message)

Media (channel)

Komunikan (communicant)

Efek (effect)
Jadi menurut lasswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan
oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan
efek tertentu.
2.9.2 Proses Komunikasi
Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian
pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang
lain (komunikan).
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap,
yaitu :
1. Proses Komunikasi secara primer
Proses
komunikasi
secara
perimer
adalah
proses
penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang
lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media.
Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi
adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya
yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan
perasaan komunikator kepada komunikan.
2. Proses Komunikasi secara sekunder
Proses
komunikasi
secara
sekunder
adalah
proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua
setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam
melancarkan
komunikasinya
karena
komunikan
sebagai
sasarannya berada di tempat yang relative jauh atau
jumlahnya
banyak.
Contoh
media
kedua
yang
sering
digunakan adalah surat, telepon, surat kabar, majalah, radio,
televisi, film, dan banyak lagi.
2.10 Film
Film adalah media untuk merekam gambar yang menggunakan pita
selluloid sebagai bahan dasarnya. Film merupakan suatu bentuk
komunukasi massa yang di kelola menjadi suatu komoditi.
2.10.1 Sejarah Film
Pada Tahun 28 Desember 1895, dua orang sutradara yang
bernama August dan Lois Lumiere menggemparkan pengunjung
Grand Café yang terletak di Boulevard de Capucines
dalam
pemutaran film yang pertama yang berjudul Worker Leaving the
Lumiere Factory, film tersebut adalah film bisu. Sambutan
masyarakat Perancis sangat heboh karena adanya tontonan baru
yang amat memikat pada saat itu. Dengan membayar karcis,
mereka berbondong-bondong menyaksikan film yang hanya
bermasa putar beberapa menit dan memperlihatkan serombongan
pekerja meninggalkan pabrik foto Lumiere tempat mencari nafkah.
Meskipun tidak bersuara, penonton takjub melihat keajaiban itu.
Mana mungkin gerakan serta tingkah laku manusia dapat direkam
secara tepat oleh barang aneh yang bernama pita selluloid.
Penemuan itu cepat menjadi buah bibir masyarakat dunia dan
memperlihatkan potensinya yang besar sebagai barang komoditi,
sekaligus sebagai media komunikasi dan penghibur massa yang
efektif. Selanjutnya, Lumiere bersaudara memperkenalkan karya
film mereka ke inggris, Belgia, Holland, dan Jerman..
Pada tahun 1902, George Millies memnuat film yang berjudul
Voyage to the Moon dan film tersebut menjadi contoh kelasik untuk
menghipnotis penonton dengan impian dan fantasi yang memukau.
Di Amerika, pada saat yang bersamaan, Edwin S. Porter
menghasilkan dua film, The Life of an American Fireman dan The
Great
Train
Robbery
(1903)
Porter
memperkaya
bidang
sinematografinya dengan menemukan sistem editing sejajar
(Paralel editing) yang amat terkenal dalam sejarah film dunia.
Selanjutnya, D.W. Grifith dalam karyanya Birtb of the Nation dan
Intolerance melengkapi estetika film dengan pengambilan gambar
meliputi close up, tracking, dan panning camera (Majalah Film No.
173/140/Th. 1993).
2.10.2 Jenis-jenis Film
1. Film Dokumenter (Documentary Films)
Film Dokumenter adalah sebuah film yang menyajikan realita
melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan.
Namun harus diakui, film dokumenter tak pernah lepas dari
tujuan penyebaran informasi, pendidikan, dan propaganda bagi
orang atau kelompok tertentu.
2. Film Cerita Pendek (Short Films)
Film cerita pendek adalah film yang berdurasi 60 menit. Film
tersebut banyak di hasilkan oleh mahasiswa/ kelompok yang
menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan
baik. Umumnya hasil film cerita pendek tersebut dikirimkan ke
rumah-rumah produksi atau saluran televise.
3. Film Cerita Panjang (Feature Length Films)
Film cerita panjang adalah film yang durasinya lebih dari 60
menit dan lazimnya untuk film cerita panjang seharusnya
berdurasi 90-100 menit. Film tersebut umumnya diputar di
bioskop. Adapun film-film produksi India rata-rata berdurasi
hingga 180 menit.
4. Film-film Jenis lain

Profil Perusahaan (Corporate Profil)
Film yang diproduksi untuk kepentingan institusi tertentu
berkaitan dengan kegiatan yang mereka lakukan.

Iklan Televisi (TV Commersial)
Film
yang
dibuat
untuk
kepentingan
penyebaran
informasi, baik tentang produk (iklan produk) maupun
layanan masyarakat (iklan layanan masyarakat atau
public
service
announcement/PSA).
Iklan
produk
biasanya menampilkan produk yang di iklaskan secara
ekplisit artinya ada stimulus audio-visual yang jelas
tentang produk tersebut. Sedangkan iklan layanan
masyarakat
menginformasikan
kepedulian
produsen
suatu produk terhadap fenomena sosial yang diangkat
sebagai topik iklan tersebut. Dengan demikian iklan
layanan masyarakat umumnya menampilkan produk
secara implisit.

Program Televisi (TV Programme)
Program ini diproduksi untuk konsumsi pemirsa televise.
Secara umum, program televise dibagi menjadi dua jenis
yakni kelompok fiksi dan kelompok nonfiksi. Kelompok
fiksi memproduksi film serial (TV series), film televise dan
film cerita pendek. Kelompok nonfiksi menggarap aneka
program pendidikan, film dokumenter atau profil tokoh
dari daerah tertentu. Sedangkan program non cerita
sendiri menggarap variety show, TV quiz, talkshow, dan
liputam/berita.

Video Klip (Music Video)
Video Klip adalah sarana bagi para produser musik untuk
memasarkan
produknya
lewat
medium
televise.
Dipopulerkan pertama kali lewat saluran televisi MTV
tahun 1981. Di Indonesia, video klip ini sendiri kemudian
berkembang sebagai bisnis yang menggiurkan seiring
dengan pertumbuhan televisi swasta. Akhirnya video klip
tumbuh sebagai aliran dan industri sendiri. Di Indonesia,
tak kurang dari 60 video klip diproduksi tiap tahun.
.
Download