judul dalam bahasa indonesia, ditulis dengan huruf tnr

advertisement
Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D) 1
IMPLEMENTASI BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI
SMK N 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA
IMPLEMENTATION OF CRITICAL AND CREATIVE THINKING IN LEARNING
PANCASILA AND CITIZENSHIP EDUCATION IN SMK N 2 DEPOK SLEMAN
YOGYAKARTA
Oleh:
Auditya Ayu Dharmala, Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Universitas Negeri Yogyakarta,
([email protected])
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) Implementasi berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran
PPKn. 2) Hambatan implementasi berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran PPKn. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan subyek penelitian menggunakan teknik purposive.
Subjek penelitian adalah guru PPKn SMK Negeri 2 Depok yang berjumlah tiga orang. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi, kemudian ketiganya ditriangulasikan sebagai teknik
pemeriksaan keabsahan data. Hasil dari proses analisis data kemudian disajikan secara naratif. Hasil penelitian
menunjukkan 1) Implementasi berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran PPKn terlihat dari a) Pemahaman guru
mengenai berpikir kritis dan kreatif, yaitu rasa keingintahuan mendalam yang mendorong siswa untuk berpikir secara
cepat dan tepat, dari rasa keingintahuannya tersebut akan muncul pengembangan daya pikir sehingga siswa mampu
untuk menyimpulkan suatu gagasan berdasarkan pandangannya sendiri dan mampu memberikan argumen/ solusi
yang tepat. b) Perencanaan pembelajaran dituangkan dalam RPP dibuat untuk mendorong siswa bertanya,
mengasosiasikan dan mengomunikasikan, c) Pelaksanaan pembelajaran kritis dan kreatif diwujudkan guru dengan
memfokuskan pada keaktifan siswa, yaitu dengan pemilihan metode diskusi kelompok, tanya jawab dengan guru dan
jualan ilmu, d) Pada saat penilaian guru membuat soal yang meminta siswa untuk menjelaskan, menyebutkan dan
menganalisis. 2) Hambatan yang ditemui yaitu a) Jaringan internet yang belum dijangkau beberapa kelas, b) Rasa
jenuh muncul pada siswa c) Kurang bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dan d) Rendahnya
keingintahuan siswa pada berita terbaru. Untuk mengatasinya guru menggabungkan siswa yang memiliki akses
internet dengan siswa yang tidak memiliki akses internet saat diskusi, menyelingi pembelajaran dengan mengajak
siswa bercanda agar siswa tidak merasa jenuh dan meminta siswa membaca berita atau buku jika belum mengetahui
berita terbaru.
Kata Kunci: Implementasi, Berpikir Kritis dan Kreatif, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Abstract
This research aims to description 1) Implementation of creative and critical thinking in learning PPKn, 2)
Barriers to implementation of critical and creative thinking in learning PPKn. This research is a descriptive
qualitative approach. Determination of research subjects using purposive technique. Subjects were PPKn teacher
SMK Negeri 2 Depok which amounted to three people. Data was collected through interviews, observation and
documentation. Afterwards, all of the data is being triangulate as a technique of investigation validity. The results of
the data analysis process and then presented in a narrative.The result of this research show 1) Implementation of
creative and critical thinking in learning PPKn seen from a) Understanding teachers on critical and creative
thinking, that curiosity depth that encourages students to think quickly and precisely, from curiosity will appear
cognitive development so the students were able to conclude an idea based on his own and is able to provide a
compelling argument/ the right solution. b) Planning of learning as outlined in the RPP made to encourage students
to ask, associate and communicate, c) implementation of critical learning and creative teacher realized by focusing
on students' activity. This is evidenced by the learning activities group discussions, question and answer with
teachers, and methods of selling science and d) At the time of assessment teachers create questions that asked
students to explain, mention and analyze. 2) Obstacles encountered include a) the Internet network that might not
offer some of the classes, b) Sense of saturated appear on the students c) Less varied instructional methods used by
teachers and d) Low curiosity of students on the latest news. To overcome the teacher combines students who have
internet access to students who do not have Internet access during the discussion, learning by getting students
intersperse jokes so that students do not feel bored and ask students to read the news or a book if you do not know
the latest news.
Keywords: Implementation, Critical and Creative Thinkinking, Pancasila And Citizenship Education
Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D)
Universitas Negeri Yogyakarta dan Pemerintah
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan dari PPKn yaitu agar peserta
didik memiliki kemampuan untuk berpikir secara
Kota Yogyakarta 8 januari 2014 (Idhom,
www.tempo.co: 2014).
kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
Berdasarkan fakta tersebut terlihat bahwa
kewarganegaraan (Permendiknas RI No. 22 tahun
SMK N 2 Depok memiliki kualitas yang baik, hal
2006). Upaya untuk mewujudkan tujuan dari
tersebut tentu diimbangi kualitas pendidik yang
PPKn
suatu
baik khususnya dalam bidang PPKn, sehingga
pembelajaran yang berlandaskan pada pemikiran
dapat menjadi narasumber yang tepat dalam
kritis dan kreatif. Menurut Cholisin (2015: 4)
penelitian ini. Penerapan berpikir kritis dan
tersebut
maka
diperlukan
pentingnya menerapkan berpikir kritis dan kreatif
kreatif dalam pembelajaran PPKn hendaknya
dalam PPKn sejalan dengan jati diri bangsa
diterapkan di setiap sekolah, seperti di SMK N 2
Indonesia yang seiring pula dengan nilai-nilai
Depok.
Pancasila, dengan penerapan berpikir kritis dan
peneliti terlebih dahulu melakukan wawancara
kreatif maka peserta didik akan terhindar dari
pra
captive mind yaitu pemasungan pemikiran.
Disampaikan oleh Ucik Budiati, guru PPKn kelas
Oleh
karena
itu,
diharapkan
dengan
X
Sebelum
penelitian
SMK
N
melaksanakan
kepada
2
Depok
subjek
telah
penelitian,
penelitian.
menerapkan
menerapkan berpikir kritis dan kreatif peserta
pembelajaran kritis dan kreatif, meskipun belum
didik mampu menelisik suatu masalah dari sudut
diterapkan pada setiap materi pelajaran PPKn.
pandangnya sendiri, tidak terarah dari suatu
Hal ini terlihat dari proses pembelajaran di
sumber saja dan tentu saja dapat memberikan
sekolah ini. Kegiatan belajar mengajar di SMK N
gagasan baru untuk penyelesaian tersebut dalam
2 Depok telah menggunakan berbagai metode
menjalankan perannya sebagai warga negara yang
pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran
baik. Salah satu sekolah yang menerapkan
yang menerapkan berpikir kritis dan kreatif yaitu
pembelajaran kritis dan kreatif adalah SMK N 2
debat, sebab dengan metode ini dapat memancing
Depok. SMK N 2 Depok merupakan sekolah yang
siswa untuk menggali pengetahuan dari berbagai
dijadikan tempat untuk penelitian. Hal ini
sumber, mengutarakan pendapatnya mengenai
dikarenakan SMK N 2 Depok merupakan sekolah
permasalahan dan dapat memberi solusi dari
yang menyiapkan peserta didiknya berdasarkan
penerapan tersebut. Diah Herawati, guru PPKn
Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia
kelas XI menuturkan, selain debat dalam
dan taraf internasional yang telah bersertifikasi
penerapan
International Organization for Standardization
mengaktifkan siswa juga diterapkan hukuman
(ISO) 9001: 2008. Agar dapat bersertifikasi ISO
dan tambahan nilai. Tambahan nilai untuk siswa
sekolah harus mempunyai mutu yang baik dan
yang aktif bertanya dan hukuman untuk siswa
mutu lulusan yang baik (Wiyono :12). Selain itu
yang gaduh dan tidak meperhatikan pelajaran.
pembelajaran
yang
berusaha
SMK N 2 Depok merupakan salah satu sekolah
Guru menambahkan bahwa peranan guru
model di Yogyakarta yang diresmikan oleh
sangat penting dalam implementasi berpikir kritis
2
Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D) 3
dan kreatif dalam yang sesuai dengan tujuan dari
suatu objek dalam sebuah setting atau lokasi
PPKn, namun dalam pelaksanaannya terdapat
penelitian yang bertujuan untuk meneliti objek
sejumlah hambatan. Misalnya adanya rasa kurang
dalam sebuah setting atau lokasi penelitian.
percaya diri dari siswa dalam mengemukakan
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini
pendapat atau belum maksimalnya kemampuan
adalah
siswa dalam menyimpulkan hasil dari kajian pada
kehidupan
suatu masalah.
seseorang atau sekelompok individu untuk
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan
naratif
yaitu
peneliti
individu-individu
menyelidiki
dan
meminta
menceritakan kehidupan mereka. Informasi yang
penting yang teridentifikasi adalah:
didapat lalu diceritakan kembali oleh peneliti
1. Bagaimana implementasi berpikir kritis dan
dengan kronologi naratif (Creswell, 2010: 21).
kreatif dalam pembelajaran PPKn di SMKN
2 Depok?
Waktu dan Tempat Penelitian
2. Apa saja hambatan implementasi berpikir
Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Depok
kritis dan kreatif dalam pembelajaran PPKn
yang beralamat di Mrican, Caturtunggal, Depok,
di SMKN 2 Depok?
Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan
selama empat bulan, yakni dari bulan Januari
Tujuan Penelitian :
1. Untuk
berpikir
mendeskripsikan
kritis
dan
implementasi
kreatif
dalam
pembelajaran PPKn di SMK N 2 Depok.
2. Untuk
mendeskripsikan
hambatan
implementasi berpikir kritis dan kreatif
dalam pembelajaran PPKn di SMK N 2
Depok.
Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian
yang
digunakan
pada
penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif.
Penelitian kualitatif menurut Creswell (2010: 4)
merupakan
metode-metode
untuk
mengeksplorasi dan memahami makna oleh
sejumlah individu atau
sekelompok
orang
dianggap berasal dari masalah sosial atau
kemanusiaan. Jenis penelitian yang digunakan
dalam
penelitian
ini
Subjek Penelitian
Penentuan
subjek
penelitian
ditentukan
dengan purposive untuk pemilihan subjek pada
penelitian ini, dengan mengkhususkan pada
subjek yang sesuai dengan purpose atau tujuan
dari penelitian ini (Sugiyono, 2013: 301).
METODE PENELITIAN
Pendekatan
2016 – April 2016.
adalah
penelitian
deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk
meneliti individu, sekelompok manusia atau
Pertimbangan/ kriteria yang digunakan dalam
penentuan subjek penelitian ini, yaitu:
1. Orang yang memiliki kewenangan dalam
menerapkan berpikir kritis dan kreatif dalam
pembelajaran PPKn di SMK N 2 Depok.
2. Orang yang terlibat dan memiliki pengalaman
dalam menerapkan berpikir kritia dan kreatif
dalam pembelajaran PPKn di SMK N 2 Depok.
Subjek dalam penelitian ini adalah: Guru
PPKn di SMK N 2 Depok terdiri dari tiga tenaga
pendidik. Kelas X diampu oleh Ibu Ucik Budiati,
kelas XI diampu oleh Ibu Diah Herawati dan
untuk kelas XII diampu oleh Ibu Enny Dwi A.
Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Teknik Pengumpulan Data
1. Implementasi Berpikir Kritis dan Kreatif
Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam Pembelajaran PPKn Di SMKN 2
dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi
Depok
dan dokumentasi. Wawancara yang dipilih yaitu
Guru memahami berpikir kritis dan kreatif
wawancara tidak
memberikan
terstruktur,
peluang
mengembangkan
hal
ini
sebagai rasa keingintahuan mendalam yang
bagi peneliti untuk
mendorong siswa untuk berpikir secara cepat dan
pertanyaan-pertanyaan
tepat, dari rasa keingintahuannya tersebut akan
penelitian.
muncul pengembangan daya pikir sehingga
siswa mampu untuk menyimpulkan suatu
gagasan berdasarkan pandangannya sendiri dan
Validasi Data
Penelitian
ini
menggunakan
teknik
mampu memberikan argumen/ solusi yang tepat.
triangulasi, yaitu peemeriksaan data dari berbagai
Berdasarkan pemahaman yang dimiliki guru
sumber dengan berbagai macam cara dan waktu
menuangkannya
(Sugiyono, 2011: 372). Triangulasi terdiri dari
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan
triangulasi sumber, teknik dan waktu, pada
penilaian. Subjek penelitian memuat rencana
penelitian ini menggunakan triangulasi teknik.
pembelajaran
Triangulasi
merupakan
suatu
Kurikulum yang digunakan sekolah yaitu
kredibilitas
data
dilakukan
dengan
Kurikulum 2013. Materi yang termuat dalam
memeriksa
data
didapatkan
melalui
RPP dibuat oleh guru agar dapat mendorong
yang
yang
pengecekan
dalam
yang
bertanya,
perencanaan
disesuaikan
dengan
beberapa metode atau teknik pengambilan data.
siswa
mengasosiasikan
dan
Data yang diambil dari teknik-teknik yang
mengomunikasikan. Untuk itu guru memilih
digunakan dideskripsikan atau dikategorisasikan,
kegiatan belajar yang mendorong siswa untuk
mana pandangan yang sama, mana yang berbeda
memecahkan masalah yaitu diskusi kelompok,
dan mana yang spesifik dari sumber data itu
jualan ilmu atau Tanya jawab. Hal ini ditujukan
(Creswell, 2010:287).
agar meminimalkan peran guru dalam ceramah,
sehingga peserta didik berkembang secara utuh,
mereka akan merasa mendapatkan kesempatan
Teknik Analisis Data
Teknik
analisis
data
sebagai
upaya
mengolah data agar mendapat suatu kesimpulan
dan dihormati haknya dalam pengembangan
kepribadian.
yang tepat. Pada penelitian ini peneliti mengacu
Pembelajaran yang berlangsung terlihat telah
pada metode analisis data Miles dan Huberman
mencerminkan kegiatan belajar kritis dan kreatif
(Denzin & Lincoln, 2009: 592) yaitu reduksi data,
yang terlihat dari kemampuan siswa untuk
penyajian data dan pengambilan kesimpulan dan
menganalisis
verifikasi
Meskipun dalam pelakasanaannya tidak semua
dan
memecahkan
masalah.
siswa dapat berpikir secara runtut dari proses dan
4
Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D) 5
mengingat,
memahami,
mengaplikasikan,
menganalisis, mengevaluasi, mencipta namun
pada setiap pembelajaran akan terlihat unsur
tersebut.
dengan meminta siswa mencari dari sumber lain
seperti buku siswa
Kedua, ketika berlangsungnya pembelajaran
terkadang siswa merasa jenuh, yang diatasiHal ini
Soal ulangan yang diberikan oleh guru
merupakan salah satu hambatan karena jika kelas
berupaya memuat enam dimensi berpikir menurut
ramai dan siswa tidak memperhatikan maka
Bloom (Anderson dan Krathwol, 2010: 40)
pembelajaran tidak berlangsung secara baik,
dimensi
mengingat,
namun hal ini terlihat dapat diatasi oleh guru dan
menganalisis,
tingkat keributan yang diciptakan siswa masih
mengevaluasi dan mencipta. Meskipun urutannya
dalam kewajaran karena hanya sesekali siswa
tidak sesuai dengan teori tersebut namun guru
berisik, jika guru sudah menjelaskan siswa akan
mencoba memasukan setiap unsur meskipun
mendengarkan. Guru berupaya mengatasinya
secara tidak urut.
dengan mengajak siswa untuk bercanda agar
pengetahuan
memahami,
meliputi
mengaplikasikan,
dapat menarik perhatian
B. Hambatan Implementasi Berpikir Kritis
Ketiga,
kurang
pembelajaran
SMK N 2 Depok
meskipun guru telah menerapkan pembelajaran
Pada pelaksanaan pembelajaran kritis dan
dengan baik namun jika guru memperkaya
kreatif, terdapat beberapa hambatan untuk
dengan berbagai metode maka siswa akan
mewujudkannya. Pertama, ecara keseluruhan
bersemangat untu mengkuti. Dengan penggunaan
fasilitas yang dimiliki oleh SMK N 2 Depok telah
metode pembelajaran yang kurang bervariasi
memiliki fasilitas yang cukup baik. Hal ini terlihat
sehinnga siswa merasa jenuh. Guru berupaya
dari tersedianya kelas yang baik dilengkapi
mengatasinya
dengan jaringan internet, ruang hijau terbuka
pembelajaran secara menarik sehingga meskipun
yang nyaman, toilet yang cukup bersih dan
tidak menggunakan metode/ model pembelajaran
tersedianya
yang baru siswa tetap akan tertarik untuk
UKS.
Namun,
terdapat
beberapa kelas belum terdapat proyektor seperti
yang terlihat di gedung baru Teknik Kimia
digunakan
metode
dan Kreatif dalam Pembelajaran PPKn Di
ruang
yang
bervariasinya
dengan
oleh
guru,
menyampaikan
mengikuti pembelajaran.
Keempat,
kurangnya
pengetahuan
anak
sehingga guru perlu membawa proyektor dari
mengenai berita terbaru. Untuk memperkaya
kantor jika ingin menggunakan. Pada proses
materi pembeljaran guru mengaitkan materi
mengerjakan tugas siswa diberi keleluasaan untuk
dengan berita terbaru, namun saat disampaikan
mencari sumber, baik dari buku maupun media
siswa mengeluhkan tidak mengetahui berita
elektronik untuk memperkaya hasil kerja siswa,
tersebut,
namun di beberapa kelas tidak terjangkau
mengarahkan siswa dengan memberi petunjuk
jaringan internet. Hal ini menyebabkan jika siswa
atau memberi pancingan seperti memberi contoh.
untuk
mengetahuinya
tidak memliki akses internet, tidak dapat
membuka internet. Guru berupaya mengatasinya
SIMPULAN DAN SARAN
guru
Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D)
Simpulan
pelaksanaannya
1. Implementasi Berpikir Kritis dan Kreatif
keaktifan siswa agar siswa mampu untuk
dalam Pembelajaran PPKn Di SMK N 2
memecahkan suatu masalah dan memberikan
Depok
solusi menurut pandangan mereka. Hal ini
Pelaksanaan berpikir kritis dan kreatif dalam
ditunjukan dengan kegiatan belajar diskusi
pembelajaran PPKn di SMK N 2 Depok dapat
kelompok, tanya jawab dengan guru, atau
terlihat dari pemahaman guru mengenai berpikir
dengan metode jualan ilmu yang ditujukan
kritis dan kreatif, perencanaan pembelajaran,
untuk memancing siswa agar dapat berpikir
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian. Berikut
kritis dan kreatif.
hasil yang telah disimpulkan oleh peneliti:
memfokuskan
pada
c. Pelaksanaan pembelajaran kritis dan kreatif
a. Guru PPKn di SMK N 2 Depok memahami
diwujudkan guru dengan berupaya aktif
berpikir kritis dan kreatif sebagai rasa
dalam
keingintahuan mendalam yang mendorong
memberikan siswa umpan yang diharapkan
siswa untuk berpikir secara cepat dan tepat,
dapat mendorong siswa untuk mengutarakan
dari rasa keingintahuannya tersebut akan
pendapat. Pembelajaran yang berlangsung
muncul pengembangan daya pikir sehingga
mencerminkan
siswa mampu untuk menyimpulkan suatu
kreatif yang terlihat dari kemampuan siswa
gagasan berdasarkan pandangannya sendiri
untuk
dan mampu memberikan argumen/ solusi
masalah. Meskipun dalam pelakasanaannya
yang tepat. Berdasarkan pemahaman yang
tidak semua siswa dapat berpikir secara
dimiliki, guru PPKn di SMK N 2 Depok
runtut
berupaya
mewujudkannya
dalam
memahami, mengaplikasikan, menganalisis,
perencanaan
pembelajaran,
pelaksanaan
mengevaluasi, mencipta namun pada setiap
pembelajaran dan penilaian.
menyampaikan
pembelajaran
menganalisis
dari
materi.
dan
proses
kritis
Guru
dan
memecahkan
dan
mengingat,
pembelajaran akan terlihat unsur tersebut.
b. Perencanaan pembelajaran yang tertuang
d. Pada saat penilaian, masing-masing guru
dalam RPP dibuat untuk mendorong siswa
memiliki cara untuk melaksanakan ulangan
bertanya,
dan
yaitu dengan mengadakan ulangan setiap dua
mengomunikasikan, yang diharapkan dapat
kali pertemuan atau dengan mengadakan
mengoptimalkan kemampuan siswa untuk
ujian lisan, untuk mendorong siswa berpikir
berpikir kritis dan kreatif. Selain itu guru
kritis dan kreatif guru membuat soal yang
memadukan materi pembelajaran dengan
meminta
berita
menyebutkan dan menganalisis.
mengasosiasikan
terbaru
Pembuatan
RPP
juga
siswa
untuk
menjelaskan,
disesuaikan dengan kondisi kelas karena
setiap kelas memiliki karakter masingmasing.
SMK
N
2
Depok
telah
menggunakan Kurikulum 2013, dimana pada
2. Hambatan Implementasi Berpikir Kritis
dan Kreatif dalam Pembelajaran PPKn Di
SMK N 2 Depok
6
Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D) 7
Pada pelaksanaan pembelajaran kritis dan
dapat dipertimbangkan oleh guru dalam
kreatif memiliki berbagai hambatan. Pertama
pengelolaan kelas, karena hal tersebut
yaitu, sarana dan prasarana dianggap menjadi
berkaitan dengan keberhasilan pembelajaran
hambatan jika siswa membutuhkan internet, hal
kritis dan kreatif. Dengan pemilihan metode
ini terjadi hanya di beberapa kelas. Kedua, rasa
pembelajaran yang tepat dan beragam dapat
jenuh yang terka dang muncul, membuat siswa
mendorong minat siswa dalam belajar.
tidak
Dengan demikian siswa menjadi terpancing
fokus
pada
pelajaran,
sehingga
memunculkan keinginan untuk mengobrol dan
untuk
bercanda dengan siswa lain. Ketiga, kurang
kemampuannya dalam berpikir kritis dan
bervariasinya metode belajar siswa menginginkan
kreatif.
kegiatan belajar yang beragam tidak hanya
dapat
mengoptimalkan
2. Peran sekolah tidak kalah penting, fasilitas
diskusi kelompok. Keempat, yaitu rendahnya
yang
keingintahuan siswa pada berita terbaru, sehingga
dipertahankan
saat
memudahkan proses belajar mengajar.
guru
pembelajaran
mengaitkan
siswa
dengan
mengeluhkan
materi
tidak
mengetahuinya.
tersedia
diharapkan
dan
dapat
diperbaiki
terus
agar
3. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat
sehingga
dapat
menjadi
pertimbangan
Untuk mengatasinya guru menggabungkan
peneliti lain, baik dalam mata pelajaran PPKn
siswa yang memiliki akses internet dengan siswa
maupun mata pelajaran lainnya, mengingat
yang tidak memiliki akses internet saat diskusi,
pendidikan perlu dikembangkan secara kritis
mengajak siswa untuk bercanda agar siswa tidak
dan kreatif agar terbentuk generasi penerus
merasa jenuh, menyampaikan dengan cara
bangsa yang mampu berpikir atau bertindak
penyampaian
secara kritis dan kreatif.
yang
menarik,
jika
tidak
menggunakan model atau metode pembelajaran
yang baru dan meminta siswa untuk membaca
berita atau buku jika belum mengetahui berita
terbaru.
Saran
Berdasarkan simpulan atas hasil penelitian,
maka peneliti memberikan saran terkait peran
guru dalam menerapkan pembelajaran kritis dan
kreatif dalam mata pelajaran PPKn di SMK N 2
Depok sebagai berikut:
1. Guru sebagai pendidik memiliki peran utama
untuk menciptakan pembelajaran kritis dan
kreatif. Cara penyampaian dan pemilihan
metode pembelajaran yang tepat diharapkan
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Lorin W dan Krathwol, David R. 2010.
Kerangka
Landasan
Untuk
Pembelajaran.
Pengajaran
Dan
Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom. Diterjemahkan oleh Prihantoro.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell, John W. 2010. Research Design:
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed Diterjemahkan oleh Achmad
Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cholisin. 2015. Referensi Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
(Perspektif,
Paradigma, Multidimensional, Budaya
Kewarganegaraan
dan
Prinsip
Pembelajaran. Yogyakarta: Fakultas
Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D)
Ilmu
Sosial
Yogyakarta.
Denzin
Universitas
Negeri
& Lincoln. 2009. Handbook of
Qualitative Research. Diterjemahkan
Dariyanto,dkk). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Dan Menengah
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R
& D. Bandung: Alfabeta.
INTERNET
Idhom, Addi Mawahibun. 2014. Belasan Sekolah
Negeri di Yogya Dijadikan Lab-School
diunduh
dari
https://m.tempo
.co/read/news/2014/0108/079543201/ be
lasan-sekolah-negeri-di-yogya-dijadika
n-lab-school pada tanggal 7 Agustus
2016 pukul 18.45.
Wiyono, Giri. Tanpa Tahun. Perencanaan Sistem
Manajemen Mutu Berstandar ISO
9001:2008 di Sekolah Menengah
Kejuruan. Yogyakarta: FT UNY diunduh
dari
https://www.google.c
o.id/
staff.uny.ac.idpengabdiandr-giri-wiyon
o-mt%2Fperencanaan-smm-stand ar-isodi-smk.pdf pada tanggal 9 Agustus 2016
pukul 10.56.
8
Download