Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D) 1 IMPLEMENTASI BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI SMK N 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA IMPLEMENTATION OF CRITICAL AND CREATIVE THINKING IN LEARNING PANCASILA AND CITIZENSHIP EDUCATION IN SMK N 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Auditya Ayu Dharmala, Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Universitas Negeri Yogyakarta, ([email protected]) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 1) Implementasi berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran PPKn. 2) Hambatan implementasi berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran PPKn. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan subyek penelitian menggunakan teknik purposive. Subjek penelitian adalah guru PPKn SMK Negeri 2 Depok yang berjumlah tiga orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi, kemudian ketiganya ditriangulasikan sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data. Hasil dari proses analisis data kemudian disajikan secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan 1) Implementasi berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran PPKn terlihat dari a) Pemahaman guru mengenai berpikir kritis dan kreatif, yaitu rasa keingintahuan mendalam yang mendorong siswa untuk berpikir secara cepat dan tepat, dari rasa keingintahuannya tersebut akan muncul pengembangan daya pikir sehingga siswa mampu untuk menyimpulkan suatu gagasan berdasarkan pandangannya sendiri dan mampu memberikan argumen/ solusi yang tepat. b) Perencanaan pembelajaran dituangkan dalam RPP dibuat untuk mendorong siswa bertanya, mengasosiasikan dan mengomunikasikan, c) Pelaksanaan pembelajaran kritis dan kreatif diwujudkan guru dengan memfokuskan pada keaktifan siswa, yaitu dengan pemilihan metode diskusi kelompok, tanya jawab dengan guru dan jualan ilmu, d) Pada saat penilaian guru membuat soal yang meminta siswa untuk menjelaskan, menyebutkan dan menganalisis. 2) Hambatan yang ditemui yaitu a) Jaringan internet yang belum dijangkau beberapa kelas, b) Rasa jenuh muncul pada siswa c) Kurang bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dan d) Rendahnya keingintahuan siswa pada berita terbaru. Untuk mengatasinya guru menggabungkan siswa yang memiliki akses internet dengan siswa yang tidak memiliki akses internet saat diskusi, menyelingi pembelajaran dengan mengajak siswa bercanda agar siswa tidak merasa jenuh dan meminta siswa membaca berita atau buku jika belum mengetahui berita terbaru. Kata Kunci: Implementasi, Berpikir Kritis dan Kreatif, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Abstract This research aims to description 1) Implementation of creative and critical thinking in learning PPKn, 2) Barriers to implementation of critical and creative thinking in learning PPKn. This research is a descriptive qualitative approach. Determination of research subjects using purposive technique. Subjects were PPKn teacher SMK Negeri 2 Depok which amounted to three people. Data was collected through interviews, observation and documentation. Afterwards, all of the data is being triangulate as a technique of investigation validity. The results of the data analysis process and then presented in a narrative.The result of this research show 1) Implementation of creative and critical thinking in learning PPKn seen from a) Understanding teachers on critical and creative thinking, that curiosity depth that encourages students to think quickly and precisely, from curiosity will appear cognitive development so the students were able to conclude an idea based on his own and is able to provide a compelling argument/ the right solution. b) Planning of learning as outlined in the RPP made to encourage students to ask, associate and communicate, c) implementation of critical learning and creative teacher realized by focusing on students' activity. This is evidenced by the learning activities group discussions, question and answer with teachers, and methods of selling science and d) At the time of assessment teachers create questions that asked students to explain, mention and analyze. 2) Obstacles encountered include a) the Internet network that might not offer some of the classes, b) Sense of saturated appear on the students c) Less varied instructional methods used by teachers and d) Low curiosity of students on the latest news. To overcome the teacher combines students who have internet access to students who do not have Internet access during the discussion, learning by getting students intersperse jokes so that students do not feel bored and ask students to read the news or a book if you do not know the latest news. Keywords: Implementation, Critical and Creative Thinkinking, Pancasila And Citizenship Education Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D) Universitas Negeri Yogyakarta dan Pemerintah PENDAHULUAN Salah satu tujuan dari PPKn yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan untuk berpikir secara Kota Yogyakarta 8 januari 2014 (Idhom, www.tempo.co: 2014). kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu Berdasarkan fakta tersebut terlihat bahwa kewarganegaraan (Permendiknas RI No. 22 tahun SMK N 2 Depok memiliki kualitas yang baik, hal 2006). Upaya untuk mewujudkan tujuan dari tersebut tentu diimbangi kualitas pendidik yang PPKn suatu baik khususnya dalam bidang PPKn, sehingga pembelajaran yang berlandaskan pada pemikiran dapat menjadi narasumber yang tepat dalam kritis dan kreatif. Menurut Cholisin (2015: 4) penelitian ini. Penerapan berpikir kritis dan tersebut maka diperlukan pentingnya menerapkan berpikir kritis dan kreatif kreatif dalam pembelajaran PPKn hendaknya dalam PPKn sejalan dengan jati diri bangsa diterapkan di setiap sekolah, seperti di SMK N 2 Indonesia yang seiring pula dengan nilai-nilai Depok. Pancasila, dengan penerapan berpikir kritis dan peneliti terlebih dahulu melakukan wawancara kreatif maka peserta didik akan terhindar dari pra captive mind yaitu pemasungan pemikiran. Disampaikan oleh Ucik Budiati, guru PPKn kelas Oleh karena itu, diharapkan dengan X Sebelum penelitian SMK N melaksanakan kepada 2 Depok subjek telah penelitian, penelitian. menerapkan menerapkan berpikir kritis dan kreatif peserta pembelajaran kritis dan kreatif, meskipun belum didik mampu menelisik suatu masalah dari sudut diterapkan pada setiap materi pelajaran PPKn. pandangnya sendiri, tidak terarah dari suatu Hal ini terlihat dari proses pembelajaran di sumber saja dan tentu saja dapat memberikan sekolah ini. Kegiatan belajar mengajar di SMK N gagasan baru untuk penyelesaian tersebut dalam 2 Depok telah menggunakan berbagai metode menjalankan perannya sebagai warga negara yang pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran baik. Salah satu sekolah yang menerapkan yang menerapkan berpikir kritis dan kreatif yaitu pembelajaran kritis dan kreatif adalah SMK N 2 debat, sebab dengan metode ini dapat memancing Depok. SMK N 2 Depok merupakan sekolah yang siswa untuk menggali pengetahuan dari berbagai dijadikan tempat untuk penelitian. Hal ini sumber, mengutarakan pendapatnya mengenai dikarenakan SMK N 2 Depok merupakan sekolah permasalahan dan dapat memberi solusi dari yang menyiapkan peserta didiknya berdasarkan penerapan tersebut. Diah Herawati, guru PPKn Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia kelas XI menuturkan, selain debat dalam dan taraf internasional yang telah bersertifikasi penerapan International Organization for Standardization mengaktifkan siswa juga diterapkan hukuman (ISO) 9001: 2008. Agar dapat bersertifikasi ISO dan tambahan nilai. Tambahan nilai untuk siswa sekolah harus mempunyai mutu yang baik dan yang aktif bertanya dan hukuman untuk siswa mutu lulusan yang baik (Wiyono :12). Selain itu yang gaduh dan tidak meperhatikan pelajaran. pembelajaran yang berusaha SMK N 2 Depok merupakan salah satu sekolah Guru menambahkan bahwa peranan guru model di Yogyakarta yang diresmikan oleh sangat penting dalam implementasi berpikir kritis 2 Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D) 3 dan kreatif dalam yang sesuai dengan tujuan dari suatu objek dalam sebuah setting atau lokasi PPKn, namun dalam pelaksanaannya terdapat penelitian yang bertujuan untuk meneliti objek sejumlah hambatan. Misalnya adanya rasa kurang dalam sebuah setting atau lokasi penelitian. percaya diri dari siswa dalam mengemukakan Strategi yang digunakan dalam penelitian ini pendapat atau belum maksimalnya kemampuan adalah siswa dalam menyimpulkan hasil dari kajian pada kehidupan suatu masalah. seseorang atau sekelompok individu untuk Berdasarkan uraian di atas, permasalahan naratif yaitu peneliti individu-individu menyelidiki dan meminta menceritakan kehidupan mereka. Informasi yang penting yang teridentifikasi adalah: didapat lalu diceritakan kembali oleh peneliti 1. Bagaimana implementasi berpikir kritis dan dengan kronologi naratif (Creswell, 2010: 21). kreatif dalam pembelajaran PPKn di SMKN 2 Depok? Waktu dan Tempat Penelitian 2. Apa saja hambatan implementasi berpikir Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Depok kritis dan kreatif dalam pembelajaran PPKn yang beralamat di Mrican, Caturtunggal, Depok, di SMKN 2 Depok? Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan selama empat bulan, yakni dari bulan Januari Tujuan Penelitian : 1. Untuk berpikir mendeskripsikan kritis dan implementasi kreatif dalam pembelajaran PPKn di SMK N 2 Depok. 2. Untuk mendeskripsikan hambatan implementasi berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran PPKn di SMK N 2 Depok. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Creswell (2010: 4) merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini Subjek Penelitian Penentuan subjek penelitian ditentukan dengan purposive untuk pemilihan subjek pada penelitian ini, dengan mengkhususkan pada subjek yang sesuai dengan purpose atau tujuan dari penelitian ini (Sugiyono, 2013: 301). METODE PENELITIAN Pendekatan 2016 – April 2016. adalah penelitian deskriptif, yaitu metode yang digunakan untuk meneliti individu, sekelompok manusia atau Pertimbangan/ kriteria yang digunakan dalam penentuan subjek penelitian ini, yaitu: 1. Orang yang memiliki kewenangan dalam menerapkan berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran PPKn di SMK N 2 Depok. 2. Orang yang terlibat dan memiliki pengalaman dalam menerapkan berpikir kritia dan kreatif dalam pembelajaran PPKn di SMK N 2 Depok. Subjek dalam penelitian ini adalah: Guru PPKn di SMK N 2 Depok terdiri dari tiga tenaga pendidik. Kelas X diampu oleh Ibu Ucik Budiati, kelas XI diampu oleh Ibu Diah Herawati dan untuk kelas XII diampu oleh Ibu Enny Dwi A. Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Teknik Pengumpulan Data 1. Implementasi Berpikir Kritis dan Kreatif Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Pembelajaran PPKn Di SMKN 2 dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi Depok dan dokumentasi. Wawancara yang dipilih yaitu Guru memahami berpikir kritis dan kreatif wawancara tidak memberikan terstruktur, peluang mengembangkan hal ini sebagai rasa keingintahuan mendalam yang bagi peneliti untuk mendorong siswa untuk berpikir secara cepat dan pertanyaan-pertanyaan tepat, dari rasa keingintahuannya tersebut akan penelitian. muncul pengembangan daya pikir sehingga siswa mampu untuk menyimpulkan suatu gagasan berdasarkan pandangannya sendiri dan Validasi Data Penelitian ini menggunakan teknik mampu memberikan argumen/ solusi yang tepat. triangulasi, yaitu peemeriksaan data dari berbagai Berdasarkan pemahaman yang dimiliki guru sumber dengan berbagai macam cara dan waktu menuangkannya (Sugiyono, 2011: 372). Triangulasi terdiri dari pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan triangulasi sumber, teknik dan waktu, pada penilaian. Subjek penelitian memuat rencana penelitian ini menggunakan triangulasi teknik. pembelajaran Triangulasi merupakan suatu Kurikulum yang digunakan sekolah yaitu kredibilitas data dilakukan dengan Kurikulum 2013. Materi yang termuat dalam memeriksa data didapatkan melalui RPP dibuat oleh guru agar dapat mendorong yang yang pengecekan dalam yang bertanya, perencanaan disesuaikan dengan beberapa metode atau teknik pengambilan data. siswa mengasosiasikan dan Data yang diambil dari teknik-teknik yang mengomunikasikan. Untuk itu guru memilih digunakan dideskripsikan atau dikategorisasikan, kegiatan belajar yang mendorong siswa untuk mana pandangan yang sama, mana yang berbeda memecahkan masalah yaitu diskusi kelompok, dan mana yang spesifik dari sumber data itu jualan ilmu atau Tanya jawab. Hal ini ditujukan (Creswell, 2010:287). agar meminimalkan peran guru dalam ceramah, sehingga peserta didik berkembang secara utuh, mereka akan merasa mendapatkan kesempatan Teknik Analisis Data Teknik analisis data sebagai upaya mengolah data agar mendapat suatu kesimpulan dan dihormati haknya dalam pengembangan kepribadian. yang tepat. Pada penelitian ini peneliti mengacu Pembelajaran yang berlangsung terlihat telah pada metode analisis data Miles dan Huberman mencerminkan kegiatan belajar kritis dan kreatif (Denzin & Lincoln, 2009: 592) yaitu reduksi data, yang terlihat dari kemampuan siswa untuk penyajian data dan pengambilan kesimpulan dan menganalisis verifikasi Meskipun dalam pelakasanaannya tidak semua dan memecahkan masalah. siswa dapat berpikir secara runtut dari proses dan 4 Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D) 5 mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta namun pada setiap pembelajaran akan terlihat unsur tersebut. dengan meminta siswa mencari dari sumber lain seperti buku siswa Kedua, ketika berlangsungnya pembelajaran terkadang siswa merasa jenuh, yang diatasiHal ini Soal ulangan yang diberikan oleh guru merupakan salah satu hambatan karena jika kelas berupaya memuat enam dimensi berpikir menurut ramai dan siswa tidak memperhatikan maka Bloom (Anderson dan Krathwol, 2010: 40) pembelajaran tidak berlangsung secara baik, dimensi mengingat, namun hal ini terlihat dapat diatasi oleh guru dan menganalisis, tingkat keributan yang diciptakan siswa masih mengevaluasi dan mencipta. Meskipun urutannya dalam kewajaran karena hanya sesekali siswa tidak sesuai dengan teori tersebut namun guru berisik, jika guru sudah menjelaskan siswa akan mencoba memasukan setiap unsur meskipun mendengarkan. Guru berupaya mengatasinya secara tidak urut. dengan mengajak siswa untuk bercanda agar pengetahuan memahami, meliputi mengaplikasikan, dapat menarik perhatian B. Hambatan Implementasi Berpikir Kritis Ketiga, kurang pembelajaran SMK N 2 Depok meskipun guru telah menerapkan pembelajaran Pada pelaksanaan pembelajaran kritis dan dengan baik namun jika guru memperkaya kreatif, terdapat beberapa hambatan untuk dengan berbagai metode maka siswa akan mewujudkannya. Pertama, ecara keseluruhan bersemangat untu mengkuti. Dengan penggunaan fasilitas yang dimiliki oleh SMK N 2 Depok telah metode pembelajaran yang kurang bervariasi memiliki fasilitas yang cukup baik. Hal ini terlihat sehinnga siswa merasa jenuh. Guru berupaya dari tersedianya kelas yang baik dilengkapi mengatasinya dengan jaringan internet, ruang hijau terbuka pembelajaran secara menarik sehingga meskipun yang nyaman, toilet yang cukup bersih dan tidak menggunakan metode/ model pembelajaran tersedianya yang baru siswa tetap akan tertarik untuk UKS. Namun, terdapat beberapa kelas belum terdapat proyektor seperti yang terlihat di gedung baru Teknik Kimia digunakan metode dan Kreatif dalam Pembelajaran PPKn Di ruang yang bervariasinya dengan oleh guru, menyampaikan mengikuti pembelajaran. Keempat, kurangnya pengetahuan anak sehingga guru perlu membawa proyektor dari mengenai berita terbaru. Untuk memperkaya kantor jika ingin menggunakan. Pada proses materi pembeljaran guru mengaitkan materi mengerjakan tugas siswa diberi keleluasaan untuk dengan berita terbaru, namun saat disampaikan mencari sumber, baik dari buku maupun media siswa mengeluhkan tidak mengetahui berita elektronik untuk memperkaya hasil kerja siswa, tersebut, namun di beberapa kelas tidak terjangkau mengarahkan siswa dengan memberi petunjuk jaringan internet. Hal ini menyebabkan jika siswa atau memberi pancingan seperti memberi contoh. untuk mengetahuinya tidak memliki akses internet, tidak dapat membuka internet. Guru berupaya mengatasinya SIMPULAN DAN SARAN guru Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D) Simpulan pelaksanaannya 1. Implementasi Berpikir Kritis dan Kreatif keaktifan siswa agar siswa mampu untuk dalam Pembelajaran PPKn Di SMK N 2 memecahkan suatu masalah dan memberikan Depok solusi menurut pandangan mereka. Hal ini Pelaksanaan berpikir kritis dan kreatif dalam ditunjukan dengan kegiatan belajar diskusi pembelajaran PPKn di SMK N 2 Depok dapat kelompok, tanya jawab dengan guru, atau terlihat dari pemahaman guru mengenai berpikir dengan metode jualan ilmu yang ditujukan kritis dan kreatif, perencanaan pembelajaran, untuk memancing siswa agar dapat berpikir pelaksanaan pembelajaran dan penilaian. Berikut kritis dan kreatif. hasil yang telah disimpulkan oleh peneliti: memfokuskan pada c. Pelaksanaan pembelajaran kritis dan kreatif a. Guru PPKn di SMK N 2 Depok memahami diwujudkan guru dengan berupaya aktif berpikir kritis dan kreatif sebagai rasa dalam keingintahuan mendalam yang mendorong memberikan siswa umpan yang diharapkan siswa untuk berpikir secara cepat dan tepat, dapat mendorong siswa untuk mengutarakan dari rasa keingintahuannya tersebut akan pendapat. Pembelajaran yang berlangsung muncul pengembangan daya pikir sehingga mencerminkan siswa mampu untuk menyimpulkan suatu kreatif yang terlihat dari kemampuan siswa gagasan berdasarkan pandangannya sendiri untuk dan mampu memberikan argumen/ solusi masalah. Meskipun dalam pelakasanaannya yang tepat. Berdasarkan pemahaman yang tidak semua siswa dapat berpikir secara dimiliki, guru PPKn di SMK N 2 Depok runtut berupaya mewujudkannya dalam memahami, mengaplikasikan, menganalisis, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan mengevaluasi, mencipta namun pada setiap pembelajaran dan penilaian. menyampaikan pembelajaran menganalisis dari materi. dan proses kritis Guru dan memecahkan dan mengingat, pembelajaran akan terlihat unsur tersebut. b. Perencanaan pembelajaran yang tertuang d. Pada saat penilaian, masing-masing guru dalam RPP dibuat untuk mendorong siswa memiliki cara untuk melaksanakan ulangan bertanya, dan yaitu dengan mengadakan ulangan setiap dua mengomunikasikan, yang diharapkan dapat kali pertemuan atau dengan mengadakan mengoptimalkan kemampuan siswa untuk ujian lisan, untuk mendorong siswa berpikir berpikir kritis dan kreatif. Selain itu guru kritis dan kreatif guru membuat soal yang memadukan materi pembelajaran dengan meminta berita menyebutkan dan menganalisis. mengasosiasikan terbaru Pembuatan RPP juga siswa untuk menjelaskan, disesuaikan dengan kondisi kelas karena setiap kelas memiliki karakter masingmasing. SMK N 2 Depok telah menggunakan Kurikulum 2013, dimana pada 2. Hambatan Implementasi Berpikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran PPKn Di SMK N 2 Depok 6 Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D) 7 Pada pelaksanaan pembelajaran kritis dan dapat dipertimbangkan oleh guru dalam kreatif memiliki berbagai hambatan. Pertama pengelolaan kelas, karena hal tersebut yaitu, sarana dan prasarana dianggap menjadi berkaitan dengan keberhasilan pembelajaran hambatan jika siswa membutuhkan internet, hal kritis dan kreatif. Dengan pemilihan metode ini terjadi hanya di beberapa kelas. Kedua, rasa pembelajaran yang tepat dan beragam dapat jenuh yang terka dang muncul, membuat siswa mendorong minat siswa dalam belajar. tidak Dengan demikian siswa menjadi terpancing fokus pada pelajaran, sehingga memunculkan keinginan untuk mengobrol dan untuk bercanda dengan siswa lain. Ketiga, kurang kemampuannya dalam berpikir kritis dan bervariasinya metode belajar siswa menginginkan kreatif. kegiatan belajar yang beragam tidak hanya dapat mengoptimalkan 2. Peran sekolah tidak kalah penting, fasilitas diskusi kelompok. Keempat, yaitu rendahnya yang keingintahuan siswa pada berita terbaru, sehingga dipertahankan saat memudahkan proses belajar mengajar. guru pembelajaran mengaitkan siswa dengan mengeluhkan materi tidak mengetahuinya. tersedia diharapkan dan dapat diperbaiki terus agar 3. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sehingga dapat menjadi pertimbangan Untuk mengatasinya guru menggabungkan peneliti lain, baik dalam mata pelajaran PPKn siswa yang memiliki akses internet dengan siswa maupun mata pelajaran lainnya, mengingat yang tidak memiliki akses internet saat diskusi, pendidikan perlu dikembangkan secara kritis mengajak siswa untuk bercanda agar siswa tidak dan kreatif agar terbentuk generasi penerus merasa jenuh, menyampaikan dengan cara bangsa yang mampu berpikir atau bertindak penyampaian secara kritis dan kreatif. yang menarik, jika tidak menggunakan model atau metode pembelajaran yang baru dan meminta siswa untuk membaca berita atau buku jika belum mengetahui berita terbaru. Saran Berdasarkan simpulan atas hasil penelitian, maka peneliti memberikan saran terkait peran guru dalam menerapkan pembelajaran kritis dan kreatif dalam mata pelajaran PPKn di SMK N 2 Depok sebagai berikut: 1. Guru sebagai pendidik memiliki peran utama untuk menciptakan pembelajaran kritis dan kreatif. Cara penyampaian dan pemilihan metode pembelajaran yang tepat diharapkan DAFTAR PUSTAKA Anderson, Lorin W dan Krathwol, David R. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran. Pengajaran Dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Diterjemahkan oleh Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Creswell, John W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Diterjemahkan oleh Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cholisin. 2015. Referensi Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (Perspektif, Paradigma, Multidimensional, Budaya Kewarganegaraan dan Prinsip Pembelajaran. Yogyakarta: Fakultas Implementasi Berpikir Kritis .... (Auditya Ayu D) Ilmu Sosial Yogyakarta. Denzin Universitas Negeri & Lincoln. 2009. Handbook of Qualitative Research. Diterjemahkan Dariyanto,dkk). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dan Menengah Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. INTERNET Idhom, Addi Mawahibun. 2014. Belasan Sekolah Negeri di Yogya Dijadikan Lab-School diunduh dari https://m.tempo .co/read/news/2014/0108/079543201/ be lasan-sekolah-negeri-di-yogya-dijadika n-lab-school pada tanggal 7 Agustus 2016 pukul 18.45. Wiyono, Giri. Tanpa Tahun. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu Berstandar ISO 9001:2008 di Sekolah Menengah Kejuruan. Yogyakarta: FT UNY diunduh dari https://www.google.c o.id/ staff.uny.ac.idpengabdiandr-giri-wiyon o-mt%2Fperencanaan-smm-stand ar-isodi-smk.pdf pada tanggal 9 Agustus 2016 pukul 10.56. 8