MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL PERAMALAN KURS MATA UANG DISUSUN OLEH KELOMPOK 22 Duma Tandirenggo Herlina Bongga ( 212 411 122 ) (212 411 188 ) Sri Hastini ( 1212 411 267) UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA RANTEPAO 2015 Manajemen Keuangan Internasional 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah mengaruniakan nikmat kesehatan, sehingga makalah Manajemen Keuangan Internasional ini dapat kami selesaikan. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan untuk mengikuti FINAL/UAS tahap akhir serta menyelesaikan program materi Manajemen Keuangan Internasional di Universitas Kristen Indonesia Toraja tahun pembelajaran 2015. Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Adriana Marampa’ SE, MM, selaku pembimbing makalah yang telah banyak memberikan pengarahan dalam pembuatan makalah ini. Namun sebagai manusia, kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya Rantepao, 27 Maret 2015 Manajemen Keuangan Internasional 2 DAFTAR ISI SAMPUL DALAM .............................................................................. i KATA PENGANTAR .......................................................................... 2 DAFTAR ISI ...................................................................................... 3 BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang .................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah .............................................. 5 1.3 Tujuan Pembahasan .......................................... 5 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian peramalan dan Kurs Mata Uang........ 6 2.2 Kebijakan Proyeksi Mengenai Kurs Mata Uang 6 2.3 Syarat Untuk Menghasilkan Peramalan yang Akur2 7 2.4 Teknik-Teknik Peramalan Kurs Mata Uang 7-9 2.5 Penentu Kurs 9-10 2.6 Pendekatan Perdagangan Terhadap Pembentukan Kurs 11-12 2.7 Pendekatan Moneter Terhadap Pembentukan Kurs 12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan .......................................................... 13 Daftar Pustaka 14 Manajemen Keuangan Internasional 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang pada saat ini terjadi globalisasi di bidang Ekonomi yang telah menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian kearah yang lebih terbuka antara Negara.Perekonomian terbuka inilah yang membawa suatu dampak terjadinya perdagangan internasional antara Negara-Nagara di dunia.dengan adanya perdagangan Internasional maka akan datang masalah baru yakni perbedaan mata uang yang digunakan oleh Negara –Negara yang bersangkutan yang disebut nilai tukar. Nilai tukar juga mempunyai implikasi yang luas,baik dalam konteks ekonomi Domestik maupun Internasional mengingat hampir semua Negara di dunia melakukan transaksi Internasional .Valuta asing yang sering disebut dengan akronim valas pada dasarnya adalah mata uang asing (foreign currencies) dalam pandangan awal semua valuta asing dapat digunanakan sebagai mata uang sebagai transaksi Internasional.oleh karena itu sesuai dengan kewengan Internasional Monetary Fund merekomendasikan beberapa mata uang untuk membayar transaksi Internasional diantaranya:US$(Usa); C$ (Canada); A$(Australia); Hk$ (Hongkong); ¥ (Jepang); £ (Inggris); Ff (Prancis); Bf (Belgia); DM(Jerman); SKr(Swedia); DKr(Denmark); Sfr (Swiss) Lit (Italia); Esc(Portugal); S$(Singapura) jadi ada 16 Negara.persoalan yang paling penting diperhatikan dalam masala Valuta Asing adalah Kurs (exchange rate ).sebagaimana dimaklumi bahwa tiada satu bangsapun didunia ini yang dapat mencukupi semua konsumsinya dari hasil produksinya sendiri meskipun adapula beberapa komoditi yang hasilnya melebihi kebutuhan negaranya sehingga dapat diekspor.oleh karena itu suatu bangsa pasti meemerlukan mata uang asing dalam transaksi Internasionalnya kebutuhan akan uanag asing yang disebut valas ini menimbulkan persoalan yang cukup pelik yaitu menentukan seberapa besar nilai tukar dari mata uang satu negara terhadap mata uang negara lain. Manajemen Keuangan Internasional 4 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Peramalan Kurs Mata Uang ? 2. Mengapa perlu meramalkan kurs mata uang? 3. Apa syarat menghasilkan peramaln kurs mata uang yang akurat? 4. Apa teknik-teknik peramalan kurs mata uang ? 5. 1.3 Apa manfaat Peramalan Kurs Mata Uang ? Tujuan Pembahasan 1. Untuk Mengetahui Pengertian Peramalan dan Kurs Mata Uang. 2. Untuk Mengetahui mengapa perlu Peramalan Kurs Mata Uang. 3. Untuk Mengetahui Syarat untuk menghasilkan peramalan kurs mata uang yang akurat. 4. Untuk Mengetahui Teknik – teknik peramalan kurs Mata Uang . 5. Untuk mengetahui pendekatan –pendekatan kurs mata uang Manajemen Keuangan Internasional 5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Peramalan dan Kurs Mata uang 1. Pengertian Peramalan Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan datang.Peramalan Merupakan Sebuah alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efisien dan efektif Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran Kuantitas,Kualitas, Waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. 2. Pengertian Kurs Mata Uang Nilai Tukar Mata Uang yang lainnya disebut Kurs, Menurut Paul R Krugman dan Maurice (1994 : 73) adalah Harga sebuah Mata Uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Menurut Nopirin (1996 : 163) Kurs adalah Pertukaran antara dua Mata Uang yang berbeda, maka akan mendapat perbandingan nilai/harga antara kedua Mata Uang tersebut. Menurut Salvator (1997 : 10) Kurs atau Nilai Tukar adalah Harga suatu Mata Uang terhadap Mata Uang lainnya 2.2 3 Perlunya Peramalan Kurs Mata Uang Proyeksi mengenai kurs mata uang ternyata memegang peranan yang sangat penting dalam penetapan kebijakan – kebijakan operasi . Beberapa kebijakan tersebut antara lain: 1. Kebijakan pemagaran risiko (hedging decision). 2. Kebijakan pendanaan jangka pendek. 3. 4. 5. Kebijakan investasi jangka pendek. Kebijakan penganggaran modal (capital budgeting). Kebijakan pendanaan jangka panjang. 6. Penaksiran pendapatan Manajemen Keuangan Internasional 6 2.3 Syarat – Syarat untuk menghasilkan Peramalan Kurs Mata Uang Ada beberapa kriteria yang dipenuhi untuk menghasilkan peramalan yang akurat.Namun Tidak semua kriteria tersebut harus dipenuhi, tergantung pada situasi dan kondisi peramalan. Kriteria tersebut adalah: 1. Adanya model peramalan superior yang memiliki penggunaan eksklusif. 2. Adanya akses informasi yang konsisten. 3. Adanya deviasi yang kecil dari peramalan. 4. Adanya prediksi yang tepat terhadap intervensi pemerintah di pasar valuta asing. 2.4 Teknik – Teknik Peramalan Kurs Mata Ada empat kelompok umum teknik peramalan yang sering digunakan, yaitu: 1. Peramalan Teknis. Peramalan ini menggunakan data tingkat kurs historis dan kadang kala peramalan ini dilakukan hanya dengan pengamatan data tanpa menggunakan perhitungan statistik. Namun tidak jarang pula perhitungan statistik disertakan dalam peramalan. Selain itu, juga ada beberapa model time series yang digunakan untuk pengujian moving average sehingga para peramal dapat melakukan interpretasi yang berdasarkan pada hasil pengujian tersebut. Model peramalan teknis ini telah banyak dibuktikan kegunaannya di berbagai pasar valuta asing. Namun model yang cocok untuk satu pasar belum tentu cocok bila diterapkan di pasar yang lain, dan walaupun model peramalan teknis ini sangat beragam namun hasil pengujian membuktikan bahwa tidak ada satupun model yang sangat menghasilkan keuntungan yang konsisten. 2. Peramalan Fundamental. Peramalan ini didasarkan pada hubungan fundamental antara variabel ekonomi dan tingkat kurs. Dengan pemberian nilai tertentu pada variabel – variabel Manajemen Keuangan Internasional 7 nilai, maka perusahaan dapat mengembangkan proyeksi tingkat kurs di masa yang akan datang. Peramalan dilakukan dengan cara memberikan penilaian subjektif pada tingkat di mana pergerakan variabel ekonomi secara umum akan mempengaruhi tingkat kurs. Bahwa peramalan terhadap nilai pound hanya dipengaruhi oleh dua faktor: 1. 2. Inflasi di Amerika Serikat relatif terhadap inflasi di Inggris. Pertumbuhan pendapatan di Amerika Serikat relatif terhadap pertumbuhan pendapatan di Inggris. Keterbatasan peramalan fundamental Peramalan fundamental memiliki empat keterbatasan, yaitu: 1. 2. Ketidakpastian pengaruh suatu faktor pada waktu tertentu. Diperlukannya peramalan untuk faktor – faktor yang memiliki pengaruh langsung pada nilai kurs. 3. Tidak semua faktor yang relevan dimasukkan dalam model. 4. Adanya perubahan sensitivitas pergerakan mata uang sepanjang waktu hal ini disebabkan karena tidak ada satu pun yang konsisten di pasar sepanjang waktu selain perubahan itu sendiri, sehingga nilai – nilai koefisien di dalam model regresi akan selalu berubah. Kelemahan – kelemahan ini membuktikan bahwa secanggih apapun model peramalan, tetaplah tidak ada jaminan bahwa model tersebut selalu konsisten dalam hasil peramalannya. Selalu ada probabilitas terjadinya kesalahan. 3. Peramalan Metode Market - based. Metode ini menggunakan indikator – indikator pasar yang biasanya didasarkan pada (1) kurs spot atau (2) kurs forward. Alasan mengapa kurs spot digunakan sebagai dasar peramalan market based dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut. Bila diasumsikan bahwa poundsterling akan mengalami apresiasi Manajemen Keuangan Internasional 8 terhadap dolar, maka hal ini dapat mendorong spekulator untuk membeli pound dengan dolar, dan dengan demikian akan makin mempercepat apresiasi, begitu pula sebaliknya. Alasan mengapa kurs forward juga dapat digunakan sebagai dasar peramalan market based dapat dijelaskan sebagai berikut. Misalnya, harga 1,4 dolar sama dengan 1 pound dan dalam 30 hari mendatang diperkirakan menjadi 1,45 dolar. 4. Perpaduan (Mixed Forecasting) Mixed forecasting dapat dilakukan bila masing – masing teknik peramalan menjadi tingkat superioritas yang sama. Cara melakukan mixed forecast ini adalah dengan menimbang hasil proyeksi masing – masing teknik dengan total timbangan yang tinggi. Dan sebagai tambahannya dapat mengukur ketidakpastian dengan mengukur kisaran hasil peramalan– teknik yang digunakan. 2.5 Penentu Kurs 1. Teori Paritas Internasional Salah satu teori yang digunakan untuk menjelaskan kurs mata uang adalah teori paritas Daya beli (purchasing power parity) yang diperkenalkan oleh Cassel tahun 1918. teori paritas daya beli ini menghubungkan kurs valas denag harga –harga komoditi yang dinyatakan dalam uang lokal di pasar Internasional .hubungan antara kurs valas dan harga- harga komoditi doktrin paritas daya beli yaitu kurs valas akan cenderung menurun dengan proporsi yang sama dengan kenaikan harga. Model atau pendekatan kurs ini lebih relevan diaplikasikan guna mengamati pergerakan kurs dalam jangka panjang ketimbang dalam jangka pendek.Teori paritas daya beli memiliki dua bentuk yaitu paritas daya beli absolut dan paritas daya beli relatif. paritas daya beli absolut menyataka bahwa keseimbangan nilai mata uang dalam negeri terhadap nilai mata uang luar negeri merupakan salah satu prosentase perbandingan perubahan harga absolut dalam negeri sedang paritas daya beli relatif menyatakan bahwa kurs Manajemen Keuangan Internasional 9 valas merupakan suatu prosentase perbandingan perubahan harga Absolut dalam negeri terhadapa luar negeri. Paritas suku bunga (interes parity)merupakan teori uang paling dikenal dalam bentuk keuangan internasional. Doktrin suku bunga ini mendasarkan nilai kurs berdasarkan tingkat bunga antara negara yang bersangkutan.dalam negara dengan sistem kurs valas bebas ,tingkat bunga domestik (i) cenderung disamakan dengan tingkat bunga luar negeri (i*)dengan memperhitungkan perkiraaan laju depresiasi mata uang negara yang bersangkutan terhadap negara lain Misalakan suku bunga simpanan deposito dolar adalah 10 persen namun diperkirakan dolar akan mengalami depresiasi terhadap DM (mata uang jerman) sebesar 8 persen setahun kemudian.akibatnya perkiraan tingkat imbalan simpanan DM menjadi 4 persen per tahun, dan ini lebih tinggi dari pada perkiraan tingkat imbalan yang akan dihasilkan oleh simpanan dolar.sedangkan para penabung selalu memilih simpanan valuta asing yang menawarkan perkiraan tinggi maka tidak ada seorangpun akan mempertahankan simpanan dolar.malainkan para pemilik simpanan dolar akan berusaha menjualnya dan menggantinya dengan simpanan DM padaakhirnya ini akan mengakibatkan berkurangnya penawaran dolar (karena permintaannya merosot dan kelebihan simpanan Dm dalam pasar valuta asing. 2.6 Pendekatan Perdagangan Terhadap Pembentukan Kurs Salah satu model kurs tradisional yang sangat penting didasarkan pada kajian terhadap arus pertukaran barang dan jasa atau Negara .Artinya model ini melihat bahwa nilai tukar atau kurs antara dua mata ung dari suatu negara ditentukan oleh besar kecilnya perdaganagan barang dan jasa yang berlangsung diantara kedua negara tersebut. Itulah sebabnya model ini lasim disebut sebagai pendekatan perdagangan (tradeapproach)atau pendekatan elastisitas terhadap pembentukan kurs (elasticity approach to change rate determination)menurut pendekatan ini kurs ekuilibrium adalah kurs yang Manajemen Keuangan Internasional 10 akan menyeimbangkan nilai impor dan ekspor dari suatu Negara. Jika nilai impor negara tersebut lebih besar ketimbang nilai ekspornya (artinya negara yang bersangkutan mengalami defisit perdagangan ), maka kurs mata uangnya akan mengalami peningkatan (artinya uangnya mengalami depresiasi atau penurunan nilai tukar)dan hal itu akan berlangsung secara cepat dalam sistem kurs mengembang pada saat ini. Peningkatan kurs (angka nominalnya) atau penurunan nilai tukar mata uang tersebut akan membuat harga dari berbagai komoditi ekspornya lebih murah bagi para importir atau pihak asing sadangkan berbagai produk barang dan jasa impor menjadi lebih mahal bagi penduduk domestik.Akibatnya,lambat laun ekspor negara tersebut akan mengalami kenaikan sedangkan impornya akan terus menurun sampai pada akhirnya nilai perdagangan Internasionalnya benar-benar seimbang ( impor sama dengan ekspor). Karena kecepatan proses penyesuain tersebut ditentukan oleh seberapa responsif atau elastis impor dan ekspor terhadap perubahanperubahan harga(kurs) maka pendekatan ini lebih populer dengan sebutan pendekatan elastisitas (elasticity approach) jika negara tersebut mendekati atau telah mendekati atau berada dalam kondisi full employment,maka didiperlukan depresiasi yang lebih besar atas nama uang negara tersebut demi menggeser sumber—sumber daya domestik ke produksi aneka komoditi yang diekspor dan aneka barang pengganti atau subsitusi impor.seandainya negara itu cukup jauh dari kondisi full employment, maka depresiasi yang diperlukan tidak terlalu besar.cara lai yang perlu ditempuh oleh negara tersebut untuk menyeimbangkan perdagangan dan memperbaiki nilai tukar internasional mata uangnya adalah dengan menerapkan kebijakan – kebijakan domestik tertentu dalam rangka mengurangi pembelanjaan (absorosi )domestik lebih menyisihkan lebih banyak sumber daya domestik demi menyisihkan lebih banyak sumber daya domestik untuk menghasilkan produk- produk ekspor dan subsitusi impor sehingga memungkinkan berfungsi nya pendekatan elastisitas. Manajemen Keuangan Internasional 11 2.7 Pendekatan Moneterterhadap Pembentukan Kurs Pendekatan moneter (monetary approuch)mempostulasikan atau menyatakan Bahwa kurs tercipta dalam prosespenyamanan atau penyeimbangan stok atau total permintaan dan penawaran mata uang Nasional di masingmasing Negara.penawaran uang disuatu negara diasumsikan dapat ditetapkan atau diciptakan secaa independen oleh otorita moneter dari negara yang bersangkutan, namun sebaliknya,permintaan uang sangat ditentukan oleh tingkat pendapatan riil dan harga-harga yang berlaku di negara tersebut ,maka akan semakin besar pula permintaan uang di negara tersebut karena setiap individu dan perusahaan memerlukan lebih banyak uang untuk membiayai transaksi hariannya.di lain pihak semakin tinggi suku bunga Manajemen Keuangan Internasional 12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan. Kurs adalah perbandingan nilai antar mata uang yang menunjukkan harga suatu mata uang jika dipertukarkan dengan mata uang pembandingnya. Nilai kurs mata uang dapat berubah-ubah setiaap saat. Kurs terbentuk jika permintaan terhadap suatu mata uang sama dengan penawarannya. Kondisi ini disebut sebagai keseimbangan kurs mata uang. Keseimbangan kurs mata uang ditentukan oleh interaksi berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah, laju inflasi relatif, tingkat pendapatan, relatif, tingkat bunga relatif, kontrol pemerintah, dan pengharapan pasar. Perubahan kurs mata uang merupakan hasil dari interaksi keseluruhan faktor. Pemahaman terdahap mekanisme pembentukan kurs mata uang sangat diperlukan untuk menjelaskan mengapa nilai suatu mata uang berapresiasi atau terdepresiasi. Selain itu, pemahaman tersebut juga bermanfaat untuk meramalkan perubahan kurs, dimana kemampuan ini dapat digunakan sebagai salah satu bekal untuk meraih keuntungan melalui spekulasi di pasar valuta asing. Manajemen Keuangan Internasional 13 DAFTAR PUSTAKA http://muhammad-toha93.blogspot.com/2014/05/makalah-peramalan kurs mata uang.html http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/05/makalah-tentang-peramalan kurs mata uang.html http://www.academia.edu/9857651/Makalah_Peramalan Kurs mata uang?login=&email_was_taken=true https://dwisetiati.wordpress.com/2011/10/24/Peramalan kurs mata uang/ http://asihsekar07.blogspot.com/2013/02/peramalankurs mata uang.html Manajemen Keuangan Internasional 14 Pertanyaan dari Kelompok Manajemen Keuangan Internasional 15 Manajemen Keuangan Internasional 16