KEGIATAN SOSIALISASI LEMBAGA SOSIAL KEMASYARAKATAN dan PARTAI POLITIK TENTANG HIBAH DAN BANSOS PADANG 2017 UNDANGAN PERSERTA UNDANGAN PERMINTAAN NARASUMBER DAFTAR HADIR PESERTA DOKEMENTASI KEGIATAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI LEMBAGA SOSIAL KEMASYARAKATAN DAN PARTAI POLITIK TAHUN 2017 I. DASAR PEMIKIRAN Organisasi adalah sekumpulan orang atau kelompok untuk mencapai sutau tujuan tertentudengan cara tertentu dan aturan tertentu. Secara umum tujuan daripada organisasi adalah untuk mencapai tujuan individu yang dilaksanakan dengan cara berkelompok. Jenis daripada organisasi sangat beragam, seperti : organisasi keluarga, organisasi masyarakat,organisasi sekolah, organisasi politik, organisasi internasional dan lain sebagainya. Setiap jenis organisasi ini mempunyai tujuan dan mekanisme yang berbeda-beda. Organisasi masyarakat adalah organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan masyarakat dalam mencapai tujuan untuk kepentingan bersama suatu masyarakat tertentu. Organisasi ini mempunyai badan hukum yang jelas yang tertuang dalam undang-undang Dasar 1945 pasal 28 Lembaga swadaya masyarakat secara umum diartikan sebagai sebuah organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatannya. Menurut Budi Setyono, LSM merupakan lembaga/organisasi non partisan yang berbasis pada gerakan moral (moral force) yang memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan politik. LSM dipandang mempunyai peran signifikan dalam proses demokratisasi. Jenis organisasi ini diyakini memiliki fungsi dan karakteristik khusus dan berbeda dengan organisasi pada sektor politik pemerintah maupun swasta (private sector)sehingga mampu menjalankan tugas tertentu yang tidak dapat dilaksanakan oleh organisasi pada dua sektor tersebut. Berbeda dengan organisasi politik yang berorientasi kekuasaan dan swasta yang berorientasi komersial, secara konsepsional LSM memiliki karakteristik yang bercirikan: nonpartisan, tidak mencari keuntungan ekonomi, bersifat sukarela, dan bersendi pada gerakan moral. Ciri-ciri ini menjadikan LSM dapat bergerak secara luwes tanpa dibatasi oleh ikatan-ikatan motif politik dan ekonomi. Ciri-ciri LSM tersebut juga membuat LSM dapat menyuarakan aspirasi dan melayani kepentingan masyarakat yang tidak begitu diperhatikan oleh sektor politik dan swasta. Sistem politik Indonesia,di dalamnya terdapat partai politik sebagai pilar utama yang menjadi alat politik rakyat untuk melakukan perubahan,karena partai politik telah dijamin dengan undang-undang menjadi media bagi rakyat untuk terlibat dalam kekuasaan. Partai politik digunakan sebagai sarana perubahan kearah yang lebih baik. Namun yang terjadi saat ini rakyat belum merasakan kesejahteraan seperti yang diinginkan. Partai politik termasuk lembaga-lembaga politik kenegaraan lainnya dianggap lemah dalammenjalankan fungsi kontrol terhadap pemerintahan yang berkuasa sehinggamembiarkan terjadinya dominasi dan manipulasi Negara terhadap masyarakat. Dari sinilah gerakan LSM muncul secara alami sebagai reaks iatas kondisi sosial politik termasuk kondisi ekonomi Namun dalam sistem politik yang demokratis, LSM dan pemerintah dapat bersama-sama memberikan sumbangan penting dalam hal peningkatan hak-hak rakyat. Perubahan yang dibawa era reformasi menyebabkan wajah kekuasaan menjadi tidak sesolid dulu, sehingga masyarakat mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk mengungkapkan pikiran dan tuntutannya. Dengan kehidupan politik yang lebih demokratis saat ini, membuat banyak LSM mulai meninggalkan strategi konfrontatif dengan pemerintah, dengan cara berusaha menjalin kerjasama dengan pemerintah ketika peluang politik tersedia. LSM saat ini tidak lagi memandang pemerintah setajam dulu,meskipun demikian masih terdapat kesadaran luas dikalangan LSM bahwa pemerintah tetap potensial menjadi pengekang rakyat. Lembaga swadaya masyarakat mempunyai peran yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Termasuk perannya dalam membantu melindungi hak-hak masyarakat yang tidak terlindungi atau mendapat perlindungan yang tidak maksimal dari pemerintah. Hak-hak masyarakat Sangat dekat kaitannya dengan perlindungan yang diberikan oleh pemerintah.Bentuk perlindungan yang diberikan dapat berupa peraturan perundang-undangan yang memiliki kekuatan hukum pasti. Hibah adalah pemberian uang /barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat atau pemerintah daerah lain,badan usaha milik Negara/badan usaha milik daerah, badan,lembaga dan organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia,yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya,bersifat tidak wajib dan tidak mengikatserta tidak terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah . Bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa uang/barang dari pemerintah daerah kepada individu,keluarga kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial Didalam pelaksanaan pemberian bantuan sosial dan hibah masih dapat ditemukan di lapangan tidak tepat sasaran , Dengan melihat realita tersebut diatas Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik kota Padang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Pemberdayaan Lembaga Sosial kemasyarakatan dan Partai Politik Tahun 2016 dengan tema “ Meningkatkan Peran Partai Politik dan Lembaga Sosial Kemasyarakatan dalam mendukung program Pemerintah melalui Akuntabilitas Pelaporan “ II. DASAR HUKUM 1. Undang-undang nomor 32 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara tahun 2014 nomor 224,Tambahan Lembaran Negara nomor 5587);sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang nomor 2 tahun 2015 (Lembaran Negara tahun 2015 nomor 24 tambahan Lembaran Negara 5657 ). 2. Undang-undang nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik (Lembaran Negara Tahun 2008 nomor 2, Tambahan Lembaran Negara nomor 4801) sebagaimana telah diubah dengan Undangundang nomor 2 tahun 2011 tentang Perubahan atas Undangundang nomor 2 tahun 2008 tentang Partai politik (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2011 nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5189) 3. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Padang (Lembaran Teknis Daerah Kota Padang (Lembaran Daerah Tahun 2008 nomor 17sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 15 Tahun 2012 (Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 15) 4. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 104 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun Anggaran 2017( Berita Daerah Tahun 2017 nomor 104); 5. Keputusan kepala Kantor Kesbangpol Kota Padang no 200..VIII.83.a/Kesbangpol/2017 tanggal 17 Maret 2017 tentang Panitia Penyelenggaraan Pemberdayaan LSK dan Partai Politik Tahun 2017 III. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud Memberdayakan Lembaga Sosial Kemasyarakatan dan Partai Politik untuk berperan serta dalam berbagai program pembangunan kehidupan Demokratis di Tengah-tengah masyarakat Kota Padang 2. Tujuan Setelah dilaksanakan kegiatan Pemberdayaan ini diharapkan kiranya secara bertahap dapat meningkatkan pemahaman peserta tentang alur dan prosedur dana hibah serta pelaporannya. IV. TEMA DAN SIFAT KEGIATAN 1. Tema “Melalui Akuntabilitas Pelaporan Keuangan Daerah Kita Wujudkan Pembangunan Kota Padang”. 2. Sifat kegiatan Berupa Sosialisasi dan dilaksanakan dalam 1 Hari V. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Dilaksanakan pada Tanggal 22 Maret 2017 bertempat di Ruangan Bagindo Aziz Chan Kompleks Balaikota Aie Pacah Padang yang dibuka oleh Bapak Suardi SH. M.Hum Staf Ahli Bidang Politik dan Kemasyarakatan VI. JUMLAH PESERTA Diikuti sebanyak 75 Orang peserta terdiri dari unsur Partai Politik ,Ormas, Yayasan, OKP. Cabor dan penerima bantuan sosial perorangan Se Kota Padang VII. RANGKAIAN KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Lembaga Sosial Kemasyarakatan dan Partai Politik dilakukan dalam bentuk ceramah berupa penyampaian materi dilanjutkan dengan diskusi berupa tanya jawab oleh peserta dan dipandu oleh moderator dengan materi dan nara sumber sebagai berikut : 1. Prosedur dan tata cara pengajuan dana hibah dan bansos oleh Kepala BPKA Kota Padang 2. Sosialisasi peraturan BPK RI Nomor 2 Tahun 2015 dan Permendagri Nomor 6 Tahun 2017 oleh Kepala BPKP RI Perwakilan Sumbar 3. Partisipasi penerima hibah dan bansos dalam mendukung pembangunan oleh Kepala Badan Kesbangpol Prop. Sumatera Barat 4. Sistem pelaporan dana hibah dan bansos oleh kepala Inspektorat Kota Padang 5. Pelaksanaan hibah dan bansos dipandang dari sisi hukum oleh kepala kejaksaan negeri padang Didalam pelaksanaan kegiatan begitu antusiasnya peserta dalam Tanya jawab karena peserta yang kita undang merupakan penerima hibah dan bansos tahun 2017 dan mereka berharap dalam penerimaan hibah dan bansos ini tidak terjadi kesalahan administrasi pelaporan Sesi Tanya jawab Forum kota sehat (Ramani ) ditujukan kepada Kesbangpol. Propinsi Sumatera Barat. - Pertanyaan : Seperi apa pelaporan yang baik dana hibah digunakan agar tidak tersangkut hukum?? - Jawab: Format laporan pertangungjawaban dana hibah berdasarkan Latar Belakang, Dasar Hukum, Tujuan dan Bukti-bukti pengeluaranan dana serta dokumentasi kegiatan. Majelis talim (Tati ) ditujukan kepada Inpektorat Kota Padang - Pertanyaan : Format laporan bagaimana dan jika terjadi perubahan RAB dalam tahun berjalan apakah bisa dirobah atau ditukar?? - Jawab: Sebelum APBD tahun 2017 disahkan sudah ada format laporannya. Perubahan RAB tidak bisa dilakukan karena pada saat merealisasikan harus sesuai dengan proposal dan harus ada konfirmasi perubahan tujuan dan sasaran ke OPD pengelola hibah. Pertanggungjawaban keuangan harus menurut SAB yang berlaku dan kalau tidak ada SAB maka akan dilihat menurut kewajaran pasar. Dan apabila kelebihan harga maka dana tersebut akan disetor kembali. Tambahan dari Kejaksaan ; Perubahan boleh dilakukan dengan alasan yang bisa dipertanggungjawabka. Nilai di atas 200 juta harus dilelang melalui ULP Kota Padng. Forum nelayan (Anwar) kepada Kejaksaan Negeri Padang - Pertanyaan: Bagaimana pengawasan secara langsung dari pemerintah ke Forum Nelayan sesuai Undang-undang. - Jawab: Pemerintah memfasilitasi layak atau tidaknya penerimaan hibah oleh SKPD terkait. Apabila tidak ada Badan Hukum / SKT apakah berhak mendapatkan dana hibah. - Jawab: Ada Kelompok hibah tertentu yang Apabila Tidak ada Badan Hukum / SKT dapat menerima hibah sesuai dengan aturan yang berlaku. Apabila tidak ada SKT berhak dalam pengusulan penerimaan hibah pada SKPD terkait. Kelompok Nelayan harus ada SKT. Partai Amanat Nasional (Hendrik Margaret) - Pertanyaan: Bagaimana system rekomendasi dana hibah. - Jawab: Salah satu untuk mendapatkan dana hibah adalah ormas harus berbadan hukum dan Kesbangpol memfasilitasi Proposal yang masuk, dalam penggangaran dana hibah dan bansos harus tepat sasaran. VIII. HASIL YANG DIHARAPKAN Dengan dilaksanakan pemberdayaan Lembaga Sosial Kemasyarakatan dan Partai Politik ini diharapkan dapat meningkatkan kehidupan yang demokratis ditengah-tengah masyarakat dan secara bertahap meningkatkan kesadaran dan pemahamam masyarakat terhadap hak dan kewajiban di era otonomi daerah IX. PEMBIAYAAN Seluruh pembiayaan yang timbul dibebankan sepenuhnya pada APBD Kota Padang Dokumen Pelaksanaan Anggaran Kantor Kesbangpol Kota Padang Tahun Anggaran 2017 kegiatan Pemberdayaan Lembaga Sosial Kemasyarakatan dan Partai Politik Tahun 2017 dengan nomor rekening 1.19.01.21.08.5.2.01.01. X. SUSUNAN PANITIA Terlampir XI. PENUTUP Demikianlah laporan pelaksanaaan kegiatan Sosialisasi pemberdayaan lembaga sosial kemasyarakatan dan Partai Politik disampaikan untuk dapat dipergunakan sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan bagi Pemerintah Kota Padang dalam rangka pemberdayaan lembaga Sosial Kemasyarakatan dan Partai Politik KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KEPALA, d.t.o MURSALIM, AP., M.Si. NIP. 19740608 199311 1 001