KELAS MUSCI(LUMUT DAUN) Oleh Bella Pertiwi (1513024061) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut yang apakah secara khas tinggi 1-10cm (0.4-4 inchi), meskipun beberapa jenis adalah banyak lebih besar. Mereka biasanya tumbuh berdekatan bersama-sama di dalam keset / dasar, perdu atau di tempat rindang. Mereka tidak mempunyai bunga atau biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Pada lumut tertentu menghasilkan capsule spora yang nampak seperti paruh yang dilahirkan pada tangkai tipis. Ada kira-kira 10,000 jenis lumut digolongkan pada Bryophyta. Divisi Bryophyta dahulu mencakup tidak hanya lumut, tetapi juga liverworts dan hornworts. Sekarang ini lain, dua kelompok Bryophyta adalah ditempatkan dalam divisi tersendiri.Tumbuhan Bryophyta merupakan tumbuhan yang paling primitive yang tidak memiliki akar sesungguhnya, batang, atau tangkai. Mereka sejak lima ratus juta tahun.Bryophyta merupakan tumbuhan kecil, herbaceous yang tumbuh tertutup, selalu berkumpul menjadi alas bebatuan, tanah, ataupun menjadi epifit pada batang dan cabang tanaman.Bryophita memiliki beberapa kelas diantaranya adalah lumut hati,lumut daun dan lumut tanduk yang berbeda satu sama lainnya baik dari segi morfologi maupun pemanfaatan di kehidupan. Lumut sejati atau disebut juga Lumut daun atau Bryophyta juga nama lainnya yaitu Musci adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena bentuk tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang memiliki bagian akar(rizoid),batang dan daun. Lumut ini merupakan kelompok lumut terbanyak dibandingkan lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu species. Kurang lebih terdapat 12.000 jenis lumut daun yang ada di alam ini. Lumut daun merupakan tumbuhan kecil yang mempunyai batang semu dan tumbuhnya tegak. Lumut ini tidak melekat pada substratnya, tetapi mempunyai rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Bentuk daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral. 1.2 Tujuan Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana struktur dan perkembangan dari lumut daun serta perbedaan antara spesies yang termasuk ke dalam lumut daun. II. PEMBAHASAN 2.1 Ciri-Ciri Karakteristik Musci Lumut daun memiliki ciri-ciri diantaranya adalah tubuhnya masih berupa thallus,gametofit tumbuh tegak atau merayap, mempunyai daun, batang dan rhizoid multiseluler.Selain itu,daunnya hanya terdiri dari satu lapis sel dengan rusuk tengah, tersusun spiral atau melingkari batang. Kapsul bagian bawah fotosintetik(memiliki kemampuan untuk fotosintesis) dan mempunyai stomata.Kapsul dari lumut daun juga mempunyai kolumela yaitu jaringan pusat kapsul yang bersifat steril.Tangkai lumut daun memiliki struktur yang kuat dan bertambah panjang secara perlahan selama perkembangan kapsul. (http://lumutdaun07.blogspot.com/) Pada lumut daun yang homotalik dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu : 1. Paroisis (paroicous), anteridia dan arkegonia terletak pada cabang yg sama tapi dalam kelompok yang berbeda. 2. Autoisis (autoicous), bila anteridia dan arkegonia terletak pada cabang yang berbeda. 3. Sinosis (sinoicous), apabila anteridia dan arkegonia terletak pada kelompok dan cabang yang sama. Kapsul lumut daun dibedakan menjadi bagian-bagian yang disebut : 1. Apofise, yang merupakan penggelembungan ujung seta. 2. Kotak atau teka, di dalamnya dibentuk spora. 3. Tutup atau operkulum, ini tidak selalu ada pada lumut daun, antara tutup dan dinding kotak terdapat anulus. Pada lumut daun, alat-alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang atau ujung cabangcabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Ada lumut daun yang bersifat banci atau berumah satu, yaitu jika terdapat anteridium dan arkegonium, sedangkan yang bersifat berumah dua jika kumpulan anteridium dan arkegonium terpisah tempatnya. Apabila anteridium ini sudah masak, maka akan membuka pada ujungnya, hal ini terjadi karena sel-sel dinding yang letaknya di ujung menjadi berlendir dan mengembang sehingga kutikulanya pecah. Hal tersebut juga terjadi pada arkegonium yang sel telurnya telah siap untuk dibuahi. Pada arkegonium, tepi bagian dindingnya terbuka dan akan membengkok ke luar dan berbentuk seperti corong. Apabila ada hujan, air ini sangat membantu spermatozoid menuju sel telur, dan sel telur ini menghasilkan sakarose untuk menarik spermatozoid dan gerakannya disebut sebagai gerak kemotaksis. Setelah terjadi pembuahan, akan terbentuk zigot, selanjutnya akan berkembang menjadi embrio kemudian berkembang menjadi sporofit. Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk protonema. Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof, bercabang-cabang, dan dapat dilihat dengan mata biasa karena mirip seperti hifa cendawan. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut. Terjadinya kuncup diawali dengan adanya tonjolantonjolan ke samping pada cabang protonema. Lama-kelamaan pada ujungnya akan terjadi sel berbentuk piramida yang meristematik. Jika sel piramida terputus, akan tumbuh anakan baru dari sel tersebut. Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang berisi spora. Pada sporogonium muda, ruang sporanya diselimuti oleh jaringan asimilasi dan dibatasi oleh epidermis dari udara luar. Kolumela inilah yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan air bagi spora yang baru terbentuk. Di bawah kapsul spora terdapat mulut kulit. Susunan kapsul yang telah masak sangat khusus hal ini ditandai dengan mudahnya kapsul pecah sehingga spora terhambur keluar. Dengan bantuan seta, kapsul dapat terangkat sehingga spora yang terhambur mudah tertiup angin. Perkembangan embrio lebih cepat dari perkembangan dinding sel arkegonium sehingga embrio bertambah panjang dan menyebabkan robeknya dinding arkegonium. Bagian atas yang tetap menyelubungi kapsul spora disebut kaliptra dan bagian bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta yang disebut vaginula. (http://princeoftexas.blogspot.com/2013/02/) 2.1 Habitat dan Peranan Lumut Daun Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air. Kebanyakan lumut ini tumbuh di rawarawa yang membentuk rumpun atau bantalan yang dari tiap-tiap tahun tampak bertambah luas sedangkan bagian bawah yang ada dalam air mati berubah menjadi gambut yang membentuk tanah gambut. Jenis tanah ini bermanfaat untuk menggemburkan medium pada tanaman pot dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Karena habitatnya sangat luas, maka tubuhnya pun mempunyai struktur yang bermacam-macam. Di daerah kering, badan lumut ini dapat berbentuk seperti bantalan, sedangkan yang hidup di tanah hutan dapat berbentuk seperti lapisan permadani. Lumut di daerah lahan gambut dapat menutupi tanah sampai tanah tetapi justru banyak melindungi tanah dari penguapan air yang terlalu besar. (http://anindithya.blogspot.com/2012/07/) 2.2 Pembagian Musci(Lumut Daun) Musci dibedakan ke dalam 3 bangsa yaitu: 1.Bangsa Andreaeales Bangsa ini hanya memuat satu suku, yaitu suku Andreaeaceae, dengan satu marga Andreaea. Protonema berbentuk pita yang bercabang-cabang. Kapsul spora mula-mula diselubungi oleh kaliptra yang bentuknya seperti kopyah bayi. Jika sudah masak pecah dengan 4 katup-katup. Kolumela diselubungi oleh jaringan sporogen. Contoh-contoh: Andreaea petrophila, Andreaea rupestris (Tjitrosoepomo,Gembong.2005) Daun-daun pada bangsa Andreales tersusun spiral rapat dan menutupi batang.Gametangium terdapat pada ujung cabang terdiri anteridium dan arkegonium terdapat cabang yang berbeda.Sporangium terdiri dari kaki dan kapsul.Tumbuhan pada bangsa ini berwarna hijau kehitaman dengan rhizoid menancap di substrat.Bangsa ini juga memiliki daun lebat dengan 3 daun setiap kelompok serta dapat bersifat monoceous atau dioceous. Contoh bangsa Andreales: 1. Andreaea petrophila Divisi : Bryophyta Classis : Musci Ordo : Andreaeales Famili : Andreaeaceae Genus : Andreaea Species : Andreaea petrophila Morfologi dari spesies tersebut adalah memiliki talus yang bersifat radial, mempunyai bagian seperti batang dengan 3 baris bagian-bagian serupa daun. Alat-alat kelamin terdapat diantara bagian-bagian seperti daun-daun, letaknya pada ujung bagian yang seperti batang. Sporogonium terdapat pada sisi punggung, dan pada beberapa jenis diliputi oleh periketium. Protonema berbentuk pita yang bercabang-cabang serta kolumela diselubungi oleh jaringan sporogen.Lumut ini berkembang biak secara aseksual dan seksual yang berlangsung secara bergiliran.Biasanya ditemukan di area sedikit cahaya / ringan dan lembab dapat menyerap air yang berlebih, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. 2.Bangsa Sphagnales (Lumut Gambut) Ciri dari bangsa ini adalah hidup di rawa-rawa atau di daerah banyak air, membentuk rumpun atau bantalan. Protonema berbentuk daun kecil dengan tepi daun yang bertoreh, terdiri atas satu lapis sel, menempel pada alas dengan rizoid. Tiap protonema hanya akan membentuk satu gametofor. Gametofor terdiri atas batang-batang yang bercabang dengan daun-daun. Tidak ada rusuk tengah pada daun dan gametofor tidak mempunyai rizoid.Daun lumut gambut tersusun atas sel-sel yang berkloroplas dan sel-sel yang mati dan kosong serta memiliki batang bercabang-cabang tegak dan membentuk roset di ujung.Gametangium bangsa Sphagnales terdapat pada cabang-cabang yang khusus. Cabang yang mendukung anteridium ini terdapat pada ketiak daun, sedangkan cabang yang mendukung arkegonium terdapat pada ujung cabang.Sporogonium bertangkai pendek dengan kaki haustorium(alat serap zat hara) yang kemudian berkembang menjadi pseudopodium.Seta hanya merupakan lekukan antara kaki dan kapsul. Kapsul spora mempunyai tutup tetapi tidak terdapat peristom. Kolumela berbentuk setengah bola. Contoh bangsa Sphagnum: Divisi : Bryophyta Kelas : Bryopsida Bangsa : Sphagnales Suku : Sphagnaceae Marga : Sphagnum Jenis : Sphagnum fimbriatum Ciri Sphagnum fimbriatum: Spora bersifat fototrop positif, banyak bercabang-cabang, dan terlihat seperti hifa cendawan yang berwarna hijau. Alat kelamin terkumpul di ujung batang atau cabang, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya di paling atas.Hidup di tempat-tempat berawa-rawa dan membentuk rumpun atau bantalan, pada bagian bawah yang ada di dalam air mati dan berubah menjadi gambut. Protonema merupakan suatu badan berbentuk daun kecil, tepinya bertoreh-toreh dan hanya terdiri dari satu sel saja.Batangnya bercabang-cabang dan membentuk roset pada ujungnya.Setelah pembuahan, kaki selau memanjang seperti tangkai dan dinamakan pseudopodium.Kapsul spora mempunyai tutup yang akan membuka, jika spora sudah masak. 3.Bangsa Bryales Pada bangsa ini kapsul sporanya telah menyapai diferensiasi yang paling mendalam. Sporogoniumnya mempunyai satu tangkai yang elastis, yang dinamakan seta. Tangkai dengan kaki porogoniumnya tertanam dalam jaringan tumbuhan gametofitnya. Pada ujung tangkai terdapat kapsul sporanya yang bersifat radial atau dorsiventral dan mula-mula diselubungi oleh kaliptra. Menurut cara pertumbuhannya Bryales dibedakan dalam 2 golongan yaitu yang tumbuh ortotrop dan yang tumbuh plagiotrop. Pada yang tumbuh ortotrop pertumbuhan diakhiri dengan pembentukan arkegonium, dan sporogonium yang terjadi dari arkegonium itu berdiri pada ujung batang lumut, oleh sebab itu lumut ini dinamakan lumut yang akrokarp. Pada yang tumbuh plagiotrop, batang pokoknya mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas, dan arkegonium serta sporongiumnya terdapat pada cabang – cabang pendek. Dalam taksonomi,Bryales lazimnya dibedakan atas dasar sifat-sifat peristomnya sebagai berikut: 1.Arthrodontae Arthrodontae dibedakan lagi dalam 2 kelompok, yaitu Eubryales ascrocarpi dan Eubryales pleurocarpi . Dalam Eubryales ascrocarpi termaksud antara lain suku Rhizogoniaceae,termaksud jenis-jenis lumut yang heterogen dengan perkembangan yang berbeda-beda. Dalam kelompok Eubryales pleurocarpi termaksud antara lain suku Hypnodendraceae, habitusnya seperti pohon kecil, batang primer merayap seperti rimpang, batang sekunder berkayu, kapsul spora agak besar. Contohnya: Hypnodendron reinwardtii, H. junghuhnii, Mniondendron divaricatum. 2.Nematodonteae Gigi-gigi peristom terdiri atas sel-sel utuh, tidak bergaris-garis. Didalamnya tergolong suku Polytrichaceae, lumut yang umurnya lebih dari setahun, daun-daun sempit, pada sisi perut tulang daun seringkali terdapat lamella yang membujur. Kapsul spora tegak atau mendatar. Protonema Georgia pellucida bersama dengan suatu ganggang hijauCoccomyxa dapat membentuk suatu organisme yang menyerupai Lichenes dan dinamakan Botrydina. Jika kita membuat tinjauan mengenai seluruhnya, maka yang pantas kita perhatikan ialah adanya pergiliran keturunan yang spesifik. Gametofit yang haploid, yang menghasilkan anteridium dan archegonium menjadi inang sporofit yang diploid. Sporofit mempunyai habitat yang sama sekali berbeda dengan gametofitnya. Susunan tubuhnya dalam beberapa hal telah memperlihatkan suatu penyesuaian terhadap kehidupan di darat, tetapi karena belum mempunyai jaringan-jaringan pengangkut yang sempurna, belum dapat tumbuh sampai jauh dari permukaan tanah. Dugaan bahwa Bryophyta secara filogenetik berasal dari algae menjumpai banyak kesulitan-kesulitan. Antara Chlorophyceae/Characeae pada pihak Algae dan Bryophytatidak ditemukan bentukbentuk peralihan. Tetapi untuk menganggap Bryophyta yang mempunyai klorofil itu sebagai keturunan Phaeophyceae rasanya pun janggal. MungkinBryophyta itu berasal dari ganggang hijau dari zaman purbakala yang telah mempunyai susunan gametangium seperti Phaeophyceae, tetapi bukti-bukti untuk memperkuat dugaan itu sama sekali tidak. III. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang didapat mengenai lumut daun ini antara lain : Lumut daun (Pogonatum sp dan Sphagnum) merupakan bentuk thallus seperti tumbuhan kecil yang mempunyai batang semu tegak dan lembaran daun tersusun spiral. Hidupnya berkelompok, menempel pada tembok, batu dan tanah atau banyak ditemukan pada tempat yang lembab atau basah. Lumut daun (Pogonatum sp dan Sphagnum) generasi gametofitnya terbentuk dari protonema yang tumbuh menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, yang dapat dibedakan bentuk daun, batang dan akarnya. Organ pada tumbuhan Pogonatum sp terdiri atas daun semu, batang semu, dan akar semu (rhizoid). Lumut daun (Pogonatum sp dan Sphagnum) ini mempunyai bagian yang menyerupai batang dan daun berklorofil. Baik batang maupun daun belum mempunyai jaringan pengangkut. Daunnya berwarna hijau, karena mengandung klorofil yang berguna untuk berfotosintesis, bentuknya kecil dan tersusun selapis sel yang kecil, sempit dan panjang seperti jala. Diantaranya terdapat sel-sel mati yang berbentuk spiral berfungsi sebagai tempat persediaan air. Batang pada Lumut daun (Pogonatum sp dan Sphagnum) berbentuk silindris, belum terdapat jaringan pembuluh, sel-sel batang tersusun memanjang, Pada ujung/pucuk tumbuhan terdapat alat perkembangbiakan seksual berupa kotak spora (spora) yang terdiri dari anteridium dan arkogenium. Pada ujung batang terlihat adanya sporangium, yaitu kapsul yang mencuat ke atas pada arkogenium, sebagai tempat pembelahan meosis terjadi dan spora haploid berkembang. Alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang atau pada ujung cabangnya, Sel telur dan sel spermatozoid yang diproduksi oleh antheridium dan arkhigenium Zigot akan membelah beberapa kali sehingga terbentuk embrio yang tumbuh menjadi sporongium (badan penghasil spora) atau tumbuhan penghasil spora (sporofit). DAFTAR PUSTAKA Tjitrosoepomo,Gembong. 2005. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Anindithya. 2012. Peranan Lumut Daun. Diunduh dari http://anindithya.blogspot.com. Pada tanggal 4 Mei 2013 pukul Anonim. 2010. Lumut Daun. Diunduh dari http://lumutdaun07.blogspot.com. Pada tanggal 3 Mei 2013 pukul 23.00 WIB. Anonim. 2013. Perkembangan Lumut Daun. Diunduh dari http://princeoftexas.blogspot.com. Pada tanggal 4 Mei 2013 pukul 20.40 WIB