Perbub nomor 36 Tahun 2013 - BPK RI Perwakilan Propinsi Nusa

advertisement
BUPATI BIMA
PERATURAN BUPATI BIMA
NOMOR 36 TAHUN 2013
TENTANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BIMA,
Menimbang
:
a. bahwa
untuk
menjamin
keterjangkauan
dan
ketersediaan,
kualitas
pelayanan
umum/dasar yang diberikan oleh rumah sakit
umum daerah Bima kepada masyarakat secara
merata,
perlu
ditetapkan
standar
pelayanan
minimal;
b. bahwa
berdasarkan
dimaksud
pada
Peraturan
Bupati
pertimbangan
huruf
a,
tentang
sebagaimana
perlu
menetapkan
Standar
Pelayanan
Minimal pada Rumah Sakit Umum Daerah Bima;
Mengingat
: 1. Undang-Undang
Pembentukan
Nomor
69
Tahun
Daerah-Daerah
1958
Tingkat
tentang
II
Dalam
Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara
barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara
Republik
Tambahan
Indonesia
Tahun
Lembaran
1958
Negara
Nomor
Republik
122,
Indonesia
Nomor 1655);
2. Undang-Undang
Keuangan
Nomor
Negara
17
Tahun
(Lembaran
2003
Negara
tentang
Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia
Tahun
2004
Nomor
125,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3347)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan
Undang-Undang
Nomor
12
Tahun
2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 59,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor 4484);
5. Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2004
tetang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia
Tahun
2004
Nomor
126,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3348);
6. Undang-Undang
Kesehatan
Nomor
(Lembaran
32
Tahun
Negara
2009
Republik
tentang
Indonesia
Tahun 2009 Nomor, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor);
7. Undang-Undang
Nomor
44
Tahun
2009
tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan
Keuangan
Badan
Layanan
Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4502) ;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2008;
10. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang
Pedoman
sebagaimana
telah
Pengelolaan
diubah
Keuangan
kedua
kali
Daerah
dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Miliik
Daerah;
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 08/PMK.02/2006
tentang Kewenangan Pengadaan Barang jasa pada
Badan Layanan Umum;
15. Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 703/ MENKES/SK/IX/2006 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pada Instansi
Pemerintah
Pola
Pengelolaan
Keuangan
Badan
Layanan Umum di Lingkungan Departemen Kesehatan;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun
2008
tentang
Pokok-Pokok
Pengelolaan
Keuangan
Daerah;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Bima (Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2008
Nomor
2,Tambahan
Lembaran
Daerah
Kabupaten
Bima Nomor 25);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 3 Tahun
2008 tentang Pembentukan Susunan, Kedudukan,
Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Bima (Lembaran Daerah Kabupaten Bima
Tahun 2008 Nomor 3 Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Bima Nomor 26) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010;
19. Peraturan Bupati Bima Nomor 27 Tahun 2013 tentang
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Barang Milik Daerah;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN
BUPATI
PELAYANAN
MINIMAL
DAERAH BIMA.
BIMA
PADA
TENTANG
RUMAH
STANDAR
SAKIT
UMUM
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Bima.
2. Bupati adalah Bupati Bima.
3. Sekretaris Daerah adalah sekretaris daerah Kabupaten
Bima.
4. Rumah Sakit Umum Daerah adalah rumah sakit
umum daerah Bima yang menerapkan PPK-BLUD di
lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima.
5. Badan Layanan Umum Daerah, yang selanjutnya
disebut BLUD, adalah Rumah Sakit Umum Daerah
sebagai
satuan
kerja
perangkat
daerah
yang
menerapkan PPK-BLUD.
6. Standar Pelayanan Minimal, yang selanjutnya disebut
SPM
adalah spesifikasi teknis tentang tolak ukur
layanan minimal yang diberikan oleh rumah sakit
umum daerah kepada masyarakat.
7. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah, yang selanjutnya disebut PPK-BLUD, adalah
pola
pengelolaan
keuangan
yang
memberikan
fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktek-praktek
bisnis
yang
sehat
untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka
memajukan
mencerdaskan
kesejahteraan
kehidupan
umum
bangsa,
dan
sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan
negara pada umumnya.
8. Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD, yang selanjutnya
disebut RBA, adalah dokumen perencanaan bisnis dan
penganggaran yang berisi program, kegiatan, target
kinerja, dan anggaran suatu BLUD.
9. Pejabat pengelola BLUD adalah pimpinan BLUD yang
bertanggung jawab terhadap kinerja operasional BLUD
yang terdiri atas pemimpin, pejabat keuangan dan
pejabat teknis yang sebutannya disesuaikan dengan
nomenklatur
yang
berlaku
pada
BLUD
yang
bersangkutan.
10. Praktek bisnis yang sehat adalah penyelenggaraan
fungsi
organisasi
manajemen
yang
berdasarkan
baik
dalam
kaidah-kaidah
rangka
pemberian
layanan yang bermutu dan berkesinambungan.
BAB II
MAKSUD DAN PRINSIP
Pasal 3
(1) SPM
disusun
dengan
maksud
untuk
menjamin
ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan
umum/dasar
yang
diberikan
oleh
RSUD
kepada
masyarakat secara merata.
(2) SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus
mempertimbangkan
kualitas
layanan,
pemerataan,
dan kesetaraan layanan serta kemudahan untuk
mendapatkan layanan.
(3) SPM disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan,
prioritas dan kemampuan keuangan serta kemampuan
kelembagaan dan personil rumah sakit umum daerah
Bima.
BAB III
JENIS PELAYANAN
Pasal 4
(1) SPM
dilakukan
untuk
19
(sembilan
belas)
jenis
pelayanan.
(2) Jenis pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
a. Pelayanan gawat darurat;
b. Pelayanan rawat jalan;
c. Pelayanan rawat inap;
d. Pelayanan bedah;
e. Pelayanan persalinan dan perinatologi;
f. Pelayanan intensif;
g. Pelayanan radiologi;
h. Pelayanan laboratorium dan patologi klinik;
i. Pelayanan rehabilitasi medik;
j. Pelayanan farmasi;
k. Pelayanan gizi;
l. Pelayanan transfusi darah;
m. Pelayanan pasien dari keluarga miskin;
n. Pelayanan rekam medis;
o. Pengelolaan limbah;
p. Pelayanan administrasi manajemen;
q. Pelayanan ambulans dan kereta jenazah;
r. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit;
s. Pencegahan Pengendalian Infeksi; dan
t. Pelayanan lainnya.
(3) Untuk jenis pelayanan lainnya sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf t meliputi pelayanan keamanan,
laundry, dan pelayanan pemulasaran jenazah.
(4) SPM untuk jenis pelayanan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) diatur lebih lanjut dengan keputusan
direktur.
Pasal 5
SPM untuk jenis pelayanan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
4
ayat
(1)
tercantum
dalam
lampiran
yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dengan peraturan
Bupati ini.
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 6
(1) Bupati melakukan pembinaan pada RSUD dalam
penerapan SPM.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berupa fasilitasi, pemberian orientasi umum, petunjuk
teknis, bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan
atau bantuan teknis lainnya yang mencakup:
a. perhitungan
dibutuhkan
sumber
untuk
daya
mencapai
dan
dana
SPM,
yang
termasuk
kesenjangan pembiayaannya;
b. penyusunan
rencana
pencapaian
SPM
penetapan target tahunan pencapaian SPM;
dan
c. penilaian prestasi kerja pencapaian SPM; dan
d. pelaporan prestasi kerja pencapaian SPM;
Pasal 7
(1) Pengawasan umum penerapan SPM dilakukan oleh
Bupati.
(2) Pengawasan teknis penerapan SPM dilakukan oleh
Direktur RSUD.
BAB V
PENGKAJIAN ULANG, EVALUASI, DAN PELAPORAN
Pasal 8
Bupati melaksanakan pengkajian ulang dan evaluasi atas
penerapan SPM oleh RSUD dalam rangka menjamin akses
dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat.
Pasal 9
Direktur memberikan laporan atas penerapan SPM kepada
Bupati melalui sekretaris Daerah minimal 1 (satu) kali
dalam 6 (enam) bulan.
BAB VI
PENGHARGAAN DAN SANKSI
Pasal 10
(1) Bupati memberikan penghargaan pada RSUD yang
berhasil mencapai SPM dengan baik dalam batas
waktu yang ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi
yang dilakukan oleh Sekretaris daerah.
(2) Bupati dapat memberikan sanksi pada RSUD yang
tidak berhasil mencapai SPM dengan baik dalam batas
waktu yang ditetapkan berdasarkan hasil monitoring
dan evaluasi yang dilakukan oleh Sekretaris Daerah.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, semua
peraturan yang berkaitan dengan SPM dinyatakan masih
tetap
berlaku
sepanjang
tidak
bertentangan
dengan
ketentuan dalam Peraturan Bupati ini.
Pasal 10
Peraturan
Bupati
diundangkan.
memerintahkan
ini
Agar
mulai
berlaku
setiap
orang
pengundangan
pada
tanggal
mengetahuinya,
Peraturan
Bupati
ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Bima.
Ditetapkan di
: Bima
pada tanggal
: 30 Desember 2013
BUPATI BIMA,
ttd
H. FERRY ZULKARNAIN
Diundangkan di Bima
pada tanggal 30 Desember 2013
Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BIMA
ttd
Drs. H. ABDUL WAHAB
NIP.195712221986111001
PEMBINA UTAMA MUDA (IVc)
BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2013 NOMOR 228
LAMPIRAN
NOMOR
TANGGAL
: PERATUARAN BUPATI BIMA
:
2013
:
2013
STANDAR PELAYANAN MINIMAL RSUD BIMA
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Bima dalam pedoman ini meliputi
jenis-jenis pelayanan, indikator dan standar pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit.
A. Jenis-jenis pelayanan rumah sakit
Jenis-jenis pelayanan rumah sakit yang minimal wajib disediakan oleh rumah sakit meliputi:
1.
Pelayanan gawat darurat
2.
Pelayanan rawat jalan
3.
Pelayanan rawat inap
4.
Pelayanan bedah
5.
Pelayanan persalinan dan perinatologi
6.
Pelayanan intensif
7.
Pelayanan radiologi
8.
Pelayanan laboratorium patologi klinik
9.
Pelayanan rehabilitasi medik
10. Pelayanan farmasi
11. Pelayanan gizi
12. Pelayanan transfusi darah
13. Pelayanan keluarga miskin
14. Pelayanan rekam medis
15. Pengelolaan limbah
16. Pelayanan administrasi manajemen
17. Pelayanan ambulans/kereta jenazah
18. Pelayanan pemeliharaan sarana rumahsakit
19. Pencegahan Pengendalian Infeksi
SPM SETIAP JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR
NO
(1)
1.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
(2)
Gawat Darurat
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
Input
Proses
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
1.
Kemampuan menangani life saving
anak dan dewasa
100 %
3 tahun
Kepala IGD
2.
Pemberi pelayanan kegawat daruratan
yang bersertifikat
ATLS/BTLS/ACLS/PPGD
100%
3 tahun
Kasi Diklat
3.
Ketersediaan tim penanggulangan
bencana
1 (satu) tim
3 Bulan
Kepala IGD
4.
Jam buka pelayanan gawat darurat
24 jam
1 Bulan
Kepala IGD
5.
Kecepatan pelayanan Dokter di
Instalasi Gawat Darurat (respons time)
≤5 menit terlayani
setelah pasien
datang
1 tahun
Kepala IGD
6.
Tidak adanya keharusan membayar
uang muka
100%
1 Bulan
Kepala IGD
NO
(1)
2.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
(2)
Rawat Jalan
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
Outcome
7.
Kepuasan Pelanggan
80%
1 tahun
Kepala IGD
Output
8.
Kematian pasien di IGD (≤ 8 jam)
≤ 2 perseribu
3 tahun
Kepala IGD
Input
1.
Pemberi Pelayanan di Poliklinik
Spesialis dokter spesialis
100 %
3 tahun
Kepala IRJ
2.
Ketersediaan Pelayanan di Poliklinik
Sesuai dengan jenis
dan Klasifikasi RS
5 tahun
Kepala IRJ
3.
Buka pelayanan sesuai ketentuan
08.00 s/d 13.00 Wita Setiap hari kerja
kecuali Jum’at : 08.00 – 11.00 Wita
100%
1 tahun
Kepala IRJ
4.
Waktu tunggu di rawat jalan
≤ 60 menit
1 tahun
Kepala IRJ
5.
Penegakkan diagnosis TB di rawat
jalan melalui pemeriksaan mikroskop
TB
 60 %
2 tahun
Kepala IRJ
6.
Ketersediaan Pelayanan VCT (HIV)
Tersedia dengan
tenaga terlatih
1 tahun
Kepala IRJ
Proses
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
(2)
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
Output
3.
Rawat Inap
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
7.
Peresepan obat sesuai formularium
100 %
2 tahun
Kepala IRJ
8.
Pencatatan dan Pelaporan TB di RS
≥ 60%
1 tahun
Kepala IRJ
Outcome
9.
Kepuasan Pelanggan
≥90 %
2 tahun
Kepala IRJ
Input
1.
Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap
1. a. Anak
1 tahun
Kepala IRI
b. PenyDalam
c. Kebidanan
d. Bedah
2.
Pemberi pelayanan di Rawat Inap
(dokter spesialis dan tenaga perawat
yang minimal berijazah D3)
100 %
1 tahun
Kabid
Pelayanan
3.
Dokter penanggung jawab pasien
rawat inap
100 %
1 tahun
Kepala IRI
4.
Tempat tidur dengan pengaman
100 %
5 tahun
Kepala IRI
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
(2)
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
Proses
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
5.
Kamar mandi dengan pengaman
pegangan tangan
100 %
5 tahun
Kepala IRI
6.
Jam Visite Dokter Spesialis sesuai
ketentuan (Jam 08.00 -14.00 wita)
100%
1 tahun
Kepala IRI
7.
Kejadian Infeksi Nosokomial
≤1,5 %
5 tahun
Kabid
Keperawatan
8.
Kejadian infeksi paska operasi
≤1,5 %
5 tahun
Kabid
pelayanan
9.
Tidak adanya kejadian Pasien jatuh
yang berakibat kecacatan /kematian
90 %
3 tahun
Kabid
keperawatan
10. Pasien rawat inap tuberculosis yang
ditangani dengan strategi DOTS
100 %
3 tahun
Kepala
instalasi rawat
inap
11. Pencatatan dan pelaporan TB di RS
≥ 60%
3 tahun
Kepala
instalasi rawat
inap
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
(2)
Bedah Sentral
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
12. Kematian pasien > 48 jam
≤ 0,24 %
3 tahun
Kabid
pelayanan
13. Kejadian pulang paksa
≤5%
3 tahun
Kepala
instalasi rawat
inap
Outcome
14. Kepuasan pelanggan
≥ 90 %
1 tahun
Kepala
instalasi rawat
inap
Input
1.
Ketersediaan tim operator
Sesuai dengan
klasifikasi rumah
sakit
1 tahun
Ka. Ruang
Operasi
2.
Ketersediaan fasilitas dan peralatan
ruang operasi
Sesuai dengan
klasifikasi rumah
sakit
3 tahun
Ka Bid
Penunjang
dan SDM
Output
4.
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
(2)
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
Proses
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
3.
Kemampuan melakukan tindakan
operatif
Sesuai dengan
klasifikasi rumah
sakit dan unggulan
rumah sakit
1 tahun
Ka. Ruang
Operasi
4.
Waktu tunggu operasi elektif
≤ 2 hari
2 tahun
Ka . Bid
Pelayanan
5.
Tidak adanya kejadian operasi salah
sisi
100 %
2 tahun
Ka. Ruang
Operasi
6.
Tidak adanya kejadian operasi salah
orang
100 %
2 tahun
Ka. Ruang
Operasi
7.
Tidak adanya kejadian salah tindakan
pada operasi
100 %
3 tahun
Ka. Ruang
Operasi
8.
Tidak adanya kejadian tertinggalnya
benda asing/lain pada tubuh pasien
setelah operasi
100 %
2 tahun
Ka. Ruang
Operasi
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
(2)
9.
5.
Persalinan dan
Perinatologi
Komplikasi anestesi karena overdosis,
reaksi anestesi, dan salah penempatan
endotracheal tube
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
≤6%
2 tahun
Koordinator
Anestesi
2 tahun
Ka. Ruang
Operasi
Output
10. Kejadian kematian di meja operasi
≤1%
Outcome
11. Kepuasan pelanggan
≥ 80 %
1.
Pemberi pelayanan persalinan normal
(dokter spesialis.Obtestri Ginekolog,
dokter umum terlatih asuhan persalinan
normal dan bidan)
100 %
2 tahun
Ka
Instalasi
Rawat Inap
2.
Pemberi pelayanan persalinan dengan
penyulit
Tim PONEK
3 tahun
Ka
Obsgyn
3.
Pemberi pelayanan persalinan dengan
tindakan operasi : (dokter Sp.OG,
dokter Sp.A, dokter Sp.An)
100 %
3 tahun
Ka. Instalasi
Rawat Inap
Input
Ka. Ruang
Operasi
SMF
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
(2)
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
Proses
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
4.
Kemampuan menangani BBLR1500 2500 gr
100%
3 tahun
Kepala Ruang
anak
5.
Pertolongan Persalinan normal
Sesuai APN
3 tahun
Kepala Kamar
Bersalin
6.
Pertolongan persalinan melalui seksio
caesaria non rujukan
≤ 20 %
3 tahun
Ka
Obsgyn
7.
(untuk pasien bukan
rujukan), ≤ 35 %
total
Keluarga Berencana
a. Persentase KB (vasektomi &
tubektomi) dilakukan oleh dr.Sp.Og
dan dr Umum terlatih
b. Persentase peserta KB mantap
yang mendapat konseling KB
mantap bidan terlatih
SMF
3 tahun
100 %
Kabid
Pelayanan
100 %
Ka. Instalasi
Rawat Inap
2
t
a
h
u
n
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
(2)
Output
Outcome
6.
Perawatan
Intensif
Input
8.
9.
Kejadian
karena :
kematian
ibu
persalinan
a. Perdarahan
b. Pre-eklampsi
c. Sepsis
Kepuasan Pasien
≤ 1%
≤ 30%
≤ 0,2%
≥ 80%
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
2 tahun
Kabid
pelayanan
1 tahun
Ka.
Ruang
Kamar
Bersalin
1.
Pemberi pelayanan
Sesuai klasifikasi
rumah sakit dan
standar ICU
1 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
2.
Ketersediaan fasilitas dan peralatan
ruang ICU
Sesuai klasifikasi
rumah sakit dan
standar ICU
5 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
3.
Ketersediaan tempat tidur dengan
monitoring dan ventilator
Sesuai klasifikasi
rumah sakit dan
standar ICU
5 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
NO
(1)
7.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
(2)
Radiologi
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
4.
Kepatuhan terhadap hand hygiene
100 %
5 tahun
Kepala Bidang
Keperawatan
5.
Kejadian infeksi nosokomial
Masukan dari IDSAI
atau PPI RS ≤ 1,5%
5 tahun
Kepala Bidang
Keperawatan
Output
6.
Rata-rata Pasien yang kembali ke
perawatan intensif dengan kasus yang
sama < 72 jam
≤3%
2 tahun
Kepala Bidang
Pelayanan
Outcome
7.
Kepuasan pelanggan
≥ 70 %
2 tahun
Dokter
Penanggungja
wab ICU
Pemberi pelayanan radiologi
Dokter spesialis
radiologi
Radiografer (sesuai
persyaratan kelas
rumah sakit)
2 tahun
Kabid
Pelayanan
Input
1.
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
2.
Ketersediaan fasilitas dan peralatan
radiologi
Sesuai persyaratan
kelas rumah sakit
2 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
3.
Waktu tunggu hasil pelayanan foto
thorax
≤ 3 jam
1 tahun
Ka Instalasi
Radiologi
4.
Kerusakan foto
≤ 2%
3 tahun
Ka Instalasi
Radiologi
5.
Tidak terjadinya kesalahan pemberian
label
100 %
1 tahun
Ka Instalasi
Radiologi
Output
6.
Pelaksana Ekspertisi hasil
pemeriksaan radiologi
Dokter spesialis
radiologi
3 tahun
Kabid
Pelayanan
Outcome
7.
Kepuasan pelanggan
2 tahun
Ka.Radiologi
Input
1.
Pemberi pelayanan laboratorium
patologi klinik
Sesuai persyaratan
kelas rumah sakit
3 tahun
Kabid
Pelayanan
2.
Fasilitas dan peralatan laboratorium
Sesuai persyaratan
3 tahun
Kabid
(2)
Laboratorium
Patologi Klinik
PENANGGUN
G JAWAB
Kriteria
Proses
8.
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
≥ 80 %
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
(2)
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
Proses
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
patologi klinik
kelas rumah sakit
Waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium patologi klinik
≤ 140 menit
3 tahun
Kepala
Laboratorium
4. Tidak adanya kejadian tertukar
specimen pemeriksaan
100%
1 tahun
Kepala
Laboratorium
Laboratorium
5. Kemampuan melakukan pentapisan
(screening) HIV – AIDS
100%
3 tahun
Kepala UTD
untuk
screaning
donor darah
3.
Penunjang
dan SDM
Korinator Tim
VCT untuk
pasien
konseling
6.
Kemampuan Mikroskopis TB Paru
Tersedia tenaga,
2 tahun
Kepala
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
(2)
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
peralatan, dan
reagen untuk
pemeriksaan
mikroskopis
tuberculosis
Output
9.
Pelayanan
rahabilitasi
medik
Laboratorium
7.
Ekspertisi hasil pemeriksaan
laboratorium
Dokter spesialis
patologi klinik
4 tahun
Kabid
Pelayanan
8.
Tidak adanya kesalahan pemberian
hasil pemeriksaan laboratorium
100 %
1 tahun
Kepala
Laboratorium
9.
Kesesuaian hasil pemeriksaan baku
mutu eksternal
100%
5 tahun
Kepala
Laboratorium
Outcome
10. Kepuasan pelanggan
≥ 80 %
3 tahun
Kepala
Laboratorium
Input
1.
Pemberi pelayanan rehabilitasi medik
Sesuai persyaratan
kelas rumah sakit
3 tahun
Kabid
Pelayanan
2.
Fasilitas dan peralatan rehabilitasi
Sesuai persyaratan
5 tahun
Kabid
Penunjang
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
(2)
Pelayanan
Farmasi
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
medik
kelas rumah sakit
3.
Tidak adanya kejadian kesalahan
tindakan rehabilitasi medik
100 %
3 tahun
Ka
Rehabilitasi
Medik
4.
Kejadian Drop Out pasien terhadap
pelayanan Rehabilitasi Medik yang
direncanakan
≤ 50 %
4 tahun
Ka.
Rehabilitasi
Medik
Outcome
5.
Kepuasan pelanggan
≥ 80 %
3 tahun
Ka
Rehabilitasi
Medik
Input
1.
Pemberi pelayanan farmasi
Sesuai persyaratan
kelas rumah sakit
1 tahun
Ka Instalasi
Farmasi
2.
Fasilitas dan peralatan pelayanan
farmasi
Sesuai persyaratan
kelas rumah sakit
3 tahun
Ka Penunjang
dan SDM
3.
Ketersediaan formularium
Tersedia dan
1 tahun
Ka Instalasi
Proses
10.
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
dan SDM
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
(2)
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
updated paling lama
3 thn
4.
Waktu tunggu pelayanan obat jadi
≤ 30 menit
1 tahun
Ka Instalasi
Farmasi
5.
Waktu tunggu pelayanan obat racikan
≤ 60 menit
1 tahun
Ka Instalasi
Farmasi
Output
6.
Tidak adanya kejadian kesalahan
pemberian obat
100 %
1 tahun
Ka Instalasi
Farmasi
Outcome
7.
Kepuasan pelanggan
≥ 80 %
1 tahun
Ka Instalasi
Farmasi
Input
1.
Pemberi pelayanan gizi
Sesuai dengan
penghitungan pola
ketenagaan
2 tahun
Ka Instalasi
Gizi
2.
Ketersediaan pelayanan konsultasi gizi
Tersedia
2 tahun
Ka Instalasi
Gizi
3.
Ketepatan waktu pemberian makanan
≥ 90 %
1 tahun
Ka Instalasi
Proses
11.
Pelayanan Gizi
Farmasi
Proses
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
(2)
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
pada pasien
Output
12.
Pelayanan
Transfusi darah
Gizi
4.
Tidak adanya kejadian kesalahan
pemberian diit
100 %
2 tahun
Ka Instalasi
Gizi
5.
Sisa makanan yang tidak dimakan oleh
pasien
≤ 20 %
3 tahun
Ka Instalasi
Gizi
Outcome
6.
Kepuasan pelanggan
≥ 80 %
3 tahun
Ka Instalasi
Gizi
Input
1.
Tenaga penyedia pelayanan bank
darah rumah sakit
Sesuai standar
BDRS
1 tahun
Kabid
Pelayanan
2.
Ketersediaan fasilitas dan peralatan
bank darah rumah sakit
Sesuai standar
BDRS
1 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
3.
Kejadian reaksi transfusi
≤ 0,01 %
1 tahun
Ka.Instalasi
Rawat Inap
Proses
NO
(1)
13.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
(2)
Pelayanan
pasien keluarga
miskin
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
Output
4.
Pemenuhan kebutuhan darah untuk
pelayanan transfuse di rumah sakit
100 %
2 tahun
Kepala UTD
Outcome
5.
Kepuasan pelanggan
≥ 80 %
1 tahun
Kepala UTD
Input
1.
Ketersediaan pelayanan untuk
keluarga miskin
Tersedia
1 tahun
Kabid
Pelayanan
2.
Adanya kebijakan RS untuk pelayanan
keluarga miskin
Ada
1 tahun
Kepala Tata
Usaha
Proses
3.
Waktu tunggu verifikasi kepesertaan
pasien keluarga miskin
≤ 15 menit
1 tahun
Koordinator
verifikator
Output
4.
Tidak adanya biaya tambahan yang
ditagihkan pada keluarga miskin
100%
2 tahun
Kabid
Pelayanan
5.
Semua pasien keluarga miskin yang
dilayani
100%
1 tahun
Kabid
Pelayanan
6.
Kepuasan pelanggan
≥ 80 %
2 tahun
Kabid
Pelayanan
Outcome
NO
(1)
14.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
(2)
Pelayanan
Rekam Medik
Pengelolaan
Limbah
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
Input
1.
Pemberi pelayanan rekam medis
Sesuai dengan
persyaratan kelas
rumah sakit
3 tahun
Ka Rekam
Medik
Proses
2.
Waktu penyediaan dokumen rekam
medis rawat jalan
≤ 10 menit
1 tahun
Ka Rekam
Medik
3.
Waktu penyediaan dokumen rekam
medik pelayanan rawat inap
≤ 15 menit
3 tahun
Ka Rekam
Medik
4.
Kelengkapan pengisian rekam medik
24 jam setelah selesai pelayanan
100 %
2 tahun
Kabid
Pelayanan
5.
Kelengkapan Informed Concent setelah 100 %
mendapatkan informasi yang jelas
1 tahun
Kabid
pelayanan
Outcome
6.
Kepuasan pelanggan
≥ 80 %
2 tahun
Ka Rekam
Medik
Input
1.
Adanya penanggung jawab pengelola
limbah rumah sakit
Adanya SK Direktur
sesuai persyaratan
klasifikasi RS
1 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
Output
15.
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
(2)
Proses
Output
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
2.
Ketersediaan fasilitas dan peralatan
pengelolaan limbah rumah sakit:padat,
cair
Sesuai peraturan
perundangan
3 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
3.
Pengelolaan limbah cair
Sesuai peraturan
perundangan
5 tahun
Kepala
Kesling
4.
Pengelolaan limbah padat
Sesuai peraturan
perundangan
5 tahun
Kepala
Kesling
5.
Baku mutu limbah cair
a.BOD < 30 mg/l
5 tahun
Kepala
Kesling
2 tahun
Ka Tata
Usaha
b.COD < 80 mg/l
c.TSS < 30 mg/l
d.PH 6-9
16.
Administrasi dan
Manajemen
Input
1.
Kelengkapan pengisian jabatan sesuai
persyaratan jabatan dalam struktur
organisasi
≥ 90 %
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
(2)
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
Proses
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
2.
Adanya peraturan internal rumah sakit
Ada
1 tahun
Ka Tata
Usaha
3.
Adanya peraturan karyawan rumah
sakit
Ada
1 tahun
Ka Tata
Usaha
4.
Adanya daftar urutan kepangkatan
karyawan
Ada
1 tahun
Ka Tata
Usaha
5.
Adanya perencanaan strategi bisnis
rumah sakit
Ada
1 tahun
Kasubag
Program dan
Perencanaan
6.
Adanya perencanaan pengembangan
SDM
Ada
1 tahun
Ka Sie Diklat
7.
Tindak lanjut penyelesaian hasil
pertemuan direksi
100 %
1 tahun
Ka Tata
Usaha
8.
Ketepatan waktu pengusulan kenaikan
pangkat
100 %
1 tahun
Kasubag
Kepegawaian
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
(2)
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
9.
Output
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
Ketepatan waktu pengurusan gaji
berkala
100 %
1 tahun
Kasubag
Kepegawaian
10. Pelaksanaan rencana pengembangan
SDM
≥ 90 %
3 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
11. Ketepatan waktu penyusunan laporan
keuangan
100 %
2 tahun
Ka Sub Bag
Keuangan
12. Kecepatan waktu pemberian informasi
tagihan pasien rawat inap
≤ 2 jam
1 tahun
Ka Sub Bag
Keuangan
13. Cost recovery
≥ 60 %
1 tahun
Ka Sub Bag
Keuangan
14. Kelengkapan pelaporan akuntabilitas
kinerja
100 %
5 tahun
Ka Sub Bag
Keuangan
15. Karyawan mendapat pelatihan minimal
20 jam pertahun
≥ 60 %
4 tahun
Kasi Diklat
NO
(1)
17.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
(2)
Pelayanan
Ambulan dan
Mobil Jenazah
Input
Proses
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
16. Ketepatan waktu pemberian insentif
sesuai kesepakatan waktu
100 %
1 tahun
Ka Sub Bag
Keuangan
1.
Ketersediaan pelayanan ambulans dan
mobil jenazah
24 jam
2 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
2.
Penyedia pelayanan ambulans dan
mobil jenazah
Supir ambulan
terlatih
1 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
3.
Ketersediaan mobil ambulans dan
mobil jenazah
Mobil Ambulans dan
mobil jenazah
terpisah
2 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
4.
Kecepatan memberikan pelayanan
ambulans/mobil jenazah di rumah sakit
≤ 30 menit
2 tahun
Koordinator
supir
ambulans
5.
Waktu tanggap pelayanan ambulans
kepada masyarakat yang
membutuhkan
≤ 30 menit
5 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
NO
(1)
18.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
(2)
Pemeliharaan
Sarana
Rumahsakit
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
Output
6.
Tidak terjadinya kecelakaan
ambulans/mobil jenazah yang
menyebabkan kecacatan atau
kematian
100 %
2 tahun
Koordinator
supir
ambulans
Outcome
7.
Kepuasan pelanggan
≥ 80 %
3 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
Input
1.
Adanya Penanggung Jawab IPSRS
SK Direktur
1 tahun
Kabag tata
usaha
2.
Ketersediaan bengkel kerja
Tersedia
1 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
Output
3.
Waktu tanggap kerusakan alat ≤ 15
menit
≥ 80 %
1 tahun
Kepala IPRS
Proses
4.
Ketepatan waktu pemeliharaan alat
sesuai jadwal pemeliharaan
100 %
3 tahun
Kepala IPRS
NO
(1)
19
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
(2)
Pencegahan
pengendalian
infeksi
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
5.
Ketepatan waktu kalibrasi alat
100 %
3 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
Output
6.
Alat ukur dan alat laboratorium yang
dikalibrasi tepat waktu
100 %
3 tahun
Kabid
Penunjang
dan SDM
Input
1.
Adanya anggota tim PPI yang terlatih
75 %
3 tahun
Kabid
Keperawatan
2.
Ketersediaan APD di setiap
instalasi/departemen
≥60 %
3 tahun
Kabid
Keperawatan
3.
Rencana program PPI
Ada
2 tahun
Kabid
Keperawatan
4.
Pelaksanaan program PPI sesuai
rencana
100 %
2 tahun
Kabid
Keperawatan
5.
Penggunaan APD saat melaksanakan
tugas
100%
2 tahun
Kabid
Keperawatan
Proses
NO
(1)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS
PELAYANAN
(2)
Kriteria
Indikator
Standar/Nilai
(3)
(4)
(5)
Output
6.
Kegiatan pencatatan dan pelaporan
infeksi nosokomial/health care
associated infection (HAI) di rumah
sakit.
≥ 75%
BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
PENANGGUN
G JAWAB
KETERANG
AN
(6)
(7)
(8)
1 tahun
Kabid
Keperawatan
URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
I.
PELAYANAN GAWAT DARURAT.
1. Kemampuan menangani lifesaving anak dan dewasa
Kemampuan menangani life saving di Gawat darurat
Judul
Dimensi Mutu
Keselamatan
Tujuan
Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam memberikan
Pelayanan Gawat Darurat
Definisi Operasional
Life saving adalah upaya penyelamatan jiwa manusia melalui
proses Airway, Breath, Circulation berdasarkan hasil triase
dengan kategori merah dan kuning
Frekuensi
Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Tiap 3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif pasien yang mendapat pertolongan life
saving di Gawat Darurat
Denominator
Jumlah seluruh pasien yang membutuhkan penanganan life
saving di Unit Gawat Darurat
Sumber Data
Rekam Medik di Gawat Darurat
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Gawat Darurat
Pengumpulan data
2. Pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat yang masih berlaku
ATLS/BTLS/ACLS/PPGD
Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat
Judul
ATLS/BTLS/ACLS/PPGD
Dimensi Mutu
Kompetensi teknis
Tujuan
Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat oleh tenaga kompeten
dalam bidang ke gawat daruratan
Definisi Operasional
Tenaga kompeten pada gawat darurat adalah tenaga yang
sudah memiliki sertifikat pelatihan ATLS/BTLS/ACLS/PPGD
Frekuensi
Setiap 6 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
1 tahun
Numerator
Jumlah tenaga yang bersertifikat ATLS/BTLS/ACLS/PPGD
Denominator
Jumlah tenaga yang memberikan pelayanan kegawat
daruratan
Sumber Data
Kepegawaian, Diklat
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kasi Diklat
Pengumpulan data
3. Ketersediaan tim penanggulangan bencana
Ketersediaan tim penanggulanagan bencana
Judul
Dimensi Mutu
Keselamatan dan efektifitas
Tujuan
Kesiagaan rumah sakit untuk memberikan pelayanan
penanggulangan bencana
Definisi Operasional
Tim penanggulangan bencana adalah tim yang dibentuk di
rumahsakit dengan tujuan untuk memberikan pertolongan
klinis dalam penanggulangan akibat bencana alam dan
Kejadian Luar Biasa bidang kesehatan.
Frekuensi
1 tahun
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Setiap 1 tahun
Numerator
Kelengkapan Tim Penanggulangan Bencana
Denominator
Sumber Data
Standar
Penanggung jawab
Pengumpulan data
Tidak ada
SK Tim Penanggulangan Bencana
Satu tim
Kepala Instalasi Gawat Darurat
4. Jam buka Pelayanan Gawat Darurat
Jam buka pelayanan Gawat darurat
Judul
Dimensi Mutu
Keterjangkauan
Tujuan
Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam di setiap
Rumah Sakit
Definisi Operasional
Jam buka 24 jam adalah Gawat Darurat selalu siap
memberikan pelayanan selama 24 jam penuh.
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Setiap 3 bulan
Numerator
Tidak ada
Denominator
Tidak ada
Sumber Data
Laporan harian pasien, jadwal jaga
Standar
24 Jam
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Gawat Darurat
Pengumpulan data
5. Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat Darurat
Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat
Judul
Dimensi Mutu
Keselamatan dan efektifitas
Tujuan
Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan
mampu menyelamatkan pasien gawat darurat
Definisi Operasional
Kecepatan pelayanan dokter di gawat darurat adalah
Kecepatan pasien dilayani sejak pasien datang sampai
mendapat pelayanan dokter (menit)
Frekuensi
3 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Setiap 3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak kedatangan
semua pasien yang di sampling secara acak sampai dilayani
dokter
Denominator
Jumlah seluruh pasien yang di sampling (minimal n = 50)
Sumber Data
Hasil survey Respon Time Instalasi Gawat Darurat
Standar
≤ 5 menit terlayani setelah pasien datang
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Gawat Darurat
Pengumpulan data
6.
Tidak Adanya Keharusan Membayar Uang Muka
Judul
Tidak Adanya Keharusan Untuk Membayar Uang Muka
Dimensi Mutu
Akses dan Keselamatan
Tujuan
Terselenggaranya pelayanan yang mudah diakses dan
mampu segera memberikan pertolongan pada pasien gawat
darurat
Definisi Operasional
Uang muka adalah uang yang diserahkan kepada pihak
rumahsakit sebagai jaminan terhadap pertolongan medis yang
akan diberikan
Frekuensi
3 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
6 bulan
Numerator
Jumlah pasien gawat darurat yang tidak membayar uang
muka
Denominator
Jumlah Seluruh pasien yang datang di Gawat Darurat
Sumber Data
Laporan Keuangan Pasien IGD
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Gawat Darurat
Pengumpulan data
7.
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat
Judul
Dimensi Mutu
Kenyamanan
Tujuan
Terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan
Definisi Operasional
Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan
terhadap pelayanan yang di berikan
Frekuensi
Setiap 6 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Setiap 6 bulan sekali
Numerator
Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien Gawat
Darurat yang di survey
Denominator
Jumlah seluruh pasien Gawat Darurat yang di survey (minimal
n = 50)
Sumber Data
Survey
Standar
≥ 80 %
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Gawat Darurat
Pengumpulan data
8.
Kematian pasien ≤ 8 Jam
Kematian Pasien ≤ 8 jam di Gawat Darurat
Judul
Dimensi Mutu
Efektifitas dan Keselamatan
Tujuan
Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampu
menyelamatkan pasien gawat darurat
Definisi Operasional
Kematian ≤ 8 jam adalah kematian yang terjadi dalam periode
8 jam sejak pasien datang
Frekuensi
Setiap 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Setiap 3 bulan
Numerator
Jumlah pasien yang meninggal dalam periode ≤ 8 jam sejak
pasien datang
Denominator
Jumlah Seluruh pasien yang ditangani di Gawat Darurat
Sumber Data
Rekam Medik, Rekapitulasi Laporan Harian IGD
Standar
≤2 perseribu
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Gawat Darurat
Pengumpulan data
II.
PELAYANAN RAWAT JALAN.
1.
Pemberi pelayanan di poliklinik spesialis
Pemberi pelayanan di klinik spesialis
Judul
Dimensi Mutu
Kompetensi tehnis
Tujuan
Tersedianya Pelayanan klinik oleh tenaga spesialis yang
kompeten
Definisi Operasional
Klinik spesialis adalah klinik pelayanan rawat jalan di
rumahsakit yang dilayani oleh dokter spesialis sesuai jadwal
pelayanan
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah hari buka klinik spesialis yang dilayani oleh dokter
spesialis dalam waktu satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam satu bulan
Sumber Data
Daftar Hadir Dokter Spesialis
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kepala instalasi rawat jalan
Pengumpulan data
2.
Ketersediaan Pelayanan rawat jalan
Ketersediaan pelayanan rawat jalan
Judul
Dimensi Mutu
Akses
Tujuan
Tersedianya Pelayanan klinik oleh tenaga spesialis yang
kompeten di rumah sakit sesuai dengan kelas rumah sakit
Definisi Operasional
Ketersediaan pelayanan adalah jenis-jenis pelayanan rawat
jalan spesialistis yang disediakan oleh rumah sakit sesuai
dengan klasifikasi rumah sakit.
Frekuensi
Setiap 6 Bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
1 Tahun
Numerator
Tidak ada
Denominator
Tidak ada
Sumber Data
Register rawat jalan poliklinik spesialis
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala instalasi rawat jalan
Pengumpulan data
3.
Jam buka pelayanan
Buka pelayanan sesuai ketentuan
Judul
Dimensi Mutu
Akses
Tujuan
Tersedianya Pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari kerja
di setiap Rumah Sakit
Definisi Operasional
Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat
jalan oleh dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis
sesuai kebijakan yang berlaku
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah jam buka pelayanan yang tidak sesuai jadwal dalam 1
bulan
Denominator
Jumlah jam buka pelayanan yang sesuai jadwal dalam 1 bulan
Sumber Data
Daftar Hadir Dokter
Standar
100 %`
Penanggung jawab
Kepala instalasi rawat jalan
Pengumpulan data
4.
Waktu tunggu di rawat jalan
Waktu tunggu di Rawat Jalan
Judul
Dimensi Mutu
Akses
Tujuan
Tersedianya pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari kerja
di setiap rumah sakit yang mudah dan cepat diakses oleh
pasien
Definisi Operasional
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien
mendaftar sampai dilayani oleh dokter spesialis
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang
disurvey (n=50)
Denominator
Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey
Sumber Data
Hasil Survei
Standar
≤60 menit
Penanggung jawab
Kepala instalasi rawat jalan
Pengumpulan data
5.
Penegakkan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB
Penegakkan diagnosis TB melalui pemeriksaan
Judul
mikroskopis TB
Dimensi Mutu
Efektivitas dan keselamatan
Tujuan
Kepastian penegakan diagnosis tubercuolsis
Definisi Operasional
Penegakan diagnosis tuberculosis secara mikroskopis adalah
dengan ditemukannya mycobacterium tuberculosis melalui
pemeriksaan mikroskopis
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah pasien tuberculosis yang didiagnosis tuberculosis
ditegakkan melalui pemeriksaan mikroskopis
Denominator
Jumlah seluruh pasien tersangka tuberculosis yang diperiksa
Sumber Data
Register Pasien TB
Standar
≥ 60%
Penanggung jawab
Kepala instalasi rawat jalan
Pengumpulan data
6.
Ketersediaan pelayanan VCT
Judul
Ketersediaan Pelayanan VCT
Dimensi Mutu
Akses
Tujuan
Tersedianya Pelayanan VCT di rumah sakit untuk
pemeriksaan sukarela HIV/AIDS
Definisi Operasional
Pelayanan Voluntary Concelling and Testing adalah
pelayanan di rumah sakit kepada masyarakat yang secara
sukarela untuk melakukan test dan konseling HIV/AIDS
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Tidak Ada
Denominator
Tidak ada
Sumber Data
Sertifikat Pelatihan, SK, Register Pasien Konseling
Standar
Tersedia dengan tenaga terlatih
Penanggung jawab
Kepala instalasi rawat jalan
Pengumpulan data
7.
Peresepan Obat Sesuai Formularium
Judul
Peresepan Obat Sesuai Formularium
Dimensi Mutu
Efisiensi
Tujuan
Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien
Definisi Operasional
Formularium adalah daftar obat-obatan yang digunakan di
rumah sakit
Frekuensi
Setiap 6 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
6 bulan
Numerator
Jumlah resep yang diambil sebagai sampel yang sesuai
dengan formularium dalam enam bulan
Denominator
Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel dalam
enam bulan (minmal 50 sampel)
Sumber Data
Resep dokter
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Rawat Jalan
Pengumpulan data
8.
Pencatan dan Pelaporan TB di RS
Terlaksananya Kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di
Judul
RS
Dimensi Mutu
Efektivitas
Tujuan
Tersedianya data pencatatan dan pelaporan TB di RS
Definisi Operasional
Pencatatan dan pelaporan semua pasien TB yang berobat
rawat jalan ke RS
Frekuensi
Setiap 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah seluruh pasien TB rawat jalan yang dicatat dan
dilaporkan
Denominator
Seluruh kasus TB rawat jalan di RS
Sumber Data
Register Pasien TB dan Rekam Medik
Standar
≥ 60%
Penanggung jawab
Kepala Instalasi rawat jalan
Pengumpulan data
9.
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan Pelanggan pada Rawat Jalan
Judul
Dimensi Mutu
Kenyamanan
Tujuan
Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan
Definisi Operasional
Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan
terhadap pelayanan yang diberikan
Frekuensi
Setiap 6 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rawat jalan
yang disurvey
Denominator
Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey (minimal n =
50)
Sumber Data
Survey
Standar
≥ 90 %
Penanggung jawab
Kepala Instalasi rawat jalan
Pengumpulan data
III.
PELAYANAN RAWAT INAP
1.
Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap
Ketersediaan pelayanan rawat inap
Judul
Dimensi Mutu
Akses
Tujuan
Tersedianya Pelayanan rawat inap oleh tenaga spesialis yang
kompeten di rumah sakit sesuai dengan kelas rumah sakit
Definisi Operasional
Ketersediaan pelayanan adalah jenis-jenis pelayanan rawat
inap spesialistis yang disediakan oleh rumah sakit sesuai
dengan klasifikasi rumah sakit.
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Tidak ada
Denominator
Tidak ada
Sumber Data
Register rawat
Standar
Anak, Penyakit Dalam,Kebidanan, Bedah
Penanggung jawab
Kepala instalasi rawat inap
Pengumpulan data
2.
Pemberi pelayanan di Rawat Inap
Pemberi pelayanan rawat inap
Judul
Dimensi Mutu
Kompetensi tehnis
Tujuan
Tersedianya pelayanan rawat inap oleh tenaga yang kompeten
Definisi Operasional
Pemberi Pelayanan rawat inap adalah dokter spesialis atau
dokter dan tenaga perawat yang kompeten (minimal D3)
sesuai dokumen medical staff bylaw
Frekuensi
6 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
6 bulan
Numerator
Tidak Ada
Denominator
Tidak Ada
Sumber Data
Data Kepegawaian dan SK penempatan
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kabid Pelayanan
Pengumpulan data
3.
Dokter penanggung jawab pasien rawat inap
Dokter penanggung jawab pasien rawat inap
Judul
Dimensi Mutu
Kompetensi tehnis, kesinambungan pelayanan
Tujuan
Tersedianya pelayanan rawat inap yang terkoordinasi untuk
menjamin kesinambungan pelayanan
Definisi Operasional
Penanggung jawab rawat inap adalah dokter yang
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan rawat inap sesuai
kebutuhan pasien
Frekuensi
6 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
6 bulan
Numerator
Tidak Ada
Denominator
Tidak Ada
Sumber Data
SK Direktur
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kepala instalasi rawat inap
Pengumpulan data
4.
Tempat tidur dengan pengaman
Judul
Tempat tidur dengan pengaman
Dimensi Mutu
Keselamatan
Tujuan
Tidak terjadinya pasien jatuh dari tempat tidur
Definisi Operasional
Pengaman adalah peralatan yang dipasang pada tempat tidur
pasien agar tidak jatuh dari tempat tidur
Frekuensi
6 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
6 bulan
Numerator
Jumlah tempat tidur rawat inap yang mempunyai pengaman
Denominator
Jumlah seluruh tempat tidur rawat inap yang ada di rumah
sakit
Sumber Data
Daftar inventaris Barang
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kepala instalasi rawat inap
Pengumpulan data
5.
Kamar mandi dengan pengaman pegangan tangan
Judul
Kamar Mandi Dengan Pengaman
Dimensi Mutu
Keselamatan
Tujuan
Tidak terjadinya pasien jatuh di dalam kamar mandi
Definisi Operasional
Pengaman adalah pegangan tangan yang dipasang di kamar
mandi untuk membantu pasien agar tidak jatuh di dalam kamar
mandi
Frekuensi
6 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
1 Tahun
Numerator
Jumlah kamar mandi di ruang rawat inap yang mempunyai
pengaman
Denominator
Jumlah seluruh kamar mandi yang ada di ruang rawat inap
yang ada di rumah sakit
Sumber Data
Inventarisasi Barang
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kepala instalasi rawat inap
Pengumpulan data
6.
Jam Visite Dokter Spesialis
Jam visite dokter spesialis
Judul
Dimensi Mutu
Akses, kesinambungan pelayanan
Tujuan
Tergambarnya kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan
waktu pemberian pelayanan
Definisi Operasional
Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis
setiaphari kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap
pasien yang menjadi tanggungjawabnya, yang dilakukan
antara jam 08.00 sampai dengan 14.00
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00 sampai dengan
14.00 yang disurvey
Denominator
Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang disurvey
Sumber Data
Survey
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kepala Instalasi rawat inap
Pengumpulan data
7.
Angka kejadian infeksi nosokomial
Angka kejadian infeksi nosokomial
Judul
Dimensi Mutu
Keselamatan pasien
Tujuan
Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial rumah sakit
Definisi Operasional
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialami oleh pasien
yang diperoleh selama dirawat di rumahsakit yang meliputi
dekubitus, phlebitis, dan infeksi luka operasi
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial
dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan
Sumber Data
Laporan Indikator mutu klinik pelayanan
Standar
≤ 1,5 %
Penanggung jawab
Kabid Keperawatan
Pengumpulan data
8.
Kejadian infeksi pasca operasi
Kejadian infeksi pasca operasi
Judul
Dimensi Mutu
Keselamatan, kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan pasca
operasi yang bersih sesuai standar
Definisi Operasional
Infeksi pasca operasi adalah adanya infeksi nosokomial pada
semua kategori luka sayatan operasi bersih yang dilaksanakan
di rumah sakit yang ditandai oleh rasa panas (kalor),
kemerahan (color), pengerasan (tumor) dan keluarnya nanah
(pus) dalam waktu lebih dari 3 x 24 jam
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam
satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh pasien yang dalam satu bulan
Sumber Data
Laporan Indikator mutu klinik pelayanan
Standar
≤ 1,5 %
Penanggung jawab
Kabid Pelayanan
Pengumpulan data
9.
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat
Judul
kecacatan/kematian
Dimensi Mutu
Keselamatan pasien
Tujuan
Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi
pasien
Definisi Operasional
Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh selama
dirawat baik akibat jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi,
dsb, yang berakibat kecacatan atau kematian
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah
pasien yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian
Denominator
Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut
Sumber Data
Laporan KTD
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kabid Keperawatan
Pengumpulan data
10. Pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani dengan strategi DOTS
Judul
Pasien Rawat Inap Tuberkulosis Yang Ditangani Dengan
Strategi DOTS
Dimensi Mutu
Akses, efisiensi
Tujuan
Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasien
tuberkulosis dengan strategi DOTS
Definisi Operasional
Pelayanan rawat jalan tuberculosis dengan strategi DOTS
adalah pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi
penanggulangan tuberculosis nasional. Penegakaan
diagnosis dan follow up pengobatan pasien tuberculosis harus
melalui pemeriksaan mikroskopis tuberculosis, pengobatan
harus menggunakan paduan obat anti tuberculosis yang
sesuai dengan standar penanggulangan tuberculosis nasional,
dan semua pasien yang tuberculosis yang diobati dirujuk balik
kepada puskesmas pengirim untuk dievaluasi dan pengobatan
selanjutnya.
Frekuensi
3 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah semua pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani
dengan strategi DOTS
Denominator
Jumlah seluruh pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani
di rumah sakit dalam waktu tiga bulan
Sumber Data
Register rawat inap, register TB 03
Standar
Penanggung jawab
Pengumpulan data
100 %
Kepala instalasi rawat inap
11. Pencatatan dan pelaporan TB di RS
Judul
Pencatatan Dan Pelaporan TB Di Rumah Sakit
Dimensi Mutu
Kesinambungan layanan, keselamatan
Tujuan
Ketertiban pencatatan dan pelaporan tuberkulosis dalam
mendukung epidemiologi tuberkulosis
Definisi Operasional
Pencatatan dan pelaporan semua pasien TB yang di rawat
inap di Rumahsakit
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah Pencatatan dan pelaporan tuberculosis yang lengkap
dan tepat waktu bulan
Denominator
Jumlah seluruh pencatatan dan pelaporan pasien TB di RS
setiap bulan
Sumber Data
Register TB-03
Standar
≥ 60%
Penanggung jawab
Kepala instalasi rawat inap
Pengumpulan data
12. Kematian Pasien > 48 Jam
Kematian Pasien > 48 Jam
Judul
Dimensi Mutu
Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan
Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit
yang aman dan efektif
Definisi Operasional
Kematian pasien > 48 jam adalah kematian yang terjadi
sesudah periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk
rumah sakit
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam
satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan
Sumber Data
Rekam Medis, Register pasien rawat inap
Standar
≤ 0,24 % ≤ 2,4/1000 (internasional) (NDR ≤ 25/1000,
Indonesia)
Penanggung jawab
Kabid Pelayanan
Pengumpulan data
13. Kejadian pulang paksa
Kejadian pulang paksa
Judul
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Sumber Data
Standar
Penanggung jawab
Pengumpulan data
Efektifitas, kesinambungan pelayanan
Tergambarnya penilain pasien terhadap efektifitas pelayanan
rumah sakit
Pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien atau
keluarga pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter
1 bulan
3 bulan
Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan
Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan
Rekam Medis
≤5%
Kepala instalasi rawat inap
14. Kepuasan Pelanggan Rawat Inap
Kepuasan Pelanggan Rawat Inap
Judul
Dimensi Mutu
Kenyamanan
Tujuan
Terselenggaranya persepsi pelanggan terhadap mutu
pelayanan rawat inap
Definisi Operasional
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan rawat inap
Frekuensi
6 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan pasien yang
disurvey (dalam prosen)
Denominator
Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber Data
Hasil survei
Standar
≥ 90 %
Penanggung jawab
Kepala instalasi rawat inap
Pengumpulan data
IV.
PELAYANAN BEDAH SENTRAL
1.
Ketersediaan Tim Operator
Judul
Ketersediaan Tim Operator
Dimensi Mutu
Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan
Kesiapan rumah sakit dalam menyediakan pelayanan bedah
sentral
Definisi Operasional
Tim operator adalah tim yang yang siap untuk melaksanakan
pelayanan bedah sesuai kebutuhan dan sesuai kelas rumah
sakit baik cito maupun elektif, yang terdiri dari dokter spesialis,
perawat, dan petugas instrument sesuai ketentuan yang
berlaku
Frekuensi
Tidak ada
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
1 tahun
Numerator
Tidak Ada
Denominator
Tidak ada
Sumber Data
SK Tim Operator
Standar
Sesuai dengan ketentuan kelas rumah sakit dan kebutuhan
Penanggung jawab
Kepala Ruang Operasi
2.
Ketersediaan fasilitas dan peralatan ruang operasi
Judul
Ketersediaan fasilitas dan peralatan ruang operasi
Dimensi Mutu
Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan
Kesiapan fasilitas dan peralatan rumahsakit untuk memberikan
pelayanan bedah sentral
Definisi Operasional
Fasilitas dan peralatan ruang operasi adalah ruang, mesin,
dan peralatan yang harus tersedia untuk pelayanan bedah
sentral baik cito maupun elektif sesuai dengan kelas rumah
sakit
Frekuensi
3 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
6 bulan
Numerator
Tidak ada
Denominator
Tidak ada
Sumber Data
Inventaris Ruang Bedah Sentral
Standar
Sesuai dengan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
Kepala Bidang Penunjang dan SDM
3.
Kemampuan melakukan tindakan operatif
Judul
Kemampuan melakukan tindakan operatif
Dimensi Mutu
Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan
Rumah sakit mampu menyediakan pelayanan operatif sesuai
dengan kelas dan unggulan rumah sakit
Definisi Operasional
Tindakan operatif adalah tindakan pembedahan minor dan
mayor yang dilaksanakan di ruang bedah sentral
Frekuensi
Tidak ada
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
1 tahun
Numerator
Tidak Ada
Denominator
Tidak ada
Sumber Data
Daftar jenis tindakan operatif di RS
Standar
Sesuai dengan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
Kepala Ruang Operasi
4.
Waktu tunggu operasi elektif
Waktu tunggu operasi elektif
Judul
Dimensi Mutu
Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan
Tergambarnya kecepatan penanganan antrian pelayanan
bedah
Definisi Operasional
Waktu tunggu operasi elektif adalah tenggang waktu mulai
dokter memutuskan untuk operasi yang terencana sampai
dengan operasi mulai dilaksanakan
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu tunggu operasi yang terencana dari
seluruh pasien yang dioperasi dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan
Sumber Data
Hasil survei
Standar
≤ 2 hari
Penanggung jawab
Kepala Bidang Pelayanan
5.
Tidak adanya kejadian operasi salah sisi
Tidak adanya kejadian operasi salah sisi
Judul
Dimensi Mutu
Keselamatan pasien
Tujuan
Tergambarnya kepedulian dan ketelitian instalasi bedah
sentral terhadap keselamatan pasien
Definisi Operasional
Kejadian operasi salah sisi adalah kejadian dimana pasien
dioperasi pada sisi yang salah, misalnya yang semestinya
dioperasi pada sisi kanan, ternyata yang dilakukan operasi
adalah pada sisi kiri atau sebaliknya
Frekuensi
1 bulan dan sentinel event
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan dan sentinel event
Numerator
Denominator
Sumber Data
Standar
Penanggung jawab
Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
dikurangi jumlah pasien yang dioperasi salah sisi dalam waktu
satu bulan
Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
Laporan KTD
≤ 100 %
Kepala Ruang Operasi
6.
Tidak adanya kejadian operasi salah orang
Tidak adanya kejadian operasi salah orang
Judul
Dimensi Mutu
Keselamatan pasien
Tujuan
Tergambarnya kepedulian dan ketelitian instalasi bedah
sentral terhadap keselamatan pasien
Definisi Operasional
Kejadian operasi salah orang adalah kejadian dimana pasien
dioperasi pada orang yang salah
Frekuensi
1 bulan dan sentinel event
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan dan sentinel event
Numerator
Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
dikurangi jumlah operasi salah orang dalam waktu satu bulan
Denominator
Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
Sumber Data
Laporan KTD
Standar
≤ 100 %
Penanggung jawab
Kepala Ruang Operasi
7.
Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi
Judul
Tidak Adanya Kejadian Salah Tindakan Pada Operasi
Dimensi Mutu
Keselamatan pasien
Tujuan
Tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan operasi dan
kesesuaian tindakan operasi dengan rencana yang telah
ditetapkan
Definisi Operasional
Kejadian salah tindakan pada operasi adalah kejadian pasien
mengalami tindakan operasi yang tidak sesuai dengan yang
direncanakan
Frekuensi
1 bulan dan sentinel event
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan dan sentinel event
Numerator
Jumlah pasien yang mengalami kejadian salah tidakan yang
dioperasi dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh pasien yang dioperasi dalam satu bulan
Sumber Data
Laporan KTD
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kepala Ruang Operasi
8.
Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien setelah
operasi
Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada
Judul
tubuh pasien setelah operasi
Dimensi Mutu
Keselamatan pasien
Tujuan
Kejadian tertinggalnya benda asing adalah kejadian dimana
benda asing sepertikapas, gunting, peralatan operasi dalam
tubuh pasien akibat tundakan suatu pembedahan
Definisi Operasional
Kejadian salah satu tindakan pada operasi adalah kejadian
pasien mengalami tindakan operasi yang tidak sesuai dengan
yang direncanakan
Frekuensi
1 bulan dan sentinel event
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan dan sentinel event
Numerator
Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
dikurangi jumlah pasien yang mengalami tertinggalnya benda
asing dalam tubuh akibat operasi dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan
Sumber Data
Laporan KTD
Standar
≤ 100 %
Penanggung jawab
Kepala Ruang Operasi
9.
Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan
endotracheal tube
Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan
Judul
salah penempatan endotracheal tube
Dimensi mutu
keselamatan pasien
Tujuan
tergambarkannya kecermatan tindakan anestesi dan
monitoring pasien selama proses pembedahan berlangsung
Definisi operasional
Komplikasi anestesi adalah kejadian yang tidak diharapkan
sebagai akibat komplikasi anestesi antara lain karena
overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan endotracheal
tube.
Frekuensi
1 bulan dan sentinel event
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan dan sentinel event
Numerator
jumlah pasien yang mengalami komplikasi anestesi dalam satu
bulan
Denominator
jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu satu bulan
Sumber data
Laporan KTD
Standar
≤6 %
Penanggung jawab
Koordinator Anestesi
10. Kejadian kematian dimeja operasi
Kejadian kematian dimeja operasi
Judul
Dimensi Mutu
Keselamatan, efektifitas
Tujuan
Tergambarnya efektifitas pelayanan bedah sentral dan
anestesi dan kepedulian terhadap keselamatan pasien
Definisi Operasional
Kematian dimeja operasi adalah kematian yang terjadi di atas
meja operasi pada saat operasi berlangsung yang diakibatkan
oleh tindakan anastesi maupun tindakan pembedahan dengan
asa I-II
Frekuensi
1 bulan dan sentinel event
Pengumpulan
Data
Periode Analisa
3 bulan dan sentinel event
Numerator
Jumlah pasien yang meninggal dimeja operasi dalam satu
bulan
Denominator
Jumlah pasien yang dilakukan tindakan pembedahan dalam
satu bulan
Sumber Data
Laporan KTD
Standar
≤1%
Penanggung jawab
Kepala Ruang Operasi
11. Kepuasan Pelanggan
Judul
Kepuasan Pelanggan
Dimensi mutu
Kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan
instalasi bedah sentral
Definisi operasional
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan instalasi bedah sentral
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei (dalam prosen)
Denominator
Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber data
Hasil survei
Standar
≥ 80 %
Penanggung jawab
Kepala Ruang Operasi
V.
PERSALINAN DAN PERINATOLOGI
1.
Pemberi pelayanan persalinan normal
Pemberi pelayanan persalinan normal
Judul
Dimensi mutu
Kompetensi teknis
Tujuan
Tersedianya pelayanan persalinan normal oleh tenaga yang
kompeten
Definisi operasional
Pemberi pelayanan persalinan normal adalah dokter Sp,OG,
dokter umum terlatih (asuhan persalinan normal) dan bidan
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Tidak Ada
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Laporan Persalinan
Standar
Dokter Sp.OG, Dokter umum, dan bidan
Penanggung jawab
Ka Instalasi Rawat Inap
2.
Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit
Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit
Judul
Dimensi mutu
Kompetensi teknis
Tujuan
Tersedianya Pelayanan persalinan dengan penyulit oleh
tenaga yang kompeten
Definisi operasional
Frekuensi
pengumpulan data
Periode analisis
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
Pemberi Pelayanan persalinan dengan penyulit adalah Tim
PONEK yang terdiri dari dokter Sp.OG, dengan dokter umum,
bidan dan perawat yang terlatih)
Penyulit dalam persalinan antara lain meliputi partus lama,
ketuban pecah dini, kelainan letak janin, berat badan janin
diperkirakan kurang dari 2500 gr, kelainan panggul,
perdarahan ante partum, eklampsia dan preeklampsia berat,
talipusat menumbung
1 bulan
3 bulan
Tersedianya tim dokter SpOG, dokter umum, bidan dan
perawat terlatih
Tidak ada
Laporan AMP, Laporan Persalinan
Tersedia
Ka SMF Obsgyn
3.
Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
Judul
Dimensi mutu
Kompetensi teknis
Tujuan
Tersedianya pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
oleh tenaga yang kompeten
Definisi operasional
Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
adalah dokter Sp,OG, dokter spesialis anak, dokter spesialis
anastesi
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah tenaga dokter Sp.OG, dokter spesialis anak, dokter
spesialis anastesi yang memberikan pertolongan persalinan
dengan tindakan operasi.
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Kepegawaian, rekam medis, Laporan VK
Standar
Tim yang terdiri dari dokter Sp.OG, dokter spesialis anak,
dokter spesialis anastesi.
Penanggung jawab
Kepala Bidang Pelayanan
4.
Kemampuan menangani BBLR 1500 – 2500 Gr
Judul
Kemampuan Menangani BBLR 1500 Gr – 2500 Gr
Dimensi mutu
Efektifitas dan keselamatan
Tujuan
Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam menangani
BBLR
Definisi operasional
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan 1500 gr –
2500 gr
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah BBLR 1500 gr – 2500 gr yang berhasil ditangani
Denominator
Jumlah seluruh BBLR 1500 gr – 2500 gr yang ditangani
Sumber data
Laporan BBLR
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kepala Ruang anak
5.
Pertolongan persalinan normal
Judul
Pertolongan persalinan normal
Dimensi mutu
Efektifitas, keselamatan dan efisiensi
Tujuan
Tergambarnya pertolongan persalinan di rumah sakit yang
sesuai dengan indikasi dan efisien
Definisi operasional
Persalinan normal adalah persalinan yang dimulai secara
spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap
demikianselama proses persalinan,bayi lahir secara spontan
dalam presentasi belakang kepala pada usia kehamilan 37-42
minggu lengkap dan setelah persalinan ibumaupun bayi
berada dalam kondisi sehat.
Frekuensi
pengumpulan data
Periode analisis
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
1 bulan
3 bulan
Proses pertolongan persalinan normal
Tidak ada
Rekam medis, observasi
Sesuai dengan Asuhan Persalinan Normal (APN)
Kepala Ruang Bersalin
6.
Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria
Judul
Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria
Dimensi mutu
Efektifitas, keselamatan dan efisiensi
Tujuan
Tergambarnya pertolongan persalinan di rumah sakit yang
sesuai dengan indikasi dan efisien
Definisi operasional
Seksio cesaria adalah tindakan persalinan melalui
pembedahan abdominal baik elektif maupun emergensi diluar
permintaan pasien
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah persalinan dengan seksio cesaria dalam 1 bulan
Denominator
Jumlah seluruh persalinan dalam 1 bulan
Sumber data
Laporan AMP, Rekam Medis
Standar
≤ 20 % (untuk pasien bukan rujukan), ≤ 35 % total
Penanggung jawab
Ka SMF Obsgyn
7.
a. Pelayanan kontrasepsi mantap yang dilakukan oleh tenaga kompeten
Judul
Pelayanan kontrasepsi mantap yang dilakukan oleh tenaga
kompeten
Dimensi mutu
Kompetensi teknis, keselamatan
Tujuan
Tergambarnya profesionalisme dalam pelayanan kontrasepsi
mantap
Definisi operasional
Kontrasepsi mantap adalah vasektomi dan tubektomi. Tenaga
yang kompeten adalah dokter spesialis obsgyn, dan dokter
umum yang terlatih.
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif peserta KB kontrasepsi mantap yang
ditangani oleh tenaga yang kompeten dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh peserta KB kontrasepsi mantap dalam satu
bulan
Sumber data
Laporan Peserta KB Mantap
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kabid Pelayanan
7. b. Pelayanan Konseling Pada Akseptor Kontrasepsi Mantap
Judul
Dimensi mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
pengumpulan data
Periode analisis
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
Pelayanan konseling pada akseptor kontrasepsi mantap
Kompetensi tehnis, keselamatan
Tergambarnya profesionalisme dalam pelayanan kontrasepsi
mantap
Kontrasepsi mantap adalah vasektomi dan tubektomi.
Konseling dilakukan minimal oleh tenaga bidan terlatih
1 bulan
3 bulan
Jumlah kumulatif peserta KB kontrasepsi mantap yang
mendapat konseling oleh tenaga bidan terlatih dalam satu
bulan
Jumlah seluruh peserta KB kontrasepsi mantap dalam satu
bulan
Laporan KB Mantap
100 %
Kepala Instalasi Rawat Inap
8. Kejadian kematian ibu karena persalinan
Kejadian kematian ibu karena persalinan
Judul
Dimensi mutu
Keselamatan
Tujuan
Mengetahui mutu pelayanan rumah sakit terhadap pelayanan
persalinan.
Definisi operasional
1. Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena
perdarahan, pre eklamsia, eklampsia, partus lama dan
sepsis.
2. Perdarahan adalah perdarahan yang terjadi pada saat
kehamilan semua skala persalinan dan nifas.
3. Pre-eklampsia dan eklampsia mulai terjadi pada kehamilan
trimester kedua, pre-eklampsia dan elampsia merupakan
kumpulan dari dua dari tiga tanda, yaitu :
o Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan diastolik
>110 mmHg
o Protein uria > 5 gr/24 jam 3+/4-pada pemeriksaan
kualitati
o Oedem tungkai
4. Eklampsia adalah tanda pre eklampsia yang disertai
dengan kejang dan atau penurunan kesadaran.
5. Sepsis adalah tanda-tanda sepsis yang terjadi akibat
penanganan aborsi, persalinan dan nifas yang tidak
ditangani dengan tepat oleh pasien atau penolong.
Frekuensi
pengumpulan data
Periode analisis
Numerator
1 Bulan
3 bulan
Jumlah kematian pasien persalinan karena pendarahan, preeklampsia/eklampsia, sepsis (masing-masing penyebab)
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
Jumlah pasien-pasien persalinan dengan pendarahan, preeklampsia/eklampsia dan sepsis
Laporan AMP
Pendarahan ≤1 %, pre-eklampsia ≤30%, Sepsis ≤ 0,2 %
Kabid Pelayanan
9.
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan Pelanggan
Judul
Dimensi mutu
Kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu pelayanan
persalinan
Definisi operasional
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan persalinan.
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei (dalam prosen)
Denominator
Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)
Sumber data
Survei
Standar
≥ 80%
Penanggung jawab
Kepala Ruang Bersalin
VI.
PELAYANAN INTENSIF
1.
Pemberi pelayanan unit intensif
Pemberi pelayanan unit intensif
Judul
Dimensi mutu
Kompetensi teknis
Tujuan
Tersedianya pelayanan intensif tenaga yang kompeten
Definisi operasional
Pemberi pelayanan intensif adalah dokter spesialis, dokter
umum dan perawat yang mempunyai kompetensi sesuai yang
dipersyaratkan dalam persyaratan kelas rumah sakit
Frekuensi
1 tahun
pengumpulan data
Periode analisis
1 Tahun
Numerator
Tidak ada
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Data Kepegawaian
Standar
Sesuai dengan ketentuan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
Kabid Penunjang dan SDM
2.
Ketersediaan Fasilitas Dan Peralatan Ruang ICU
Judul
Ketersediaan Fasilitas Dan Peralatan Ruang ICU
Dimensi mutu
Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan
Kesiapan fasilitas dan peralatan rumahsakit untuk memberikan
pelayanan ICU
Definisi operasional
Fasilitas dan peralatan pelayanan intensif adalah ruang,
mesin, dan peralatan yang harus tersedia untuk pelayanan
intensif baik sesuai dengan persyaratan kelas rumah sakit
Frekuensi
3 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jenis dan jumlah fasilitas dan peralatan pelayanan intensif
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Daftar Inventaris Alat ICU
Standar
Sesuai dengan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
KaBid Penunjang dan SDM
3.
Ketersediaan tempat tidur dengan monitoring dan ventilator
Judul
Ketersediaan Tempat Tidur Dengan Monitoring Dan Ventilator
Dimensi mutu
Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan
Kesiapan fasilitas dan peralatan rumahsakit untuk
memberikan pelayanan bedah sentral
Definisi operasional
Tempat tidur ruang intensif adalah tempat tidur yang dapat
diubah posisi yang dilengkapi dengan monitoring dan
ventilator
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jumlah tempat tidur yang dilengkapi dengan peralatan
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
monitoring dan ventilator
Tidak ada
Inventaris ICU
Sesuai dengan kelas rumah sakit
Ka Bid Penunjang dan SDM
4.
Kepatuhan terhadap hand hygiene
Judul
Kepatuhan Terhadap Hand Hygiene
Dimensi mutu
Keselamatan
Tujuan
Menjamin hygiene dalam melayani pasien di ruang intensif
Definisi operasional
Hand Hygiene adalah prosedur cuci tangan sesuai dengan
ketentuan 7 langkah cuci tangan
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif hasil penilaian ketaatan semua petugas
terhadap 7 langkah hand hygiene
Denominator
Jumlah total petugas yang disurvei
Sumber data
Hasil Survei
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kabid Keperawatan
5.
Kejadian infeksi nosokomial
Judul
Kejadian Infeksi Nosokomial
Dimensi mutu
Keselamatan pasien
Tujuan
Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial di ruang
ICU
Definisi operasional
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialami oleh pasien
yang diperoleh selama dirawat di rumahsakit yang meliputi
dekubitus, phlebitis, dan infeksi luka operasi
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah pasien rawat inap di ICU yang terkena infeksi
nosokomial dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan
Sumber data
Laporan indikator mutu klinik
Standar
≤ 1,5 %
Penanggung jawab
Kabid Keperawatan
6.
Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama <
72 jam
Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif
Judul
dengan kasus yang sama < 72 jam
Dimensi mutu
Efektifitas
Tujuan
Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
Definisi operasional
Pasien kembali keperawatan intensif dari ruang rawat inap
dengan kasus yang sama dalam waktu < 72 jam
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan
kasus yang sama < 72 jam dalam 1 bulan.
Denominator
Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ruang intensif dalam 1
bulan.
Sumber data
Rekam medis
Standar
< 3%
Penanggung jawab
Kabid Pelayanan
7.
Kepuasan Pelanggan
Judul
Kepuasan Pelanggan
Dimensi mutu
Kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu pelayanan ICU
Definisi operasional
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan ICU
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei (dalam prosen)
Denominator
Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)
Sumber data
Survei
Standar
≥70 %
Penanggung jawab
Dokter penanggungjawab ICU
VII.
PELAYANAN RADIOLOGI
1.
Pemberi pelayanan radiologi
Judul
Pemberi Pelayanan Radiologi
Dimensi mutu
Kompetensi tehnis
Tujuan
Tersedianya Pelayanan Radiologi oleh tenaga yang kompeten
Definisi operasional
Pemberi Pelayanan Radiologi adalah dokter spesialis radiologi
dan radiographer sesuai dengan persyaratan kelas rumah
sakit
Frekuensi
1 tahun
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jenis tenaga yang memberikan pelayanan radiologi
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Kepegawaian, Instalasi Radiologi
Standar
Dokter spesialis radiologi dan radiografer sesuai dengan
persyaratan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
Kabid Pelayanan
2.
Ketersediaan fasilitas dan peralatan radiografi
Judul
Ketersediaan Fasilitas Dan Peralatan Radiografi
Dimensi mutu
Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan
Kesiapan fasilitas dan peralatan rumahsakit untuk
memberikan pelayanan radiografi
Definisi operasional
Fasilitas dan peralatan ruang operasi adalah ruang, mesin,
dan peralatan yang harus tersedia untuk pelayanan radiografi
baik cito maupun elektif sesuai dengan kelas rumah sakit
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jenis dan jumlah fasilitas, mesin dan peralatan pelayanan
radiogrfi
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Daftar Inventaris Alat Instalasi Radiologi
Standar
Sesuai dengan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
Kabid Penunjang dan SDM
3.
Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
Judul
Dimensi mutu
Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan
Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi
Definisi operasional
Waktu tunggu hasil foto thorax adalah tenggang waktu mulai
pasien di foto sampai dengan menerima hasil yang sudah
diekspertisi pada saat jam kerja
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
dalam satu bulan.
Denominator
Jumlah pasien yang difoto thorax dalam bulan tersebut.
Sumber data
Register pasien radiologi
Standar
≤ 3 jam
Penanggung jawab
Kepala instalasi radiologI
4.
Kerusakan foto
Judul
Dimensi mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
pengumpulan data
Periode analisis
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
Kerusakan Foto
Efektifitas dan efisiensi
Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan rontgen
Kerusakan foto adalah foto hasil pemeriksaan yang tidak
dapat dibaca
1 bulan
3 bulan
Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca dalam 1 bulan
Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam 1 bulan
Register radiology
≤2%
Kepala instalasi radiologi
5.
Tidak terjadinya kesalahan pemberian label
Judul
Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Label
Dimensi mutu
keselamatan pasien
Tujuan
Tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan pelabelan foto
Definisi operasional
Kejadian kesalahan pemberian label meliputi kesalahan
identitas dan/atau kesalahan penandaan kanan/kiri.
Frekuensi
1 bulan dan sentinel event
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan dan sentinel event
Numerator
jumlah pasien di instalasi radiologi yang difoto dengan
pelabelan benar
Denominator
jumlah pasien yang difoto dalam satu bulan
Sumber data
Laporan KTD
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kepala instalasi radiologi
6.
Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan
Judul
Pelaksana Ekspertisi Hasil Pemeriksaan Rontgen
Dimensi mutu
Kompetensi tehnis
Tujuan
Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan rontgen
dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan
diagnosis
Definisi operasional
Pelaksana ekspertisi roentgen adalah dokter spesialis
radiology yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pembacaan foto roentgen/hasil pemeriksaan radiology. Bukti
pembacaan dan verifikasi adalah dicantumkannya tanda
tangan dokter spesialis radiology pada lembar hasil
pemeriksaan yang dikirimkan kepada dokter yang meminta.
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah foto roentgen yang dibaca dan diverifikasi oleh dokter
spesialis radiology dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh pemeriksaan foto roentgen dalam satu bulan
Sumber data
Register di instalasi radiology
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kabid Pelayanan
7.
Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan
Judul
Dimensi mutu
Kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan
radiologi
Definisi operasional
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan radiology
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah pasien yang disurvei yang menyatakan puas
Denominator
Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)
Sumber data
Hasil Survei
Standar
≥ 80 %
Penanggung jawab
Kepala instalasi radiologi
VIII. PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
1.
Pemberi pelayanan laboratorium patologi klinik
Judul
Pemberi Pelayanan Patologi Klinik
Dimensi mutu
Kompetensi tehnis
Tujuan
Tersedianya Pelayanan Patologi Klinik oleh tenaga yang
kompeten
Definisi operasional
Pemberi Pelayanan Patologi Klinik adalah dokter spesialis
patologi klinik dan analis sesuai dengan persyaratan kelas
rumah sakit
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jenis dan jumlah tenaga yang memberikan pelayanan patologi
klinik
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Kepegawaian, Instalasi laboratorium
Standar
Dokter spesialis patologi klinik dan analis sesuai dengan
persyaratan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
Kabid Pelayanan
2.
Fasilitas dan peralatan laboratorium patologi klinik
Judul
Ketersediaan Fasilitas Dan Peralatan Laboratorium Patologi
Klinik
Dimensi mutu
Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan
Kesiapan fasilitas dan peralatan rumahsakit untuk
memberikan pelayanan patologi klinik
Definisi operasional
Fasilitas dan peralatan ruang laboratorium patologi klinik
adalah ruang, mesin, dan peralatan yang harus tersedia untuk
pelayanan laboratorium patologi klinik baik cito maupun elektif
sesuai dengan kelas rumah sakit
Frekuensi
1 tahun
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jenis dan jumlah fasilitas, mesin dan peralatan pelayanan
laboratorium patologi klinik
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Daftar Inventaris Alat Instalasi Laboratorium
Standar
Sesuai dengan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
Kabid Penunjang dan SDM
3.
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
Judul
Dimensi mutu
Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan
Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Definisi operasional
Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan
pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah. Waktu tunggu
hasil pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium
adalah tenggang waktu mulai pasien diambil sample sampai
dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi.
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
pasien yang disurvey dalam satu bulan
Denominator
Tidak ada.
Sumber data
Survey
Standar
≤ 140 menit
Penanggung jawab
Kepala Laboratorium
4.
Tidak adanya kejadian tertukar specimen pemeriksaan
Judul
Tidak Adanya Kejadian Tertukar Spesimen Pemeriksaan
Dimensi mutu
Keselamatan pasien
Tujuan
tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan pengelolaan
specimen laboratorium
Definisi operasional
Kejadian tertukar specimen pemeriksaan laboratorium adalah
tertukarnya specimen milik orang yang satu dengan orang lain
Frekuensi
1 bulan dan sentinel event
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan dan sentinel event
Numerator
jumlah seluruh specimen laboratorium yang diperiksa
dikurangi jumlah specimen yang tertukar
Denominator
jumlah seluruh spesimen laboratorium yang diperiksa
Sumber data
Laporan KTD
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kepala laboratorium
5.
Kemampuan melakukan pentapisan (screening) HIV – AIDS
Judul
Kemampuan Memeriksa HIV-AIDS
Dimensi mutu
Efektifitas dan keselamatan
Tujuan
Tergambarnya kemampuan laboratorium rumah sakit dalam
memeriksa HIV-AIDS
Definisi operasional
Pemeriksaan laboratorium HIV/AIDS adalah pemeriksaan
pada sample donor darah dan pasien yang sudah dilakukan
konseling oleh Tim VCT
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah pendonor dan pasien yang dilakukan screaning
dikurangi dengan yang tidak dilakukan screaning
Denominator
Jumlah total pendonor darah dan pasien yang konseling VCT
Sumber data
Register donor darah dan register konseling VCT
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala UTD untuk screaning donor darah
Korinator Tim VCT untuk pasien konseling
6.
Kemampuan Memeriksa Mikroskopis Tuberculosis Paru
Judul
Kemampuan Memeriksa Mikroskopis Tuberculosis Paru
Dimensi mutu
Efektifitas dan keselamatan
Tujuan
Tergambarnya kemampuan laboratorium rumah sakit dalam
memeriksa mikroskopis tuberkulosis paru
Definisi operasional
Pemeriksaan
mikroskopis
tuberculosis
paru
adalah
pemeriksaan mikroskopis untuk mendeteksi adanya
mycobacterium tuberculosis pada sediaan dahak pasien
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Ketersediaan tenaga, peralatan dan reagen untuk
pemeriksaan tuberculosis
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Daftar inventaris tenaga, peralatan dan reagen pemeriksaan
TB
Standar
Tersedia
Penanggung jawab
Kepala Laboratorium
7.
Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium
Judul
Pelaksana ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium
Dimensi mutu
Kompetensi tehnis
Tujuan
Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan laboratorium
dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan ketepatan
diagnosis
Definisi operasional
Pelaksana ekspertisi laboratorium adalah dokter spesialis
patologi klinik yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pembacaan hasil pemeriksaan laboratorium. Bukti dilakukan
ekspertisi adalah adanya tandatangan pada lembar hasil
pemeriksaan yang dikirimkan pada dokter yang meminta.
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah hasil lab yang diverifikasi hasilnya oleh dokter
spesialis patologi klinik dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium dalam satu bulan
Sumber data
Register di instalasi laboratorium
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kabid Pelayanan
8.
Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium
Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan
Judul
laboratorium
Dimensi mutu
Keselamatan
Tujuan
Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
Definisi operasional
Kesalahan penyerahan hasil laboratorium adalah penyerahan
hasil laboratorium pada salah orang.
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium dalam satu
bulan dikurangi jumlah penyerahan hasil laboratorium salah
orang dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam bulan
tersebut
Sumber data
Laporan KTD
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Laboratorium
9.
Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu eksternal
Judul
Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Baku Mutu Eksternal
Dimensi mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
pengumpulan data
Periode analisis
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
Keselamatan, efektivitas, efisiensi
Tergambarnya kualitas pemeriksaan laboratorium patologi
klinik
Baku mutu eksternal adalah pemeriksaan mutu pelayanan
laboratorium patologi klinik oleh pihak di luar rumah sakit yang
kompeten
1 tahun
1 tahun
Jumlah parameter diperiksa yang sesuai
jumlah seluruh parameter yang diperiksan
Hasil pemeriksaan baku mutu eksternal
100 %
Kepala Laboratorium
10. Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan
Judul
Dimensi mutu
Kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan
laboratorium
Definisi operasional
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan laboratorium.
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei (dalam prosen)
Denominator
Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)
Sumber data
Survei
Standar
≥80 %
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Laboratorium
IX. PELAYANAN REHABILITASI MEDIK
1.
Pemberi pelayanan
Judul
Dimensi mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
pengumpulan data
Periode analisis
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
rehabilitasi medik
Pemberi Pelayanan Rehabilitasi Medik
Keselamatan dan Efektifitas
Kesiapan rumah sakit dalam menyediakan pelayanan
rehabilitasi medik
Pemberi pelayanan rehabilitasi medik adalah fisioterapis yang
mempunyai kompetensi sesuai yang dipersyaratkan dalam
persyaratan kelas rumah sakit
1 tahun
1 tahun
Jumlah dan jenis tenaga pelayanan rehabilitasi medik
Tidak ada
Data kepegawaian
Sesuai dengan ketentuan kelas rumah sakit
Kabid Pelayanan
2.
Fasilitas dan peralatan rehabilitasi medik
Judul
Ketersediaan Fasilitas Dan Peralatan Rehabilitasi Medik
Dimensi mutu
Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan
Kesiapan fasilitas dan peralatan rumahsakit untuk
memberikan pelayanan rehabilitasi medik
Definisi operasional
Fasilitas dan peralatan pelayanan intensif adalah ruang,
mesin, dan peralatan yang harus tersedia untuk pelayanan
rehabilitasi medik baik sesuai dengan persyaratan kelas
rumah sakit
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jenis dan jumlah fasilitas dan peralatan pelayanan rehabilitasi
medik
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Daftar Inventaris alat rehabilitasi medik
Standar
Sesuai dengan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
Kabid Penunjang dan SDM
3.
Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik
Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi
Judul
medik
Dimensi mutu
Keselamatan dan kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya kejadian kesalahan klinis dalam rehabilitasi
medik
Definisi operasional
Kesalahan tindakan rehabilitasi medik adalah memberikan
atau tidak memberikan tindakan rehabilitasi medik yang
diperlukan yang tidak sesuai dengan rencana asuhan dan/atau
tidak sesuai dengan pedoman/standar pelayanan rehabilitasi
medik.
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik
dalam 1 bulan dikurangi jumlah pasien yang mengalami
kesalahan tindakan rehabilitasi medik dalam 1 bulan
Denominator
Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik
dalam 1 bulan
Sumber data
Cheklist pemeriksaan
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kepala Rehabilitas Medik
4.
Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan.
Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi
Judul
yang direncanakan.
Dimensi mutu
Kesinambungan pelayanan dan efektifitas
Tujuan
Tergambarnya kesinambungan pelayanan rehabilitasi sesuai
yang direncanakan
Definisi operasional
Drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang
direncanakan adalah pasien tidak bersedia meneruskan
program rehabilitasi yang direncanakan.
Frekuensi
3 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah seluruh pasien yang drop out dalam 3 bulan
Denominator
jumlah seluruh pasien yang diprogram rehabilitasi medik dalam
3 bulan
Sumber data
Register pasien dan rekam medik
Standar
≤50 %
Penanggung jawab
Kepala Rehabilitasi Medik
5.
Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan
Judul
Dimensi mutu
Kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan
rehabilitasi medik
Definisi operasional
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan rehabilitas medik.
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei (dalam prosen)
Denominator
Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)
Sumber data
Hasil Survei
Standar
≥80 %
Penanggung jawab
Kepala Rehabilitas Medik
X. PELAYANAN FARMASI
1.
Pemberi pelayanan
Judul
Dimensi mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
pengumpulan data
Periode analisis
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
farmasi
Pemberi Pelayanan Farmasi
Keselamatan dan Efektifitas
Kesiapan rumah sakit dalam menyediakan pelayanan farmasi
Pemberi pelayanan farmasi adalah Apoteker dan Asisten
Apoteker yang mempunyai kompetensi sesuai yang
dipersyaratkan dalam persyaratan kelas rumah sakit
1 tahun
1 tahun
Jumlah dan jenis tenaga farmasi yang ada di instalasi farmasi
Tidak ada
Kepegawaian
Sesuai dengan ketentuan kelas rumah sakit
Kepala Instalasi Farmasi
2.
Fasilitas dan peralatan pelayanan farmasi
Judul
Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pelayanan Farmasi
Dimensi mutu
Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan
Kesiapan fasilitas dan peralatan rumahsakit untuk memberikan
pelayanan farmasi
Definisi operasional
Fasilitas dan peralatan pelayanan farmasi adalah ruang,
mesin, dan peralatan yang harus tersedia untuk pelayanan
farmasi sesuai dengan persyaratan kelas rumah sakit
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jenis dan jumlah fasilitas dan peralatan pelayanan farmasi
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Daftar Inventaris Fasilitas dan Alat Instalasi Farmasi
Standar
Sesuai dengan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Farmasi
3.
Ketersediaan formularium
Judul
Ketersediaan formularium
Dimensi mutu
Efisiensi
Tujuan
Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien
Definisi operasional
Formularium obat adalah daftar obat yang digunakan di
rumahsakit
Frekuensi
1 tahun
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Dokumen Formularium
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Hasil Survei
Standar
Tersedia dan updated paling lama 3 tahun
Penanggung jawab
Kepala instalasi farmasi
4.
Waktu tunggu pelayanan obat jadi
Waktu tunggu pelayanan obat jadi
Judul
Dimensi mutu
Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan
Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi
Definisi operasional
Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang waktu
mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima
obat jadi
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien
yang disurvey dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasien yang disurvey dalam bulan tersebut.
Sumber data
Hasil Survey
Standar
≤30 menit
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Farmasi
5.
Waktu tunggu pelayanan obat racikan
Waktu tunggu pelayanan obat racikan
Judul
Dimensi mutu
Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan
Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi
Definisi operasional
Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang waktu
mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima
obat racikan
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan pasien
yang disurvey dalam satu bulan
Denominator
Jumlah pasien yang disurvey dalam bulan tersebut.
Sumber data
Survey
Standar
Penanggung jawab
≤ 60 menit
Kepala Instalasi Farmasi
6.
Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
Judul
Dimensi mutu
Keselamatan dan kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian obat
Definisi operasional
Kesalahan pemberian obat meliputi :
1. Salah dalam memberikan jenis obat
2. Salah dalam memberikan dosis
3. Salah orang
4. Salah jumlah
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi dikurangi jumlah
pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat
Denominator
Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi
Sumber data
Laporan KTD
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Farmasi
7.
Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan
Judul
Dimensi mutu
Kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan
farmasi
Definisi operasional
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan farmasi.
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei (dalam prosen)
Denominator
Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber data
Hasil Survey
Standar
≥ 80 %
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Farmasi
XI.
PELAYANAN GIZI
1.
Pemberi pelayanan gizi
Judul
Pemberi Pelayanan Gizi
Dimensi mutu
Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan
Kesiapan rumah sakit dalam menyediakan pelayanan gizi
Definisi operasional
Pemberi pelayanan gizi adalah tenaga ahli gizi yang
mempunyai kompetensi sesuai yang dipersyaratkan dalam
persyaratan kelas rumah sakit
Frekuensi
1 tahun
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jumlah dan jenis tenaga ahli gizi yang bekerja di instalasi gizi
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Data kepegawaian
Standar
Sesuai dengan ketentuan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Gizi
2.
Ketersediaan pelayanan konsultasi gizi
Ketersediaan pelayanan konsultasi gizi
Judul
Dimensi mutu
Kompetensi teknis dan keselamatan
Tujuan
Tergambarnya program dalam pelayananan konsultasi gizi
Definisi operasional
Konsultasi gizi adalah pemberian konseling tentang gizi yang
dilakukan oleh tenaga gizi terlatih
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif peserta konseling gizi yang mendapat
konseling oleh tenaga gizi terlatih dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh peserta konsultasi gizi dalam satu bulan
Sumber data
Laporan konseling gizi
Standar
Tersedia
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Gizi
3.
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
Judul
Dimensi mutu
Efektifitas, akses, kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya efektifitas pelayanan instalasi gizi
Definisi operasional
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien adalah
ketepatan penyediaan makanan, pada pasien sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan.
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang mendapat
makanan tepat waktu dalam satu bulan.
Denominator
Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
Survey
90%
Kepala Instalasi Gizi
4.
Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet
Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet
Judul
Dimensi mutu
Keamanan, efisien
Tujuan
Tergambarnya kesalahan dan efisiensi pelayanan instalasi gizi
Definisi operasional
Kesalahan dalam memberikan diet adalah kesalahan dalam
memberikan jenis diet.
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah pemberian makanan yang disurvey dikurangi jumlah
pemberian makanan yang salah diet.
Denominator
Jumlah pasien yang disurvey dalam satu bulan
Sumber data
Hasil Survey
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Gizi
5.
Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
Judul
Dimensi mutu
Efektifitas dan efisien
Tujuan
Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan instalasi gizi
Definisi operasional
Sisa makanan adalah porsi makanan yang tersisa yang tidak
dimakan oleh pasien (sesuai dengan pedoman asuhan gizi
rumah sakit)
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif porsi sisa makanan dari pasien dikurangi
jumlah porsi awal yang diberikan ke pasien yang disurvei (n=2
kali dalam sebulan)
Denominator
Jumlah total porsi makanan awal yang diberian pasien yang
disurvei
Sumber data
Hasil Survey
Standar
≤ 20%
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Gizi
6.
Kepuasan pelanggan
Judul
Kepuasan Pelanggan
Dimensi mutu
Kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan gizi
Definisi operasional
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan gizi
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei (dalam prosen)
Denominator
Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber data
Hasil Survei
Standar
≥80 %
Penanggung jawab
Kepala instalasi gizi
XII.
PELAYANAN TRANFUSI DARAH
1.
Tenaga penyedia pelayanan bank darah rumah sakit
Judul
Tenaga Penyedia Pelayanan Bank Darah
Dimensi mutu
Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan
Kesiapan rumah sakit dalam menyediakan pelayanan bank
darah
Definisi operasional
Pemberi pelayanan bank darah adalah tenaga yang
mempunyai kompetensi sesuai yang dipersyaratkan dalam
persyaratan kelas rumah sakit untuk pelayanan bank darah
rumah sakit
Frekuensi
1 tahun
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jumlah dan jenis tenaga yang bekerja di bank darah rumah
sakit
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Data Kepegawaian
Standar
Sesuai dengan ketentuan Pedoman Bank Darah Rumah Sakit
Penanggung jawab
Kabid Pelayanan
2.
Ketersediaan fasilitas dan peralatan bank darah rumah sakit
Judul
Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Bank Darah
Dimensi mutu
Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan
Kesiapan fasilitas dan peralatan rumahsakit untuk memberikan
pelayanan bank darah
Definisi operasional
Fasilitas dan peralatan bank darah adalah ruang, mesin, dan
peralatan yang harus tersedia untuk pelayanan bank darah
sesuai dengan persyaratan dalam Pedoman Bank Darah
Rumah Sakit
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jenis dan jumlah fasilitas dan peralatan Bank Darah
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Daftar Inventaris Bank Darah
Standar
Sesuai dengan Pedoman Bank Darah Rumah Sakit
Penanggung jawab
Kabid Penunjang dan SDM
3.
Kejadian reaksi transfusi
Judul
Kejadian Reaksi Transfusi
Dimensi mutu
Keselamatan
Tujuan
Tergambarnya manajemen risiko pada UTD
Definisi operasional
Reaksi transfusi adalah kejadian tidak diharapkan (KTD) yang
terjadi akibat transfusi darah, dalam bentuk reaksi alergi,
infeksi akibat transfusi, hemolisi akibat golongan darah tidak
sesuai, atau gangguan sistem imun sebagai akibat pemberian
transfusi darah.
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah kejadian reaksi transfusi dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh pasien yang mendapat transfusi dalam satu
bulan
Sumber data
Laporan KTD
Standar
≤0,01 %
Penanggung jawab
Kepala Intalasi Rawat Inap
4.
Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi
Judul
Pemenuhan Kebutuhan Darah Bagi Setiap Pelayanan
Transfusi
Dimensi mutu
Keselamatan dan kesinambungan pelayanan
Tujuan
Tergambarnya kemampuan Bank Darah Rumah Sakit dalam
menyediakan kebutuhan darah
Definisi operasional
Kemampuan Bank Darah Rumah Sakit dalam menyediakan
kebutuhan darah baik yang diperoleh dari donor sukarela
maupun donor pengganti
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah permintaan kebutuhan darah yang dapat dipenuhi
dalam 1 bulan
Denominator
Jumlah seluruh permintaan darah dalam 1 bulan
Sumber data
Register permintaan darah
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kepala UTD
5.
Kepuasan pelanggan
Judul
Kepuasan Pelanggan
Dimensi mutu
Kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan BDRS
Definisi operasional
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan BDRS
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei (dalam prosen)
Denominator
Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)
Sumber data
Hasil Survei
Standar
≥80 %
Penanggung jawab
Kepala UTD
XIII. PELAYANAN GAKIN
1.
Ketersediaan pelayanan untuk keluarga miskin
Judul
Ketersediaan Pelayanan untuk Keluarga Miskin
Dimensi mutu
Akses
Tujuan
Memberikan jaminan akses pasien dari keluarga miskin untuk
memperoleh pelayanan rujukan di rumah sakit
Definisi operasional
Pasien Keluarga Miskin adalah pasien yang mempunyai surat
keterangan tidak mampu atau jamkesmas/jampersal/jamkesda
Frekuensi
3 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Pelayanan rawat jalan dan rawat inap untuk pasien keluarga
miskin
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Register pasien rawat inap dan rawat jalan
Standar
Tersedia
Penanggung jawab
Kabid Pelayanan
2.
Adanya kebijakan RS untuk pelayanan keluarga miskin
Judul
Kebijakan RS untuk Pelayanan Keluarga Miskin
Dimensi mutu
Akses
Tujuan
Memberikan jaminan akses pasien dari keluarga miskin untuk
memperoleh pelayanan rujukan di rumah sakit
Definisi operasional
Pasien Keluarga Miskin adalah pasien yang mempunyai surat
keterangan tidak mampu atau jamkesmas/jampersal/jamkesda
Frekuensi
3 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang Kebijakan
Pelayanan Keluarga Miskin
Denominator
Tidak ada
Sumber data
SK Kebijakan Direktur RS
Standar
Ada
Penanggung jawab
Kepala Tata Usaha
3.
Waktu tunggu verifikasi kepesertaan pasien keluarga miskin
Judul
Waktu Tunggu Verifikasi Kepesertaan
Dimensi mutu
Akses
Tujuan
Kecepatan pelayanan administrasi kepesertaan pasien dari
keluarga miskin
Definisi operasional
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien
mendaftar dibagian verifikasi sampai diperoleh hasil verifikasi
kepesertaan
Frekuensi
pengumpulan data
Periode analisis
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
1 bulan
3 bulan
Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil verifikasi kepesertaan
pasien dari keluarga miskin yang disurvey
Jumlah seluruh pasien dari keluarga miskin yang disurvey
Survey Waktu Tunggu Verifikasi Kepesertaan
≤ 15 menit
Koordinator verifikator
4.
Tidak adanya biaya tambahan yang ditagihkan pada keluarga miskin
Judul
Tidak Adanya Biaya Tambahan Yang Ditagihkan pada
Keluarga Miskin
Dimensi mutu
Akses dan efisiensi
Tujuan
Jaminan tidak adanya biaya tambahan yang ditagihkan kepada
pasien dari keluarga miskin
Definisi operasional
Biaya tambahan adalah biaya yang ditagihkan kepada pasien
keluarga miskin
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah pasien keluarga miskin yang tidak dikenakan biaya
tambahan dikurangi jumlah pasien keluarga misikin yang
dikenakan biaya tambahan
Denominator
Jumlah seluruh pasien dari keluarga miskin
Sumber data
Hasil survey
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kabid pelayanan
5.
Semua pasien keluarga miskin yang dilayani
Judul
Pasien Keluarga Miskin Yang Dilayani
Dimensi mutu
Akses
Tujuan
Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap masyarakat
miskin
Definisi operasional
Pasien Keluarga Miskin (GAKIN) yang dilayani di RS adalah
pasien pemegang surat keterangan tidak mampu dan kartu
jemkesmas/jamkesda/jampersal sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah pasien keluarga miskin yang dilayani rumah sakit
dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh pasien keluarga miskin yang datang ke rumah
sakit dalam satu bulan
Sumber data
Register pasien
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kabid pelayanan
6.
Kepuasan pelanggan
Judul
Kepuasan Pelanggan
Dimensi mutu
Kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan
keluarga miskin
Definisi operasional
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan keluarga miskin
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei (dalam prosen)
Denominator
Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)
Sumber data
Survei
Standar
≥80 %
Penanggung jawab
Kabid pelayanan
XIV. PELAYANAN REKAM MEDIK
1.
Pemberi pelayanan rekam medis
Judul
Pemberi Pelayanan Rekam Medis
Dimensi mutu
Keselamatan dan Kesinambungan Pelayanan
Tujuan
Tersedianya tenaga yang kompeten dalam pelayanan rekam
medis
Definisi operasional
Pemberi pelayanan rekam medis adalah tenaga yang
mempunyai kompetensi sesuai yang dipersyaratkan dalam
persyaratan kelas rumah sakit untuk pelayanan rekam medis
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jumlah dan jenis tenaga yang bekerja di instalasi rekam medis
rumah sakit
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Data kepegawaian
Standar
Sesuai dengan persyaratan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Rekam Medis
2.
Waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan
Judul
Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Rawat
Jalan
Dimensi mutu
efektivitas, kenyamanan, efisiensi
Tujuan
Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat jalan
Definisi operasional
Dokumen rekam medis rawat jalan adalah dokumen rekam
medis pasien baru atau pasien lama yang digunakan pada
pelayanan rawat jalan. Waktu penyediaan dokumen rekam
medik mulai dari pasien mendaftar sampai rekam medis
disediakan/ditemukan oleh petugas.
Frekuensi
3 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis sampel
rawat jalan yang diamati
Denominator
Total sampel penyediaan rekam medis yang diamati (N =50)
Sumber data
hasil survei pengamatan
Standar
≤10 menit
Penanggung jawab
Kepala Instalasi rekam medis
3.
Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap
Judul
Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Rawat
Inap
Dimensi mutu
Efektivitas, kenyamanan, efisiensi
Tujuan
Tergambarnya kecepatan pelayanan rekam medis rawat inap
Definisi operasional
Dokumen rekam medis rawat inap adalah dokumen rekam
medis pasien lama yang digunakan pada pelayanan rawat
inap. Waktu penyediaan dokumen rekam medik adalah waktu
mulai petugas RM menerima permintaan sampai dengan
dokumen diserahkan kepada petugas yang meminta
Frekuensi
3 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medis rawat inap
yang diamati
Denominator
Total penyediaan rekam medis rawat inap yang diamati
Sumber data
hasil survei pengamatan di ruang pendaftaran rawat jalan
Standar
≤15 menit
Penanggung jawab
Kepala Instalasi rekam medis
4.
Kelengkapan pengisian rekam medik 2 X 24 jam setelah selesai pelayanan
Kelengkapan pengisian rekam medik 2 x 24 jam setelah
Judul
selesai pelayanan
Dimensi mutu
Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan
Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam kelengkapan
informasi rekam medik.
Definisi operasional
Rekam medik yang lengkap adalah, rekam medik yang telah
diisi lengkap oleh dokter dalam waktu ≤ 48 jam setelah selesai
pelayanan rawat jalan atau setelah pasien rawat inap
diputuskan untuk pulang, yang meliputi identitas pasien,
anamnesis, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak
lanjut dan resume
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan yang diisi
lengkap
Denominator
Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan.
Sumber data
Hasil Survey
Standar
100%
Penanggung jawab
Kabid pelayanan
5.
Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas
Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan
Judul
informasi yang jelas
Dimensi mutu
Keselamatan
Tujuan
Tergambarnya tanggung jawab dokter untuk memberikan
kepada pasien dan mendapat persetujuan dari pasien akan
tindakan medik yang dilakukan.
Definisi operasional
Informed concent adalah persetujuan yang diberikan
pasien/keluarga pasien atas dasar penjelasan mengenai
tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.
Frekuensi
3 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey
yang mendapat informasi lengkap sebelum memberikan
persetujuan tindakan medik dalam 1 bulan.
Denominator
Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey
dalam 1 bulan
Sumber data
Survey
Standar
100%
Penanggung jawab
Kabid Pelayanan
6.
Kepuasan pelanggan
Judul
Kepuasan Pelanggan
Dimensi mutu
Kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan rekam
medis
Definisi operasional
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan rekam medis
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei (dalam prosen)
Denominator
Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)
Sumber data
Survei
Standar
≥80 %
Penanggung jawab
Kepala instalasi rekam medis
XV. PELAYANAN PENGELOLAAN LIMBAH
1.
Adanya penanggung jawab pengelola limbah rumah sakit
Judul
Penanggung Jawab Pengelolaan Limbah Rumah Sakit
Dimensi mutu
Keselamatan, Efisiensi, dan Efektifitas
Tujuan
Terkelolanya limbah rumah sakit sesuai peraturan
perundangan
Definisi operasional
Penanggung jawab pengelolaan limbah rumah sakit adalah
seorang yang kompeten dan ditetapkan oleh Direktur Rumah
Sakit sebagai penanggung jawab pengelolaan limbah rumah
sakit.
Frekuensi
1 tahun
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Surat Keputusan Penetapan Penanggung jawab Pengelolaan
Limbah Rumah Sakit
Denominator
Tidak ada
Sumber data
SK Penetapan Penanggung jawab Pengelolaan Limbah
Rumah Sakit
Standar
Sesuai dengan ketentuan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
Kabid Penunjang dan SDM
2.
Ketersediaan fasilitas dan peralatan pengelolaan limbah rumah sakit:padat, cair
Judul
Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pengelolaan Limbah
Rumah Sakit
Dimensi mutu
Keselamatan
Tujuan
Kesiapan fasilitas dan peralatan rumahsakit untuk Pengelolaan
Limbah Rumah Sakit
Definisi operasional
Fasilitas dan peralatan Pengelolaan Limbah Rumah Sakit
adalah ruang, mesin, perlengkapan, dan peralatan yang harus
tersedia untuk pengelolaan limbah rumah sakit sesuai dengan
persyaratan kelas rumah sakit
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jenis dan jumlah fasilitas dan peralatan pengelolaan limbah
rumah sakit
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Datar Inventaris Instalasi/Unit Pengelolaan Limbah Rumah
Sakit
Standar
Sesuai dengan persyaratan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
Kabid Penunjang dan SDM
3.
Pengelolaan limbah cair
Judul
Pengelolaan Limbah Cair
Dimensi mutu
Keselamatan
Tujuan
Terkelolanya limbah cair sehingga tidak mencemari lingkungan
Definisi operasional
Limbah Cair adalah limbah cair yang dihasilkan dalam
kegiatan pelayanan rumah sakit baik pelayanan klinis maupun
penunjang dan yang berasal dari berbagai alat sanitair di
rumah sakit
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Proses pengelolaan limbah cair
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Hasil observasi/sampling
Standar
Sesuai dengan persyaratan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan
4.
Pengolahan limbah padat
Judul
Pengelolaan Limbah Padat
Dimensi mutu
Keselamatan
Tujuan
Terkelolanya limbah cair sehingga tidak mencemari
lingkungan
Definisi operasional
Limbah Padat yang dihasilkan dalam kegiatan pelayanan
rumah sakit baik pelayanan klinis maupun penunjang maupun
yang dihasilkan dari pengunjung rumah sakit
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Proses pengelolaan limbah padat
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Hasil observasi/samplin
Standar
Sesuai dengan persyaratan kelas rumah sakit
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan
5.
Baku mutu limbah cair
Baku mutu limbah cair
Judul
Dimensi mutu
Keselamatan
Tujuan
Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap keamanan
limbah cair rumah sakit
Definisi operasional
Baku mutu adalah standar minimal pada limbah cair yang
dianggap aman bagi kesehatan, yang merupakan ambang
batas yang ditolerir dan diukur dengan indikator :
BOD (Biological Oxygen Demand) : 30 mg/liter
COD (Chemical Oxygen Demand) : 80 mg/liter
TSS (Total Suspended Solid) 30 mg/liter
PH : 6-9
Frekuensi
1 tahun
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair rumah sakit yang
sesuai dengan baku mutu.
Denominator
Jumlah seluruh pemeriksaan limbah cair.
Sumber data
Hasil pemeriksaan
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan
XVI. PELAYANAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
1.
Kelengkapan pengisian jabatan sesuai persyaratan jabatan dalam struktur
organisasi
Judul
Kelengkapan Pengisian Jabatan
Dimensi mutu
Efektivitas
Tujuan
Kelancarana administrasi dan manajemen rumah sakit
Definisi operasional
Jabatan adalah jabatan structural dan fungsional sebagaimana
tersurat dalam struktur organisasi rumah sakit
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jabatan struktural dan fungsional yang telah diisi
Denominator
Jumlah posisi jabatan structural dan fungsional yang ada
dalam struktur
Sumber data
Kepegawaian
Standar
≥ 90 %
Penanggung jawab
Kepala tata usaha
2.
Adanya peraturan internal rumah sakit
Judul
Peraturan Internal Rumah Sakit
Dimensi mutu
Efektivitas
Tujuan
Kelancaran administrasi dan manajemen rumah sakit, adanya
kejelasan hubungan kerja pemilik, direksi, dan praktisi medis
Definisi operasional
Peraturan Internal Rumah Sakit adalah peraturan yang
disusun oleh pemilik yang mengatur tata hubungan kerja
pemilik, direksi, dan praktisi medis di rumah sakit
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Peraturan Internal Rumah Sakit
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Sekretariat
Standar
Ada
Penanggung jawab
Kepala tata usaha
3.
Adanya peraturan karyawan rumah sakit
Judul
Peraturan Karyawan Rumah Sakit
Dimensi mutu
Efektivitas
Tujuan
Kelancaran administrasi dan manajemen SDM rumah sakit
dan keseimbangan kesejahtaraan karyawan dan kinerja
pelayanan
Definisi operasional
Peraturan Karyawan Rumah Sakit adalah seperangkat
peraturan yang ditetapkan oleh rumah sakit, berlaku dan
mengikat bagi setiap karyawan, dimaksudkan sebagai
peraturan kerja agar ada kepastian tugas, kewajiban, dan hakhak karyawan rumah sakit, sehingga tercipta dan terpelihara
keserasian hubungan kerja untuk menjamin keseimbangan
antara kesejahteraan dan kinerja pelayanan.
Frekuensi
1 tahun
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Peraturan Karyawan Rumah Sakit
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Sekretariat
Standar
Ada
Penanggung jawab
Kepala tata usaha
4.
Adanya daftar urutan kepangkatan karyawan
Judul
Daftar Urutan Kepangkatan
Dimensi mutu
Efektivitas
Tujuan
Kelancaran administrasi kepegawaian di rumah sakit
Definisi operasional
Daftar Urutan Kepangkatan adalah salah satu bahan objektif
untuk melaksanakan pembinaan karir karyawan berdasrkan
system karir dan prestasi kerja.
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Daftar Urutan Kepangkatan
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Sekretariat
Standar
Ada
Penanggung jawab
KaSub Bag Kepegawaian
5.
Adanya perencanaan strategi bisnis rumah sakit
Judul
Perencanaan Strategis Rumah Sakit
Dimensi mutu
Efektivitas
Tujuan
Tercapainya tujuan strategis rumah sakit dalam mengemban
visi dan misi
Definisi operasional
Perencanaan strategis adalah perencanaan jangka panjang
rumah sakit untuk menentukan strategi serta mengambil
keputusan untuk mengalokasikan sumber daya untuk
mencapai tujuan strategi
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Perencanaan Strategi
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Sekretariat
Standar
Ada
Penanggung jawab
Ka Sub Bag Perencanaan & Program
6.
Adanya perencanaan pengembangan SDM
Judul
Perencanaan Pengembangan SDM Rumah Sakit
Dimensi mutu
Efektivitas
Tujuan
Tersedianya SDM yang kompeten dan pengembangan karir
karyawan
Definisi operasional
Perencanaan Pengembangan SDM adalah perencanaan
kebutuhan, dan perencanaan pengembangan kompetensi dan
karir SDM
Frekuensi
1 tahun
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Perencanaan Pengembangan SDM
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Sekretariat
Standar
Ada
Penanggung jawab
Ka Sub Bag Perencanaan & Program
7.
Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi
Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi
Judul
Dimensi mutu
Efektivitas
Tujuan
Tergambarnya kepedulian direksi terhadap upaya perbaikan
pelayanan di rumah sakit
Definisi operasional
Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat direksi
adalah pelaksanaan tindak lanjut yang harus dilakukan oleh
peserta pertemuan terhadap kesepakatan atau keputusan
yang telah diambil dalam pertemuan tersebut sesuai dengan
permasalahan pada bidang masing-masing
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Hasil keputusan pertemuan direksi yang ditindaklanjuti dalam
satu bulan
Denominator
Total hasil keputusan yang harus ditindaklanjuti dalam satu
bulan
Sumber data
Notulen rapat
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala Tata Usaha
8.
Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
Judul
Ketepatan Waktu Pengusulan Kenaikan Pangkat
Dimensi mutu
efektivitas, efisiensi, kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap tingkat
kesejahteraan pegawai
Definisi operasional
Usulan kenaikan pangkat pegawai dilakukan dua periode
dalam satu tahun yaitu bulan April dan Oktober
Frekuensi
1 tahun
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu sesuai periode
kenaikan pangkat dalam satu tahun
Denominator
Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diusulkan kenaikan
pangkat dalam satu tahun
Sumber data
KaSub Bag Kepegawaian
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kasubag kepegawaian
9.
Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala
Ketepatan waktu pengurusan kenaikan gaji berkala
Judul
Dimensi mutu
Efektivitas, kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap kesejahteraan
pegawai
Definisi operasional
Kenaikan gaji berkala hádala kenaikan gaiji secara periodik
sesuai peraturan kepegawaian yang berlaku)
Frekuensi
1 tahun
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu sesuai periode
kenaikan pangkat dalam satu tahun.
Denominator
Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diusulkan kenaikan
pangkat dalam satu tahun.
Sumber data
Sub bagian kepegawaian
Standar
100%
Penanggung jawab
Kasubag Kepegawaian
10. Pelaksanaan rencana pengembangan SDM
Judul
Pelaksanaan Rencana Pengembangan SDM
Dimensi mutu
Kompetensi Tehnis
Tujuan
Meningkatnya kompetensi tehnis dan tercapainya
pengembangan karir SDM
Definisi operasional
Perencanaan Pengembangan SDM adalah perencanaan
kebutuhan, dan perencanaan pengembangan kompetensi dan
karir SDM
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Pelaksanaan program pengembangan SDM dalam periode
waktu tertentu
Denominator
Rencana program pengembangan SDM dalam periode waktu
tertentu
Sumber data
Dokumen evaluasi perencanaan SDM
Standar
≥ 90 %
Penanggung jawab
Kabid Penunjang & SDM
11. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
Judul
Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
Dimensi mutu
Efektivitas
Tujuan
Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan rumahsakit
Definisi operasional
Laporan keuangan meliputi laporan operasional, laporan arus
kas, neraca, catatan atas laporan keuangan
Frekuensi
3 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan sesuai ketentuan
yang berlaku
Denominator
Jumlah laporan keuangan yang harus diselesaikan dalam tiga
bulan
Sumber data
Sub bagian keuangan
100%
Standar
Penanggung jawab
Kasubag Keuangan
12. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat Inap
Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan
Judul
pasien rawat inap
Dimensi mutu
Efektivitas, kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya kecepatan pelayanan informasi pembayaran
pasien rawat inap
Definisi operasional
Informasi tagihan pasien rawat inap meliputi semua tagihan
pelayanan yang telah diberikan.
Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan pasien rawat
inap adalah waktu mulai pasien dinyatakan boleh pulang oleh
dokter sampai dengan informasi tagihan diterima oleh pasien.
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu pemberian informasi tagihan pasien
rawat inap yang diamati dalam satu bulan
Denominator
Jumlah total pasien rawat inap yang diamati dalam satu bulan
Sumber data
Hasil pengamatan
Standar
≤ 2 jam
Penanggung jawab
Kasubag Keuangan
13. Cost recovery
Judul
Dimensi mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
pengumpulan data
Periode analisis
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
Cost recovery
Efisiensi, efektivitas
Tergambarnya tingkat kesehatan keuangan di rumah sakit
Cost recovery adalah jumlah pendapatan fungsional dalam
periode waktu tertentu dibagi dengan jumlah pembelanjaan
operasional dalam periode waktu tertentu.
1 bulan
3 bulan
Jumlah pendapatan fungsional dalam satu bulan
Jumlah pembelanjaan operasional dalam satu bulan
hasil pengamatan
≥ 60 %
Kasubag Kuangan
14. Kelengkapan pelaporan akuntabilitas kinerja
Judul
Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Dimensi mutu
efektivitas, efisiensi
Tujuan
Tergambarnya kepedulian administrasi rumahsakit dalam
menunjukkan akuntabilitas kinerja pelayanan
Definisi operasional
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban rumahsakit
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban
secara periodik. Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap
adalah laporan kinerja yang memuat pencapain indikatorindikator yang ada pada SPM (standar pelayanan minimal),
indikator-indikator kinerja pada rencana strategik bisnis
rumahsakit, dan indikator-indikator kinerja yang lain yang
dipesyaratkan oleh pemerintah daerah.
Laporan akuntabilitas kinerja minimal dilakukan 3 bulan sekali
Frekuensi
3 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan dilakukan
minimal 3 bulan dalam satu tahun
Denominator
Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya disusun dalam
satu tahun
Sumber data
Laporan-laporan yang mendukung
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kasubag Program dan Perencanaan
15. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun
Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam
Judul
pertahun
Dimensi mutu
Kompetensi teknis
Tujuan
Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap kualitas
sumber daya manusia
Definisi operasional
Pelatihan adalah semua kegiatan peningkatan kompetensi
karyawan yang dilakukan baik dirumah sakit ataupun di luar
rumah sakit yang bukan merupakan pendidikan formal.
Minimal per karyawan 20 jam per tahun.
Frekuensi
1 tahun
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam
per tahun
Denominator
Jumlah seluruh karyawan di rumah sakit
Sumber data
Sub bagian kepegawaian
Standar
≥ 60 %
Penanggung jawab
Kasi Diklat
16. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu
Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai
Judul
kesepakatan waktu
Dimensi mutu
Efektivitas,
Tujuan
Tergambarnya kinerja manajemen dalam memperhatikan
kesejahteraan karyawan.
Definisi operasional
Insentif adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan
sesuai dengan kinerja yang dicapai dalam satu bulan.
Frekuensi
3 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Waktu pemberian insentif yang tepat waktu dalam periode tiga
bulan
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Laporan SPJ
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kasubag Keuangan
XVII. PELAYANAN AMBULANCE/KERETA JENAZAH
1.
Ketersediaan pelayanan ambulans dan mobil jenazah
Judul
Ketersediaan Pelayanan Ambulans Dan Mobil Jenazah
Dimensi mutu
Keterjangkauan
Tujuan
Tersedianya Pelayanan ambulans dan mobil jenazah 24 Jam
di Rumah Sakit
Definisi operasional
Mobil ambulans adalah mobil pengangkut untuk orang sakit.
Mobil jenazah adalah mobil pengangkut untuk jenazah
Frekuensi
Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis
Tiga bulan sekali
Numerator
Waktu ketersediaan ambulans dan mobil jenazah
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Ceklist pemakaian ambulans
Standar
24 Jam
Penanggung jawab
Kabid Penunjang dan SDM
2.
Penyedia pelayanan ambulans dan mobil jenazah
Judul
Penyedia Pelayanan Ambulans Dan Mobil Jenazah
Dimensi mutu
Kompetensi tehnis
Tujuan
Tersedianya Pelayanan ambulans dan mobil jenazah oleh
tenaga yang kompeten
Definisi operasional
Pemberi Pelayanan ambulans dan mobil jenazah adalah supir
ambulans/mobil jenazah yang terlatih
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Tidak Ada
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Sertifikat pelatihan
Standar
Supir ambulans/mobil jenazah yang mendapat pelatihan supir
ambulans
Penanggung jawab
Kabid Penunjang dan SDM
3.
Ketersediaan mobil ambulans dan mobil jenazah
Judul
Ketersediaan Mobil Ambulans Dan Mobil Jenazah
Dimensi mutu
Akses
Tujuan
Tersedianya Pelayanan ambulans dan mobil jenazah untuk
pasien yang membutuhkan
Definisi operasional
Mobil ambulans adalah mobil pengangkut untuk orang sakit.
Mobil jenazah adalah mobil pengangkut untuk jenazah
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Ketersediaan mobil ambulans dan mobil jenazah
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Daftar inventaris mobil ambulans dan obil jenazah
Standar
Mobil ambulans terpisah dari mobil jenazah
Penanggung jawab
Kabid Penunjang dan SDM
4.
Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah di rumah sakit
Judul
Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/kereta jenazah
di rumah sakit
Dimensi mutu
Kenyamanan, keselamatan
Tujuan
Tergambarnya ketanggapan rumahsakit dalam menyediakan
kebutuhan pasien akan ambulance/mobil jenazah
Definisi operasional
Kecepatan pemberian pelayanan ambulance/kereta jenazah
adalah waktu yang dibutuhkan mulai permintaan
ambulance/mobil jenazah diajukan oleh pasien/keluarga
pasien di rumahsakit sampai tersedianya ambulance/mobil
jenazah, minimal tidak lebih dari 30 menit
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu kecepatan pemberian pelayanan
ambulans/mobil jenazah dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh permintaan ambulance/mobil jenazah dalam
satu bulan
Sumber data
catatan penggunaan ambulance/mobil jenazah
Standar
≤ 30 menit
Penanggung jawab
Koordinator sopir ambulance
5.
Waktu tanggap pelayanan ambulans kepada masyarakat yang membutuhkan
Judul
Waktu Tanggap Pelayanan Ambulance/Mobil Jenazah Kepada
Masyarakat Yang Membutuhkan
Dimensi mutu
kenyamanan, keselamatan
Tujuan
Tergambarnya ketanggapan rumahsakit dalam menyediakan
kebutuhan masyarakat akan ambulance/mbobil jenazah
Definisi operasional
Waktu tanggap pelayanan ambulance/mobil jenazah kepada
masyarakat adalah waktu yang dibutuhkan mulai permintaan
ambulance/mobil jenazah diajukan oleh masyarakat sampai
ambulans/mobil jenazah berangkat dari rumah sakit
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif waktu tanggap pelayanan ambulans/mobil
jenazah dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh permintaan ambulance/kereta jenazah dalam
satu bulan
Sumber data
catatan penggunaan ambulance/mobil jenazah
Standar
≤ 30 menit
Penanggung jawab
Kabid Penunjang dan SDM
6.
Tidak terjadinya kecelakaan ambulans/mobil jenazah yang menyebabkan
kecacatan atau kematian
Judul
Tidak Terjadinya Kecelakaan Ambulans/Mobil Jenazah Yang
Menyebabkan Kecacatan Atau Kematian
Dimensi mutu
keselamatan
Tujuan
Tergambarnya pelayanan ambulans/kereta jenazah yang
aman
Definisi operasional
Kecelakaan ambulans/mobil jenazah adalah kecelakaan akibat
penggunaan ambulans/mobil jenazah di jalan raya yang
berakibat kecacatan dan/atau kematian bagi penumpang
dan/atau masyarakat
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah seluruh pelayanan ambulans dikurangi jumlah kejadian
kecelakaan pelayanan ambulans yang berakibat
kematian/kecacatan dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh pelayanan ambulans dalam satu bulan
Sumber data
Register pelayanan ambulans
Standar
100 %
Penanggung jawab
Koordinator supir ambulans
7.
Kepuasan pelanggan
Judul
Kepuasan Pelanggan
Dimensi mutu
Kenyamanan
Tujuan
Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan
ambulans/mobil jenazah
Definisi operasional
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
terhadap pelayanan ambulans/mobil jenazah
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
6 bulan
Numerator
Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei (dalam prosen)
Denominator
Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)
Sumber data
Survei
Standar
≥80 %
Penanggung jawab
Kabid Penunjang dan SDM
XVIII. PELAYANAN PEMELIHARAAN SARANA RS
1.
Adanya Penanggung Jawab IPSRS
Judul
Penanggung Jawab Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
Dimensi mutu
Keselamatan, Efisiensi, dan Efektifitas
Tujuan
Terpeliharanya sarana dan prasaran rumah sakit
Definisi operasional
Penanggung jawab Pemeliharaan Sarana adalah seorang
yang kompeten dan ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit
sebagai penanggung jawab pengelolaan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana rumah sakit
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Surat
Keputusan
Penetapan
Penanggung
jawab
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
Denominator
Tidak ada
Sumber data
SK Dirktur
Standar
SK Direktur
Penanggung jawab
Kabag Tata Usaha
2.
Ketersediaan bengkel kerja
Judul
Ketersediaan Bengkel Kerja
Dimensi mutu
Efektivitas, Efisiensi
Tujuan
Terpeliharanya sarana, prasarana, mesin dan peralatan di
rumah sakit
Definisi operasional
Bengkel Kerja adalah Tempat untuk melakukan pemeliharaan
dan perbaikan sarana, prasarana, mesin, dan peralatan yang
ada di rumah sakit
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Adanya bengkel kerja
Denominator
Tidak ada
Sumber data
Daftar inventaris sarana dan prasarana Instalasi/Unit
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
Standar
Tersedia
Penanggung jawab
Kabid Penunjang & SDM
3.
Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat
Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat
Judul
Dimensi mutu
Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
Tujuan
Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam
pemeliharaan alat
Definisi operasional
Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adalah waktu
yang dibutuhkan mulai laporan alat rusak diterima sampai
dengan petugas melakukan pemeriksaan terhadap alat yang
rusak untuk tindak lanjut perbaikan, maksimal dalam waktu 15
menit harus sudah ditanggapi.
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang atau
sama dengan 15 menit dalam satu bulan.
Denominator
Jumlah seluruh laporan kerusakan alat dalam satu bulan
Sumber data
Catatan laporan kerusakan alat
Standar
≥ 80 %
Penanggung jawab
Kepala IPRS
4.
Ketepatan waktu pemeliharaan alat
Ketepatan waktu pemeliharaan alat
Judul
Dimensi mutu
Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
Tujuan
Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam
pemeliharaan alat
Definisi operasional
Waktu pemeliharaan alat adalah waktu yang menunjukkan
periode pemeliharaan/service untuk tiap-tiap alat sesuai
ketentuan yang berlaku.
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah alat yang dilakukan pemeliharaan (service) tepat waktu
dalam satu bulan
Denominator
Jumlah seluruh alat yang seharusnya dilakukan pemeliharaan
dalam satu bulan
Sumber data
Register pemeliharaan alat
Standar
100%
Penanggung jawab
Kepala IPRS
5.
Ketepatan waktu kalibrasi alat
Judul
Ketepatan Waktu Kalibrasi Alat
Dimensi mutu
Keselamatan dan efektifitas
Tujuan
Tergambarnya akurasi alat ukur yang digunakan untuk
pelayanan medis maupun pelayanan penunjang medis
Definisi operasional
Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap kelayakan
peralatan loleh Lembaga Kalibrasi yang sah
Frekuensi
1 tahun
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Waktu Pelaksanaan kalibrasi alat yang sesuai rencana dalam
1 tahun
Denominator
Rencana waktu pelaksanaan kalibrasi alat
Sumber data
Buku register alat dan dokumen bukti kalibrasi
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kepala IPRS
6.
Peralatan Laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang terkalibrasi tepat waktu
sesuai dengan ketentuan kalibrasi
Peralatan Laboratorium (dan alat ukur yang lain) yang
Judul
terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi.
Dimensi mutu
Keselamatan dan efektivitas
Tujuan
Tergambarnya akurasi pelayanan laboratorium
Definisi operasional
Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap kelayakan
peralatan laboratorium oleh Balai Pengamanan Fasilitas
Kesehatan (BPFK)
Frekuensi
1 tahun
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jumlah seluruh alat laboratorium yang dikalibrasi tepat waktu
dalam satu tahun
Denominator
Jumlah alat laboratorium yang perlu dikalibrasi dalam 1 tahun
Sumber data
Buku register
Standar
100%
Penanggung jawab
Kabid Penunjang & SDM
XIX. PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
1.
Adanya anggota tim PPI yang terlatih
Tersedianya anggota Tim PPI yang terlatih
Judul
Dimensi mutu
Kompetensi teknis
Tujuan
Tersedianya anggota Tim PPI yang kompeten untuk
melaksanakan tugas-tugas Tim PPI
Definisi operasional
Adalah anggota Tim PPI yang telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan dasar dan lanjut PPI
Frekuensi
6 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
1 tahun
Numerator
Jumlah anggota tim PPI yang sudah dilatih
Denominator
Jumlah anggota tim PPI
Sumber data
Data Kepegawaian
Standar
≥ 75 %
Penanggung jawab
Kabid Keperawatan
2.
Ketersediaan APD di setiap instalasi/departemen
Judul
Ketersediaan APD (Alat Pelindung Diri)
Dimensi mutu
Keselamatan pasien dan petugas
Tujuan
Terlindunginya pasien, pengunjung dan petugas dari infeksi
Definisi operasional
APD (Alat pelindung diri) adalah alat standar yang digunakan
untuk melindungi tubuh dari tenaga kesehatan, pasien atau
pengunjung dari penularan penyakit di rumahsakit, seperti
masker, sarung tangan karet, penutup kepala, sepatu boots,
dan gaun.
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah unit kerja pelayanan yang dipersyaratkan memiliki
APD yang menyediakan APD
Denominator
Jumlah seluruh unit kerja pelayanan yang dipersyaratkan
memiliki APD
Sumber data
Laporan penggunaan APD di tiap ruang
Standar
≥60 %
Penanggung jawab
Kabid Keperawatan
3.
Rencana program PPI
Judul
Rencana Program PPI
Dimensi mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
pengumpulan data
Periode analisis
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
Keselamatan pasien dan petugas
Adanya kegiatan PPI yang terprogram di rumah sakit
Rencana program PPI adalah rencana tahunan kegiatan tim
PPI berupa program dan kegiatan yang akan dilaksanakan di
rumah sakit selama satu tahun
1 tahun
1 tahun
Rencana program PPI
Tidak ada
Tim PPI
Ada
Kabid Keperawatan
4.
Pelaksanaan program PPI sesuai rencana
Judul
Pelaksanaan Program PPI Sesuai Rencana
Dimensi mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
pengumpulan data
Periode analisis
Numerator
Denominator
Sumber data
Standar
Penanggung jawab
Keselamatan pasien dan petugas
Adanya kegiatan PPI yang terprogram di rumah sakit
Rencana program PPI adalah rencana tahunan kegiatan tim
PPI berupa program dan kegiatan yang akan dilaksanakan di
rumah sakit selama satu tahun
6 bulan
6 bulan
Jumlah kegiatan PPI yang dilaksanakan selama enam bulan
sesuai rencana
Seluruh kegiatan PPI yang direncanakan selama kurun waktu
enam bulan
Tim PPI
Ada
Kabid Keperawatan
5.
Penggunaan APD saat melaksanakan tugas
Judul
Penggunaan APD saat melaksanakan tugas
Dimensi mutu
Keselamatan pasien dan petugas
Tujuan
Terlindungnya pasien dan petugas dari penularan penyakit
infeksi maupun bahan berbahaya
Definisi operasional
Alat Pelindung Diri alat standar yang digunakan untuk
melindungi tubuh dari tenaga kesehatan, pasien atau
pengunjung dari penularan penyakit di rumahsakit, seperti
masker, sarung tangan karet, penutup kepala, sepatu boots,
dan gaun.
Frekuensi
Tiap 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
Tiap 3 bulan
Numerator
Jumlah karyawan yang diamati yang tertib menggunakan APD
sebagaimana dipersyaratkan
Denominator
Seluruh karyawan yang diamati
Sumber data
Survey observasi
Standar
100 %
Penanggung jawab
Kabid Keperawatan
6.
Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial di rumah
sakit
Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi
Judul
nosokomial di rumah sakit
Dimensi mutu
Keamanan pasien, petugas dan pengunjung
Tujuan
Tersedianya data pencatatan dan pelaporan infeksi di RS
Definisi operasional
Kegiatan pengamatan faktor resiko infeksi nosokomial,
pengumpulan data (cek list) pada instalasi yang tersedia di RS,
minimal 1 parameter (ILO, ILI, VAP, ISK)
Frekuensi
1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis
3 bulan
Numerator
Jumlah instalasi yang melakukan pencatatan dan pelaporan
Denominator
Jumlah instalasi yang tersedia
Sumber data
Hasil Survey
Standar
≥ 75%
Penanggung jawab
Kabid Keperawatan
a.n. BUPATI BIMA,
WAKIL BUPATI BIMA,
ttd
H. SYAFRUDIN H.M. NUR
Download