hubungan perkembangan otolit dengan pertumbuhan ikan

advertisement
Jurndl lktiologi lrtdonesia, Vol. 2. No.
l,
Tnlntn 2002
HUBUNGAN PERKEMBANGAN OTOLIT DENGAN PERTUMBUHAN IKAN
TERBANG (Cypselurus poeciloptefns) DI PERAIRAN TELUK MANADO
[Relationship Between Otholith and Growth of FlyingFish,
Cypselurus poecilopterus in Manado Bayl
Jefry Jack Mamangkey
Universitas Negeri Manado
Kampus UNIMA di Tondano 95 6 1 8
Nomor Telepon : 043 1-321 8 45 ,321846,321841
Fax : (043 1 ) 32 I 866 E-mail : jjmamangkey@yahoo. com
ABSTRACT
As une of the hard structllre in the llsh body, the otolith, formed by calciunr carbonat and arogonite could be usefull to count the
glorvth arrd age o1' the fish. Thes purpose of this study is to know the growth pattern within spotted flying fish (Cypselurus
ltot:tiloptt,ttrs), the lelationship between otolitlr size increments with increments oflength, weightofthe species. By explorative
nrcthod thc grOrvth data were took up ffom otolith then observed under'ligth microscope. The results sliowed that the cirle dark
(opaqLre) and light lines (hyaline) were lbrmed in the otolith. Otolith development of spotted llying showed some kinds of
rcproductive relationship, and spotted flying otolith showed that the development of this species is slow. Growth pattern of
5l\,,lrc(i ll) rrtg is lll.rttett ik.
l(ay rvords: otolith, growth, spotted flying.
ABSTRAK
Otolit adalah bagian keras dari ikan yang terbentuk dari kalsium dan arogonit, yang dapat berguna dalam perhitungan pertumbuhan
clan Lnltrr ikan. Str-rdi bertujuan Lurtuk mengetahui pola pertumbuhan ikan terbang (Cypselurus poecilopterus), hubungan antara
peningkatan uliLrran otolit dengan panjang panjang dan berat spesies. Dengan metode eksplorasi, data pertumbuhan diperoleh dali
orolit yang diantatr dengan menggunakan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkaran gelap (opaqr-re) dan garis
tclang (hyaline) dibentuk di otolit. Perkembangan otolit menunjukkan huburrgan reproduksi dan otolit menunjukkan perkembangan
spcsies il<an inr lanrbat. Pola per-tLrmbuhan ikan terbang bersifat allometlik.
Kota kunci: otolit, pcrtur.nbuhan, ikan terbang.
bagian tubuh yang keras seperti pada otolit dimana
PENDAHULUAI{
Pemanfaatan sumberdaya hayati laut yang
tahapan waktu tetap dapat ditandai.
benvar'vasan lingkungan akan lebih mudah dilakukan
Otolit sebagai salah satu komponen berstruklw
dan dikendalikan apabila mengetahui banyak
keras dalam tubuh ikan terbentuk dari endapan kalsium
lnengenai informasi-informasi biologis dari sumber
karbonat dan orogonite dapat digunakan untuk
hayati, seperti dengan mengetahui pola
menghitung pertumbuhan dan menentukan umur ikan
pertunrbtrhan pada ikan terbang (Cypselurus
poccilctpter us). Ikan ini merupakan salah satu
kon.roditas perikanan yang mempunyai nilai
(Campana, 1987). Jones (1992) dalam Stevenson dan
Campana (1992) menyatakan bahwa penambahan
panjang ikan dapat diketahui lewat perhitungan dari
ekonomis penting.
setiap penambahan lingkaran pada otolit.
Pertumbuhan ikan terbang di Teluk Manado
Melalui otolit dapat diketahui perkembangan
ikan. Menurut Pannella (1974) pertumbuhan harian
dilihat dari otolit belum dilakukan. Penelitian ini
yang dialami ikan dapat ditandai pada otolitnya.
bertujuan mengetahui pola pertumbuhan ikan terbang
Nielson dan Johnson (1983) juga menyatakan bahwa
secara anatomi, ada bagian-bagian tubuh
panjang dan berat dengan pertambahan ukuran otolit
tanda
serta mendeskripsikan, menginterprestasi makro-
ikan
dapat digunakar.r untuk menentukan
dan untuk mendapatkan hubungan antara pertambahan
yang
perkembangan yang tetap secara periodik, yaitu pada
struktirr otolit.
15
.IcJr-y
Jack Manangkey - Hubungan Perkembangan Otolit Dengan Pet'tumbuhan Ikan Terbang (Cypselurtts poeciloptertrs)
di
Perair-an Telul< Manado
berat ikan digunakan rumus menurut Grant (1986),
T}AFLA.NDANMETODE
yaitu:
Cara Pengambilan Data
Y:F"+F,X+e
Y : Variabel tak bebas
X : Veriabel bebas
ikan diperoleh secara acak dari
Terupat Pelelangan Ikan (TPI) Manado yang
San-rpei
merupakan hasil tangkapan nelayan di sekitar Teluk
Manado dari br-rlan Oktober 1997 hingga Februari
1
U"*t
_Parametermodel
998.
Belat tubuh ikan ditimbang daiam keadaan
segar menggunakan timbangan gantung dan analitik
O'haus dengan ketelitian 0,1 g. Panjang baku (PB)
ikan diukur dengan menggunakan mistar dengan
Persamaa n di atas dapat disederhanakan dalambentuk
Y
:
a
+ b X yang merupakan garis lurus.
Dimana: Y
:
Ukuran (Berat tubuh dan panjang,
berat otolit)
ketelitian 0,1 cm dari ujung terdepan tubuh sampai
: Pertambahan X
X: Ukuran (Panjang baku, berat ikan serta
a
ujung ruas vertebra pada peduncle atau lekukan ekor.
Titik potong garis regresi
b
Berat otolit (BO) ditimbang dengan menggunakan
timbangan analitik O'haus dengan ketelitian 0,01 g.
Panlang otolit (PO) diukur dari ujung anterior sampai
panjang otolit)
u.jung posterior menggunakan jangka sorong 0,1 mm.
Cara pengambilan otolit yaitu dengan
melakukan pembedahan di bagian kepala ikan,
selanjutnya otolit dikeiuarkan menggunakan pinset.
Otolit ditimbang dan diamplas ukuran yang paling
halus. Kemudian otolit diamati di bawah mikroskop
untr-rk mehhat 1 ingkaran pertumbuhan.
Analisis Data
Untr-rk penentuan pola pertumbuhan
dilakukan penghitungan hubungan panjang berat yang
diganrbarkarr Hile
(
1
963 ) dal am
Effendi
(
1
979) yaitu:
W:aLb
: Berat
Dur-rana: W
:
adanb :
L
Panjang
Konstanta
Logw:loga+blogL
Pengu.l
ian telhadap nilai (b) dengan kriteria
penganrbiiarr keputusan memlut Ricker (1975) dalant
EfTendi (1919):
'l',"r,"r
'1
.lilir
'l-r,r, r''
T',r,.r (0,()5), b
1,;1
':
(0,05),
:
b
.lika
13,
3, Pola pertr-rrnbuhan isometrik
Pola pertumbuhan allometrik
ILASILDANPEMBAIIASAN
Selama penelitian enambulan telah diperoieh
data ikan terbang (Cypselurus poecilopterus)
sebanyak 34 ekor. Deskripsi ikan terbang adalah
badannya memanjang, gilik (seperti cerutu), dan
sedikit gepeng. Garis rusuk letaknya jauh dibawah
bagian badan. Sirip punggung berjari-jari lemah 12,
sedang sirip duburnya 7-9. Sirip dada tumbuh
melebar dan panjang, ujungnya mencapai bagian
sirip punggung. Mulut kecil, Ietaknya ditengahtengah. Hidupnya selalu di lapisan permukaan, di
perairan pantai maupun lepas pantai, yang berkadar
garam tinggi, membentuk gelombang besar. Ikan
27 cm. Warna biru gelap
bagian atas, makin ke bawah makin putih dan
akhirnya putih perak. Sirip-sirpnya (punggung,
dapat mencapai panjang
perut) tembus cahaya, sirip ekor gelap. Bagian atas
sirip dada kurang leblh 213 dari keseluruhannya
terdapat totol-totol hitam yang seakan-akan
membentuk garis-garis melintang (Masuda, et al.
1980).
Hubungan morfometrik dan berat : Dalam
penelitian ini ikan terbang yang diperoleh panjang
baku berkisar arrtara 15,40 - 22,00 cm dan panjang
Hutrungan Panjang danBerat tubuh dengan Otolit
rata-rata 18,09 cm dan berat berkisar antaraJ4,20
Untuk melihat keeratan hubungan antara
panjang, berat otolit dengan beberapa variabel
morfonretr-ik lainnya, seperti panjang baku dan
174,I0 g dan berat rata-rata i 10,86 g. Berdasarkan
hasil perhitrngan tampak pertumbuhan ikan (Tabel
l6
1).
-
Jurnal lktiologi Indonesin, Yol. 2, No.
I,
Tahttn 2002
Gambar 1. Ikan terbang (Cypselurlts poecilopterus)
Tabel 1. Data pengukuran morfometrik dan berat
L
i.
Prnlrng berat ikan
0,108
2
Pan;ang berat otolit
0,0017 + 0,068
-t.
Panjang baku dengan panjang otolit
4
Berat ikan dengan berat otolit
x
0,91
Y: 0,289 + 0,0582 X
0,89
0,0069 + 0,00025
\l\l
r
-\':-\ \ \
\\i
Koelisien
Korelasi
0q5
Model hubungan
Hubungan
No.
x
0.82
.,.,
I
l-"\\\-"' -\-y\ -_t _-. -\- \
-t'<,-1-) ) I
.\-+.-zl
A
(:ian-rbar2.
A. Hubungan antara pertambahan ukuran otolit dengan pertambahan panjang ikan (Jones, 1992). B.
Lingkaran pertumbuhan pada otolit (Pannella, 1980).
Hubungan panjang berat ikan terbang
dipcroleh nilai a - 0,108 dan nilai b:2,39 dengan
pertumbuhan optimum. Kebutuhan ikan akan protein
tergantung pada species ikan, ukuran ikan dan faktor
koefisren korelasi 0,95. Nilai b lebih kecil dari 3, berarti
lingkungan dan jumlah makanan (Steffen, i981).
pola perturr.rbr.rhannya allometrik. Hal ini berarti
pertambahan panjang lebih cepat dibandingkan
Menurut Weatherley (1971) bahwa faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan adalah ukuran ikan,
dengan pertambahan berat
ikar.r
ikan. Dengan demikian
terbang pada saat peneiitian dalam keadaan yang
makanan, suhu dan lingkungan.
Dari berbagai bentuk hubungan di
atas
kulang telsedia bahan makanan dan lingkungan yang
dinyatakan bahwa setiap pertambahan panjang dan
sesuai di perairan. Makanan merupakan salah safu
berat tubuh ikan, otolit juga bertarnbah. Menurut
Jones (1992), salah satu ukuran otolit dan ukuran
ikan diketahui, maka pada awalnya dapat dihitung
kembali (back calculation) dari otolit itu sendiri
faktor yang cukup penting dalam menentukan
peltumbnhan dan kemampuan berkembang biak suatu
organisme. Protein merupakan salah satu zat makanan
yang clibLrtuhkan dan perlu dipenuhi guna mencapai
(Gambar2).
11
Jefry Jack Mamangkey - Hubungan Perkembangan Otolit Dengan Pertumbuhan Ikan Terbang (Cypselurus poecilopterus)
di Perairan Teluk Manado
Pada Gambar 2 tersebut terdapat hubungan
ikan yang kurang mendukung kehidupannya
antara paniang ikan dengan pertambahan panjang
disebabkan oleh kurangnya nutrisi yang tersedia atau
otolit. Hal ini berkaitan
karena pencemaran.
dengan penambahan material
ke dalam tubuh ikan dari hasil pengendapan kalsium
karbonat hasil metabolisme (Campana, 1987).
Secara visual otolit pada ikan terbang
berwarna putih, bagian tepi berlekuk dan berbentuk
oval. Pada sisi lateral bagian dalam terdapat semacam
saluran yang pendek-pendek dari tengah ke tepi
otolit
slrie.
Pada
yang menurut Pannella (1980) disebut
bagian tengah otolit terdapat garis gelap dan garis
terang yang oleh Pannella (1 971) disebut sebagai awal
Pertumbuhan
Pertumbuhan ikan terbang dengan
menggunakan rumus persamaan Von Bertalanffy
diperoleh
L,:
35,678 (1
-e
o,ot(t+:,08')
ini menunjukkan
bahwa pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantara adalah temperatur, kualitas air, umur,
jenis kelamin dan ketersedian makanan serta jumlah
ikan yang menggunakan sumber makanan yang sama
(Aziz, 1989 dalam Santoso
perkembangan dari ikan.
et al. 2000).
Dari hasil pengamatan tidak ditemukan
kelompok umur, karena ikan-ikan yang tertangkap
berada pada ukuran yang relatif sama. Secara
KESIMPULAN
mikoskopis pembesaran 100 kali tampak terdapat garis
gelap dan terang di sekitar nucleus (centrum) yang
dibandingkan dengan pertambahan beratnya. Setiap
Pola pertumbuhan ikan adalah allometrik
artinya pertambahan panjang ikan lebih cepat
terbentuk padabagian permukaan otolit ini terputusputus karena dibatasi oleh strie (Gambar 3). Garis
pertambahan panjang ikan diikuti dengan pertambahan
terang merupakan penampilan pertumbuhan yang
normal, sedangkan garis gelap adalah kondisibiologis
diamati pada otol itnya.
yang dialami ikan seperti faktor lingkungan, penyakit,
DAFTAR PUSTAKA
Effendie M.I. 1979. Metode biologi perikanan.
reproduksi dan migrasi (Simkiss, 1974).
panjang otolit. Fenomena pertumbuhan ikan dapat
Cetakan PeftamaYayasan Dewi Sri Bogor.
Campana, S.E., J.A. Gagne and J. Mondro. 1978. Otolith
microstructure
of larv herring (Clupea
harengus). Can. Fish Aquat. Sci.
Jones,
44:ll-13
C.M. 1992. Development and application of
the otolith increment technique in otolit
microstructur ex. and analysis. 1n Stevenson
dan Campana. Dept. of Fish and Oceans
Sci. I17. Ottawa.
Masuda, H., C. Araga., T, Yashino. 1980. Coastal
otolit ikan
fishes of southern Japan. Tokai University
Tampak lingkaran berupa garis gelap dan
125-263.
Nielsen. L.A. and D.L. Johson. 1983. Fisheries
technique. American Fisheries Society
Gambar 3. Lingkaran yang terbentuk pada
terbang.
Press. Tokyo. Japan.
garis terang yang berimpit dan jaraknya tidak tetap
(Gambar 3) lingkaran ini mengindikasikan bahwa ikan
Bethesda Maryland.
Pannella,
G. 1971. Fish Otolith : Daily growth layer
ll73 : ll24
ini sedang mengalami tekanan berupa gelombang dan
and periodical patterns, Science
badai seperti yang dijelaskan Pannella (1980), apabila
-1127.
garis gelap dan garis terang berada padajarak dekat
dan tidak tetap menunjukkan keadaan lingkungan
1974. Otolith growth pattern, an
aid in age determination in temperate and
yang kurang baik. Hal ini menunjukkan lingkungan
tropicalwater p.71 -77.
l8
1n
F.B. Bagenal(ed.).
Jurnal lktiologi Indonesia, Vol. 2, No.
Tlte ageing of /is/r. Unwin Brothers Ltd., Old
Working, Engiand.
1980. Growth pattem in fish
sa-eittae. In D.C. Rhoads andLutz,R.A. (eds.)
PSIH-JICA- LIPI2OO1.
Simkiss, K. 1 974. Calcium metabolism of fi sh in relation
to ageing, p.l-12. inT.B. Bagenal, (ed.), The
agetng of
biological record of environmental change.
PlenumPress. NewYork.
Working, Surrey, England.
pertumbuhan ikan rejung (Sillago sihama)
di perairan Ujung Pangkah, Jawa Timur. 1lz
D.S. Sjafei, et al., Prosiding Seminar
Tahun 2002
Nasional Keanekaragaman Hayati lkan.
Skeletal growth of aquatic organism
Santoso, T.1., S.B.Susiio dan Sulistiono, 2000. Analisis
l,
Steffen,
fish. Win Brothers Ltd Old
W.
198 1 . Protein utilization by raibow trout
(Salmo guardneri) and Carp (Cyprinus
carpio L). Aquaculture.
23 : 337
- 345.
Weatherley,A.H. 1972. Growth and Ecology of Fish
Population. Academic Press, London.
t9
Download