materi mengerti pengoperasian kamera dan pengambilan gambar

advertisement
MENGERTI PENGOPERASIAN KAMERA
DAN PENGAMBILAN GAMBAR
Wisnu A. Wardhana
MATERI
VIDEO JURNALISTIK
BASIC CAMERA
PENGAMBILAN GAMBAR
GARIS IMAJINER
SEKUEN DAN CONTINOUSITY
WAWANCARA DAN ON CAM
MENGERTI PENGOPERASIAN KAMERA
DAN PENGAMBILAN GAMBAR
Wisnu A. Wardhana
VIDEO JURNALISTIK
JURNALISTIK adalah:
Sebuah proses pengumpulan, pengolahan dan penyebarluasan
menggunakan media massa suatu data dari sebuah peristiwa atau topik
serta dilakukan sesuai kaidah kaidah tertentu.
VIDEO JURNALISTIK adalah:
Sebuah proses pengumpulan gambar video sebuah peristiwa atau topik,
yang pengolahannya dilengkapi dengan naskah yang bisa dinarasikan
kemudian disebarluaskan melalui media massa
Orang yang melakukan kegiatan Jurnalistik Video
disebut VIDEO JURNALIS
Seorang Video Jurnalis harus bisa mengambil
gambar, menulis, menyunting dan paham dasar
etika dan kaidah jurnalistik
MENGERTI PENGOPERASIAN KAMERA
DAN PENGAMBILAN GAMBAR
Wisnu A. Wardhana
VIDEO JURNALISTIK
PERBEDAAN JURNALISME VIDEO/ TELEVISI DENGAN
JURNALISME CETAK DAN RADIO
• Berupa Audio visual, sehingga lebih menarik dan bisa bersifat interaktif
• Sangat mungkin membentuk sifat dramatis sebuah berita
• Menganut azas time management
• Reporter/ jurnalisnya yang berada dalam frame bisa menjadi bagian show
• Jurnalisnya hampir selalu berada di tempat kejadian
• Bahasa gambar lebih dipentingkan
MENGERTI PENGOPERASIAN KAMERA
DAN PENGAMBILAN GAMBAR
Wisnu A. Wardhana
BASIC CAMERA
JENIS JENIS KAMERA BERDASARKAN MEDIA PEREKAMNYA:
A. Kamera Seluloid
Adalah kamera yang menggunakan film seluloid sebagai media perekam
jenisnya adalah kamera 65 mm, 35 mm, 16 mm dan 8 mm
B. Kamera Pita Video
Adalah kamera yang menggunakan pita video sebagai media perekam
Jenisnya adalah kamera video Beta, VHS, Hi-8, Digital Hi-8, DV, Mini DV
C. Kamera Digital Memory Video
Adalah kamera yang menggunakan memori digital sebagai media perekam
Jenisnya adalah kamera DVD, Harddisk, memory eksternal.
MENGERTI PENGOPERASIAN KAMERA
DAN PENGAMBILAN GAMBAR
Wisnu A. Wardhana
BASIC CAMERA
CCD (CHARGE COUPLE DIVICE)
Charge Couple Device, Cahaya yang direfleksikan dari sebuah obyek akan
menembus lensa sedemikian rupa sehingga terfokus pada CCD yang selanjutnya
dikonversi dari gambar optical menjadi pola elektrik
View Finder
Prisma/
dichroic
Sistem Lensa
Obyek
Selain itu, CCD juga sebagai media sensor pada camera yang mampu mengontrol
kualitas gambar (image), mengurai obyek secara jelas, mengontrol kelebihan
cahaya, dan sangat sensitive terhadap perbedaan cahaya dll.
MENGERTI PENGOPERASIAN KAMERA
DAN PENGAMBILAN GAMBAR
Wisnu A. Wardhana
BASIC CAMERA
LENSA (MACRO)
Hampir setiap camera (terutama handycam) memiliki fasilitas macro pada
lensanya dan berfungsi untuk menangkap detil obyek dengan cara mendekatkan
lensa ke obyek. Hanya saja lensa handycam tidak dapat diganti-ganti ukurannya
karenanya sifatnya yang fix (paten), mungkin hanya bisa ditambahkan converter
atau wide lens itupun hanya untuk handycam dengan merk dan type tertentu
Untuk camera jenis ENG
(Electronic News Gathering)
memiliki kelebihan lensanya
dapat diganti-ganti dengan
ukuran tertentu. Ada lensa
standar, vario (zoom), super
wide, super tele, dsb.
CONVERTER
LENSA WIDE
MENGERTI PENGOPERASIAN KAMERA
DAN PENGAMBILAN GAMBAR
Wisnu A. Wardhana
IRISH/ APERTURE/ EXPOSURE
Membuka dan menutup irish/ aperture lensa
dapat merubah intensitas cahaya yang masuk dan
mencapai CCD.
Kontrol iris/ aperture ditandai dengan A (auto
irish) dan M (manual irish).
Pada handycam cenderung memakai auto
exposure atau auto irish sehingga irish akan
membuka dengan lebar untuk cahaya yang lemah
dan membuka cukup kecil untuk cahaya yang kuat
atau besar secara otomatis, maka perhatikan
betul dari mana sumber cahayanya.
Hindari backlight dan jangan berhadapan
langsung
dengan
cahaya
karena
akan
mengakibatkan obyek utama menjadi gelap
(Backlight)
CCD - LENSA (MACRO) - IRISH – ZEBRA SHUTTER - WHITE BALANCE - STEADY
SHOT – BACKLIGHT - NIGHT SHOT - LCD
SHUTTER/ SPEED
CCD - LENSA (MACRO) - IRISH – ZEBRA SHUTTER - WHITE BALANCE - STEADY
SHOT – BACKLIGHT - NIGHT SHOT - LCD
Fasilitas pada camera yang mengatur seberapa cepat menangkap cahaya yang
diterima lensa dan masuk ke CCD per detiknya dan mempengaruhi pada seberapa
besar cahaya yang masuk
Kecepatan shutter standar
(PAL) adalah 1/50 perdetik,
maka untuk obyek yang
bergerak cukup cepat di depan
camera dengan menggunakan
shutter 1/50 detik maka akan
menghasilkan gambar yang
blur (kabur).
Kecepatan
shutter
dapat
diubah-ubah dalam deretan
diskrit seperti 1/60, 1/125,
1/500, 1/1000, 1/2000 per
detik
WHITE BALANCE
CCD - LENSA (MACRO) - IRISH – ZEBRA SHUTTER - WHITE BALANCE - STEADY
SHOT – BACKLIGHT - NIGHT SHOT - LCD
Menurut komposisi warna pada kolorimeter, warna putih dihasilkan dari
perbandingan yang sama antara cahaya merah, hijau dan biru.
White balance dilakukan dengan mengarahkan kamera pada permukaan putih
(neutral scene) dengan begitu sinyal warna merah, hijau, biru akan disamakan
komposisinya sehingga akan diperoleh warna merah, hijau dan biru dengan
jumlah yang sama.
Proporsi warna yang dihasilkan
Merah
30% lumen
Hijau
59% lumen
Biru
11% lumen
CCD - LENSA (MACRO) - IRISH – ZEBRA SHUTTER - WHITE BALANCE - STEADY
SHOT – BACKLIGHT - NIGHT SHOT - LCD
Blue-is
Yellow-is
Red-is
Normal
Untuk menghindari Blue-is, Red-is, Yellow-is, maka lakukan WB setiap
berpindah tempat atau ruangan pada sumber cahaya yang berbeda.
STEADY SHOT
Fasilitas pada camera yang berfungsi
untuk mereduksi goncangan pada
kamera sehingga gambar semakin steady
TRIPOD akan membuat visual
semakin steady maka
pergunakan tripod
semaksimal mungkin,
terutama untuk pengambilan
gambar statis kecuali pada
peliputan berita peristiwa
yang tidak memungkinkan
untuk memakai tripod
CCD - LENSA (MACRO) - IRISH – ZEBRA SHUTTER - WHITE BALANCE - STEADY
SHOT – BACKLIGHT - NIGHT SHOT - LCD
BACKLIGHT
CCD - LENSA (MACRO) - IRISH – ZEBRA SHUTTER - WHITE BALANCE - STEADY
SHOT – BACKLIGHT - NIGHT SHOT - LCD
Pengambilan gambar dengan penempatan cahaya yang terlalu kuat dari
belakang sehingga obyek nampak gelap
Pada handycam tertentu telah dilengkapi dengan fasilitas backlight yang
berfungsi untuk mengatur irish/ aperture. Efek yang ditimbulkan adalah obyek
akan nampak terang walaupun cahaya terlalu kuat dari belakang hanya saja
cahaya dari belakang akan semakin kuat lagi.
NIGHT SHOT
CCD - LENSA (MACRO) - IRISH – ZEBRA SHUTTER - WHITE BALANCE - STEADY
SHOT – BACKLIGHT - NIGHT SHOT - LCD
Fasilitas pada kamera (handycam) yang dapat digunakan untuk pengambilan
gambar dengan cahaya yang seminim mungkin (efeknya gambar akan tampak
kehijau-hijauan atau cenderung sephia)
Fasilitas Night Shot sebaiknya tidak dipakai dalam pengambilan gambar,
terkecuali dalam situasi sumber cahaya yang benar-benar minim dan momen itu
cukup tinggi news value-nya
LCD (Liquid Crystal Display)/
VIEW FINDER
Setiap camera tentunya dilengkapi
dengan view finder yang berfungsi
sebagai kontrol atas gambar atau
visual yang dihasilkan.
LCD pada camera terutama jenis
handycam sebenarnya berfungsi
untuk melakukan preview sesudah
perekaman
bukan
sebagai
viewfinder.
Pada LCD dan juga view finder
terdapat indikator yang berfungsi
untuk melihat kondisi batteray, time
code, format SP/ LP, sisa pita kaset,
dan beberapa yang lain
CCD - LENSA (MACRO) - IRISH – ZEBRA SHUTTER - WHITE BALANCE - STEADY
SHOT – BACKLIGHT - NIGHT SHOT - LCD
KOMPOSISI – ANGLE – SHOT SIZE –
PAN/ TILT/ ZOOM – BACKGROUND &
FOREGROUND
ANGLE
Sudut dalam pengambilan gambar
LOW ANGLE
Sudut pengambilan dari bawah
(menambah superioritas subyek
dalam gambar)
KOMPOSISI
KOMPOSISI – ANGLE – SHOT SIZE –
PAN/ TILT/ ZOOM – BACKGROUND &
FOREGROUND
Keselarasan dalam pengambilan gambar yang sangat dipengaruhi oleh taste
Semua orang mungkin dapat
menghasilkan
gambar
dengan mudah, namun
hanya seorang cameramen
dengan kemampuan khusus
yang mampu menghasilkan
shot yang menarik minat dan
perhatian penonton.
Sebuah komunikasi visual
yang
baik
tentunya
dihasilkan
dari
sebuah
komposisi yang baik pula
KOMPOSISI – ANGLE – SHOT SIZE –
PAN/ TILT/ ZOOM – BACKGROUND &
FOREGROUND
Pusat perhatian berada pada sudut
paling atas dari garis segitiga
imajiner. Ini disebut dengan teori
TRIANGULASI.
Sementara
elemen
lagi
ditempatkan pada dasar segitiga
Pusat perhatian yang ditempatkan
pada atau jatuh pada garis kotak
yang paling tengan dan membagi
layar ke dalam tiga bagian. Ini
disebut dengan GOLDEN MEAN
KOMPOSISI – ANGLE – SHOT SIZE –
PAN/ TILT/ ZOOM – BACKGROUND &
FOREGROUND
HIGH ANGLE
Sudut pengambilan dari atas
(mengurangi rasa superioritas subyek
dalam gambar)
KOMPOSISI – ANGLE – SHOT SIZE –
PAN/ TILT/ ZOOM – BACKGROUND &
FOREGROUND
STRAIGHT ANGLE
Pengambilan gambar secara normal
atau kalau untuk stand up adalah
EYELEVEL (rata-rata mata)
KOMPOSISI – ANGLE – SHOT SIZE –
PAN/ TILT/ ZOOM – BACKGROUND &
FOREGROUND
SHOT SIZE
Ukuran pengambilan gambar
LONG SHOT
Gambar jauh. Menunjukkan keseluruhan
tubuh manusia dari ujung kepala sampai
kaki
MEDIUM SHOT
Gambar menengah. Menunjukkan setengah
dari bagian tubuh manusia (dari kepala
sampai perut)
KOMPOSISI – ANGLE – SHOT SIZE –
PAN/ TILT/ ZOOM – BACKGROUND &
FOREGROUND
Medium Close Up (MCU)
Gambar setengan dekat. Menunjukkan
bagian tubuh manusia dari kepala sampai
dada
Close Up (CU)
Gambar dekat. Menunjukkan bagian
tubuh manusia (kepala saja)
Bic Close Up (BCU)
Gambar sangat dekat, bagian tubuh
manusia (bagian dari wajah) yang
memenuhi seluruh layar
PAN/ TILT/ ZOOM
KOMPOSISI – ANGLE – SHOT SIZE –
PAN/ TILT/ ZOOM – BACKGROUND &
FOREGROUND
PANNING LEFT/ RIGHT
Pengambilan gambar dengan menggerakkan kamera dari kiri ke
kanan atau sebaliknya secara horisontal
Dalam pengambilan gambar untuk berita Televisi, Panning
sebaiknya dihindari karena cukup memakan durasi dan
mengurangi variasi shot. Selain itu juga cukup merepotkan
dalam melakukan cut to cut saat pengeditan
Panning dipakai ketika :
-Menunjukkan Luas (lanscape, panorama)
-Menunjukkan panjang
-Mengatasi ruang yang sempit ((lensa terbatas)
-Menyatukan dua unsur obyek yang berkaitan (kiri
dengan kanan)
KOMPOSISI – ANGLE – SHOT SIZE –
PAN/ TILT/ ZOOM – BACKGROUND &
FOREGROUND
TILT UP/ DOWN
Pengambilan gambar dengan menggerakkan kamera dari atas ke
bawah atau sebaliknya secara vertikal.
Dalam pengambilan gambar untuk berita Televisi, Tilt sebaiknya
dihindari karena cukup memakan durasi dan mengurangi variasi
shot. Selain itu juga cukup merepotkan dalam melakukan cut to cut
saat pengeditan
TILT dipakai ketika :
-Menunjukkan tinggi
-Mengatasi ruang yang sempit (lensa terbatas)
-Menyatukan dua unsur obyek yang berkaitan
ZOOM IN/ OUT
KOMPOSISI – ANGLE – SHOT SIZE –
PAN/ TILT/ ZOOM – BACKGROUND &
FOREGROUND
Fasilitas pada lensa camera yang berfungsi untuk pengaturan jarak antara
obyek dengan lensa
Pada intinya posisi lensa adalah mewakili mata pemirsa. Ketika mata
menoleh ke kiri atau kanan maka lensa dapat melakukan pan kiri atau
kanan demikian juga dengan tilt.
Sementara mata kita tidak dapat melakukan pengaturan jarak untuk
menjauh atau mendekat seperti apa yang dilakukan oleh lensa.
Untuk itu pemakaian Zoom in/ out sebaiknya bener-bener dihindari
bahkan TIDAK PERLU DILAKUKAN
Zoom In/ out dipakai ketika :
-Liputan kerusuhan (sudah pada blocking yang pas)
-Moment penting yang tidak dapat diulang
-Investigasi
KOMPOSISI – ANGLE – SHOT SIZE –
PAN/ TILT/ ZOOM – BACKGROUND &
FOREGROUND
BACKGROUND & FOREGROUND
Hindari background flat/
datar karena obyek akan
tampak menempel
Hindari sumber cahaya
yang kuat dari belakang
obyek
Hindari background vertikal
atau horisontal yang
menempel pada obyek
KOMPOSISI – ANGLE – SHOT SIZE –
PAN/ TILT/ ZOOM – BACKGROUND &
FOREGROUND
KOMPOSISI – ANGLE – SHOT SIZE –
PAN/ TILT/ ZOOM – BACKGROUND &
FOREGROUND
Penempatan background
yang tepat
KOMPOSISI – ANGLE – SHOT SIZE –
PAN/ TILT/ ZOOM – BACKGROUND &
FOREGROUND
Penempatan foreground
yang tepat
Foreground juga dapat dipakai untuk
pengambilan gambar over the shoulder
(OTS)
Garis yang memisahkan antara batas kiri dan kanan sebagai acuan
pengambilan gambar sehingga tidak sampai terjadi jump shot/ CROSS THE
LINE
CROSS THE LINE
Menggerakkan camera ke
arah
yang
berlawanan
dengan garis imajiner yang
ada di antara dua atau lebih
subyek setelah merekam
Untuk menghindari cross the line
maka dapat dibuatkan CUTAWAY
CUTAWAY
Pemotong arah, shot yang berfungsi untuk menyambungkan subyek utama
atau master shot dengan shot yang berhubungan dan sekaligus juga dapat
berfungsi untuk menghindari jump shot
SEKUEN
Kumpulan dari gambar-gambar dalam satu gerakan
yang sama
Sekuen berisikan mengenai bagian (kecil) dari sebuah
cerita (Orang makan, menulis, menggoreng, dsb)
SYARAT SEKUEN
* Mampu mendirect obyek
* Melakukan kegiatan yang sebenarnya (tidak dibuat-buat)
* Pengambilan gambar dengan size dan angle yang berbeda
* Tidak cross the line
* Hindari pergerakan kamera
* Kontinyu
- Visual
- audio (natsound)
- properti
- gerakan
1. Long shot
3. Medium close up
Over the shoulder
2. Medium close up
4. Close up
5. Medium shot
High angle
7. Medium shot
(Foreground)
6. Close up
8. Close up
FEATURE
Pelajari dulu apa yang akan anda tampilkan dengan melakukan survey
(wawancara nara sumber dan mengamati sekeliling)
Bikinlah sebuah garis besar isi cerita
Buatlah sebuah outline mengenai alur ceritanya
Dalam pengambilannya upayakan selalu membuat sekuen
Manfaatkan semua obyek dilapangan untuk membuat visual yang
menarik, bila perlu nara sumber di direct dengan catatan tidak
mengurangi sisi naturalnya
Planning (Perencanaan yang bagus akan menghasilkan karya yang bagus
pula)
Tidak Cross the line
Pakailah kaidah pengambilan gambar yang benar dan hindari pergerakan
Dalam melakukan wawancara usahakan
reporter sedekat mungkin dengan lensa camera.
Secara tidak langsung mata narsumber akan
mengarah ke reporter dan bukan ke lensa
camera.
Dalam melakukan wawancara, tempatkan mata
narasumber pada 1/3 bidang layar dari atas.
Dan ini adalah shot size atau ukuran yang
disarankan dalam setiap melakukan wawancara
Garis mata adalah arah kemana mata
narasumber melihat.
Untuk nara sumber yang ekspresif (menangis,
marah, teriak-teriak) shot size seperti ini yang
sangat disarankan
Perhatikan headroom (ruang di atas
kepala) jangan sampai terlalu tinggi atau
terlalu mepet
Perhatikan
lookingroom
(ruang
memandang)/ nose room (ruang di depan
hidung) jangan terlalu miring karena
pemirsa akan cenderung melihat telinga
Hindari suhu terlalu PANAS secara langsung atau suhu terlalu DINGIN
karena setiap camera mempunyai batas temperatur suhu yang tidak
sama
Siap selalu
CAMERA CLEANING KIT :
- Lens Pen
- Blower Brush
- Cotton Stick
- Cleaning Fluid
- Paper lens tissue
Lakukan perawatan ringan setiap saat terutama setelah
pengambilan gambar pada areal yang berdebu, terkena air
(cipratan), dsb
Semprot dengan Duss Off
atau pen brush
Lap dengan paper tissue
lens secara perlahan dan
lembut
Pakailah DIGITAL VIDEO HEAD CLEANER untuk membersihkan HEAD
Camera (sesuai merk camera) setiap saat (minimal sebulan sekali untuk
pemakaian yang padat
Simpan
camera
pada
ruangan kering, dapat pula
diberi lampu 5 watt agar
suhu tetap terjaga dari
kelembapan
BASIC CAMERA
TERIMAKASIH DAN SELAMAT BERKARYA….
MENGERTI PENGOPERASIAN KAMERA
DAN PENGAMBILAN GAMBAR
Wisnu A. Wardhana
Download