AGUS NURSAMSU Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi DEFINISI KAMERA Kamera merupakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan film, fungsi kamera yaitu mengambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan. Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi # Kamera dioperasikan oleh kru film yang biasa disebut kameramen. # Kameramen mengoperasikan kamera sesuai dengan arahan sutradara. Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan perangkat kamera. Sebelum melakukan shooting ada baiknya jika seorang juru kamera persiapan-persiapan sebagai berikut: * Penguasaan terhadap perangkat kamera yang akan digunakan. Sebaiknya mengikuti aturan penggunaan yang tertulis pada manual book. Pahami kelebihan dan kekurangannya. Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi * Setelah paham dengan seluk beluk kamera, pahami juga adegan apa dan teknik yang bagaimana yang diinginkan. * Membuat breakdown peralatan yang akan digunakan seperti baterai, mikrofon, kabel extension, dll. * Pastikan baterai dalam kondisi prima dan penuh, dan semua fasilitas di kamera berjalan dengan baik. Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi JENIS – JENIS KAMERA # Secara umum terdapat 2 jenis kamera : 1. Analog (AV) Data yang disimpan sebagai pancaran berbagai kuat sinyal (gelombang) pada pita kamera perekam. Macam kamera jenis ini antara lain VHS, S – VHS, 8mm, dan Hi – 8. Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi 2. Digital (DV) Kamera perekam video digital menyimpan data dalam format kode biner bit per bit yang terdiri atas rangkaian 1 (on) dan 0 (off). Jenis kamera ini antara lain mini DV, dan Digital 8. Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi MACAM – MACAM VIDEO • Video Analog : 1. Biasanya menggunakan kaset ( tape ) 2. Berbahan dasar pita magnetik 3. Memerlukan kompresi ke digital agar bisa ditransfer ke komputer. 4. Kelebihan warna yang colorfull 5. Kelemahan akan mengalami kehausan seiring berjalannya waktu. Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi • # Jenis – jenis Video Analog : 1. U Matic 2. Betamax 3. VHS 4. S- VHS Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi • Video Digital : 1. Dapat merekam suara dan gambar dalam waktu yang bersamaan. 2. CCD ( Charge Couple Device ) 3. Tidak ada penurunan gambar dalam proses kompresi Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi *Jenis-jenis Video Digital : 1. Mini DV 2. DV Cam 3. DVC Pro Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Contoh : kamera Betacam MiniDV HDCam Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Basic Camera Operation Camera video ada berbagai macam merk, bentuk, dan varian. Begitu juga media penyimpanan gambar juga bermacam-macam. Contoh-contoh merk terkenal antara lain: Sony, Panasonic, Phillip, Ikegami, JVC, dan lain-lain. Dari berbagai merk tersebut masing-masing mempunyai beragam varian dan bentuk. Mulai kamera amatir, semi profesional, dan kamera profesional. Media penyimpanan gambar antara lain: Betacam, Dvcam, Dvc-pro, MiniDV, maupun berbentuk card (kartu memori). Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Bagi pengguna pemula/amatir biasanya dengan mode auto sudah cukup untuk mendapatkan gambar standar. Tatapi dalam kondisi tertentu, mode auto tidak bisa kita pakai untuk mendapatkan gambar sesuai dengan kemauan kita. Itulah sebabnya kenapa para Cameraman profesional sering menggunakan mode manual dalam mengoperasikan kamera. Menjelaskan multimedia communication Tahapan Memaksimalkan Penggunaan Kamera Video 1. Kenali dan Pahami Kamera Video Semua alat yang akan digunakan harus benar – benar dikuasai supaya meminimalisasikan kesalahan pengambilan gambar nantinya. 2. Rekaman Video yang Layak Dilihat dan Disimpan Rekaman video dikatakan layak untuk dilihat dan disimpan jika memenuhi 4 syarat : cukup pencahayaan, fokus, stabil dan cukup durasi. Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi 3. Rekaman Video yang Layak Dinikmati Rekaman video yang layak dinikmati harus memenuhi kaidah – kaidah sebagai berikut: a). Balance, Framing, Compositions : Horizontal Lines, Vertical Lines, Thirds Ratio, Diagonal Lines, Triangle, Perspective, Looking Room, Walking Room, Head Room, Golden Mean, Background, Foreground. b). Frame Cutting Points : Extreme Close Up, Big Close Up, Close Up, Medium Close Up, Medium Shot, Medium Long Song, Long Shot, Extreme Long Shot. Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi c). Other Types Of Shot : 2 Shot, 3 Shot, Group Shot, Over Shoulder Shot, Establishing Shot. d). Camera Movement : Panning ( Left, Right, Up, Down ), Tracking ( In, Out, Follow, Revolve ), Truck ( Left, Right ), Zooming ( In, Out ) e). Camera Angle # 1 : Normal Angle, Low Angle, High Angle f). Camera Angle # 2 : Objective Camera, Subjective Camera g). Shot By Camera Positions : Face Shot, ¾ Shot, Profile Shot, Over Shoulder Shot h). Shooting Rules : Jump Cut, Crossing The Line, Continuity Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Pengambilan Gambar • Macam sudut pengambilan gambar adalah : 1. Normal Angle Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata (titik pusat perhatian) obyek yang diambil. Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi 2. Hight Camera Angle Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”. Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi 3. Low Camera Angle Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memilikikesandramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan. Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi 4. Bird Eye View Teknik pengambilan gambar yang berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan bendabenda lain tampak kecil dan berserakan. 5. Subjective Camera Angle Tehnik pengambilan di mana kamera berusaha melibatkan penonton dalam peristiwa. Seolah-olah lensa kamera sebagai mata si penonton atau salah satu pelaku dalam adegan. Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi 6. Objective Camera Angle Tehnik pengambilan di mana kamera menyajikan sesuai dengan kenyataannya. 7. Eye Level Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar. Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi 8. Frog Eye – Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak. – 9. Over Shoulder – pengambilan gambar dari belakang bahu. Mengoperasikan Kamera Posisi sudut pengambilan gambar • Normal Angle • Hight Camera Angle • Low Camera Angle • Bird Eye View • Subjective Camera Angle • Objective Camera Angle Bidang Pandangan Gambar • Bidang pandangan atau framing adalah suatu langkah pengambilan gambar yang harus menentukan luas bidang pandangan untuk suatu obyek utama dan obyek lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang. Bidang Pandangan Gambar Macam Bidang Pandangan Gambar : • • • • • • • • ELS ( Extreme Long Shot) LS (Long Shot) MLS (Medium Long Shot) MS (Medium Shot) MCU (Medium Close Up) CU (Close UP) BCU ( Big Close Up) ECU (Extreme Close Up) ELS (Exreme Long Shot) Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang sangat luas, kamera mengambil keseluruhan pandangan. Obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungannya belakang. dengan latar LS (Long Shot) Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas. MLS (Medium Long Shot) Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada long shot, obyek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai di atas kepala. MS (Medium Shot) obyek menjadi lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai di atas kepala. belakang sebanding utama. masih dengan Latar nampak obyek MCU (Medium Close Up) Shot dekat, obyek menjadi titik perhatian utama di dalam shot ini, latar belakang nampak sedikit sekali. Untuk obyek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala CU (Close Up) Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala. MCU ini yang paling sering dipergunakan dalam televise. BCU (Big Close Up) Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya ECU (Extreme Close Up) Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia. Obyek mengisi seluruh layar dan jelas sekali detilnya. Mengoperasikan Kamera Gerakan kamera dalam pengambilan gambar : • • • • • • • • Pan, Panning Tilt, Tilting Dolly, Track Pedestal Crab Crane Arc Zoom Gerakan Kamera • Pan, Panning Pan adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya. – Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan) – Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri) Gerakan Kamera • Tilt, Tilting Tilting adalah gerakkan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya. – Tilt up – Tilt down : menunduk ke bawah : mendongak ke atas Gerakan Kamera • Dolly, Track Dolly atau track adalah gerakan di atas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subyek. – Dolly in : mendekati subyek – Dolly out: menjauhi subyek Gerakan Kamera • Pedestal Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip Traveller. – Pedestal up – Pedestal down : kamera diturunkan : kamera dinaikkan Gerakan Kamera • Crab Gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan. – Crab left (bergerak ke kiri) – Crab right ( bergerak ke kanan) • Crane Crane adalah gerakkan kamera di atas katrol naik turun. Gerakan Kamera • Arc Arc adalah gerakkan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Gerakan Kamera • Zoom Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya. – Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up – Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot