ENTERPRENEURSHIP AND INOVATION MANAGEMENT MODUL-II CIRI SEORANG WIRAUSAHA DAN PERBANDINGAN DENGAN MANEJER OLEH Prof. M. Havidz Aima, PhD Dr. Ir. Wilhelmus Hary Susilo, MM, IAI Wawan Purwanto, SE.,MM. PASCA SARJANA UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2013 Tujuan umum modul-2 adalah agar mahasiswa memahami tentang ciri atau karakteristik seorang wirausaha dan perbandingannya dengan manajer. Adapun tujuan khusus adalah: 1) Mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang pola pikir seorang wirausaha (entrepreneurial mindset). 2). Mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang kebiasaan-kebiasaan seorang wirausaha (entrepreneurial habits). 3). Mhasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang paradigma wirausaha (entrepreneur paradigm). 4). Mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang perbandingan antara manajer dengan wirausaha (entrepreneur VS manager). POLA PIKIR WIRAUSAHA (ENTREPRENEURIAL MIND SET) 1.1. Pengantar Pola (pattern) adalah suatu seri dari tindakan atau peristiwa yang bersama-sama menunjukkan bagaimana halhal yang biasanya terjadi atau yang dilakukan. “Mindset – a habitual or characteristics mental attitude that determines how you will interpret and respond to situations”. Pola pikir adalah suatu kebiasaan atau cirri-ciri sikap mental bagaimana seseorang menginterpretasi atau merespon terhadap suatu situasi. Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, dan pikiran adalah pembentuk. Menurut ajaran Budha, Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin dan pembentuk. Dengan demikian, kita adalah hasil apa yang kita pikirkan. Menurut Adi Gunawan yang diposted oleh Erik Change (2008), kita melihat banyak orang terpengaruh pada berbagai macam pola pikir. Pola pikir dapat pula mempengaruhi orang yang “non-verbal”. Pola pikir adalah kecenderungan manusiawi yang dinamis, ia dapat mempengaruhi siapa saja; ia dapat membantu kita, dapat pula merugikan kita. Ada orang dengan pola pikir perfeksionis. Kita menilai diri kita begitu tajam sehingga sekilas kita tidak berani mencoba sesuatu yang tidak kita kuasai dengan sangat sempurna. Ada orang dengan pola pikir obsesif, mengingat terus menerus sesuatu yang menakutkan kita sehingga kita menteror diri sendiri sampai rasa takut itu menjadi jauh lebih besar dari diri kita sendiri dan akhirnya kita berhenti sambil meyakini bahwa semuanya adalah malapetaka. Ada juga orang dengan pola pikir pesimis. Kita meyakini bahwa kita telah dikutuk. Bagaimanapun kerasnya kita berusaha tapi yang datang selalu hal hal buruk. Kitapun tidak mampu melihat atau peduli akan keberhasilan kita karena kita memilih untuk hanya melihat pada kegagalan kita. Ada orang dengan pola pikir bergantung pada orang lain. Kita sangat ingin untuk bebas tapi dilain pihak kita merasa bahwa hanya orang lain yang dapat menyelamatkan kita. Kita berpikir bahwa mereka mencintai kita karena mereka telah menyelamatkan kita. Kita merasa takut kehilangan hubungan baik yang telah lama dibina. Kita mendambakan kebebasan tapi kita sangat merasa tidak aman jika tidak bergantung pada mereka; takut mereka akan menelantarkan kita. Ada orang dengan pola pikir “saling membutuhkan”. Kita memfokuskan diri untuk mencintai orang lain dan membuat orang yang dicintai menjadi bergantung pada kita dengan mencurahkan segala perhatian dan perasaan cinta kita kepadanya. Yang dicintai merasa orang lain tidak dapat mencintai-nya kecuali kita, Pada akhirnya orang yang kita cintai merasa tidak berdaya. Ada orang dengan pola pikir membenci diri sendiri / suka melukai diri sendiri. Kita membuat diri kita sendiri menjadi seorang pesimis lalu melakukan hal yang sama pada orang lain. Tetap bertahan untuk tidak merubah diri bahkan mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti bahwa akan ada sesuatu yang berbahaya apabila kita keluar dari pola pikir yang lama. Ada orang dengan pola pikir birokrat/dogmatik, memaksakan kehendaknya untuk mengikuti aturan dan merasa kita yang paling tahu segalanya Tapi kita juga dapat mempunyai pola pikir yang baik dan konstruktif. Kita dapat memiliki pola pikir yang optimistis. Kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Semua dapat dilakukan secara bertahap, biar lambat asal selamat maka kita akan berhasil melakukan sesuatu yang teramat sulit. Kita juga dapat memilih pola pikir seorang yang realistis. Dapat mengalahkan rasa takut dan hal-hal negatif dan melihat sesuatu tanpa menggunakan emosi lalu membuat rencana secara bertahap dengan penuh rasa percaya diri. Kita juga dapat mempunyai pola pikir Taoisme. Bahwasanya hitam tidak selalu jelek dan putih tidak selalu baik. Sesuatu yang jelek dapat sangat bermanfaat jika ada pada situasi yang tepat. Bahwa sesuatu yang kelihatan-nya baik mungkin dapat mencelakakan kita. Selalu berada dijalur tengah, berjalan dengan sendirinya tanpa diatur, tanpa emosi, menerima apa adanya tanpa penyesalan Ini merupakan cara terbaik untuk meraih kebahagiaan. Yang perlu kita pikirkan atau kuatirkan adalah saat sekarang ini, menit ini, detik ini, bukan kemarin ataupun esok hari. Semua langkah kita dapat dilakukan dengan benar jika kita tidak merasa putus asa dan tidak terlalu memikirkan hal-hal menakutkan yang belum terjadi atau memikirkan bahwa kita akan gagal. Jika kita dapat memfokuskan diri kita pada saat sekarang maka kita akan dapat jauh lebih sukses. Kita juga dapat mempunyai pola pikir seorang yang mandiri. Tidak terlalu memikirkan perasaan orang lain sehingga orang lain dapat merasa bebas. Kita semua dapat menggali kemampuan diri secara bertahap sesuai kemampuan masing-masing tanpa harus mempunyai perasaan bersalah, rasa malu ataupun rasa terbebani. Setiap saat kita dapat menentukan pilihan untuk merubah pola pikir apakah kita akan tetap dengan pola pikir yang positif atau pola pikir yang negatif Pola pikir yang merusak diri ternyata dapat dirubah sehingga kita dapat bekerja dengan lebih baik, dapat menguatkan sesama, pemaaf, mandiri, dapat mengekspresikan diri dan punya cita-cita. Pikiran merupakan hamba yang sangat berguna namun merupakan majikan yang paling kejam. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan pikiran anda.manusia adalah satusatunya mahluk di dunia ini yang memiliki kemampuan berpikir mengenai proses berpikir. Istilah teknisnya adalah metakognisi.Sangat banyak orang yang tidak sadar, tidak tahu, pura-pura tidak tahu, atau bahkan tidak mau tahu bahwa mereka sebenarnya memiliki kemampuan ini. Dan oleh sebab itu mereka tidak pernah sadar bahwa seumur hidup mereka telah menjadi budak atau hamba dari pikiran mereka sendiri. Pola berpikir seseorang biasanya mengikuti cara pola berpikir kebanyakan orang yaitu pola pikir mengejar perhargaan/ membela diri/ membuat alasan2/ mengucilkan diri, dll. Apapun yang terjadi di dalam hidup kita merupakan realisasi dari pikiran kita yang dominan. Semakin kita memikirkan hal yang tidak kita inginkan, maka kita semakin cenderung mendapatkannya. Ada seorang remaja putri, yang tidak suka dengan tingkah laku ibunya dan berkata, ”Nanti, kalau saya dewasa, saya tidak akan jadi seperti ibu saya.” Apa yang terjadi saat ia dewasa? Ia menjadi persis seperti ibunya. Mengapa? Karena semakin ia pikirkan bahwa ia tidak mau menjadi seperti ibunya, maka pikiran ini menjadi semakin dominan, semakin menguasai dirinya, dan dengan demikian mengarahkan ia untuk menjadi seperti ibunya. Dengan demikian, kita harus berhati-hati dalam mengelola pikiran kita.Tidak ada kegagalan, kalau Anda memiliki mindset yang benar dan tepat. Apabila kita ingin merubah kehidupan ini hal pertama yang harus di lakukan adalah merubah pola pikir kita agar berada di jalur positif bukan berada di jalur negatif. Namun sayangnya masih banyak dari kita yang pola pikirnya masih berada di jalur negatif, sehingga ini bisa mempengaruhi serta menghalangi kita untuk bisa menatap hidup ke depan. Ada 3 Macam Pola Pikir Negatif yang sering ada di pikiran kita, yaitu: 1). Menyalahkan Diri Sendiri Pola pikir pertama ini selalu menyalahkan diri sendiri, entah itu menyalahkan latar pendidikan kita yamg rendah ataupun karena kita tidak memiliki keahlian apa-apa dan kesalahan-kesalahan yang lainnya yang di tujukan kepada diri kita sendiri semisal saya tidak akan bisa berhasil karena memang saya sekolahnya cuman tamatan SMA dan sayapun tidak memiliki keahlian apa-apa dan rasanya mustahil kalau saya bisa berhasil. Pola pikir tersebut salah besar, karena banyak orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang rendah bisa berhasil. Asalkan ada kemauan dan kerja keras serta keinginan untuk belajar, semuanya pasti bisa. 2). Menyalahkan Keturunan Pola pikir yang kedua ini selalu menyalahkan keturunan kita. semisal karena kita terlahir dari keluarga yang miskin maka sudah pasti kita pun akan terbawa miskin juga. nah pola pikir ini lah yang harus segera di rubah, karena faktor keturunan bukan menjadi halangan untuk bisa berhasil.Justru jadikanlah garis keturunan miskin ini menjadi motivasi agar kita bisa hidup lebih baik sehingga bisa membahagiakan Orang Tua kita. Kasian dong. masa Orang Tua kita disalahkan karena kita terlahir dari keluarga miskin. Kurang ajar namanya. 3). Menghakimi Orang Lain Pola pikir yang ketiga ini selalu menghakimi orang lain karena orang tersebut memiliki kelebihan di banding kita dari faktor pendidikan, keahlian atau keturunan, semisal kita selalu memiliki pemikiran bahwa pantas saja orang tersebut bisa berhasil karena memang dia sekolahnya tinggi mempunyai banyak ke ahlian dan terlahir dari keluarga kaya. Pola pikir ini pun harus segera kita rubah, jangan sampai kita langsung menghakimi orang lain. Tanpa kita sadari bahwa masih ada orang yang pendidikannya rendah, keahliannya tidak seberapa dan keturunannya pun dari keluarga biasa-biasa saja tetapi bisa berhasil juga. Jadi intinya jangan sampai ke 3 Macam Pola Pikir Negatif di atas masih ada dalam pikiran kita. Bagi yang masih memilikinya, mulailah untuk merubahnya mulai sekarang ke pola pikir yang positif. Pikirkan bahwa meskipun pendidikan saya rendah tetapi saya akan tetap mencari ilmu, meskipun saya tidak memiliki keahlian apa-apa tetapi saya akan terus belajar agar saya memiliki keahlian, meskipun saya terlahir dari keluarga miskin tetapi saya akan terus berusaha untuk bisa berhasil serta bisa membahagiakan keluarga saya, dan meskipun orang lain lebih baik daripada saya tetapi saya tidak akan menyerah dan berputus asa untuk bisa merubah hidup ini. 1.2. Mengajarkan Mindset Wirausaha Sukses Karyawan Menjadi Menurut Priastuti (indojaya.com Jumat, 13 Mei 2011 09:37), menjadi seorang wirausaha atau entrepreneur sukses memang butuh proses yg tidaklah instan, bisa jadi waktunya cukup panjang. Banyak hal-hal baru yg bisa jadi tidak diduga sebelumnya, yg muncul ketika kita terjun langsung kedalam dunia bisnis. Orang bilang bisnis itu ya Untung, ya Rugi. Bisnis itu penuh resiko, klo kita gak pintar, jangan berbisnis, bisa-bisa bukan “Untung” tetapi “Buntung”. tidak berani mengambil resiko, untuk meraih kesuksesannya dgn berbisnis. Apalagi jika melihat pola pikir masyarakat di Indonesia yg sampai saat ini masih sangat terpaku dgn mimpi mereka menjadi seorang karyawan di perusahaan bonafit, atau menjadi pegawai negeri sipil (PNS) yg bisa memberikan jaminan kecukupan di hari tua. Apakah mimpi anda juga hanya sebatas itu?. Biasakan tidak membatasi pola pikir Anda dgn cita-cita kecil sebagai karyawan saja, namun ubah mindset Anda untuk memiliki mimpi besar (setinggi langit) dgn menjadi wirausaha. Bagaimana caranya mengubah mindset karyawan menjadi wirausaha? Tentu ini bukan pekerjaan mudah, karena pola pikir kita sejak dulu sudah dibentuk untuk menjadi seorang karyawan. Orang tua mana yg tidak bangga bila anak-anaknya bekerja di perusahaan bonafit, atau di instansi pemerintahan, sehingga secara otomatis pola pikir kita mulai terbentuk untuk menjadi seorang pegawai. Belum lagi instansi pendidikan di negara kita yg masih minim memberikan ilmu tentang kewirausahaan, sehingga mindset entrepreneur kita masih sangat kurang. Padahal dalam memulai usaha dibutuhkan dua faktor penting, yg pertama skill dan yg kedua adalah mindset entrepreneur. Dari faktor itulah, mengapa adanya mindset entrepreneur sangatlah penting dalam menjalankan bisnis. Sebab dgn mindset entrepreneur, seseorang akan termotivasi untuk selalu produktif dan melakukan inovasi-inovasi baru untuk menciptakan peluang usaha yg menguntungkan. Cara mudah untuk membentuk mindset entrepreneur bisa dilakukan dgn beberapa tahapan berikut. Lihatlah potensi diri Anda. Buat daftar potensi yg Anda punya, kemudian kembangkan semua potensi yang ada untuk mencapai inovasi baru. Belajarlah dari kisah para wirausaha sukses yg sudah berhasil mengembangkan bisnisnya dari nol. Dgn begitu Anda akan terinspirasi dan termotivasi untuk mengikuti jejak kesuksesan mereka dalam menjalankan bisnis. Ikuti pelatihan, seminar atau sharing bisnis yg bisa membantu Anda mengetahui segala kelebihan dan kekurangan sumber daya, yg bisa Anda jadikan sebagai prospek bisnis. Bila perlu, lakukan kunjungan langsung untuk melihat proses operasional sebuah usaha. Dan yg paling utama dari ketiga langkah tersebut adalah Anda harus tetap “Action!”, karena tanpa action, maka mimpi kita tentu tidaklah menjadi sebuah kenyataan. Semoga tips motivasi bisnis untuk pekan ini bisa membantu Anda untuk mengubah pola pikir dari mimpi kecil, menjadi mindset entreprenenur dgn mimpi yg besar. 1.3. Goals Dalam Mewujudkan Entrepreneur Fakta universe menunjukkan bahwa di dunia ini ada orang yang sangat kaya, kaya, biasa- biasa saja, miskin dan sangat miskin. Dari orang tua yang sangat kaya/kaya, keturunannya ada yang menjadi miskin/sangat miskin, tapi yang perlu menjadi motivasi adalah “ ada seseorang yang berasal darkeluarga miskin/sangat miskin bisa menjadi sangat kaya/ kaya. Diyakini bahwa di dunia ini tidak seorang pun pernah merencanakan untuk menjadi miskin, tapi sebaliknya juga belum seluruh orang merencanakan untuk menjadi kaya atau sukses. Bagi pemeluk agama islam, AlQuran menegaskan bahwa “ allah tidak akan merubah nasib sesuatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya”. Diyakini secara absolute bahwa Allah maha pengasih– penyayang dan tidak diskriminasi. Oleh karena itu secara absolute juga diyakini bahwa setiap manusia berpeluang untuk menjadi kaya atau sukses. Allah SWT menciptakan sesuatu dengan tujuan tertentu, dan tidak ada sekecil apapun ciptaan Tuhan yang tanpa tujuan. Demikian pula sabda Allah yang tertuang dalam Alqur’an. Tidak ada satu katapun di dalam alqur’an yang tanpa maksud, karena kebenaran alqur’an diyakini memiliki kebenaran mutlak (absolut), dan berbeda dengan kebenaran ilmu pengetahuan atas temuan manusia yang tingkat kebenarannya hanya bersifat relatif. Sumber acuan utama Ilmu perencanaan adalah alqur’an. Salah satu ayat dalam alqur’an Surat Al-fathir ayat 12 menegaskan bahwa: “Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur. Penggalan ayat “kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut” mengandung nilai ilmu perencenaan. Dalam mencapai suatu tujuan, bepergian dengan kapal akan berbeda dengan bepergian menggunakan mobil atau sepeda motor. Kalau kita bepergian dengan sepeda motor atau mobil, kita bisa langsung menghidupkan kendaraan dan langsung berangkat menuju lokasi tujuan. Itu akan berbeda dengan melayarkan sebuah kapal. Menurut peraturan perundang-undangan, sebelum jangkar dinaikkan ke atas kapal, atau sebelum tali kapal dilepas dari dermaga, seorang nakhoda atau kapten kapal telah menetapkan tujuan pelayaran (destinity) dan membuat garis rencana pelayaran di atas peta pelayaran. Selain itu setiap jam pelayaran Nakhoda atau Anak Buah Kapal harus menetapkan posisi kapal untuk mengevaluasi posisi kapal apakah tetap berada pada garis rencana pelayaran atau bergeser karena ada angin dan arus. Bila posisi kapal bergeser dari rencana pelayaran, kapal harus dikembalikan ke jalur atau rencana pelayaran semula. Brian Tracy (199..) penulis buku Maximum Achievement mengungkapkan bahwa goals merupakan hal yang sangat penting yaitu: “Success equals goals, and all else is commentary. Goal are the fuel in the furnace of achievement. A person without goals is like a ship without a rudder, drifting aimlessly and always in danger of ending up on the rocks. A person with goals is like a ship with a rudder, guided by a captain with a map, a compass, and a destination, sailing straight and true toward a port of his own choosing. The process of achieving your goals is almost automatic. Your success mechanism can override your failure mechanism. And your success mechanism is triggered by a goal”. Sukses sama dengan goals dan semua yang lain adalah pelengkap. Goals ibarat bahan bakar dalam pemanggang keberhasilan. Seseorang tanpa goals ibarat sebuah kapal tanpa kemudi, terombang-ambing (dilaut) tanpa arah dan selalu dalam bahaya menabrak karang. Sebaliknya sesorang yang memiliki goals, ibrat sebuah kapal dengan kemudi, yang dikendalikan oleh seorang Nakhoda (kapten kapal) dengan menggunakan peta, kompas, dan tujuan pelayaran, berlayar lurus kearah yang benar di sebuah pelabuhan yang dipilihnya sendiri. Proes pencapaian tujuan, hamper otomatis. Setiap manusia dilengkapi dengan dua mekanisme yaitu mekanisme sukses dan mekanisme kegagalan, dan mekanisme sukses akan mendobrak mekanisme kegagalan karena goals yang dimiliki. Selanjutnya Eddy S menegaskan bahwa agar Goals yang dimiliki dapat terwujud, harus pula didasari atas empat hal yaitu (1) harapan, (2) optimism, (3) konsisten, dan (4) integritas. Berdasarkan penelitian, manusia dpt bertahan hidup 40 hari tanpa makan, 3 hari tanpa air, 8 menit tanpa udara, dan hanya 1 detik tanpa harapan. Dalam mewujudkan harapan tentu banyak hambatan dan rintangan, berita baiknya tidak ada seorangpun yg sukses di dunia ini tanpa kegagalan. Brian Tracy penulis buku “Maximum Achievement” pernah gagal 6 diantara 7 matakuliah yang diambil. Alfa Thomas Edison pernah gagal ribuan kali sebelum menemukan lampu listrik. Intinya adalah, Lebih baik mencoba dan gagal daripada gagal mencoba. Anda tidak pernah gagal sepanjang anda tetap berupaya melawan kegagalan itu, “Never and Ever Give Up, Jangan pernah menyerah”. Semakin spesifik harapan anda, semakin berkualitas harapan anda. Emas mahal bukan karena warna, tapi karena kelangkaannya. Untuk mencapai goals yang telah kita program dengan keyakinan yang sangat tinggi, kita harus pula berani keluar dari zona kenyamanan. Anda tidak akan sukses kalau takut keluar dari zona kenyamanan. Semakin sering anda memperoleh kesulitan dan tantangan hidup berarti anda memperluas areal kenyamanan. Sidharta Gautama menjadi orang terkenal atas penemuan jatidirinya tentang KEJUJURAN, KEDAMAIAN, DAN KASIH SAYANG setelah dia keluar dari lingkungan kerajaan. Bob Sadino berani keluar dari zona kenyamanan dengan memutuskan keluar dari perusahaan Djakarta Llyod, sebuah perusahaan pelayaran dan ekspedisi yang beroperasi di dua kota yaitu di Amsterdam dan Hamburg. Pada tahun 1967 bersama Soelami Soejoed Karyawan Bank Indonesia di Amerika Serikat, Bob memutuskan untuk kembali ke Jakarta, setelah bosan terus menerus menjadi bawahan, untuk menikah dengan Soelami Soesoejud. Dengan berbekal dua buah Mercedes, yang satu dijual untuk membeli tanah di daerah Kemang Jakarta, dan yang satu lagi dipakai dan dijadikan taxi. Tapi belum genap satu tahun, taxinya tertabrak dan tidak bisa memperbaikinya karena kekurangan dana, sehingga taxi tersebut dibiarkan teronggok menjadi besi tua atau sampah. Akhirnya, untuk menyambung hisup Bob muda menjalani profesi sebagai tukang bangunan walaupun belum memiliki keahlian di bidang itu. Suatu malam isterinya berkata kepada Bob, “kalau sampean merokok malam ini, maka kita tidak bisa makan esok hari”. Kondisi Bob Sadino terdengar juga oleh sejumlah kawannya baik yang di Jakarta maupun yang di Eropa. Pada awal tahun 1970-an Sri Mulyono Herlambang yang bekerja di Eropa menyarankan agar Bob beternak ayam dan Bob setuju. Berawal dari beternak ayam inilah usaha Bob menanjak terus yang akhirnya menjadi pengusaha nasional. Setelah melawan kesulitan hidup berhasil menjadi pebisnis unggul dan tangguh. Sebuah peribahasa mengungkapkan bahwa “setelah anda menuruni lembah yg dalam, anda akan semakin tahu betapa indahnya ketika berdiri di puncak gunung”. siapapun dan dimanapun anda sekarang jangan hilangkan HARAPAN ANDA. Sifat Optimis juag faktor penentu keberhasilan. Pesimisme membawa kepada kelemahan, sedangkan optimisme membawa kepada kekuatan (William James yang dikutip Eddy S). Optimisme ibarat bahan bakar HARAPAN agar terus menerus menyala. Sekecil apapun HARAPAN anda, tanpa OPTIMISME akan sia-sia. Optimisme akan mengatasi segala HAMBATAN. Semakin tinggi OPTIMISME, semakin mudah melalui HAMBATAN. Nilai kebanggaa atas hasil suatu perjuangan tentu tidak sama dengan mendapatkan batu kerikil di pulau. Optimisme anda berkualitas setelah dapat melewati HAMBATAN dengan segenap kekuatan anda. Kebahagian terbesar adalah saat anda berhasil melakukan yg menurut orang lain MUSTAHIL bagi anda. Abaikan kegagalan masa lalu, masa sekarang investasi untuk masa depan. Mario Teguh (2009) menegaskan bahwa seburuk apapun masa lalu anda, masa depan anda masih suci. Dalam kenyataannya, Banyak orang yang punya HARAPAN luar biasa, tetapi hanya sedikit orang yg OPTIMIS akan HARAPAN tersebut. Jangan musuhi kagagalan, jadikan teman untuk melatih kekuatan OPTIMISME. Saat anda mengalami KEGAGALAN, OPTIMISMElah yg mampu mendorong anda mencoba kembali dengan cara yg berbeda dari sebelumnya. Orang OPTIMIS menciptakan KEADAAN, sedangkan orang PESIMIS dicipkan KEADAAN. Semua orang SUKSES kebanyakan adalah orang GAGAL yang OPTIMIS. Faktor ketiga sebagai penentu keberhasilan untuk mencapai goals adalah konsistensi, yaitu melakukan secara terus menerus sampai berhasil. Usaha hanya akan membuahkan hasil, setelah seseorang menolak berhenti melakukannya (Napoleon Hill). Anak kecil yg terus merengek sampai dpt sepotong roti yg dimintanya adalah salah satu contoh konsistensi dalam kehidupan. Sehebat apapun HARAPAN dan OPTIMISME anda, jika tidak didukung oleh KONSISTENSI , hasilnya akan sia-sia. Hanya dengan KONSISTEN anda akan menjadi TERBIASA, KEBIASAAN menyebabkan KEMAHIRAN (the power of habits), dengan KEMAHIRAN ANDA SEGERA MENJADI sukses. Rahasia membuat sumur adalah KONSISTEN. Seorang ahli penebang pohon, secara KONSISTEN mengasah kapak/parang/ gergajinya setiap hari sebelum dansesudah menebang pohon. Cepat atau lambat, KONSISTEN Insyaallah membuahkan hasil. Kesuksesan itu akan tercapai saat anda sudah lupa bertanya tentang waktu dalam mencapainya. Saat sudah hampir SUKSES, segalanya bisa hilang karena tidak lagi KONSISTEN. Di Zaman Nenek Moyang kita, dikenal ilmu TABURTUAI, yaitu apa yang kita tuai hari ini adalah hasil yg kita tabur kemarin. Semakin anda KONSISTEN MENABUR maka akan menuai setiap hari. Orang yg KONSISTEN itu sudah melihat HARAPAN, kemudian OPTIMIS mengejarnya tanpa menghiraukan kata-kata orang lain. Faktor keempat sebagai penentu keberhasilan untuk mencapai goals adalah integritas, yaitu mengerjakan yang benar. Pemimpin yang ber-INTEGRITAS adalah pemimpin yg memimpin dengan memberi contoh. Orang yg berINTEGRITAS, selalu menghormati yg lebih tua dan menghargai yg lebih muda. Orang yg ber-INTEGRITAS selalu memberikan selamat kepada yang SUKSES, dan memberikan semangat kapada yg GAGAL. Orang yg berINTEGRITAS ikut bahagia melihat orang SUKSES, dan membesarkan hati orang yang GAGAL. 1.4. Kemampuan Bawah Sadar Dalam Mewujudkan Entrepreneur Hal-hal yg tdk nyaman dan yg membuat hidup sengsara tdk ada hubungannya dg sukses. Tapi kita hrs membuat banyak perubahan dan senang melakukannya. Keberhasilan adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan kemana kita tiba, lalu berhenti. Sukses adalah realisasi progresif menuju cita-cita yg berharga. Jangan campur adukkan pikiran dengan otak, yg tak lain adlh sebuah organ di dlm tubuh. Pikiran adalah energi yg memancar dari kegiatn sel-sel dalam tubuh, tidak hanya di otak, namun maksimal di otak. Manusia memiliki pikiran sadar (PS) dan pikiran bawah sadar (PBS). Pikiran sadar menggunakan logika deduksi, dan nalar untuk mencapai konklusi dan membuat keputusan. Pikiran bawah sadar tujuan pokoknya adalah mencapai sasaran yang telah ditentukan oleh pikiran sadar. Pikiran Bawah Sadar tidak dapat membuat pertimbangan moral atau membedakan mana yang baik mana yang benar. Semuanya menjadi tanggung jawab penuh pikiran sadar. Pikiran bawah sadar memastikan jantung berdetak dan paru-paru bernapas normal, peningkatan detak jantung ketika cemas, juga memprakarsai semua tindakan tanpa kesadaran. Pikiran bawah sadar sangat berguna utk kreativitas dan perlindungan tubuh di dunia jasmani, bertindak secara intuitif, dan mampu membuat tindakantindakan super. Pikiran bawah sadar tidak pernah terlelap pulas, di tengah malam bila ada maling ia membangunkan anda. Ibaratnya, bila tubuh manusia adalah komputer, pikiran bawah sadar adalah program perangkat lunaknya. Melakukan apa yg diinstruksikan dg cara yg paling efektif tanpa bertanya. Oki pikiran sadar diperlukan sebagai penjaga gerbang pikiran bawah sadar yang memutuskan apa yg diizinkan masuk atau tidak ke pikiran bawah sadar. Setelah masuk tidak bisa dihentikan membuat pikiran menjadi kenyataan. Tugas paling penting pikiran sadar adalah memberi tahu pikiran bawah sadar tentang keinginan, kemudian percaya sepenuh hati bahwa anda akan menerima apa saja yang anda minta. Anda harus menutup pintu pikiran sadar terhadap setiap pemikiran atau pendapat mengenai kekhawatiranatau rasa takut gagal. Pikiran sadar bagaikan seorang nahkoda, dan tuan dari pikiran bawah sadar. Jika pikiran sadar memberitahu pikiran bawah sadar bahwa anda adalah orang yang paling miskin dan tidak akan pernah bisa membeli rumah dan mobil mewah dapat dipastikan bahwa tidak akan pernah memilki semuanya. Hari kemarin adalah bagaikan cek yang sudah dibatalkan, besok adalah sekedar surat perjanjian, tapi hari ini seperti uang kontan yang masih baru. Keputusan yang dibuat oleh pikiran sada, dibimbing dan dipengaruhi oleh informasi yang diterima dari pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar bekerja seperti sebuah komputer, namun tidak ada komputer yang dapat bekerja seperti pikiran bawah sadar. Saat anda bekerja dalam realisme Kompetensi Bawah Sadar (KBS) , tidak ada kebetulan. Seringkali orang yang anda perlukan untuk keberhasilan adalah orang yang sudah dikenal dan dipercayai. Pikiran bawah sadar dapat menentulan orang yagn tepat deng kebutuhan anda. Kadangkala pikiran bawah sadar menarik orang yang sepertinya salah ke arah anda, karena berakhir dengan kegagalan atau bencana. Pahami dan terima itu sebagai bagian dari proses agar anda belajar dan melangkah maju karena pengalaman ini akan menguntungkan pada masa yang akan datang. Menyiapkan anda tehaddp hal-hal yang lebih besar. Pikiran sadar dibentuk secara perlahan oleh orangtua, guru,dan lain-lain yang akhirnya membentuk system keyakinan anda. Ubahlah sistem keyakinan anda untuk membiarkan pikiran bawah sadar menerima perubahan baik. Buanglah sistemkeyakinan lama yang tidak produktif, membuat statis, hadirkan keyakinan dan sikap baru menggerakkan nanda ke tujuan. Brian Tracy (19..), mengungkapkan bahwa: “Sow a thought and you reap an act, Sow an act you reap a habit, Sow a habit and you reap a character, Sow a character and you reap a destiny”. Taburlah pemikiran, anda akan menuai tindakan; taburlah tindakan, anda akan menuai kebiasaan; taburlah kebiasaan, anda akan menuai karakter; dan taburlah karakter, anda akan menuai nasib. Ini berarti bahwa nasib tergantung dengan pikiran. Seseorang yang berpikir besar, akan menjadi orang besar. Sebaliknya seseorang yang berpikir kerdil, akan menjadi orang kerdil. II. Kebiasaan-kebiasaan Wirausaha (Entrepreneurial Habits) Kalimat bijak menegaskan bahwa “anda adalah apa yang anda lakukan berulang-ulang”. Dalam suatu hikayat diceritakan bahwa ada seorang anak muda yang frustasi karena usaha yang dilakukannya menemui jalan buntu atau berakhir dengan suatu kegagalan. Pada suatu hari untuk melepaskan lelah dalam suatu perjalanan, ia beristirahat di bawah pepohonan yang rindang. Dalam suasana menikmati rasa nyaman beristirahat, amatanya tertuju pada sebuah batu yang ditetesi air. Dia amati secara seksana tetesan air itu membuat batu tersebut berbentuk “cekungan”. Atas peristiwa tersebut, ia memperoleh inspirasi bahwa air yang bukan benda padat saja dapat membuat atau menyebabkan batu yang keras menjadi cekung. Seketika pikirannya “menerawang” dan mengevaluasi atas semua kegagalan yang telah dialaminya. Ia bersemangat kembali dan menyadari bahwa usaha yang belum membuahkan hasil tetap harus dilanjutkannya samapai dengan berhasil, dan akhirnya usahanya memang betul membuahkan keberhasilan. Kebiasaan membuahkan kekuatan (the power of habits). Kita tahu bahwa oarng pintar dan cerdas sangat banyak yang berasal dari etnis jawa, bahkan Presiden pertama RI, President ketiga RI, dan Presiden keempat RI berasal dari etnis Jawa. Tapi sebaliknya yang iasa bekerja mengolah tanah atau tanah juga banyak yang berasal dari etnis Jawa. Jika ada kompetisi mencangkul tanah katakanlah ada seorang etnis Jawa yang bernama “Tugino” (hanya sebagai illustrasi saja) dengan seseorang yang bernama K.H. Mahfuz, dalam pikiran semua orang berpendapat bahwa yang akan memenangkan kompetisi mencangkul tanah tersebut adalah “Tugino”. Kalau kompetisi mencangkul itu dimenangkan oleh “Tugino” bukan berarti Tuhan Yang Maha Esa diskriminasi kepada yang lain, melainkan semata karena “Tugino” memiliki kebiasaan mencangkul. Sebaliknya dalam suatu pesta atau acara, bila K.H. Mahfuz diminta untuk membaca dan memimpin doa, tentulah “panjang empat SKS” karena membaca doa memang profesi bagi K.H. Mahfuz. Kebiasaan juga membuat seseorang ahli dan terampil. Motivator ulung dunia “Lena Maria” yang tanpa kedua tangan adalah adalah juara dunia renang, yang juga dapat melakukan segala aktivitas seperti orang normal. Lena Maria bisa mengendarai mobil, bisa merenda, dan bisa memasak. Beberapa kebiasaan yang dimiliki oleh seorang Wirausaha (entrepreneur) antara lain adalah selalu mencari peluang usaha, selalu berfikir kreatif dan inovatif, pantang menyerah, dan berorientasi masa depan. 2.1. Selalu Mencari Peluang Usaha Kebiasaan Wirausaha yang pertama adalah senantiasa mencari peluang usaha dan atau mengembangkan usaha. Sesungguhnya peluang usaha ada di mana-mana. Bagi seorang yang bukan wirausaha, sering terjadi bahwa “peluang yang sudah di depan mata” tidak ditanggapi dan tidak ditindaklanjuti. Sebaiknya bagi seorang wirausaha, senantiasa secara aktif berupaya mencari pelung usaha. Oleh karena fokus pikiran senantiasa tertuju pada pencarian peluang usaha, maka peluang usaha tersebut tidak sulit untuk diperoleh. 2.2. Berfikir Kreatif dan Inovatif 2.3. Pantang Menyerah Kebiasaan Wirausaha yang ketiga adalah pantang menyerah. Meskipun orie Tasi wirausaha adalah untuk memperoleh keuntungan atau profit, namun dalam kenyataannya , wirausaha juga selalu berhadapan dengan kerugian, dan bahkan bangkrut. Namun setiap gagal ia bangun kembali dan tidak pernah menyerah. Bagi pengusaha ulung dan saat ini adalah sebagai pengusaha besar, dapat diyakini pada umumnya mereka sering mengalami “jatuh-bangun”. Namun mereka berpegang pada prinsip “anak belajar berjalan”. Anak yang baru belajar berjalan senantiasa mempunyai banyak pengalaman jatuh, namun bangun lagi dan terulang terusmenerus sampai dengan akhirnya dapat berdiri kokoh tanpa jatuh lagi. 2.4. Berorientasi Masa Depan Kalimat bijak menegaskan bahwa lebih baik menjadi mantan penjahat daripada menjadi mantan Kiyai atau mantan Pastur. Jangan persoalkan darimana anda, dan dimana anda sekarang, akan tetapi yang lebih penting adalah hendak kemana anda pada masa yang akan datang. Masa lalu telah berlalu dan tidak bernilai, yang lebih penting adalah membuat masa depan menjadi lebih bernilai. Berpikir ke masa depan ini adalah kebiasaan keempat yang dimiliki oleh wirausaha. III. PARADIGMA WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR PARADIGM) 1. 2. 3. 4. 5. Memiliki Impian dan Imajinasi Positip Berani Mengambil Keputusan dan Tantangan Bersedia Keluar Dari Comport Zone Siap Menghadapi Kegagalan dan Resiko Berorientasi Kebutuhan, bukan Keinginan IV. PERBANDINGAN ANTARA WIRAUSAHA DENGAN MANAJER (ENTREPRENEUR VS MANAGER).