dan pikiran bawah sadar - Universitas Mercu Buana

advertisement
ENTERPRENEURSHIP
AND INOVATION MANAGEMENT
MODUL-II
CIRI SEORANG WIRAUSAHA DAN
PERBANDINGAN DENGAN MANEJER
OLEH
Prof. M. Havidz Aima, PhD
Dr. Ir. Wilhelmus Hary Susilo, MM, IAI
Wawan Purwanto, SE.,MM.
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2013
Tujuan umum modul-2 adalah agar mahasiswa memahami
tentang ciri atau karakteristik seorang wirausaha dan
perbandingannya dengan manajer. Adapun tujuan khusus adalah:
1) Mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang
pola pikir seorang wirausaha (entrepreneurial mindset).
2). Mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang
kebiasaan-kebiasaan seorang wirausaha (entrepreneurial habits).
3). Mhasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang
paradigma wirausaha (entrepreneur paradigm).
4). Mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang
perbandingan antara manajer dengan wirausaha (entrepreneur
VS manager).
POLA PIKIR WIRAUSAHA
(ENTREPRENEURIAL MIND SET)
1.1. Pengantar
Pola (pattern) adalah suatu seri dari tindakan atau
peristiwa yang bersama-sama menunjukkan bagaimana halhal yang biasanya terjadi atau yang dilakukan. “Mindset – a
habitual or characteristics mental attitude that determines
how you will interpret and respond to situations”. Pola pikir
adalah suatu kebiasaan atau cirri-ciri sikap mental bagaimana
seseorang menginterpretasi atau merespon terhadap suatu
situasi. Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran
adalah pemimpin, dan pikiran adalah pembentuk. Menurut
ajaran Budha, Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu,
pikiran adalah pemimpin dan pembentuk. Dengan demikian,
kita adalah hasil apa yang kita pikirkan.
Menurut Adi Gunawan yang
diposted oleh Erik Change (2008), kita
melihat banyak orang terpengaruh pada
berbagai macam pola pikir. Pola pikir dapat
pula mempengaruhi
orang yang “non-verbal”. Pola pikir adalah
kecenderungan manusiawi yang dinamis, ia dapat
mempengaruhi siapa saja; ia dapat membantu kita, dapat
pula merugikan kita.
Ada orang dengan pola pikir perfeksionis. Kita
menilai diri kita begitu tajam sehingga sekilas kita tidak
berani mencoba sesuatu yang tidak kita kuasai dengan
sangat sempurna.
Ada orang dengan pola pikir obsesif, mengingat
terus menerus sesuatu yang menakutkan kita sehingga kita
menteror diri sendiri sampai rasa takut itu menjadi jauh
lebih besar dari diri kita sendiri dan akhirnya kita berhenti
sambil meyakini bahwa semuanya adalah malapetaka.
Ada juga orang dengan pola pikir pesimis. Kita meyakini
bahwa kita telah dikutuk. Bagaimanapun kerasnya kita berusaha
tapi yang datang selalu hal hal buruk. Kitapun tidak mampu
melihat atau peduli akan keberhasilan kita karena kita memilih
untuk hanya melihat pada kegagalan kita.
Ada orang dengan pola pikir bergantung pada orang
lain. Kita sangat ingin untuk bebas tapi dilain pihak kita merasa
bahwa hanya orang lain yang dapat menyelamatkan kita. Kita
berpikir bahwa mereka mencintai kita karena mereka telah
menyelamatkan kita. Kita merasa takut kehilangan hubungan
baik yang telah lama dibina. Kita mendambakan kebebasan tapi
kita sangat merasa tidak aman jika tidak bergantung pada
mereka; takut mereka akan menelantarkan kita.
Ada orang dengan pola pikir “saling membutuhkan”. Kita
memfokuskan diri untuk mencintai orang lain dan membuat
orang yang dicintai menjadi bergantung pada kita dengan
mencurahkan segala perhatian dan perasaan cinta kita
kepadanya. Yang dicintai merasa orang lain tidak dapat
mencintai-nya kecuali kita, Pada akhirnya orang yang kita cintai
merasa tidak berdaya.
Ada orang dengan pola pikir membenci diri sendiri / suka
melukai diri sendiri. Kita membuat diri kita sendiri menjadi
seorang pesimis lalu melakukan hal yang sama pada orang lain.
Tetap bertahan untuk tidak merubah diri bahkan mempengaruhi
orang lain dengan cara menakut-nakuti bahwa akan ada sesuatu
yang berbahaya apabila kita keluar dari pola pikir yang lama.
Ada orang dengan pola pikir birokrat/dogmatik,
memaksakan kehendaknya untuk mengikuti aturan dan
merasa
kita
yang
paling
tahu
segalanya
Tapi kita juga dapat mempunyai pola pikir yang baik dan
konstruktif.
Kita dapat memiliki pola pikir yang optimistis. Kita
percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Semua
dapat dilakukan secara bertahap, biar lambat asal selamat
maka kita akan berhasil melakukan sesuatu yang teramat sulit.
Kita juga dapat memilih pola pikir seorang yang realistis.
Dapat mengalahkan rasa takut dan hal-hal negatif dan melihat
sesuatu tanpa menggunakan emosi lalu membuat rencana
secara bertahap dengan penuh rasa percaya diri.
Kita juga dapat mempunyai pola pikir Taoisme.
Bahwasanya hitam tidak selalu jelek dan putih tidak selalu baik.
Sesuatu yang jelek dapat sangat bermanfaat jika ada pada
situasi yang tepat. Bahwa sesuatu yang kelihatan-nya baik
mungkin dapat mencelakakan kita. Selalu berada dijalur tengah,
berjalan dengan sendirinya tanpa diatur, tanpa emosi, menerima
apa adanya tanpa penyesalan Ini merupakan cara terbaik untuk
meraih kebahagiaan. Yang perlu kita pikirkan atau kuatirkan
adalah saat sekarang ini, menit ini, detik ini, bukan kemarin
ataupun esok hari. Semua langkah kita dapat dilakukan dengan
benar jika kita tidak merasa putus asa dan tidak terlalu
memikirkan hal-hal menakutkan yang belum terjadi atau
memikirkan bahwa kita akan gagal. Jika kita dapat
memfokuskan diri kita pada saat sekarang maka kita akan dapat
jauh lebih sukses.
Kita juga dapat mempunyai pola pikir seorang yang
mandiri. Tidak terlalu memikirkan perasaan orang lain
sehingga orang lain dapat merasa bebas. Kita semua dapat
menggali kemampuan diri secara bertahap sesuai kemampuan
masing-masing tanpa harus mempunyai perasaan bersalah,
rasa malu ataupun rasa terbebani.
Setiap saat kita dapat menentukan pilihan untuk
merubah pola pikir apakah kita akan tetap dengan pola pikir
yang positif atau pola pikir yang negatif
Pola pikir yang merusak diri ternyata dapat dirubah
sehingga kita dapat bekerja dengan lebih baik, dapat
menguatkan
sesama,
pemaaf,
mandiri,
dapat
mengekspresikan diri dan punya cita-cita.
Pikiran merupakan hamba yang sangat berguna
namun merupakan majikan yang paling kejam. Oleh sebab itu,
berhati-hatilah dengan pikiran anda.manusia adalah satusatunya mahluk di dunia ini yang memiliki kemampuan
berpikir mengenai proses berpikir. Istilah teknisnya adalah
metakognisi.Sangat banyak orang yang tidak sadar, tidak
tahu, pura-pura tidak tahu, atau bahkan tidak mau tahu
bahwa mereka sebenarnya memiliki kemampuan ini. Dan oleh
sebab itu mereka tidak pernah sadar bahwa seumur hidup
mereka telah menjadi budak atau hamba dari pikiran mereka
sendiri.
Pola berpikir seseorang biasanya mengikuti cara pola
berpikir kebanyakan orang yaitu pola pikir mengejar
perhargaan/ membela diri/ membuat alasan2/ mengucilkan
diri, dll.
Apapun yang terjadi di dalam hidup kita merupakan realisasi dari pikiran kita yang
dominan. Semakin kita memikirkan hal yang tidak kita inginkan, maka kita semakin
cenderung mendapatkannya. Ada seorang remaja putri, yang tidak suka dengan
tingkah laku ibunya dan berkata, ”Nanti, kalau saya dewasa, saya tidak akan jadi
seperti ibu saya.” Apa yang terjadi saat ia dewasa? Ia menjadi persis seperti ibunya.
Mengapa? Karena semakin ia pikirkan bahwa ia tidak mau menjadi seperti ibunya,
maka pikiran ini menjadi semakin dominan, semakin menguasai dirinya, dan dengan
demikian mengarahkan ia untuk menjadi seperti ibunya.
Dengan demikian, kita harus berhati-hati dalam mengelola pikiran kita.Tidak ada
kegagalan, kalau Anda memiliki mindset yang benar dan tepat. Apabila kita ingin
merubah kehidupan ini hal pertama yang harus di lakukan adalah merubah pola pikir
kita agar berada di jalur positif bukan berada di jalur negatif. Namun sayangnya masih
banyak dari kita yang pola pikirnya masih berada di jalur negatif, sehingga ini bisa
mempengaruhi serta menghalangi kita untuk bisa menatap hidup ke depan. Ada 3
Macam Pola Pikir Negatif yang sering ada di pikiran kita, yaitu:
1). Menyalahkan Diri Sendiri
Pola pikir pertama ini selalu menyalahkan diri sendiri,
entah itu menyalahkan latar pendidikan kita yamg rendah
ataupun karena kita tidak memiliki keahlian apa-apa dan
kesalahan-kesalahan yang lainnya yang di tujukan kepada diri
kita sendiri semisal saya tidak akan bisa berhasil karena
memang saya sekolahnya cuman tamatan SMA dan sayapun
tidak memiliki keahlian apa-apa dan rasanya mustahil kalau
saya bisa berhasil. Pola pikir tersebut salah besar, karena
banyak orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang
rendah bisa berhasil. Asalkan ada kemauan dan kerja keras
serta keinginan untuk belajar, semuanya pasti bisa.
2). Menyalahkan Keturunan
Pola pikir yang kedua ini selalu menyalahkan
keturunan kita. semisal karena kita terlahir dari keluarga yang
miskin maka sudah pasti kita pun akan terbawa miskin juga.
nah pola pikir ini lah yang harus segera di rubah, karena faktor
keturunan bukan menjadi halangan untuk bisa berhasil.Justru
jadikanlah garis keturunan miskin ini menjadi motivasi agar
kita bisa hidup lebih baik sehingga bisa membahagiakan
Orang Tua kita. Kasian dong. masa Orang Tua kita disalahkan
karena kita terlahir dari keluarga miskin. Kurang ajar
namanya.
3). Menghakimi Orang Lain
Pola pikir yang ketiga ini selalu menghakimi orang lain karena orang
tersebut memiliki kelebihan di banding kita dari faktor pendidikan, keahlian
atau keturunan, semisal kita selalu memiliki pemikiran bahwa pantas saja orang
tersebut bisa berhasil karena memang dia sekolahnya tinggi mempunyai banyak
ke ahlian dan terlahir dari keluarga kaya. Pola pikir ini pun harus segera kita
rubah, jangan sampai kita langsung menghakimi orang lain. Tanpa kita sadari
bahwa masih ada orang yang pendidikannya rendah, keahliannya tidak
seberapa dan keturunannya pun dari keluarga biasa-biasa saja tetapi bisa
berhasil juga. Jadi intinya jangan sampai ke 3 Macam Pola Pikir Negatif di atas
masih ada dalam pikiran kita. Bagi yang masih memilikinya, mulailah untuk
merubahnya mulai sekarang ke pola pikir yang positif. Pikirkan bahwa meskipun
pendidikan saya rendah tetapi saya akan tetap mencari ilmu, meskipun saya
tidak memiliki keahlian apa-apa tetapi saya akan terus belajar agar saya
memiliki keahlian, meskipun saya terlahir dari keluarga miskin tetapi saya akan
terus berusaha untuk bisa berhasil serta bisa membahagiakan keluarga saya,
dan meskipun orang lain lebih baik daripada saya tetapi saya tidak akan
menyerah dan berputus asa untuk bisa merubah hidup ini.
1.2.
Mengajarkan Mindset
Wirausaha Sukses
Karyawan
Menjadi
Menurut Priastuti (indojaya.com Jumat, 13 Mei 2011 09:37),
menjadi seorang wirausaha atau entrepreneur sukses memang
butuh proses yg tidaklah instan, bisa jadi waktunya cukup
panjang. Banyak hal-hal baru yg bisa jadi tidak diduga
sebelumnya, yg muncul ketika kita terjun langsung kedalam
dunia bisnis. Orang bilang bisnis itu ya Untung, ya Rugi. Bisnis
itu penuh resiko, klo kita gak pintar, jangan berbisnis, bisa-bisa
bukan “Untung” tetapi “Buntung”.
tidak berani mengambil resiko, untuk meraih kesuksesannya dgn
berbisnis. Apalagi jika melihat pola pikir masyarakat di Indonesia yg
sampai saat ini masih sangat terpaku dgn mimpi mereka menjadi
seorang karyawan di perusahaan bonafit, atau menjadi pegawai negeri
sipil (PNS) yg bisa memberikan jaminan kecukupan di hari tua. Apakah
mimpi anda juga hanya sebatas itu?. Biasakan tidak membatasi pola
pikir Anda dgn cita-cita kecil sebagai karyawan saja, namun ubah
mindset Anda untuk memiliki mimpi besar (setinggi langit) dgn
menjadi
wirausaha.
Bagaimana caranya mengubah mindset karyawan menjadi
wirausaha? Tentu ini bukan pekerjaan mudah, karena pola pikir kita
sejak dulu sudah dibentuk untuk menjadi seorang karyawan. Orang tua
mana yg tidak bangga bila anak-anaknya bekerja di perusahaan
bonafit, atau di instansi pemerintahan, sehingga secara otomatis pola
pikir kita mulai terbentuk untuk menjadi seorang pegawai. Belum lagi
instansi pendidikan di negara kita yg masih minim memberikan ilmu
tentang kewirausahaan, sehingga mindset entrepreneur kita masih
sangat kurang.
Padahal dalam memulai usaha dibutuhkan dua faktor
penting, yg pertama skill dan yg kedua adalah mindset
entrepreneur. Dari faktor itulah, mengapa adanya mindset
entrepreneur sangatlah penting dalam menjalankan bisnis.
Sebab dgn mindset entrepreneur, seseorang akan termotivasi
untuk selalu produktif dan melakukan inovasi-inovasi baru
untuk menciptakan peluang usaha yg menguntungkan.
Cara mudah untuk membentuk mindset entrepreneur
bisa dilakukan dgn beberapa tahapan berikut. Lihatlah potensi
diri Anda. Buat daftar potensi yg Anda punya, kemudian
kembangkan semua potensi yang ada untuk mencapai inovasi
baru.
Belajarlah dari kisah para wirausaha sukses yg sudah
berhasil mengembangkan bisnisnya dari nol. Dgn begitu
Anda akan terinspirasi dan termotivasi untuk mengikuti jejak
kesuksesan mereka dalam menjalankan bisnis. Ikuti
pelatihan, seminar atau sharing bisnis yg bisa membantu
Anda mengetahui segala kelebihan dan kekurangan sumber
daya, yg bisa Anda jadikan sebagai prospek bisnis. Bila perlu,
lakukan kunjungan langsung untuk melihat proses
operasional sebuah usaha. Dan yg paling utama dari ketiga
langkah tersebut adalah Anda harus tetap “Action!”, karena
tanpa action, maka mimpi kita tentu tidaklah menjadi sebuah
kenyataan. Semoga tips motivasi bisnis untuk pekan ini bisa
membantu Anda untuk mengubah pola pikir dari mimpi kecil,
menjadi mindset entreprenenur dgn mimpi yg besar.
1.3. Goals Dalam Mewujudkan Entrepreneur
Fakta universe menunjukkan bahwa di dunia ini ada orang yang
sangat kaya, kaya, biasa- biasa saja, miskin dan sangat miskin.
Dari orang tua yang sangat kaya/kaya, keturunannya ada yang
menjadi miskin/sangat miskin, tapi yang perlu menjadi motivasi
adalah “ ada seseorang yang berasal darkeluarga miskin/sangat
miskin bisa menjadi sangat kaya/ kaya. Diyakini bahwa di dunia
ini tidak seorang pun pernah merencanakan untuk menjadi
miskin, tapi sebaliknya juga belum seluruh orang merencanakan
untuk menjadi kaya atau sukses. Bagi pemeluk agama islam, AlQuran menegaskan bahwa “ allah tidak akan merubah nasib
sesuatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya”.
Diyakini secara absolute bahwa Allah maha pengasih–
penyayang dan tidak diskriminasi. Oleh karena itu secara
absolute juga diyakini bahwa setiap manusia berpeluang untuk
menjadi kaya atau sukses.
Allah SWT menciptakan sesuatu dengan tujuan
tertentu, dan tidak ada sekecil apapun ciptaan Tuhan
yang tanpa tujuan. Demikian pula sabda Allah yang
tertuang dalam Alqur’an. Tidak ada satu katapun di
dalam alqur’an yang tanpa maksud, karena kebenaran
alqur’an diyakini memiliki kebenaran mutlak (absolut),
dan berbeda dengan kebenaran ilmu pengetahuan
atas temuan manusia yang tingkat kebenarannya
hanya bersifat relatif. Sumber acuan utama Ilmu
perencanaan adalah alqur’an. Salah satu ayat dalam
alqur’an Surat Al-fathir ayat 12 menegaskan bahwa:
“Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini
tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi
pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat
memakan daging yang segar dan kamu dapat
mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu
memakainya, dan pada masing-masingnya kamu
lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya
kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu
bersyukur.
Penggalan ayat “kamu lihat kapal-kapal berlayar
membelah laut” mengandung nilai ilmu perencenaan. Dalam
mencapai suatu tujuan, bepergian dengan kapal akan berbeda
dengan bepergian menggunakan mobil atau sepeda motor. Kalau
kita bepergian dengan sepeda motor atau mobil, kita bisa
langsung menghidupkan kendaraan dan langsung berangkat
menuju lokasi tujuan. Itu akan berbeda dengan melayarkan
sebuah kapal. Menurut peraturan perundang-undangan, sebelum
jangkar dinaikkan ke atas kapal, atau sebelum tali kapal dilepas
dari dermaga, seorang nakhoda atau kapten kapal telah
menetapkan tujuan pelayaran (destinity) dan membuat garis
rencana pelayaran di atas peta pelayaran. Selain itu setiap jam
pelayaran Nakhoda atau Anak Buah Kapal harus menetapkan
posisi kapal untuk mengevaluasi posisi kapal apakah tetap berada
pada garis rencana pelayaran atau bergeser karena ada angin dan
arus. Bila posisi kapal bergeser dari rencana pelayaran, kapal
harus dikembalikan ke jalur atau rencana pelayaran semula.
Brian Tracy (199..) penulis buku Maximum Achievement
mengungkapkan bahwa goals merupakan hal yang sangat
penting yaitu:
“Success equals goals, and all else is commentary.
Goal are the fuel in the furnace of achievement.
A person without goals is like a ship without a rudder, drifting
aimlessly and always in danger of ending up on the rocks.
A person with goals is like a ship with a rudder, guided by a
captain with a map, a compass, and a destination, sailing
straight and true toward a port of his own choosing.
The process of achieving your goals is almost automatic.
Your success mechanism can override your failure mechanism.
And your success mechanism is triggered by a goal”.
Sukses sama dengan goals dan semua yang lain adalah
pelengkap. Goals ibarat bahan bakar dalam pemanggang
keberhasilan. Seseorang tanpa goals ibarat sebuah kapal tanpa
kemudi, terombang-ambing (dilaut) tanpa arah dan selalu dalam
bahaya menabrak karang. Sebaliknya sesorang yang memiliki
goals, ibrat sebuah kapal dengan kemudi, yang dikendalikan oleh
seorang Nakhoda (kapten kapal) dengan menggunakan peta,
kompas, dan tujuan pelayaran, berlayar lurus kearah yang benar
di sebuah pelabuhan yang dipilihnya sendiri. Proes pencapaian
tujuan, hamper otomatis. Setiap manusia dilengkapi dengan dua
mekanisme yaitu mekanisme sukses dan mekanisme kegagalan,
dan mekanisme sukses akan mendobrak mekanisme kegagalan
karena goals yang dimiliki.
Selanjutnya Eddy S menegaskan bahwa agar Goals yang
dimiliki dapat terwujud, harus pula didasari atas empat hal yaitu
(1) harapan, (2) optimism, (3) konsisten, dan (4) integritas.
Berdasarkan penelitian, manusia dpt bertahan hidup 40 hari
tanpa makan, 3 hari tanpa air, 8 menit tanpa udara, dan hanya 1
detik tanpa harapan. Dalam mewujudkan harapan tentu banyak
hambatan dan rintangan, berita baiknya tidak ada seorangpun yg
sukses di dunia ini tanpa kegagalan. Brian Tracy penulis buku
“Maximum Achievement” pernah gagal 6 diantara 7 matakuliah
yang diambil. Alfa Thomas Edison pernah gagal ribuan
kali
sebelum menemukan lampu listrik. Intinya adalah, Lebih baik
mencoba dan gagal daripada gagal mencoba.
Anda tidak pernah gagal sepanjang anda tetap
berupaya melawan kegagalan itu, “Never and Ever Give
Up, Jangan pernah menyerah”. Semakin spesifik harapan
anda, semakin berkualitas harapan anda. Emas mahal
bukan karena warna, tapi karena kelangkaannya. Untuk
mencapai goals yang telah kita program dengan
keyakinan yang sangat tinggi, kita harus pula berani
keluar dari zona kenyamanan. Anda tidak akan sukses
kalau takut keluar dari zona kenyamanan. Semakin
sering anda memperoleh kesulitan dan tantangan hidup
berarti anda memperluas areal kenyamanan. Sidharta
Gautama menjadi orang terkenal atas penemuan
jatidirinya tentang KEJUJURAN, KEDAMAIAN, DAN
KASIH SAYANG setelah dia keluar dari lingkungan
kerajaan.
Bob Sadino berani keluar dari zona kenyamanan dengan
memutuskan keluar dari perusahaan Djakarta Llyod, sebuah
perusahaan pelayaran dan ekspedisi yang beroperasi di dua kota
yaitu di Amsterdam dan Hamburg. Pada tahun 1967 bersama
Soelami Soejoed Karyawan Bank Indonesia di Amerika Serikat, Bob
memutuskan untuk kembali ke Jakarta, setelah bosan terus
menerus menjadi bawahan, untuk menikah dengan Soelami
Soesoejud. Dengan berbekal dua buah Mercedes, yang satu dijual
untuk membeli tanah di daerah Kemang Jakarta, dan yang satu lagi
dipakai dan dijadikan taxi. Tapi belum genap satu tahun, taxinya
tertabrak dan tidak bisa memperbaikinya karena kekurangan dana,
sehingga taxi tersebut dibiarkan teronggok menjadi besi tua atau
sampah. Akhirnya, untuk menyambung hisup Bob muda menjalani
profesi sebagai tukang bangunan walaupun belum memiliki
keahlian di bidang itu. Suatu malam isterinya berkata kepada Bob,
“kalau sampean merokok malam ini, maka kita tidak bisa makan
esok hari”.
Kondisi Bob
Sadino terdengar juga oleh sejumlah
kawannya baik yang di Jakarta maupun yang di Eropa. Pada awal
tahun 1970-an Sri Mulyono Herlambang yang bekerja di Eropa
menyarankan agar Bob beternak ayam dan Bob setuju. Berawal
dari beternak ayam inilah usaha Bob menanjak terus yang akhirnya
menjadi pengusaha nasional. Setelah melawan kesulitan hidup
berhasil menjadi pebisnis unggul dan tangguh. Sebuah peribahasa
mengungkapkan bahwa “setelah anda menuruni lembah yg dalam,
anda akan semakin tahu betapa indahnya ketika berdiri di puncak
gunung”. siapapun dan dimanapun anda sekarang jangan
hilangkan HARAPAN ANDA.
Sifat Optimis juag faktor penentu keberhasilan.
Pesimisme membawa kepada kelemahan, sedangkan
optimisme membawa kepada kekuatan (William James yang
dikutip Eddy S). Optimisme ibarat bahan bakar HARAPAN agar
terus menerus menyala. Sekecil apapun HARAPAN anda, tanpa
OPTIMISME akan sia-sia. Optimisme akan mengatasi segala
HAMBATAN. Semakin tinggi OPTIMISME, semakin mudah
melalui HAMBATAN. Nilai kebanggaa atas hasil suatu
perjuangan tentu tidak sama dengan mendapatkan batu kerikil
di pulau. Optimisme anda berkualitas setelah dapat melewati
HAMBATAN dengan segenap kekuatan anda. Kebahagian
terbesar adalah saat anda berhasil melakukan yg menurut orang
lain MUSTAHIL bagi anda. Abaikan kegagalan masa lalu, masa
sekarang investasi untuk masa depan. Mario Teguh (2009)
menegaskan bahwa seburuk apapun masa lalu anda, masa
depan anda masih suci.
Dalam kenyataannya, Banyak orang yang punya HARAPAN luar
biasa, tetapi hanya sedikit orang yg OPTIMIS akan HARAPAN
tersebut. Jangan musuhi kagagalan, jadikan teman untuk
melatih kekuatan OPTIMISME.
Saat anda mengalami
KEGAGALAN, OPTIMISMElah yg mampu mendorong anda
mencoba kembali dengan cara yg berbeda dari sebelumnya.
Orang OPTIMIS menciptakan KEADAAN, sedangkan orang
PESIMIS dicipkan KEADAAN. Semua orang SUKSES
kebanyakan adalah orang GAGAL yang OPTIMIS.
Faktor ketiga sebagai penentu keberhasilan untuk mencapai
goals adalah konsistensi, yaitu melakukan secara terus menerus
sampai berhasil. Usaha hanya akan membuahkan hasil, setelah
seseorang menolak berhenti melakukannya (Napoleon Hill).
Anak kecil yg terus merengek sampai dpt sepotong roti yg
dimintanya adalah salah satu contoh konsistensi dalam
kehidupan. Sehebat apapun HARAPAN dan OPTIMISME anda,
jika tidak didukung oleh KONSISTENSI , hasilnya akan sia-sia.
Hanya dengan KONSISTEN anda akan menjadi TERBIASA,
KEBIASAAN menyebabkan KEMAHIRAN (the power of habits),
dengan KEMAHIRAN ANDA SEGERA MENJADI sukses. Rahasia
membuat sumur adalah KONSISTEN. Seorang ahli penebang
pohon, secara KONSISTEN mengasah kapak/parang/ gergajinya
setiap hari sebelum dansesudah menebang pohon. Cepat atau
lambat, KONSISTEN Insyaallah membuahkan hasil. Kesuksesan
itu akan tercapai saat anda sudah lupa bertanya tentang waktu
dalam mencapainya. Saat sudah hampir SUKSES, segalanya
bisa hilang karena tidak lagi KONSISTEN.
Di Zaman Nenek Moyang kita, dikenal ilmu TABURTUAI, yaitu apa yang kita tuai hari ini adalah hasil yg kita
tabur kemarin. Semakin anda KONSISTEN MENABUR maka
akan menuai setiap hari. Orang yg KONSISTEN itu sudah
melihat HARAPAN, kemudian OPTIMIS mengejarnya tanpa
menghiraukan kata-kata orang lain.
Faktor keempat sebagai penentu keberhasilan untuk
mencapai goals adalah integritas, yaitu mengerjakan yang
benar. Pemimpin yang ber-INTEGRITAS adalah pemimpin yg
memimpin dengan memberi contoh. Orang yg berINTEGRITAS, selalu menghormati yg lebih tua dan
menghargai yg lebih muda. Orang yg ber-INTEGRITAS selalu
memberikan selamat kepada yang SUKSES, dan
memberikan semangat kapada yg GAGAL. Orang yg berINTEGRITAS ikut bahagia melihat orang SUKSES, dan
membesarkan hati orang yang GAGAL.
1.4. Kemampuan Bawah Sadar Dalam Mewujudkan Entrepreneur
Hal-hal yg tdk nyaman dan yg membuat hidup sengsara tdk ada hubungannya dg
sukses. Tapi kita hrs membuat banyak perubahan dan senang melakukannya.
Keberhasilan adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan kemana kita tiba, lalu berhenti.
Sukses adalah realisasi progresif menuju cita-cita yg berharga.
Jangan campur adukkan pikiran dengan otak, yg tak lain adlh sebuah organ di dlm
tubuh. Pikiran adalah energi yg memancar dari kegiatn sel-sel dalam tubuh, tidak
hanya di otak, namun maksimal di otak. Manusia memiliki pikiran sadar (PS) dan
pikiran bawah sadar (PBS). Pikiran sadar menggunakan logika deduksi, dan nalar
untuk mencapai konklusi dan membuat keputusan. Pikiran bawah sadar tujuan
pokoknya adalah mencapai sasaran yang telah ditentukan oleh pikiran sadar. Pikiran
Bawah Sadar tidak dapat membuat pertimbangan moral atau membedakan mana
yang baik mana yang benar. Semuanya menjadi tanggung jawab penuh pikiran sadar.
Pikiran bawah sadar memastikan jantung berdetak dan paru-paru bernapas normal,
peningkatan detak jantung ketika cemas, juga memprakarsai semua tindakan tanpa
kesadaran. Pikiran bawah sadar sangat berguna utk kreativitas dan perlindungan
tubuh di dunia jasmani, bertindak secara intuitif, dan mampu membuat tindakantindakan super.
Pikiran bawah sadar tidak pernah terlelap pulas, di tengah
malam bila ada maling ia membangunkan anda. Ibaratnya, bila
tubuh manusia adalah komputer, pikiran bawah sadar adalah
program perangkat lunaknya. Melakukan apa yg diinstruksikan dg
cara yg paling efektif tanpa bertanya. Oki pikiran sadar
diperlukan sebagai penjaga gerbang pikiran bawah sadar yang
memutuskan apa yg diizinkan masuk atau tidak ke pikiran bawah
sadar. Setelah masuk tidak bisa dihentikan membuat pikiran
menjadi kenyataan. Tugas paling penting pikiran sadar adalah
memberi tahu pikiran bawah sadar tentang keinginan, kemudian
percaya sepenuh hati bahwa anda akan menerima apa saja yang
anda minta. Anda harus menutup pintu pikiran sadar terhadap
setiap pemikiran atau pendapat mengenai kekhawatiranatau rasa
takut gagal. Pikiran sadar bagaikan seorang nahkoda, dan tuan
dari pikiran bawah sadar. Jika pikiran sadar memberitahu pikiran
bawah sadar bahwa anda adalah orang yang paling miskin dan
tidak akan pernah bisa membeli rumah dan mobil mewah dapat
dipastikan bahwa tidak akan pernah memilki semuanya.
Hari kemarin adalah bagaikan cek yang sudah dibatalkan, besok
adalah sekedar surat perjanjian, tapi hari ini seperti uang kontan yang masih
baru. Keputusan yang dibuat oleh pikiran sada, dibimbing dan dipengaruhi
oleh informasi yang diterima dari pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar
bekerja seperti sebuah komputer, namun tidak ada komputer yang dapat
bekerja seperti pikiran bawah sadar. Saat anda bekerja dalam realisme
Kompetensi Bawah Sadar (KBS) , tidak ada kebetulan. Seringkali orang yang
anda perlukan untuk keberhasilan adalah orang yang sudah dikenal dan
dipercayai. Pikiran bawah sadar dapat menentulan orang yagn tepat deng
kebutuhan anda. Kadangkala pikiran bawah sadar menarik orang yang
sepertinya salah ke arah anda, karena berakhir dengan kegagalan atau
bencana. Pahami dan terima itu sebagai bagian dari proses agar anda belajar
dan melangkah maju karena pengalaman ini akan menguntungkan pada masa
yang akan datang. Menyiapkan anda tehaddp hal-hal yang lebih besar. Pikiran
sadar dibentuk secara perlahan oleh orangtua, guru,dan lain-lain yang
akhirnya membentuk system keyakinan anda. Ubahlah sistem keyakinan anda
untuk membiarkan pikiran bawah sadar menerima perubahan baik. Buanglah
sistemkeyakinan lama yang tidak produktif, membuat statis, hadirkan
keyakinan dan sikap baru menggerakkan nanda ke tujuan. Brian Tracy (19..),
mengungkapkan bahwa:
“Sow a thought and you reap an act,
Sow an act you reap a habit,
Sow a habit and you reap a character,
Sow a character and you reap a destiny”.
Taburlah pemikiran, anda akan menuai tindakan; taburlah
tindakan, anda akan menuai kebiasaan; taburlah kebiasaan, anda
akan menuai karakter; dan taburlah karakter, anda akan menuai
nasib. Ini berarti bahwa nasib tergantung dengan pikiran.
Seseorang yang berpikir besar, akan menjadi orang besar.
Sebaliknya seseorang yang berpikir kerdil, akan menjadi orang
kerdil.
II. Kebiasaan-kebiasaan Wirausaha
(Entrepreneurial Habits)
Kalimat bijak menegaskan bahwa “anda adalah apa yang anda
lakukan berulang-ulang”. Dalam suatu hikayat diceritakan
bahwa ada seorang anak muda yang frustasi karena usaha yang
dilakukannya menemui jalan buntu atau berakhir dengan suatu
kegagalan. Pada suatu hari untuk melepaskan lelah dalam suatu
perjalanan, ia beristirahat di bawah pepohonan yang rindang.
Dalam suasana menikmati rasa nyaman beristirahat, amatanya
tertuju pada sebuah batu yang ditetesi air. Dia amati secara
seksana tetesan air itu membuat batu tersebut berbentuk
“cekungan”.
Atas peristiwa tersebut, ia memperoleh inspirasi bahwa air yang
bukan benda padat saja dapat membuat atau menyebabkan batu yang
keras menjadi cekung. Seketika pikirannya “menerawang” dan
mengevaluasi atas semua kegagalan yang telah dialaminya. Ia
bersemangat kembali dan menyadari bahwa usaha yang belum
membuahkan hasil tetap harus dilanjutkannya samapai dengan berhasil,
dan akhirnya usahanya memang betul membuahkan keberhasilan.
Kebiasaan membuahkan kekuatan (the power of habits). Kita
tahu bahwa oarng pintar dan cerdas sangat banyak yang berasal dari
etnis jawa, bahkan Presiden pertama RI, President ketiga RI, dan
Presiden keempat RI berasal dari etnis Jawa. Tapi sebaliknya yang iasa
bekerja mengolah tanah atau tanah juga banyak yang berasal dari etnis
Jawa. Jika ada kompetisi mencangkul tanah katakanlah ada seorang
etnis Jawa yang bernama “Tugino” (hanya sebagai illustrasi saja) dengan
seseorang yang bernama K.H. Mahfuz, dalam pikiran semua orang
berpendapat bahwa yang akan memenangkan kompetisi mencangkul
tanah tersebut adalah “Tugino”.
Kalau kompetisi mencangkul itu dimenangkan oleh
“Tugino” bukan berarti Tuhan Yang Maha Esa diskriminasi kepada
yang lain, melainkan semata karena “Tugino” memiliki kebiasaan
mencangkul. Sebaliknya dalam suatu pesta atau acara, bila K.H.
Mahfuz diminta untuk membaca dan memimpin doa, tentulah
“panjang empat SKS” karena membaca doa memang profesi bagi
K.H. Mahfuz.
Kebiasaan juga membuat seseorang ahli dan terampil.
Motivator ulung dunia “Lena Maria” yang tanpa kedua tangan
adalah adalah juara dunia renang, yang juga dapat melakukan
segala aktivitas seperti orang normal. Lena Maria bisa
mengendarai mobil, bisa merenda, dan bisa memasak.
Beberapa kebiasaan yang dimiliki oleh seorang Wirausaha
(entrepreneur) antara lain adalah selalu mencari peluang usaha,
selalu berfikir kreatif dan inovatif, pantang menyerah, dan
berorientasi masa depan.
2.1. Selalu Mencari Peluang Usaha
Kebiasaan Wirausaha yang pertama adalah senantiasa mencari
peluang usaha dan atau mengembangkan usaha. Sesungguhnya
peluang usaha ada di mana-mana. Bagi seorang yang bukan
wirausaha, sering terjadi bahwa “peluang yang sudah di depan
mata” tidak ditanggapi dan tidak ditindaklanjuti. Sebaiknya bagi
seorang wirausaha, senantiasa secara aktif berupaya mencari
pelung usaha. Oleh karena fokus pikiran senantiasa tertuju pada
pencarian peluang usaha, maka peluang usaha tersebut tidak sulit
untuk diperoleh.
2.2. Berfikir Kreatif dan Inovatif
2.3. Pantang Menyerah
Kebiasaan Wirausaha yang ketiga adalah pantang
menyerah. Meskipun orie
Tasi wirausaha adalah untuk memperoleh keuntungan atau profit,
namun dalam kenyataannya , wirausaha juga selalu berhadapan
dengan kerugian, dan bahkan bangkrut. Namun setiap gagal ia
bangun kembali dan tidak pernah menyerah. Bagi pengusaha
ulung dan saat ini adalah sebagai pengusaha besar, dapat diyakini
pada umumnya mereka sering mengalami “jatuh-bangun”.
Namun mereka berpegang pada prinsip “anak belajar berjalan”.
Anak yang baru belajar berjalan senantiasa mempunyai banyak
pengalaman jatuh, namun bangun lagi dan terulang terusmenerus sampai dengan akhirnya dapat berdiri kokoh tanpa jatuh
lagi.
2.4. Berorientasi Masa Depan
Kalimat bijak menegaskan bahwa lebih baik menjadi
mantan penjahat daripada menjadi mantan Kiyai atau mantan
Pastur. Jangan persoalkan darimana anda, dan dimana anda
sekarang, akan tetapi yang lebih penting adalah hendak kemana
anda pada masa yang akan datang. Masa lalu telah berlalu dan
tidak bernilai, yang lebih penting adalah membuat masa depan
menjadi lebih bernilai. Berpikir ke masa depan ini adalah kebiasaan
keempat yang dimiliki oleh wirausaha.
III. PARADIGMA WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR PARADIGM)
1.
2.
3.
4.
5.
Memiliki Impian dan Imajinasi Positip
Berani Mengambil Keputusan dan Tantangan
Bersedia Keluar Dari Comport Zone
Siap Menghadapi Kegagalan dan Resiko
Berorientasi Kebutuhan, bukan Keinginan
IV. PERBANDINGAN ANTARA WIRAUSAHA DENGAN
MANAJER (ENTREPRENEUR VS MANAGER).
Download