Tugas : Kelompok I Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc SISTEM INFORMASI PADA PIZZA HUT Disusun oleh : 1. Alriz Tsabit Rusdan 2. Fatimatuz Zahro Diah Putri Dani 3. Husnul Susanto 4. Imelda 5. Suhartoyo 6. Vharessa Aknesia R-50 PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan zaman yang semakin pesat dan persaingan yang semakin ketat antar perusahaan, membutuhkan adanya fasilitas yang mendukung keberlangsungan usaha tersebut. Salah satu fasilitas untuk membantu kinerja perusahaan adalah dengan adanya sebuah sistem informasi. Sistem informasi manajemen membantu perusahaan pengembangkan strategi bisnis, proses bisnis, serta mendukung pengambilan keputusan yang efektif sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapi kesuksesan. Salah satu perusahaan terkemuka yang telah menerapkan sistem informasi manajemen adalah Pizza Hut. Model sistem informasi Pizza Hut memperlihatkan keterkaitan hubungan antara komponen dan aktivitas sistem informasi, dimana sistem ini memiliki kemampuan beradaptasi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang selalu berubah (dinamis). Perkembangan dan perubahan cepat di dalam dunia teknologi menjadi suatu pemicu bagi perusahaan tersebut untuk terus melakukan pembaharuan dalam sistem majemen informasi. Sehingga tetap menjadi suatu strategi jitu dalam persaingan bisnis. 1.2 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk membahas mengenai sistem informasi yang digunakan oleh Pizza Hut pada tahun 1995 pada saat Studi Kasus: Pizza Hut and KFC: Fast Food Information Systems ditulis oleh Bryan McWilliams dan kondisi sistem informasi yang digunakan sekarang. II PEMBAHASAN 2.1 Sistem Informasi Manajemen Menurut Robert A. Leitch, “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak uar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya. 2.1.1 Komponen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building bloc), yang terdiri dari : Komponen Input Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.. Komponen Model Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. Komponen Output Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. Komponen Teknologi Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dan sistem secara keseluruhan, Komponen Hardware Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi, berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi. Komponen Software Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu memanipulasi informasi. Komponen Basis Data Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanupulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut Database Management System. Komponen kontrol Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi. 2.1.2. Peranan dan Fungsi Sistem Informasi O’Brien (2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga peranan penting untuk sebuah perusahaan, yaitu: a. Mendukung proses operasi bisnis b. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya c. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif Fungsi dari sebuah sistem informasi menurut O’Brien (2005) adalah: a. Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen opeasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktifitas, dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global e. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yang membentuk jaringan. 2.1.3. Jenis Sistem Informasi Menurut Obrien (2009) tipe sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu Operational Support Sistem (OSS) dan Management Support Sistem (MSS). OSS sendiri terbagi lagi ke dalam tiga model, yaitu TPS (Transaction Processing Sistem), PCS (Process Control Sistem), ECS (Enterprise Collaboration Sistem). MSS juga terbagi dalam tiga model, yaitu MIS (Management Information Sistem), DSS (Decision Support Sistem) dan EIS (Executive Information Sistem) Menurut Gordon (1995) bahwa sistem informasi manajemen dapat digambarkan sebagai suatu piramida dimana pada lapisan terbawah atau lapisan dasar terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan kedua terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan keempat atau lapisna puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management), managemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level management). Kebanyakan pemakai sistem informasi manajemen berdasarkan komputer adalah sebagai berikut (Pangestu 2008): Tabel 1 Pengguna Sistem Informasi Manajemen 2.2 Pizza Hut Pada Tahun 1995 - Fast Food Information Systems Pizza Hut Inc. merupakan restoran pizza terbesar di dunia baik dari segi jumlah outlet dan pangsa pasar yang dimilikinya (lebih dari 11.000 dan outlet pengiriman 90 negara di seluruh dunia). Pizza Hut Inc. merupakan anak perusahaan dari PepsiCo Inc. dan pada bulan Oktober 1997, menjadi anak perusahaan dari Tricon Restaurant Global Inc., yang dibentuk dari pemisahaan kepemilikan restoran PepsiCo. Pizza Hut didirikan pada tahun 1958 di Wichita oleh Frank Carney. Dan mulai melakukan bisnis pertamanya bekerjasama dengan mitra kerjanya yaitu John Bender. Pada malam pembukaan, mereka memberikan pizza secara gratis sebagai media promosi. Setahun kemudian Pizza Hut membuka restorannya di Kansas dan memulai membuka unit waralaba pertamanya. Pada awal 1960-an Pizza Hut tumbuh dengan strategi pemasaran yang agresif dan pada tahun 1966, ketika jumlah unit waralabanya mencapai 145, sebuah kantor rumah didirikan untuk mengkoordinasikan bisnis dari Wichita. Dua tahun kemudian, waralaba Pizza Hut pertama di buka di Kanada dan diikuti oleh pembentukan Pizza Hut International Pemegang Asosiasi Franchise (IPHFHA). Hal ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan 40 persen dari operasi waralaba perusahaan, atau 120 toko, dan menambahkan enam outlet yang sepenuhnya dimiliki oleh Pizza Hut. Strategi Pizza Hut, muncul pada tahun 1972. Carney memperkenalkan struktur manajemen baru dan berusaha meyakinkan PepsiCo, Inc. bahwa jaringan waralaba Pizza Hut layak untuk dibeli. Prioritas pertama adalah strategi perusahaan meningkatkan penjualan dan keuntungan dilanjutkan membangun basis keuangan yang kuat bagi perusahaan untuk pembiayaan yang memadai bagi pertumbuhan adalah prioritas kedua. Strategi ini juga disebut untuk membuka restoran baru di negara berkembang. Pada tahun 1970 Pizza Hut membuka unit di munich, Jerman dan Sydney, Australia. Pada tahun yang sama, restoran 500 rantai dibuka di Nashville, Tennessee. Pada tahun 1973, Pizza Hut diperluas lebih lanjut dengan membuka outlet di Jepang dan Inggris. Tiga tahun kemudian mata rantai itu lebih dari 100 restoran di luar Amerika Serikat dan dua ribu unit dalam jaringan waralabanya. Tahun 1980-an muncul pesaing-pesaing baru Pizza Hut seperti, Little Caesar, Domino Pizza International, dan Pizza Express, bersaing untuk memperebutkan pangsa pasar di Amerika Serikat. Untuk memperkuat brand-nya, Pizza Hut memperkenalkan menu “Pizza Pan” pada tahun 1980 di seluruh jaringan outlet. Produk ini dengan kerak tebal segera menjadi populer. Keberhasilan tambahan baru ke menu Pizza Hut difasilitasi oleh sumber daya pemasaran yang disediakan oleh PepsiCo. Sebagai contoh, pada tahun 1983 memperkenalkan “Pizza Pan Pribadi”, dimana pelanggan mendapat jaminan lima menit pizza mereka akan tiba dengan cepat dan panas. Tujuannya adalah untuk membuat pizza, cepat terjangkau makan siang yang ideal. Pada tahun 1990 Pizza Hut membuka restoran pertamanya di Moskow dan diikuti di negara-negara Eropa Timur. Di tahun 1996 total penjualan di seluruh dunia adalah $ 5.100.000.000 dan total karyawan 140.000 Dalam persaingan yang ketat di bidang makanan cepat saji, Pizza hut menerapkan keunggulan teknologi informasi seperti : 1. Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan pizza. 2. Penggunaan sistem Point of Sales (POS) yang terintegrasi dengan sistem otomatis oprasional “back of store”. 3. Melakukan pengembangan aplikasi “suite” untuk membantu store manager dalam hal perencanaan dan peramalan bisnis, manajemen inventorir dan manajemen sumberdaya manusia. 4. Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan problem yang berpotensi akan terjadi serta terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap outlet. 5. Menerapkan perangkat nirkabel untuk sebagai bagian sistem pemesanan 2.3 Pizza Hut pada saat ini Melalui peningkatan langkah-langkah pemasaran, seperti program loyalitas Ponta poin dan kampanye promosi, Pizza Hut berusaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Sistem pemesanan melalui online menjadi salah satu gebrakan Pizza Hut dalam peningkatkan kepuasan pelanggan, pelanggan dapat membayar menggunakan kartu kredit, poin, dan kartu multi Ponta. Untuk saat ini, terjadi peningkatan pemesanan dengan ponsel namun tidak diikuti dengan waktu pelayanan. Dengan peningkatan layanan dan kenyamanan dengan sistem online, Pizza Hut mengantisipasi peningkatan pesanan online, sehingga mengurangi waktu yang dihabiskan untuk pesanan telepon dan meningkatkan efesiensi operasional. Selanjutnya, peningkatan sistem akan memungkinkan Pizza Hut untuk memberikan berinteraksi dengan cepat ke lebih banyak pelanggan dan terus menawarkan penawaran khusus. Fitur sistem yang diaplikasikan oleh Pizza Hut di Amerika dan Jepang meliputi : 1. Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem pemesanan 24/7. Dengan sistem baru, Pizza Hut rantai pizza pertama untuk menerima pesanan online untuk pengiriman dalam waktu 24 jam sehari. Sistem akan menerima pesanan sampai dua bulan di muka. 2. Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut untuk menerima pesanan kartu kredit pembayaran, sehingga pelanggan dapat menghindari kewajiban membayar tunai. 3. Pelanggan dapat menggunakan kartu Multi Ponta, yaitu mitra multi-program, sehingga pelanggan dapat menggunakan akumulasi poin mereka sebagai pengganti uang untuk melakukan pembelian. 4. Kupon untuk pelanggan individu. Dengan mendaftar secara online, pelanggan dapat menerima kupon disesuaikan melalui email. Melalui fitur simulasi tabungan baru dijadwalkan untuk ketersediaan pada awal Agustus, pelanggan menentukan set makan menawarkan nilai terbaik atau mana yang kupon mereka akan lebih baik untuk digunakan tergantung pada apa barang-barang mereka telah memerintahkan, untuk tinggi layanan nilai tambah. 5. Pemesanan menggunakan telepon selular. Pengguna Flash di ponsel telah meningkatkan daya tarik visual, sehingga pemesanan dapat pula menggunakan smartphone. Melalui penggunaan sistem baru, Pizza Hut berusaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan membuat pemesanan online lebih nyaman. Dengan pasar yang akan dituju adalah dua juta pelanggan pengguna internet yang telah terdaftar. Rasio pengguna internet yang tinggi akan memungkinkan Pizza Hut untuk lebih meningkatkan kemampuan untuk menyediakan pelanggan informasi yang lebih personal. Selanjutnya, Pizza Hut akan lebih cepat melayani pesanan pelanggan lebih cepat III KESIMPULAN Dalam persaingan yang ketat di bidang makanan cepat saji, Pizza Hut menerapkan keunggualan teknologi informasi yang lebih maju dibandingkan pesaingpesaingnya. Keunggulan teknologi dan pemasaran yang jitu membuat Pizza Hut selangkah lebih maju dengan melakukan beberapa gebrakan, diantaranya : 1. Penggunaan internet sebagai media promosi serta pemesanan pizza. 2. Pertama kali di industri makanan cepat saji untuk sistem pemesanan 24/7. Dengan sistem baru, Pizza Hut rantai pizza pertama untuk menerima pesanan online untuk pengiriman dalam waktu 24 jam sehari. Sistem akan menerima pesanan sampai dua bulan di muka. 3. Sistem baru ini memungkinkan Pizza Hut untuk menerima pesanan kartu kredit pembayaran, sehingga pelanggan dapat menghindari kewajiban membayar tunai. 4. Menerapkan sistem untuk memberitahu manager terkait dengan problem yang berpotensi akan terjadi serta terhubung ke kantor pusat untuk memonitor performance dari tiap outlet. . DAFTAR PUSTAKA Davis, B. Gorgon. 1995. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta. Penerbit: PT. Gramedia Official website Pizza Hut Amerika di http://www.pizzahut.com/ O'Brien, James. 2000 Management Information System:Managing Information Technology in the Internetworked Enterprise, Fourth Edition. McGraw-HilI Pangestu DW. 2008. Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2008/08/sim.pdf (SIM). Ibrahim RMS. 2008. Penelitian Bidang Sistem Informasi Manajemen di Indonesia (SIMDI) Quo Vadis?. http://rms46.vlsm.org/2/114.pdf http://belajarbersamahannin.wordpress.com/ diakses tanggal 17 Agustus 2013.