jika kamu ingin mengetahui sejarah sistem

advertisement
Sejarah Perkembangan
Sistem Periodik Unsur
Saat ini telah ditemukan 116 unsur. Sebagian besar merupakan unsure yang
ditemukan di alam dan berjumlah 92, sedangkan unsure lainnya merupakan unsure
buatan.Untuk mepelajari tiap-tiap unsure , pembahasannya sangat kompleks karena
sifat-sifat unsure bervariasi 1 dengan yang lainnya.Unsur-unsur tersebut perlu
dikelompokkan supaya mudah mempelajarinya.
Penyusunan sistem periodik unsur telah mengalami banyak penyempurnaan.
Diantaranya pengelompokan unsure menurut Lavosier, pengelompokan unsure
berdasarkan Hukum Triad Dobereiner, system oktaf Newlands, system periodik
Mendeleev , dan system periodic modern oleh Henry G. Moseley
1. Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier
Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia.
Pengelompokan unsur tersebut berdasarkan sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di
bagi menjadi empat kelompok,yaitu :
 Gas
 Tanah
 logam dan
 non logam.
Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok unsur
logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.
Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier ,yaitu:
 Cahaya
 Kalor
 Oksigen
 Azote ( nitrogen ) dan
 Hidrogen.
Unsur-unsur yang tergolong logam adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida,
asam flourida, dan asam borak.
 Adapun unsur-unsur logam adalah antimon,perak, arsenik, bismuth. Kobalt,
tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina,
tobel, tungsten, dan seng.
 Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur, magnesium oksida,
barium oksida, aluminium oksida, dan silikon oksida.
Kelemahan dari teori Lavoisior : Pengelompokan masih terlalu umum
kelebihan dari teori Lavoisior
: Sudah mengelompokan 33 unsur yang ada
berdasarka sifat kimia sehingga bisa di jadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan
setelahnya.
2. Pengelompokan unsur menurut J.W. Dobereiner
Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner seorang profesor kimia dari Jerman
mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.Ia juga adalah
orang pertama yang mengelompokan keteraturan unsure-unsur.
Ia mengemukakan bahwa massa atom relatif strontium sangat dekat dengan masa
rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan strantium, yaitu :
 kalsiium dan
 barium.
Dobereiner juga mengemukakan beberapa kelompok unsur lain seperti itu. Unsur
pembentuk garam dan massa atomnya, yaitu :
 c1 = 35,5
 Br = 80, dan
 I = 127
Unsur pembentuk alkali dan massa atomnya. Yaitu Li = 7, Na = 23dan K = 39.
Dari pengelompokan unsur-unsur tersebut, terdapat suatu keteraturan. Setiap
tiga unsur yang sifatnya mirip massa atom ( A r ) unsur yang kedua (tengah)
merupakan massa atom rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga.
Oleh karena itu, Dobereiner mengambil kesimpulan bahwa unsur-unsur
dapat di kelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang di sebut
triade.
Triade
Ar
Rata-Rata A r unsur
pertama dan ketiga
Kalsium
Stronsium
Bariuim
40
88
137
(40 + 137) = 88,
2
Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini kurang efisian
dengan adanya beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok
triad padahal sifatnya sama dengan unsur dalam kelompok triad tersebut.
Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsur yang sifatnya
mirip massa Atom (Ar) unsure yang kedua (tengah) merupakan massa atom
rata-rata
di
massa
atom
unsure
pertama
dan
ketiga.
3. Hukum Oktaf Newlands
J. Newlands merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya
yang di sebut hukum oktaf.
Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur.. Unsur
pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur
kesembilan, dan seterusnya. Daftar unsur yang disusun oleh Newlands berdasarkan
hukum oktaf diberikan pada tabel 1.1
Di sebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang sama
berulang pada setiap unsur ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola ini
menyurapi oktaf music.
Tabel 1.1 Daftar oktaf Newlands
1. H
2. Li
3. Be
4. B
5. C
6. N
7. O
8. F
9. Na
10. MG
11. Al
12. Si
13. P
14. S
15. Cl
16. K
17. Ca
18. Ti
19. Cr
20. Mn
21. Fe
22.
Co&Nl
23. Cu
24. Zn
25. Y
26. ln
27. As
28. Se
29. Br
30. Cu
31. Sr
32. Sr
33. Zr
34. Bi & 35. Po &
Mo
Hukum oktaf newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan.
Jika diteruskan, teryata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunya
sifat yang cukup berbeda dengan Al maupun B.
Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya masih di ketemukan
beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak
cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat besar.
4. Sistem periodik Mendeleev
Pada tahun 1869 seorang sarjana asal rusia bernama Dmitri Ivanovich
mendeleev, berdasarkan pengamatan terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika
itu, Ia mengemukakan bahwa unsur-unsur dapat disusun berdasarkan kenaikan
masaa atom dan sifat kimianya.
Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu
lajur vertikal yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut priode daftar periodik
Mendeleev yang dipublikasikan tahun 1872.
Julius Lothar Meyer juga membuat susunan unsur-unsur seperti yang
dikemukakan oleh Mendeleev. Hanya saja ia menyusunnya berdasarkan sifat
fisiknya.Meskipun ada perbedaan, tetapi keduanya menghasilkan pengelompokan
unsur yang sama.Mendeleev menyediakan kotak kosong untuk temapt unsur-unsur
yang waktu itu belum ditemukan , seperti unsur bernomor massa 44,68,72,100.
Mendeleev meramalkan dari sifat unsur yang belum di kenal itu. Perkiraan tersebut
didasarkan pada sifat unsur lain yang sudah dikenal, yang letaknya berdampingan
baik secara mendatar maupun secara tegak. Ketika unsur yang diramalkan itu
ditemukan, ternyata sifatnya sangat sesuai dengan ramalan mendeleev. Salah satu
contoh adalah germanium ( Ge ) yang ditemukan pada tahun 1886, yang oleh
Mendeleev dinamai ekasilikon.Susunan unsur-unsur berdasarkan hukum
Mendeleev disempurnakan dan dinamakan system periodik Mendeleev.
Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yang massanya
lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil. Co : Telurium (te)
= 128 di kiriIodin (I)= 127. Hal ini dikarenakan unsur yang mempunyai kemiripan
sifat diletakkan dalam satu golongan.
Kelemahan dari teori ini adalah pembetulan massa atom. Sebelumnya massa
atom. Sebelumnya massa atom In = 76 menjadi 113. selain itu Be, dari 13,5
menjadi 9. U dari 120 menjadi 240 .
Selain itu kelebihannya adalah peramalan unsur baru yakni meramalkan
unsur beserta sifat-sifatnya.
5. Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley
Pada awal abad 20, pengetahuan kita terhadap atom mengalami
perkembangan yang sangat mendasar. Para ahli menemukan bahwa atom bukanlah
suatu partikel yang tak terbagi melainkan terdiri dari partikel yang lebih kecil yang
di sebut partikel dasar atau partikel subatom. Kini atom di yakini terdiri atas
tiga jenis partikeldasar yaitu proton, elektron, dan neuron. Unsur tersebuut
dinamakan Isotop.Jumlah proton merupakan sifat khas dari unsur, artinya setiap
unsur mempunyai jumlah proton tertentu yang berbeda dari unsur lainya. Jumlah
proton dalam satu atom ini disebut nomor atom. Pada 1913, seorang kimiawan
Inggris bernama Henry Moseley melakukan eksperimen pengukuran panjang
gelombang unsur menggunakan sinar-X.
Berdasarkan hasil eksperimenya tersebut, diperoleh kesimpulan bahwasifat
dasar atom bukan didasari oleh massa atom relative, melainkan berdasarkan
kenaikan jumlah proton. Ha tersebut diakibatkan adanya unsur-unsur yang
memiliki massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton sama atau disebut
isotop.
Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan kenaikan nomor atom unsur
tersebut. Pengelompokan unsur-unsur sisitem periodik modern merupakan
penyempurnaan hukum periodik Mendeleev, yang di sebut juga sistem periodik
bentuk panjang.
Sistem periodik modern disusun berdasarkan kebaikan nomor atom dan
kemiripan sifat.
 Lajur-lajur horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan kenaikan
nomor atom.
 Sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut golongan, disusun berdasarkan
kemiripan sifat.
Sistem periodik modern terdriri atas 7 periode dan 8 golongan. Setiap golongan
dibagi lagi menjadi 8 golongan A( IA-VIIIA ) dan 8 golongan B (IB – VIIIB).
Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B
disebut golongan transisi. Golongan-golongan juga dapat ditandai dengn bilangan
1 sampai dengan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini maka
unsur transisi terletak pada golongan 3 sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7
terdapat masing-masing 14 unsur yang disebut unsur-unsur transisi dalam, yaitu
unsur-unsur antanida dan aktinida. Unsur-unsur transisi dalam semua termasuk
golongan IIIB. Unsur-unsur lantanida pada periode 6 golongan IIIB, dan unsurunsur aktinida pada periode 7 golongan IIIB. Penempatan unsur-unsur tersebut di
bagian bawah tabel periodik adalah untuk alasan teknis, sehingga daftar tidak
terlalu panjang.
Download