BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ILMIAH

advertisement
BAHASA INDONESIA DALAM
KARANGAN ILMIAH
Bahasa Indonesia yang Benar
Penggunaan bahasa Indonesia yang benar
merupakan syarat mutak dalam karya tulis
ilmiah.
Kriteria yang digunakan untuk melihat
penggunaan bahasa Indonesia yang benar
adalah kaidah bahasa.
Kaidah bahasa meliputi
1. Tata bunyi (fonologi).
2. Tata bahasa (kata dan kalimat).
3. Kosa kata (termasuk istilah).
4. Ejaan.
5. Makna.
1. Tata Bunyi
Pelafalan dan bentuk tulis
yang baku
Fajar
Fakir
Motif
Aktif
Variabel
Vitamin
Devaluasi
Zakat
Zebra
izin
Pelafalan dan bentuk tulis
yanng tidak baku
Pajar
Pakir
Motip
Aktip
Pariabel
Pitamin
Depaluasi
Jakat
Sebra
ijin
Kaidah bahasa Indonesia sudah menerima
bunyi /f/, /v/, dan /z/.
kata fajar seharusnya diucapkan dan dituliskan
bunyi /f/, bukan /p/. Begitu juga dengan kata
izin, seharusnya diucapkan dan dituliskan
dengan menggunakan bunyi /z/, bukan bunyi
/j/.
2. Tata Bahasa (Kata dan kalimat)
2.1 Kata
Kata yang digunakan adalah kata yang bak
Kata Baku bahasa Indonesia adalah kata yang
penulisan kata sesuai dengan kaidah-kaidah
bahasa Indonesia, dalam hal ini adalah EYD.
Kata-kata dalam bahasa Indonesia tidak 100%
berasal dari bahasa Indonesia
Unsur Serapan dari bahasa non-Indonesia
KATA BAKU DAN TIDAK BAKU 2
Berdasarkan integritasnya unsur pinjaman dalam bahasa
Indonesia dibagi atas dua golongan yaitu
1. Unsur yang belum sepenuhnya terserap dalam bahasa
Indoesia. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa
Indonesia, tetapi pengucapannya mengikuti pengucapan asal
kata aslinya.
contoh: shuttle cock, reshuffle
2. Unsur serapan yang pengucapannya disesuaikan dengan
kaidah bahasa Indonesia
misalnya: c di muka a, u, dan o berubah jadi k
colonel
kolonel
cubic
kubik
construction
konstruksi
KATA BAKU DAN TIDAK BAKU 3
Kata asal
charisma
biology
frequency
exclusive
discoteque
technique
discriptive
Baku
karisma
biologi
frekuensi
eksklusif
diskotek
teknik
deskriptif
Tidak baku
kharisma
biology
frekwensi
ekklusif
diskotik
tekhnik
deskriptiv
ch di depan a,o, dan konsonan berubah jadi k
logy, logie berubah logi
q menjadi k
xc di depan a, o, u, dan konsonan berubah jadi
ksk
que berubah jadi k
-ic, -ics, -ique, -iek, -ica menjadi -ik, -ika
-ive, -ief menjadi -if
Penyerapan kata non-Indonesia ke dalam bahasa
Indonesia melalui empat cara
1. Adopsi
2. Adaptasi
3. Kreasi
4. Terjemahan
Penulisan Kata depan dan Awalan
(di dan ke)
Penulisan Kata depan dan Awalan
(di dan ke) 2
Mengapa Salah ?
Kesalahan sering terjadi karena
ketidakmampuan membedakan
kata depan dengan awalan.
Penulisan Kata depan dan Awalan
(di dan ke) 2
Bentuk di
Sebagai
imbuhan
di-
Sebagai
kata depan
Penulisan Bentuk di
Sebagai kata depan
a. di, ditulis terpisah dari
unsur yang mengikutinya
b. menyatakan makna
'tempat‘
c. di- dapat digantikan oleh
ke- dan darid. menjadi jawaban
pertanyaan di mana
Sebagai Imbuhan
a.di- ditulis serangkai
dari unsur yang
mengikutinya
b.merupakan kata kerja
c.berpasangan dengan
awalan me-
Contoh penulisan di
Sebagai kata depan
a. di + depan
di depan bukan
didepan
b. di + rumah
di rumah bukan
dirumah
c. di + utara
di utara bukan
diutara
Sebagai awalan
a. di + pukul
dipukul bukan
di pukul
b. di + remas
diremas bukan
di remas
c. di + cium
dicium bukan
di cium
2.2 Kalimat Efektif
a. Pengertian
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan informasi secara tepat dan
jelas sehingga informasi tersebut dapat
dipahami secara tepat.
b. Kriteria Kalimat Efektif
1.
2.
3.
4.
5.
Kesatuan gagasan
Kepaduan unsur
Kepararelan bentuk
Kehematan kata
Kelogisan bahasa.
1. Kesatuan Gagasan
Hanya memiliki satu ide pokok.
Ide pokok yang banyak akan mengaburkan
makna kalimat.
Contoh
1. Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia
akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.
(tidak jelas siapa yang memberi pengarahan)
2. Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan
dibantu oleh bank yang memberi kredit. (terdapat
subjek ganda)
2. Kepaduan Unsur
Hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentuk kalimat
1. Kepada setiap pengendara mobil di kota
Jakarta harus memiliki surat izin mengemudi.
(tidak memiliki subjek/subjek tidak jelas)
2. Saya punya rumah baru saja diperbaiki.
(struktur tidak benar/rancu).
3. Kepararelan Bentuk
Terdapatnya unsur-unsur yang sama
derajatnya, sama polanya atau susunan kata
dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
1. Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian
buku, membuat katalogg, dan buku-buku
diberi label.
2. Kakakmu menjadi dosen atau sebagai
pengusaha?
4. Kehematan Kata
Menghindari pemakaian kata, frasa, atau
unsur lain yang tidak perlu. Tidak memakai
kata-kata yang mubazir, tidak mengulang kata,
dan tidak menjamakkan kata yang memak
sudah jamak.
1. Saya melihatnya dengan mata kepala saya
sendiri bahwa mahasiswa itu belajar seharian
dari pagi sampai petang.
2. Agar supaya Anda dapat memperoleh nilai
ujian yang memuaskan, Anda harus belajar
(lah)sebaik-baiknya.
5. Kelogisan Bahasa
Ide kalimat itu dapat diterima oleh akal sehat.
1. Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan,
selesailah makalah ini tepat waktunya.
2. Kepada Ibu Dekan, waktu dan tempat kami
persilakan.
Download