PENGARUH PERBEDAAN WAKTU PENANGKAPAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN CUMI-CUMI DI PERAIRAN LAUT JAWA DAN SELAT KARIMATA Oleh: Dwi Ernaningsih1), Riena F. Terussa2), Andrias J.R. Lesiaser3) ABSTRAK Cumi-cumi merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang memiliki metode serta teknik penngkapan yang berbeda-beda, jika dilihat dari habitat hidupnya yang tersebar di berbagai lapisan perairan laut, mulai dari dasar (bottom of sea water) sampai permukaan perairan laut (surface of sea water), dari daerah pantai sampai laut dalam, sehingga cumi-cumi (Loligo sp) dapat tertangkap dengan berbagai jenis alat penangkapan (Roper, 1984). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perbedaan waktu penangkapan terhadap hasil tangkapan cumi-cumi di perairan Laut Jawa dan mengidentifikasi hasil tangkapan utama maupun hasil tangkapan sampingan yang diperoleh. Penelitian dilakukan di perairan Laut Jawa dan Selat Karimata dengan menggunakan kapal jaring cumi (KM. Karya Prima) selama 22 hari pelayaran, dari tanggal 18 Maret sampai 8 April 2006. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey atau pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan kapten kapal serta studi literatur. Data primer yang diambil terdiri dari hasil tangkapan utama (cumicumi) dan hasil tangkapan sampingan (berbagai jenis ikan). Data sekunder berupa data tahunan produksi cumi-cumi, perkembangan jumlah alat tangkap cumi-cumi dan jumlah nelayan selama tahun 2002-2005. Data yang dikumpulkan dianalisa secara deskriptif berdasarkan waktu penangkapan yaitu sebelum tengah malam (18.00-24.00 WIB) dan setelah tengah malam (00.00-06.00 WIB) sselanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisa regresi dan korelasi untuk melihat sejauh mana hubungan antara waktu penangkapan dngan hasil tangkapan cumi-cumi yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu penangkapan cumi-cumi yang baik adalah sebelum tengah malam. Hal ini dapat dilihat pada hasil tangkapan yang diperoleh yaitu 593 kg pada waktu sebelum tengah malam dan 173 kg setelah tengah malam. Jenis cumi-cumi yang tertangkap adalah cumi-cumi tarusan (Loligo edulis), cumi-cumi lamun (Sepiella japonica) dan cumi-cumi raksasa (Sepioteuthis lessoniana). Jenis cumi-cumi yang digunakan sebagai obyek dalam penelitian ini adalah jenis cumi-cumi tarusan (Loligo edulis) dan jenis cumi-cumi yang lain dimasukkan ke dalam hasil tangkapan sampingan. Hasil tangkapan sampingan adalah ikan layur, ikan semar, bawal, ikan wais, japuh, golok-golok, tembang, kembung, mandring, bentong, banyar, tengkek, ikan terbang serta rajungan. Hasil tangkapan sampingan yang dominan dalah ikan layur (249 ekor). Berdasarkan hasil analisa regresi diperoleh persamaan regresi pada waktu sebelum tengah malam Y = 9x – 70,4 dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,3754 dan pada waktu setelah tengah malam dengan persamaan regresi Y = -14x + 418,1 1 Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan USNI Jakarta, 0812-9675017, [email protected] 2 Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan USNI Jakarta, 0811-982098 3 Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan USNI Jakarta dengan nilai r sebesar 0,9135. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan waktu penangakpan sebelum tengah malam dengan hasil tangkapan searah (positif) linier, sedangkan pada waktu setelah tengah malam memliki hubungan berlawanan arah (negative) linier. Hubungan yang demikian dimungkinkan terjadi karena cumi-cumi aktif mencari makan pada waktu antara jan 19.00-23.00 WIB. Hasil tangkapan terbanyak diperoleh pada waktu bulan gelap, karena cumicumi termasuk kelompok ikan berfototaksis positif. Hasil tangkapan yang diperoleh pada waktu penangkapan setelah tengah malam menjelang pagi memiliki kecenderungan menurun karena cahaya mulai memudar sehingga cumicumi tidak terkonsentrasi pada satu titik, juga kondisi perairan yang tidak mendukung disertai dengan munculnya predator. Kata kunci : waktu penangkapan, hasil tangkapan cumi_cumi, korelasi. 1 Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan USNI Jakarta, 0812-9675017, [email protected] 2 Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan USNI Jakarta, 0811-982098 3 Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan USNI Jakarta