pp-agama - 201412094 – Ayu Safitri

advertisement
Akhlak Dalam
Berbisnis
Disusun oleh :
Ayu Safitri (2014-12-094)
Tiara Ayunda Wulandari (2014-12-122)
Pengertian Akhlak dan Bisnis
AKHLAK
Akhlak diartikan sebagai
suatu tingkah laku, tetapi
tingkah laku tersebut
harus dilakukan secara
berulang-ulang
tidak
cukup
hanya
sekali
melakukan
perbuatan
baik, atau hanya sewaktuwaktu saja.
BISNIS
Dalam ilmu ekonomi, bisnis
adalah suatu organisasi
yang menjual barang atau
jasa kepadakonsumenatau
bisnis
lainnya,
untuk
mendapatkan laba.Secara
historis kata
bisnis dari
bahasa Inggris ‘’business’’
dari kata dasar ‘’busy’’ yang
berarti
"sibuk"
dalam
konteks individu, komunitas,
ataupun masyarakat.
Prinsip-prinsip Islam Dalam Berbisnis
 Kedudukan




harta yang baik adalah sebagai tonggak
kehidupan. Oleh karenanya ada kewajiban untuk
mengusahakannya, mengelola dan mengembangkannya.
Islam telah memuji harta yang baik, bahkan mewajibkan
untuk menggapai dan meraih, mengelola sebaik mungkin dan
mengembangkannya.
Islam menganjurkan pengadaan lowongan pekerjaan dan
usaha bagi setiap orang yang berkemampuan.
Eksplorasi
sumber-sumber
kekaayaan
alam,
demi
kemanfaatan segala yang ada baik dari segi kualitas maupun
kuantitas menjadi tuntutan.
Mencari rezeki dari sumber-sumber usaha yang keji sangat
bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan haram hukumnya.
 Kegiatan ekonomi mendekatkan gap antara strata social





ekonomi, dengan memperpendek kesenjangan antara si
kaya dan si miskin.
Kegiatan ekonomi dalam rangka menciptakan tanggung
jawab bersama, pengamanan jaringan social bagi setiap
anggota masyarakat, terciptanya lapangan kerja baik
dimasa susah maupun dimasa mudah.
Infaq merupakan elemen penting dari pergerakan ekonomi
untuk distribusi kekayaan, untuk tujuan kebaikan dan
membangun solidaritas social yang kuat antar anggota
masyarakat.
Kegiatan ekonomi demi mewujudkan saling menolong
dalam kebaikan dan ketaqwaan.
Islam
membangun
system
mu’amalat
keuangan
berdasarkan aturan-aturan yang adildan penuh kasih
sayang dan benar dalam aplikasi moneternya.
Menjaga aturan-aturan yang adil dan penuh kasih sayang
merupakan tanggung jawab pemerintah selaku pemegang
otoritas moneter.
Akhlak Dalam Produksi
Produksi adalah setiap bentuk aktivitas yang
dilakukan manusia dengan cara
mengeksplorasi sumber-sumber ekonomi yang
disediakan Allah Swt untuk mewujudkan suatu
barang dan jasa yang digunakan tidak hanya
untuk kebutuhan fisik tetapi juga untuk
memenuhi kebutuhan non fisik.
Akhlak dalam bidang produksi di bagi
menjadi 3 aspek, yaitu;
1. Bahan Produksi
2. Etika Kerja Produksi
3. Prinsip Dalam Produksi
Akhlak Dalam Konsumsi
Salah satu persoalan penting dalam kajian
ekonomi Islam ialah masalah konsumsi. Konsumsi
berperan sebagai pilar dalam kegiatan ekonomi
seseorang (individu), perusahaan maupun negara.
konsumsi secara umum diformulasikan dengan :
”Pemakaian dan penggunaan barang – barang
dan jasa, seperti pakaian, makanan, minuman,
rumah, peralatan rumah tangga, kendaraan, alatalat hiburan, media cetak dan elektronik, jasa
telephon, jasa konsultasi hukum, belajar/ kursus,
dsb”.
Etika dalam konsumsi Menurut Naqvi
adalah sebagai berikut:
 Tauhid (Unity/ Kesatuan)
 Adil (Equilibrium/ Keadilan)
 Amanah (Responsibility/
Pertanggungjawaban)
 Halal
 Sederhana
Prinsip Islam dalam Konsumsi
 Memanfaatkan harta dalam kebaikan dan menjauhi




sifat kikir
Memanfaatkan harta secukupnya untuk menikmati
karunia Allah dan mewujudkan kemaslahatan umum.
Membelanjakan harta hukumnya wajib, bukan
sekedar anjuran, memanfaatkan barang dilakukan
setelah beriman kepada Allah.
Sasaran belanja adalah fisabillah, diri dan keluarga.
Maksudnya adalah zakat (wajib) dan shadaqah
(sunnah).
Islam melarang mubazir. Mubazir adalah
menghamburkan uang tanpa ada kemaslahatan dan
tidak mendapat pahala (Al A’raf 31).
Akhlak Dalam Sirkulasi Dan
Distribusi
sirkulasi adalah kumpulan perjanjian dan
proses yang diporosnya manusia menjalankan
aktivitasnya. Pengertian lainnya adalah
penyalahgunaan barang dan jasa melalui
kegiatan jual beli dan simpan meminjam via
agen, koperasi, dll baik sebagai sarana
perdagangan maupun tukar menukar barang.
Dalam sirkulasi Islam berpegang pada kebebasan
dalam tatanan muamalah. Prinsip-prinsip dalam
Sirkulasi:
O Menegakkan larangan memperdagangkan
O
O
O
O
barang yang haram.
Benar, Amanah, dan Jujur.
Menegakkan keadilan dan mengharamkan
bunga.
Menegakkan toleransi dan persaudaraan.
Berpegang pada prinsip bahwa
perdagangan adalah bekal menuju akhirat.
Distribusi
Prinsip Distribusi dalam Islam adalah sendi
kebebasan dan keadilan. Kebebasaan artinya
bebas mendistribusikan sesuai tugas manusia
sebagai khalifah untuk memiliki fitrah,
eksistensi dan keahliannya (Al Baqarah 3031). Keadilan artinya terkendali, terikat
dengan keadilan yang diwajibkan Allah,
dengan menghargai fitrah dan kemuliaan
manusia.
Tujuan Distribusi dalam Ekonomi Islam;
1.
2.
3.
4.
Tujuan Dakwah, yakni dakwah kepada Islam dan
menyatukan hati kepadanya.
Tujuan Pendidikan, tujuan pendidikan dalam
distribusi adalah seperti dalam surah at-Taubah
ayat 103[19] yang bermaksud menjadikan insan
yang berakhlak karimah.
Tujuan sosial, yakni memenuhi kebutuhan
masyarakat serta keadilan dalam distribusi
sehingga tidak terjadi kerusuhan dan perkelahian.
Tujuan Ekonomi, yakni pengembangan harta dan
pembersihannya, memberdayakan SDM,
kesejahteraan ekonomi dan penggunaan terbaik
dalam menempatkan sesuatu.
Korupsi Menurut Pandangan
Islam
Korupsi berasal dari Bahasa Latin, corruptio
yang berarti penyuapan atau dari kata
orrumpere yang bermakna merusak. Korupsi
secara epistemologi adalah suatu perbuatan
buruk atau tindakan menyelewengkan dana,
wewenang, waktu, dan sebagainya untuk
kepentingan pribadi sehingga menyebabkan
kerugian bagi pihak lain.
Menurut Islam, korupsi disebutkan dengan
kata ghululan, atau ghullun, yang secara
bahasa berarti belenggu besi, khianat.
Menurut Ibnu Katsir ghulul bermakna khianat
dalam urusan rampasan perang, atau mencuri
sesuatu dari harta rampasan perang sebelum
dibagikan. Kemudian kata ghulul masa
sekarang digunakan untuk setiap perbuatan
khianat dalam suatu urusan secara sembunyisembunyi.
Menurut Hasibuan penyebab praktek korupsi
adalah;















Lemahnya keyakinan agama.
Pemahaman agama yang keliru.
Adanya kesempatan dan system yang rapuh.
Mentalitas yang rapuh.
Faktor ekonomi (gaji rendah).
Faktor budaya.
Faktor kebiasaan dan kebersamaan.
Penegakkanhukum yang lemah.
Hilangnya rasa bersalah.
Hilangnya nilai kejujuran.
Sikap tamak dan serakah.
Ingin cepat kaya tanpa usaha dan kerja keras.
Terjerat sifat materialistik.
Manajemen yang kurang baik, efektif dan efisien.
Modernisasi.
Dampak negative yang diakibatkan perbuatan
korupsi amat banyak sekali dan sangat merugikan
masa depan suatu bangsa. Robert Klitgaard dalam
bukunya “Membasmi korupsi sebagaimana dikutip
oleh Supardi Hasibuan (2014) menyatakan ada 4
dimensi akibat korupsi, yaitu :
1. Inefisiensi
2. Distribusi
3. Insentif-insentif
4. Politik
Terima Kasih 
Download