RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN KELAS/SEMESTER ALOKASI WAKTU : MAN BAURENO BOJONEGORO : FISIKA :X/2 : 2 x 45 MENIT (pertemuan 6) STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR : Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik. 3. 1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif. 3. 2 Menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari 1. Menganalisis pembentukan bayangan pada teleskop. 2. Menghitung perbesaran teleskop. 3. Menghitung panjang teleskop. INDIKATOR I. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa mampu menganalisis pembentukan bayangan pada teleskop. 2. Siswa mampu menghitung perbesaran teleskop. 3. Siswa mampu menghitung panjang teleskop Karakter siswa yang diharapkan : Rasa ingin tahu Jujur Kerja keras Toleransi Tanggungjawab II. MATERI AJAR TELESKOP / TEROPONG Teropong Adalah salah satu teknologi yang menerapkan konsep pembiasan dan pemantulan cahaya. Teropong sangat membantu manusia karena dapat digunakan untuk mengamati benda-benda yang letaknya sangat jauh sehingga tampak lebih dekat dan jelas. Dengan teropong kita dapat mengamati benda-benda angkasa seperti, planet, bintang, komet dan lainlain.Dengan teropong kita juga dapat mengamati benda-benda yang jauh diseberang. a. Teropong bintang Teropong bintang dibedakan dua jenis, yaitu teropong bias dan teropong pantul. Teropong bias menggunakan beberapa lensa sedangkan teropong pantul menggunakan beberapa cermin dan lensa. a.1. Teropong bias Teropong bias dibuat berdasarkan prinsip pembiasan pada lensa. Bagian-bagian teropong bias adalah terdiri dua lensa cembung atau lensa positif. Lensa obyektif memiliki jarak fokus yang lebih panjang dari jarak fokus lensa okulernya. Untuk mendapatkam hasil pengamatan benda-benda angkasa, maka para pengamat memerlukan waktu yang cukup lama. Agar pengamatan menggunakan teropong tidak melelahkan mata, maka pengamatan benda-benda angkasa dilakukan dengan mata tidak berakomodasi. Karena benda yang diamati letaknya sangat jauh maka bayangan benda tersebut jatuh tepat di titik fokus lensa obyektif. Bayangan oleh lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Karena pengamatan dilakukan dengan mata tidak berakomodasi, maka benda bagi okuler tersebut juga diletakkan tepat di titik fokus lensa okuler. Ob Ok d α α s’ob=fob fok fok fob h β mata fok sok=fok Gambar Bayangan pada teropong bintang dengan mata tidak berakomodasi Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa jarak bayangan oleh lensa obyektif (s’ob) sama dengan jarak fokusnya (fob). Demikian pula jarak benda oleh okuler (sok) sama dengan jarak fokus okuler (fok). Panjang teropong bintang ( d ) adalah d s ' ob s ok f ob f ok Jika tinggi bayangan yang dibentuk oleh obyektif adalah h, maka perbesaran anguler teropong adalah M, yaitu: M tan tan M f h / f ok atau M ob f ok h / f ob M = perbesaran anguler teropong bintang fob = jarak fokus lensa obyektif fok = jarak fokus lensa okuler d = panjang teropong. Jika kita menggunakan teropong dengan mata berakomodsi, maka bayangan oleh lensa obyektif harus kita letakkan di ruang I (antara o dan f) dari lensa okuler. Ob Ok d α mata fok fob α h s’ob=fob β fok sok Gambar Bayangan pada teropong bintang dengan mata berakomodasi maksimum Dari gambar di atas , maka terlihat bayangan akhir yang dibentuk oleh okuler bersifat maya dan terbalik. Panjang teropong adalah d s ' ob s ok f ob s ok Perbesaran anguler teropong adalah; M M tan tan f h / sok atau M ob sok h / f ob Teropong Bumi atau teropong medan Teropong bumi digunakan untuk mengamatai benda-benda yang sangat jauh dipermukaan bumi. Teropong bumi disusun tiga lensa cembung, yaitu lensa obyektif, lensa pembalik dan lensa okuler. Lensa pembalik berfungsi untuk membalik bayangan dari lensa obyektif. Bayangan akhir yang dibentuk oleh lensa okuler adalah maya dan tegak. Apabila pengamatan benda dengan teropong bumi dilakukan degan mata tidak berakomodasi, maka bayangan oleh lensa obyektif harus diletakkan tepat di titik fokus lensa okulernya. Ob d Ok p α fob α h β fp fp fok h s’ob=fob 2fp 2fp sok=fok mata Gambar Bayangan pada teropong bumi dengan mata tidak berakomodasi Berdasarkan gambar di atas maka panjang teropong bumi adalah: d f ob 4 f p f ok Sepertihalnya pada teropong bintang, maka perbesaran anguler pada teropong bumi untuk mata tidak berakomodasi adalah; M f ob f ok M = perbesaran anguler teropong bintang fob = jarak fokus lensa obyektif fok = jarak fokus lensa okuler fp = jarak fokus lensa pembalik d = panjang teropong. Jika pengamatan benda-benda menggunakan teropong bumi dilakukan dengan mata berakomodasi, maka bayangan oleh obuektif diletakkan di ruang I (antara o dan fok) lensa okuler. Ob d Ok p α fob α fp fok s’ok h s’ob=fob h β fp 2fp 2fp sok mata Gambar Teropong bumi Apabila mata berakomodasi maksimum, maka pajang teropong bumi adalah; d f ob 4 f p s ok M f ob sok M = perbesaran anguler teropong bintang fob = jarak fokus lensa obyektif sok = jarak benda oleh lensa okuler fp = jarak fokus lensa pembalik d = panjang teropong. Teropong panggung atau teropong Galilei. Teropong panggung atau teropong sandiwara. Teropong panggung menggunakan lensa cembung (+) sebagai obyektifnya dan lensa cekung (-) sebagai okulernya. Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka bayangan yang dibentuk lensa obyektif diletakkan tepat di titik fokus lensa okuler. Ob α d Ok fob β fok h α s’ob=fob mata Gambar Bayangan pada teropong bumi Dari gambar di atas, maka panjang terpong panggung adalah; d s ' ob s ok f ob f ok dengan fok bertanda negative ( - ) Perbesaran anguler teropong panggung adalah; M f ob f ok Apabila pengamatan dilakukan dengan mata berakomodasi maksimum, maka bayangan dari lensa obyektif di letakkan di antara titik pusat optik (O) dan titik fokus lensa okuler (fok). Panjang teropong jika mata berakomodasi maksimum adalah; d s ' ob s ok f ob s ok Perbesaran teropong panggung jika mata berakomodasi maksimum adalah; M f ob sok M = perbesaran anguler teropong bintang fob = jarak fokus lensa obyektif fok = jarak fokus lensa okuler. sok = jarak benda oleh lensa okuler fp = jarak fokus lensa pembalik d = panjang teropong. III. SUMBER BELAJAR a) Buku Fisika X Penerbit Erlangga Halaman 98 b) LKS Alat – Alat Optik c) Internet (blogger fisika MAN Baureno : www.fisikamanbaureno.wordpress.com) d) Facebook (facebook fisika MAN Baureno : www.fisikamanbaureno.com/facebook IV. ALAT DAN BAHAN a) Lensa cembung b) Kertas manila V. c) Laptop dan LCD Proyektor d) Teropong bintang KEGIATAN PEMBELAJARAN Model pembelajaran Dirrect instruction Metode pembelajaran Diskusi, penemuan terbimbing dan pemberian tugas Pendekatan Kontekstual Kegiatan Pembelajaran Waktu A. Pendahuluan 1) Guru mengecek pemahaman siswa terhadap materi yang lalu (mikroskop) (fase1) 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran (fase1) 3) Guru menjelaskan pentingnya belajar materi ini, misalnya dengan mengetahui sifat-sifat lensa bayangan teropong, maka akan membantu mengamati benda-benda letaknya sangat jauh (fase1) B. Kegiatan inti Eksplorasi (±5menit) 5 Metode Tanya jawab Ceramah Ceramah (±35menit) Karakter siswa Rasa ingin tahu Senang membaca Senang membaca 1) Guru menyampaikan informasi tentang teropong dengan menunjukkan animasi teropong kepada siswa dan dengan menggunakan media gambar dan animasi flash tahap demi tahap, mulai dari dimana letak benda harus ditempatkan agar terlihat bayangan yang lebih besar dan jelas, dan cara menghitung besarnya perbesaran pada teropong (fase2) 2) Guru meminta salah satu siswa untuk mengerjakan soal latihan dan guru membimbing siswa dalam melakukan pekerjaan tersebut kemudian siswa yang lain diminta menanggapi hasil pekerjaan temannya (fase3) Elaborasi 3) Guru memberikan umpan balik (pujian) kepada siswa tersebut pada aspek-aspek yang sudah benar yang dilakukan oleh siswa (fase4) 4) Guru mengulang kembali penjelasanpenjelasan tentang cara menghitung perbesaran teropong bila masih ada siswa yang salah dalam melakukan pekerjaan tersebut (fase4) Konfirmasi 5) Memberikan pelatihan lanjutan dengan meminta siswa untuk menghitung perbesaran teropong sekaligus panjang teropong (fase5) 6) Guru memberikan soal kuis untuk mengetahui pemahaman siswa secara individu dan memberikan penilaian terhadap jawaban siswa (fase5) C. Penutup 1) Guru membimbing siswa merangkum materi yang telah dibahas bersama 2) Guru memberikan tugas rumah dan menginfomasikan siswa untuk membaca bab berikutnya ( suhu dan kalor) yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. VI. VII. PENILAIAN Teknik Bentuk 5 Ceramah dan demonstrasi Rasa ingin tahu 5 Unjuk kerja Toleransi, kerja keras Ceramah dan latihan terbimbing Rasa ingin tahu Unjuk kerja Kerja keras Pemberian tugas Kerja keras Pemberian tugas Pemberian tugas Tanggung jawab Kerja keras 5 5 10 5 (±5 menit) 5 Uraian dan unjuk kerja Tes INSTRUMEN SOAL KUIS Jarak antara obyektif dan okuler sebuah teleskop adalah 50 cm. Tentukanlah daya perbesaran teleskop tersebut bila jarak fokus obyektifnya adalah 49 cm ! LATIHAN SOAL 1. Seseorang mengamati benda-benda angkasa menggunakan teropong bintang dengan tidak berakomodasi. Jika jarak fokus lensa obyektif 200 cm dan jarak fokus lensa okuler 5 cm, maka tentukan; a. perbesaran teropong b. panjang teropong c. berapa cm dan ke arah mana lensa okuler harus digeser, jika orang tersebut mengamati dengan mata berakomodasi maksimum. Penyelesaian: Diketahui: fob = 200 cm dan fok = 5 cm, mata tidak berakomodasi. Ditanya: a)M (perbesaran teropong); b) d (panjang teropong); c) ∆x, jika sok’ = -25 cm. Jawab: f ob 200 cm 40 kali maka M 5 cm f ok b) d s ' ob s ob f ob f ok maka d = 200 cm + 5 cm = 205 cm. a) M c) sok’= -25 cm 1 1 1 ' f s ok s ok 1 1 1 5 s ok 25 1 1 1 s ok 5 25 1 5 1 6 maka sok = 4,2 cm. s ok 25 25 25 d’ = fob+ sok = 200 cm + 4,2 cm = 204,2 cm. ∆x = d – d’ = 205 cm – 204,2 cm = 0,8 cm mendekati lensa obyektif. 2. Teropong bintang memiliki jarak fokus lensa obyektif adalah 2,4 m. Jika perbesaran teropong tersebut adalah 30 kali, tentukan: a. Jarak focus lensa okulernya b. panjang teropong tersebut. Penyelesaian: Diketahui: fob = 2,4 m = 240 cm. dan M = 30 kali Ditanya: a. jarak focus okuler b.panjang teropong (d) ? Jawab: a. M f ob f ok b. 30 240 maka fok = 8 cm, f ok d = fob + fok d = 240 cm + 8 cm = 248 cm. 3. Seseorang menggunakan teropong bumi untuk mengamata benda yang letaknya sangat jauh di permukaan bumi. Jarak fokus lensa obyektif teropong 50 cm, jarak fokus lensa pembalik adalah 4 cm dan farak fokus lensa okulernya adalah 5 cm. Jika pengamatan dilakukan dengan mata tidak berakomodasi, maka tentukan; a. perbesaran teropong b. panjang teropong Penyelesaian: Diketahui: fob = 50 cm, fp = 4 cm, fok=5 cm dan mata tidak berakomodasi. Ditanya: a) perbesaran teropong, b) panjang teropong Jawab: a) d f ob 4 f p f ok d = 50 cm + 4. 4cm + 5 cm = 71 cm. b) M f ob 50 cm , M , jadi M = 10 kali 5 cm f ok SOAL LANJUTAN 1. Sebuah teropong bintang terbuat dari lensa obyektif yang memiliki jarak fokus 160 cm dan lensa okuler yang memiliki jarak fokur 8 cm. Teropong tersebut digunakan untuk mengamati tenda-tanda langit. Tentukan : 2. a. perbesaran teropong b. panjang teropong Sebuah teropong bintang panjang fokus lensa okulernya 2 cm dan panjang fokus lensa obyektifnya 16,2 m. Untuk mata tak berakomodasi, perbesaran anguler teropong bintang ini adalah . . . . a. 805 x d. 830 x b. 810 x e. 845 x c. 812 x PEKERJAAN RUMAH 1. Sebuah teropong astronomi memiliki perbesaran anguler 155 kali. Jarak fokus lensa okuler 5 mm. Jarak fokus lensa objektifnya adalah . . . . a. 310 cm d. 154,5 cm b. 155,5 cm e. 77,5 cm c. 15,5 cm 2. Jarak antara objektif dan okuler sebuah teropong bintang pada keadaan normal (mata tak berakomodasi) adalah 650 mm dan perbesaran sudutnya 12 kali. Berapakah jarak fokus objektif dan okuler ? a. 600 mm dan 50 mm b. 400 mm dan 250 mm c. 200 mmdan 450 mm d. 100 ,mm dan 550 mm e. 50 mm dan 600 mm 3. Sebuah teropong bintang mempunyai fokus obyektif 20 cm.Jika perbesaran sudutnya 5 x dan mata tak berakomodasi maka panjang teropong adalah . . . . a. 30 cm d. 16 cm b. 24 cm e. 25 cm c. 20 cm VIII. PEDOMAN PENSKORAN Soal Kuis No.Soal 1 d = fobj + fok Jawaban 50 = 49 + fok ; f obj 49 1 f ok ; ; fok = 1 cm ; = 49 kali Total Skor Skor 2 3 5 Nilai siswa = SOAL LANJUTAN No. Soal 1 a). b). 2 Jawaban f obj ; f ok d = fobj + fok ; Jawaban B f obj f ok Skor 160 = 20 kali 8 2 d = 160 + 8 = 168 cm 2 ; 1620 = 810 kali 2 Total skor 6 Soal Pekerjaan Rumah No.Soal 1 f E obj f ok A 2 2 12 f obj ; Jawaban f 155 obj ; 5 fobj = 77,5 cm ; fobj = 12 fok. ; d = fobj + fok ; f ok 650 = 12 fok + fok fok = 50 mm. ; fobj = 12 fok = 12 x 50 = 600 mm Skor 2 3 3 B f obj ; 5 f ok d = fobj+fok.= 20 + 4 = 24 cm 20 ; f ok fok = 4 cm ; Total skor 3 8 Nilai siswa = IX. ANALISIS DAN RENCANA TINDAK LANJUT a) Perbaikan Bila ada nilai siswa kurang dari KKM (kriteria ketunttasan minimum) maka siswa diberikan ujian ulang/perbaikan b) Pengayaan Bila nilai siswa sama/lebih dari KKM (kriteria ketunttasan minimum) maka siswa diberikan pengayaan/ soal-soal yang lebih tinggi / tugas / dilanjutkan pada materi berikutnya Mengetahui, Kepala MAN Baureno Dra. FARIKHAH NIP. 19620824 199003 2 003 Baureno, 20 Januari 2014 Guru Mata Pelajaran KISWANTO, S.Pd NIP. 19821201 200501 1 003