PERBANDINGAN KILOWATTHOUR METER ANALOG DENGAN

advertisement
PERBANDINGAN KILOWATTHOUR METER ANALOG
DENGAN KILOWATTHOUR METER DIGITAL
( Aplikasi Pada PT. PLN (Persero) Cabang Medan)
Juri Saputra Sebayang, Masyskur Sj
Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU)
Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA
e-mail: [email protected]
Abstrak
kWh Meter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur atau menghitung besar energi yang
digunakan oleh konsumen. Energi yang digunakan tersebut dihitung dalam persatuan jam. Seperti yang diketahui
kWh meter dibagi atas dua jenis yaitu kWh meter digital dan kWh meter analog. Kedua kWh meter tersebut
memiliki perbedaan dalam cara kerja, keuntungan dan kerugian serta memiliki ketelitian yang berbeda juga. Untuk
melihat perbedaan ketelitian tersebut telah dilakukan penelitian dan diperoleh data yaitu pada kWh analog dengan
cos  = 1 diperoleh persentase kesalahan kWh Analog sebesar 0.56%-.1.12% dan kWh digital sebesar 0.4%
sedangkan pada cos  = 0.5 diperoleh persentase kesalahan kWh meter Analog sebesar 0.69%-1.54% dan kWh
digital sebesar 0.4% tetapi pada beban minimum terjadi kenaikan persentase kesalahan sebesar 0.75%. Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa kWh meter digital memiliki tingkat ketelitan yang lebih baik dibandingkan dengan
kWh digital hal ini dapat dilihat dari persentase kesalahan kWh Meter.
Kata Kunci: kWh Meter Analog, kWh Meter Digital, Ketelitian
1.
Pendahuluan
Penggunaan listrik sudah menjadi
kebutuhan utama bagi semua masyarakat. Tanpa
disadari semua kegiatan masyarakat luas selalu
membutuhkan energi listrik baik itu untuk
keperluan rumah tangga maupun keperluan
industri.
Kilowatt hour meter (kWh) merupakan
suatu alat yang digunakan untuk mengukur besar
energi listrik yang digunakan oleh konsumen
seperti perumahan, perkantoran dan industri.
Seperti yang diketahui kWh meter dibagi atas 2
jenis yaitu kwh meter analog dan kWh meter
Digital. Meskipun saat ada juga kWh meter semi
digital tetapi kWh meter ini digolongkan kWh
meter digital. kWh analog merupakan kWh yang
menggunakan metode induksi dimana memiliki
bagian seperti piringan, kumparan tegangan dan
kumparan arus dan magnet permanen yang
memiliki fungsi dalam pengereman. kWh meter
digital merupakan kWh meter yang bekerja
berdasarkan sistem elektronik dalam melakukan
pengukuran energi listrik.
Pada jurnal ini akan dilakukan percobaan
untuk
membandingkan
ketelitian
dari
pengukuran energi listrik dengan menggunakan
kWh meter, baik analog dan Digital untuk
mengetahui ke akurasian dalam pengukuran
energi listrik.
2.
Watthourmeter
Watt hour meter merupakan suatu alat yang
digunakan untuk mengukur besar energi listrik
yang digunakan oleh konsumen seperti
perumahan, perkantoran dan industri. Energi
adalah sama dengan kerja yang mampu
dilakukan oleh sistem sedangkan daya adalah
berapa jumlah waktu yang digunakan untuk
melakukan suatu kerja. Dalam satuan SI energi
satuanya adalah joule, tetapi energi listrik diukur
dala satuan watthour atau kilowatthour. Satu
kilowatthour (kwh) adalah sama dengan3.6 MJ
(Megajoule)[1].
Jumlah energi listrik yang mengalir ke
dalam suatu sistem selama selang waktu antara
i1 dan i 2 adalah [1]:
i2
E   pdt ...........................................(1)
Interaksi antara fluksi 1 dan arus induksi i2
menghasilkan momen defleksi T1 dan interaksi
antara fluksi 2 dengan arus induksi i1
menghasilkan momen T2 yaitu:
k
T1  k11i2  1 1m 2m Sint Cos  t    ............(6)
R
k 2
T2  k 22 i1 
1m 2m Sin  t    Cos  t. ……. (7)
R
i1
Sedangkan daya rata-ratanya:
P
1
t 2  t1
t2
 pdf …………………………...(2)
t1
Pada dasarnya kWh meter Dibagi atas 2 bagian
yaitu
a. Kilowatthour Meter Analog
kWh Meter Analog merupakan suatu alat
pengukur energi listrik yang bekerja berdasarkan
sinyal analog dengan mengunakan prinsip
induksi medan magnet. Berikut ini adalah
Gambar 1 merupakan prinsip kerja dari kwh
meter analog
2
5
9
5
Momen total yang memutar piringan adalah [1]:
T  k 31m2 m sin  ………………………….(8)
Dikarenakan 1m sebanding dengan arus
beban I yang juga mengalir pada kumparan arus,
2m sebanding dengan tegangan beban V dam
arus Iv sebanding dengan tegangan V yang
berbeda phasa 90 0 langging
Maka dihasilkan diagram phasor tegangan dan
arus watthourmeter sebagai beriku:
V
φ
900
α
5
Gears
ø2
Spindle
ø1
IV
Shunt Magnet
VC
Supply Voltage
V
L
O
A
D
PFC
FC1
I
Gambar 2 Diagram phasor tegangan dan arus [1]
FC2
Disc
Braking Magnet
CC
Berdasarkan diagram phasor Gambar 2 maka
momen putar dapat ditulis sebagai berikut [1]:
T  k3VI sin 90   
Series Magnet
Gambar 1 Prinsip Kwh Meter Analog [1]
Momen putar
Sistem yang bergerak terdiri dari sebuah
piringan alumunium yang dipasang pada sebuah
poros dan ditempatkan dalam celah udara antara
magnet seri dan magnet shunt. Apabila arus
bolak-balik I1 dan I2 dialirkan melalui
kumparan A dan B maka akan dibangkitkan
fluksi magnet Ø1 dan Ø2. fluksi-fluksi ini akan
memotong piringan alumunium sehingga
didalam piringan terinduksi tegangan induksi
yaitu [1]:
 k3VI cos 
 k3 P ………………………….……………….(9)
1.
e1 
d1
dt
dan e2 
d 2
…………………..(3)
dt
Tegangan induksi ini akan menghasilkan arus
induks dalam piringan, yaitu [1]
e1 1m Cos t
…………………..(4)

R
R
e  Cos t   
............(5)
i2  2  2 m
R
R
i1 
Dimana:
2.
P  VI cos  = daya pada beban
Braking Torque (Momen Lawan)
Sistem pengereman terdiri dari magnet
permanen yang disebut rem magnet. magnet
permanen tersebut akan menghasilkan fluksi  .
Dimana fluksi ini memotong piringan
alumenium,
maka
dalam piring akan
diinduksikan tegangan yang sebanding dengan
kecepatan putar piring, yaitu [1]:
e   ...............................................(10)
Arus induksi dalam piring adalah sebagai
berikut [1]:
i
e 

........................................(11)
R R
Momen Lawan tersebut adalah hasil perkalian
antara fluksi  dikali arus induksi:
TB  i …………………………………….…..(12)
Bila kecepatan piring mencapai kecepatan
konstan maka kedua momen putar dan momen
lawan akan sama besar, sehingga persamaan
menjadi [1]:
TB  T …………………………………………..(13)
b.
Kilowatthour Digital
kWh Meter Digital/elektronik merup-akan
suatu alat ukur besaran listrik yang bekerja
berdasarkan prinsip elektronik (pulsa). Prinsip
kerja kwh meter Digital/Elektronik seperti
ditunjukkan Gambar 3:
Load
PLC
Modem
Relay
Current
Sensing
LCD
Display
RS232
Interface
Three Phase
Bidirectional
Energi
Metering
Voltage
Sensing
Microcontroller
Pulses
Menu
Select
Power Supply
Supervisor
Power
Supply
3.
Daya Dan Energi Listrik
Daya listrik merupakan jumlah dari energi
listrik yang ditransfer oleh suatu rangkaian
listrik tertutup.
Dimana nilai dari masing-masing fasa yaitu:
Fasa R: P1  V I Cos .................................(14)
Fasa S: P2  V I Cos .................................(15)
Fasa T: P3  V I Cos .................................(16)
Dengan kata lain, perhitungan daya tiga fasa
merupakan penjumlahan dari daya satu fasa,
yaitu [5]:
Ptotal  3( P)  P1  P2  P3 ……..….(17)
Energi listrik merupakan hasil perkalian
antara daya listrik dengan satuan waktu.
Perkalian antara daya tersebut dapat dilihat pada
persamaan berikut ini[5]:
EEPROM
RTC
E
DIGITAL ENERGY METER
N L1L2 L3
Gambar 3 Diagram Skematik Kwh Meter Digital
[2]
Pengukuran pemakaian energi listrik
dengan menggunakan kilowatthour elektronik
atau digital adalah dengan cara mendeteksi
besarnya sinyal arus dan tegangan pada line.
Gambar 4 adalah diagram block dari proses
pengukuran energi listrik dalam sistem digital
[3].
Analog
Signal
Digital
Signal
Processing
ADC
Analog
Signal
DAC
Gambar 4 Diagram block dari sistem kwh
digital [3]
Arus
dan
tegangan
bolak-balik
dikonversikan oleh tranducer r.m.s menjadi
tegangan dc, tegangan dc diubah menjadi
bilangan biner oleh analog to digital converter.
Energi listrik rata-rata dihitung dengan proses
multiplikasi bilangan biner antara arus dan
tegangan, kemudian komsumsi energi listrik
didapatkan dari proses akumulasi energi listrik
setiap selang waktu (TS). Proses perhitungan
konsumsi energi listrik ditunjukkan pada blok
diagram Gambar 5 [4]:
Dimana:
4.
V x I x Cos  x t
…………………….(18)
1000
E
P
t
= Energi Litrik (kwh)
= Daya Listrik (Watt)
= Waktu (jam)
Hasil Dan Analisis
Pada dasarnya kWh meter memiliki
persentase kesalahan, dimana persentase
kesalahan pada setiap kWh meter berbedabeda. Hal ini tergantung pada pembuatan
dan jenis kWh meter tersebut. Dalam hal ini
penulis mencoba untuk membandingkan
kWh meter Analog dengan kWh meter
Digital. Dimana kedua kWh meter ini
memiliki tingkat ketelitian yang berbeda
sehingga
mempengaruhi
persentase
kesalahan dari kWh meter tersebut.
Gambara 6 dan 7 adalah merupakan
rangkaian dari pengukuran persentase
kesalahan dari kedua Kwh Meter
KWH METER
sensor
1
2
3 4
L1
5
L1
6 7
L2
Peraga Digital
8
L2
9
L3
N
L3
N
A/D
Irms
i(t)
vdci
kiIrms
DISPLAY BEBAN DALAM
Watthour
2b
Vref
vdci
Vrms
kvVrms
vdcv
hexi
A/D
L2
L3
BAGIAN DEPAN POWER
Multiplier
K. Hexi . Hexi
Summer
P = P + PTs
L1
2b
Vref
TOMBOL PENGATUR BEBAN
BAGIAN DEPAN STANDART METER
PTs
v(t)
Display
persentase
kesalahan
L1
hexi
φ(Derajat)
I (%)
L1 L2 L3 N
L1 L2 L3 N
vdcv
L1
L2
L2
L3
L3
N
L1 L2 L3 N
L1 L2 L3 N
N
L3
L2
L1
Timer
BAGIAN BELAKANG STANDART METER
Ts
Gambar 5 Proses Perhitungan Energi Listrik [4]
BAGIAN BELAKANG POWER
SUMBER
TEGANGAN
3 PHASA
Gambar 6 Rangkaian Percobaan.kWh meter
Analog
KWH METER
Display
sensor
impuls
1
2
3 4
L1
5
L1
6 7
L2
8
L2
9
L3
N
L3
N
DISPLAY BEBAN DALAM
φ(Derajat)
I (%)
L1 L2 L3 N
Display
persentase
kesalahan
TOMBOL PENGATUR BEBAN
L1
BAGIAN DEPAN STANDART METER
L2
L3
BAGIAN DEPAN POWER
L1
L1
L2
L2
L3
L3
N
L1 L2 L3 N
L1 L2 L3 N
L1 L2 L3 N
N
L3
L2
L1
BAGIAN BELAKANG STANDART METER
BAGIAN BELAKANG POWER
SUMBER
TEGANGAN
3 PHASA
Gambar 7 Rangkaian Percobaan kWh meter
Digital
Dari gambar 6 dapat memperoleh hasil
pengukuran dari kWh meter dimana hasil
pengukuran tersebut ditunjukan tabel 1 dan 2.
Untuk tabel 1 merupakan pengukuran kWh
Meter dengan Cos φ = 1 yaitu sebagai berikut:
V1= 220.03 Volt
Waktu (t) = 5 Menit
V2= 220.05 Volt
Cos φ = 1
V3= 220.02 Volt
P =P1=P2=P3
Tabel 1 Hasil pengukuran kWh Meter Analog
dengan cos φ = 1
P
(W)
I1
(A)
I2
(A)
I3
(A)
N
(Put)
1100
990
880
770
660
550
440
330
220
110
5.02
4.52
4.04
3.53
3.02
2.52
2.03
1.54
1.02
0.53
5.03
4.53
4.02
3.53
3.02
2.51
2.01
1.52
1.04
0.53
5.03
4.52
4.03
3.54
3.01
2.53
2.03
1.54
1.02
0.51
40.48
36.42
32.35
28.32
24.25
20.2
16.16
12.1
8.05
4.03
Persentase kesalahan
Pada Standart meter
(%)
0.56
0.58
0.61
0.65
0.69
0.74
0.83
0.87
0.93
1.12
Untuk Tabel 2 merupakan hasil pengukuran
Kwh meter analog dengan Cos φ = 0.5 yaitu
sebagai berikut:
V1= 220.06 Volt
Waktu (t) = 5 Menit
V2= 220.04 Volt
Cos φ = 0.5
V3= 220.07 Volt
P =P1=P2=P3
Tabel 2 Hasil pengukuran kWh Meter Analog
dengan cos φ = 0.5
P
(W)
I1
(A)
I2
(A)
I3
(A)
N
(Put)
550
495
440
385
330
275
220
165
110
55
5.02
4.53
4.02
3.53
3.02
2.51
2.02
1.52
1.01
0.52
5.03
4.51
4.02
3.52
3.03
2.53
2.04
1.54
1.03
0.53
5.02
4.52
4.04
3.51
3.02
2.52
2.03
1.52
1.01
0.53
20.2
18.17
16.16
14.1
12.1
10.05
8.02
6
4.01
2.01
Sedangkan
dari
gambar
7
dapat
memperoleh hasil pengukuran dari kWh meter
digital dimana hasil pengukuran tersebut
ditunjukan tabel 3 dan 4. Untuk tabel 4
merupakan hasil pengukuran kWh Meter Digital
dengan Cos φ = 1 yaitu sebagai berikut:
V1= 220.08 Volt
Waktu (t) = 5 Menit
V2= 220.09Volt
Cos φ = 1
V3= 220.11 Volt
P =P1=P2=P3
Persentase
kesalahan
Pada Standart
meter
(%)
0.69
0.75
0.84
0.95
0.98
1.18
1.29
1.47
1.49
1.54
Tabel 3 Hasil pengukuran kWh Meter Digital
dengan cos φ = 1
P
(W)
I1
(A)
I2
(A)
I3
(A)
N
(Imp)
1100
990
880
770
660
550
440
330
220
110
5.02
4.51
4.02
3.53
3.04
2.53
2.01
1.53
1.02
0.51
5.02
4.54
4.02
3.51
3.03
2.51
2.04
1.52
1.04
0.53
5.01
4.53
4.04
3.54
3.02
2.52
2.03
1.52
1.02
0.54
2740
2466
2191
1919
1644
1370
1097
822
547
274
Persentase
kesalahan
Pada Standart
meter
(%)
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
Untuk Tabel 4 merupakan hasil pengukuran
Kwh meter Digital dengan Cos φ = 0.5 yaitu
sebagai berikut:
V1= 220.06 Volt
Waktu (t) = 5 Menit
V2= 220.05 Volt
Cos φ = 0.5
V3= 220.08 Volt
P =P1=P2=P3
Tabel 4 Hasil pengukuran kWh Meter Digital
dengan cos φ = 0.5
P
(W)
I1
(A)
I2
(A)
I3
(A)
N
(Imp)
550
495
440
385
330
275
220
165
110
55
5.02
4.53
4.01
3.53
3.03
2.52
2.02
1.51
1.02
0.51
5.03
4.51
4.02
3.52
3.03
2.51
2.04
1.52
1.03
0.54
5.02
4.52
4.04
3.53
3.01
2.53
2.02
1.54
1.02
0.53
1370
1232
1097
958
821
684
546
410
272
136
Persentase kesalahan
Pada Standart meter
(%)
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.51
0.74
0.75
Dari data tabel hasil pengukuran dapat
dilakukan
perhitungan
besar
persentase
kesalahan dari kedua kWh Meter secara
perhitungan sebagai berikut:
Dik :
P = 1100 W
T = 5 Menit = 5 x 60 = 300 S
N= 40.48 put
K= 148 put/kwh
Dit:
a. Es.....?
b. E......?
c. % kesalahan...?
a.
Energi Sebenernya yang digunakan kWh
meter yaitu sebagai berikut:
E S  3x
b.
Pt
 0.2750 kWh
3600 x 1000
Energi yang tercatat oleh kWh meter yaitu
sebagai berikut:
N
E   0.2735 kWh
C
c.
ES  E
x 100%  0.54%
ES
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0.54
0.56
0.59
0.62
0.66
0.72
0.82
0.85
0.91
1.09
Persentase
Kesalahan
pada
standard
meter
kWh
analog
(%)
0.56
0.58
0.61
0.65
0.69
0.74
0.83
0.87
0.93
1.12
Pada Perhitungan untuk kWh
Analog
1
0.8
Pada pengukuran untuk kWh
Analog
0.6
Pada Perhitungan Untuk kWh
Digital
0.4
Pada Pengukuran untuk kWh
Digital
0.2
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
Energi
Tabel 5 Perbandingan persentase kesalahan
kWh Meter Digital dan Analog cos φ= 1
Persentase
kesalahan
pada
Perhitungan
kWh
analog
(%)
1.2
0
Dengan Menggunakan cara perhitungan
yang sama seperti diatas selanjutnya kita dapat
memperoleh hasil perbedaan persentase
kesalahan dari kWh meter antara hasil
perhitungan dengan pengukuran baik kWh
Meter Analog maupun Digital adalah seperti
Tabel 5:
Perse
ntase
Beba
n
(%)
Grafik Perbandingan kWh Meter
0
persentase kesalahan dari kWh meter yaitu
sebagai berikut:
% Kesalahan 
Adapun Grafik dari hasil perbandingan
kWh Meter Analog dan digital hasil perhitungan
dengan hasil pengukuran adalah seperti yang
terlihat pada Gambar 8.
Persentase kesalahan
Penyelesaian:
Persentase
kesalahan
pada
Perhitungan
kWh
Digital
(%)
0.36
0.36
0.36
0.36
0.36
0.36
0.36
0.36
0.36
0.36
Persentase
Kesalahan
pada
standard
meter
kWh
Digital
(%)
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
Dari
tabel 5, dapat dilihat bahwa
persentase kesalaha. kWh Meter digital lebih
baik dari persentase kWh Meter Analog dimana
pada beban 10-100% kWh meter Digital lebih
stabil yaitu 0.4% untuk pengukuran dan 0.36%
untuk perhitungan, semantara kWh meter
Analog semakain Rendah beban maka
Persentase kesalahan semakin besar yaitu 0.541.09% untuk hasil perhitungan dan 0.56-1.12%
untuk hasil pengukuran. Dimana hal ini dikarena
rugi-rugi yang terjadi pada kWh meter Analog
lebih besar dari kWh Meter Digital.
Gambar 8 Grafik perbandingan persentase
kesalahan
hasil
perhitungan
dengan hasil pengukuran pada
kWh meter Digital dan Analog
cosφ=1.
Dari Gambar 8, dapat dilihat bahwa
Grafik kWh Meter Analog lebih tinggi
dibandingkan kWh Meter Digial yang lebih
rendah dan stabil. Hal tersebut dikarenakan
ketelitian dari kWh meter Digital lebih baik
dibandingkan kWh Meter Analog.
Dengan Menggunakan cara perhitungan
yang sama seperti diatas selanjutnya kita juga
dapat memperoleh hasil perbedaan persentase
kesalahan dari kWh meter antara hasil
perhitungan dengan pengukuran baik kWh
Meter Analog maupun Digital dengan cos φ=
0.5 yaitu adalah seperti Tabel 6:
Tabel 6 Perbandingan persentase kesalahan
kWh Meter Digital dan Analog cos φ= 0.5
Persentase
Beban
(%)
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
Persentase
kesalahan
pada
Perhitungan
kWh
analog
(%)
0.65
0.73
0.82
0.93
0.97
1.16
1.27
1.45
1.46
1.51
Persentase
Kesalahan
pada
standard
meter
kWh
analog
(%)
0.69
0.75
0.84
0.95
0.98
1.18
1.29
1.47
1.49
1.54
Persentase
kesalahan
pada
Perhitungan
kWh
Digital
(%)
0.36
0.36
0.36
0.36
0.36
0.36
0.36
0.48
0.73
0.73
Persentase
Kesalahan
pada
standard
meter
kWh
Digital
(%)
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4
0.51
0.74
0.75
Dari tabel 6, dapat dilihat bahwa
persentase kesalaha kWh Meter digital lebih
baik dari persentase kWh Meter Analog dimana
pada beban 40-100% kWh meter Digital lebih
stabil yaitu 0.4% untuk pengukuran dan 0.36%
untuk perhitungan hanya terjadi peningkata
persentase kesalahan pada beban 10-30% yaitu
0.51-0.75 pada pengukuran dan 0.48-0.73%
untuk perhitungan, semantara kWh meter
Analog semakain Rendah beban maka
Persentase kesalahan semakin besar yaitu 0.541.09% untuk hasil perhitungan dan 0.56-1.12%
untuk hasil pengukuran.
Adapun Grafik dari hasil perbandingan
kWh Meter Analog dan digital hasil perhitungan
dengan hasil pengukuran adalah seperti yang
terlihat pada Gambar 9.
3.
Dalam hal perubahan faktor daya dapat
dilihat bahwa kWh meter digital tetap
stabil dibandingkan dengan kWh Meter
Analog. Dimana bila faktor daya
semakin buruk maka persentase
kesalahan kWh meter analog juga
semakin buruk, sebaliknya kWh meter
Digital tidak terpengaruh terhadap
perubahan faktor daya.
6. Daftar Pustaka
Persentase Kesalahan
Grafik Perbandingan kWh Meter
[1]
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
kWh Meter Digital
Pada Perhitungan
kWh Meter Digital
Pada Pengukuran
kWh Meter Analog
Pada Perhitungan
[2]
kWh Meter Analog
Pada Pengukuran
0
0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16
[3]
Energi
Gambar 9 Grafik perbandingan persentase
kesalahan hasil perhitungan dengan
hasil pengukuran pada kWh meter
Digital dan Analog untuk cos
φ=0.5.
Dari Gambar 9, dapat dilihat bahwa
Grafik kWh Meter Analog lebih tinggi
dibandingkan kWh Meter Digial yang rendah
dan stabil hanya terjadi peningkatan pada beban
10-30%. Hal tersebut dikarenakan ketelitian dari
kWh meter Digital lebih baik dibandingkan kWh
Meter Analog.
5. Kesimpulan
Berdasaran data, perhitungan, pengukuran dan analisis yang penulis lakukan dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
2.
Persentase Kesalahan kWh Meter
Analog lebih besar dibandingkan
dengan persentase kesalahan kWh
Meter Digital. Hal ini dapat dilihat dari
hasil pengukuran maupun dari hasil
perhitungan yang telah dilakukan pada
percobaan tersebut.
Dari tabel perhitungan maupun
pengukuran yang dilakukan
dapat
dilihat bahwa kWh meter Digital lebih
stabil
persentase
kesalahannya
dibandingkan kWh Analog dalam hal
perubahan beban.
[4]
[5]
Bakshin.U.A, Bakshi. A.V, 2008,
Electrical Measurements, Pune, Technical
Publication Pune.
http://www.integrateknik.com/download/document/Makalah%20AMR%20%20by%20InTek.pdf
Ortiz Alfredo, 2007, Electric Power
Componen And Systems, Spain, Taylor &
Francis Group.
http://www.crayonpedia.org/mw/ALATUKUR_LISTRIK
http://www.wayankatel.com/2012/10/penrtian-dan-rumus-rumus-daya-listrik.html
Download