Soal Open Ended OSN PERTAMINA 2015 Bidang Fisika 1. Kogenerasi (Cogeneration) Pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil atau nuklir maupun geothermal, turbin digerakkan oleh uap air. Setelah menggerakkan beberapa turbin, uap air didinginkan dengan cara mengalirkan air panas ke lingkungan (sungai, danau, atau laut). Bersamaan dengan proses pendinginan ini, sebagian energi dari bahan bakar dibuang dalam bentuk panas. Untuk mengefisienkan penggunaan energi, diusulkan teknologi pembangkit cogeneration atau combined heat and power (CHP). CHP merupakan suatu pembangkit atau mesin yang memproduksi tenaga listrik dan memanfaatkan panas yang dihasilkan secara bersamaan. Panas yang dihasilkan ini dapat digunakan untuk sistem pemanas bangunan atau kota maupun untuk pendingin mengunakan absorption refrigerator. Tugas: Diskusikanlah prinsip kerja, basis teori fisika, mekanisme pemanfaatan panas menjadi pendingin, dan efisiensi penggunaan bahan bakar serta dampak positif bagi lingkungan dengan kogenerasi menggunakan absorption refrigerator. 2. Energi Panas Matahari (Solar Thermal Energy) Setiap tahun bumi disinari cahaya matahari dengan total energy sebesar 120 TW. Sebagian besar energi ini, dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh atmosfir bumi. Sebagian lagi diserap oleh bumi dan dipancarkan dalam bentuk gelombang panjang. Gelombang panjang ini sangat mudah diserap dan dipancarkan balik oleh gas-gas rumah kaca yang ada di atmosfir. Indonesia yang berada di sekitar katulistiwa mengalami pancaran cahaya matahari sepanjang tahun. Karena itu sangat disayangkan, jika energi berlimpah dari matahari ini tidak dimanfaatkan. Salah satu cara pemanfaatan OSN Pertamina 2015 Hal : 1/3 energi matahari adalah menggunakan teknologi yang memanfaatkan panas cahaya matahari. Pada teknologi ini, energi panas matahari (solar thermal energy) digunakan untuk menghasilkan listrik. Pemanfaatan energi termal matahari mungkin dapat mengatasi kesulitan listrik yang dialami daerahdaerah yang jauh dari pembangkit listrik besar. Tugas: Diskusikanlah prinsip kerja, basis teori fisika, mekanisme pemanfaatan energi panas matahari (solar thermal energy) menjadi energi listrik, dan efisiensi aspek teknologi, serta ide penggunaan untuk pembangkit listrik di daerah terpencil. Diskusikan pula dampak positif bagi lingkungan dari pemanfaatan energi panas matahari. 3. Save and green energy: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir berbasis Reaksi Fusi Dengan semakin menipisnya cadangan energi fosil, para ilmuwan berupaya mencari bentuk energi alternatif yang murah, ramah lingkungan, dan dapat terbaharukan. Salah satu kandidat alami bagi energi alternatif masa depan adalah tenaga nuklir. Saat ini 31 negara di dunia telah menggantunkan kebutuhan energinya kepada energi nuklir. Sampai tahun 2012, tercatat 11% kebutuhan listrik dunia dipasok dari energi ini. Kendala utama dari energi nuklir ini ada pada faktor keselamatan dan kebersihan lingkungannya. Seperti yang diketahui, saat ini tipe reaksi nuklir yang dimanfaatkan oleh PLTN adalah reaksi fissi: reaksi pemecahan unsur radioaktif berat menjadi unsur yang lebih ringan dengan cara ditembakkan dengan neutron. Reaksi ini menghasilkan “sampah” radioaktif yang tak dapat terurai menjadi residu non-radioaktif dalam jangka waktu singkat. Dibutuhkan waktu paruh puluhan ribu sampai jutaan tahun bagi sampahsampah radioaktif tersebut untuk meluruh. Tipe lain dari reaksi nuklir selain fissi adalah apa yang disebut reaksi fusi: penggabungan dua atom ringan membentuk satu atom yang lebih berat OSN Pertamina 2015 Hal : 2/3 dengan melepaskan energi. Reaksi inilah yang bertanggung jawab membuat matahari bersinar hingga detik ini. Bahan bakar reaksi ini adalah atom-atom ringan: atom Hidrogen. Bahan baku ini sangat mudah ditemukan di alam. Selain itu, tidak seperti reaksi fissi yang menghasilkan sampah radioaktif, reaksi fusi ini relatif sangat bersih karena residu nya adalah Helium, yang merupakan gas ideal ringan dan non-radioaktif sehingga praktis tak berbahaya. Inilah kandidat ideal energi bersih terbaharukan di masa depan. Namun, kendala terbesar diwujudkannya reaksi fusi di bumi adalah dibutuhkannya temperatur yang sangat tinggi. Inilah problem utama yang berusaha dijawab oleh para ilmuwan untuk mengejawantahkan PLTN berbasis reaksi fusi. Tugas: Diskusikanlah prinsip kerja reaksi fusi, basis teori fisika, alasan mengapa dibutuhkan temperatur yang sangat tinggi bagi terjadinya reaksi tersebut, kemungkinan aplikasi nya dalam waktu dekat dan efisiensi aspek teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir berbasis Reaksi Fusi ini. Diskusikan pula dampak positif bagi lingkungan dari pemanfaatan energi panas matahari. OSN Pertamina 2015 Hal : 3/3