Transportasi ikan hidup Dr. Mala Nurilmala, S.Pi, M.Si Dept. of Aquatic Product Technolgy Bogor Agricultural University REASONS FAKTOR GEOGRAFI POTENSI SDI MUSIM HARGA KONDISI IKAN/PRODUK TARGET KONSUMEN TUJUAN KHUSUS INDONESIA NEGARA KEPULAUAN = 2,3 juta km2 = 0,8 juta km2 = 2,7 juta km2 PENDAHULUAN BIAYA TERTINGGI YANG PERIKANAN ADALAH BAHAN BAKU DIHADAPI OLEH UNTUK DAN/ATAU PRODUK INDUSTRI MENTRANSPORTASIKAN DARI PRODUSEN KE KONSUMEN. BESARNYA BIAYA INI JUGA MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODA TRANSPORTASI YANG AKAN DIGUNAKAN. BIAYA TERTINGGI YANG PERIKANAN ADALAH BAHAN BAKU DIHADAPI OLEH UNTUK DAN/ATAU PRODUK INDUSTRI MENTRANSPORTASIKAN DARI PRODUSEN KE KONSUMEN. BESARNYA BIAYA INI JUGA MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODA TRANSPORTASI YANG AKAN DIGUNAKAN. RESPON IKAN TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN Respon fisiologis: konsumsi oksigen; keseimbangan osmotik dan ion; aktivitas makan dan pencernaan; ekskresi dan asimilasi; sekresi mukus, dll. Respon tingkah laku: agresivitas; stress, pingsan, dll. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA TRANSPORTASI IKAN PERSIAPAN IKAN YANG AKAN DITRANSPORTASIKAN JENIS PERALATAN DAN KENDARAAN YANG DIGUNAKAN KUALITAS AIR PERLAKUAN KIMIA YANG DIBERIKAN SELAMA TRANSPORTASI. JARAK YANG HARUS DITEMPUH KECEPATAN SARANA TRANSPORTASI KONDISI PRASARANA TRANSPORTASI KEINGINAN DAN KEBUTUHAN PELANGGAN RANGKAIAN PROSES TRANSPORTASI IKAN HIDUP DAN PRODUK PERIKANAN Penanganan awal: Penyiapan wadah Penyiapan media atau bahan pengisi Penyiapan alat transportasi Pemasukan ke dalam wadah Penanganan setelah transportasi Transportasi ikan hidup sistem basah PENGANGKUTAN IKAN DENGAN MENGGUNAKAN AIR SEBAGAI MEDIA, BAIK TERBUKA MAUPUN TERTUTUP sistem kering PENANGANAN IKAN HIDUP SEBELUM TRANSPORTASI Untuk mengetahui ketahanan masing-masing jenis ikan yang dikaitkan dengan lamanya transportasi, sebagai bekal jalan keluar (exit strategy) seandainya terjadi masalah saat ditransportasikan; Sebagai jaminan pasti kesegaran bahan baku. PENANGANAN IKAN HIDUP SEBELUM TRANSPORTASI Suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka untuk menjaga agar derajat kelulusan ikan tetap tinggi selama proses transportasi sampai ke tempat tujuan; Merupakan penentu keberhasilan proses selanjutnya; Mempersiapkan ikan agar mempunyai daya tahan yang cukup selama proses transportasi; DUA SISTEM DASAR TRANSPORTASI IKAN SISTEM TERTUTUP: IKAN DITRANSPORTASIKAN DALAM WADAH YANG DITUTUP DIMANA SEMUA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN DIPERLUKAN SELAMA TRANSPORTASI SUDAH DISIAPKAN DI DALAMNYA (CONTOHNYA KEBUTUHAN AIR DAN OKSIGEN) SISTEM TERBUKA: WADAH BERISI AIR UNTUK MENTRANSPORTASIKAN IKAN DIBIARKAN TERBUKA PENUNJANG KEHIDUPAN DIMANA IKAN KEBUTUHAN SARANA DITUNJANG DARI LUAR (CONTOHNYA AERATOR) SECARA TERUS MENERUS. TRANSPORTASI IKAN HIDUP SISTEM BASAH TERTUTUP PADA SISTEM TERTUTUP OKSIGEN BERASAL DARI OKSIGEN MURNI YANG DIMASUKKAN KE DALAM WADAH DAN TEKANAN UDARA DI DALAM WADAH DIBUAT MENJADI LEBIH TINGGI DIBANDING DI LUAR PENGGUNAAN PLASTIK POLIETILEN SEBAGAI WADAH DALAM UKURAN, TRANSPORTASI SUDAH UMUM DIGUNAKAN. PLASTIK YANG DIGUNAKAN BERVARIASI KETEBALAN, DAN TINGKAT TRANSPARANSI TERTENTU DENGAN BENTUK SEPERTI KANTONG ATAU MEMANJANG SEPERTI TABUNG. UKURAN KANTONG UMUMNYA 0,8-1,1 X 0,35-0,45 m2. 13 Transport to processing plant Best to transport live May want to add salt to reduce stress and maintain quality MULTIMODA TRANSPORTASI Menurut Konvensi International Multimoda Transport of Goods, Pasal 1 ayat (2): Angkutan multimoda intinya adalah cara mengangkut barang dengan menggunakan sedikitnya 2 (dua) moda angkutan (yang berbeda) berdasarkan satu dokumen perjanjian angkutan multimoda. Barang diangkut dari suatu tempat/negara ke suatu tempat/negara lain di mana barang akan diserahkan. Pada angkutan multimoda, barang yang diangkut, resiko yang timbul dialihkan ke pelaksana angkutan multimoda. 15 MULTIMODA TRANSPORTASI 16 MULTIMODA TRANSPORTASI 17 MEDIA TRANSPORTASI KERING: KEMASAN: Styrofoam Tabung plastik BAHAN: SERBUK GERGAJI, SERUTAN KAYU, KERTAS, ES DALAM PLASTIK MEDIA PENGISI KEMASAN (Junianto 2003) Media pengisi yang dapat digunakan dalam transportasi ikan hidup sistem kering, antara lain serbuk gergaji, sekam padi, serutan kayu dan rumput laut. Fungsi utama dari bahan pengisi tersebut adalah untuk: mencegah agar ikan hidup tidak bergeser dalam kemasan, menjaga lingkungan suhu rendah agar udang tetap pingsan atau imotil, memberi lingkungan udara yang memadai untuk kelangsungan hidup ikan. Wadah Pengemas Jenis pengemas ikan karang melalui udara berbeda-beda, ikan karang yang diekspor dari Asia Tenggara biasanya diangkut dengan kantung plastik yang diberi oksigen dan dikemas dalam kotak polystyrene sementara dari Australia dalam plastik cetak beraerasi atau bak yang diberi oksigen yang dapat menyimpan hingga 300 kg ikan Pengemas IMOTILISASI IKAN Teknik anestesi/imotilisasi ikan yang efektif, efisien, ekonomis, serta aman perlu dilakukan dalam kegiatan transportasinya. Bahan anesteti sintetik mahal dan dapat meninggalkan residu dalam tubuh ikan. Perlu diupayakan bahan atau metoda lain untuk imotilisasi ikan yang lebih murah, mudah, dan aman: Bahan alami: minyak cengkeh, ekstrak tembakau, ekstrak biji karet, dll. Arus listrik : kejutan listrik---terganggu kesetimbangan kationik—mati rasa—syaraf tidak berfungsi Penurunan suhu Pemberian CO2 IMOTILISASI IKAN Bahan alami: minyak cengkeh, ekstrak tembakau, ekstrak biji karet, Rumput laut (caulerpa) dll. Proses Pemingsanan/Imotilisasi meliputi 3 tahap : Berpindahnya bahan pembius dari lingkungan ke dalam alat pernafasan suatu organisme Difusi membran dalam tubuh yang menyebabkan terjadinya penyerapan bahan pembius ke dalam darah Sirkulasi darah dan difusi jaringan menyebarkan substansi pembius ke seluruh tubuh 24 Bahan anestesi yang masuk ke dalam tubuh secara langsung atau tidak langsung akan mengganggu kesetimbangan ionik dalam otak ikan. Terjadi penurunan konsentrasi K+ dan peningkatan kation Na+, Fe³+ dan Ca²+. Gangguan ini mempengaruhi syaraf motorik dan pernapasan. 25 Fase pingsan yang dianjurkan adalah fase pingsan ringan (deep sedation), yaitu: Reaktivitas terhadap rangsangan luar tidak ada kecuali dengan tekanan kuat. Pergerakkan operculum lambat. 26 Tabel 1. Hubungan metode suhu dan waktu pada pemingsanan Jenis ikan Cara pemingsanan Waktu (menit) Suhu ( ºC ) Ikan mas (Cyprinus carpio) Pendinginan bertahap Pendinginan cepat 30 10 6 -7 6 -7 Ikan kakap (Lates calcarifer) Pendinginan bertahap Pendinginan cepat 25 10 10 - 11 10 - 11 Kepiting (Scylla serrata) Pendinginan bertahap Pendinginan cepat 30 20 15 - 17 15 - 17 27 Pembiusan dengan MS-222 (Tricaine metanosulfonat) untuk induk ikan adalah 5 ppm (5 gr dalam 100 l air). Induk ikan dimasukkan dalam larutan pembius selama 15-20 menit akan pingsan. Pembiusan lobster dengan MS-222 pada konsentrasi 100 ppm selama 15-20 menit, kelulusan hidup 100% selama 24 jam dalam kemasan tanpa air menggunakan serbuk gergaji dingin 14ºC. 28 Tabel 2. Suhu kritis dan tanda-tanda perubahan motilitas udang dalam air ketika terjadi penurunan suhu (dalam pembiusan) Suhu (ºC) 19º 17º 15º 14º 13º 11º 10º Motilitas - gerak udang mulai lamban - gerak kejut dan panik - gerak sempoyongan, linglung, badan masih tegak - gerak sempoyongan, posisi badan mulai roboh - gerak pasif, posisi badan roboh, kaki renang masih aktif - posisi rebah, gerak kaki renang mulai lamban - diam pasif, gerak kaki renang sangat lamban 29 Keuntungan pada ikan yang dipingsankan pada transportasi ikan hidup: Tidak memerlukan wadah transportasi yang besar. Resiko kematian akibat kelelahan/stress karena pengaruh getaran, cahaya dan kebisingan mendekati nol. Ikan tidak membuang kotoran, karena selama pingsan tidak melakukan aktivitas makan. 30 PEMBUGARAN Pembugaran dilakukan setelah proses imotilisasi dilakukan dan ikan telah sampai tujuan konsumsi. Ikan yang akan dibugarkan dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air bersih. Media pembugaran (air) minimal harus dalam kondisi yang sama dengan tempat hidup ikan yang akan dibugarkan. Kandungan oksigen media pembugaran harus diperhatikan dan sebaiknya menggunakan sirkulasi atau aerator agar kandungan oksigen merata. ALASAN UTAMA PEMILIHAN SISTEM TRANSPORTASI KERING TRANSPORTASI BASAH Kapasitas angkut terbatas karena keberadaan media air Sangat dipengaruhi oleh goncangan Hanya untuk waktu transportasi yang singkat Tidak disukai untuk transportasi udara Tidak perlu dilakukan imotilisasi TRANSPORTASI KERING Kapasitas angkut lebih besar Kurang sensisitif terhadap goncangan Waktu transportasi yang lebih lama (untuk ekspor) Lebih disukai untuk transportasi udara Perlu dilakukan imotilisasi Pasaran Ikan Karang Hidup di Hong Kong Ikan hidup yang dijual di supermarket besar di Hong Kong Ikan karang yang dipajang di restoran lokal di Hong Kong