FFI March10 - AKSes KSEI

advertisement
LAPORAN KEUANGAN
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Maret 2010 dan 2009
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL
31 Maret 2010 dan 2009
Daftar Isi
Halaman
Neraca ………………………………………..……………………………………………………………….
1-2
Laporan Laba Rugi ………….……………………………………………………………………………….
3
Laporan Perubahan Ekuitas ……..………....……..………..……………………………………………….
4
Laporan Arus Kas ….…….…….…….……………………………………………………………………….
5
Catatan atas Laporan Keuangan …………………………………………………………………………… 6-27
***************************
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
NERACA
31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
Catatan
2010
2009
ASET
Kas dan setara kas
Piutang
Persediaan
Aset lancar lainnya
2b,2j,3
4
2c,5
6
Jumlah Aset Lancar
343.885.842.043
14.988.771.343
96.988.565.638
25.319.962.046
202.498.833.913
9.163.533.264
78.290.191.476
11.098.072.472
481.183.141.070
301.050.631.125
ASET TIDAK LANCAR
Piutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
2o,25
Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp182.602.804.162
pada tahun 2010 (2009: Rp156.779.858.090) 2e,2f,7
Biaya renovasi bangunan sewa - bersih
2g,8
Sewa jangka panjang dibayar di muka
2h,9
Biaya yang ditangguhkan - bersih
2i,10
Aset tidak lancar lainnya
11
14.860.787.950
12.179.267.806
189.041.425.114
191.380.665.347
95.636.394.259
46.465.990.309
22.494.027.650
176.713.754.463
143.313.948.797
84.983.647.734
44.418.749.542
15.530.440.111
Jumlah Aset Tidak Lancar
559.879.290.629
477.139.808.453
1.041.062.431.699
778.190.439.578
JUMLAH ASET
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
NERACA (lanjutan)
31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
Catatan
2010
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Hutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Hutang pajak
Biaya masih harus dibayar
Uang muka yang diterima
Kewajiban sewa pembiayaan jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Kewajiban lancar lainnya
12
13
-
3.253.078.759
98.351.634.940
18.019.833.012
73.901.029.049
12.033.333.216
29.535.745.273
12.600.198.860
52.709.956.256
46.478.252.609
15.780.986.903
20.565.219.319
5.972.520.660
32.445.587.906
32.440.500.935
15.382.721.536
810.859.854
636.535.437
1.119.016.111
103.694.400
274.924.003.144
197.216.731.891
1.376.889.556
30.534.913.161
54.614.193.877
273.812.326
691.043.375
27.544.424.270
40.230.606.529
95.024.400
86.799.808.920
68.561.098.574
361.723.812.064
265.777.830.465
20
44.625.000.000
44.625.000.000
21
5.221.693.428
629.491.926.207
3.969.013.548
463.818.595.565
679.338.619.635
512.412.609.113
1.041.062.431.699
778.190.439.578
2o,25
14
2o,25
2l,15a
16
17
2f,18
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban sewa pembiayaan, setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun
Kewajiban pajak tangguhan - bersih
Kewajiban imbalan kerja
Kewajiban tidak lancar lainnya
2f,18
2l,15e
2q,19
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham
Modal dasar, ditempatkan dan disetor
penuh - 446.250.000 saham
Saldo laba
Cadangan umum
Belum ditentukan penggunaannya
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
LAPORAN LABA RUGI
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
Catatan
2010
2009
PENJUALAN
2k,22
652.774.046.912
510.209.244.147
BEBAN POKOK PENJUALAN
2k,23
283.632.491.494
209.294.093.047
369.141.555.418
300.915.151.100
272.034.725.826
54.534.533.401
215.667.845.308
52.735.601.965
326.569.259.227
268.403.447.273
42.572.296.191
32.511.703.827
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Penjualan dan pemasaran
Umum dan administrasi
24
Jumlah Beban Usaha
LABA USAHA
PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN
Pendapatan bunga
Laba (rugi) selisih kurs
Beban bunga
Lain-lain, bersih
2j
2.944.676.728
(334.665.202)
(95.730.971)
7.540.174.907
2.774.809.643
646.933.812
(82.733.534)
4.552.708.778
Pendapatan Lain-lain, Bersih
10.054.455.462
7.891.718.699
LABA SEBELUM BEBAN
PAJAK PENGHASILAN
52.626.751.653
40.403.422.526
11.473.553.500
920.111.065
9.240.934.247
1.295.077.361
Beban Pajak Penghasilan, Bersih
12.393.664.565
10.536.011.608
LABA BERSIH
40.233.087.088
29.867.410.918
90
67
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Tahun berjalan
Tangguhan
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2l,15b
2m
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
Saldo Laba
Cadangan
Umum
Modal Saham
Saldo 1 Januari 2010
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Jumlah
Ekuitas
44.625.000.000
5.221.693.428
589.258.839.119
639.105.532.547
-
-
40.233.087.088
40.233.087.088
Saldo 31 Maret 2010
44.625.000.000
5.221.693.428
629.491.926.207
679.338.619.635
Saldo 1 Januari 2009
44.625.000.000
3.969.013.548
433.951.184.647
482.545.198.195
-
-
29.867.410.918
29.867.410.918
44.625.000.000
3.969.013.548
463.818.595.565
512.412.609.113
Laba bersih periode berjalan
Laba bersih periode berjalan
Saldo 31 Maret 2009
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
LAPORAN ARUS KAS
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran beban usaha
Pembayaran kepada kayawan
2009
652.774.046.912
(302.709.771.503)
(244.171.677.072)
(87.473.820.155)
510.209.244.147
(223.277.292.844)
(187.003.667.536)
(69.889.824.798)
18.418.778.182
2.944.676.728
7.884.679.027
(95.730.971)
(10.328.998.427)
30.038.458.969
2.774.809.643
4.552.708.778
(82.733.534)
(13.687.028.029)
18.823.404.539
23.596.215.827
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penambahan biaya ditangguhkan
Penambahan biaya renovasi bangunan sewa
Perolehan aset tetap
Penurunan aset tidak lancar lainnya
(24.119.963.019)
(22.522.330.561)
(6.709.706.790)
7.886.395.884
(14.972.254.774)
(21.206.752.889)
(15.089.604.435)
20.152.568.141
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(45.465.604.486)
(31.116.043.957)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran hutang jangka pendek
Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan
Penambahan hutang jangka panjang
(3.601.076.941)
(303.134.336)
-
(1.261.749.108)
(413.612.251)
198.718.800
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(3.904.211.277)
(1.476.642.559)
PENURUNAN BERSIH
KAS DAN SETARA KAS
(30.546.411.224)
(8.996.470.689)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
374.432.253.267
211.495.304.602
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
343.885.842.043
202.498.833.913
Kas yang diperoleh dari operasi
Penerimaan dari pendapatan bunga
Penerimaan dari pendapatan lain-lain
Pembayaran bunga
Pembayaran pajak penghasilan badan
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
5
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
1. UMUM
PT Fast Food Indonesia (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta No. 20 tanggal 19 Juni 1978 yang
dibuat di hadapan Sri Rahayu, S.H. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/245/12 tanggal 22 Mei 1979, telah didaftarkan di
Kantor Pengadilan Negeri Jakarta No. 4491 tanggal 1 Oktober 1979, dan diumumkan dalam
Tambahan No. 682 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1979.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 32
tanggal 8 Agustus 2008, dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun
2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-76847.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 Oktober 2008.
Perusahaan bergerak di bidang makanan dan restoran. Perusahaan memulai usaha komersialnya
sejak tahun 1979.
Pada tanggal 31 Maret 1993 Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM) untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 4.462.500
saham dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp4.462.500.000. Sejak tanggal 11 Mei 1993, saham
Perusahaan yang telah ditawarkan kepada masyarakat telah dicatat di Bursa Efek Indonesia. Pada
tahun 2000, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp1.000 per saham menjadi
Rp100 per saham. Dengan demikian jumlah dari saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor
penuh bertambah menjadi 446.250.000 saham.
Pemegang saham utama Perusahaan adalah PT Gelael Pratama dan PT Megah Eraraharja.
Berdasarkan catatan Perusahaan, Perusahaan mempunyai 13.710 karyawan pada tanggal
31 Maret 2010 (2009: 12.322 karyawan). Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. M.T. Haryono,
Jakarta, Indonesia.
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal
31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Anthony Salim
Elizabeth Gelael
Rudy Tanudjaja Saputra
Benny Setiawan Santoso
Ken Leksono
P.L. Gunawan Solaiman
-
Komisaris Utama
Wakil Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Dewan Direksi
Dick Gelael
Ferry Noviar Yosaputra
Ricardo Gelael
Leonny Elimin
Justinus Dalimin Juwono
Adhi Indrawan
-
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Komite Audit
Ken Leksono
Paulus Thio
-
Ketua Komite Audit
Komite Audit
Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan memiliki 367 gerai restoran, di mana 135
diantaranya berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (“Jabodetabek”) dan sisanya
berada di luar Jabodetabek.
6
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang diterapkan oleh Perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”)
dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Ikhtisar kebijakan akuntansi
penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk periode tiga
bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
a. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan
Laporan keuangan yang disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain, disusun atas dasar
akrual (accrual basis) dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali
untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi neto.
Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung dengan mengelompokkan penerimaan dan
pengeluaran kas dan setara kas atas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
b. Setara kas
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya
dan tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya diklasifikasikan
sebagai “Setara Kas”.
c. Persediaan
Efektif tanggal 1 Januari 2009, Perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008),
“Persediaan”, yang mengantikan PSAK No. 14 (1994). PSAK revisi ini menyediakan panduan
dalam menentukan biaya persediaan dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap
penurunan menjadi nilai realisasi neto, dan juga memberikan panduan rumus biaya yang
digunakan untuk menentukan biaya persediaan.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi neto.
Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata dan meliputi seluruh biaya
pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang terjadi untuk membawa persediaan ke lokasi dan
kondisinya yang sekarang.
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kondisi bisnis yang umum, dikurangi dengan
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk menjual.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik
persediaan pada tanggal neraca.
d. Investasi dalam saham
Penyertaan saham yang dimiliki kurang dari 20% baik langsung maupun tidak langsung disajikan
sebesar biaya perolehan (cost method).
7
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
e. Aset tetap
Perusahaan memilih model biaya dalam menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya
tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan
dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai
suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya reparasi dan pemeliharaan
yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama umur
manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Tahun
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
20
10
5
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau
rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto
hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun
aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan
jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Penelaahan atas penurunan nilai dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset dilakukan jika
terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin
tidak dapat seluruhnya terealisasi.
f.
Sewa pembiayaan
Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal
masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara
bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban
sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga
menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Sewa kontinjen
dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset
sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek
antara masa manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang
memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
8
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
g. Biaya renovasi bangunan sewa
Akun ini merupakan biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pembuatan interior dan lain-lain
atas bangunan yang disewa serta diamortisasi selama 10 tahun dengan menggunakan metode
garis lurus (straight-line method).
h. Sewa jangka panjang dibayar di muka
Akun ini merupakan biaya sewa yang dibayar di muka serta diamortisasi sesuai dengan masa
sewa.
i.
Biaya yang ditangguhkan
Akun ini merupakan biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan initial fee atas restoran baru
dan renewal fee atas perperpanjangan hak waralaba dan program komputer.
Biaya yang ditangguhkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line
method) sesuai dengan masa manfaat, sebagai berikut:
Tahun
Initial dan renewal fee
Program komputer
Hak Guna Bangunan (HGB)
j.
10
5
30
Transaksi dalam mata uang asing
Perusahaan melaksanakan pencatatan dan pelaporan akuntansinya dalam mata uang Rupiah.
Semua transaksi dalam mata uang selain Rupiah yang terjadi di sepanjang tahun dicatat
berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi tersebut.
Pada tanggal neraca, semua aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah
dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan nilai kurs tengah Bank Indonesia
yang berlaku pada tanggal tersebut, yaitu masing-masing Rp9.115 dan Rp11.575 untuk US$1
pada 31 Maret 2010 dan 2009. Laba dan rugi kurs dibukukan dalam hasil operasi tahun berjalan.
k. Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan diakui berdasarkan penerimaan tunai yang dicatat oleh cash register, sedangkan
beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
l.
Perpajakan
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan
kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk
tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa
mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan
manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan.
9
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
l.
Perpajakan (lanjutan)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan
pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan
peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal
neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh
perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang
sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”)
diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan
tersebut telah ditetapkan.
m. Laba bersih per saham dasar
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang
(weighted average) dari jumlah saham yang beredar (446.250.000 saham) selama tahun 2010 dan
2009.
n. Penyisihan atas imbalan kerja karyawan
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya atas imbalan kerja karyawan, sesuai dengan
Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, ditentukan dengan menggunakan metode
projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan dan beban
apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode
pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai kini dari kewajiban
imbalan pasti karyawan dan nilai wajar aset program, jika ada pada tanggal tersebut. Keuntungan
dan kerugian aktuarial tersebut diakui dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang ratarata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja tersebut.
o. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa”.
Transaksi ini dilakukan dengan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
Seluruh saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
baik yang dilakukan maupun yang tidak lakukan dengan persyaratan dan kondisi normal
sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
p. Segmen usaha
Sesuai PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, segmen usaha menyajikan informasi
produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan
segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah
ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada
komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.
10
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
p. Segmen usaha
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah wilayah pemasaran,
sedangkan segmen sekunder adalah pengelompokan umum produk.
q. Penggunaan estimasi
Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia yang mengharuskan manajemen untuk menggunakan estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, termasuk pelaporan beban dan
pendapatan pada periode berjalan. Hasil aktual mungkin bisa berbeda dari estimasi dan asumsi
yang digunakan.
3. KAS DAN SETARA KAS
2010
Kas
Bank
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
PT Bank Bukopin Tbk.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
Dolar Amerika Serikat
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Sub-jumlah
Deposito berjangka
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Mega Tbk.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Central Asia Tbk.
Sub-jumlah
Jumlah kas dan setara kas
9.860.093.189
7.782.461.350
31.368.223.291
11.265.983.260
2.850.702.710
1.405.913.617
1.232.653.536
1.191.617.607
662.591.262
1.079.659.320
33.954.272.121
13.464.774.750
5.515.052.258
3.138.684.038
2.604.945.546
977.360.460
1.174.342.232
1.854.847.070
1.620.047.672
457.094.088
52.677.392.275
63.141.372.563
125.000.000.000
41.000.000.000
66.000.000.000
25.000.000.000
15.000.000.000
51.000.000.000
33.000.000.000
20.000.000.000
16.000.000.000
-
9.348.356.579
11.575.000.000
281.348.356.579
131.575.000.000
343.885.842.043
202.498.833.913
2010
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun:
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
2009
6,25% - 8,00%
1,00% - 1,25%
2009
8,00% - 13,25%
3,25%
Perusahaan tidak memiliki hubungan istimewa dengan bank dimana kas dan setara kas ditempatkan.
11
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
4. PIUTANG
Piutang merupakan tagihan kepada pengelola foodcourt atas hasil penjualan makanan dan minuman,
serta pinjaman karyawan.
5. PERSEDIAAN
2010
2009
Bahan baku
Makanan dan minuman
Bahan pembungkus
Persediaan lain-lain
52.349.166.676
11.794.609.127
22.697.978.826
10.146.811.009
42.917.642.118
5.017.613.076
21.787.006.427
8.567.929.855
Jumlah
96.988.565.638
78.290.191.476
Persediaan digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari bank (Catatan 12).
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa semua persediaan di atas akan dapat dijual/digunakan,
sehingga penyisihan untuk persediaan usang tidak diperlukan.
Pada tanggal 31 Maret 2010, persediaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya
berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp44.673.860.000
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan
kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan.
6. ASET LANCAR LAINNYA
Aset lancar lainnya terdiri dari biaya dibayar di muka (sewa, jasa dan iklan papan reklame) dan uang
muka pemesanan.
7. ASET TETAP
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
Saldo
1 Januari 2010
Penambahan
Pengurangan
Saldo
31 Maret 2010
Reklasifikasi
Biaya Perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
14.194.802.500
31.431.051.958
283.309.233.789
29.292.743.524
5.602.198.790
1.107.508.000
38.343.285
-
-
14.194.802.500
31.431.051.958
288.873.079.294
30.400.251.524
Sub-jumlah
358.227.821.771
6.709.706.790
38.343.285
-
364.899.185.276
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
6.590.740.000
154.304.000
-
-
6.745.044.000
Jumlah Biaya Perolehan
364.818.561.771
6.864.010.790
38.343.285
-
371.644.229.276
Kepemilikan langsung
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
14.841.391.783
136.170.921.828
24.488.656.493
539.936.456
4.212.834.779
365.979.182
1.875.249
-
-
15.381.328.239
140.381.881.358
24.854.635.675
Sub-jumlah
175.500.970.104
5.118.750.417
1.875.249
-
180.617.845.272
Akumulasi Penyusutan
12
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
7. ASET TETAP (lanjutan)
Saldo
1 Januari 2010
Penambahan
Pengurangan
Saldo
31 Maret 2010
Reklasifikasi
Akumulasi Penyusutan
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
1.706.974.701
277.984.189
-
-
1.984.958.890
Jumlah Biaya Perolehan
177.207.944.805
5.396.734.606
1.875.249
-
182.602.804.162
Nilai Buku Bersih
187.610.616.966
Saldo
1 Januari 2009
189.041.425.114
Penambahan
Pengurangan
Saldo
31 Maret 2009
Reklasifikasi
Biaya Perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
14.194.802.500
28.653.309.958
244.663.733.098
26.232.786.822
14.696.235.435
256.800.000
147.920.260
-
14.194.802.500
28.653.309.958
259.359.968.533
26.341.666.562
Sub-jumlah
313.744.632.378
14.953.035.435
147.920.260
-
328.549.747.553
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
4.488.635.000
455.230.000
-
-
4.943.865.000
Jumlah Biaya Perolehan
318.233.267.378
15.408.265.435
147.920.260
-
333.493.612.553
Kepemilikan langsung
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan bermotor
13.495.742.961
115.216.585.450
21.770.393.429
256.494.303
4.273.371.979
615.115.072
147.920.260
-
13.752.237.264
119.489.957.429
22.237.588.241
Sub-jumlah
Akumulasi Penyusutan
150.482.721.840
5.144.981.354
147.920.260
-
155.479.782.934
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
1.060.225.326
239.849.830
-
-
1.300.075.156
Jumlah Biaya Perolehan
151.542.947.166
5.384.831.184
147.920.260
-
156.779.858.090
Nilai Buku Bersih
166.690.320.212
176.713.754.463
Beban penyusutan disajikan dalam laporan laba rugi sebagai berikut:
2010
2009
Beban penjualan dan pemasaran
Beban umum dan administrasi
3.559.709.492
1.837.025.114
3.649.032.934
1.735.798.250
Jumlah
5.396.734.606
5.384.831.184
Sebagian tanah dan bangunan Perusahaan dipergunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit
(Catatan 12).
Perusahaan memiliki hak atas tanah sampai dengan tahun 2016 - 2037 beserta bangunan yang
berada di atasnya, yang berlokasi di Jakarta dan Bogor. Perusahaan berkeyakinan bahwa hak atas
tanah tersebut akan dapat diperpanjang.
13
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
7. ASET TETAP (lanjutan)
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali lebih
besar dari nilai tercatat aset tetap dan tidak ada penurunan nilai aset tetap yang harus dicatat.
Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan telah mengasuransikan aset tetapnya dengan nilai
pertanggungan sebesar Rp504.541.963.000. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan
asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari resiko yang
dipertanggungkan.
8. BIAYA RENOVASI BANGUNAN SEWA
2010
2009
Biaya perolehan
Akumulasi amortisasi
271.126.257.478
(79.745.592.131)
210.980.338.549
(67.666.389.752)
Bersih
191.380.665.347
143.313.948.797
9. SEWA JANGKA PANJANG DIBAYAR DI MUKA
2010
Biaya perolehan
Akumulasi amortisasi
Bersih
2009
278.028.970.790
(182.392.576.531)
224.614.669.974
(139.631.022.240)
95.636.394.259
84.983.647.734
10. BIAYA YANG DITANGGUHKAN
31 Maret 2010
Harga Perolehan
Akumulasi
Amortisasi
Nilai Bersih
Initial dan renewal fee
Program komputer
Hak guna bangunan
76.576.069.790
5.630.742.945
495.705.250
34.157.536.739
2.041.813.044
37.177.893
42.418.533.051
3.588.929.901
458.527.357
Jumlah
82.702.517.985
36.236.527.676
46.465.990.309
31 Maret 2009
Harga Perolehan
Akumulasi
Amortisasi
Nilai Bersih
Initial dan renewal fee
Program komputer
Hak guna bangunan
71.666.516.041
1.783.964.360
495.705.250
27.772.317.364
1.734.464.360
20.654.385
43.894.198.677
49.500.000
475.050.865
Jumlah
73.946.185.651
29.527.436.109
44.418.749.542
14
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
Aset tidak lancar lainnya terdiri dari mesin dan peralatan yang belum digunakan, uang muka renovasi
bangunan sewa serta uang jaminan.
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
Perusahaan memperoleh fasilitas modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan batas
maksimum pinjaman sebesar Rp5.000.000.000 Pinjaman ini dijamin dengan persediaan dan hak atas
tanah dan bangunan (SHGB No. 3139) serta dikenakan tingkat bunga sebesar 13,50% per tahun
(2009: 14,50% per tahun).
13. HUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari kewajiban kepada para pemasok di bawah ini yang timbul terutama dari pembelian
bahan baku:
2010
2009
Pihak ketiga
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
PT Primafood International
PT Sierad Produce Tbk.
UD Kartika Eka Dharma
UD Prima Supplier
PT Sukanda Djaya
UD Putra Mandiri
PT Bina Sukses Mulia
UD Aneka Usaha
UD Hybro Permata
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp3 milliar)
10.467.368.110
7.359.861.035
7.112.828.507
6.336.640.394
5.657.931.318
5.546.840.307
5.517.749.190
4.198.177.797
3.798.949.643
-
4.026.486.845
4.858.804.293
5.443.866.427
3.792.681.446
4.716.444.739
3.817.003.200
2.114.571.222
9.349.973.685
5.437.332.816
42.355.288.639
30.343.864.376
Jumlah pihak ketiga
98.351.634.940
73.901.029.049
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 25)
18.019.833.012
12.033.333.216
116.371.467.952
85.934.362.265
Jumlah
14. HUTANG LAIN-LAIN
Hutang lain-lain merupakan hutang atas pembelian mesin dan peralatan, renovasi bangunan sewa,
sewa gudang, pembelian perlengkapan pemasaran dan promosi.
15
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
15. PERPAJAKAN
a. Hutang pajak
2010
2009
Pajak pembangunan (PB 1)
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23
Pajak penghasilan pasal 25
Pajak penghasilan pasal 26
Pajak pertambahan nilai
Pajak penghasilan badan tahun 2009
21.228.518.937
489.062.595
2.349.401.811
9.672.578.278
2.018.453.437
1.088.004.351
15.863.936.847
17.725.161.135
994.603.414
2.021.625.212
8.576.428.233
1.844.157.858
1.283.612.054
-
Jumlah
52.709.956.256
32.445.587.906
b. Beban pajak penghasilan
2010
c.
2009
Tahun berjalan
Tangguhan - bersih
11.473.553.500
920.111.065
9.240.934.247
1.295.077.361
Jumlah
12.393.664.565
10.536.011.608
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan sebagaimana disajikan dalam laporan
laba rugi, dan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
2010
Laba sebelum beban pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi
Koreksi pajak:
Beda tetap
Beda temporer
52.626.751.653
Penghasilan kena pajak
2009
40.403.422.526
(3.052.093.448)
(3.680.444.260)
(2.774.809.643)
(4.625.276.288)
45.894.213.945
33.003.336.595
d. Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
2010
2009
Penghasilan kena pajak (pembulatan)
45.894.214.000
33.003.336.595
Beban pajak penghasilan periode berjalan
11.473.553.500
9.240.934.247
16
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
15. PERPAJAKAN (lanjutan)
2010
2009
Dikurang:
Pajak penghasilan dibayar di muka
Pasal 25
Pasal 23
14.583.057.420
2.273.041
9.048.754.944
-
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
14.585.330.461
9.048.754.944
Hutang Pajak Penghasilan Badan
(Kelebihan Pajak)
(3.111.776.961)
192.179.303
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah
untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga
mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak
bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010
dan seterusnya.
e. Kewajiban pajak tangguhan
Kewajiban pajak tangguhan per tanggal 31
Rp30.534.913.161 dan Rp27.544.424.270.
Maret
2010 dan 2009
adalah sebesar
Manajemen berkeyakinan bahwa kewajiban pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan
temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode yang akan datang.
f.
Umum
Perusahaan menyampaikan pajak tahunan atas dasar perhitungan sendiri (self-assessment).
Berdasarkan perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2008, Otoritas Pajak dapat menetapkan atau
mengubah besarnya kewajiban pajak dalam batas waktu lima (5) tahun sejak tanggal
terhutangnya pajak, sedang untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, Otoritas Pajak dapat
menetapkan kewajiban pajak paling lambat pada akhir tahun 2013.
Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan
Pemerintah No. 81 Tahun 2007 (“PP No. 81/2007”) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan
Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.
PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh
penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan
sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan
memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya
tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya adalah 40% atau lebih
dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak,
masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang
disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu
paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak
PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan
2009, Perusahaan belum memenuhi kriteria yang ditentukan dalam peraturan pemerintah ini.
17
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
2010
2009
Jasa waralaba
Sewa dan service charge
Listrik, air dan telepon
25.031.752.296
13.974.839.533
7.471.660.780
9.460.750.245
11.403.871.465
11.575.879.225
Jumlah biaya masih harus dibayar
46.478.252.609
32.440.500.935
17. UANG MUKA YANG DITERIMA
Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari calon mitra usaha sebagai lessor atas gerai
restoran baru.
18. KEWAJIBAN SEWA PEMBIAYAAN
Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian sewa pembiayaan kendaraan dengan PT Orix
Indonesia Finance, dengan jangka waktu sewa selama 3 tahun, dan dilunasi melalui angsuran
bulanan. Fasilitas sewa pembiayaan ini dikenakan suku bunga yang berkisar antara 11,32% - 24,65%
per tahun (2009: 11,00% - 20,00% per tahun).
Rincian kewajiban sewa pembiayaan adalah sebagai berikut :
2010
Jangka panjang
2.187.749.410
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Jumlah
(810.859.854)
1.376.889.556
2009
1.810.059.486
(1.119.016.111)
691.043.375
19. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
Perusahaan mengakui penyisihan atas imbalan kerja sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004)
berdasarkan laporan aktuaria independen dari PT Binaputera Jaga Hikmah, sebagaimana tertuang
dalam laporannya tertanggal 1 April 2010 (2009: 25 Maret 2009).
Rincian mutasi saldo atas kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut :
2010
2009
Saldo awal tahun
Beban imbalan kerja
50.382.811.609
4.231.382.268
36.882.042.441
3.348.564.088
Saldo akhir periode
54.614.193.877
40.230.606.529
18
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
19. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan aktuarial adalah sebagai berikut :
2010
Tingkat bunga
Kenaikan gaji
Usia pensiun normal
Usia pensiun direksi
Tingkat mortalita
2009
10,08%
10,00%
55
80
TMI-99
12,00%
10,00%
55
80
TMI-99
20. MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Raya Saham
Registra, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
31 Maret 2010:
Pemegang Saham
Jumlah saham
Persentase
Kepemilikan
Jumlah
PT Gelael Pratama
PT Megah Eraraharja
Pershing LLC Main Custody
Koperasi
Masyarakat (masing-masing
di bawah 5%)
195.636.000
159.936.000
45.771.000
1.428.000
43,84%
35,84%
10,26%
0,32%
19.563.600.000
15.993.600.000
4.577.100.000
142.800.000
43.479.000
9,74%
4.347.900.000
Jumlah
446.250.000
100,00%
44.625.000.000
31 Maret 2009:
Pemegang Saham
Jumlah saham
Persentase
Kepemilikan
Jumlah
PT Gelael Pratama
PT Megah Eraraharja
Pershing LLC Main Custody
Koperasi
Masyarakat (masing-masing
di bawah 5%)
195.636.000
159.936.000
46.000.000
1.428.000
43,84%
35,84%
10,31%
0,32%
19.563.600.000
15.993.600.000
4.600.000.000
142.800.000
43.250.000
9,69%
4.325.000.000
Jumlah
446.250.000
100,00%
44.625.000.000
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, tidak ada Komisaris maupun Direksi yang memiliki saham
Perusahaan.
21. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA DAN DIVIDEN KAS
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang keputusannya tercakup dalam Akta
No. 37 tanggal 18 Juni 2009 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Perusahaan meningkatkan
cadangan umumnya sebesar Rp1.252.680.000 sehingga menjadi Rp5.221.693.000 serta
mengumumkan dan membagikan dividen tunai sebesar Rp25.436.250.000 atau Rp57 per saham yang
diambil dari laba bersih tahun 2008.
19
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
21. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA DAN DIVIDEN KAS (lanjutan)
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang keputusannya tercakup dalam Akta
No. 48 tanggal 12 Juni 2008 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Perusahaan meningkatkan
cadangan umumnya sebesar Rp1.025.373.000 sehingga menjadi Rp3.969.013.000 serta
mengumumkan dan membagikan dividen tunai sebesar Rp20.081.250.000 atau Rp45 per saham yang
diambil dari laba bersih tahun 2007.
22. PENJUALAN
2010
2009
Makanan
Minuman
Lain-lain
574.575.999.375
51.411.743.049
26.786.304.488
463.155.172.802
41.521.861.276
5.532.210.069
Jumlah
652.774.046.912
510.209.244.147
Selama periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, semua penjualan dilakukan kepada
pihak ketiga dan tidak ada pelanggan dengan nilai penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan
Perusahaan.
23. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
2010
2009
Saldo awal persediaan
Pembelian
95.221.571.594
285.399.485.538
85.894.954.713
201.689.329.810
Barang tersedia untuk dijual
380.621.057.132
287.584.284.523
Saldo akhir persediaan
(96.988.565.638)
(78.290.191.476)
Beban pokok penjualan
283.632.491.494
209.294.093.047
Selama periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, tidak ada pembelian
dari pemasok secara individual yang melebihi 10% dari jumlah penjualan.
24. BEBAN USAHA
2010
Beban Penjualan dan Pemasaran
Gaji dan imbalan kerja
Promosi dan penjualan
Jasa waralaba
Sewa
Listrik, telepon dan air
Amortisasi beban sewa
Pengangkutan
Amortisasi biaya yang ditangguhkan
Perjalanan dinas
60.467.637.949
46.615.204.662
43.084.014.617
41.965.436.667
23.676.498.137
13.541.275.133
6.398.481.591
5.652.993.601
4.192.189.377
20
2009
46.146.809.101
33.446.091.081
33.670.349.794
35.853.300.955
26.012.394.223
10.763.168.917
7.027.376.654
4.988.330.592
3.629.209.560
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
24. BEBAN USAHA (lanjutan)
2010
Penyusutan aset tetap
Perbaikan dan perawatan gedung
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 miliar)
2009
3.559.709.492
3.098.249.090
19.783.035.510
3.649.032.934
2.388.813.575
8.092.967.922
272.034.725.826
215.667.845.308
Beban Umum dan Administrasi
Gaji dan imbalan kerja
Perjalanan dinas
Pengakutan
Administrasi
Listrik, telepon dan air
Penyusutan aset tetap
Amortisasi beban sewa
Sewa
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
31.237.564.474
5.613.603.766
3.719.500.707
3.155.315.554
2.623.624.895
1.837.025.114
792.779.152
323.209.509
5.231.910.230
27.091.579.785
4.593.610.386
4.382.297.203
2.592.453.033
4.140.196.069
1.735.798.248
1.547.182.592
1.698.890.829
4.953.593.820
Jumlah beban umum dan administrasi
54.534.533.401
52.735.601.965
326.569.259.227
268.403.447.273
Jumlah beban penjualan dan pemasaran
Jumlah beban usaha
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normalnya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa.
Rincian piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase dari
jumlah aktiva
2010
2009
2010
2009
PT Gelael Indotim
PT Aneka Sawitra Sari Food
PT Gelael Lampung
Direksi dan Komisaris
PT Gelael Supermarket
7.731.816.185
2.585.191.881
1.837.113.842
1.506.687.884
1.199.978.158
6.701.561.315
2.440.054.781
1.819.722.695
1.217.929.015
-
0,74%
0,25%
0,18%
0,14%
0,12%
0,86%
0,31%
0,23%
0,16%
Jumlah piutang pihak yang
mempunyai hubungan
istimewa
14.860.787.950
12.179.267.806
1,43%
1,56%
Perusahaan memberikan jasa manajemen kepada PT Gelael Indotim dan PT Gelael Lampung.
Pendapatan yang diterima Perusahaan dari jasa tersebut selama periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar Rp467.539.285 (2009:
Rp336.941.839), yang disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan (Beban) Lain-lain - Lain-lain”
pada laporan laba rugi. Perusahaan juga melakukan transaksi lain dengan pihak tersebut, seperti
penggantian biaya dan beban lainnya.
21
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dibebani bunga dan tidak memiliki
jadwal pelunasan kembali.
Rincian hutang usaha - pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase dari
jumlah kewajiban
2010
PT Buana Distrindo
PT Music Factory Indonesia
PT Finindo Food
Lain-lain
Jumlah hutang usaha - pihak yang
mempunyai hubungan
istimewa
2009
2010
2009
8.490.265.670
7.504.659.762
1.749.109.059
275.798.521
7.358.797.489
3.141.468.900
1.533.076.827
-
2,35%
2,07%
0,48%
0,08%
2,77%
1,18%
0,57%
-
18.019.833.012
12.033.343.216
4,98%
4,53%
Pembelian bahan baku dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk periode tiga bulan
yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebesar Rp34.849.477.380 (atau sebesar 12,21%
dari jumlah pembelian).
Rincian hutang lain-lain - pihak yang memilki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase dari
jumlah kewajiban
2010
2009
2010
2009
PT Gelson’s Trijaya Utama
PT Gelael Indotim
PT Gelael Supermarket
Lain-lain
11.743.658.483
306,495,781
48.745.610
501.298.986
4.916.312.141
968.878.169
87.330.350
3,25%
0,08%
0,01%
0,14%
1,85%
0,36%
0,03%
Jumlah hutang lain-lain - pihak
yang mempunyai hubungan
istimewa
12.600.198.860
5.972.520.660
3,48%
2,25%
Selama periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, biaya sehubungan
dengan jasa agensi, kegiatan promosi dan periklanan dengan PT Gelson’s Trijaya Utama dan sebesar
Rp35.521.456.594 (2009: Rp13.531.708.872).
Gaji dan tunjangan Direksi dan Komisaris Selama periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal
31 Maret 2010 sebesar Rp10.436.152.939 (2009: Rp7.185.370.210).
22
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(lanjutan)
Pihak yang
Mempunyai Hubungan
Istimewa/
Sifat Hubungan/
Sifat Transaksi/
PT Gelael Indotim
Perusahaan asosiasi/
Jasa manajemen dan pembelian
barang promosi/
PT Buana Distrindo
Kesamaan manajemen kunci/
Insentif penjualan dan waralaba,
promosi bersama dan pembelian
bahan baku
PT Finindo Food
Kesamaan manajemen kunci/
Pembelian bahan baku/
PT Aneka Satwitra Sari Food
Kesamaan pemegang saham utama
tidak langsung/
Pembelian bahan baku/
PT Gelson’s Trijaya Utama
Kesamaan anggota keluarga dekat/
Jasa periklanan/
PT Music Factory Indonesia
Kesamaan anggota keluarga dekat/
Pembelian barang promosi/
PT Gelael Supermarket
Kesamaan pemegang saham utama
Penggantian biaya/
PT Gelael Lampung
Kesamaan manajemen kunci/
Jasa manajemen dan pembelian
barang promosi/
PT Gelael Dewata
Perusahaan asosiasi/
Penggantian biaya/
PT Fabian Abdi Manunggal
Kesamaan anggota keluarga dekat/
Desain interior/
26. PENYERTAAN SAHAM
Sejak tanggal 11 Agustus 2005, kepemilikan saham Perusahaan pada PT Gelael Indotim turun dari
50,00% menjadi 12,50%. Sehingga sejak tanggal tersebut, penyertaan saham dicatat dengan
menggunakan metode biaya.
Sejak tanggal 28 April 2000, kepemilikan saham Perusahaan pada PT Gelael Dewata turun dari
20,00% menjadi 0,78%. Sehingga sejak tanggal tersebut penyertaan saham dicatat dengan
menggunakan metode biaya.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, nilai tercatat penyertaan saham adalah nihil, yang merupakan
nilai pada saat penyertaan saham tersebut mulai dicatat dengan menggunakan metode biaya.
27. INFORMASI SEGMEN
Segmen Primer
Perusahaan dikelola dan dikelompokkan dalam divisi geografis yang terdiri dari Restaurant Support
Center (“RSC”) Jakarta, Medan, Batam, Makassar, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali dan
Palembang. Divisi usaha yang disajikan terpisah dalam pelaporan informasi segmen geografis adalah
RSC Jakarta (terdiri dari Jakarta, Bogor, Lampung, Pontianak dan Cilegon), RSC Medan dan Batam
(“Mdn&Btm”) (terdiri dari Medan, Pekanbaru, Batam, Banda Aceh, dan Tanjung Pinang), dan RSC
Makassar (terdiri dari Makassar, Manado, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Palu, Kendari dan
Ambon).
23
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
Informasi bentuk segmen primer yang berupa segmen geografis Perusahaan adalah sebagai berikut:
2010:
RSC Jakarta
Penjualan
Hasil segmen
RSC Mdn & Btm
RSC Makasar
RSC Lainnya
279.741.543.905
78.701.578.840
99.267.035.390
195.063.888.777
652.774.046.912
53.768.295.939
40.480.403.367
51.249.854.981
93.840.496.731
239.339.051.018
Beban usaha tidak dapat
dialokasikan
(192.549.960.717 )
Pendapatan lain-lain
5.837.661.352
Laba sebelum beban pajak
penghasilan
52.626.751.653
Beban pajak penghasilan
(12.393.664.565 )
Laba bersih
Aktiva segmen
40.233.087.088
621.903.964.069
68.270.951.919
94.465.474.316
209.969.584.130
Aktiva tidak dapat dialokasikan
994.609.974.434
46.452.457.265
Jumlah aktiva
Kewajiban segmen
Jumlah
1.041.062.431.699
(85.185.080.771 )
(9.130.014.157 )
(9.036.630.556 )
(36.908.148.468 )
(140.259.873.952 )
Kewajiban tidak dialokasikan
(221.463.938.112 )
Jumlah kewajiban
(361.723.812.064 )
2009:
RSC Jakarta
Penjualan
Hasil segmen
RSC Mdn & Btm
RSC Makasar
RSC Lainnya
Jumlah
216.355.315.651
62.361.771.788
77.934.648.053
153.557.508.655
510.209.244.147
38.405.595.533
12.787.081.790
21.102.280.565
40.746.251.629
113.041.209.517
Beban usaha tidak dapat
dialokasikan
(70.509.911.160 )
Beban bunga tidak dapat
dialokasikan
(2.774.809.643 )
Laba kurs bersih tidak dapat
dialokasikan
646.983.812
Laba sebelum beban pajak
penghasilan
40.403.422.526
Beban pajak penghasilan
(10.536.011.608 )
Laba bersih
29.867.410.918
24
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
2009:
RSC Jakarta
Aktiva segmen
428.327.582.513
RSC Mdn & Btm
58.002.434.839
RSC Makasar
RSC Lainnya
81.452.856.645
191.760.846.154
Aktiva tidak dapat dialokasikan
18.646.719.427
Jumlah aktiva
Kewajiban segmen
Jumlah
759.543.720.151
778.190.439.578
(164.389.958.132 )
(7.518.858.480 )
(8.820.141.950 )
(38.322.461.792 )
(219.051.420.354 )
Kewajiban tidak dialokasikan
(46.726.410.111 )
Jumlah kewajiban
265.777.830.465
Segmen Sekunder
Segmen sekunder Perusahaan adalah segmen usaha berdasarkan jenis produk, sebagai berikut:
2010
2009
Makanan
Minuman
Lain-lain
574.575.999.375
51.411.743.049
26.786.304.488
463.155.172.802
41.521.861.276
5.532.210.069
Jumlah penjualan
652.774.046.912
510.209.244.147
28. KOMITMEN
a. Perusahaan memperoleh hak untuk mendirikan dan mengoperasikan gerai “Kentucky Fried
Chicken (KFC)” sesuai dengan panduan dan standar yang ditetapkan oleh Kentucky Fried
Chicken International Holdings, Inc., sebagai franchisor, untuk semua franchisee
merek
KFC.
Dalam
perjanjian
waralaba
yang
ditandatangani
pada
tanggal
10 Januari 2003, semua gerai baru diberikan hak waralaba untuk beroperasi selama periode
sepuluh (10) tahun dan dapat diperpanjang untuk periode sepuluh (10) tahun berikutnya. Namun,
untuk gerai yang sudah ada pada saat perjanjian tersebut ditandatangani yang telah atau akan
diperpanjang untuk periode sepuluh (10) tahun berikutnya, dibebaskan dari perpanjangan
selanjutnya dan akan diperlakukan sebagai gerai baru setelah periode sepuluh (10) tahun yang
kedua. Sebagai kompensasi, Perusahaan diwajibkan untuk membayar franchise fee secara
bulanan kepada franchisor sebesar 6% dari penjualan (setelah dikurangi pajak). Perusahaan juga
diwajibkan untuk membayar initial fee atas setiap gerai restoran baru dan renewal fee atas setiap
gerai restoran yang diperpanjang. Initial fee dan renewal fee akan ditinjau kembali berdasarkan
US CPI Index efektif setiap tanggal 1 April setiap tahunnya, dan perubahan terakhir dilakukan
pada bulan April 2008 masing-masing dari AS$41.900 menjadi AS$43.600 untuk setiap gerai dan
dari AS$20.900 menjadi AS$21.800 untuk setiap gerai. Selanjutnya, Perusahaan juga diberikan
hak untuk memberikan sub-lisensi kepada gerai KFC yang dimiliki oleh PT Gelael Indotim dan
PT Gelael Lampung yang masing-masing beroperasi di Indonesia Timur dan Lampung.
b. Perusahaan mempunyai perjanjian eksklusif untuk produk Carbonated Soft Drink (“CSD”)
tertanggal 1 Agustus 2002 dengan PepsiCo Beverages International (“PBI”). Berdasarkan
perjanjian tersebut, PBI menyuplai sirup dan kemasan yang digunakan dan dijual oleh
Perusahaan. PBI memberikan insentif kepada Perusahaan dengan tingkat tertentu untuk jumlah
pembelian tertentu dan untuk kegiatan promosi tertentu.
25
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
28. KOMITMEN (lanjutan)
Pada tanggal 1 Agustus 2007, Perusahaan dan PBI telah memperpanjang perjanjian tersebut
sampai dengan tanggal 31 Juli 2012. Dalam perjanjian ini, PBI juga memberikan sign on bonus
dan one-time bonus berdasarkan jumlah gerai restoran yang memenuhi syarat.
c.
Perusahaan memiliki perjanjian eksklusif dengan PT Coca-Cola Distribution Indonesia (“CCDI”)
yang mewajibkan Perusahaan untuk menjual produk Frestea sebanyak yang telah disepakati.
Sebagai kompensasi, CCDI memberikan dana untuk mendukung kegiatan pemasaran
Perusahaan. Perjanjian ini mulai berlaku sejak 1 Desember 2009 dan akan berakhir pada
30 November 2012.
d. Perusahaan mempunyai berbagai perjanjian sewa operasi atas gerai restoran dengan komitmen
sewa yang tetap untuk setiap periode atau berdasarkan persentase penjualan pada gerai tersebut.
29. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) sampai
dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan yang mungkin relevan dengan pelaporan
keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:
•
•
•
PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, menentukan biaya pinjaman yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian
dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” berisi
persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus
diungkapkan.
PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur
prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan
kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
•
•
•
•
•
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi
penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat
dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan
keuangan entitas lain.
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai
perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan
arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari
aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama
dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan
estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang
diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi
penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
26
PT FAST FOOD INDONESIA TBK.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah Kecuali Disebutkan Lain)
29. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
•
•
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk
mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset
kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang
terkait dengan informasi tersebut.
PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta
penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar yang direvisi tersebut
terhadap laporan keuangannya.
30. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan untuk periode tiga
bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010.
27
Download