Table of Contents No. Title Page 1 PENGARUH KONSENTRASI KADMIUM (Cd) TERHADAP PERSENTASE ANAKAN JANTAN Brachionus plicatilis 0-0 2 Pengaruh Fermentasi Kotoran Sapi dengan Pemberian Bakteri Actinobacillus sp. Sebagai Sumber Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Populasi Dunaliella salina 0-0 3 KOMBINASI PUPUK UREA DAN PERASAN Eucheuma sp. TERHADAP POPULASI N. oculata. 0-0 4 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK Azolla pinnata TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL PADA Spirulina platensis 0-0 5 PENGARUH PERBEDAAN SALINITAS PADA INDUK Artemia sp. TERHADAP JUMLAH NAUPLII 0-0 6 TEKNIK PENANGKAPAN IKAN TERI NASI (Stolephorus sp.) DENGAN ALAT TANGKAP PAYANG DI PERAIRAN PAMEKASAN JAWA TIMUR 0-0 7 APLIKASI PROBIOTIK PADA PEMELIHARAAN LARVA KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis) DI PT. TUBAN BUTIR EMAS KECAMATAN JENU, KABUPATEN TUBAN, PROPINSI JAWA TIMUR 0-0 8 PENENTUAN KUALITAS PRODUK UDANG BEKU (FROZEN SHRIMP) DITINJAU DARI PARAMETER MIKROBIOLOGI BERDASARKAN STANDAR MUTU EKSPOR KE BEBERAPA NEGARA DI UPT. LPPMHP-SURABAYA. 0-0 9 KULTUR MURNI PAKAN ALAMI NANNOCHLOROPSIS sp., NITZSCHIA sp. DAN ISOCHRYSIS sp. DI BALAI BUDIDAYA LAUT LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT 0-0 10 MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN ALAMI Nannochloropsis oculata DAN ROTIFERA PADA PEMELIHARAAN LARVA IKAN BANDENG (Chanos chanos Forskal) DI CV. DWI JAYA BULELENG – BALI 0-0 Vol. 1 - No. 3 / 2012-09 TOC : 0, and page : 0 - 0 Pengaruh Fermentasi Kotoran Sapi dengan Pemberian Bakteri Actinobacillus sp. Sebagai Sumber Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Populasi Dunaliella salina Effect of Cow Dung Fermentation Bacteria With Giving Actinobacillus sp. As a Source of Nutrition Dunaliella salina Againts Population Growth Author : Prima Widya Widita | Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR Wahju Tjahjaningsih | Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR Setiawati Sigit | Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR Abstract Dunaliella salina merupakan salah satu jenis pakan alami yang digunakan dalam usaha pembenihan ikan. Kestabilan produksi D. salina dapat ditunjang dengan pemenuhan unsur nutrien untuk pertumbuhan D. salina. Nutrien tersebut dapat berasal dari kotoran sapi yang merupakan salah satu limbah peternakan. Nutrien dalam kotoran sapi dapat ditingkatkan dengan proses fermentasi menggunakan fermentor bakteri Actinobacillus sp. kepadatan 3x108 sel/ml. Bakteri Actinobacillus sp. menghasilkan enzim yang dapat digunakan untuk mendregadasi laktosa, maltosa, cellobiosa, L -arabinosa, D-fruktosa, D-galaktosa, D-glukosa dan D-mannosa sehingga dapat menghasilkan sumber karbon untuk pertumbuhan bakteri. Selain itu pada proses fermentasi juga menghasilkan asam piruvat dan bergabung dengan NH2 membentuk asam amino non-esensial sebagai bahan untuk menghasilkan protein sel tunggal. Bakteri yang tumbuh tersebut apabila mati merupakan sumber nitrogen (protein sel tunggal) dan phospor yang diharapkan dapat meningkatkan kandungan N dan memperoleh rasio N:P yang lebih sesuai untuk pertumbuhan populasi D. salina. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan kotoran sapi yang difermentasi oleh bakteri Actinobacillus sp. kepadatan 3x108 sel/ml dan dosis terbaik untuk pertumbuhan populasi D. salina. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah D. salina yang dikultur pada botol kaca 500 ml. Bahan pupuk yang digunakan adalah kotoran sapi 5 gram, bakteri Actinobacillus sp. kepadatan 3x108 sel/ml, tetes tebu 0,2 ml dan akuades. Dosis bakteri Actinobacillus sp. kepadatan 3x108 sel/ml yang digunakan adalah sebanyak 7,5%, 10% dan 12,5% dari 5 gram kotoran sapi atau sebesar 0,375 ml, 0,5 ml dan 0,625 ml. Periode lama fermentasi yang diberikan dalam penelitian yaitu 5 hari dan tanpa fermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kotoran sapi yang difermentasi oleh bakteri Actinobacillus sp. (kepadatan 3x108 sel/ml) dapat meningkatkan pertumbuhan populasi D. salina. Penambahan pupuk kotoran sapi yang difermentasi dengan 0,375 ml bakteri Actinobacillus sp. (kepadatan 3x108 sel/ml) dapat menghasilkan populasi D. salina tertinggi sebesar 1,325x106 sel/ml pada hari ketiga. Keyword : Dunaliella, salina, kotoran, sapi, bakteri, Actinobacillus, sp, Daftar Pustaka : 1. R. Anggoroadi, (1995). Kemajuan Mutakhir Dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas. Jakarta : U-I press 2. N. Ariesma, (2010). Pengaruh Pemberian Bakteri Bacillus Pada Rumen Sebagai Pupuk Terhadap Pertumbuhan Dunaliella salina.. Surabaya : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga 3. S. Chusniati ; D. Handijatno ; R. Kusdarwati ; Sudarno, (2008). Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Surabaya : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga 4. D. Dwidjoseputro, (1998). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan 5. A. Isnansetyo , (1995). Ateknik Kultur Fitoplankton dan Zooplanton. Yogyakarta : Kanisius Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Pengaruh Fermentasi Kotoran Sapi dengan Pemberian Bakteri Actinobacillus sp. Sebagai Sumber Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Populasi Dunaliella salina Prima Widya Widita, Wahju Tjahjaningsih dan Setiawati Sigit. 2011. 15 hal. Abstrak Dunaliella salina merupakan salah satu jenis pakan alami yang digunakan dalam usaha pembenihan ikan. Kestabilan produksi D. salina dapat ditunjang dengan pemenuhan unsur nutrien untuk pertumbuhan D. salina. Nutrien tersebut dapat berasal dari kotoran sapi yang merupakan salah satu limbah peternakan. Nutrien dalam kotoran sapi dapat ditingkatkan dengan proses fermentasi menggunakan fermentor bakteri Actinobacillus sp. kepadatan 3x108 sel/ml. Bakteri Actinobacillus sp. menghasilkan enzim yang dapat digunakan untuk mendregadasi laktosa, maltosa, cellobiosa, L-arabinosa, D-fruktosa, D-galaktosa, D-glukosa dan D-mannosa sehingga dapat menghasilkan sumber karbon untuk pertumbuhan bakteri. Selain itu pada proses fermentasi juga menghasilkan asam piruvat dan bergabung dengan NH2 membentuk asam amino non-esensial sebagai bahan untuk menghasilkan protein sel tunggal. Bakteri yang tumbuh tersebut apabila mati merupakan sumber nitrogen (protein sel tunggal) dan phospor yang diharapkan dapat meningkatkan kandungan N dan memperoleh rasio N:P yang lebih sesuai untuk pertumbuhan populasi D. salina. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan kotoran sapi yang difermentasi oleh bakteri Actinobacillus sp. kepadatan 3x108 sel/ml dan dosis terbaik untuk pertumbuhan populasi D. salina. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah D. salina yang dikultur pada botol kaca 500 ml. Bahan pupuk yang digunakan adalah kotoran sapi 5 gram, bakteri Actinobacillus sp. kepadatan 3x108 sel/ml, tetes tebu 0,2 ml dan akuades. Dosis bakteri Actinobacillus sp. kepadatan 3x108 sel/ml yang digunakan adalah sebanyak 7,5%, 10% dan 12,5% dari 5 gram kotoran sapi atau sebesar 0,375 ml, 0,5 ml dan 0,625 ml. Periode lama fermentasi yang diberikan dalam penelitian yaitu 5 hari dan tanpa fermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kotoran sapi yang difermentasi oleh bakteri Actinobacillus sp. (kepadatan 3x108 sel/ml) dapat meningkatkan pertumbuhan populasi D. salina. Penambahan pupuk kotoran sapi yang difermentasi dengan 0,375 ml bakteri Actinobacillus sp. (kepadatan 3x108 sel/ml) dapat menghasilkan populasi D. salina tertinggi sebesar 1,325x106 sel/ml pada hari ketiga. Kata Kunci : Dunaliella salina, kotoran sapi, bakteri Actinobacillus sp. Effect of Cow Dung Fermentation Bacteria With Giving Actinobacillus sp. As a Source of Nutrition Dunaliella salina Againts Population Growth Prima Widya Widita, Wahju Tjahjaningsih and Setiawati Sigit. 2011. 15 hal. Abstract Dunaliella salina is one type of natural food used in fish hatchery business. The stability of the production of D. salina can be aided by the fulfillment of nutrient elements for growth of D. salina. Nutrients can be derived from cow dung which is one of livestock waste. Nutrients in manure can be enhanced by bacterial fermentation using fermenters Actinobacillus sp. density of 3x108 cells/ml. Bacterium Actinobacillus sp. produce enzymes that can be used to degradation lactose, maltose, cellobiosa, L-arabinose, D-fructose, D-galactose, D-glucose and D-mannose that can produce a carbon source for bacterial growth. In addition to the fermentation process also produces pyruvic acid and joins the NH2 form of non-essential amino acids as an ingredient to produce single cell protein. Bacteria that grow when the dead are a source of nitrogen (single cell protein) and phosphorus are expected to increase the content of N and obtain the ratio N: P is more suitable for population growth in D. salina. The purpose of this study was to determine the effect of the use of cow dung are fermented by the bacteria Actinobacillus sp. density of 3x108cells/ml and the best dose for population growth in D. salina. The design of the study is a Completely Randomized Design (CRD). Test material used in this study is D. salina is cultured in 500 ml glass bottles. Fertilizer materials used are 5 grams of cow dung, the bacteria Actinobacillus sp. density of 3x108 cells/ml, 0,2 ml molasses and distilled water. The dose of bacteria Actinobacillus sp. density of 3x108 cells/ml is used as much as 7.5%, 10% dan12, 5% of cow manure or 5 grams of 0.375 ml, 0.5 ml and 0.625 ml. Long period of fermentation are given in the study which is 5 days and without fermentation. The results showed that administration of cow dung is fermented by the bacteria Actinobacillus sp. (Density of 3x108 cells/ml) could increase the population growth of D. salina. The addition of cow manure fermented with 0.375 ml of bacteria Actinobacillus sp. (Density of 3x108 cells/ml) can produce a population of D. salina high of 1.325 x106 cells/ml on the third day. Key words: Dunaliella salina, cow dung, the bacterium Actinobacillus sp.