Good Governance - Data Dosen UTA45 JAKARTA

advertisement
Manajemen pemerintahan dan
pelayanan publik
Government
Merujuk kepada formalitas dan proses kelembagaan pemerintah di
level negara dalam rangka memelihara ketertiban umum dan
memfasilitasi kepentingan bersama (Stoker, 1998).

Governance
Manajemen jejaring pemerintahan (Rhodes, 1996)
Upaya pemerintah dalam mengelola bidang politik, administrasi dan
ekonomi yang mana warga negara dan kelompok-kelompok dalam
masyarakat
memungkinkan
mengartikulasi
kepentingan,
mengupayakan
hak-haknya,
melakukan
kewajiban
dan
menyelaraskan perbedaan-perbedaan (UNDP, 1997).

N
o
Unsur Perbandingan
Kata Goverment
Kata Governance
1
Pengertian
Dapat berarti badan/
lembaga atau fungsi yg
dijalankan oleh suatu
organ tertinggi dalam
suatu negara
Dapat berrti cara pengunaan
atau pelaksanaan
2
Sifat hubungan
Hirarchis
Heterarkhis dalam arti ada
kesetaraan kedudukan dan
hanya fungsi
3
Komponen yang
terlibat
Sebagai subyek yang
hanya ada satu yaitu
institusi pemerintah
Ada 3 komponen yang terlibat
yaitu: publik, swasta,
masyarakat
4
Pemegang peran
dominan
Sektor pemerintah
Semua memegang peran sesuai
dengan fungsi masing2
5
Efek yang diharapkan
Kepatuhan warga
negara
Partisipasi warga negara
6
Hasil akhir yang
diharapkan
Pencapaian tujuan
negara melalui
Pencapaian tujuan negara dan
masyarakat sebagai warga
Agar kapasitas pelayanan publik makin baik.
 Adanya jaminan pelayanan yang baik melalui
mekanisme sanksi dan penghargaan bagi
pelayan publik.
 Tuntutan akuntabilitas dan transparansi yang
menjamin hak warga negara dalam hal
penanganan urusan pemerintahan dan
pengelolaan keuangan.
 Komitmen pemberlakukan hukum yang ketat.
 Partisipasi dan dialog.
 Modal sosial.
(Larry Diamond, 2004).


Good
Governance
merupakan
proses
penyelengaraan kekuasaan negara dalam
melaksanakan penyediaan public goods and
service disebut governance (pemerintah atau
kepemerintahan),
sedangkan
praktek
terbaiiknya
disebut
good
governance
(kepemerintahan yang baik).
(UNDP dalam Sedarmayanti)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Partisipasi
Penegakan Hukum
Transparansi
Kesetaraan
Daya tanggap
Wawasan kedepan
Akuntabilitas
Pengawasan
Efisiensi dan efektif
Profesionalisme



Sektor 1 Pemerintah, sebagai pemegang
mandat.
Sektor 2 Swasta, sebagai pelaku manajemen
yang profesional.
Sektor 3 Kelompok asosiasi (LSM), sebagai
artikulasi masyarakat.
Good Governance dapat dimaknai sebagai proses
pengelolaan urusan pemerintah dengan
melibatkan multilevel governments and actors.




Interdependesi antaraktor.
Interaksi yang berkesinambungan antaraktor
dalam rangka kebutuhan pertukaran sumber
daya dan negosiasi kepentingan bersama.
Interaksi berbasis kepercayaan dan aturan
main yang disepakati.
Otonomi yang luas dari negara/pemerintah
kepada jaringan pengelolaan.
(Rhodes, 1996)
 Pemerintah masih sebagai satu-satunya aktor.
 Dukungan politik yang “cair”.
 Kualitas administrasi pemerintahan yang
belum memuaskan.
 Kapasitas pembuatan, implementasi dan
evaluasi kebijakan yang masih belum optimal.
(Sjahrir, 1999)





Gerry Stoker, Governance as theory: five
propositions, UNESCO, 1998.
Adel M. Abdellatif, Good Governance and It’s
relationship to Democracy and Economic
Development, Global Forum, 2003.
R.A.W Rhodes, The New Governance: Governing
without Government, Political Studies, 1996.
Larry Diamond, The Imperative of Good
Democratic Government, CIPE, 2004.
Sjahrir, Good Governance di Indonesia masih
utopia: Tinjauan Kritis Good Governance, Jurnal
Tranparansi 14 November 1999.
Download