PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA ARAB DI PROGRAM

advertisement
PEMBELAJARAN MENULIS BAHASA ARAB
DI PROGRAM KHUSUS PERKULIAHAN
BAHASA ARAB (PKPBA) UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI MALANG
Oktavia Ratnaningtyas
Institut Agama Islam Bani Fattah Jombang, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstract
Language is the main tool used in learning, without learning
the language will not run properly. Likewise in
understanding literature and books required a good language
so that they can understand it well too. Writing skills are
mahârah al-ibtikâriyah or writing skill is the ability to describe
or disclose the contents of the mind, ranging from simple
aspects such as writing words that are simple to complex
aspect is fabricated. The text below trying to unravel the
curriculum, the problems and solutions of the learning
Arabic writing college level that have a special program of
lectures Arabic.
Keywords: Writing learning Arabic, Islamic University of
Malang, PKPBA
Tafaqquh: Jurnal Penelitian dan Kajian Keislaman
Volume 3, Nomor 2, Desemer 2015; ISSN 2338-3186
Pendahuluan
Sejak dulu semua orang mengakui bahwa kemampuan bahasa Arab
merupakan piranti kajian Islam yang sangat penting, akan tetapi
kenyatannya kemampuan bahasa Arab mahasiswa perguruan tinggi Islam
Negeri dan Swasta (PTAIN dan PTAIS) masih memprihatinkan.
Lemahnya kemampuan itu tentu berakibat pada kelemahan mereka
dalam mengkaji wacana keislaman yang mayoritas sumber aslinya
barbahasa Arab.
Beberapa eksperimen selalu dicoba oleh UIN, IAIN dan STAIN,
program pembalajaran bahasa Arab intensifpun diciptakan, namun
program semacam ini sering mendapatkan kendala dan hambatan
sehingga tidak berusia panjang (berhenti di tengah jalan). Akhirnya,
didorong oleh keinginan mewujudkan ulama’ yang intelek profesional dan
intelek profesional yang ulama’ maka Universitas Islam Negeri (UIN) Malang
berupaya memadukan penguasaan ilmu pengetahuan modern dengan
ilmu-ilmu agama menciptakan alternatif model pembelajaran bahasa
Arab yaitu Program Khusus Perkuliahan Bahasa Arab (PKPBA).1
Program Khusus Perkuliahan Bahasa Arab (PKPBA) UIN Malang
adalah lembaga yang diberi tanggungjawab untuk menangani perkuliahan
bahasa Arab yang dikelola dengan suatu program khusus. Yang mana
pembelajaran bahasa Arab ini ditujukan pada empat keterampilan yaitu
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca
dan keterampilan menulis serta wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa dari
semua jurusan. Di antara keterampilan-keterampilan berbahasa tersebut,
keterampilan menulis adalah keterampilan tertinggi dari empat
keterampilan lainnya, yang mana merupakan salah satu sarana
berkomunikasi dengan bahasa antara orang dengan orang lainnya yang
tidak terbatas oleh tempat dan waktu.
Proses pembelajaran keterampilan menulis akan berbeda-beda sesuai
dengan metode pembelajaran yang digunakan. Pada tiap-tiap proses
pembelajaran suatu keterampilan maka didalamnya tidak terlepas dari
kesulitan atau problematika, sehingga hal tersebut bisa menghambat
proses. Oleh sebab itu diperlukan solusi untuk penuntasan problematika
ini. Berdasar pada beberapa fenomena diatas maka penulis ingin
menyingkap permasalahan ini lebih jelas.
Secara umum tulisan ini terdiri dari lima pembahasan, Pertama
Pembelajaran menulis bahasa Arab, Kedua adalah metode dalam
M Abdul Hamid, dkk, Pedoman Program Khusus Perkuliahan Bahasa Arab, (Malang: UINMalang Press, 2005), 3
1
Tafaqquh- Volume 3, Nomor 2, Desemer 2015
58
Pembelajaran menulis bahasa Arab, Ketiga kurikulum pembelajaran
bahasa Arab di PKPBA UIN Malang, Keempat problematika
Pembelajaran menulis bahasa Arab di PKPBA UIN Malang, Kelima solusi
problematika Pembelajaran menulis bahasa Arab di PKPBA UIN
Malang.
Pembelajaran Menulis Bahasa Arab
Pada zaman sekarang ini khususnya dunia Islam, mempunyai
perhatian yang besar terhadap pembelajaran bahasa Arab. Salah satunya
adalah Universitas Islam Negeri Malang yang mengajarkan bahasa Arab
melalui program PKPBA dengan berpedoman pada buku al-‘Arabiyah
Baina Yadaika. Adapun tujuan dari al-‘Arabiyah Baina Yadaika yaitu,
membekali pelajar dalam penguasaan bahasa Arab yang tercermin dalam
kompetensi barbahasa, kompetensi komunikatif dan kompetensi budaya.
Dari kompetensi berbahasa, meliputi penguasaan empat keterampilan
berhahasa (mahârah al-istimâ’, mahârah al-kalâm, mahârah al-qirâ’ah, mahârah
al-kitâbah).2
Ada beberapa sarana penunjang yang digunakan oleh PKPBA untuk
pembelajaran keterampilan menulis diantaranya yaitu parabola dengan
materi berita, seminar, dan pidato yang bertujuan agar mahasiswa mampu
menuliskan kembali inti pada acara tayangan dari parabola dengan benar.
Video kaset Arab dengan materi rekaman seminar, pidato, dan khutbah
yang bertujuan supaya mahasiswa mampu menulis materi tayangan video
sacara imlâ’ dengan benar dan tepat. Laboratorium bahasa Arab dengan
materi rekaman pidato dan rekaman muhadatsah yang bertujuan agar
mahasiswa mampu menuliskan kembali inti materi bahasa Arab dengan
sempurna. Komputer Arab dengan materi teori tentang cara mengetik
bahasa Arab dengan cepat dan benar serta praktik mengetik yang
bertujuan agar mahasiswa mampu mempraktikkan sesuai dengan teori
yang baik dan benar. Serta sarana penunjang lainnya yang masing-masing
diantaranya terdapat evaluasi baik secara lisan maupun tulisan.
Sebagaimana yang telah diuangkapkan oleh Dr. Miftahul huda sebagai
direktur PKPBA, bahwasanya hasil evaluasi pembelajaran keterampilan
menulis lebih baik dari pada keterampilan menyimak. Akan tetapi tidak
lebih baik dari keterampilan membaca dan berbicara.
Terdapat dua aspek penting pada keterampilan menulis, tetapi dalam
hubungan yang berbeda. Pertama, kemahiran membentuk huruf dan
menguasai ejaan; kedua kemahiran melahirkan fikiran dan perasaan
2
Ibid, 29-30
59
Oktavia - Pembelajaran Menulis Bahasa Arab PKPBA UIN Malang
dengan tulisan. Maka proses pembelajarannya bisa dengan beberapa
tingkatan yaitu dimulai dengan pelajaran imlâ’ sampai ta’bîr.
Adapun tahap-tahap latihan menulis yaitu:3
1. Latihan kebahasaan
Latihan kebahasaan banyak macam ragamnya, antara lain latihan
rekombinasi dan transformasi. Rekombinasi adalah latihan
menggabungkan kalimat-kalimat yang mulanya berdiri sendiri menjadi
satu kalimat panjang. Sedangkan transformasi adalah latihan
mengubah bentuk kalimat, dari kalimat positif menjadi kalimat
negatif, kalimat berita menjadi kalimat tanya dan sebagainya.
Contoh:
‫ أحٍىن أن أحػيً اليغث اىػربًث‬.‫ أُا ٌَ أرسة أمريكًث مصيٍث‬:‫اجلٍيث اىٍٔازيث‬
.ً‫ أذب أن أحطو ةإخٔاين اىٍصيٍني يف اىػال‬.ٍّٓ‫ىغث اىلرآن الهريً ألف‬
)‫(حمٍد‬
:‫ةدل أُا ةــــــــ‬
)‫(إًٌيًا‬
!‫ رحب اجلٍو اٌحًث تلهٔن مجيث ٌفًدة‬:‫حرحًب اجلٍو‬
‫ شار‬- ‫شيًٍان – أةًّ – خيف‬
‫ شٔكا‬- ‫مزدمحث – دخيج – ةاجلاس‬
.1
.2
2. Mencontoh
Mencontoh ini diberikan pada tahap-tahap permulaan dan juga
untuk variasi pada tahap-tahap berikutnya. Pertama, siswa belajar dan
melatih diri menulis dengan tepat sesuai dengan contoh. Kedua, siswa
belajar mengeja dengan benar. Ketiga, siswa berlatih menggunakan
bahasa Arab yang benar. Apabila hal ini dikerjakan dengan sistematis
perbaikan dalam karang-mengarang dapat diharapkan.
3. Reproduksi
Reproduksi adalah menulis berdasarkan apa yang telah dipelajari
secara lisan. Yaitu, jawaban latihan pola kalimat yang biasanya
dikerjakan secara lisan dapat dipakai sebagai latihan menulis.
4. Imlâ’
Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat, 2009), 171178
3
Tafaqquh- Volume 3, Nomor 2, Desemer 2015
60
Imlâ’ disamping melatihkan ejaan juga melatih menggunakan
gerbang telinga, bahkan pemahaman juga dilatihkan sekaligus. Sebelum
penyajian, guru sebaiknya membacakan secara lengkap kemudian
menuliskan beberapa kata sulit di papan tulis dan diterangkan
maknanya, kalau perlu siswa diberi kesempatan menanyakan kata-kata
tertentu dalam teks yang tidak dipahaminya.
5. Mengarang terpimpin
Murid mulai dikenalkan dengan penulisan alinea, walaupun sifatnya
masih terpimpin. Contoh:
!‫ انخب كطػث كطرية ةاىًٓلك اٌيت‬.1
‫أذْب إىل اجلٓر – أضًد الصٍم – وضيج إىل اجلٓر – أحيس ىلع ذخر نتري‬
ٌَ ‫– أدىل الشص يف اىٍاء – أشػر جبذةث يف الشص – أرسع ةإخراج الشص‬
.‫اىٍاء – يف الشص شٍهث نترية – فرذج ةذلم‬
!‫ انخب ٌلاىث إنشااًث حتج اىػِٔان "أغٍاىل احلًٌٔث" ةاىًٓلك اٌيت‬.2
– ‫أكٔم – آخذ – أذْب – أضيل – أفخد – أطفئ – أرحب – أننس – أكرأ‬
.‫أحِاول – أذْب – أرحع – أحغدى – أضيل – أشرتيد‬
6. Mengisi formulir, bagan, dan sejenisnya
Keterampilan menulis banyak diperlukan untuk hal-hal yang
praktis dalam kehidupan nyata. Keterampilan ini perlu dan juga sangat
menarik untuk dilatihkan kepada siswa. Misalnya, membuat pohon
keluarga, membuat denah rumah, dan sebagainya.
7. Mengarang bebas
Tahap ini merupakan tahap yang melatih siswa mengutarakan isi
hatinya dengan memilih kata-kata dan pola kalimat secara bebas.
Namun guru hendaknya tetap memberikan bimbingan dan
pengarahan.
Ada beberapa jenis karangan yang bisa membantu meningkatkan
keterampilan menulis yaitu eksposisi sederhana, narasi, deskripsi,
surat, kreasi atau argumentatif, imajinasi, dan lain sebagainya.
61
Oktavia - Pembelajaran Menulis Bahasa Arab PKPBA UIN Malang
Metode Dalam Pembelajaran Menulis Bahasa Arab
Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode mempunyai peran
penting dalam kegiatan belajar mengajar. Bahkan dapat dipastikan bahwa
dalam kegiatan belajar mengajar semuanya menggunakan metode.
Pembelajaran ketrampilan menulis akan berbeda-beda sesuai dengan
metode pembelajaran yang digunakan. Ada beberapa macam metode
yang bisa digunakan untuk pembelajaran bahasa Arab umumnya dan
keterampilan menulis pada khususnya.
Beberapa metode yang bisa digunakan untuk pembelajaran bahasa
Arab, diantara metode pembelajaran tersebut:4
a. Metode Gramatika-Terjemah (Tarîqah al-Qawâ’id Wa al-Tarjamah).
Adapun langkah-langkah penyajiannya adalah sebagai berikut:
1. Guru memulai pelajaran dengan menjelaskan definisi butir-butir
tatabahasa kemudian memberikan contoh-contohnya.
2. Guru menuntun siswa menghafalkan daftar kosa kata dan
terjemahannya, atau meminta siswa mendemonstrasikan hafalan
kosa kata.
3. Guru meminta siswa membuka buku bacaan kemudian menuntun
siswa memahami isi bacaan dengan menerjemahkannya kata
perkata kalimat per kalimat. Atau guru meminta siswa membaca
dalam hati kemudian menerjemahkannya per kata atau kalimat,
guru membetulkan terjemahan yang salah dan menerangkan
tatabahasa dan keindahan bahasanya.
b. Metode Langsung (al-Tarîqah al-Mubâsyirah)
Langkah–langkah penyajian dalam metode ini adalah:
1. Guru memulai penyajian materi secara lisan, mengucapkan satu
kata dengan menunjuk bendanya atau gambar benda itu,
memeragakan sebuah gerakan atau mimik wajah.
2. Latihan berikutnya berupa tanya jawab yang berkaitan dengan katakata yang telah disajikan.
3. Setelah guru yakin bahwa siswa menguasai materi yang disajikan.
Guru memberikan contoh bacaan yang benar kemudian siswa
diminta membaca secara bergantian.
4. Menjawab secara lisan pertanyaan atau latihan yang ada dalam
buku, dilanjutkan dengan mengerjakannya secara tertulis.
5. Bacaan umum yang sesuai dengan tingkatan siswa diberikan
sebagai tambahan.
6. Tatabahasa diberikan pada tingkat tertentu secara induktif
4
Ahmad Fuad Effendi, Metodologi ……. 40-85
Tafaqquh- Volume 3, Nomor 2, Desemer 2015
62
c. Metode Membaca (Tarîqah al-Qirâ’ah)
Adapun langkah-langkah penyajian dalam metode ini adalah:
1. Pelajaran dimulai dengan pemberian kosa kata dan istilah yang
dianggap sulit dan penjelasan maknanya dengan definisi dan
contoh dalam kalimat.
2. Siswa membaca teks bacaan secara diam selama kurang lebih 25
menit.
3. Diskusi mengenai isi bacaan yang dapat berupa tanya jawab dengan
menggunakan bahasa ibu pelajar.
4. Pembahasan kosa kata yang belum dibahas sebelumnya.
5. Mengerjakan tugas yang ada di dalam buku.
d. Metode Audiolingual (al-Tarîqah al-Sam’iyah al-Syafâhiyah)
Langkah-langkah dalam penyajian metode ini adalah:
1. Penyajian dialog atau bacaan pendek, dengan cara guru
membacanya berulang kali, dan pelajar menyimak tanpa melihat
teks.
2. Peniruan dan penghafal dialog, dengan teknik menirukan bacaan
guru kalimat per kalimat secara klasikal, sambil menghafalkan
kalimat-klimat tersebut.
3. Penyajian pola-pola kalimat yang terdapat dalam dialog atau bacaan
pendek, terutama yang dianggap sukar, karena terdapat struktur
atau ungkapan yang berbeda dengan struktur dalam bahasa ibu
pelajar.
4. Pelajar mendramatisasaikan dialog yang sudah dihafalkan didepan
kelas secara bergatian.
5. Pembentukan kalimat-kalimat lain yang sesuai dengan pola-pola
kalimat yang sudah dipelajari
e. Metode Komunikatif (al-Tarîqah al-Ittisâliyah)
Langkah-langkah penyajian dalam metode ini adalah:
1. dialog pendek disajikan dengan didahului penjelasan tentang
fungsi-fungsi ungkapan dalam dialog itu dan situasi dimana dialog
itu mungkin terjadi
2. latihan mengucapkan kalimat-kalimat pokok secara perorangan,
kelompok atau klasikal
3. pertanyaan diajukan tentang isi dan situasi dalam dialog itu,
dilanjutkan pertayaan serupa tetapi langsung mengenai situasi
masing-masing pelajar. Disini kegiatan komunitatif yang
sebenarnya telah dimulai
4. kelas membahas ungkapan- ungkapan komunikatif dalam dialg
63
Oktavia - Pembelajaran Menulis Bahasa Arab PKPBA UIN Malang
5. siswa diharapkan menarik sendiri kesimpulan tentang aturan tata
bahasa yang termuat dalam dialog. Guru menfasilitasi dan
meluruskan apabila terjadi kesalahan dan menyimpulkan.
6. Pelajar melakukan kegiatan menafsirkan dan menyatakan sesuatu
maksud ssebagai bagian dari latihan komunikasi yang lebih bebas
dan tidak sepenuhnya berstruktur
7. Pengajaran melakukan evaluasi dengan mengambil sampel dari
penampilan pelajar dalam kegiatan komunikasi bebas
f. Metode Eklektif (al-Tarîqah al-Intiqâiyah)
Metode ini adalah penggabungan dari seluruh metode yang ada,
karena tidak ada satu metode yang cocok untuk semua tujuan, semua
guru, semua siswa, dan semua program pengajaran5. Maka metode ini
merupakan saringan dari metode sebelumnya. Dan perlu ditegaskan
bahwa penggabungan metode-metode ini hanya bisa dilakukan antar
metode yang sehaluan.
Dari beberapa macam metode yang ada maka untuk pembelajaran
bahasa asing yang khususnya bahasa Arab pada tingkat mahasiswa adalah
metode eklektik. Karena heteroginitas mahasiswa, otoritas pengajar yang
sangat tinggi, dan akses yang relatif cepat terhadap perkembangan
terbaru dalam metodologi pembelajaran bahasa.
Terdapat beberapa petunjuk umum berkaitan dengan pembelajaran
menulis, yaitu sebagaimana berikut:6
1. Memperjelas materi yang akan dipelajari siswa, maksudnya tidak
menyuruh siswa menulis sebelum siswa mendengarkannya dengan
baik, mampu membedakan pengucapannya dan telah kenal
bacaannya.
2. Memberitahukan tujuan pembelajarannya kepada siswa.
3. Mulai mengajarkan menulis dengan waktu yang cukup.
4. Asa bertahap, dari yang sederhana berlanjut ke yang rumit, contoh
pelajaran dimulai dengan:
a) Menyalin huruf
b) Menyalin kata
c) Menulis kalimat sederhana
d) Menulis sebagian kalimat yang ada dalam teks atau percakapan
e) Menulis jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
f) Imlâ’
25 ،)‫ م‬1982 ،‫ اىٍٍيهث اىػربًث الصػٔديث‬:‫ (الرياض‬،‫ أشاحلب حدريس اليغث اىػربًث‬،‫ حمٍد ىلع اخلٔيل‬5
6 M Abdul Hamid, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN-Malang Press, 2008),
49-50
Tafaqquh- Volume 3, Nomor 2, Desemer 2015
64
g) Mengarang terarah (misalnya dengan gambar)
h) Mengarang bebas
5. Kebebasan menulis
6. Pembelajaran khat
7. Pembelajaran imlâ’.
Sedangkan metode yang digunakan oleh Program Khusus Perkuliahan
Bahasa Arab (PKPBA) UIN Malang adalah metode eklektik (Intiqaiyah)
yaitu penggabungan antara beberapa metode yang dianggap paling tepat
dan sesuai dengan kondisi di kalas dengan tetap memperhatikan
pendekatan komunikatif.
Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab Di PKPBA Universitas
Islam Negeri Malang
Materi pembelajaran atau bahan ajar merupakan hal yang penting
dalam sebuah proses belajar-mengajar, dan merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Materi pembelajaran sebagai
media dan sumber informasi dalam pembelajaran sangat penting artinya
dalam menambah dan meningkatkan evektivitas pembelajaran.
Secara kurikuler materi bahasa Arab Program Khusus Perkuliahan
Bahasa Arab UIN Malang memiliki bobot 12 SKS, yaitu 6 SKS pada
semester I, dan 6 SKS pada semester II (untuk semua fakultas dan
jurusan) dengan rician sebagai berikut:7
1. Semester I
a) Mahârah al-Istimâ’
: 2 SKS
b) Mahârah al-Kalâm
: 2 SKS
c) Mahârah al-Qirâ’ah
: 1 SKS
d) Mahârah al-Kitâbah
: 1 SKS
2. Semester II
a) Mahârah al-Istimâ’
: 1 SKS
b) Mahârah al-Kalâm
: 1 SKS
c) Mahârah al-Qirâ’ah aah : 2 SKS
d) Mahârah al-Kitâbah
: 2 SKS
Dengan bobot SKS yang sedemikian, maka tujuan umum yang ingin
di capai adalah:8
1. Membekali mahasiswa kemampuan berkomunikasi dengan bahasa
Arab secara lisan dan tulis.
7
8
M Abdul Hamid, dkk, Pedoman …….. 20.
Ibid, 21.
65
Oktavia - Pembelajaran Menulis Bahasa Arab PKPBA UIN Malang
2. Membekali mahasiswa kemampuan membaca, memahami dan
menerjemahkan buku-buku atau kitab berbahasa Arab untuk studi
Islam.
Pendekatan yang di gunakan adalah integrative system (nadzâriyat alwâhidah), yaitu suatu pendekatan yang melihat bahasa sebagai satu
kesatuan yang utuh dan saling melengkapi, tidak terpisah-pisah.
Pendekatan ini memberikan perhatian terhadap keempat kterampilan
berbahasa, secara seimbang. Adapun metode yang digunakan adalah
metode eklektik (intiqâiyah) dengan tetap memperhatikan pendekatan
komunikatif.
Model pembelajaran yang dipraktikkan dalam perkuliahan bahasa
Arab program khusus ini adalah suatu pembelajaran bahasa Arab yang
menyenangkan, menggembirakan dan membisakan. Hal ini dilaksanakan
agar mahasiswa selalu termotivasi dalam upaya mempelajari bahasa Arab.
Model ini direalisasikan dengan pelaksanaan studi yang fleksibel yaitu
dengan menggunakan ruang sebagai tempat studi dan pada kondisi
tertentu melaksanakan studi atau pembelajaran yang bervariasi di
lapangan bebas seperti di taman, lapangan olah raga, tepi kolam dan
tempat-tempat lain yang memungkinkan.
Adapun tujuan dan teknik pengajaran untuk Mahârah al-Kitâbah
khususnya adalah:9
1. Tujuan:
a) Membiasakan menulis dari kanan
b) Melatih menulis dan mengekspresikan pikiran secara tertulis
2. Teknik:
a) Kitâbah al-Khatt
b) Imlâ’ bi al-Manqûl
c) Imlâ’ bi al-Mandzûr
d) Imlâ’ Ikhtibarîy
e) Insyâ’ Muwajjah dan Insyâ’ Hurr
Materi akan diselesaikan selama Dua semester (satu tahun) yang
dibagi menjadi empat tahapan, yaitu:10
1. Tahapan pertama:
Seluruh kitab al-‘Arâbiyah Baina Yadaika jilid I. Yaitu judul-judul di
dalamnya adalah:
9
Ibid, 24
Ibid, 25-26
10
Tafaqquh- Volume 3, Nomor 2, Desemer 2015
66
)5( ،‫) احلًاة احلًٌٔث‬4( ،َ‫) الصك‬3( ،‫) األرسة‬2( ،‫) اتلرًث واتلػارف‬1(
)11( ،‫) اىتصٔق‬9( ،‫) اىػٍو‬8( ،‫) ادلراشث‬7( ،‫) الطالة‬6( ،‫اىطػام والرشاب‬
‫) احلج‬14( ،‫) الصفر‬13( ،‫) اىٓٔايات‬12( ،َ‫) اجلاس واألٌاك‬11( ،ٔ‫اجل‬
.‫) اىػطيث‬16( ،‫) الطرث‬15( ،‫واىػٍرة‬
2. Tahapan kedua
Seluruh kitab al-‘Arâbiyah Baina Yadaika jilid II. Yaitu judul-judul di
dalamnya adalah:
‫) احلًاة‬4( ،‫) احلًاة الزوحًث‬3( ،‫) اىرتويد غَ اجلفس‬2( ،‫) اىػِايث ةالطرث‬1(
،‫) اجلٔااز‬8( ،‫) اليغث اىػربًث‬7( ،ٍَٓ‫) اى‬6( ،ً‫) اىػيً واتلػي‬5( ،‫يف اىٍديِث‬
)13( ،‫) الشتاب‬12( ،‫) اإلشالم‬11( ،‫) اجلظافث‬11( ،‫) اىػالً كريث ضغرية‬9(
.‫) اىطاكث‬16( ،‫) اتلئث‬15( ،ٌَ‫) األ‬14( ،‫اىػالً اإلشالًل‬
3. Tahapan ketiga
Seluruh kitab al-‘Arâbiyah Baina Yadaika jilid III dari unit (wahdah) I
sampai IX. Adapun judul-judulnya adalah:
‫) الصِث‬4( ،ً‫) أكيًاحِا يف اىػال‬3( ،‫) ئم يف ذًاة ُاشئ‬2( ،‫) اىٍػخزة اخلادلة‬1(
‫) طاب ٌُٔكً طاب‬7( ،‫) ْخرة اىػلٔل‬6( ،‫) األطفال واىلراءة‬5( ,،‫اجلتٔيث‬
.‫) اىٍصاواة احللث‬9( ،‫) ُٔادر وطرف‬8( ،ً‫ئٌك‬
Materi tambahan, seperti tafsir, fiqh, hadits dan tauhid.
4. Tahapan keempat
kitab al-‘Arâbiyah Baina Yadaika jilid III dari unit (wahdah) X sampai
XVI dan diberikan materi tambahan. Adapun judul-judulnya adalah:
)13( ,،‫) اخلالفات الزوحًث‬12( ،‫) األٌثال العربية‬11( ،‫) الرفق ةاحلًٔان‬11(
،‫) وضًث أب‬15( ،‫) اىٍاء أضو احلًاة ورسْا‬14( ،‫اىػالكث ةني اٌةاء واألةِاء‬
.‫) ٌَ ئًٌات وحلد‬16(
Materi-materi tambahan lain.
Selain yang tersebut diatas, ada pembelajaran tarjamah kosa kata
(mufradât) Al-Qur’an dan kajian kitab-kitab klasik (kutub al-turâth) yang
diadakan di Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly yaitu meliputi materi
67
Oktavia - Pembelajaran Menulis Bahasa Arab PKPBA UIN Malang
kebahasaan dan keislaman yang diadakan 4 hari dalam seminggu mulai
pukul 05.00 WIB sampai dengan 06.00 WIB. Materi kajian adalah yang
bersumber dari kitab-kitab tafsir, hadits, akhlak, aqidah, fiqih dan lain
sebagainya yang terfokus pada permasalahan kontekstual dan
mutaakhkhir.11
Proses balajar mengajar di PKPBA dilaksanakan setiap hari senin
sampai jum’at, dimulai pukul 14.00 sampai dengan 20.00 WIB dengan
perincian sebagai berikut:
 Jam ke I
: 14.00 s/d 15.40 WIB
 Jam ke II : 16.00 s/d 17.40 WIB
 Jam ke III : 18.30 s/d 20.00 WIB
Evaluasi belajar mengajar perkuliahan bahasa Arab di PKPBA ini
dilaksanakan dalam bentuk tes tulis dan lisan. Tes yang dilaksanakan di
PKPBA antara lain:12
1. Placement Test
Yaitu ujian yang dilaksanakan sebelum para mahasiswa memasuki
program pembelajaran yang juga bertujuan untuk mengelompokkan
kelas berdasarkan nilai.
2. Tes tahapan
Yaitu tes yang dilaksanakan untuk mengukur hasil pembelajaran
bahasa Arab pada tiap tahap pembelajaran yang berupa tes tulis dan
lisan dengan materi al-Mahârat al-Lughawiyyah al-Arba’ (al-kalâm, alqirâ’ah, al-istimâ’, dan al-kitâbah). Hal ini bertujuan untuk mengukur
keberhasilan pembelajaran bahasa Arab pada tiap tahap secara aktif
dan pasif.
3. Tes terpadu
Yaitu tes yang dilaksanakan pada akhir tahapan II dan IV dengan
materi soal yang sama untuk semua kelas dalam bentuk tes tulis.
Materi ujian terpadu I diambil dari kitab al-‘Arâbiyah Baina Yadaika
jilid I dan bagian awal jilid II. Sedangkan materi ujian terpadu tahap II
diambil dari kitab al-‘Arâbiyah Baina Yadaika bagian akhir jilid II dan
III. Tes ini berguna untuk mengukur ketuntasan materi pokok tanpa
membedakan kelompok kelas.
Nilai akhir diambil dari hasil ujian tahapan dan ujian terpadu, tugas,
keaktifan, kedisiplinan, etika dan kegiatan keagamaan tiap mahasiswa
dalam kelas atau ma’had.
Ketentuan nilai bahasa Arab adalah:
11
12
Ibid, 26
Ibid, 27-29
Tafaqquh- Volume 3, Nomor 2, Desemer 2015
68
80-100 =A
= Baik sekali
65-79 = B = Baik
50-64 = C = Cukup
40-49 = D = Kurang
0-39
= E = Kurang sekali
Bagi mahasiswa yang telah lulus dalam Program Khusus Perkuliahan
Bahasa Arab selama satu tahun (dua semester) diberi sertifikat kelulusan,
sertifikat ini dapat digunakan sebagai bukti keikutsertaannya dalam
pembelajaran bahasa Arab selama satu tahun.
Problematika Pembelajaran Menulis Bahasa Arab Di PKPBA
Universitas Islam Negeri Malang
Sistematika penulisan Arab telah banyak mendapatkan pembahasan,
diantaranya ada yang menyetujuai akan sistematika tersebut dan adapula
yang mengharuskan adanya perbaikan. Dan permasalahan dalam menulis
Arab banyak ditemukan, diantaranya: syakl (pemberian harakat), kaidah
imlâ’ atau penulisan, perbedaan bentuk huruf dalam kata, I’jâm
(pengucapan huruf), penyambungan huruf dan pemisahannya, I’râb,
perbedaan huruf mushaf dan huruf biasa.13
Adapun hal-hal yang menyebabkan materi mengarang menjadi kurang
baik adalah:14
1. Tidak sesuai antara kecenderungan siswa dengan materi yang
diberikan
2. Kurangnya motivasi untuk menulis
3. Peran tradisional dari guru, yang terlalu banyak bicara saja, sehingga
siswa bosan dan tidak adanya inovasi dalam menulis, sehingga materi
ini berubah menjadi mencontoh dan bukan mengarang
4. Pemilihan waktu yang kurang tepat untuk menulis (pelajaran ini
diletakkan pada jam akhir)
5. Materi mengarang tidak berhubungan langsung dengan materi bahasa
Arab yang lain, membuat materi ini sedikit terdiskriminasi
6. Sedikitnya tulisan dan merasa cukup dengan baris yang sedikit dalam
sebuah judul.
‫ اىطتػث‬،)‫م‬1993 ،‫ ادلار اىٍرصيث اليتِاًُث‬:‫ (اىلاْرة‬،‫ حػيًً اليغث اىػربًث ةني اجلظريث واتلطتًق‬،ّ‫ذصَ شراح‬
13
316 ،‫اثلاًُث‬
:‫ (اىٍٍيهث اىػربًث الصػٔديث‬،‫ اىٍٓارات اليغٔيث ٌدخو إىل خطااص اليغث اىػربًث وفُِٔٓا‬،‫ حمٍد ضاىد الشِطى‬14
224-222 ،‫ اىطتػث الراةػث‬،)‫م‬1996 ،‫دار األُدلس لينرش واتلٔزيع‬
69
Oktavia - Pembelajaran Menulis Bahasa Arab PKPBA UIN Malang
Sedangkan problematika yang ada untuk pembelajaran imlâ’ yaitu: (1)
lemahnya pendengaran, penglihatan dan jari siswa. (2) pelafalan kata yang
kurang jelas dari pengajar. (3) kurangnya kemampuan siswa untuk
membedakan huruf yang makhraj-nya berdakatan.15
Belajar merupakan proses aktivitas seseorang yang didalamnya tidak
terlepas dari kesulitan atau problem, sehingga hal tersebut bisa
menghambat proses. Setelah berjalan beberapa tahun dengan
menggunakan berbagai pendekatan, metode dan model pembelajaran
yang variatif ternyata Program Khusus Perkuliahan Bahasa Arab
(PKPBA) UIN Malang mengalami beberapa problematika yang
khususnya dalam pembelajaran keterampilan menulis, yang mana di
pengaruhi oleh dua faktor yaitu dan Non-linguistik. Problematika ini
didapat dari wawancara dengan direktur PKPBA dan beberapa staf
pengajarnya, dan inilah problematika tersebut:
1. Faktor linguistik
a. Kurangnya penguasaan kosa kata bahasa (mufradât) untuk kelas
tingkat bawah
b. Untuk kelas tingkat atas kurangnya pemilihan dan penggunaan
kosa kata (mufradât) yang tepat dan sesuai dengan teks dan konteks
c. Mahasiswa kurang memahami kedudukan kalimat bahasa Arab
atau tata bahasa (al-Qawâ’id)
d. Minimnya daya imajinasi mahasiswa untuk mengarang
2. Faktor Non-linguistik
a. Para mahasiswa kebanyakan tamatan dari SLTA/SMA yang tidak
mempunyai latar belakang pendidikan bahasa Arab.
b. Minimnya keinginan dari mahasiswa untuk menguasai
keterampilan menulis bahasa Arab dikarenakan bukan dari jurusan
bahasa Arab.
c. Mahasiswa lebih menyukai keterampilan yang lain, misalnya:
keterampilan membaca.
124 ،)‫م‬2113 .‫ مهختث اتلٔبث‬:‫ (الرياض‬،‫ طرااق حػيًً اليغث اىػربًث‬،‫ حمٍد ةَ إةراًًْ اخلطًب‬15
Tafaqquh- Volume 3, Nomor 2, Desemer 2015
70
Solusi Problematika Pembelajaran Menulis Bahasa Arab Di
PKPBA Universitas Islam Negeri Malang
Sesuai dengan problematika yang tengah dihadapi oleh Program
Khusus Perkuliahan Bahasa Arab (PKPBA) UIN Malang maka solusi
yang dapat diasumsikan adalah sebagai berikut:16
1. Faktor linguistik
a. Hukuman dengan menghafal kosa kata bahasa (mufradât)
b. Adanya buku terjamah sebagai panduan untuk pemilihan dan
panggunaan kosa kata (mufradât) yang tepat dan sesuai dengan teks
dan konteks
c. Memberikan pengajaran yang lebih komplek dalam kedudukan
kalimat (al-Qawâ’id)
d. Membiasakan mahasiswa untuk terus berlatih mengarang dengan
tugas mengarang dua kali dalam seminggu
2. Faktor Non-linguistik
a. Adanya pembagian kelas sesuai dengan kemampuan berbahasa
Arab, sehingga komponen dalam tiap kelas rata-rata sama
b. Menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menarik serta
memasukkan nilai-nilai pentingnya bahasa Arab untuk kita sebagai
umat Islam
c. Memilih tempat yang kondusif untuk pembelajaran keterampilan
menulis serta pemberian hadiah sebagai stimulus.
Wawancara dengan Miftahul Huda (direktur PKPBA) dan para staf pengajar PKPBA,
kamis 1 Oktober 2015 pukul: 13.30-16.00
16
71
Oktavia - Pembelajaran Menulis Bahasa Arab PKPBA UIN Malang
Kesimpulan
Sesuai dengan pembahasan pada penulisan ini maka Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menginginkan bahwa seluruh
mahasiswanya mempunyai kemampuan berbahasa Arab yang dijadikan
dasar untuk melakukan kajian keislaman. Berangkat dari hal inilah maka
gagasan pendirian Program khusus Perkuliahan Bahasa Arab (PKPBA)
dikembangkan. Pembelajaran Bahasa Arab di PKPBA mencakup seluruh
keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan
menulis. Sebagai panduan pengajarannya digunakan buku al-‘Arâbiyah
Baina Yadaika dari jilid I sampai jilid III.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal khususnya pada
keterampilan menulis maka digunakan metode eklektik yang mana
pengajar bebas menggunakan metode yang sesuai dengan situasi dan
kondisi. Tapi pada kenyataanya walaupun telah dipilihkan materi ajar dan
metode yang dianggap sesuai, program ini masih menemui beberapa
problematika baik dari segi linguistik maupun non-linguistik. Tapi pasti
tiap-tiap masalah ada jalan keluar atau solusi yang sesuai sehingga bisa
diterapkan untuk mengatasi problematika ini.
Tafaqquh- Volume 3, Nomor 2, Desemer 2015
72
‫‪Daftar Pustaka‬‬
‫‪Effendi, Ahmad Fuad. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang:‬‬
‫‪Misykat, 2009.‬‬
‫‪M Abdul Hamid, dkk. Pedoman Program Khusus Perkuliahan Bahasa Arab.‬‬
‫‪Malang: UIN-Malang Press, 2005.‬‬
‫‪M Abdul Hamid, dkk. Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN-Malang‬‬
‫‪Press, 2008.‬‬
‫ذصَ شراحّ‪ .‬حػيًً اليغث اىػربًث ةني اجلظريث واتلطتًق‪ .‬اىطتػث اثلاًُث‪ .‬اىلاْرة‪ :‬ادلار اىٍرصيث‬
‫اليتِاًُث‪1993 .‬م‪.‬‬
‫حمٍد ةَ إةراًًْ اخلطًب‪ .‬طرااق حػيًً اليغث اىػربًث‪ .‬الرياض‪ :‬مهختث اتلٔبث‪2113 .‬م‪.‬‬
‫حمٍد ضاىد الشِطى‪ .‬اىٍٓارات اليغٔيث ٌدخو إىل خطااص اليغث اىػربًث وفُِٔٓا‪ .‬اىطتػث‬
‫الراةػث‪ .‬اىٍٍيهث اىػربًث الصػٔديث‪ :‬دار األُدلس لينرش واتلٔزيع‪1996 .‬م‪.‬‬
‫حمٍد ىلع اخلٔيل‪ .‬أشاحلب حدريس اليغث اىػربًث‪ .‬الرياض‪ :‬اىٍٍيهث اىػربًث الصػٔديث‪ 1982 ,‬م‪.‬‬
‫‪Oktavia - Pembelajaran Menulis Bahasa Arab PKPBA UIN Malang‬‬
‫‪73‬‬
Download