Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 2, April 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENERAPAN MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP INTERAKSI MANUSIA DENGAN ALAM Mahmudah SMP Negeri 1 Wonokerto, Kabupaten Pekalongan Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui seberapa besar model pembelajaran STAD dapat meningkatkan kemampuan belajar sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 dengan jumlah 23 siswa. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan prosedur perencanaan, melaksanakan tindakan, observasi, refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: metode tes, observasi aktivitas, angket atau kuesioner, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian yaitu model pembelajaran STAD dapat meningkatkan kemampuan memahami Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam. ©2016 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Kata Kunci: Hasil belajar; Interaksi manusia dengan alam; Model STAD PENDAHULUAN Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Interaksi merupakan merupakan suatu bentuk hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dan kelompok, serta kelompok dengan kelompok. Interaksi manusia bukan hanya dengan individu dan kelompok saja, melainkan mencakup interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi. Dalam interaksi tersebut, terjadi berbagai macam permasalahan yang disebut dengan dinamika interaksi. Dinamika ini, mendorong terbentuknya suatu perubahan kepada hal yang baik atau pun hal yang sebaliknya. Lingkungan alam adalah lingkungan yang terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Lingkungan alam mencakup semua benda hidup dan tak hidup yang terjadi secara alamiah di bumi. Lingkungan alam terdiri atas komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan yang bukan makhluk hidup. Lingkungan biotik adalah segala benda hidup yang ada di lingkungan. Dalam lingkungan alam terjadi interaksi antara lingkungan abiotik dengan lingkungan biotik atau sebaliknya. Bahkan, antar komponen lingkungan biotik dan antar komponen lingkungan abiotik juga terjadi saling keterkaitan. Contoh i nteraksi antara komponen abiotik dengan biotik adalah tanah, suhu dan curah hujan yang memengaruhi jenis tanaman yang tumbuh suatu daerah. Lingkungan biotik juga dapat memengaruhi lingkungan abiotik. Contohnya daerah yang banyak tumbuhannya akan membuat suhu udara menjadi lebih sejuk. Daerah yang masih banyak 70 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1. No. 2 (2016) tumbuhannya juga dapat menyimpan air tanah lebih banyak karena tanah di bawahnya dapat menyerap air lebih banyak. Interaksi antara manusia dan alam dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu interaksi yang menyesuaikan diri dengan alam dan interaksi yang mendominasi alam. Peserta didik di kelas VII-1 pada sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam masih banyak memperoleh nilai kurang dari KKM yang sudah ditetapkan yakni 75, yaitu sebanyak 78,26 % dari jumlah peserta didik, Nilai ini juga belum mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan sekolah, yakni minimal 75% dari peserta didik perkelas menguasai daya serap terhadap pelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar sub tema Inter aksi Manusia dengan Lingkungan Alam pada peserta didik kelas VII-1 masih kurang. Aktivitas belajar peserta didik masih rendah, hal ini ditunjukkan dari jumlah peserta didik dalam satu kelas, peserta didik yang aktif bertanya tidak lebih dari 10% ketika pembelajaran berlangsung. Salah satu solusi untuk mengatasi kondisi di atas adalah menerapkan suatu model pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Dengan adanya penerapan model pembelajaran tersebut diharapkan dapat merangsang motivasi aktif peserta didik sehingga dapat mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Pada penelitian ini menggunakan model pembelajaran pendekatan STAD. Model pembelajaran pendekatan STAD dapat diterapkan pada sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam sebab sub tema ini tidak hanya menekankan pada penguasaan konsep saja, tetapi juga keterampilan dalam memecahkan masalah. Selain itu sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam diajarkan pada kelas VII-1, saat itu peserta didik masih beradaptasi dengan temantemannya. Diharapkan dengan pembelajaran pendekatan STAD selain dapat meningkatkan hasil belajar, dan juga dapat meningkatkan keterampilan sosial peserta didik. STAD (Student Teams Achievment Division) dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkins. Model kooperatif pendekatan STAD merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Slavin (dalam Trianto, 2007) menyatakan bahwa guru yang menggunakan STAD mengacu pada belajar kelompok peserta didik, menyajikan informasi akademik baru kepada peserta didik setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Peserta didik dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau melakukan diskusi. Secara individual peserta didik diberi kuis. Kuis itu diskor dan setiap individu diberi skor perkembangan. Slavin mengungkapkan ada lima komponen utama STAD (Slavin, 2008) yaitu presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual dan rekognisi tim. Dalam STAD, presentasi kelas berbeda dengan pengakaran konvensional biasa. Presentasi kelas harus berfokus pada unit STAD agar peserta didik menyadari bahwa mereka harus memberikan perhatian yang penuh sehingga dapat membantu mereka dalam mengerjakan kuis. Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang akan dikaji adalah: (1) Apakah melalui penerapan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan kemampuan belajar sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam pada peserta didik? (2) Apakah melalui penerapan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam pada peserta didik? Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk: (1) Mengetahui seberapa besar model pembelajaran STAD dapat meningkatkan kemampuan belajar sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam? (2) Mengetahui seberapa besar model pembelajaran STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam? PENERAPAN MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP INTERAKSI MANUSIA DENGAN ALAM Mahmudah 71 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus (Arikunto, 2006). Penelitian dilaksanakan di SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan karena letaknya yang strategis dan peneliti merupakan guru pengajar di SD tersebut. Adapun alasan pemilihan tempat dikarenakan bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa di sekolah yang merupakan SD Inti Siwalan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 berjumlah 23 siswa terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: metode tes, observasi aktivitas, angket atau kuesioner, dan dokumentasi. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan. HASIL DAN PEMB AHASAN Sebelum siklus I dilaksanakan, peneliti melakukan pengukuran kemampuan peserta didik kelas VII-1 dengan mengerjakasn soal pre-test. Tes evaluasi pengukuran ini dimaksudkan sebagai tes awal sebelum menerapkan model pembelajaran STAD. Hasil tes pada kondisi awal menunjukkan masih banyak peserta didik yang belum memiliki kemampuan hasil belajar mata pelajaran IPS sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam. Siklus I 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan siklus I adalah Siklus pertama diawali dengan kegiatan perencanaan, peneliti meyiapkan segala sesuatu yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan perencanaan ditandai dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang merupakan pedoman dalam melakukan langkah-langkah pembelajaran. Membuat alat evaluasi siklus I berupa soal tes, menyiapkan lembar observasi, dan menyiapkan lembar kerja peserta didik (LKS). 2. Pelaksanaan Langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran siklus I dengan model STAD, yaitu: a. Tahap awal Guru melakukan motivasi dan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan manfaat apa yang akan diperoleh peserta didik setelah mempelajari sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam. Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan dipakai yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD. b. Tahap inti Pada kegiatan inti, guru menyajikan materi pelajaran dengan bantuan gambar peta, peserta didik mengamati yang disajikan oleh guru. Guru memberi pertanyaan kepada peserta didik secara individu untuk mengetahui nilai awal kemampuan peserta didik. Guru membagi kelompok diskusi 4 anak perkelompok, dan peserta didik mendiskusikan materi dan mengerjakan LKS yang telah disiapkan. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi sesuai dengan diskusi kelompok yang telah dilaksanakan. 72 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1. No. 2 (2016) c. Tahap akhir Pada akhir kegiatan guru beserta peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran. Guru memberikan tes siklus I untuk mengetahui hasil pembelajaran IPS sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a. 3. Observasi Observasi dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Observasi yang dilakukan yaitu observasi kepada peserta didik dan observasi kepada guru. Hasil pengamatan rata-rata aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran siklus I sebesar 57,53 termasuk dalam kategori cukup. Hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I rata-rata yang diperoleh sebesar 63,89% dengan kriteria pembelajaran cukup. 4. Refleksi Guru melaksanakan refleksi setekah pelaksanaan pembelajaran siklus I selesai untuk mengidentifikasi kekurangan maupun kelebihan yang terjadi pada saat pelaksanaan pembelajaran siklus I. Hasil tes kemampuan memahami sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam belum memenuhi target yang diharapkan. Adapun upaya yang dilakukan dari hasil refleksi I yaitu: a. Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi terlebih dahulu, sehingga pada saat diskusi peserta didik lebih memahami materi sehingga peserta didik hanya menanyakan materi yang kurang dipahami kepada guru. b. Guru menerangkan kembali sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam dengan mengunakan LCD, sehingga diharapkan peserta didik lebih tertarik untuk mendengarkan penjelasan dari guru, c. Guru memberikan motivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu “Ibu Pertiwi” bersama-sama, agar peserta didik lebih bersemangat dan tumbuh rasa kebangsaan dalam diri peserta didik. Siklus II 1. Perencanaan Kegiatan perencanaan pada siklus II, disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi terlebih dahulu, sehingga pada saat diskusi peserta didik lebih memahami materi sehingga peserta didik hanya menanyakan materi yang kurang dipahami kepada guru, b) Guru menerangkan kembali sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam dengan mengunakan LCD, sehingga diharapkan peserta didik lebih tertarik untuk mendengarkan penjelasan dari guru, c) Guru memberikan motivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu “Ibu Pertiwi” bersama-sama, agar peserta didik lebih bersemangat dan tumbuh rasa kebangsaan dalam diri peserta didik. 2. Pelaksanaan a. Tahap awal Guru melakukan motivasi dan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan dan menyanikan lagu ibu pertiwi secara bersama-sama. Guru mengawali pembelajaran dengan melakukan untuk mengarahkan peserta didik memasuki KD yang akan dipelajari. b. Tahap inti Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan bantuan LCD berupa gambar dan video. Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok dan memberikan peserta didik tugas kelompok mendiskusikan materi. Guru mengecek kagiatan kelompok dan menjawab pertanyaan peserta didik yang kesulitan memahami materi. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergantian dan saling tanya jawab. c. Tahap akhir Pada akhir kegiatan guru beserta peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran. Guru memberikan reward dan punishment kepada kelompok yang nilainya bagus dan peserta didik yang PENERAPAN MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP INTERAKSI MANUSIA DENGAN ALAM Mahmudah 73 mengganggu peserta didik lain. Guru memberikan tes siklus II untuk mengetahui hasil pembelajaran IPS sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a. 3. Observasi Observasi dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Observasi yang dilakukan yaitu observasi kepada peserta didik dan observasi kepada guru. Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran siklus II memperoleh rata-rata 84,36 dengan kriteria baik. Hasil pengamatan aktivitas guru memperoleh rata-rata 84,72 dengan kriteria baik. 4. Refleksi Peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran, dilihat dari keaktivan peserta didik dalam bertanya dan menjawab pertanyaan dalam kegiatan diskusi dan presentasi. Kemampuan peserta didik dalam pemahaman pembelajaran IPS sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam juga meningkat, dilihat dari hasil tes evaluasi yang dilaksanakan pada akhir siklus II sudah memenuhi indikator ketercapaian. Hasil Kemampuan peserta didik dalam pemahaman pembelajaran IPS sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam pada pre test, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil kemampuan memahami interaksi manusia dengan lingkungan alam Siklus Nilai Rata-Rata Persentase Ketuntasan Pre test Siklus I Siklus II 62,17 69,13 83,91 21,74% 65,22% 86,96% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1. 83,91 90 80 70 69,13 62,17 86,96 65,22 60 50 40 21,74 30 20 10 0 Pre test Siklus I Nilai Rata-Rata Siklus II Persentase Ketuntasan Gambar 1. Grafik kemampuan memahami interaksi manusia dengan lingkungan alam SIMPULAN Penerapan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan kemampuan memahami Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam pada peserta didik. Inovasi yang dilakukan pada siklus II yaitu a) 74 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1. No. 2 (2016) Guru mengarahkan peserta didik untuk mempelajari materi terlebih dahulu, sehi ngga pada saat diskusi peserta didik lebih memahami materi sehingga peserta didik hanya menanyakan materi yang kurang dipahami kepada guru, b) Guru menerangkan kembali sub tema Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam dengan mengunakan LCD, sehingga diharapkan peserta didik lebih tertarik untuk mendengarkan penjelasan dari guru, c) Guru memberikan motivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu “Ibu Pertiwi” bersama-sama, agar peserta didik lebih bersemangat dan tumbuh rasa kebangsaan dalam diri peserta didik. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih, peneliti tujukan kepada tim pembimbing Penelitian Tindakan Kelas, Bapak Dr. Eko Supraptono, M.Pd, serta Kepala Sekolah, Kolaborator, Guru, serta siswa kelas VII -1 SMP N 1 Wonokerto atas kerjasamanya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Ibrahim, Muslimin, dkk.2000. Pembelajaran kooperatif. UNESA: Surabaya Lundgren, Linda. 1994. Cooperative Lerning in the Science Classroom. Glencoe. New York. Mapiare, Andi.1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional Saptono, Sigit. 2003. Strategi belajar mengajar biologi. Semarang: UNNES Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusa Media. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka. Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru sains mengembengkan komptensi laboratorium. Semarang: Univesitas Negeri Semarang Press. PENERAPAN MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP INTERAKSI MANUSIA DENGAN ALAM Mahmudah 75