Universitas Gadjah Mada 1 BAB 7 ORGAN ENDOKRIN

advertisement
BAB 7
ORGAN ENDOKRIN DI LEHER DAN KEPALA
PENDAHULUAN
DESKRIPSI SINGKAT :
Bab ini membicarakan tentang organ endokrin yang terdapat di leher dan kepala yaitu
glandula pituitaria, corpus pineale, glandula thyroid dan glandula parathyiroid. Masingmasing organ endokrin dibicarakan mengenai letak, bentuk, sel-sel yang terkandung di
dalamnya, hormon yang dihasilkan dan fungsinya, bangunan penting yang berhubungan
dengannya, inervasi dan vaskularisasi, serta sedikit masalah klinis yang berhubungan.
MANFAAT DAN RELEVANSINYA :
Mahasiswa mulai diperkenalkan organ eridokrin terutama yang berada di leher dan kepala.
Kuliah tentang endokrin akan dilanjutkan Iebih mendetail pada mata kuliah terutama faal
pada semester berikutnya.
TIK :
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan secara rind tentang organ
endokrin di daerah leher dan kepala, bangunan-bangunan disekitarnya, fungsi dan
embriologinya.
Universitas Gadjah Mada
1
ORGAN ENDOKRIN DI LEHER DAN KEPALA
OIeh: drg.Anne Handrini Dewi, Mkes
Ada 4:
- Glandula Pituitaria I Hypophysis cerebri
- Corpus Pineale
- Glandula Thyroidea
- Glandula Parathyroidea
GLANDULA PITUITARIA
(Hypophysis cerebri)
Hypo = di bawah physis = pertumbuhan
Letak :
Pada fossa pituitaria os sphenoidale merupakan plica duramater yang menutupi sellae
turcicae berhubungan dengan basis otak melalui infundibulum.
Bentuk:
Corpus kec, ovoid, ukuran lox 13 X 6 mm
Diameter anteroposterior dan transversal 1 cm, berat ± % gr, terdiri atas 2 lobus :
a. Lobus anterior (Adenohypophysis)
- pars distalis
- pars tuberalis
- pars intermedia
Sifatnya epiteloid
Embriologis berasal dan kantong Rathke yang merupakan invaginasi pada epitel pharynx.
Terdiri atas banyak sel sekretorik penghasil hormone :
- Sel somatotropik (30-40%)
Growth hormon
- Sel kortikotropik (20%)
Adenocorticotropik hormon
- Sel tirotropik (3-5%)
Tiroid stimulating hormon
- Sel gonadotropik (3-5%)
Luteinizing hormon dan Folikel stimulating hormon
- Sel laktotropik (3-5%)
Prolactin hormone
b. Lobus posterior (Neurohypophysis)
Terdiri atas jaringan neural, terutama berisi sel neuroglia yang disebut pituicytus.
Embriologis berasal dan penonjolan hypothalamus sehingga banyak terdapat sel-sel glia.
Lobus posterior terbentuk sebagai pertumbuhan ke bawah dan dasar proenchephalon di
Universitas Gadjah Mada
2
dalam regio ventriculus III dan menjadi chorda sel yang lebih ramping serta padat pada
regio infundibulum yang menghubungkan pituitania dengan tuber cinerum pada dasar
ventriculus Ill Badan-badan sel yang mensekresi hormon lobus hypophysis posterior
terdapat dalam neuron-neuron besar yang terletak di nukleus supra opticus dan
paraventriculus hyphothalamus. Selanjutnya hormon-hormon tersebut diangkut ke
kelenjar hypophysis posterior yaitu di dalam axoplasma serat-serat saraf neuron yang
berjalan dan hypothalamus ke kelenjar hypophysis posterior.
Fungsi:
Menghasilkan beberapa hormon yang mengatur kelenjar endokrin yang lain.
Kerjanya berdasarkan umpan balik dan diatur oleh hypothalamus.
Lobus anterior diatur oleh hypothalamus releasing factor dan inhibitory factor yang
dihasilkan oleh hypothalamus melalui pemuluh darah porta.
Lobus posterior diatur oleh sel-sel syaraf dari hypothalamus.
Hormon-hormon kelenjar hypophysis :
Lobus anterior :
-
Growth hormon (GH)
Meningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh dengan cara mempengaruhi pembentukan
protein, pembelahan sel dan diferensiasi sel.
-
Adenocorticotropic hormon (ACTH)
Mengatur
sekresi
beberapa
hormon
adrenokortikal
yang
selanjutnya
akan
mempengaruhi metabolisme glukose, protein dan lemak.
-
Thyreotropin stimulating hormon (TSH)
Mengatur kecepatan sekresi tiroksin dan triiodotironin oleh kelenjar thyroid dan
selanjutnya akan mengatur kecepatan sebagian besar reaksi kimia di seluruh tubuh.
-
Prolactin hormon
Meningkatkan pertumbuhan kelenjar payudara dan produksi air susu
-
Gonadotropic stimulating hormon
Merupakan hormon perangsang folikel dan hormon lutein mengatur pertumbuhan
gonade.
Lobus posterior :
-
Vassopresin (hormon antidiuretik)
Mengatur kecepatan ekskresi air ke dalam urin dan dengan cara ini akan membantu
mengatur konsentrasi air dalam cairan tubuh
Universitas Gadjah Mada
3
-
Hormon oksitosin
Membantu menyalurkan air susu kelenjar payudara ke putting susu selama
penghisapan.
Membantu proses kontraksi uterus pada saat kelahiran bayi.
Bangunan-bangunan yang mempunyai hubungan penting dengan glandula
pituitaria :
-
Chiasma opticum
di atas gland ula pada bagian depan diaphragma sellae
-
A.carotis interna
di lateral sinus venosus cavernosus
-
Sinus sphenoidales
di bawah glandula
-
Fissura orbitalis superior
di anterolateral glandula
Suplai darah :
Hypophysis mendapat suplai darah dan 2 kelompok pembuluh darah yang berasal dari
a.carotis interna yaitu :

arteri hypophysialis superior kiri dan kanan mensuplai eminensia mediana dan
tangkai neural.

Arteri hypophisialis inferior kiri dan kanan mesuplai neurohypophysis dan sebagian
kecil ke tangkai neural.
Kelompok arteria hypophysialis superior membentuk suatu plexus kapilaer primer dan
kapiler yang berpori-pori yang memberikan perdarahan kepada tangkai dan eminensia
mediana. Kapiler-kapiler dan plexus primer kemudian menyatu membentuk vena yang
berkembang menjadi 1 plexus sekunder.
Inervasi :
Persyarafan lobus anterior berasal dan plexus carotis yang berjalan bersama-sama.
Universitas Gadjah Mada
4
CORPUS PINEALE
(Epifisis cerebri)
Letak :
Pada ujung posterior ventriculus ke Ill, di atas atap diencephalon melalui lnfundibulum yang
berlubang karena pemanjangan cavitas ventriculus III.
Bentuk :
Pada orang dewasa berbentuk kerucut, gepeng, menonjol ke belakang dan region
ventriculus Ill, berukuran panjang ± 5-8 mm dan 3-5 mm pada bagian yang paling lebar.
Beratnya ± 120 mg.
Mengandung 2 jenis sel :
-
Sel pinealosit sitoplasma basofilik dengan inti besar tidak teratur, lobulus dan anak inti
jelas
-
Sel astrosit inti panjang, terpulas Iebih gelap terdapat di antara korda pinealosit dan
daerah perivaskuler
Corpus pineale tertutup pia mater yang membentuk capsula halus bagi organ-organ dan
terbagi menjadi lobulus-lobulus yang sulit dibedakan.
Fungsi :
Kelenjar ini berperan penting dalam pengaturan fungsi seksual dan reproduksi.
Mekanisme kerjanya :
Kelenjar ini diatur oleh jumlah cahaya atau pola waktu yang dilihat oleh mata setiap hari
Kelenjar ini menskresi melatonin dan beberapa bahan serupa yang kesemuanya masuk baik
melalui cairan ventriculus III ke kelenjar hypophysis anterior untuk menurunkan sekresi
gonadotropin.
Suplai darah:
Kelenjar pineal mendapat banyak suplal darah dan arteri pineal yang merupakan cabang
dan artenia choroidal kanan dan kiri sebelah postero medialis.
Inervasi:
Serat saraf kehilangan selubung myelinnya saat menembus kelenjar pineal. Akson tanpa
mielin berakhir diantara pinealosit dan beberapa membentuk sinapsis. Tampak banyak
vesikel kecil yang mengandung norepinefrin di diam ujung syaraf. Juga terdapat serotonin di
dalam pinealosit dan ujung saraf simpatis.
Universitas Gadjah Mada
5
TRACHEA
Drg. Wisnubronto, Pk.Ms
Trachea, ialah lanjutan larynx ke kaudal, turun ke depan pada cartilago cricoidea dan
larynx. Berjalan melewati apertura thoracis ke thorax, dibawahnya. Dindingnya dan dalam
keluar terdiri atas tunica mucosa, tela submucosa, tunica cartilaglnea, tunica muscularis dan
tunica adventitia.
Tunica mucosa, mempunyai epithelium yang bersifat columnar bercilia dan sel-sel piala.
TeIa submucosa, mengandung glandula mucosa yang berbentuk tubuloalveolar.
Tunica cartilaginea, dibentuk oleh cartilago trachealis terdapat pada dinding lateral dan
ventral sehingga berbentuk tapal kuda disebut paries cartilaginous. Jumlahnya 8-20 biji dan
bersifat cartilago hyaline. Cartilagines tracheales dihubungkan satu dengan lainnya oleh
serabut-serabut kenyal. Adanya cartilagines tracheales. Rongga di dalam trachea tetap
terbuka.
Tunica muscularis. terdapat pada dinding dorsal disebut paries membranaceus. Arah
serabut otot dapat :
-
transversal, terbentang antara kedua ujung cartilageo trachealis
-
miring, terbentang antara ujung-ujung cartilagines trachealis.
-
Longitudinal
Tunlica adventila, terdiri atas jaringan pengikat.
Bila editus larynges atau rima glottididis tertutup oleh suatu membrane (misalnya
pada dipthteri) atau pada edema plicae vocals, orang tidak dapat bernapas. Supaya dapat
bernafas perlu dinding ventral trachea dibuka. Tindakan ini disebut tracheotomia.
GLANDULA THYRO IDEA
Glandula thyroidea, merupakan glandula endoknin atau glandula tanpa ductus yang
terbesar, berbentuk ‘H’ terdiri atas lobus dexter dan lobus sinister dikedua sisi pars
cervicales trachea, terdiri dan beberapa vesikel kecil yang dikelilingi epiteium cuboideum dan
terisi sekresi koloidal. Terletak pada anteroinferior leher, tepat di bawah hyoideum dan terdiri
dari lobus lateral yang besar. Biasanya berhubungan satu sama lain melalui garis median
setinggi bagian atas trachea (annulus kedua sampai ke empat) melalui massa kecil jaringan
glandula yang disebut isthmus. Isthmus yang menghubungkan kedua lobi dan lobus
pyramidalis, melewati permukaan depan trachea, setinggi cartilagines tracheales kedua atau
ketiga yang tidak selalu ada. Katup atas glandula di batasi di superior oleh origo m.
sternothyroideus
pada linea oblique cartilage thyroidea.
Dari isthmus biasanya terlihat
tonjolan lobus pyramidalis yang kecil ke atas dan kadang – kadang berhubungan dengan os
Universitas Gadjah Mada
6
hyoieum melalui sepotong kecil otot (m. levator glandulae thyroieae). Tiap lobus lateralis
mempunyai tinggi vertical 2 inci, meluas dari titik tengah cartilago thyroidea ke annulus
trachea kelima atau keenam. Tiap lobus dapat dianggap mempunyai permukaan anterior,
lateral, posterior dan medial.
Permukaan anterolateral tertutup cutis, jaringan subcutaneous, lapisan fascia
cervicalis
profunda
dan
pretrachea,
m.
sternohyoideus,
sternothyroideus
dan
sternocleidomastoideus.
Gambar 1. Glandula thyroidea dan otot – otot yang berhubungan dengannya
Catatan klinis : selama tiroidektomi, otot sering harus dipotong untuk membuka glandula.
Otot umumnya dipotong cukup tinggi pada leher, untuk mempertahankan suplai saratnya.
Permukaan posterior berhubungan dengan a. ceroti camunis (dalam selubung
caroticus) dan truncus n. sympaticus (dipisahkan dan glandula dalam selubungnya melalui
lapisan prevertebralis dan fascia profunda)
Permukaan medial berhubungan dan atas ke bawah dengan cartilago thyroidea,
bagian lateral membrane cricothyroidea, m. cricothyroideus dan dinding samping trachea.
Universitas Gadjah Mada
7
Tepi posteromedial dan glandula pada sisi kiri biasanya kiri biasanya berkontak dengan
oesophagus, terletak lebih ke kiri dan garis median pada regio leher. Pada kedua sisi tepi
glandula ini berhubungan erat dengan n. leryngeus rexurens dan a. thyroidea inferior.
Glandula thyroidea dikelilingi oleh capsula jaringan fibrosa yang halus yang disebut
capsula sejati, membawa septa ke glandula dan dilewati oleh pembuluh darah besar. Diluar
capsula, glandula dikeliingi oleh lapisan yang berasal, dan fascia profunda dan leher (bagian
dari fascia prevertebralis), yang disebut capsula palsu (bedah). Diantara kedua kapsula ini
terdapat plexus arteri dan lymphatica dan kadang-kadang juga terdapat glandula
parathyroidea. Selubung ini membantu menahan glandula pada posisinya, karena lapisan
bagian dalamnya melekat kuat pada cartilago cricoidea di bawahnya dan pada trachea.
Glandula ini merupakan glandula endokrin, yang membuat dan mensekresi thiroksyn,
suatu hormon yang mengontrol kecepatan metabolisme basal. Glandula thyroidea terbentuk
sebagai pertumbuhan ke bawah dan tubulus garis median dasar pharynx, dan ductus
thyroglossus akan bergabung dengan derivat endodermal kantung pharyngea keempat.
Bagian terbesar ductus ini umumnya akan menghilang, tetapi ujung atasnya akan tetap ada
sebagai sebagai foramen caecum dorm lingua. Bagian bawah ductus seringkali membentuk
lobus pyramidalis dari jaringan thyroidea di atas isthmus dan benang-benang Jaringan
fibromuskular membentuk levator glandula.
Catatan kilnis: Disepanjang ductus thyrogfossus dapat terbentuk pulau-pulau jaringan
thyroidea pada garis median. Pulau-pulau jaringan thyroidea pada garis median. Pulau pulau ini disebut sebagai glandula thyroidea accesoria dan dapat dijumpai pada dasar
lingua, thyroidea lingualis atau garis median leher. Kadang-kadang glandula ini membentuk
saccus yang berisi cairan yang disebut kista thyroglossus.
Glandula berkembang sebagai pertumbuhan ke bawah epitelium oropharynx yang
bergeser ke permukaan depan leher sebagai tali sel epitelium. Kemudian berkembang pada
permukaan depan trachea sebagai glandula thyroidea. Tali sel epithelial disebut ductus
thyroglossus dan hitang segera setetah glandula ini makin berkembang.
Pada orang dewasa, ujung proksimal ductus thyroglossus tetap ada berupa foramen
caecum lingua. Bagian distal ductus tetap ada berupa lobus pyramidalis, yang puncaknya
mengarah ke atas pada garis tengah dan isthmus ke os. Hyoideum.
Kadang – kadang, sekelompok sel – sel epithelium tetap ada sepanjang rute primitive
ductus thyroglossus dan menimbulkan kista leher. Kelenjar ini dibungkus oleh capsula
interna. Diluarnya terdapat capsula externa yang melekat pada arcus cartilaginis cricoideus.
Glandula thyroidea difiksasi ke larynx dan trachea oleh :
-
ligamentum glandutae thyroidea medium yang datang dan cartilage cricoidea dan
melingkungi isthmus.
Universitas Gadjah Mada
8
-
ligamentum glandulae thyroidea laterale yang datang dan bagian lateral cartilago
cricoidea dan cartilagines tracheales dan menyebar ke dalam capsula externa.
Tiap lobus dibagi oleh janingan pengikat dalam lobuli dan tiap lobuli terdiri atas
gelembung-gelembung yang disebut folikel. Dinding folikel terdiri atas sel-sel kuboid. Di
datam folikel terdapat koloid. Diantara folikel terdapat serabut-serabut retikulin, pembuluhpembuluh kapiler, pembuluh-pembutuh lympha dan serabut-serabut saraf. Serabut-serabut
saraf berakhir di pembuluh darah dan sel-sel folikel. Sel-sel folikel dapat dibedakan dua
macam :
Sel-sel prinsipal di perulasan kelihatan lebih muda.
Sel-sel koloid, di perutasan kelihatan lebih tua dengan nuclei pyknotis.
Mungkin sel-sel koloid ini ialah sel-sel yang sudah mall atau sedang mengalami proses
kematian. Koloid yang berada di dalam folikel mengandung hormon dalam bentuk
thyreoglobulin. Hormon yang aktif masuk ke dalam darah ialah thyroxin, mengatur kecepatan
metabolisme basal. Gila sekresi thyroxin berkurang dapat terjadi cretinisme yang ditandai
dengan keterbelakangan mental dan fisik. Bila berlebihan (hipertiroidisme) akan terjadi
penyakit Grave. Ditandal dengan bertambahnya aktivitas metabolisme dan menonjolnya bola
mata karena meningkatnya jumlah jaringan lemak pada bagian posterior obita.
Tanda kilnis ini bersama dengan pembesaran glandula (goiter) menyebabkan penyakit
yang disebut juga sebagai eksoptalmik goiter. Aktivitas glandula thyroidea dikontrol oleh
hormon tiroid (TSH) dan adenohypophysis. Pembesaran glandula, atau goiter, akan
menekan trachea atau n. laryngeus reccurens. Stridor (suara respirasi yang tinggia), dispnea
(sulit bernafas), dan disfagia (sulit menelan) dapat terjadi. Tiroidekiomi untuk tumor atau
hipertiroidisme dapat dilakukan setelah mempentimbangkan anatomi regio ini dengan
seksama. N. laryngeus reccurens, a.thyroidea inferior, n.laryngeus eksterna dan a. thyroidea
superior, semuanya perlu diideintifikasi dengan cermat. Glandula parathyroidea juga dapat
mengalami kerusakan, terutama karena posisinya yang bervariasi. Variasi ini dapat
ditentukan berdasarkan riwayat embriologinya. Glandula parathyroidea inferior berkembang
bersama thymus dan turun melalui leher semasa awal perkembangan. Oleh karena itu ada
kemungkinan terdapat sepasang glandula inferior pada cartilago thyroidea atau di bawah
glandula thyroidea, dan bahkan pada bagian atas thorax. Pengangkatan keempat glandula
parathyroidea yang tidak disengaja dapat menimbulkan keadaan konvulsi yang disebut
tetani.
Pembengkakan glandula thyroidea dapat disebabkan oleh pembentukan tumor atau
aktivitas glandula yang berlebihan. Bila besar, seperti pada eksoptalmik goiter, glandula
yang membengkak dapat menekan struktur penting dalam jaringan lunak leher termasuk a.
carotis interna dan v. jugularis. Namun, umumnya pembengkakan akan menimbulkan
Universitas Gadjah Mada
9
tonjolan pada garis median di bagian bawah leher, tepat di atas sternum dan ujung medial
clavicula, karena daerah ini kurang tahan terhadap pembesaran subkutaneus.
a.
a. thyroidea superior, suatu cabang a. carotis externa.
b.
a. thyroidea inferior, suatu cabang truncus thyrocervicalis
Drainase vena melalui :
a. v. thyroidea superior ke v. jugularis interna
b. vv. Thyroideae ke v. jugularis interna
c. v. thyroidea inferioe ke vv. Brachiocephalicae
Suplai saraf ke glandula berasal dari cabang glandular ketiga ganglion cervicale
truncussympaaticus.
Gambar 2. Glandula thyroidea dan suplai darahnya
Arteri – arteri glandula merupakan cabang terminal dari a. thyroidea superior, a.
thyroidea inferior dan a. thyroidea ima (cabang a. carotis communis sinistra, aa.
Brachicephalicae atau arcus aorta). Vena berdrainase ke v. jugularis interna (v. thyroidea
superior dan media) dan ke vv. Brachicephalicae, terutama vv. Brachicephalicae sinistra (v.
thyroidea inferior). Serabut sympathicus dari ketiga ganglia cervical berjalan menuju glandula
di sepanjang a. thyroidea superior dan inferior.
Glandula mendapat perdarahan dari a. thyroidea inferior dan superior. Hubungan
glandula-arteri ini berperan penting pada prosedur pembedahan. A. thyroidea superior
Universitas Gadjah Mada
10
berhubungan dengan vena 2,5 cm terakhir di atas glandula, namun a.thyroidee inferior
berhubungan erat dengan ganglion cervicale media dan n. laryngeus recurrens yang terletak
di dekat aspek posterior glandula. Karena suplai arterinya perlu diidentifikasi dan dipotong
selama operasi glandula, terdapat nisiko rusaknya n. laryngeus recurrens yang akan
mempengaruhi suara. Vena yang mendrainase glandula thyroidea tidak mempunyai valva
sehingga prosedur pembedahan sering dapat menimbulkan perdarahan. Di sini kita perlu
mengetahui juga posisi isthmus glandula yang terletak di depan trachea, di atas annulus
kedua dan ketiga, sedikit di bavah tepi bawah cartilago cricoidea, tidak hanya untuk
mencegah agar isthmus tidak terpotong selama trakeostomi saat mendapatkan jalan nafas
pada keadaan darurat, tetapi juga untuk mencegah perdarahan hebat yang akan terjadi bila
isthmus glandula mengalami kerusakan.
Trakeostomi yang rendah, di bawah glandula thyroidea, merupakan cara alternatif
tetapi pada cara inipun ada beberapa struktur penting yang dapat menjadi rusak misalnya
saja v. thyroidea inferior, a. thyrodea ima, vv. Brachicephalicae sinistra, arcus venosus
jugularis secus pleura dan thymus. A. thyroidea ima adalah pembuluh tunggal yang naik di
depan trachea untuk memperdarahi isthmus glendula thyroidee. Arteri ini dapat
menimbulkan perdarahan yang hebat selama pembedahan.
GLANDULA PARATYROIDEA
Glandula parathyroidea, ada dua pasang teletak di cranial dan kaudal masing-masing
satu pasang, pada tiap sisi leher berdiameter kecil (5 cm). Terletak di dorsal lobi glandulae
thyrecidea di antara capsule externa dan interna.
Letak glandula parathyroidea superior paling sering berhubungan dengan tepi
posteromedial bagian tengah lobus lateralis glandula thyroidea. Letak glandula perathyroidea
inferior biasanya lebih bervariasi, dapat berhubungan dengan kutub bawah glandula
thyroidea atau terletak sedikit lebih ke bavah dan terpisah dan jaringan thyroidea melalui
interval yang bervariasi.
Set-set tidak tersusun secara teratur. Di antara set-set terdapat serabut-serabut
retikulin, kapiler-kapiler dan serabut-serabut saraf yang selain mengikuti kapiler-kapiler,
tetapi ada juga yang berakhir di set-set kelenjar. Batas-batas sel kelihatan nyata.
Ada dua macam set ialah :
-
Set-set principal, kelihatan lebih jernih dengan sitoplasma mengandung banyak
mengandung glycogen dan tetesan-tetesan lemak.
-
Set-set acidophil, lebih besar dengan granulae acidophil di dalam sitoplasma, nucleus
lebih kecil. Nucleus dan sitoplasma kelihatan lebih tua.
Universitas Gadjah Mada
11
Suplai darah dan glandula parathyroidea berasal dari cabang ascendens dan
descendens a. thyroidea inferior (dan mungkin juga a. thyroidea superior). Glandula ini
berasal dan endodermat kantung keempat dan ketiga dan dinding lateral pharynx,
kantung keempat membentuk glandula parathyroidea superior sedang kantung ketiga
membentuk glendula perethyroidee inferior.
Catatan klinis : selama pembedahan pengangkatan glandula thyroidea (tiroidektomi),
pengangkatan harus dilakukan dengan hati-hati dengan tujuan sekurang-kurangnya satu
glandula parathyroidea dapat dipertahankan, karena glandula ini berperan penting dalam
metabolisme mineral. Glandula parathyrokiea membuat parathormon yang berfungsi
mengatur resorpsi tulang, ekskresi fosfat pada ren dan resorpsi Ca pada usus. Hormon
parathyroid yang berlebihan akan menaikkan kadar kalsium datam darah yaitu dengan
menarik kalsium dan tulang dan gigi-geligi. Keadaan ini dapat menimbulkan osteoporosis,
pernbentukan kista tulang dan penumpukan kalsium pada ginjal. Kadar parathormon yang
rendah menimbu Ikan pengaruh berlawanan sedangkan pengangkatan glandula parathyroid
biasanya akan diikuti dengan menurunriya kadar kalsium darah dan timbulnya kejang otot
atau tetani.
Universitas Gadjah Mada
12
TES FORMATIF :
1. Sebutkan dimana letak, bentuk, pembagian glandula pituitaria beserta sel-sel yang
terdapat di dalamnya!
2. Ceritakanlah tentang bangunan – bangunan yang berhubungan penting dengan glandula
pituitaria, arteri yang memvaskularisasi dan nervus yang menginervasinya!
3. Sebutkan bentuk, letak, dan fungsi dan sel – sel yang terdapat pada corpus pineale serta
berasal darimana arteri yang memvaskularisasinya!
4. Ceritakan tentang letak, bentuk, suplai darah dan sel-sel yang terdapat pada glandula
thyroidea!
5. Ceritakan tentang letak, bentuk, sel-sel yang terdapat di dalam glandula parathyroidea
beserta embriologinya!
6. Sebutkanlah fungsi hormone thyroid dan bagaimana jika hormon tersebut berlebihan atau
malah kekurangan!
PENILAIAN DAN UMPAN BALIK
Apabila anda dapat menjawab semua soal di atas maka anda dapat melanjutkan ke
bab selanjutnya. Apabila anda hanya dapat menjawab 4 soal dari 6 soal yang ada, maka
anda dapat mengulangi membaca bab ini.
TINDAK LANJUT :
Apabila anda masih kurang jelas, maka anda dapat membaca buku pedoman yang
tercantum pada daftar pustaka.
Universitas Gadjah Mada
13
Download