STUDI DURABILITAS CAMPURAN ASPAL PANAS AC – WC DENGAN PENGGUNAAN FILLER ABU VULKANIK GUNUNG SINABUNG TUGAS AKHIR Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Oleh FACHROZI RAFDHAN NIM : 1105131006 PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2015 PENGARUH PENGGUNAAN FILLER ABU VULKANIK GUNUNG SINABUNG TERHADAP DURABILITAS CAMPURAN ASPAL PANAS AC-WC Oleh FACHROZI RADHAN NIM: 1105131006 Abstract Asphalt concrete layer construction casing layer hard road that has structural value. One of the asphalt concrete layer kind asphalt concrete - wearing course (AC-WC) as top-ranking layer in hard road bent. Composers principal materials aggregate and asphalt, belong kind filler in its use. In this watchfulness is kind filler that is used vulcanic ash. The Durability of asphalt concrete mixture have effect to the performance and road serviceability. High durability will indicate the road that it is more durability and have more resistance from water and weather effect. The objective of this research is to know the performance of asphalt concrete about durability with Marshall immersion modified. Marshall immersion modified that conducted is 30-40 minute, 6, 12, 24 and 72 hours. To See the durability of asphalt concrete mixture is used retained strength index (IKS) , stability deformation index (IPS), the First Durability Index (IDP) and the second durability index (IDK). This research is asphalt laboratory Politeknik Negeri Medan. From this research indicated that the durability of asphalt concrete mixture still in specification of Bina Marga namely that the value of IKS is over 75%. High durability occurred with 6 until 12 hour. The retained strength index (IKS) decrease with the increasing of saturated duration. The first Stability index, (IDP) would lost of strengthening except 6 hour saturated. In generally. The second durability index on variates of saturating in generally would lost of strengthening, except on 6 hour saturate d increase the strength about 22,69% or increase 5 142,93kg. Key word : Asphalt concrete, Vulcanic Ash, Durability, Marshall immersion Abstrak i Lapis Aspal Beton adalah lapisan penutup konstruksi perkerasan jalan yang mempunyai nilai struktural. Salah satu jenis lapis aspal beton tersebut adalah Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC ) sebagai lapisan yang paling atas dalam perkerasan lentur. Material utama penyusun adalah agregat dan aspal, termasuk jenis filler dalam penggunaannya. Dalam penelitian ini jenis filler yang digunakan adalah abu vulkanik. Durabilitas campuran beton aspal mempunyai pengaruh terhadap kinerja dan umur layanan suatu jalan. Durabilitas yang tinggi memberikan indikasi bahwa jalan tersebut lebih awet dan mempunyai ketahanan dari pengaruh cuaca dan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui kinerja durabilitas campuran aspal beton dengan melakukan modifikasi rendaman Marshall. Modifikasi rendaman Marshall yang dilakukan adalah 30-40 menit, 6, 12, 24 jam dan 72 jam.. Untuk melihat kinerja durabilitas campuran aspal beton digunakan indikator Indeks Kekuatan Sisa (IKS), Indeks Penurunan Stabilitas, yaitu Indeks Durabilitas Pertama (IDP) dan Indeks Durabilitas Kedua (IDK). Penelitian ini dilakukan di laboratorium aspal Politeknik Negeri Medan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa durabilitas campuran aspal beton masih memenuhi persyaratan Spesifikasi Bina Marga 2010 yaitu nilai IKS lebih besar 75%. Durabilitas tertinggi dicapai dengan lama rendaman 6 sampai 12 jam. Nilai Indeks Kekuatan Sisa (IKS) menurun dengan meningkatnya durasi rendaman. Indeks Durabilitas Pertama (IDP) umumnya mengalami kehilangan kekuatan, kecuali pada rendaman 6 jam mengalami peingkatan kekuatan. Indeks Durabilitas Kedua (IDK) pada berbagai variasi rendaman umumnya mengalami kehilangan kekuatan kecuali pada variasi 6 jam justru terjadi penambahan kekuatan sebesar 22,69% atau naik sekitar 142,93 Kg. Kata kunci: Beton Aspal, Abu Vulkanik, Durabilitas, Marshall Rendaman ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tugas Akhir yang berjudul “STUDI DURABILITAS CAMPURAN ASPAL PANAS AC – WC DENGAN PENGGUNAAN FILLER ABU VULKANIK GUNUNG SINABUNG” ini merupakan satu syarat yang harus dilaksanakan untuk meraih gelar Sarjana Sains Terapan, Pendidikan Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan Diploma IV Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis menghadapi berbagai kendala, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak M. Syahrudin, S.T.,M.T., selaku Direktur Politeknik Negeri Medan. 2. Bapak Ir. Samsudin Silaen, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan. 3. Bapak Amrizal, S.T.,M.T., selaku Kepala Program Studi D-IV TPJJ 4. Ibu Efri Debby EkinolaRitonga, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir. 5. Bapak Drs. Kusmadi, S.T., M.T., Selaku Ketua Penguji / Dosen Penguji I Tugas Akhir. 6. Bapak Fadli, S.T., M.T., Selaku Dosen Penguji II Tugas Akhir. 7. Parman, S.T., M.T., selaku kepala laboratorium Politeknik Negeri Medan. 8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil. 9. Staff dan Teknisi Laboratorium Politeknik Negeri Medan 10. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun materil. 11. Rizkina Chairunnisa yang telah memberikan dukungan secara moral iv 12. Seluruh teman – teman mahasiswa TPJJ dan MK Angkatan 2011 atas kerjasama, dukungan dan semangatnya yang telah diberikan kepada penulis dalam pelaksanaan Tugas Akhir. Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini. Namun, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini kemungkinan belum sempurna. Untuk itu, penulis menerima dengan terbuka segala masukanmasukan, kritik, saran, dan pendapat yang bersifat membangun guna memperbaiki Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini berguna dan bermanfaat bagi siapa saja yang membaca. Medan, Agustus 2015 penulis, Fachrozi Rafdhan NIM: 1105131006 v DAFTAR ISI halaman ABSTRAK ................................................................................................................. i PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR ................................................... iii KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv DAFTAR ISI ............................................................................................................ vi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. viii DAFTAR TABEL .................................................................................................... x DAFTAR RUMUS ................................................................................................. xii BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2 1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 3 1.4 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 3 1.5 Mamfaat Penelitian ........................................................................................ 4 BAB 2. STUDI PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka.......................................................................................... 5 2.2. Dasar Teori .................................................................................................. 6 2.2.1. Aspal ................................................................................................. 6 2.2.2. Fungsi Aspal ..................................................................................... 6 2.2.3. Jenis Aspal ........................................................................................ 7 2.2.4. Lapisan Aspal beton (Laston,AC) ..................................................... 7 2.2.5. AC-WC (Asphalt Concrete – Wearing Course) ................................ 8 2.2.6. Tebal Lapisan dan Toleransi ............................................................. 9 2.2.7. Karateristik Campuran Beraspal Panas ............................................. 9 2.2.8. Agregat ............................................................................................ 15 2.2.9. Filler Abu Vulkanik ........................................................................ 23 2.2.10. Pengujian Marshall ......................................................................... 25 2.2.11. Durabilitas Campuran Aspal Beton ................................................ 29 vi 2.2.12. Studi Pendahulu .............................................................................. 32 BAB 3. METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian........................................................................................ 36 3.2. Waktu Penelitian ......................................................................................... 36 3.3. Jenis data ..................................................................................................... 36 3.4. Peralatan ...................................................................................................... 37 3.5. Bahan .......................................................................................................... 37 3.6. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 38 3.7. Flow Chart (Bagan Alir) Pelaksanaan pekerjaan ........................................ 42 BAB 4. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian ........................................................................................... 42 4.1.1. Hasil Pemeriksaan Bahan ................................................................... 44 4.1.2. Pengujian Marshall untuk nilai KAO (Kadar Aspal Optimum)......... 47 4.1.3. Pengujian Durabilitas Aspal ............................................................... 61 4.1.4. Peritungan IKS (Indeks Kekuatan Sisa) ............................................. 66 4.1.5. Perhitungan IDP (Indeks Durabilitas Pertama) .................................. 68 4.1.6. Perhitungan IDK (Indeks Durabilitas Kedua) .................................... 70 BAB 5. PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................... 72 B. Saran ................................................................................................. 73 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Lapisan perkerasan ................................................................................8 Gambar 4.1.1.1. Agregat yang telah diayak untuk persiapan pembuatan benda uji marshall ......................................................................................................................45 Gambar 4.1.1.2. Aspal cair.........................................................................................46 Gambar 4.1.1.3. Abu vulkanik Gunung Sinabung .....................................................46 Gambar 4.1.2.1. Pengambilan agregat pada bak-bak agregat ....................................47 Gambar 4.1.2.2. Penyaringan agregat ........................................................................47 Gambar 4.1.2.3. Agregat dimasak sebelum dicampur aspal ......................................51 Gambar 4.1.2.4. Agregat yang telah dipanaskan ditimbang ......................................51 Gambar 4.1.2.5. Penambahan aspal pada aregat ........................................................52 Gambar 4.1.2.6. Agregat dan aspal dicampur sambil dipanaskan .............................52 Gambar 4.1.2.7. Mempersiapkan cetakan ..................................................................53 Gambar 4.1.2.8. Memasukkan agregat dalam cetakan (mould) .................................53 Gambar 4.1.2.9. Saat penumbukan benda uji ............................................................54 Gambar 4.1.2.10. Benda uji yang telah siap untuk aspal optimum ............................54 Gambar 4.1.2.11. Pengujian volumetrik ....................................................................54 Gambar 4.1.2.12. Penimbangan benda uji .................................................................55 Gambar 4.1.2.13. Perendaman benda uji ...................................................................55 Gambar 4.1.2.14. Pengujian benda uji marshall ........................................................56 Gambar 4.1.2.15. Benda uji yang telah diuji .............................................................56 viii Gambar 4.1.3.1. Benda uji yang telah selesai dibuat dan pengujian volumetrik untuk pengujian durabilitas ........................................................................................63 Gambar 4.1.3.2. Saat perendaman benda uji untuk pengujian durabilitaas ...............63 Gambar 4.1.3.3. Pengujian marshall untuk durabilitas aspal ....................................64 Gambar 4.1.3.4. Benda uji hasil pengujian dengan alat uji marshall ........................64 Gambar 4.1.4.1. Grafik hubungan nilai IKS dengan lama perenddaman ..................67 ix DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Tebal nominal rancangan campuran aspal dan toleransi ..........................9 Tabel 2.2. Ketentuan sifat campuran laston yang dimodifikasi (AC Mod) ...............12 Tabel 2.3. Spesifikasi persyaratan lapis aspal beton ..................................................12 Tabel 2.4. Toleransi campuran beraspal panas ..........................................................13 Tabel 2.5. Ketentuan viskositas dan temperature aspal untuk pencampuran dan pemadatan ..................................................................................................................13 Tabel 2.6. Ketentuan untuk aspal keras .....................................................................14 Tabel 2.7. Rancangan bahan aspal .............................................................................15 Tabel 2.8. Jenis Agregat berdasarkan kepadatannya .................................................16 Tabel 2.9. Gradasi agregat untuk campuran aspal .....................................................19 Tabel 2.10. Ketentuan agregat kasar ..........................................................................22 Tabel 2.11. Ukuran nominal agregat kasar penampung dingin untuk campuran aspal............................................................................................................................22 Tabel 2.12. Ketentuan agregat halus ..........................................................................23 Tabel 4.1.1.1. Hasil pengujian agregat .......................................................................44 Tabel 4.1.1.2. Hasil pemeriksaan aspal ......................................................................45 Tabel 4.1.2.1. hasil rencana penggabungan agregat dengan penambahan filler ........48 Tabel 4.1.2.2. Perhitungan hasil pencampuran agregat dengan aspal untuk pembuatan benda uji marshall....................................................................................49 Tabel 4.1.2.3. Perhitungan kebutuhan aspal untuk pembuatan benda uji ..................50 Tabel 4.1.2.4. Hasil pengujian marshall dengan kadar aspal yang telah direncanakan ..............................................................................................................57 x Tabel 4.1.2.6. Spesifikasi sifat – sifat marshall dan dibandingkan dengan sifat – sifat marshall yang kita dapatkan ...............................................................................58 Tabel 4.1.3.1. Perhitungan kebutuhan aspal untuk pembuatan benda uji ..................62 Tabel 4.1.3.2. Perhitungan berat benda uji marshall ..................................................62 Tabel 4.1.3.3. Hasil pengujian marshall pada kadar aspal optimum untuk durabilitas ..................................................................................................................65 Tabel 4.1.4.1 Nilai stabilitaas awal pada perhitungan IKS (Indeks Kekuatan Sisa) ..56 Tabel 4.1.4.2. Perhitungan nilai IKS (Indeks Kekuatan Sisa) dengan pengaruh lama masa perendaman ..............................................................................................67 Tabel 4.1.5.1 Perhitungan IDP (Indeks Durabilitas Pertama) ....................................69 Tabel 4.6.1 Perhitungan IDK (Indeks Durabilitas Kedua) .........................................71 xi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan penduduk sangat pesat di Indonesia. Hal itu kemudian berdampak pada mobilitas penduduk dimana saat ini pada umumnya masyarakat menggunakan kendaraan untuk melaksanakan kegiatan dan aktifitasnya masing-masing. Salah satu sarana pendukung transportasi tersebut adalah jalan dan merupakan kebutuhan pokok dalam terlaksananya seluruh kegiatan masyarakat. Dengan alasan tersebut maka diperlukan peningkatan struktur jalan yang menuntun para ahli untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas jalan yang nantinya akan bermanfaat untuk masa depan transportasi di Indonesia. Konstruksi jalan akan mengalami kerusakan setelah mengalami masa penggunaan tertentu. Sehingga bahan yang digunakan harus memenuhi kriteria dan persyaratan kelayakan sesuai dengan kebutuhan konstruksi jalan yang harus dipenuhi. Selain itu beban lalulintas, temperatur permukaan, kondisi cuaca maupun faktor air sangat berperan dalam mempercepat tingkat kerusakan. Dukungan dari lapisan AC-WC (Asphalt Concrete - Wearing Course) terhadap unsur–unsur yang dapat merusak lapisan tersebut juga sangat berpengaruh. Lapis aus AC-WC (Asphalt Concrete - Wearing Course) merupakan lapisan paling atas dari laston yang mengalami kontak langsung dengan kendaraan yang melintas di atasnya. Laston lapis aus mempunyai tekstur yang lebih halus dibandingkan dengan laston lapis antara maupun laston lapis pondasi. Disamping sebagai pendukung beban lalulintas, lapisan ini mempunyai fungsi utama sebagai pelindung konstruksi di bawahnya dari kerusakan akibat pengaruh air dan cuaca, sebagai lapisan aus dan menyediakan permukaan jalan yang rata dan tidak licin. Secara umum bahan yang digunakan untuk pencampuran aspal panas antara lain agregat kasar, agregat halus, bahan pengisi (Filler) dan aspal. Agregat kasar biasanya menggunakan batu pecah yang diambil dari hasil pemecahan batu yang menggunakan mesin dan diayak sesuai dengan spesifikasi tertentu, begitu juga dengan agregat halus yang diambil dari hasil ayakan batu pecah sesuai dengan 1 spesifikasi tertentu serta filler sendiri biasanya adalah abu batu yang diambil dari hasil sampingan proses pemecahan batu namun ada juga yang menggantinya dengan bahan lain. Banyaknya perusahan yang bergerak di bidang konstruksi sangat menginginkan bahan pengisi (filler) yang mudah didapatkan atau menggunakan bahan lokal. Karena dari segi biaya yang dikeluarkan juga akan lebih murah dibandingkan biasanya karena bahan tersebut merupakan bahan lokal dan hasil alam. Bahan ini juga mudah didapatkan, apalagi jika bertempat tinggal di daerah gunung berapi yang masih aktif serta kita dapat menggunakannya dengan jumlah yang cukup banyak. Namun bahan ini tidak selalu ada dikarenakan bahan ini hasil dari proses alam. Pada penelitian ini abu vulkanik yang digunakan adalah abu vulkanik yang didapat dari letusan Gunung Sinabung pada tanggal 03 Januari 2014. Pada penelitian ini penulis juga ingin meneliti nilai durabilitas yang didapatkan dari penggantian bahan pengisi atau filler dengan abu vulkanik Gunung Sinabung. Durabilitas itu sendiri adalah suatu sifat campuran aspal yang berhubungan dengan ketahanan suatu campuran aspal dari hancurnya suatu perkerasan yang telah dibuat dengan campuran tersebut yang diakibatkan pengaruh cuaca, air dan beban lalulintas. Dibahasnya tentang durabilitas dikarenakan adanya indikasi bahwa cuaca yang tidak menentu dan curah hujan yang tinggi mengakibatkan perkerasan aspal menjadi terendam oleh air hujan dan lama kelamaan akan menjadi rapuh. Dengan kata lain penulis ingin meneliti nilai durabiltas yang dihasilkan dari penggantian bahan pengisi (filler) dengan abu vulkanik khususnya pada lapisan AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course). 1.2. Rumusan Masalah Dengan berpedoman pada latar belakang di atas, penulis ingin meninjau segi teknis dan analitis yaitu: 1. Bagaimanakah pengaruh variasi lama perendaman terhadap nilai durabilitas campuran aspal panas AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course) dengan penggunaan sebagian filler abu vulkanik Gunung Sinabung. 2 1.3. Batasan Masalah Mengingat dengan adanya keterbatasan yang penulis bahas, sehingga pembahasan yang lebih rinci pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan di Politeknik Negeri Medan. 2. Agregat dan aspal yang digunakan berasal dari Politeknik Negeri Medan. 3. Adanya penggunaan Filler Abu Vulkanik Gunung Sinabung. 4. Spesifikasi yang digunakan ialah Spesifikasi Bina Marga 2010. 5. Penelitian dimulai dengan pemeriksaan kadar aspal Optimum dengan variasi kadar aspal mulai dari 5% sampai 7% dengan uji marshall 2x75 tumbukan. 6. Penelitian durabilitas aspal memakai kadar aspal optimum yang telah dicari dengan modifikasi variasi lama perendaman dari waktu normal, 6 jam, 12 jam 24 jam dan 72 jam. 7. Tidak membuat pembanding pada penelitian ini, karena hanya meneliti pengaruh penggantian filler dengan abu vulkanik Gunung Sinabung pada durabilitas aspal. 1.4. Maksud dan Tujuan Berdasarkan pada perumusan masalah diatas, maka maksud dan tujuan tugas akhir ini adalah: 1. Eksperimen yang dilakukan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pemahaman serta bermanfaat bagi ilmu pengetahuan terhadap penggunaan fungsi dari material yang tidak dipakai dan merupakan bahan lokal dari hasil letusan Gunung Sinabung yaitu abunya yang dikenal dengan abu vulkanik yang digunakan nantinya sebagai pengganti filler dalam campuran aspal panas, khusunya untuk lapisan AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course) yang akan ditinjau nantinya dalam pengujian marshall (Stability, Void in the mix (VIM), Density, Void in mineral agregat (VMA), Flow, Marshall Quotient 2. Dengan menggunakan kadar aspal optimum yang didapat kita dapat menguji durabilitas dan mengetahui bagaimana proses dan hasil nilai durabilitas dengan memodifikasi lama masa perendaman benda ujianya. 3 1.5. Manfaat Penelitian 1. Mengembangkan pengetahuan khususnya pada lapisan perkerasan yaitu pada pencampuran aspal panas. 2. Menambah alternative penggunaan filler yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan serta merupakan bahan lokal. 3. Untuk mengetahui tingkat durabilitas yang dihasilkan dengan pencampuran abu vulkanik Gunung Sinabung sebagai filler, dan variasi lama perendaman pada pengujian durabilitas. 4