NO….. Perjanjian jual beli limbah pabrik ini dibuat dan ditandatangani pada hari________tanggal___bulan____tahun____ oleh dan antara: (Nama perrusahaan), perseroan yang didirikan berdasarkan hukum Negara republik Indonesia yang berkedudukan di (nama Kota), Jl. (alamat lengkap), dalam hal ini diwakili oleh (nama orang), selaku direktur kapasitasnya tersebut bertindak untuk dan atas nama (nama perusahaan). Untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA (nama perrusahaan), perseroan yang didirikan berdasarkan hukum Negara republik Indonesia yang berkedudukan di (nama Kota), Jl. (alamat lengkap) dalam hal ini diwakili oleh (nama orang) selaku direktur yang dalam kedudukannya tersebut bertindak untuk dan atas nama (nama perrusahaan), selanjutnya disebut PIHAK KEDUA PARA PIHAK menerangkan terlebih dahulu : - Bahwa PIHAK PERTAMA adalah selaku pemilik kayu-kayu sisa, kertas bekas, barang sisa pakai, serta barang lainnya yang telah dibuang dan tak dapat digunakan oleh PIHAK PERTAMA (selanjutnya disebut LIMBAH pabrik). - Bahwa PIHAK KEDUA bermaksud untuk membeli LIMBAH PABRIK dari PIHAK PERTAMA, dan PIHAK PERTAMA telah bersedia untuk menjual LIMBAH PABRIK sebagaimana tersebut di atas sesuai ketentuan yang diatur dalam PERJANJIAN. PASAL 1 RUANG LINGKUP PERJANJIAN 1. PIHAK PERTAMA sepakat untuk menjual LIMBAH kepada PIHAK KEDUA sebagaimana PIHAK KEDUA menyetujui mengikatkan dirinya untuk membeli LIMBAH dari PIHAK PERTAMA sesuai ....ketentuan dalam perjanjian ini 2. Jenis, bentuk, jumlah dan hal-hal lainnya mengenai LIMBAH tersebut diketahui keadaanya .secara nyata oleh PARA PIHAK, dan PIHAK KEDUA telah menyetujui keadaan tersebut sehingga selanjutnya untuk saat ini dan kemudian hari PIHAK KEDUA melepaskan PIHAK PERTAMA..dari segala tuntutan hukum dari pihak manapun sejauh kondisi LIMBAH di beli dari PIHAK PERTAMA..tersebut. 3. PARA PIHAK sepakat bahwa teknis penyerahan, pengambilan dan pengangkutan LIMBAH, maupun pembebanan biaya atasnya serta penetapan harga atas LIMBAH adalah sesuai .dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini. PASAL 2 PENYERAHAN, PENGAMBILAN DAN PENGANKUTAN LIMBAH 1. PARA PIHAK sepakat bahwa penyerahan LIMBAH dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan pada tempat pengambilan LIMBAH yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA. 2. PIHAK KEDUA akan mengambil LIMBAH di tempat pembuangan akhir (TPA) area PIHAK PERTAMA (alamat area), atau ditempat lainnya secara terpisah oleh PIHAK PERTAMA, dan PIHAK KEDUA..menanggung semua biaya yang berkaitan dengan pengambilan, pengangkutan dan .pemindahan LIMBAH. 3. Pengambilan LIMBAH sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini harus dilakukan oleh PIHAK KEDUA minimal satu (1) kali dalam (2) hari atau sesuai dengan tingkat kebutuhan banyak dan sedikitnya limbah di TPA dan diangkut menggunakan truck sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK. 4. Para pekerja PIHAK KEDUA wajib mengetahui peraturan dan ketentuan-ketentuan yang yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA antara lain dan tidak terbatas memakai Kartu Tanda Pengenal (ID Card) selama berada di lingkungan kantor PIHAK PERTAMA, atau wajib lapor setiap maemasuki dan meninggalkan lingkungan kantor PIHAK PERTAMA. 5. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan Petugas keamanan (Satpam) PIHAK PERTAMA mempunyai .hak dan wewenang untuk memeriksa pekerja dan/atau barangbarang yang dibawa pekerja PIHAK KEDUA pada saat masuk dan keluar area PIHAK PERTAMA. Pemeriksaan ini dilakukan .dengan atau tanpa metal detector dan/atau alat pemeriksaan lainnya. 6. PIHAK KEDUA wajib menjaga kebersihan tempat pembuangan LIMBAH, dan lokasi .sekitarnya dan menanggung segala biaya yang timbul berkaitan dengan kewajiban tersebut 7. PARA PIHAK sepakat bahwa setiap penyerahan dan pengambilan LIMBAH dimaksud dalam pasal ini akan dibuat dan ditandatangani oleh masing-masing petugas yang diberi .wewenangan oleh masing-masing PIHAK. 8. Hak kepemilikan dan resiko atas LIMBAH tersebut berpindah kepada PIHAK KEDUA.setelah ditandatanganinya berita acara serah terima LIMBAH sebagimana dimaksud dalam ayat (7) pasal ini. PASAL 3 HARGA DAN PEMBAYARAN 1. PARA PIHAK sepakat bahwa harga jual LIMBAH adalah sebesar Rp. ______,- (terbilang rupiah) untuk setiap kendaraannya. 2. PIHAK KEDUA wajib melakukan pembayaran atas harga LIMBAH tersebut kepada PIHAK PERTAMA.secara tunai atau transfer dan sekaligus selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal PIHAK KEDUA menerima invoice yang dibuat oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan jumlah kendaraan yang mengangkut LIMBAH sebagaimana dimaksud pasal 2 perjanjian ini. PASAL 4 JAMINAN 1. PIHAK PERTAMA tidak memberikan jaminan apapun atas LIMBAH tersebut, dan PIHAK KEDUA.dengan ini akan menanggung resiko yang timbul akibat penggunaan LIMBAH. 2. PIHAK KEDUA dengan ini menjamin kepada PIHAK PERTAMA bahwa sehubungan dengan pemenuhan tanggung jawab sesuai dengan perjanjian ini. PIHAK KEDUA dan pemegang sahamnya, direktur, petugas, pegawai, perwakilan dan agen, tidak pernah dan tidak akan pernah membayar atau memberi (atau menjanjikan atau menawarkan untuk membayar atau memberi, atau menguasai, memudahkan mendukung atau mempengaruhi atau melakukan pembayaran atau memberikan atau membuat suatu janji atau menawarkan atau atau membayar atau memberi) suatu uang, jasa atau jenis yang lainnya yang mempunyai nilai keuntungan, baik langsung maupun melaului perantara, kepada setiap Pejabat Pemerintahan (sebagaimana dijelaskan kemudian), bagi Pejabat Pemerintahan dimaksud atau pihak ketiga lainnya, dalam rangka mempengaruhi Pejabat Pemerintahan tersebut untuk melakukan tindakan atau membuat keputusan, atau membuat suatu kelalaian atu untuk menggunakan pengaruhnya dengan pihak ketiga, dalam setiap hal yang bertujuan untuk mendapatkan atau menjalankan suatu bisnis atau memberikan keuntungan untuk pihak lain. 3. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa, terkecuali PIHAK PERTAMA telah memberikan persetujuan tertulisnya secara khusus tidak ada satu pun dari pemegang saham PIHAK KEDUA, direktur, petugas, karyawan, perwakilan, ataupun agen yang menjadi Pejabat Pemerintahan atau merupakan anggota keluarga, atau kerabat dekat dari pejabat-pejabat pemerintahan tersebut. 4. PIHAK KEDUA bersedia menanggung dan akan selalu menanggung serta bertanggung jawab penuh atas segala resiko yang mungkin timbul sehubungan dengan dilanggarnya ketentuan ayat 2 dan ayat 3 pasal ini; dengan ini PIHAK KEDUA menjamin akan membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan maupun gugatan dari pihak manapun dan dalam bentuk apapun sehubugan dengan tindakan PIHAK KEDUA yang tidak sesuai dengan.ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini. 5. Tanpa mengurangi ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian ini, PIHAK PERTAMA tidak diwajibkan untuk mengambil, atau diminta untuk mengambil langkah berdasarkan perjanjian ini apabila .PIHAK PERTAMA percaya, dengan keputusannya sendiri yang dibuat dengan itikad baik, bahwa mematuhi kewajibannya tersebut. 6. Istilah “Pejabat Pemerintahan” sebagaimana telah dijelaskan dalam pasal ini, dapat diartikan (A) setiap petugas atau agen dari pemerintah baik tingkat nasional, wilayah, ataupun daerah, atau suatu kementrian, departemen, agen, kantor, atau sub divisi lainnya, termasuk tapi tidakterbatas pada organisasi militer, (B) setiap hakim, petugas, atau agen dari pengadilan ....atau badan peradilan lainnya, (C) setiap direktur, petugas, karyawan, perwakilan atau agen ....dari suatu badan pemerintahan, atau badan pengawas, (D) setiap direktur, petugas karyawan atau anggota dari suatu partai politik, dan untuk setiap calon anggotanya, (E) setiap orang yang memimpin kegiatan atau suatu kepentingan publik atau menjalankan fungsi publik lainnya atau, (F) setiap petugas atau agen dari suatu organiasi publik internasional. PASAL 5 JANGKA WAKTU PERJANJIAN berlaku efektif terhitung sejak tanggal ______sampai dengan _____, dan dapat diakhiri sewaktu-waktu oleh PIHAK PERTAMA dengan tanpa diperlukan alasan apapun juga, dengan memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya ________ hari sebelum tanggalpemutusan tersebut efektif. PASAL 6 KEADAAN BENCANA ALAM 1. keadaan kahar yaitu terbatas pada epidemic, bencana alam, banjir, kebakaran yang terjadi bukan karena kesalahan PARA PIHAK, cuaca buruk, perang, blockade, revolusi sabotase dan sebab lain yang diluar kemampan manusia. 2. PIHAK yang terkena keadaan kahar yang mengakibatkan tertundanya kewajiban harus dengan segera kepada PIHAK lainnya secara tertulis disertai bukti-bukti yang cukup. PIHAK terkena harus dengan upaya terbaiknya melakukan penjadwalan kembali terhadap kewajibannya yang tertunda. PASAL 7 KERAHASIAAN 1. PARA PIHAK wajib merahasiakan hal-hal yang berhubungan dengan PERJANJIAN baik selama berlakunya maupun PERJANJIAN berakhir kepada pihak manapun kecuali untuk informasi yang telah dipubliksikan secara umum, dan dipublikasikan atas perintah undang.undang. 2. Jika ternyata dalam LIMBAH terdapat informasirahasia dalam arti seluas-luasnya PIHAK KEDUA wajib menghancurkan segala informasi rahasia yang ada, atau dengan cara lain yang menyebabkan informasitersebut tidak diketahui atau dimengerti pihak lain atau dengan itikad baik mengembalikan kepada PIHAK PERTAMA. PASAL 8 PENYELESAIAN SENGKETA Penyelesaian atas perselisihan, perbedaan perndapat, atau pelanggarandari isi PERJANJIAN akan dilakukan secara damai. Jika penyelesaian damai tersebut tidak tercapai, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan melalui BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA (BANI), dan menunjuk keberlakuan hukum indonesia untuk menyelesaikan masalah yang timbul, putusan (BANI) adalah putusan yang terakhir dan mengikat PARA PIHAK. PASAL 9 LAIN-LAIN 1. PERJANJIAN diatur oleh hukum Negara Republik Indonesia. 2. Para pihak setuju untuk mengesampingkan ketentua pasal 1226 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sepanjang berkaitan dengan izin pengadilan atau penetapan hakim guna memutuskan PERJANJIAN. 3. Segala surat menyurat dan pemberitahuan yang berkaitan dengan perjanjian dialamatkan kepada: Untuk PIHAK PERTAMA (NAMA PERUSAHAAN) (ALAMAT LENGKAP) (No TLP) (NO FAKS) (u.p). Untuk PIHAK KEDUA (NAMA PERUSAHAAN) (ALAMAT LENGKAP) (No TLP) (NO FAKS) (u.p). : PARA PIHAK dapat mengubah atau mengganti data alamat sebagaimana tersebut diatas melalui pemberitahuan tertulis kepada salah satu PIHAK 4. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam PERJANJIAN ini termasuk perubahan atasnya, akan diatur secara terpisah dalam bentuk Addendum yang merupkan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN. PERJANJIAN ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut diatas dalam rangkap dua dan keduanya memiliki kekuatan hukum yang sama. (Tempat), (Tanggal, Bulan, Tahun) Pemberi Kuasa, Materai Rp 6000,- Penerima Kuasa, (___________________) (___________________)