MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009-2029 B AB V R E NC ANA KA WA S A N S TR A TE G I S PR O V IN S I 5.1. Lokasi dan Jenis Kawasan Strategis Provinsi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) memuat penetapan Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang menjadi kewenangannya, sesuai dengan kriteria penetapan. Penetapan KSP Jawa Barat, dilaksanakan dengan memperhatikan Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang terdapat di Provinsi Jawa Barat. Kawasan Strategis Nasional (KSN) di Provinsi Jawa Barat ditetapkan berdasarkan berbagai sudut kepentingan dan kriteria tertentu. Sudut kepentingan yang dimaksud adalah : Pertahanan dan Keamanan Pertumbuhan Ekonomi Sosial dan Budaya Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan/atau Teknologi Tinggi Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup Adapun kriteria tersebut adalah sebagai berikut : a. Kawasan strategis nasional dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan ditetapkan dengan kriteria : 1. diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara berdasarkan geostrategis nasional 2. diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau kawasan industri sistem pertahanan 3. merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas Rencana Kawasan Strategis Provinsi 184 MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029 b. Kawasan strategis nasional dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi ditetapkan dengan kriteria : 1. memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh 2. memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional 3. memiliki potensi ekspor 4. didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi 5. memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi 6. berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan nasional dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional 7. berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional 8. ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal c. Kawasan strategis nasional dari sudut kepentingan sosial dan budaya ditetapkan dengan kriteria : 1. merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya nasional 2. menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup 3. rawan bencana alam nasional 4. sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan d. Kawasan strategis nasional dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi ditetapkan dengan kriteria : 1. diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis nasional, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir 2. memiliki sumber daya alam strategis nasional 3. berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa 4. berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir 5. berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis Rencana Kawasan Strategis Provinsi 185 MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029 e. Kawasan strategis nasional dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup ditetapkan dengan kriteria : 1. merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati 2. merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan 3. memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian negara 4. memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro 5. berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup 6. rawan bencana alam nasional 7. sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan KSN di Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel 5.1. Selain KSN di Provinsi Jawa Barat yang telah ditetapkan tersebut, RTRWP Jawa Barat 2029 mengusulkan KSN Kawasan SKSD Palapa Klapanunggal, mengingat kawasan tersebut bersifat strategis secara nasional. TABEL 5.1 KAWASAN STRATEGIS NASIONAL No. 1. 2. Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi Pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi Kawasan Strategis Nasional Kategori Tahapan Pengembangan 1. Kawasan perkotaan I/A/1 I Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan 2. Kawasan perkotaan Cekungan Bandung 1. Kawasan fasilitas uji terbang roket Pameungpeuk I/A/1 I Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan I/D/1 I Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan I/D/2 I Pengembangan/peningkatan kualitas kawasan I/D/2 I Pengembangan/peningkatan kualitas kawasan Jabodetabekpunjur 2. Kawasan stasiun pengamat dirgantara Pameungpeuk 3. Kawasan stasiun pengamat dirgantara Tanjungsari Tema Penanganan Rencana Kawasan Strategis Provinsi 186 MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029 No. Kepentingan Kawasan Strategis Nasional Kategori Tahapan Pengembangan 4. Kawasan stasiun Telecommand I/D/2 I Pengembangan/peningkatan kualitas kawasan 5. Kawasan stasiun bumi penerima satelit mikro I/D/2 I Pengembangan/peningkatan kualitas kawasan 6. Usulan KSN Kawasan SKSD Palapa Klapanunggal 3. Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup 1. Kawasan Pangandaran – Kalipuncang – Segara Anakan – Nusakambangan (Pacangsanak) Tema Penanganan Pengembangan/peningkatan kualitas kawasan I/B/1 I Rehabilitasi/Revitalisasi Kawasan Sumber : PP No. 26 tahun 2008 tentang RTRWN Kawasan Strategis Provinsi (KSP) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap aspek pertahanan keamanan negara, lingkungan hidup, ekonomi, sosial dan budaya, dan/atau pendayagunaan sumberdaya alam dan teknologi tinggi. Penetapan KSP Jawa Barat dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kepentingan, kriteria, dan arahan penanganan di masing-masing KSP yang ditetapkan, dapat dilihat pada Tabel 5.2. KSP Jawa Barat ditetapkan sebanyak 24 KSP yang memiliki sudut kepentingan pertahanan dan keamanan, sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, sudut kepentingan sosial dan budaya, sudut kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi, serta sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. TABEL 5.2 PENETAPAN DAN ARAHAN PENANGANAN KAWASAN STRATEGIS PROVINSI No 1. Kepentingan Pertahanan dan Keamanan KSP 16. KSP Pulau Nusa ManukTasikmalaya Kriteria Kawasan pulau terluar yang memiliki fungsi pertahanan keamanan Arahan Penanganan Penanganan kegiatan pengamanan dan konservasi pulau 2. Pertumbuhan ekonomi 4. KSP Jonggol Alternatif pusat pelayanan publik tingkat Nasional Pengembangan perkotaan mandiri Peningkatan pelayanan publik tingkat nasional 5. KSP Pangandaran dan sekitarnya Kawasan yang diprioritaskan menjadi kawasan yang dapat mendorong perekonomian dan mengurangi ketimpangan perekonomian Jawa Barat Mengembangkan kegiatan wisata pesisir dan minat khusus Menjaga kelestarian lingkungan pantai Meningkatkan aksesibilitas dan sarana penunjang wisata Rencana Kawasan Strategis Provinsi 187 MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029 No 3. Kepentingan Sosial dan budaya KSP 6. KSP Sukabumi bagian selatan dsk Kriteria Kawasan yang diprioritaskan menjadi kawasan yang dapat mendorong perekonomian dan mengurangi ketimpangan perekonomian Jawa Barat Arahan Penanganan Mengembangkan kawasan agromarine bisnis dan wisata minat khusus Menjaga kelestarian lingkungan pantai Meningkatkan aksesibilitas dan sarana penunjang wisata Berpotensi sebagai kawasan ekonomi untuk persaingan di tingkat regional Perlu sinergitas infrastruktur Perlu sinergitas pembangunan antar daerah Perlu dikendalikan agar tidak merambah kawasan lahan basah 7. KSP Koridor Bekasi-Cikampek Kawasan yang diprioritaskan menjadi kawasan yang dapat mendorong perekonomian Jawa Barat Penurunan kualitas lingkungan 8. KSP koridor PurwakartaPadalarang Kawasan yang diprioritaskan menjadi kawasan yang dapat mendorong perekonomian Jawa Barat Penurunan kualitas lingkungan Mengembangkan kawasan wisata terpadu dan agroindustri Pengembangan Technopark dan perkantoran Mengoptimalkan pemanfaatan Waduk Jatiluhur dan Cirata untuk kegiatan pariwisata & kegiatan khusus sesuai daya dukungnya 9. KSP pertanian berlahan basah dan beririgasi teknis Pantura Jawa Barat Kawasan yang potensial menimbulkan masalah yang bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan ekonomi Kawasan potensial alih fungsi lahan Merupakan daerah lumbung padi nasional Mempertahankan luasan lahan sawah Meningkatkan pendapatan petani dengan program multiaktivitas agribisnis dan perbaikan irigasi Memperkecil resiko banjir dan kekeringan 10. KSP Bandara Internasional Jawa Barat dan Kertajati Aerocity Kawasan yang diprioritaskan menjadi kawasan yang dapat mendorong perekonomian Jawa Barat Mengembangkan bandara & aerocity Mengintegrasikan dengan pengembangan wilayah disekitarnya Kerjasama dengan pihak swasta 11. KSP Koridor BandungCirebon Kawasan yang diprioritaskan menjadi kawasan yang dapat mendorong perekonomian Jawa Barat Mengembangkan kawasan agroindustri Memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan olahan industri yang dikembangkan 15. KSP Perbatasan Jawa BaratJawa Tengah Kawasan yang terletak di perbatasan provinsi dan membutuhkan sinergitas koordinasi penanganan lintas kabupaten/kota, baik yang bersifat fisik lingkungan, kebencanaan dan ekonomi Peningkatan infrastruktur Menyelarasan struktur dan pola ruang, serta arah pengembangan wilayah agar terintegrasi dan saling mendukung dengan kawasan tetangga 18. KSP Kilang Minyak Balongan Kawasan yang diprioritaskan menjadi kawasan yang dapat mendorong perekonomian Jawa Barat Mengembangkan kawasan agroindustri Memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan olahan industri yang dikembangkan 14. KSP Pendidikan Jatinangor Kawasan yang memiliki potensi pengembangan yang bersifat lintas kabupaten/kota Pengembangan kawasan pendidikan tinggi, melalui revitalisasi kawasan, penataan lingkungan sekitar, peningkatan aksesibilitas menuju kawasan dalam mendukung peningkatan Rencana Kawasan Strategis Provinsi 188 MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029 No 4. Kepentingan Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi KSP Kawasan yang memiliki nilai sejarah dan vital untuk dipertahankan sebagai simbol Jawa Barat Pusat pemerintahan provinsi Pelestarian cagar budaya Peningkatan citra kawasan 13. KSP Observatorium Bosscha Kawasan yang memiliki nilai sejarah dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk dipertahankan keberadaannya Kawasan yang memiliki potensi pengembangan panas bumi yang bersifat lintas kabupaten/kota yang memerlukan pengelolaan kawasan secara terpadu dan serasi Kawasan yang memiliki potensi pengembangan panas bumi yang bersifat lintas kabupaten/kota yang memerlukan pengelolaan kawasan secara terpadu dan serasi Kawasan yang memiliki potensi pengembangan panas bumi yang bersifat lintas kabupaten/kota yang memerlukan pengelolaan kawasan secara terpadu dan serasi Kawasan yang memiliki potensi pengembangan panas bumi yang bersifat lintas kabupaten/kota yang memerlukan pengelolaan kawasan secara terpadu dan serasi Kawasan yang memiliki potensi pengembangan panas bumi yang bersifat lintas kabupaten/kota yang memerlukan pengelolaan kawasan secara terpadu dan serasi Kawasan yang potensial menimbulkan masalah yang bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan kebencanaan Kawasan yang potensial menimbulkan masalah yang bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan kebencanaan Kawasan yang potensial menimbulkan masalah yang bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan kebencanaan Melarang adanya kegiatan yang mengganggu berfungsinya observatorium 21. KSP panas bumi KamojangDarajatPapandayan 22. KSP Panas Bumi dan Pertambangan Mineral Gunung Salak-Pongkor 23. KSP Panas Bumi Sangkanhurip 24. KSP Panas Bumi Gunung GedePangrango Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup Arahan Penanganan fungsi kawasan sebagai kawasan pendidikan Pengembangan pembangunan vertikal 17. KSP Pusat Pemerintahan Gedung Sate 20. KSP panas bumi Wayang Windu 5. Kriteria 1. KSP Bandung Utara 2. KSP Hulu Sungai Citarum 3. KSP BogorPuncak-Cianjur Pemanfaatan SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan Sinergitas dengan pengembangan wilayah sekitar Pemanfaatan SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan Sinergitas dengan pengembangan wilayah sekitar Pemanfaatan SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan Sinergitas dengan pengembangan wilayah sekitar Pemanfaatan SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan Sinergitas dengan pengembangan wilayah sekitar Pemanfaatan SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan Sinergitas dengan pengembangan wilayah sekitar Rehabilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi kawasan Pembatasan dan pengendalian pembangunan Rehabilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi kawasan Rehabilitasi dan revitalisasi kawasan Pembatasan dan pengendalian pembangunan Konservasi kawasan sebagai kawasan resapan air dan kawasan perlindungan alam plasma nutfah. Rencana Kawasan Strategis Provinsi 189 MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029 No Kepentingan KSP 12. KSP Garut Selatan dsk 19. KSP Pesisir Pantura Kriteria Kawasan yang potensial menimbulkan masalah yang bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan kebencanaan Kawasan yang membutuhkan sinergitas koordinasi penanganan lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan kebencanaan Kawasan daratan (kecamatan) sepanjang pesisir pantai serta perairan pantai sepanjang 12 mil laut dari pasang tertinggi Arahan Penanganan Mengembangkan Kota Garut Selatan secara terbatas sesuai daya dukung lingkungan Mengembangkan wisata IPTEK Pengendalian pemanfaatan SDA yang melebihi daya dukung lingkungan Rehabilitasi/revitalisasi kawasan hutan mangrove Pengembangan/ peningkatan kegiatan ekonomi pesisir Peningkatan kualitas pemukiman nelayan Rencana Kawasan Strategis Provinsi 190 MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009- 2029 GAMBAR 5.1 PETA KSN DAN KSP Rencana Kawasan Strategis Provinsi 191