Studi kasus interpretasi radiografi gangguan sistem

advertisement
36
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kasus 1
Tabel 2 Rekam medis Whisky
Breed
Gender
Pomeranian jantan
Age
Signalement
Presenting
Complaint
5 tahun Auskultasi jantung lub dub, dan Gejala batuk
masih bagus karena tidak ada
murmur. paru-paru kotor sekali.
9,4 v
Gambar 34
Radiografi pada posisi lateral dengan interpretasi radiografi gambar di atas memiliki nilai
vertebrae heart size (VHS) 9,4 v. Pembesaran jantung terlihat yaitu pembesaran ventrikel
kiri arah jam 04.00-05.00 (garis warna biru muda), pembesaran ruang jantung berupa
ventrikel kanan arah jam 06.00-07.00 (garis warna merah cerah), pembesaran atrium kiri
arah jam 01.00-03.00 (garis warna hijau tua), dan pembesaran aurikel kanan arah jam 07.0008.00 (garis warna ungu). Pada penilaian lapang paru-paru diatas terlihat adanya perubahan
patologis pola vascular berupa dilatasi vena pulmonary pada arah panah berwarna kuning,
pola interstitial berupa peribronchial pattern pada kepala panah berwarna hitam, dan pola
alveolar berupa airbronchogram yang di tunjukkan kepala panah berwarna merah hati.
Interpretasi radiografi pada Gambar 34 menunjukan posisi lateral yang
memberikan penilaian yaitu vertebral heart size (VHS) sebesar 9,4 v yang masih
dikatakan normal, karena nilai normal VHS anjing antara 8,5-10,5 v (Smith
2009). Pembesaran pembuluh darah utama tidak terlihat pada posisi ini dan
pembesaran jantung yang terlihat pada posisi lateral dapat dilihat pada Gambar
34. Pada penilaian lapang paru-paru ditemukan dilatasi pola vaskularisasi berupa
vena pulmonary, pola interstitium berupa peribronchial pattern, dan pola alveolar
berupa airbronchogram. Hasil interpretasi radiografi pada posisi ini yaitu diduga
diagnosa hypertrophic cardiomyopathy dan dilated cardiomyopathy. Menurut
37
Poteet (2008) di dalam Tilley et al (2008) pada kasus hypertrophic
cardiomyopathy dan dilated cardiomyopathy terjadi pembesaran seluruh ruang
jantung, sedangkan ukuran caudal vena cava (CVC) dapat terlihat normal ataupun
membesar. Hypertrophic cardiomyopathy adalah sebuah penyakit utama
myocardial dengan karakteristik morfologi pembesaran jantung tetapi bukan
dilatasi, pembesaran pada umumnya pada ventrikel kiri (Fox 2003). Dilated
cardiomyopathy adalah sebuah penyakit otot jantung dengan karakteristik dilatasi
ruang jantung ventrikel kiri atau kedua ventrikel dan kelemahan fungsi sistolik,
diikuti dengan atau tanpa congestive heart failure (Borton et al 1989; Mestroni et
al 1999); Petric et al 2002; Vollmar et al 2003; Taylor et al 2006).
R
(A)
L
(2/3B)
Gambar 35
Interpretasi radiografi di atas memiliki nilai ukuran besar jantung A=7,4 cm (arah panah dua
arah berwarna hijau), sedangkan ukuran rongga thoraks B=13 cm (arah panah dua arah
berwarna biru). Dalam kondisi normal, nilai besar jantung terhadap rongga thoraks secara
dorsoventral yaitu A lebih kecil 2/3B. Pada kasus ini, nilai total (B) sebesar 13 cm di kali
2/3 atau 2/3B dan di dapat nilai yaitu 7,4<8,67, yang artinya masih dalam batas normal.
Perbandingan luas dinding kiri 3 cm (L) dan luas dinding kanan 2 cm (R) jantung terhadap
dinding thoraks yaitu luas sebelah kiri lebih besar dari kanan (L>R). Arah jam 12.00-01.00
menunjukan adanya pembesaran pada aorta (arah panah berwarna merah tua). Pembesaran
ruang jantung dapat terlihat pembesaran ventrikel kiri arah jam 03.00-06.00 (garis berwarna
biru muda), dan pembesaran ventrikel kanan arah jam 07.00-09.00 (garis merah cerah),
selain itu terlihat adannya perubahan patologis pada daerah paru-paru berupa fissure line
(kepala panah panah berwarna coklat).
Interpretasi radiografi pada Gambar 35 menunjukan posisi dorsoventral yang
memberikan penilaian yaitu nilai besar jantung 7,4 cm (A) lebih kecil dari 8,67
cm (2/3B) atau 7,4<8,67 cm. Ukuran jantung masih dalam batas normal karena
38
sesuai dengan standar penilaian besar jantung secara dorsoventral atau
ventrodorsal yaitu A<2/3B. Perbandingan luas dinding kiri dan luas dinding kanan
jantung terhadap dinding thoraks yaitu 3 cm dan 2 cm atau luas sebelah kiri lebih
besar dari kanan (L>R) yang dapat dilihat pada Gambar 35. Pada posisi ini
pembuluh darah utama yang mengalami dilatasi yaitu aorta, sedangkan pada ruang
jantung terlihat adanya pembesaran pada ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Pada
penilaian lapang paru-paru dapat ditemukan fissure line. Hasil pemeriksaan pada
posisi ini diduga terjadi kasus aortic stenosis. Pengambilan dugaan diagnosa ini
diperkuat juga oleh karakteristik perubahan-perubahan radiografi pada kasus sama
yang telah dilaporkan sebelumnya (Poteet, 2008). Aortic stenosis merupakan
suatu proses
degenerative dari katup akibat pemakaian dan beban yang
berlebihan (Thubrikar et al 1986; Nistal et al 1994; Davies et al 1996; di dalam
Chan 2003), sedangkan menurut Strickland (2008) aortic stenosis merupakan
penyempitan atau pengurangan pada saluran aliran keluar ventrikel kiri pada
bagian subvalvular (cincin fibrous atau otot), valvular, atau supravalvular.
Aortic stenosis merupakan salah satu penyakit kelainan jantung yang
umum terjadi pada anjing (Schober et al 2002; Chan 2003). Aortic stenosis secara
klinis sering terjadi pada hewan breed besar (Ware 2007), sedangkan menurut
Högland et al (2007) aortic stenosis biasa terjadi pada anjing Boxer. Secara
umum kejadian aortic stenosis menimbulkan murmur, tetapi pada data rekam
medis Whisky memberikan informasi tidak ada murmur. Menurut Nakayama et al
(1996) dan French et al (2000) didalam Ware (2007) dijelaskan bahwa pada
beberapa anjing, murmur tidak dapat dideteksi sampai umur 1-2 tahun dan
kerusakan terus berlanjut sampai buruk diluar umur tersebut. Pada data rekam
medis didapatkan umur 5 tahun, yang merupakan kasus aortic stenosis yang sudah
berat (Schober et al 2002). Pada kejadian batuk yang timbul kemungkinan karena
adanya pulmonary edema yaitu sebuah cairan yang masuk kedalam interstitium
dan atau alveoli pada paru-paru (O'Sullivan & O'Grady 2010). Menurut Ware
(2007) batuk disebabkan karena adanya benda asing, akumulasi cairan pada
saluran udara, saluran udara yang kolaps, dan efek dari mediator peradangan.
Pada hasil penjabaran interpretasi radiografi Gambar 34 dan Gambar 35
disimpulkan bahwa hasil diagnosa kasus ini aortic stenosis. Kesimpulan diagnosa
39
ini diperkuat dengan adanya dilatasi aorta. Pada indikasi dugaan diagnosa
hypertrophic cardiomyopathy dan dilated cardiomyopathy merupakan differential
diagnose pada kasus ini. Menurut Poteet (2008) di dalam Tilley et al (2008) pada
hypertrophic cardiomyopathy dan dilated cardiomyopathy secara radiografi tidak
terdapat dilatasi aorta, sedangkan pada kasus ini justru ditemukan dilatasi aorta.
Kasus 2
Tabel 3 Rekam medis Alicia
Breed
Gender
Age
Signalement
Presenting
Complaint
Pomeranian Betina 10 tahun Saat palpasi trakhea profundal Gejala batuk tidak
terjadi batuk. auskultasi jantung berhenti
ada suara tambahan dan ada
hambatan
paru-paru
saat
inspirasi dan ekspirasi. Lapang
paru-paru menyempit terutama
bagian caudal tidak nyaring.
9v
Gambar 36
Interpretasi radiografi di atas memiliki nilai VHS 9 v. Arah jam 02.00 merupakan tanda
adanya dilatasi CVC (Tanda panah warna putih yang berada di antaranya). Pembesaran ruang
jantung ventrikel kiri terlihat pada arah jam 04.00-05.00 (garis warna biru muda), pembesaran
ventrikel kanan arah jam 05.00-07.00 (garis merah), pembesaran atrium kiri arah jam 01.0003.00 (garis warna hijau tua). Pada interpretasi radiografi di atas juga terlihat adanya
perubahan patologis dari penilaian lapang paru-paru berupa dilatasi vena pulmonary pada arah
panah berwarna kuning, peribronchial pattern pada kepala panah berwarna hitam, dan
airbronchogram yang di tunjukkan kepala panah berwarna merah hati.
Penilaian interpretasi radiografi pada Gambar 36 yaitu posisi lateral
memberikan penilaian vertebral heart size (VHS) sebesar 9 v yang masih
dikatakan normal. Pembesaran pembuluh darah utama yang dapat terlihat pada
40
Gambar 36 ini hanya caudal vena cava (CVC) dan pembesaran jantung yang
dapat terlihat yaitu ventrikel kanan, atrium kiri, dan ventrikel kiri. pada penilaian
lapang paru-paru ditemukan dilatasi vena pulmonary, peribronchial pattern, dan
airbronchogram. Berdasarkan keterlibatan perubahan ukuran ruang-ruang jantung
dan pembuluh darah pulmonary di atas, dugaan diagnosa radiografi pada Gambar
36 adalah ventricular septal defect (VSD). Menurut Poteet (2008) di dalam Tilley
et al (2008) pada pandangan radiografi kejadian VSD ditemukan adanya
pembesaran ventrikel kanan, atrium kiri, dan ventrikel kiri. Pembuluh darah utama
pada CVC juga dapat mengalami pembesaran atau terlihat normal (Poteet, 2008).
Ventricular septal defect merupakan perkembangan abnormal jantung akibat
hubungan di antara ventikel kiri dan kanan (Root & Bahr di dalam Thrall 2002).
R
A
2/3 B
L
Gambar 37
Interpretasi radiografi di atas memiliki nilai ukuran besar jantung (arah panah dua arah
berwarna hijau) sebesar 4 cm (A) terhadap rongga thoraks (arah panah dua arah berwarna
biru) sebesar 3,6 cm (2/3B), sehingga nilainya 4>3,6. Perbandingan luas dinding kiri 0,6 cm
(L) dan luas dinding kanan 1,5 cm (R) jantung terhadap dinding thoraks yaitu luas sebelah kiri
lebih besar dari kanan (L<R). pembesaran pada MPA pada arah jam 01.00-02.00 (garis
berwarna orange), dan pembesaran pada CVC arah jam 07.00 (di antara arah panah berwarna
putih). Pembesaran ruang jantung pada interpretasi radiografi di atas dapat terlihat
pembesaran ventrikel kiri arah jam 03.00-06.00 (garis berwarna biru muda) dan pembesaran
aurikel kiri arah jam 03.00 (warna hijau cerah).
Pada interpretasi radiografi Gambar 37 menunjukan posisi dorsoventral
yang memberikan penilaian ukuran besar jantung sebesar 4 cm lebih besar dari
luas 2/3B rongga thoraks sebesar 3,6 cm. Hasil ini menunjukkan jantung dalam
41
keadaan tidak normal. Nilai perbandingan luas dinding kiri dan luas dinding
kanan terhadap rongga thoraks L<R dengan perbandingan nilai yang dapat dilihat
pada Gambar 37. Pembesaran pembuluh darah utama yang dapat terlihat pada
posisi ini yaitu main pulmonary artery (MPA) dan CVC. Pembesaran ruang
jantung yaitu aurikel kiri dan ventrikel kiri juga ditemukan pada kasus ini. Hasil
interpretasi ini menunjukan dugaan diagnosa VSD yang sama dengan hasil
diagnosa pada Gambar 36. Hasil dugaan diagnosa yang diambil ini sesuai dengan
penilaian menurut Ware (2007) dan Poteet (2008) pada pandangan radiografi
yaitu pembesaran pada atrium kiri dan ventrikel kiri, sedangkan pembesaran pada
ventrikel kanan dapat terjadi bila ada peningkatan resistensi vaskularisasi
pulmonary atau hipertensi pulmonary.
Diagnosa pada tampilan radiografi Gambar 36 dan Gambar 37 yaitu VSD.
Diagnosa ini diperkuat juga dengan data rekam medis pada Tabel 3, yaitu adanya
suara tambahan dan hambatan yang diduga sebagai kejadian murmur. Murmur
disebabkan karena adanya sirkulasi yang berlebihan pada paru-paru, atrium kiri,
ventrikel kiri, dan aliran keluar ventrikel kanan sehingga menimbulkan murmur
(Ware 2007; Root & Bahr di dalam Thrall 2002). Murmur bisa juga disebabkan
gangguan pada aliran darah yang begejolak (Ware 2007; O'Sullivan & O'Grady
2010). Batuk yang timbul disebabkan adanya pulmonary edema (Ware 2007;
Tilley et al 2008; O'Sullivan & O'Grady 2010).
Kasus 3
Tabel 4 Rekam medis Fluffy
Breed
Gender
Age
Pomeranian Jantan
3 tahun
Signalement
Presenting Complaint
Ditemukan kejadian blood pressure
270/100 dan heart rate 183
42
9,8 v
Gambar 38
Interpretasi radiografi di atas memiliki nilai VHS 9,8 v. Pada kejadian ini terlihat adanya
pembesaran jantung pada ventrikel kiri arah jam 04.00-05.00 (garis warna biru muda),
pembesaran ventrikel kanan arah jam 05.00-07.00 (garis merah cerah), dan pembesaran
atrium kiri arah jam 01.00-03.00 (garis warna hijau tua). Arah panah berwarna kuning
menunjukan adanya dilatasi vena pulmonary dan kepala arah panah berwarna merah
menunjukan adanya kejadian airbronchogram yang merupakan kejadian dari perubahan
patologis pada daerah paru-paru.
Penilaian hasil interpretasi radiografi pada Gambar 38 yaitu posisi lateral
memberikan penilaian vertebral heart size (VHS) sebesar 9,8 v yang masih
dikatakan normal karena jenis hewan yang sama dengan kasus ke 1 dan 2, serta
sesuai dengan literatur yang didapat. Pembesaran jantung yang dapat terlihat yaitu
ventrikel kanan, atrium kiri, dan ventrikel kiri. Pada penilaian lapang paru-paru
terdapat dilatasi pada vena pulmonary dan ditemukannya pola alveolar berupa
airbronchogram. Pada interpretasi radiografi yang dilakukan, diduga diagnosa
kasus ini yaitu VSD dan mitral insufficiency (MI).
Secara radiografi tampilan pada kasus VSD sama dengan kasus ke 2,
sedikit perbedaannya adalah tidak ada dilatasi CVC. Hasil dugaan diagnosa ini
sesuai dengan kriteria literatur yang didapat (Poteet 2008). Pada kasus ini tidak
ada peribronchial pattern seperti kasus ke 2. Mitral insufficiency disebut juga
dengan mitral regurgitation (MR) yaitu aliran mundur sistolik dari ventrikel kiri
ke atrium kiri (Sarano et al 2009). Menurut Abbott (2008) kejadian MR
berhubungan dengan katup antara atrium kiri dan ventrikel kiri.
43
R
A
L
R
2/3B
Gambar 39
Interpretasi radiografi di atas memiliki nilai ukuran besar jantung (arah panah dua arah
berwarna hijau) sebesar 5,7 cm (A) terhadap rongga thoraks (arah panah dua arah berwarna
biru) sebesar 6,3 cm (2/3B), sehingga nilainya 5,7<6,3 cm. Perbandingan luas dinding kiri
2,3 cm (L) dan luas dinding kanan 2 (R) jantung terhadap dinding thoraks yaitu luas sebelah
kiri lebih besar sedikit dari kanan (L>R). Pembesaran pada aorta arah jam 01.00 (Arah panah
berwarna merah tua). Pembesaran jantung dapat terlihat pada ventrikel kiri arah jam 04.0006.00 (garis berwarna biru muda) dan pembesaran ventrikel kanan arah jam 06.00-09.00
(garis warna merah).
Pada interpretasi radiografi Gambar 39 menunjukan posisi dorsoventral
yang memberikan nilai ukuran besar jantung sebesar 5,7<6,3 cm yang masih
dalam kategori jantung normal. Nilai perbandingan luas dinding kiri dan luas
dinding kanan terhadap rongga thoraks L>R dengan perbandingan nilai yang
dapat dilihat pada Gambar 39. Pada posisi ini pembuluh darah utama yang
mengalami pembesaran yaitu hanya aorta dan pembesaran ruang jantung pada
ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Hasil dugaan diagnosa pada kasus ini yaitu
aortic stenosis dengan karakteristik perubahan radiografi yang sama dengan
literatur yang didapat (Poteet 2008).
Pada hasil interpretasi radiografi kedua tampilan radiografi diatas
memberikan kesimpulkan diagnosa berupa aortic stenosis, walaupun secara
pandangan lateral tidak memberikan gambaran kejadian aortic stenosis.
Kesimpulan diagnosa ini diperkuat dengan adanya dilatasi aorta pada posisi
dorsoventral. Menurut Poteet (2008) di dalam Tilley et al (2008) pada VSD dan
MI secara radiografi tidak terdapat dilatasi aorta. Data rekam medis pada Tabel 4
menunjukan adanya peningkatan heart rate sebesar 183 beat/minute . Nilai heart
44
rate ini lebih tinggi dari nilai normal yaitu 120-160 beat/minute (Looney di dalam
Morgan 2008). Peningkatan nilai heart rate dan umur 3 tahun pada data rekam
medis dapat terjadi aortic stenosis yang parah (Schober et al 2002). Pada diagnosa
VSD dan MI bisa sebagai differential diagnose.
Kasus 4
Tabel 5 Rekam medis Maxi
Breed
Gender
Age
Signalement
Presenting
Complaint
diagnosa
German Jantan 3 bulan Nafas sulit sekali, pada bagian bawah Hasil
leher terlihat seperti pola balon yang PDA
(Patent
shepherd
kembang kempis.
Ductus Arteriosus)
9,3v
Gambar 40
Interpretasi radiografi di atas memiliki nilai VHS 9,3 v. Arah jam 02.00 merupakan
pembesaran CVC (diantara arah panah berwarna putih), pembesaran aorta pada arah jam
09.00-10.00 (arah panah berwarnna merah hati). Pada kejadian ini juga terlihat adanya
pembesaran jantung yaitu pembesaran ventrikel kiri arah jam 04.00-05.00 (garis warna biru
muda), dan pembesaran atrium kiri pada arah jam 01.00-03.00 (garis warna hijau tua). Arah
panah berwarna kuning menunjukan adanya dilatasi vena pulmonary dan kepala arah panah
berwarna hitam menunjukan adanya kejadian peribronchial pattern.
Interpretasi radiografi posisi lateral Gambar 40 memberikan penilaian
VHS sebesar 9,3 v. Menurut Smith (2009), besar jantung normal anjing German
shepherd sebesar 8,7-11,2 v, dan nilai VHS pada kasus ini masih dikatakan
normal. Pembuluh darah utama yang mengalami pembesaran yaitu aorta dan
CVC. Pembesaran jantung yang terlihat pada posisi ini yaitu pembesaran pada
atrium kiri dan ventrikel kiri, sedangkan pada penilaian lapang paru-paru yang
terlihat yaitu dilatasi vena pulmonary dan peribronchial pattern. Hasil dugaan
diagnosa pada posisi ini yaitu patent ductus arteriosus (PDA). Hasil dugaan
45
diagnosa pada posisi ini diperkuat dengan literatur yang didapat (Ware 2007;
Poteet 2008). Patent ductus arteriosus merupakan kejadian yang disebabkan
kegagalan dalam penutupan ductus arteriosus dan paling umum terjadi pada
anjing, sehingga aliran darah dari aorta masuk kembali ke dalam pulmonary arteri
(Israёl et al 2003; Schnelder et al 2003; Ware 2007; Poteet di dalam Tilley et al
2008; O’Sullivan et al 2010).
R
A
L
2/3B
Gambar 41
Interpretasi radiografi di atas memiliki nilai ukuran besar jantung (arah panah dua arah
berwarna hijau) sebesar 4,5 cm (A) terhadap rongga thoraks (arah panah dua arah berwarna
biru) sebesar 5,3 cm (2/3B), sehingga nilainya 4,5 <5,3 cm. Perbandingan luas dinding kiri
3,5 cm (L) dan luas dinding kanan 4,5 cm (R) jantung terhadap dinding thoraks yaitu luas
sebelah kiri lebih kecil dari kanan (L<R). Pembesaran pada aorta arah jam 01.00 (Arah panah
berwarna merah tua), pembesaran MPA pada arah jam 01.00-02.00 (garis warna orange), dan
pembesaran CVC arah jam 07.00 (diantara arah panah berwarna putih). Pembesaran jantung
dapat terlihat pada ventrikel kiri arah jam 04.00-06.00 (garis berwarna biru muda) dan
pembesaran aurikel kiri arah jam 03.00 (warna hijau cerah).
Pada interpretasi radiografi posisi dorsoventral Gambar 41 memberikan
nilai ukuran besar jantung sebesar 4,5<5,3 cm yang masih dalam kategori jantung
normal. Nilai perbandingan luas dinding kiri dan luas dinding kanan terhadap
rongga thoraks yaitu L<R dengan perbandingan nilai yang dapat dilihat pada
Gambar 41. Pembuluh darah utama yang mengalami pembesaran yaitu aorta,
MPA, dan CVC. Pembesaran ruang jantung yang mengalami pembesaran yaitu
aurikel kiri dan ventrikel kiri. Hasil dugaan diagnosa pada posisi ini berupa PDA,
yang sama dengan posisi lateral.
46
Hasil diagnosa yang didapat pada kedua posisi Gambar 40 dan Gambar 41
adalah PDA. Signalement sesak nafas pada data rekam medis disebabkan karena
adanya pulmonary edema yaitu sebuah cairan yang masuk ke dalam interstitium
dan atau alveoli pada paru-paru sehingga mengganggu pertukaran udara
(O'Sullivan & O'Grady 2010). Pada tanda klinis yang didapat berupa sesak nafas
sesuai
dengan
temuan
radiografi
adanya
peribronchial
pattern
yang
mengindikasikan terjadinya edema pulmonary Gambar 40. Menurut Poteet (2008)
di dalam Tilley et al (2008) tanda PDA yaitu adanya pembesaran pada ruang
jantung atrium kiri, ventrikel kiri, pembesaran pada aorta, MPA, vena pulmonary,
dan CVC ataupun ventrikel kanan yang dapat terlihat membesar atau normal.
Menurut Ware (2007) tampilan radiografi pada ventrikel kanan tidak terlihat
dikasus PDA. Diagnosa PDA ini diperkuat dengan ditemukannya pembesaran
pumbuluh darah utama seperti aorta, MPA, CVC, dan pulmonary arteri (Owens
dan Biery 1999; Israёl et al 2003; Ware 2007; Poteet 2008). Hasil diagnosa ini
diperkuat dengan data rekam medis Tabel 5 yang menunjukan diagnosa PDA.
Hasil keterangan interpretasi radiografi di atas memperkuat diagnosa akhir
pada PDA dengan differential diagnose menurut Strickland (2008) secara
echocardiography dan angiographic yaitu aorticopulmonary window, aortic
stenosis, dan insufficiency aorta. Aorticopulmonary window merupakan kejadian
yang tidak normal karena terdapat lubang di antara aorta asending dan arteri
pulmonary yang secara tidak langsung memiliki kemiripan pada kejadian PDA
(Anonim 2007 & Strickland 2008). Menurut Strickland (2008) kemiripan lainnya
adalah hipertensi pulmonary pada PDA dan Aorticopulmonary window. Pada
aortic stenosis, dan insufficiency aorta memiliki kemiripan dengan PDA apabila
murmur pada ke dua kasus ini di kombinasikan sehingga meniru murmur PDA
(Strickland 2008). Menurut Poteet (2008) di dalam Tilley et al (2008) perbedaan
aortic stenosis secara radiografi dengan PDA yaitu tidak adanya pembesaran atau
dilatasi pada CVC di aortic stenosis, sedangkan pada insufficiency aorta tidak
adanya dilatasi pada MPA dan CVC.
47
Kasus 5
Tabel 6 Rekam medis Moni
Breed Gender
Age
Mixed Betina 8 tahun
Signalement
Presenting
Complaint
Saat auskultasi paru-paru menunjukan Gejala
keadaan kuang baik seperti ada mitral timbul
mur-mur.
batuk
-{[[[
9v
Gambar 42
Interpretasi radiografi di atas memiliki nilai VHS 9 v. Dilatasi CVC arah jam 02.00 (tanda
diantara arah panah warna putih). Pada kejadian ini juga terlihat adanya pembesaran
jantung yaitu pembesaran ventrikel kanan arah jam 05.00-07.00 (garis merah cerah),
pembesaran aurikel kanan arah jam 07.00-08.00 (garis warna ungu), dan pembesaran atrium
kiri arah jam 01.00-03.00 (garis berwarna hijau tua). Pada penilaian lapang paru-paru dapat
terlihat arah panah berwarna kuning menunjukan adanya dilatasi vena pulmonary dan
kepala arah panah berwarna merah hati menunjukan adanya kejadian air bronchogram.
Pada interpretasi radiografi posisi lateral Gambar 42 memberikan
penilaian VHS sebesar 9 v dan masih dikatakan normal, karena nilai antara
normal VHS pada anjing sekitar 8,5-10,5 v (Smith 2009). Pembesaran pembuluh
darah utama yang terlihat yaitu pembesaran pada CVC. Pada posisi ini
pembesaran jantung yang terlihat yaitu pembesaran pada aurikel kanan, ventrikel
kanan, dan atrium kiri. Pada penilaian lapang paru-paru terlihat dilatasi vena
pulmonary dan peribronchial pattern. Hasil dugaan diagnosa yang di dapat pada
kasus ini yaitu atrial septal defect (ASD) yang sama dengan penilaian
karakteristik radiografi sesuai literatur yang didapat (Poteet 2008). Menurut Hyun
(2005) ASD di sebabkan karena kegagalan penutupan lubang pada septum
interatrial di antara dua atrium, dan secara umum jenis secundum ASD sering
terjadi sampai 75% dan banyak di temukan pada anjing.
48
R
A
L
2/3B
Gambar 43
Interpretasi radiografi di atas memiliki nilai ukuran besar jantung (arah panah dua arah
berwarna hijau) sebesar 5,2 cm (A) terhadap rongga thoraks (arah panah dua arah berwarna
biru) sebesar 4,8 cm (2/3B), sehingga nilainya 5,2 >4,8 cm. Perbandingan luas dinding kiri
1,5 cm (L) dan luas dinding kanan 0,8 cm (R) jantung terhadap dinding thoraks yaitu luas
sebelah kiri lebih besar dari kanan (L>R). Pada pembesaran MPA arah jam 01.00-02.00
(garis warna orange), dan pembesaran pada CVC arah jam 07.00 (diantara arah panah
berwarna putih). Pada pembesaran jantung ventrikel kanan arah jam 06.00-09.00 (garis
merah cerah), pembesaran atrium kanan arah jam 09.00-11.00 (garis biru tua), dan
pembesaran aurikel kiri arah jam 03.00 (garis warna hijau cerah).
Interpretasi radiografi posisi dorsoventral Gambar 43 memberikan nilai
ukuran besar jantung sebesar 5,2>4,8 cm yang di kategorikan terjadi pembesaran
jantung. Nilai perbandingan luas dinding kiri dan luas dinding kanan terhadap
rongga thoraks L>R dengan perbandingan nilai yang dapat dilihat pada Gambar
43. Pada posisi ini pembuluh darah utama yang mengalami pembesaran yaitu
MPA dan CVC. Pada kasus ini pembesaran ruang jantung terjadi pada atrium
kanan, ventrikel kanan, dan aurikel kiri. Hasil interpretasi radiografi ini
menunjukan dugaan diagnosa ASD yang sama dengan diagnosa posisi lateral pada
Gambar 42. Menurut Ware (2007) dan Poteet (2008) tanda radiografi kejadian
ASD adalah ditemukannya pembesaran pada MPA, CVC, atrium kiri, atrium
kanan, dan ventrikel kanan. Perbedaan tampilan radiografi yang didapat antara
Gambar 42 dan 43 yaitu pembesaran pada MPA, dikarenakan pada tampilan
Gambar 42 pada daerah MPA terlalu radioopaque.
Pada data rekam medis di Tabel 6 menunjukan adanya signalement mitral
murmur. Menurut Strickland (2008) dan Ware (2007) pada pemeriksaan kasus
ASD akan terdengar atau teridentifikasi kejadian murmur tetapi bukan mitral
49
murmur. Menurut Ware (2007) mitral murmur disebabkan karena kejadian dari
mitral insufficiency, dan kejadian pada mitral insufficiency bisa terjadi juga pada
kejadian ASD. Diagnosa pada kasus ini yaitu ASD dan diduga terdapat MI,
walaupun kejadian MI secara tampilan radiografi berbeda dengan kasus MI
(Poteet dalam Tilley et al 2008). Berdasarkan literatur yang didapat kejadian ASD
dan MI terjadi pada pertengahan umur dan umur tua dan ini sesuai dengan data
rekam medis. Batuk yang terdapat pada data rekam medis merupakan kejadian
umum yang terjadi apabila ada kejadian edema pulmonary dan atau adanya benda
asing yang masuk kedalam saluran pernafasan.
Kasus 6
Tabel 7 Rekam medis Olive
Breed
Gender
Age
Pug
Betina
4 tahun
Signalement
Terdapat batuk
Presenting
Complaint
Terlihat nafas keras
dan terengah-engah
8,5v
Gambar 44
Interpretasi radiografi di atas memiliki nilai vertebrae heart size (VHS) 8,5 v. Dilatasi
pada aorta pada arah jam 09.00 (arah panah berwarna merah tua), dan dilatasi CVC arah
jam 02.00 (diantara arah panah warna putih). Pembesaran jantung terlihat yaitu
pembesaran ventrikel kiri arah jam 04.00-05.00 (garis warna biru muda), pembesaran
ventrikel kanan arah jam 05.00-07.00 (garis merah cerah), dan pembesaran atrium kiri
arah jam 01.00-03.00 (garis warna hijau tua). Pada interpretasi radiografi di atas juga
terlihat adanya dilatasi vena pulmonary pada arah panah berwarna kuning, peribronchial
pattern pada kepala panah berwarna hitam, dan airbronchogram yang di tunjukkan kepala
panah berwarna merah hati.
Interpretasi radiografi Gambar 44 yang merupakan posisi lateral
memberikan penilaian VHS sebesar 8,5 v dan masih dikatakan normal, karena
50
nilai antara normal VHS pada anjing sekitar 8,5-10,5 v (Smith 2009). Pada
pembesaran pembuluh darah utama yang terlihat di posisi ini yaitu pembesaran
pada aorta dan CVC. Posisi ini memberikan penilaian pembesaran jantung yaitu
pembesaran pada ventrikel kanan, atrium kiri, dan ventrikel kiri. Pada penilaian
lapang paru-paru terlihat adanya dilatasi vena pulmonary, peribronchial pattern,
dan airbronchogram. Hasil interpretasi radiografi pada kasus ini menunjukan
dugaan diagnosa berupa patent ductus arteriosus (PDA). Hasil diagnosa ini sama
dengan pada kasus 4, dengan perbedaan tampilan radiografi adanya pembesaran
ventrikel kanan dan air bronchogram pada kasus ini. Menurut Poteet (2008) di
dalam Tilley et al (2008) terjadinya pembesaran pada ventrikel kanan dapat terjadi
pada kasus PDA.
R
L
A
2/3B
Gambar 45
Interpretasi radiografi di atas memiliki nilai ukuran besar jantung (arah panah dua arah
berwarna hijau) sebesar 7 cm (A) terhadap rongga thoraks (arah panah dua arah berwarna
biru) sebesar 9 cm (B), sehingga nilainya 7 <9 cm, sedangkan perbandingan luas dinding
kiri 1,5 cm (L) dan luas dinding kanan 2,5 cm (R) jantung terhadap dinding thoraks yaitu
luas sebelah kiri lebih kecil dari kanan (L<R). Pada dilatasi aorta arah jam 01.00 (arah
panah berwarna merah tua), adannya pembesaran MPA arah jam 02.00 (garis warna
orange), dan pembesaran pada CVC arah jam 07.00 (diantara arah panah berwarna putih).
Pada pembesaran jantung ventrikel kiri arah jam 03.00-06.00 (garis berwarna biru muda)
yang menunjukan dan pembesaran aurikel kiri arah jam 03.00 (warna hijau cerah).
Pada interpretasi radiografi posisi dorsoventral Gambar 45 memberikan
nilai ukuran besar jantung 7<9 cm yang masih dikategorikan jantung normal.
Nilai perbandingan luas dinding kiri dan luas dinding kanan terhadap rongga
thoraks L<R dengan perbandingan nilai yang dapat di lihat pada Gambar 45.
Pembesaran pembuluh darah utama yang terlihat pada posisi ini yaitu aorta, MPA,
51
dan CVC. Pembesaran ruang jantung yang dapat terlihat yaitu aurikel kiri dan
ventrikel kiri. Pada posisi ini atrium kiri tidak dapat terlihat membesar, tetapi
berdasarkan anatomi aurikel yaitu merupakan bagian dari atrium kiri yang apabila
terjadi pembesaran pada aurikel kiri maka akan terjadi pembesaran pada atrium
kiri. Pada interpretasi radiografi Gambar 45 diduga diagnosa berupa PDA.
Menurut ware (2007) pembesaran ruang jantung pada atrium kiri, aurikel kiri dan
ventrikel kiri merupakan salah satu ciri dari kejadian PDA.
Pada data rekam medis di Tabel 7 menunjukan adanya presenting
complaint nafas keras dan terengah-engah dan signalement batuk-batuk. Kejadian
ini dapat kemungkinan karena adanya aliran darah yang berlebih ke dalam arteri
pulmonary yang masuk ke dalam paru-paru, sehingga menyebabkan sirkulasi
yang berlebihan dan menyebabkan peningkatan hidrostatik. Peningkatan
hidrostatik diikuti dengan dilatasi pada arteri, sehingga cairan masuk ke dalam
interstial bronchi dan selanjutnya ke dalam alveoli yang mengganggu sirkulasi
pertukaran udara dan menyebabkan sesak nafas (O’Sullivan et al 2010). Menurut
Ware (2007; Poteet 2008) tanda klinis yang dapat terlihat pada kasus PDA yaitu
adanya batuk, tachypnea, dan murmur. Pada anjing yang berusia kurang dari 3
tahun, tanda klinis PDA dapat ditemukan, tetapi pada anjing dewasa dan pada
anjing tua tanda klinis PDA tidak selalu terlihat (Israёl et al 2003). Pada
umumnya hewan yang mengalami PDA tidak dapat hidup lama (Pyle 1971;
Weirich et al 1978; Goodwin et al 1992; Pouchelon et al 1997; Van et al 2001; di
dalam Israёl et al 2003).
Kasus 7
Tabel 8 Rekam medis Tommy
Breed
Gender
Pomeranian Jantan
Age
11 tahun
Signalement
Presenting
Complaint
Saat
auskultasi Gejala batuk
menunjukan
jantung
bagus serta tidak ada
aryhtmia.
52
10v
Gambar 46
Interpretasi radiografi di atas memiliki nilai vertebrae heart size (VHS) 10 v. Pembesaran
jantung ventrikel kiri arah jam 04.00-05.00 (garis warna biru muda), pembesaran ventrikel
kanan arah jam 05.00-07.00 (garis merah cerah), dan pembesaran atrium kiri arah jam
01.00-03.00 (garis warna hijau tua). Pada interpretasi radiografi di atas juga terlihat adanya
perubahan patologis pada daerah paru-paru berupa dilatasi vena pulmonary pada arah panah
berwarna kuning, airbronchogram yang di tunjukkan kepala panah berwarna merah hati.
Pada Interpretasi radiografi Gambar 46 yang merupakan posisi lateral
memberikan penilaian VHS sebesar 10 v dan masih dikatakan normal.
Pembesaran jantung yang terlihat pada posisi ini yaitu pembesaran pada ventrikel
kanan, atrium kiri, dan ventrikel kiri. Pada penilaian lapang paru-paru yang
dilakukan terdapat dilatasi vena pulmonary, dan airbronchogram. Hasil
interpretasi yang didapat terlihat kejadian gagal jantung kiri karena terlihat adanya
kejadian air bronchogram dan pembesaran pada bagian atrium kiri dan ventrikel
kiri yang sesuai dengan literatur (O’Sullivan et al 2010). Hasil interpretasi
tersebut memberi dugaan diagnosa pada kejadian VSD dan MI. Pada hasil dugaan
diagnosa VSD ini sudah dijelaskan pada kasus ke 2 dan ke 3, sedangkan pada
kasus MI sudah di jelaskan pada kasus ke 3. Perbedaan tampilan radiografi VSD
kasus ini dengan kasus ke 2 yaitu tidak terlihat pembesaran CVC dan
peribronchial pattern, sedangkan pada kasus ke 3 memiliki temuan radiografi
yang sama pada kasus ini. Menurut Poteet (2008) di dalam Tilley et al (2008)
tidak terlihatnya CVC pada kasus ini dapat terjadi dan tidak mengurangi hasil
diagnosa, karena pembesaran CVC tidak selalu terlihat. Hasil dugaan diagnosa MI
pada kasus ini memiliki kesamaan pada kasus ke 3. Menurut Poteet (2008) di
dalam Tilley et al (2008) pembesaran ventrikel kanan pada kejadian mitral
insufficiency (MI) dapat terlihat normal atau membesar pada tampilan radiografi.
53
Perbedaan lain kasus ini dengan dugaan diagnosa VSD dan MI yaitu tidak
terdapat murmur pada data rekam medis Tabel 7. Pada kasus ini tidak terdapat
posisi dorsoventral dan hanya posisi lateral yang mengalami kerusakan jantung
sebelah kiri, walaupun pada posisi lateral diduga terjadi VSD dan MI berdasarkan
perubahan karakteristik radiografi (Poteet 2008 di dalam Tilley et al 2008).
Kesimpulan pada kasus ini yaitu terdapat kerusakan jantung kiri, karena terdapat
air bronchogram dan dilatasi vena yang merupakan karakteristik kerusakan
jantung kiri (O’Sullivan et al 2010), oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan
lanjut pada kasus ini untuk menguatkan dugaan diagnosa yang didapat pada posisi
lateral.
Persentase jumlah kejadian pembesaran pembuluh darah utama
Pada Tabel 9, disajikan akumulasi hasil interpretasi radiografi pada semua
kasus gangguan sistem kardiovaskular dengan perubahan yang terjadi pada
pembuluh darah utama. Jumlah kejadian pembesaran pembuluh darah yang terdiri
dari aorta, main pulmonary artery, dan caudal vena cava dapat dihitung dengan
menghitung persentase yang terjadi. Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa pada posisi
dorsoventral lebih dari 50% kasus mengalami pembesaran pada pembuluh darah
utama, sedangkan pada posisi lateral hanya pembesaran caudal vena cava yang
melebihi 50%.
Tabel 9
Persentase kejadian pembesaran pembuluh darah utama pada pasien
anjing melalui interpretasi radiografi
Posisi lateral
Posisi DV/VD
Nama
Aorta
MPA
CVC
Aorta
MPA
CVC
Whisky
√
Alicia
√
√
√
Fluffy
√
Maxi
√
√
√
√
√
Moni
√
√
√
Olive
√
√
√
√
√
Tommy
Jumlah (%)
28,6%
0%
57%
57%
57%
57%
MPA: Main Pulmonary Artery, CVC: Caudal Vena Cava, DV/VD: Dorso ventral/Ventro
dorsal, (-) : Tidak ada, (√): Ada
54
Nilai kejadian pembesaran jantung
Akumulasi hasil interpretasi radiografi pada semua kasus gangguan sistem
kardiovaskular dengan melihat kejadian pembesaran jantung dapat dilihat pada
Tabel 10. Pada tabel tersebut, dapat dilihat bahwa hasil pengukuran VHS pada
posisi lateral menunjukkan semua ukuran jantung dalam kisaran normal, tetapi
dengan menggunakan parameter penilaian ukuran besar jantung terhadap rongga
thoraks pada posisi DV/VD terlihat ada 2 kasus pembesaran jantung. Hasil
tersebut menunjukkan, walaupun nilai VHS berada dalam kisaran normal bukan
berarti jantung tidak mengalami pembesaran.
Tabel 10
Nilai pengukuran VHS dan pengukuran nilai besar jantung anjing
terhadap rongga thoraks secara radiografi pada posisi DV/VD
Nilai ukuran besar
Perbandingan luas
jantung terhadap
rongga thoraks kiri dan
Pembesaran
Nama
Ras
VHS
rongga thoraks
rongga thoraks kanan
jantung
pada posisi
jantung
DV/VD
Whisky Pomeranian 9,4 v 3,0 > 2,0 atau L > R
7,4 < 8,6 (Cm)
Alicia Pomeranian 9,0 v 0,6 < 1,5 atau L < R
4,0 > 3,6 (Cm)
√
Fluffy Pomeranian 9,8 v 2,3 > 2,0 atau L > R
5,7 < 6,3 (Cm)
Maxi
Germand
9,3 v 3,5 < 4,5 atau L < R
4,5 < 5,3 (Cm)
shepherd
Moni
Mixed
9,0 v 1,5 > 0,8 atau L > R
5,2 > 4,8 (Cm)
√
Olive
Pug
8,5 v 1,5 < 2,5 atau L < R
7,0 < 9,0 (Cm)
Tommy Pomeranian 10 v
-
VHS: Vertebrae heart size, DV/VD: dorso ventral atau ventro dorsal, L>R: jarak antara dinding
thoraks sebelah kiri ke jantung lebih besar dibandingkan jarak dinding thoraks sebelah kanan ke
jantung, L<R: jarak antara dinding thoraks sebelah kiri ke jantung lebih kecil dibandingkan jarak
dinding thoraks sebelah kanan ke jantung, v: satuan dalam perhitungan VHS, Cm: satuan dalam
perhitungan nilai ukuran besar jantung terhadap rongga thoraks, (-): tidak ada, (√): Ada.
Persentase jumlah kejadian pembesaran ruang jantung
Pada Tabel 11, menunjukan akumulasi hasil interpretasi radiografi pada
semua kasus gangguan sistem kardiovaskular dengan perubahan yang terjadi pada
ruang jantung anjing. Pada Tabel 11, posisi lateral menunjukan pembesaran ruang
jantung yang melewati 50% yaitu ventrikel kiri, ventrikel kanan, atrium kiri,
sedangkan pada posisi dorsoventral pembesaran ruang jantung yang mengalami
pembesaran melewati 50% hanya ventrikel kiri dan aurikel kiri. Terlihat bahwa
pembesaran ruang ventrikel kiri merupakan kejadian yang paling sering terjadi
55
dalam seluruh kejadian kasus ini dengan tingkat kejadian lebih dari 50% di ke 2
posisi tampilan radiogram.
Tabel 11
Nama
Whisky
Alicia
Fluffy
Maxi
Moni
Olive
Tommy
Persentase kejadian pembesaran ruang jantung di anjing melalui
interpretasi radiografi
Ruang pada posisi lateral
Ruang pada posisi DV/VD
LV
RV
LA RA LC RC LV RV LA RA LC RC
√
√
√
i
√
√
√
i
√
√
√
i
√
i
√
√
√
√
i
√
√
i
√
√
i
√
i
√
√
√
i
√
√
i
√
√
√
√
√
i
√
i
√
√
√
√
i
-
Jumlah (%) 85,6% 85,6% 100% 0% 0% 28,6% 71% 42,9% 0% 0% 57% 0%
(-): tidak ada, (i): indeterminate (tidak terlihat jelas dan atau tidak terlihat), (√): ada, LV: left
ventrikel, RV: right ventrikel, LA: left atrium, RA: right atrium, LC: left aurichel, RC: right
aurichel.
Persentase kejadian perubahan patologis pada lapang paru-paru
Kasus perubahan patologis pada lapang paru-paru pada ke 2 posisi
tampilan radiogram tidak selalu sama. Pada Tabel 12 menunjukan persentase
jumlah kejadian perubahan patologis ruang paru-paru di setiap kasus pada posisi
lateral. Terlihat kejadian dilatation pulmonary venous dan edema pulmonary yang
terjadi pada seluruh kasus, sedangkan kejadian perubahan patologis paru-paru
yang melebihi 50% yaitu peribronchial pattern dan air bronchogram. Pada posisi
dorsovenral di Tabel 13 menunjukan, bahwa kejadian perubahan patologis pada
ruang paru-paru yang melebihi 50% yaitu dilatation pulmonary venous,
peribronchial pattern dan air bronchogram. Pada kejadian perubahan patologis
ruang paru-paru dari seluruh kasus dengan posisi yang berbeda di Tabel 12 dan
Tabel 13, menunjukan kejadian dilatation pulmonary venous, edema pulmonary,
peribronchial pattern, dan air bronchogram merupakan kejadian yang sering
muncul pada gangguan sistem kardiovaskular.
56
Tabel 12 Penilaian lapang paru-paru dengan perubahan patologis pada posisi
lateral
Perubahan patologis
Nama
DPV
PP
AB
CLD
LS
FL
LOLL
PE
Whisky
Alicia
Fluffy
Maxi
Moni
Olive
Tommy
Jumlah (%)
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
-
√
√
√
√
√
√
-
-
-
-
√
√
√
√
√
√
√
100%
57%
85,6%
0%
0%
0%
0%
100%
DPV: dilatation pulmonary venous, PP: peribronchial pattern, AB: air bronchogram, CLD: cotton
like densities, LS: lobar sign, FL: fissure line, LOLL: leafing of lung lobes, PE: pulmonary edema,
(√): ada, (-): tidak ada.
Tabel 13 Penilaian lapang paru-paru dengan perubahan patologis pada posisi
dorsoventral
Perubahan patologis
Nama
Whisky
Alicia
Fluffy
Maxi
Moni
Olive
Tommy
DPV
√
√
√
√
√
-
PP
√
√
√
√
√
-
AB
√
√
-
CLD
-
LS
-
FL
√
-
LOLL
-
PE
√
√
√
√
√
-
Jumlah (%)
71%
71%
28,6%
0%
0%
0%
0%
71%
DPV: dilatation pulmonary venous, PP: peribronchial pattern, AB: air bronchogram, CLD: cotton
like densities, LS: lobar sign, FL: fissure line, LOLL: leafing of lung lobes, PE: pulmonary edema,
(√): ada, (-): tidak ada.
Download