ISSN 2354-6948 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI DAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN GENDING II KECAMATAN GENDING KABUPATEN PROBOLINGGO Reswi Djayani Guru SDN Gending II, Kab. Probolinggo [email protected] (diterima: 26.05.2016, direvisi: 30.05.2016) Abstrak Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Penelitian tindakan Kelas atau School Action Research (SAR). Penelitian tindakan memiliki karakteristik-karakteristik yang bersifat partisipatif. Penelitian ini juga bersifat kolaboratif, artinya dilakukan bersama-sama peneliti guru pengamat mulai dari proses perencanaan tidakan observasi dan refleksi. Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat dengan Metode Demonstrasi dan Media Mistar Bilangan pada Siswa Kelas IV SDN Gending II, Probolinggo. Dengan jumlah sampel dalam penelitian ini semua siswa kelas IV sebanyak 27 siswa. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 (dua) siklus dengan menggunakan instrument kegiatan guru,instrumen kegiatan siswa, serta instrument indikator keberhasilan pencapaian kompetensi hasil belajar siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa,aktivitas kegiatan mengajar guru (peneliti) dan peningkatan hasil belajar siswa. Kata Kunci : hasil belajar,operasi hitung,mistar bilangan,Demonstrasi Metode adalah cara yang digunakan untuk PENDAHULUAN mengimplementasikan rencana yang sudah disusun Secara umum, tugas utama seorang guru terkait dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun bagaimana belajar yang sesungguhnya (learning how tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk to learn) dan bagaimana memecahkan setiap masalah merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Metode yang menghadang dirinya (learning how to solve dalam sistem pembelajaran memegang peranan yang problems) sangat matematika adalah sehingga membimbing bimbingan siswa tersebut dapat penting. Keberhasilan implementasi digunakan dan dimanfaatkan di masa depan mereka. pembelajaran sangat tergantung pada cara guru Karena itu, tujuan jangka panjang pembelajaran menggunakan metode pembelajaran. Suatu strategi adalah untuk meningkatkan kompetensi para siswa pembelajaran agar mereka ketika sudah meninggalkan bangku penggunaan metode pembelajaran. dapat diimplementasikan melalui sekolah akan mampu mengembangkan diri mereka Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa sendiri dan mampu memecahkan masalah yang siswa SD membutuhkan pengalaman-pengalaman muncul. fisik dan manipulasi lingkungan dalam mempelajari matematika. Proses dan pengalaman yang diperoleh Ditinjau dari segi etimologi (bahasa) metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu “methodos”, yang oleh siswa akan menjadikan konsep-konsep terdiri dari kata ”metha” yang berarti melalui atau matematika itu dapat dipahami oleh siswa. melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Pada kenyataannya yang kami lakukan waktu Maka metode mempunyai arti suatu jalan yang dilalui pembelajaran banyak berceramah dan terkonsentrasi untuk mencapai tujuan. Dalam Kamus Besar Bahasa di papan tulis saat menjelaskan penjumlahan bilangan Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem bulat. Kami meminta siswa mencatat contoh dan siswa untuk mengerjakan soal sesuai dengan contoh yang sudah memudahkan pelaksanaan kegiatan guna diberikan. Penjelasan guru masih terlalu abstrak bagi mencapai apa yang telah ditentukan. siswa. Pada saat 21 menjelaskan penjumlahan atau Upaya Meningkatkan Hasil… Djayani, R. pengurangan bilangan bulat jarang menggunakan dilakukan (observating), dan refleksi berdasarkan media konsep hasil pengamatan (reflecting), kemudian diulangi lagi mereka dengan perencanaan tindakan berikutnya (replanning) kurang aktif, siswa yang duduk dibangku belakang dan seterusnya. Penelitian dilaksanakan di SDN lebih banyak ramai dengan temannya dan kurang Gending II, Gending , Kabupaten Probolinggo,pada memperhatikan penjelasan. Berdasarkan beberapa semester II Tahun pelajaran 2015-2016. Pembuatan permasalahan tersebut berakibat hasil belajar siswa rencana tindakan berdasarkan refleksi awal yang sebagian besar belum memenuhi Kriteria Ketuntasan dilaksanakan sebelum pelaksanaan tindakan per Minimal (KKM) yang sudah ditentukan. siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang penjumlahan mampu bilangan mengkronkretkan bulat. Akibatnya SDN Gending III,Gending Berdasarkan permasalahan di atas, kami Kabupaten Probolinggo berupaya memperbaiki pembelajaran penjumlahan Tahun Pelajaran 2015-2016 dengan jumlah siswa 27 bilangan bulat dengan memperhatikan karakteristik anak. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan siswa pada tahap operasional konkret. Upaya yang data berupa: dimaksud, adalah melaksanakan penelitian tindakan a) Tes kelas untuk meningkatkan hasil belajar operasi hitung Instrumen tes digunakan untuk mengukur campuran bilangan bulat dengan metode Demostrasi kemampuan dasar dan pencapaian hasil belajar dan media mistar bilangan pada siswa kelas IV. siswa. b) Observasi Secara umum tujuan penelitian ini ingin mendeskripsikan tentang cara menerapkan metode Berupa format atau blanko pengamatan kepada demonstrasi dan media mistar bilangan siswa dan guru. dalam c) meningkatkan hasil belajar operasi hitung campuran Dokumentasi bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN Gending II, Metode Probolinggo. Cara meningkatkan hasil belajar operasi mengenai hal-hal atau variabel yang berupa hitung campuran bilangan bulat dengan metode catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, demonstrasi dan media mistar bilangan pada siswa prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan kelas IV SDN Gending II, Probolinggo. sebagainya. (Suharsimi Arikunto, 2002: 54). yaitu mencari data Alat pengumpulan data METODE Penelitian ini dirancang a) dengan pada setiap siklus. School Action Research (SAR). Penelitian tindakan karakteristik-karakteristik yang Ulangan Ulangan dilakukan setelah pembelajaran selesai menggunakan Penelitian tindakan Kelas (PTK) atau memiliki dokumentasi b) Lembar observasi bersifat Berupa lembar pengamatan aktifitas belajar siswa partisipatif, yang melibatkan para pelaksana program dalam setiap siklus dan lembar pengamatan guru yang akan diperbaiki. Penelitian ini juga bersifat dalam mengajar dalam setiap siklus kolaboratif, artinya dikerjakan bersama-sama peneliti dan praktisi sejak dari perumusan masalah sampai Tehnik Analisis Data dengan penyusunan kesimpulan. Dan pelaksanaan Dalam melaksanakan Penelitian Tindakan penelitian ini melalui putaran-putaran spiral, yakni Kelas teknik analisis terhadap data yang telah suatu daur ulang berbentuk spiral yang dimulai dari dikumpulkan sebagai berikut : perencanaan a) (planning), diteruskan dengan pelaksanaan tindakan (acting), dan diikuti dengan Data Aktivitas Siswa Data aktivitas siswa adalah data kegiatan siswa pengamatan sistematik terhadap hasil tindakan yang dalam proses pembelajaran selanjutnya 22 PEDAGOGY Vol. 03 No. 02 Tahun 2016 ISSN 2354-6948 diobservasi dengan mengkaitkan beberapa keseluruhan ada peningkatan yang sangan kategori; baik dengan tingkatan rata-rata sudah (76%). • Baik apabila tercatat ≥ 70 % Artinya secara umum pembelajaran dengan • Sedang apabila tercatat ≥ 60 % metode demonstrasi dengan media mistar • Rendah apabila tercatat ≤ 60% bilangan,dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Dengan demikian kegiatan Adapun Indikator Instrumen aktivitas guru pembelajaran ini tidak diperlukan perbaikan. dalam tindakan adalah: (1) Menyampaikan materi b) Aktivitas guru sama halnya dengan aktivitas dengan jelas dan runtut (2) Mendemonstrasikan siswa ada tingkat kenaikan pencapaian yang penggunaan mistar bilangan bulat (3) Membimbing sangat baik dan rata-tata untuk siklus II,ini siswa dalam menggunakan media mistar bilangan (4) adalah (80%). Artinya guru sudah mampu Membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas menerapkan (5) Memberikan kesimpulan kegiatan belajar hari ini. Sedangkan Indikator Instrumen metode demonstrasi sesuai dengan sintaks dan juga penggunaan media aktivitas mistar bilangan serta menguasai materi siswa dalam tindakan adalah: (1) Memperhatikan pembelajaran dan mampu mengkondisikan penjelasan guru (2) Mendemonstrasikan penggunaan kelas dengan baik, Selanjutnya kami sajikan mistar bilangan (3) Mengerjakan tugas-tugas dengan diagram perbandingan untuk siklus I dan II. tertib (4) Menyelesaikan soal-soal evaluasi tepat waktu (5) Mempresentasikan hasil kerjanya dengan 100 8080 8080 80 80 80 75 75 75 75 80 70 7070 6565 6565 6570 60 40 20 0 baik. a) Indikator Pencapaian Indikator pencapaian kompetensi merupakan tolok ukur ketercapaian suatu KD. Hal ini sesuai Siswa 1 Siswa 2 Guru 1 Guru 2 dengan maksud bahwa indikator pencapaian kompetensi menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Berdasarkan Adapun rumusan yang digunakan di dalam Belajar Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat Ketuntasan belajar individu dinyatakan tuntas dengan Metode Demonstrasi dan Media Mistar apabila tingkat persentase ketuntasan minimal Bilangan ada peningkatan yang sangat baik sehingga mencapai 65 %, Sedangkan untuk dapat tindakan siklus I dan II dalam Meningkatkan Hasil sebagai berikut : 2. tersebut disimpulkan bahwa aktivitas siswa dan guru pada Indikator pencapaian ketuntasan belajar adalah 1. diagram tingkat klasikal tidak diperlukan perbaikan pada siklus berikutnya. minimal 1. mencapai 85 % (Depdikbud, 1994, dalam Data Hasil Belajar Siswa Capaian Kustantini:10) di masing-masing indikator khususnya indikator yang belum tuntas pada siklus I, HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pembahasan aktivitas ada kenaikan hasil belajar dari rata-rata siklus I ( 68% siswa dalam proses pengamatan yang secara klasikal maupun individual sudah menguasai dilakukan observer dan diskusi dengan materi operasi hitung campuran bilangan bulat. peneliti Dengan Demikian kegiatan tindakan ini dinyatakan meningkat menjadi 86%) artinya tingkat capaian yang pembelajaran a) sangat baik. Hal tersebut membuktikan bahwa siswa Berdasarkan untuk hasil aktivitas siswa secara 23 Upaya Meningkatkan Hasil… Djayani, R. tuntas dan tidak diperlukan perbaikan pada siklus metode dan strategi agar proses dan hasil belajar berikutnya. menjadi lebih maksimal. b. Selanjutnya kami sajikan diagram batang Lembaga hendaknya memberikan kebebasan perbandingan hasil belajar siklus I dan II sebagai kepada guru untuk meningkatkan kompetensinya berikut. melalui penelitian dalam upaya memperbaiki 100 pembelajaran di kelas yang menjadi tanggung 91 86 84 86 jawabnya. 80 69 67 c. 60 40 Dalam upaya meningkatkan kompetensi guru siklus 1 hendaknya diadakan pelatihan penyusunan karya siklus 2 tulis secara berkesinambungan sehingga guruguru kita mampu melakukan penelitian sebagai 20 upaya pengembangan keprofesian berkelanjutan. 0 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Berdasarkan diagram tersebut DAFTAR RUJUKAN dapat Modul Matematika Bilangan Asli, Cacah, Bulat dan disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tindakan siklus I dan Operasinya Bahan Belajar pendidikan dan II dalam Meningkatkan Hasil Belajar Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat Pelatihan Pasca Uji Kompetensi Awal Bagi dengan Guru Metode Demonstrasi dan Media Mistar Bilangan rata- Kelas, (PUSBANGTENDIK,BPSDMPK dan PMP) rata kelas sudah ada peningkatan hasil belajar sangat Kemendikbud. Edisi Juni 2012 baik dan tidak diperlukan tindakan berikutnya. Syaiful Bahri Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta). PENUTUP Wina Kesimpulan a) Penggunaan metode Demonstrasi dan tersebut dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran, khususnya Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat pada Siswa Kelas IV SDN Gending II, Probolinggo b) Ada peningkatan Hasil Belajar Operasi Hitung dengan Metode Demonstrasi dan Media Mistar Bilangan pada Siswa Kelas IV SDN Gending II, Probolinggo Saran Agar dalam melaksanakan Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media). langkah sesuai sintaks yang ada pada metode a. 2007. Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Media Mistar Bilangan dengan memperhatikan langkah- Campuran Bilangan Bulat Sanjaya. kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan maka sebagai guru hendaknya pandai-pandai memilih 24