• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan merupakan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa konversasi, bahasa Morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas Unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem (contoh kata) atau beberapa morfem gabungan (contoh perkataan) Kata Benda Merupakan kata yang menyebut nama sesuatu yang berdiri sendiri atau yang dibendakan dan disebut “substantif atau nomina”. Ciri Kata Benda • Dapat diikuti imbuhan sebagai pembentuk kata benda. • Dapat diawali kata depan di, ke, dari • Dapat diawali kata si, sang • Dapat berperan sebagai objek kalimat • Dapat berperan sebagai subjek kalimat • Dapat diikuti oleh kata ini dan itu • Dapat dikembangkan dengan kata yang diikuti kata sifat • Dapat diikuti kata ganti ku, mu, dan nya Sifat-sifat Kata Benda • Kata benda berwujud (konkrit) • Kata benda tak berwujud (abstrak) Bentuk-Bentuk Kata Benda • KB kata dasar • KB kata majemuk • KB kata ulang Meja Orang tua Sayur-mayur • KB berimbuhan Pertandingan Kata Kerja Kata kerja ialah kata yang menyatakan tindakan atau perilaku dan disebut juga verba. Ciri-ciri Kata Kerja • Seringkali diikuti atau melekat pada imbuhan • Pada me- : merajut, menangis, menikah • Pada ber- : bernyanyi, berbuat, berlari • Menduduki Predikat Pada Kalimat. • Adik menembak burung • Ibu memasak sayur • Dapat diikuti kata-kata telah, sudah, belum, akan, sedang, dan sebagainya. • Telah telah berjalan, telah diselesaikan, telah menikah • Sudah sudah makan, sudah tidur, sudah bangun • Dapat diperluas dengan kata dengan dan diikuti oleh kata sifat • Tidur dengan mendengkur • Makan dengan berdiri Jenis-jenis Kata Kerja 1. Kata Kerja Aktif • Kakak bermain kelereng 2. Kata Kerja Pasif • Adik dipukul temannya 3. Kata Kerja Transitif • Ibu memasak sayur di dapur 4. Kata Kerja Intransitif • Bapak tidur di ruang tamu 5. Kata Kerja Aus • Mandi, makan, minum, tidur 6. Kata Kerja Finitif • Mendengkur itu tidak baik 7. Kata Kerja Refleksif • Dia bersepatu baru 8. Kata Kerja Kumulatif • Anak-anak pergi berkemah ke Sengkaling 9. Kata Kerja Resiprok • Keduanya berpelukan Kata Sifat Kata sifat adalah kata yang menerangkan keadaan, sifat khusus atau watak suatu benda. Disebut juga sebagai ajektiva. Ciri-ciri Kata Sifat • Dapat didahului dengan kata sangat, agak, terlalu, paling, dan amat. • Dapat memberikan sifat suatu benda • Dapat diulang dengan memberi imbuhan se-nya • Dapat diikuti oleh kata sekali dan benar Jenis-jenis Kata Sifat • Kata sifat berbentuk kata dasar • Rajin, kasar, tampan • Kata sifat berbentuk kata majemuk • Keras kepala, lemah lembut, hitam legam • Kata sifat berbentuk kata ulang • Compang-camping, gilang-gemilang • Kata sifat berimbuhan • Membatu, penakut, pengecut Kata Keterangan Kata keterangan berfungsi sebagai penjelas pada kata yang bukan kata benda. Kata keterangan waktu • Kata keterangan waktu yang sedang berlangsung • Contoh: lagi, sekarang, tengah, masih, kini • Kata keterangan waktu yang telah berlalu • Contoh: kemarin, telah, tadi, habis, kemarin dulu • Kata keterangan waktu yang akan datang • Contoh: nanti, kelak, besok, lusa, mendatang Kata keterangan tempat • Contoh: sini, situ, sana, dimana, ke pasar Kata keterangan keadaan • Contoh: janggal, mahal, rendah, buruk, berduri Kata keterangan sebab • Contoh: karena, apabila, sebab, jika, oleh karena Kata keterangan kuantitatif • Contoh: kerap kali, sering, jarang, sekitar, lebih kurang Kata keterangan kesungguhan • Taraf kepastian • Contoh: tentu, niscaya, pasti, betul, sungguh • Taraf kemungkinan • Contoh: kira-kira, agaknya, boleh jadi, rupanya, barangkali • Taraf pengharapan • Contoh: semoga, hendaknya, sudilah, kiranya, apalah Kata Ganti Adalah kata yang harus bertugas menggantikan kata benda yang telah disebut atau setidaknya telah dikenal. Jenis-jenis kata ganti • Kata ganti orang pertama • Tunggal: aku, saya • Jamak: kami, kita • Kata ganti orang kedua • Tunggal: engkau, kam, anda • Jamak: kalian • Kata ganti orang ketiga • Tunggal: ia, dia, nya, beliau • Jamak: mereka • Kata ganti pemilik • Buku ia bukunya • Buku aku bukuku • Kata ganti penanya • Kata ganti penanya benda • Apa itu? • Siapakah dia? • Kata ganti penanya waktu • Kapan dia datang? • Bilakah engkau datang? • Kata ganti penanya tempat • Dimana rumahmu? • Kemana tuanmu? • Kata ganti penanya keadaan • Mengapa kau bersedih? • Bagaimana keadaanmu? • Kata ganti tak tentu • Seseorang telah mengambil uangku • Sesuatu itu takkan hilang jika kau menjaganya dengan baik • Kata ganti penghubung • Baju yang berwarna biru itu milikku Kata Bilangan (Numeralia) Adalah kata yang menyatakan jumlah sesuatu (benda) atau menunjuk urutannya dalam deretan. Ciri-ciri kata bilangan • Kata-kata tersebut menyatakan jumlah suatu benda atau urutan benda dalam deretan sebuah kalimat • Kata-kata bilangan cocok untuk menjawab pertanyaan berapa atau beberapa Jenis-jenis kata bilangan • Kata bilangan tentu • Contoh: satu, tiga, delapan, sepuluh, seratus, sejuta, dll. • Kata bilangan tak tentu • Contoh: banyak, beberapa, lebih kurang • Kata bilangan tingkat • Contoh: pertama, ketiga, kesepuluh, keseratus • Kata bilangan kumpulan • Keduanya telah pergi • Keseluruhan jawaban tidak ada yang benar • Kata bantu bilangan • Sebutir jagung • Sekantong beras Kata Depan (Preposisi) Adalah kata yang menghubungkan kata benda dengan kata lain serta menentukan sifat penghubungannya. Jenis-jenis kata depan • Kata depan sejati (asli) berfungsi hanya sebagai kata depan. Biasa digunakan kata di, ke, dan dari • Kata depan pinjaman, berfungsi sebagai kata depan dan jabatan lain. Biasa menggunakan kata: • Tentang, buat, atas, karena, hingga, terhadap, pada • Kata depan majemuk (gabungan), biasanya menggunakan kata: • Di dalam, di atas, kepada, terhadap Kata Sambung (Konjungsi) Adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan sebuah kalimat atau anak kalimat. Ciri-ciri kata sambung • Berperan sebagai penyambung antarkata yang sama jabatannya dalam kalimat • Berperan sebagai penyambung kalimat dengan kalimat, atau anak kalimat dengan anak kalimat Jenis-jenis kata sambung • Kata sambung menyatakan gabungan, biasanya menggunakan kata: • Dan, apalagi, malahan, pula, dengan, lalu • Kata sambung menyatakan waktu, biasanya menggunakan kata: • Waktu, ketika, sejak, selagi, tatkala, manakala • Kata sambung menyatakan maksud dan tujuan, biasanya menggunakan kata: • Agar, biar, supaya • Kata sambung menyatakan perlawanan, biasanya menggunakan kata: • Tetapi, tapi, hanya, saja, akan, tetapi, melainkan • Kata sambung menyatakan sebab dan akibat, biasanya menggunakan kata: • Sebab, sehingga, sampai karena hingga • Kata sambung menyatakan syarat dan pengandaian, biasanya menggunakan kata: • Jika, jikalau, asal, andaikan, andaikata, misalkan • Kata sambung menyatakan sebab yang tak diperdulikan atau pernyataan mengalami, biasanya menggunakan kata: • Biar, meskipun, walaupun, walau, sekalipun Kata Sandang (Artikal) Adalah kata yang memiliki fungsi untuk menjadikan suatu kata menjadi kata benda. • Contoh: • Si Pelaku • Sang Kekasih • Yang Pandai Kata Seru (Interjeksi) Adalah kata yang digunakan untuk memberi seruan dan menekankan sesuatu yang dipentingkan. Contoh: • Pergilah! • Aduh, mengapa semua jadi begini? • Wah, indah sekali danaunya! • Masya Alloh! • Astaga! Kata Serapan • Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa lain (bahasa daerah/bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk memperkaya kosa kata. • Contoh kata serapan dalam bahasa Indonesia adalah: • tetapi (dari bahasa Sansekerta tathâpi: namun itulah) • mungkin (dari bahasa Arab mumkinun: mungkin) • meski (dari bahasa Portugis mas que: walau) • Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara.[rujukan?] Arti kedua, arti "diksi" yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata - seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya. Gorys Keraf (2002) mengemukakan beberapa poin penting tentang diksi. • Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata–kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata–kata yang tepat atau menggunakan ungkapan– ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. • Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa–nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. • Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa. • Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal. • Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca. • Menciptakan komunikasi yang baik dan benar. • Menciptakan suasana yang tepat. • Mencegah perbedaan penafsiran. • Mencegah salah pemahaman. • Mengefektifkan pencapaian target komunikasi. • • • • • Makna Denotatif dan Konotatif Makna Umum dan Makna Khusus Kata Konkret dan Kata Abstrak Hubungan Makna Kata Ilmiah dan Kata Populer • Sinonim Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat. • Antonim. Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil. • Polisemi. Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain. • Hiponim Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan. • Hipernim Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain. • Homonim Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti. • Homofon Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda. • Homograf Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda. Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar serta eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Sering disebut makna konseptual. Misalnya, kata makan bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut kemudian dikunyah dan ditelan. Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Misalnya kata makan pada makna konotatif berarti untung atau pukul. Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas. Kata khusus adalah kata yang acuannya lebih sempit atau khusus. Misalnya ikan termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari ikan adalah mujair, lele, gabus, koi. Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat diserap oleh pancaindra. Misalnya meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara. Sedangkan kata abstrak ialah kata yang acuannya sulit diserap oleh pancaindra. Misalnya perdamaian, gagasan. Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Katakata ilmiah biasanya digunakan oleh para kaum pelajar dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan-tulisan ilmiah seperti karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis, desertasi. Kata popular adalah kata yang biasanya digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum.