GAMBARAN UMUM SEL Sri Lestari Utami SEL → unit dasar kehidupan atau unit terkecil dari kehidupan 1. 2. Semua makhluk hidup tersusun atas sel-sel dan, Semua kegiatan yang ditampilkan oleh makhluk hidup merupakan hasil dari proses-proses yang berlangsung dalam sel. Cytologi atau Sitologi (cytos/kytos atau sito : sel) Sejarah perkembangan penemuan sel dan teori-teori sel, yaitu : •Robert Hooke (1635-1703) : sel (cellula : kamar kecil) → irisan gabus dengan mikroskop → ruang-ruang kecil dibatasi dinding-dinding tipis. •Hunter (1823) : menggambarkan sel darah dengan sebuah ”nukleus”. •Robert Brown (1830) : nuklei sel-sel tumbuhan anggrek (tunggal : nukleus). •Matthias Jacob Schleiden (1804-1882) dan Theodor Schwann (1810-1882) : Teori Sel I “sel sebagai unit struktural makhluk hidup”. •Felix Dujardin (1835) : sarcode (cairan dalam lumen) → bagian terpenting sel. •Johannes E. Purkinje (1840) dan dan Hugo von Mohl (1846) memperkenalkan istilah protoplasma yaitu cairan yang mengisi sel. •Rudolf Virchow (1856) : omnis cellula e cellula Teori Sel II : “sel sebagai unit pertumbuhan makhluk hidup”. •Max Schultz (1860) mengemukakan bahwa sel itu adalah protoplasma beserta nukleus dan protoplasma itu merupakan dasar fisik dari suatu kehidupan Teori Sel III : “sel sebagai unit fungsional makhluk hidup”. •Dengan ditemukannya kromosom dalam nukeus yang ternyata bahwa kromosom merupakan pembawa sifat setiap makhluk hidup maka berkembanglah Teori Sel IV yaitu “sel sebagai unit hereditas makhluk hidup”. Sel → ukuran dan bentuk yang bermacam-macam → proses spesialisasi untuk fungsi-fungsi tertentu saat perkembangan fetus (morulasi, blastulasi, gastrulasi, differensiasi dan spesialisasi). Bentuk tidak berubah seperti sel tumbuhan, relatif tetap (seperti sel kulit → pipih, sel otot → memanjang, eritrosit → bikonkaf dan sel syaraf yang sangat memanjang) dan bentuk mudah berubah karena adanya gerak ameboid (seperti pada Amoeba sp). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perjalanan evolusi Ukuran sebagian besar sel yang mikroskopis ( 0,1-100 m) : •Transportasi melintasi membran sel harus cepat → ditentukan luas membrannya : semakin luas membran maka transportasi semakin besar → semakin kecil ukuran sel-sel penyusun maka luas total dari permukaannya akan semakin besar. •Semakin kecil sel maka semakin tinggi kecepatan reaksi-reaksi kimia didalamnya → transportasi lintas membran jg harus cepat. •Luas membran sel harus seimbang dengan isi sel dan besar nukleus karena jika tidak maka aktivitas sel secara keseluruhan akan terganggu. Sel terkecil : bakteri mycoplasma (PPLO : Pleuro Pneumonia Like Organism) berukuran 0,3 m dan sel terbesar : telur burung unta yang berdiameter 15 cm. Pengelompokan organisme berdasar jumlah sel penyusun : organisme uniseluler dan multiseluler. sel-selnya dikelompokkan atas : 1.Sel prokaryotik (karyon : nukleus/inti) → nukleus primitif : nukleus yang tidak jelas batas-batasnya karena bahanbahan/daerah inti (nukleoid) berbatasan langsung dengan sitoplasma. Contoh : sel bakteri dan PPLO. 2.Sel eukaryotik → nukleusnya jelas karena dibatasi dengan membran nukleus dan didalamnya terdapat bahan-bahan inti. Contoh : sebagian besar sel tumbuhan dan sel hewan. Tabel 1. Komponen-komponen sel-sel prokaryotik dan sel-sel eukaryotik Sel prokaryotik Perbandingan antara sel-sel prokaryotik dan eukaryotik.