LAPORAN LUASAN MINIMUM rev

advertisement
PENGGUNAAN GEOGEBRA UNTUK MENEMUKAN LUASAN MINIMUM
SEGITIGA YANG MENYINGGUNG LINGKARAN
Visensia Evitaria1 dan Yohana Fransisca Liliana Chandra2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Email: [email protected]
2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Email: [email protected]
1
Abstrak
GeoGebra banyak digunakan untuk membantu mengkaji permasalahan geometri secara
visual atau digunakan untuk visualisasi topik pada matematika. Pada penelitian ini, akan
ditunjukkan penggunaan GeoGebra untuk menemukan luasan minimum segitiga yang setiap sisinya
menyinggung sebuah lingkaran. Segitiga yang dipilih adalah segitiga siku-siku, segitiga sama sisi,
dan segitiga sama kaki. Metode yang digunakan adalah dengan menunjukkan pembuktian
menggunakan GeoGebra. Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari artikel sebelumnya yang
mengkaji mengenai luasan maksimum segitiga yang dibatasi lingkaran, dan didapat hasil luasan
maksimum yaitu segitiga sama sisi. Hasil penelitian ini adalah terdapat luasan minimum segitiga
yang menyinggung lingkaran yaitu segitiga sama sisi.
Kata Kunci: Garis Singgung, Lingkaran, Segitiga, Luasan Minimum, GeoGebra.
1. PENDAHULUAN
Mata
pelajaran
matematika
mempunyai berbagai kegunaan penting
bagi kehidupan, sehingga termasuk mata
pelajaran
yang
mempunyai
porsi
terbanyak dibandingkan dengan mata
pelajaran lainnya. Matematika juga
dipelajari pada tiap jenjang sekolah yaitu
sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan
Tinggi. Materi pembelajaran yang sulit
membuat tingkat kesukaran matematika
cukup tinggi dikalangan pelajar. Proses
pembelajaran cukup berperan dalam
penyampaian materi. Proses pembelajaran
dengan menggunakan metode yang
menarik dapat meningkatkan rasa ingin
tahu peserta didik dan menghidupkan
suasana kelas. Metode yang dapat
digunakan misalnya dengan pembuktian
menggunakan media pembelajaran.
Salah satu media pembelajaran
matematika yang dapat digunakan dalam
membantu penyampaian materi dalam
proses pembelajaran adalah GeoGebra.
GeoGebra merupakan media pembelajaran
matematika berbentuk software yang
banyak digunakan untuk membantu
mengkaji permasalahan dalam bidang
Kalkulus, Aljabar, Statistika dan Geometri
secara visual. Manfaat GeoGebra dalam
bidang geometri salah satunya adalah
untuk menentukan luasan pada bangun
datar segi-n, baik yang beraturan maupun
yang
tidak
beraturan.
Dengan
menggunakan Geogebra, luasan daerah
yang dibentuk dari sembarang bangun
datar segi-n dapat diketahui tanpa perlu
menghitungnya dengan menggunakan
rumus. Bangun datar yang dapat dibentuk
juga beragam baik yang beraturan maupun
yang tidak beraturan.
Dalam artikel ini, penulis ingin
menemukan luasan minimum bangun
datar segi-n yang dibatasi oleh lingkaran.
Bangun datar yang digunakan hanya
bangun datar segitiga. Selain itu, penulis
juga ingin meneliti apakah segitiga sama
sisi akan menjadi segitiga dengan luasan
minimum di antara segitiga lainnya, yaitu
seperti segitiga sama kaki, dan segitiga
siku-siku,
ketika
segitiga
tesebut
menyinggung lingkaran yang sama. Proses
penelitian
ini
dibantu
dengan
menggunakan program GeoGebra.
2. KAJIAN
LITERATUR
DAN
PEGEMBANGAN HIPOTESIS
Penelitian
ini
merupakan
pengembangan dari arikel yang mengkaji
mengenai bangun datar segi-n apakah
yang mempunyai luasan maksimum di
antara bangun datar segi-n lainnya ketika
dibatasi oleh lingkaran. Pada artikel
sebelumnya bangun datar yang dikaji
adalah bangun datar segitiga dan bangun
datar segi empat. Terdapat dasar teori yang
menyebutkan, segi n beraturan yang dapat
di buat dalam satu lingkaran memiliki
luasan lebih besar dari pada segi banyak
lainnya yang dibatasi lingkaran yang
sama. pembuktian teorema ini dengan
menampilkan segi-n yang dibatasi sebuah
lingkaran (Rokach, 2005). Pembentukan
segi-n
yang
beraturan
dengan
menggunakan metode menambah dan
mengurangi sudut pada segi-n tersebut.
Artikel mengenai pembentukan luasan
maksimum pada segi-n ini menunjukan
bangun datar segitiga dan segiempat.
Luas suatu daerah dapat dihitung
secara manual dengan menggunakan
rumus yang telah ada, misalnya rumus luas
1
bangun datar segitiga yaitu 𝐿 = π‘Žπ‘‘ dan
2
rumus luas bangun datar segiempat, yaitu
𝐿 = 𝑠 2 . Rumus luasan ini sebagai acuan
dalam menentukan luasan pada segitiga
dan segiempat yang dibentuk pada segi-n
yang dibatasi oleh lingkaran. Ketika
dibatasi oleh lingkaran, bangun datar
segitiga yang memiliki luasan maksimum
adalah segitiga sama sisi. Hal tersebut
dibuktikan dengan menggunakan beberapa
teorema dan kesepakatan. Teorema yang
digunakan adalah teorema sudut pusat,
360°
yaitu 𝛼 =
, dengan mengubah sudut
𝑛
pusatnya menjadi sama besar maka
berakibat pada panjang sisinya menjadi
sama panjang. Sehingga didapat bangun
datar segi-n beraturan yang memiliki
luasan maksimum ketika dibatasi oleh
lingkaran yang sama. Bangun datar
segitiga didapat segitiga sama sisi yang
memiliki luasan maksimum, sedangkan
bangun datar segiempat didapat persegi
yang memiliki luasan maksimum.
Sehingga bangun datar segi-n lainnya yang
memiliki luasan maksimum adalah bangun
segi-n beraturan.
Pada artikel ini, hanya dipilih bangun
datar segitiga ketika segitiga tersebut
menyinggung lingkaran yang sama.
Penulis menggunakan bantuan program
GeoGebra untuk menemukan bangun
datar segitiga apakah yang memiliki
luasan minimum ketika menyinggung
lingkaran yang sama.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
penemuan mandiri dengan menggunakan
bantuan program GeoGebra. GeoGebra
sangat
bermanfaat
sebagai
media
pembelajaran matematika dengan beragam
situasi menurut Hohenwarter & Fuchs
(2004), seperti: (1) Sebagai alat media
demonstrasi dan visualisasi, (2) Sebagai
alat bantu konstruksi, (3) Sebagai alat
bantu proses penemuan. Pemanfaatan
program
GeoGebra
memberikan
beberapa keuntungan, di antaranya
adalah sebagai berikut :
1. Lukisan-lukisan geometri yang
biasanya dihasilkan dengan dengan
cepat dan teliti dibandingkan
dengan
menggunakan
pensil,
penggaris, atau jangka.
2. Adanya fasilitas animasi dan
gerakan-gerakan
manipulasi
(dragging) pada program GeoGebra
dapat memberikan pengalaman
visual yang lebih jelas kepada siswa
dalam memahami konsep geometri.
3. Dapat
dimanfaatkan
sebagai
balikan/evaluasi untuk memastikan
bahwa lukisan yang telah dibuat
benar.
4. Mempermudah guru/ siswa untuk
menyelidiki atau menunjukkan
sifat-sifat yang berlaku pada suatu
objek geometri.
Peneliti
memanfaatkan program
GeoGebra sebagai alat bantu proses
penemuan untuk mencari luasan minimum
pada
segitiga
yang
menyinggung
lingkaran. Setiap luasan yang didapat
dibandingkan untuk melihat bangun
segitiga mana yang memiliki luasan
minimum ketika menyinggung lingkaran.
Rancangan kegiatan ini dimulai dengan
mencoba membuat lingkaran dengan jarijari tetap dan membuat tiga buah garis
singgung lingkaran yang bertujuan untuk
membentuk segitiga.
Penulis menggunakan garis singgung
agar sisi-sisi dari segitiga yang terbentuk
benar-benar menyinggung lingkaran.
Segitiga yang dipilih adalah segitiga sikusiku, segitiga sama kaki, dan segitiga sama
sisi. Sisi segitiga ada yang dibuat tetap
(sisi tetap) dan ada yang dibuat dapat
digeser (sisi geser). Penulis dapat
menemukan perbedaan luas segitiga ketika
panjang sisi tersebut diperpendek ataupun
diperpanjang. Selain sisinya yang dibuat
dapat dirubah, besar sudutnya pun dibuat
dapat dirubah dengan memperkecil
ataupun memperbesar salah satu sudut.
Penulis dapat menemukan perbedaan luas
segitiga ketika sudut dalam segitiga
diperkecil ataupun diperbesar.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan beberapa
bangun datar segitiga, yaitu segitiga sikusiku, segitiga sama sisi, dan segitiga sama
kaki,
yang
masing-masing
akan
menyinggung lingkaran yang sama. Pada
pembuktian segitiga siku-siku, didapat dua
jenis segitiga siku-siku, yaitu segitiga
siku-siku sama kaki, dan segitiga siku-siku
yang panjang sisi-sisinya dapat divariasi.
Dengan menggunakan bantuan aplikasi
Geogebra, didapat hasil dan pembahasan
penelitian sebagai berikut:
1. Segitiga Siku-siku Sama Kaki :
a. Langkah Pertama
Membuat segitiga siku-siku diawali
dengan membuat 2 titik yaitu titik
A(1,1) dan titik B(1,2). Kemudian
membuat lingkaran dengan jari-jari
1 satuan panjang yang bertitik pusat
di A(1,1). Berikut langkah membuat
lingkarannya, yaitu dengan klik
Circle with Center through Point
pada menu bar, lalu klik pada titik A
dan hubungkan dengan titik B,
sehingga terbentuklah lingkaran
dengan pusat A.
Gambar 1
b. Langkah Kedua
Membuat
segitiga
dengan
menggunakan
garis
singgung
lingkaran sebagai sisi-sisi segitiga.
Membuat titik C pada sumbu 𝑦
dengan koordinat (0,3). Kemudian
membuat garis singgung yang
menghubungkan titik C dengan
lingkaran dengan pusat A. Berikut
langkah
membuat
garis
singgungnya, yaitu dengan klik
Perpendicular Line > Tangents
pada menu bar kemudian klik titik C
dengan lingkaran dengan pusat A.
Sehingga terbentuklah garis yang
menyinggung lingkaran yaitu garis
singgung 𝑔. Kemudian buat titik
perpotongan antara sumbu π‘₯ dan
sumbu 𝑦 dengan nama titik D
menggunakan Point > intersect,
cara ini berlaku untuk membuat
perpotongan garis pada garis
singgung g dengan sumbu π‘₯, beri
nama titik perpotongannya yaitu
titik E.
Gambar 2
c. Langkah Ketiga
Membuat daerah yang akan dihitung
luasannya, yaitu daerah pada
bangun
datar
segitiga
yang
terbentuk dari garis singgung
lingkaran. Langkah membuat daerah
yaitu
dengan
menghubungkan
ketiga titik C, D dan E agar
terbentuk sebuah daerah luasan.
Berikut
langkah
membuat
daerahnya, yaitu klik Polygon pada
menu bar, lalu hubungkan titik C, D
dan E sehingga didapatkan gambar
dengan warna merah muda yang
menandakan sebuah daerah dengan
luasan
tertentu.
Selanjutnya
membuat ∠𝐢, ∠𝐷 dan ∠𝐸 untuk
membantu membuktikan bahwa
segitiga CDE merupakan segitiga
siku-siku sama kaki. Berikut
langkah membuat sudutnya, yaitu
klik Angle pada menu bar kemudian
hubungkan ketiga titik pada segitiga
CDE. Misalnya membuat ∠𝐢𝐷𝐸,
berarti harus menghubungkan titik
C lalu titik D dan titik E sehingga
terbentuk ∠900, dengan kata lain
terbukti benar bahwa segitiga CDE
merupakan
segitiga
siku-siku.
Selanjutnya analog untuk membuat
∠𝐢𝐸𝐷 dan ∠𝐷𝐴𝐸.
Gambar 3
Gambar 4
d. Langkah Keempat
Membentuk segitiga sama kaki
dengan menggeser salah satu titik
yaitu titik C sehingga terbentuk
segitiga sama kaki. Langkah
membentuk segitiga sama kaki,
yaitu membuat sisi CD = DE
dengan menggeser salah satu titik
yaitu titik C melalui sumbu 𝑦.
Ketika menggeser titik C perlu
diperhatikan pula ∠𝐢𝐸𝐷 dan ∠𝐷𝐴𝐸,
karena pada segitiga siku-siku sama
kaki salah satu sudutnya ∠900 dan
kedua sudut lainnya adalah ∠450.
Setelah menemukan titik di mana
∠𝐢𝐸𝐷 dan ∠𝐷𝐴𝐸 besarnya ∠450
perlu diperhatikan pula panjang sisi
CD dan DE. Ketika panjangnya
sama maka terbukti segitiga CDE
merupakan segitiga siku-siku sama
kaki. Didapat luasan daerah yaitu
5,83 (dengan pembulatan).
Gambar 5
2. Segitiga Sama Sisi :
a. Langkah Pertama
Membuat segitiga siku-siku diawali
dengan membuat 2 titik yaitu titik
A(1,1) dan titik B(1,2). Kemudian
membuat lingkaran dengan jari-jari
1 satuan panjang yang bertitik pusat
di A(1,1). Berikut langkah membuat
lingkarannya, yaitu dengan klik
Circle with Center through Point
pada menu bar lalu klik pada titik A
dan hubungkan dengan titik B,
sehingga terbentuklah lingkaran
dengan pusat A. (lihat Gambar 1).
b. Langkah Kedua
Membuat daerah pada segitiga sama
sisi. Berikut langkah membuat
segitiga sama sisi dengan membuat
segitiga sama kaki terlebih dahulu.
Membuat titik C yang satu sumbu
dengan titik A atau pusat
lingkarannya. Misalnya diambil titik
C dikoordinat (1,4), kemudian
membuat garis yang menyinggung
lingkaran dari titik C. Berikut
langkah membuat garis singgung
lingkaran, yaitu klik Perpendicular
Line > Tangents lalu klik titik C
dan lingkaran dengan pusat di A,
sehingga terbentuklah garis g dan f
yang
menyinggung
lingkaran.
Kemudian
membuat
titik
perpotongan antara garis singgung
lingkaran dengan sumbu π‘₯ caranya
dengan klik Point > intersect,
sehingga terdapat titik perpotongan
dengan nama titik D dan titik E.
Gambar 6
c. Langkah Ketiga
Membuat daerah luasan pada
segitiga dengan menghubungkan
ketiga titik yaitu titik C, D, E
dengan menggunakan Polygon pada
menu bar. Kemudian membuat
sudut
pada
segitiga,
yaitu
∠𝐢𝐷𝐸, ∠𝐢𝐸𝐷 dan ∠𝐷𝐢𝐸 dengan
acara klik Angle pada menu bar
kemudian hubungkan ketiga titik
pada segitiga CDE, misalnya akan
mebuat sudut ∠𝐢𝐷𝐸 maka klik titik
C ke titik D lalu ke titik E, dengan
begitu akan kita dapatkan sudut
∠𝐢𝐷𝐸. Berikutnya analog untuk
∠𝐢𝐸𝐷 dan ∠𝐷𝐢𝐸.
Gambar 7
d. Langkah Keempat
Membentuk segitiga sama sisi.
Syarat sudut pada segitiga sama sisi
adalah ketiga sudutnya ∠600.
Sehingga perlu membentuk ketiga
sudut dalam segitiga menjadi ∠600.
Luasan daerah segitiga sama sisi
yaitu 5.2 satuan. (lihat Gambar 7).
3. Segitiga Siku-siku Variasi :
a. Langkah Pertama
Membuat segitiga siku-siku diawali
dengan membuat 2 titik A(1,1) dan
B(1,2).
Kemudian
membuat
lingkaran dengan jari-jari 1 satuan
panjang yang bertitik pusat di
A(1,1). Berikut langkah membuat
lingkarannya, yaitu dengan klik
Circle with Center through Point
pada menu bar, lalu klik pada titik A
dan hubungkan dengan titik B,
sehingga terbentuklah lingkaran
dengan pusat A. (lihat Gambar 1).
b. Langkah Kedua
Membuat satu titik C pada sumbu 𝑦
dengan koordinat (0,3). Kemudian
membuat garis singgung yang
menghubungkan titik C dengan
lingkaran dengan pusat A. Berikut
langkah
membuat
garis
singgungnya,
yaitu
klik
Perpendicular Line > Tangents
pada menu bar kemudian klik titik C
dengan lingkaran dengan pusat A.
Sehingga terbentuklah garis yang
menyinggung lingkaran yaitu garis
singgung 𝑔. Kemudian buat titik
perpotongan antara sumbu π‘₯ dan
sumbu 𝑦 dengan nama titik D
menggunakan Point > intersect,
cara ini berlaku untuk membuat
perpotongan garis pada garis
singgung g dengan sumbu π‘₯, beri
nama titik E.(lihat Gambar 2).
c. Langkah Ketiga
Langkah
ini
akan
menguji
bagaimana luasan yang terbentuk
ketika segitiga siku-siku yang salah
satu sisinya diperpanjang dengan
titik C menjauhi lingkaran namun
masih
menginggung lingkaran
mengikuti sumbu 𝑦. Berikut
langkahnya, yaitu dapat dilihat pada
salah satu titik di sumbu 𝑦,
kemudian akan ditarik titik C, ke
arah mengikuti sumbu 𝑦 sehingga
pada titik E akan mendekati sudut
900. Setelah melaksanakan langkahlangkah tersebut, didapatkan bahwa
luasan pada segitiga akan terus
bertambah dan semakin besar. Hal
ini berlaku pula untuk titik E yang
digeser menjauhi sumbu 𝑦.
untuk titik E ketika didekatkan ke
arah titik D, maka luasannya akan
bertambah dan ketika garis g sejajar
dengan sumbu y maka luasanya
menjadi tidak terdefinisi, hal
tersebut terjadi karena garis g tidak
memotong di garis g.
Gambar 10
Gambar 8
Gambar 11
Gambar 9
d. Langkah Keempat
Langkah
ini
akan
menguji
bagaimana luasan yang terbentuk
ketika segitiga siku-siku yang salah
satu sisinya diperpanjang dengan
titik C mendekati lingkaran namun
garis g masih menginggung
lingkaran mengikuti sumbu 𝑦.
Kemudian didapatkan bahwa luasan
pada segitiga akan bertambah.
Luasan terkecil akan didapat ketika
segitiga yang terbentuk adalah
segitiga siku-siku sama kaki, yaitu
5,83. Setelah melewati segitiga
sama kaki luasannya akan semakin
bertambah namun ketika garis g
sejajar dengan sumbu π‘₯ maka
luasannya menjadi tidak dapat
didefinisi. Hal ini berlaku juga
Gambar 12
4. Segitiga Sama Kaki :
a. Langkah Pertama
Membuat segitiga siku-siku diawali
dengan membuat 2 titik yaitu titik
A(1,1) dan titik B(1,2). Kemudian
membuat lingkaran dengan jari-jari
1 satuan panjang yang bertitik pusat
di A(1,1). Berikut langkah membuat
lingkarannya, klik Circle with
Center through Point pada menu
bar, lalu klik pada titik A dan
hubungkan dengan titik B (lihat
Gambar 1). Kemudian membuat
sebuah titik yang satu sumbu
dengan
titik
A,
misalnya
berkoordinat (1,3) dengan titik C,
titik
C
berfungsi
untuk
menghubungkan
titik
dengan
lingkaran sehingga membentuk
garis yang menyinggung lingkaran
tersebut. Pada menu bar klik
tangent pada menu bar lalu
hubungan titik C dengan lingkaran
dengan pusat A sehingga terbentuk
2 buah garis
f dan g yang
menyinggung lingkaran dengan
pusat di A. Beri nama perpotongan
garis itu dengan titik D dan titik E
dengan menggunakan Point >
intersect pada menu bar. (lihat
Gambar 6)
b. Langkah Kedua
Membuat daerah yang akan dihitung
luasannya,
yaitu
dengan
menghubungkan ketiga titik C, D
dan E agar terbentuk sebuah daerah
luasan. Berikut langkah membuat
daerah luasan, yaitu dengan klik
Polygon pada menu bar, lalu
hubungkan titik C, D dan E.
Didapatkan gambar dengan warna
merah muda yang menandakan
sebuah daerah dengan luasan
tertentu. (lihat Gambar 7).
c. Langkah Ketiga
Membuat sudut di titik 𝐷 dan titik
E, didapat ∠𝐢𝐷𝐸 dan ∠𝐢𝐸𝐷. Kedua
sudut ini harus dipastikan sama
sehingga βˆ†CDE dapat dikatakan
segitiga sama kaki, misalnya ketika
titik C ditarik menjauhi lingkaran.
Dari percobaan itu dapat dikatakan
bahwa
luasannya
semakin
bertambah menjadi semakin besar
hingga garis g dan garis f mendekati
sejajar dengan sumbu y, dan ∠ CDE
dan ∠CED mendekati 900 (lihat
Gambar 13 dan Gambar 14). Setelah
titik C ditarik menjauhi lingkaran,
berikutnya titik C ditarik mendekati
lingkaran. Didapatkan bahwa luasan
pada segitiga akan bertambah, tetapi
ketika sampai pada titik yang
berpotongan di lingkaran, luasannya
menjadi tak terdefinisi karena tidak
terbentuk luasan segitiganya (lihat
Gambar 15, Gambar 16 dan Gambar
17). Tetapi luasan minimumnya
didapat ketika segitiga sama kaki
mempunyai sisi-sisi yang sama
panjang, atau membentuk segitiga
sama sisi dengan luas daerah 5.2
satuan.
Gambar 13
Gambar 14
Gambar 15
maksimum ketika dibatasi oleh lingkaran,
dan segitiga sama sisi juga menjadi
segitiga dengan luasan minimum ketika
menyinggung sebuah lingkaran.
Penggunaan aplikasi Geogebra cukup
efektif dalam membantu penelitian ini.
Peneliti dapat dengan mudah mengetahui
luasan daerah pada bangun datar dengan
bentuk yang beragam tanpa menghitung
luasannya
menggunakan
rumus
matematika. Oleh karena itu, baik halnya
aplikasi Geogebra diterapkan pula sebagai
media pembelajaran pada proses kegiatan
belajar mengajar di sekolah, agar lebih
menarik minat peserta didik dalam
mempelajari materi matematika. Dengan
demikian, diharapkan prestasi peserta
didik dapat meningkat.
Gambar 16
Gambar 17
5. KESIMPULAN
Proses penelitian pada artikel ini
dimulai dengan mencari luasan segitiga
siku-siku sama kaki, segitiga sama sisi,
segitiga siku-siku, dan segitiga sama kaki
menggunakan bantuan Geogebra. Hasil
penelitian dari artikel ini, didapat luasan
minimum segitiga yang menyinggung
lingkaran, yaitu segitiga sama sisi, dengan
luasan yang didapat yaitu 5.2 satuan. Hasil
tersebut didapat dengan membandingkan
hasil percobaan luasan daerah dari segitiga
lainnya.
Penulis dapat simpulkan dari hasil
penelitian, ada keterkaitan dengan hasil
artikel kajian yang penulis baca, yaitu
mengenai segitiga sama sisi. Segitiga sama
sisi menjadi segitiga dengan luasan
6. REFERENSI
Ali,
Mashadi.
2014.
Alternatif
Pembahasan Konsep Umum Luas
Daerah Suatu Bangun Datar. [9
Maret 2017].
Aulia, Fikri. 2015. Visualisasi Geometri
Dengan Menggunakan GeoGebra.
Makalah IF2123 Aljabar GeometriIndonesia ITB-Semester I Tahun
2015/2016. [10 Mei 2017].
Mahmudi, Ali. 2010. Membelajarkan
Geometri
dengan
Program
GeoGebra. Makalah terdapat pada
Seminar Nasional Matematika dan
Pendidikan Matematika Yogyakarta,
27
november
2010.
Seminar
diselenggarakan
di
Jurusan
Pendidikan
Matematika
FMIPA
UNY. [6 Mei 2017].
Murdanu. 2010. GEOMETRI BIDANG.
Disampaikan dalam Pembekalan
OSN-2010 SMP N 1 Kebumen. [10
Mei 2017].
Rokach, Arie. 2005. Finding the Maximal
Area of Bounded Polygons in a
Circle.
Tersedia:
http://www.jstor.org/stable/27971782
. [16 Februari 2017].
Staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/10_
Geogebra4Lingkaran.pdf. [10 Mei
2017].
Download