Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979

advertisement
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2
ISSN 1979-8911
BIOREMEDIASI LIMBAH MERKURI DENGAN MENGGUNAKAN MIKROBA
PADA LINGKUNGAN YANG TERCEMAR
Yani Suryani
Abstrak
Merkuri merupakan salah satu jenis polutan yang bersifat toksik. Merkuri menimbulkan
masalah serius bagi kesehatan manusia, seperti bioaccumulation merkuri dalam otak dan
ginjal pada akhirnya mengarah pada penyakit neurologis. Baik tanaman maupun bakteri
merupakan agens biologi penting yang dapat digunakan untuk bioremediasi, maka
beberapa tahun terakhir ini bidang mikrobiologi terapan dan biologi molekular menjadi
dasar pengembangan teknologi bioremediasi dengan memanfaatkan bakteri yang dapat
mereduksi merkuri. Merkuri merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk
hidup , baik itu dalam bentuk unsur tunggal (logam) ataupun dalam bentuk persenyawaan.
Merkuri umumnya terdiri dari tiga bentuk yaitu elemen merkuri (Hg0), ion merkuri (Hg2+),
dan merkuri organik kompleks. Bioremediasi adalah penggunaan organisme hidup,
terutama mikroorganisme, untuk mendegradasi kontaminan lingkungan ke dalam bentuk
yang kurang beracun. Secara umum teknik bioremediasi terbagi dua in situ (on-site),
dapat dilakukan langsung di lokasi tanah tercemar dan ex situ (off-site). Jenis-jenis
bioremediasi adalah sebagai berikut biostimulasi, bioaugmentasi dan bioremediasi
intrinsic. Sejumlah bakteri resisten terhadap merkuri telah diisolasi dari berbagai jenis
lingkungan. Umumnya bakteri tersebut termasuk dalam kelompok baik bakteri Gram
negatif maupun Gram positif. Beberapa bakteri aerobik dan fakultatif mengkatalisasi
proses reduksi Hg(II) menjadi Hg(0) seperti Bacillus, Pseudomonas, Corynebacterium,
Micrococcus dan Vibrio. Pseudomonas maltophilia dapat mereduksi Cr6+ yang bersifat
mobile dan toksik menjadi bentuk immobile dan nontoksik Cr3+ serta meminimumkan
mobilitas ion toksik lainnya di lingkungan seperti Hg2+, Pb2+ dan Cd2+.
Kata kunci:bioremediasi,mikroba,limbah merkuri, in , ex situ.
permukaan bumi (landscape), terutama
A. Pendahuluan
Pembangunan kawasan industri di
pertambangan
yang
dilakukan
secara
daerah-daerah pertanian dan sekitarnya
terbuka (opened mining) meninggalkan
menyebabkan berkurangnya luas areal
lubang-lubang besar di permukaan bumi.
pertanian, pencemaran tanah dan badan air
Logam
berat
merupakan
jenis
yang dapat menurunkan kualitas dan
polutan yang terdistribusi secara luas di
kuantitas
pertanian,
dalam tanah dan mendapat perhatian
terganggunya kenyamanan dan kesehatan
secara khusus karena sifatnya yang tidak
manusia
lain.
dapat terdegradasi serta dapat bertahan
Kerusakan akibat kegiatan pertambangan
lama di dalam lingkungan. Limbah
adalah berubah atau hilangnya bentuk
padat dan atau cair yang dihasilkan dari
hasil/produk
atau
makhluk
hidup
139
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2
berbagai
proses
industri
ISSN 1979-8911
dan
cair
pada
temperatur
ruang
dengan
pertambangan mengandung logam berat
spesifik gravity dan daya hantar listrik
toksik (Essa et.al, 2002). Termasuk logam
yang tinggi. merkuri di industri ini untuk
berat yang sering mencemari habitat
memudahkan (sebagai katalis) proses
lingkungan diantaranya yaitu Cr, Cd, As
pencampuran
Pb dan Hg (Merkuri). Merkuri ini
lainnya, contohnya dalam proses ekstraksi
merupakan salah satu jenis polutan yang
logam emas dan logam campuran untuk
bersifat toksik (Santi dan Goenadi, 2009).
gigi.
logam
dengan
logam
Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan
oleh Selid, et.al (2009) bahwa merkuri

Sifat Fiska-Kimia Merkuri
adalah unsur yang sangat beracun yang
Secara
umum
logam
merkuri
banyak tersebar di atmosfer, litosfer, dan
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut
air permukaan. Merkuri menimbulkan
yaitu berwujud cair pada suhu kamar (250
masalah serius bagi kesehatan manusia,
C) dengan titik beku paling rendah sekitar
seperti bioaccumulation merkuri dalam
390 C. Merupakan logam yang paling
otak dan ginjal pada akhirnya mengarah
mudah
pada penyakit neurologis.
dengan logam yang lain.Tahanan listrik
Upaya
jika
dibandingkan
bahaya
yang dimiliki sangat rendah, sehingga
oleh
menempatkan merkuri sebagai logam
dilakukan.
yang sangat baik untuk menghantarkan
Berdasarkan asumsi bahwa baik tanaman
daya listrik.Dapat melarutkan bermacam-
maupun bakteri merupakan agens biologi
macam logam untuk membentuk alloy
penting yang dapat digunakan untuk
yang
bioremediasi,
tahun
Merupakan unsur yang sangat beracun
terakhir ini bidang mikrobiologi terapan
bagi semua makhluk hidup , baik itu
dan biologi molekular menjadi dasar
dalam bentuk unsur tunggal (logam)
pengembangan
ataupun
pencemaran
merkuri
penanggulangan
menguap
yang
telah
diakibatkan
banyak
maka
beberapa
teknologi
bioremediasi
disebut
dalam
dengan
bentuk
amalgam.
persenyawaan
dengan memanfaatkan bakteri yang dapat
(Palar, 1994).Merkuri umumnya terdiri
mereduksi merkuri.
dari tiga bentuk yaitu elemen merkuri
B. Merkuri
(Hg0), ion merkuri (Hg2+), dan merkuri
Logam merkuri (Hg) adalah salah
organik kompleks (Selid et.al, 2009).
satu trace element yang mempunyai sifat
140
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2

ISSN 1979-8911
Siklus Merkuri di Dalam Lingkungan
C. Bioremediasi
Siklus merkuri di alam dimediasi
Bioremediasi
oleh proses geologi dan biologi. Bentuk
merupakan
proses
penguraian limbah organik atau anorganik
utama merkuri di atmosfer adalah uap
merkuri (Hgo) yang mudah menguap dan
polutan secara biologi dalam kondisi
dioksidasi menjadi ion merkuri (Hg2+)
terkendali dengan tujuan mengontrol,
mereduksi atau bahkan mereduksi bahan
sebagai hasil dari interaksi terhadap ozon
pencemar
dengan adanya air. Kebanyakan merkuri
definisi
yang masuk ke lingkungan perarian
adalah Hg2+.
Organisme predator yang ada di
kasus, biotransformasi berujung pada
biodegradasi, dimana polutan beracun
organisma hidup. Adanya kontaminasi
terdegradasi, strukturnya menjadi tidak
mengakibatkan
kompleks, dan akhirnya menjadi metabolit
beberapa bakteri, jamur dan tanaman telah
yang tidak berbahaya dan tidak beracun.
berevolusi sehingga memiliki mekanisme
Pendekatan umum untuk meningkatkan
resistensi terhadap beberapa bentuk zat
kecepatan
kimia yang berbeda. Bakteri memainkan
lingkungan sekitar.
biotransformasi
atau
biodegradasi adalah dengan cara seeding
peran penting dalam siklus global merkuri
dalam
untuk
mikroorganisme,
disebut biotransformasi. Pada banyak
racun yang sangat kuat bagi semua
berat
terutama
mengubah struktur kimia polutan tersebut,
senyawa metylmerkuri yang merupakan
logam
hidup,
memodifikasi polutan beracun dengan
pada
manusia adalah uap merkuri Hgo dan
limbah
adalah penggunaan organisme
yang diproduksi oleh mikroorganisme
organik metylmerkuri. Umumnya bentuk
terpapar
bioremediasi
Bioremediasi terjadi karena enzim
lebih tinggi, yang dikenal sebagai bentuk
yang
2001),
Menurut
dalam bentuk yang kurang beracun.
umumnya memiliki konsentrasi merkuri
merkuri
(Vidali,
lingkungan.
mendegradasi kontaminan lingkungan ke
tingkat paling atas dalam rantai makanan
kimia
dari
dan feeding.
Berkenaan
Secara umum teknik bioremediasi
dengan bakteri resistensi terhadap merkuri
terbagi dua in situ (on-site), dapat
dan peran bakteri tersebut dalam silus
dilakukan
merkuri telah dipelajari secara ekstensif
langsung
di
lokasi
tanah
tercemar dan ex situ (off-site) yaitu tanah
(Osborn et al., 1997 at Nascimento and
tercemar digali dan dipindahkan ke dalam
Edmar, 2003).
141
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2
ISSN 1979-8911
penampungan yang lebih terkontrol. Lalu
D. Bioremediasi Merkuri
Upaya penanggulangan bahaya
diberi perlakuan khusus dengan memakai
pencemaran
mikroba.
merkuri
Ada 4 teknik dasar yang biasa
telah
diakibatkan
banyak
oleh
dilakukan.
Berdasarkan asumsi bahwa baik tanaman
digunakan dalam bioremediasi:

yang
Stimulasi aktivitas mikroorganisme
maupun bakteri merupakan agens biologi
asli (di
dengan
penting yang dapat digunakan untuk
pengaturan
bioremediasi, maka beberapa tahun
lokasi tercemar)
penambahan
nutrien,
kondisi redoks, optimasi pH.
terakhir ini bidang mikrobiologi terapan
Inokulasi
(penanaman)
dan biologi molekular menjadi dasar
mikroorganisme di lokasi tercemar,
pengembangan teknologi bioremediasi
yaitu mikroorganisme yang memiliki
dengan memanfaatkan bakteri yang
kemampuan biotransformasi khusus.
dapat

Penerapan immobilized enzymes.
penelitian

Penggunaan
menunjukkan

tanaman
atau
merkuri.
Benyehuda
respons
et
al.
Hasil
(2003)
penghambatan
untuk
pertumbuhan yang sangat bervariasi dari
mengubah
bakteri aerobik kemoheterotrop yang
(phytoremediation)
menghilangkan
mereduksi
diisolasi dari dasar permukaan sedimen
pencemar.
di dalam medium pepton – tripton –
adalah
yeast - glukosa (PTYG) dengan kertas
biostimulasi,
cakram yang mengandung 2 µmol
bioaugmentasi dan bioremediasi intrinsic.
Cr(VI), 50 nmol Hg(II), dan 500
Faktor yang mempengaruhi optimalisasi
nmol Pb(II). Hal ini diduga karena
proses bioremediasi meliputi
adanya
bakteri Gram positif dan Gram negatif
populasi
mampu
secara prinsip memiliki perbedaan satu
Jenis-jenis
sebagai
menurunkan
bioremediasi
berikut
mikroba
yang
polutan,
dengan lainnya dalam
keberadaan
hal
interaksi
kontaminan terhadap populasi mikroba,
dengan logam (Giller et al., 1998).
faktor-faktor lingkungan (jenis tanah,
Bakteri
suhu, pH, adanya oksigen atau akseptor
toleransi terhadap logam yang lebih
elektron lainnya, dan nutrisi ) (Vidali,
besar daripada Gram positif karena
2001).
memiliki struktur dinding sel yang lebih
Gram
negatif
menunjukkan
kompleks yang mampu mengikat dan
142
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2
ISSN 1979-8911
mengimobilisasi ion logam termasuk
Hal tersebut mengakibatkan merkuri
Hg2+.
terakumulasi
Ahmad et al. (2005) mengemukakan
bahwa
kemampuan
melalui
proses
bioakumulasi dan biomagnifikasi dalam
bakteri
jaringan tubuh hewan-hewan air, sehingga
menghasilkan polisakarida ekstraselular
kadar merkuri dapat mencapai level yang
dapat melindungi sel dari pengaruh
berbahaya baik bagi kehidupan hewan air
toksik logam berat. Hasil penelitiannya
maupun kesehatan manusia, yang makan
memberikan
bakteri
hasil tangkap hewan-hewan air tersebut.
heterotrof yang ditumbuhkan di dalam
Sanusi (1980) mengemukakan bahwa
medium
terjadinya proses akumulasi merkuri di
indikasi
yang
bahwa
mengandung
merkuri
dengan konsentrasi 150-200 µg/g akan
dalam
tubuh
hewan
air,
karena
mengalami penurunan viabilitas setelah
kecepatan pengambilan merkuri (up take
21 hari inkubasi. Kontaminasi yang
rate) oleh organisme air lebih cepat
diakibatkan oleh logam berat di alam
dibandingkan dengan proses ekskresi.
tidak bersifat bio degradable. Namun
Kadar merkuri di dalam tanah
demikian, sejumlah logam berat dan
sangat bervariasi dan tergantung tingkat
metaloid
penting
kedalaman khususnya pada tanah-tanah
bersifat kurang larut dan lebih volatil
alami. Hal ini berarti bahwa kedalaman
dalam
apabila
pengambilan contoh tanah merupakan
dibandingkan dalam bentuk teroksidasi.
suatu pedoman yang penting untuk
Reaksi
memperoleh akurasi data. Pada tanah
pengkontaminan
bentuk
reduksi
tereduksi
merkuri
merupakan
salah satu contoh reaksi reduksi logam
yang
larut menjadi bentuk volatil dengan
lapisan olah dengan kedalaman 0 - 20
persamaan reaksi sebagai berikut:
cm cukup homogen karena adanya
-
Hg(II) + [H2] → Hg(0) + 2 H
diolah,
kadar
merkuri
dalam
pengelolaan tanah (Alloway, 1995).
Berdasarkan Essa et al. (2002), ada
Merkuri yang terdapat dalam limbah
atau waste di perairan umum diubah oleh
3
aktifitas
menjadi
merkuri yaitu metilasi, reduksi secara
komponen methyl merkuri (CH3-Hg)
enzimatis, pengendapan dari ion Hg2+
yang memiliki sifat racun dan daya ikat
sebagai HgS yang tidak larut sebagai hasil
yang kuat disamping kelarutannya yang
dari
tinggi terutama dalam tubuh hewan air.
biomineralisasi dari ion Hg2+ sebagai
mikroorganisme
143
mekanisme
bioremediasi
pembentukan
gas
terhadap
H2S,
atau
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2
ISSN 1979-8911
komplek merkuri-fosfat yang tidak larut
terbentuk selama proses remediasi keluar
selain HgS. Menurut Nazaret et al. (1994)
dari sel bakteri melalui proses volatilisasi.
dalam
Kiefer
aerogenes
(2000),
Enterobacter
melakukan
dengan
melakukan
terhadap
ion
Hg.
Pendapat
bioremediasi
sejalan
mengungkapkan
bahwa
juga
detoksifikasi
uptake
reduksi
merkuri dapat dilakukan menggunakan
Resistensi
bakteri
mikroorgansime
tersebut berdasarkan potensial redoks
misalnya
2+
Berbagai
dimana sel mampu mereduksi ion Hg
0
resisten
bakteri
resisten
mekanisme
merkuri.
detoksifikasi
menjadi Hg yang lebih tidak toksik bagi
merkuri
sel
enzim
berkurangnya penyerapan ion merkuri
dapat
karena pengurangan permeabilitas selular
bakteri
reduktase,
dengan
bantuan
Hg0
sehingga
telah
merkuri,
dilaporkan,
seperti
meninggalkan sel melalui mekanisme
untuk ion Hg2+
difusi pasif maupun volatilisasi. Pada
dalam Nascimento and Edmar, 2003 ),
penelitian
ini
Enterobacter
demethylation dari methylmercury oleh
aerogenes
lebih
melakukan
Clostridium cochlearium T - 2P, yang
bioremediasi terhadap logam Hg secara
melibatkan dekomposisi dan inaktivasi
reduksi enzimatis, karena tidak terjadi
dari merkuri anorganik dengan hidrogen
mekanisme efflux hingga jam ke-30.
sulfida (H2S) (Pan-Hou dan Imura, 1981
Enterobacter
dapat
dalam Nascimento and Edmar, 2003),
Hg
metilasi merkuri oleh bakteri tertentu yang
dengan cara pembentukan HgS, karena
menggunakan metilasi sebagai resistensi
bakteri tersebut tidak dapat menghasilkan
atau detoksifikasi mekanisme (Trevor,
gas H2S ketika dilakukan uji biokimia.
1986 dalam Nascimento and Edmar,
Sedangkan
2003 ) dan penyitaan dari methylmercury
melakukan
diduga
banyak
aerogenes
tidak
bioremediasi
logam
mekanisme
bioremediasi
secara metilasi biasanya terjadi pada
(Silver
bakteri
Nascimento and Edmar, 2003).
anaerob,
dilaporkan
dan
terjadi
belum
Misra,
1984
dalam
Enterobacter
Jenis bakteri yang resisten terhadap
aerogenes. Bioremediasi logam Hg baik
logam berat mungkin berada di dalam
dengan variasi pH maupun suhu inkubasi,
tanah dan di lokasi tambang. Apabila
tidak
bakteri tersebut dapat beradaptasi pada
tampak
pada
pernah
dan
(Pan-Hou et al., 1981
terjadinya
mekanisme
0
efflux. Hal ini diduga karena Hg yang
lingkungan dengan tingkat kontaminasi
logam
144
berat
yang
tinggi,
maka
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2
ISSN 1979-8911
diasumsikan bahwa penggunaan bakteri
mekanisme resisten merkuri bakteri gram
tersebut
dalam
negatif adalah sebagai berikut Hg(II) yang
logam
masuk periplasma terikat ke pasangan
berat.Sejumlah bakteri resisten terhadap
residu sistein MerP. Selanjutnya MerP
merkuri telah diisolasi dari berbagai jenis
mentransfer Hg(II) ke residu sistein MerT
lingkungan. Umumnya bakteri tersebut
atau
termasuk dalam kelompok baik bakteri
menyeberang
Gram negatif
melalui proses reaksi pertukaran ligan
sangat
meningkatkan
efektif
reduksi
maupun Gram positif
MerC.
Akhirnya
membran
(Nascimento & Chartone-Souza, 2003
menuju
dalam
oksidoreduktase,
Santi
dan
Goenadi,
2009).
sisi
aktif
ion
sitoplasma
flavin
disulfide
merkuri
reduktase
Beberapa bakteri aerobik dan fakultatif
(MerA).
mengkatalisasi
Hg(II)
mengkatalisis reduksi Hg (II) menjadi Hg
Bacillus,
(0) volatil dan sedikit reaktif (Rasmussen
Corynebacterium,
et.al, 2008). Akhirnya Hg(0) berdifusi di
menjadi
proses
Hg(0)
reduksi
seperti
Pseudomonas,
Merkuri
Hg
lingkungan
maltophilia dapat mereduksi Cr6+ yang
dikeluarkan dari sel. Bakteri yang hanya
bersifat mobile dan toksik menjadi bentuk
memiliki
dan
nontoksik
Cr3+
meminimumkan
mobilitas
ion
serta
protein
merkuri
selanjutnya
reduktase
(MerA) disebut dengan bakteri resisten
toksik
2+
untuk
(MerA)
Micrococcus dan Vibrio. Pseudomonas
immobile
sel
reduktase
merkuri
2+
spektrum
sempit.
Beberapa
lainnya di lingkungan seperti Hg , Pb
bakteri selain memiliki protein merkuri
dan Cd2+.
reduktase (MerA) juga memiliki protein
Detoksifikasi merkuri oleh bakteri
organomerkuri
liase
(MerB).
MerB
resisten merkuri terjadi karena bakteri
berfungsi dalam mengkatalisis pemutusan
resisten merkuri memiliki gen resisten
ikatan
merkuri, mer operon. Struktur mer operon
dihasilkan senyawa organik dan ion Hg
berbeda untuk tiap jenis bakteri (Mann,
yang berupa garam tiol. Bakteri yang
2009), yang mengubah Hg(II) menjadi
memiliki kedua protein merkuri reduktase
Hg(0). Umumnya struktur mer operon
(MerA) dan organomerkuri liase (MerB)
terdiri dari gen metaloregulator (merR),
disebut dengan bakteri resisten merkuri
gen transpor merkuri (merT,merP, merC),
spektrum luas.
gen
merkuri
organomerkuri
reduktase
liase
(merA)
(merB).
merkuri-karbon
sehingga
dan
Bentuk merkuri yang utama di
Model
dalam atmosfer adalah unsur merkuri
145
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2
ISSN 1979-8911
dalam bentuk (Hgo), yang mana mudah
adalah reduksi Hg2+ menjadi Hgo, yang
menguap dan dioksidasi menjadi ion
mudah menguap dan bebas dari sel.
2+
merkuri
(Hg ,)
secara
fotokimia
Jenis-jenis
mikroorganisme
kebanyakan dari merkuri yang memasuki
bersifat
lingkungan
Sulfbiobus solfataric,Pseudomonas putida
akuatik
dalam
bentuk
resisten
terhadap
yang
Hg2- (Gambar 1). Resistensi merkuri telah
Spi3,
dipelajari secara intensif pada bakteri
Pseudomonas fulva Spil 1
Pseudomonas
stutzeri
merkuri
I
b03,
Gram negatif Pseudomonas aeruginosa,
dimana gen untuk resistensi merkuri
E. Kesimpulan
berada pada suatu plasmid. Gen ini
Pencemaran lingkungan merupakan
disebut gen mer yang diatur di dalam
keadaan di mana bahan kimia buatan
suatu operon dan dibawah kontrol dari
manusia masuk dan merubah lingkungan
protein regulator MeR (produk dari merR)
alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
(Gambar 2). MerR berfungsi seperti
karena oleh kebocoran limbah cair atau
repressor
dan
bahan
keadaan
tidak
suatu
aktivator.
adanya
Hg2+,
Pada
kimia
komersial,
MerR
industri
atau
penggunaan
fasilitas
pestisida,
mengikat kepada bagian operator dan
masuknya air permukaan tanah tercemar
adanya transkripsi dari mer TPCAD.
ke
Bagaimanapun,
jika
Hg2+
ada
dalam
kecelakaan
,
lapisan
kendaraan
sub-permukaan,
pengangkut
dengan
minyak, zat kimia, atau limbah, air limbah
MerR, yang kemudian berfungsi sebagai
dari tempat penimbunan sampah serta
suatu activator dari transkripsi dari operon
limbah industri yang langsung dibuang ke
mer. Merkuri reduktase, menjadi produk
tanah secara tidak memenuhi syarat
dari gen merA. MerD, produk dari merD,
(illegal dumping). Salah satu limbah zat
juga memainkan suatu peran sebagai
kimia yaitu limbah logam berat. Mekuri
regulator, sedangkan mer menyandi suatu
merupakan salah satu logam berat yang
protein pengikat Hg2+ periplasmik. Protein
sangat toksik.
membentuk
ini,
suatu
MerP
kompleks
mengikat
Hg2+
Ada
dan
beberapa
cara
untuk
memindahkannya kepada suatu membran
mengurangi dampak dari pencemaran
protein
lingkungan limbah merkuri, diantaranya
MerT
(produk
merT),
yang
mengangkut Hg2+ ke dalam sel untuk
dengan
direduksi merkuri reduktase. Hasil akhir
merupakan
146
bioremidiasi.
proses
Bioremediasi
pembersihan
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2
pencemaran
lingkungan
menggunakan
ISSN 1979-8911
dengan
mikroorganisme
Kiefer, N.2000. Mechanisms of Microbial
Metal Resistance, B.Sc. Final
Project, Dublin City University.
http://www.infrance.com/kiefer/litsu
rvey.htm
Laksmita Prima SANTI & Didiek Hadjar
GOENADI. Potensi Pseudomonas
fluorescens strain KTSS untuk
bioremediasi merkuri di dalam
tanah. Menara Perkebunan, 2009,
77(2), 110-124.
Liu, Jian-xiao, Xiu Xiang-min, Tang Lin
and
Zeng
Guang-ming.
Determination of trace mercury in
compost extract by inhibition based
glucose oxidase biosensor. Trans.
Nonferrous. Met.Soc. China 19
(2009) 235-240.
Mann, Jeffrey E. Recent advance in the
development of Deinococcus spp.
For use in bioremediation of mixed
radioactive
waste.
Basic
Biotechnology (2009) 5 :60-65
Nascimento, Andrea M.A and Edmar
Chartone-Souza.
Operon
mer:
Bacterial resistance to mercury and
potential for bioremediation of
contaminated environments. Genet.
Mol. Res. 2 (1): 92-101 (2003)
Palar, H. 1994. Pencemaran dan
Toksikologi Logam Berat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ramussen, L.D., C. Zawasdsky, S.J
Binnerup,
G.
Oregaard,
S.J
Soresnsen and N. Kroer. Cultivation
of Hard-To-Culture Subsurface
Mercury-Resistant Bacteria and
Discovery of New merA Gene
Sequence.
Applied
and
Environmental Microbiology, June
2008. p. 3795-3803
Selid, Paul D., Hanying Xu, E. Michael
Collins, Marla Striped FC and Julia
X Z. Sensing Mercury for
Biomedical and Environmental
Monitoring.
Sensor.2009.9.54465459
(jamur,
bakteri).
Sejumlah bakteri resisten terhadap
merkuri telah diisolasi dari berbagai jenis
lingkungan. Umumnya bakteri tersebut
termasuk dalam kelompok baik bakteri
Gram negatif maupun Gram positif.
Beberapa bakteri aerobik dan fakultatif
mengkatalisasi
menjadi
proses
Hg(0)
reduksi
seperti
Pseudomonas,
Hg(II)
Bacillus,
Corynebacterium,
Micrococcus dan Vibrio. Pseudomonas
maltophilia dapat mereduksi Cr6+ yang
bersifat mobile dan toksik menjadi bentuk
dan
nontoksik
Cr3+
meminimumkan
mobilitas
ion
immobile
serta
toksik
lainnya di lingkungan seperti Hg2+, Pb2+
dan Cd2+..
F. Daftar Pustaka
Essa, A.M.M., L. E. Macaskie and N. L.
Brown. Mechanisms of mercury
bioremediation. Biochemical Society
Transactions (2002) Volume 30,
part 4
Ghosh, Amitava, Piyali C, Partha R,
Somnath B, Tanushree N and Simli
S. Bioremediation of Heavy Metals
from Neem (Azadirachta Indica)
Leaf Extract by Chelation with
Dithizone. (A Protective and
Effective
Method
for
Pharmaceutical Industry). Asian
Journal of Pharmaceutical and
Clinical Research. Volume 2, issue
1, Jan-March 2009.
147
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2
ISSN 1979-8911
Vidali, M. Bioremediation. An overview.
Pure Appl. Chem., Vol. 73, No. 7,
pp. 1163–1172, 2001
148
Download