Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911 BIOREMEDIASI LIMBAH MERKURI DENGAN MENGGUNAKAN MIKROBA PADA LINGKUNGAN YANG TERCEMAR Yani Suryani Abstrak Merkuri merupakan salah satu jenis polutan yang bersifat toksik. Merkuri menimbulkan masalah serius bagi kesehatan manusia, seperti bioaccumulation merkuri dalam otak dan ginjal pada akhirnya mengarah pada penyakit neurologis. Baik tanaman maupun bakteri merupakan agens biologi penting yang dapat digunakan untuk bioremediasi, maka beberapa tahun terakhir ini bidang mikrobiologi terapan dan biologi molekular menjadi dasar pengembangan teknologi bioremediasi dengan memanfaatkan bakteri yang dapat mereduksi merkuri. Merkuri merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup , baik itu dalam bentuk unsur tunggal (logam) ataupun dalam bentuk persenyawaan. Merkuri umumnya terdiri dari tiga bentuk yaitu elemen merkuri (Hg0), ion merkuri (Hg2+), dan merkuri organik kompleks. Bioremediasi adalah penggunaan organisme hidup, terutama mikroorganisme, untuk mendegradasi kontaminan lingkungan ke dalam bentuk yang kurang beracun. Secara umum teknik bioremediasi terbagi dua in situ (on-site), dapat dilakukan langsung di lokasi tanah tercemar dan ex situ (off-site). Jenis-jenis bioremediasi adalah sebagai berikut biostimulasi, bioaugmentasi dan bioremediasi intrinsic. Sejumlah bakteri resisten terhadap merkuri telah diisolasi dari berbagai jenis lingkungan. Umumnya bakteri tersebut termasuk dalam kelompok baik bakteri Gram negatif maupun Gram positif. Beberapa bakteri aerobik dan fakultatif mengkatalisasi proses reduksi Hg(II) menjadi Hg(0) seperti Bacillus, Pseudomonas, Corynebacterium, Micrococcus dan Vibrio. Pseudomonas maltophilia dapat mereduksi Cr6+ yang bersifat mobile dan toksik menjadi bentuk immobile dan nontoksik Cr3+ serta meminimumkan mobilitas ion toksik lainnya di lingkungan seperti Hg2+, Pb2+ dan Cd2+. Kata kunci:bioremediasi,mikroba,limbah merkuri, in , ex situ. permukaan bumi (landscape), terutama A. Pendahuluan Pembangunan kawasan industri di pertambangan yang dilakukan secara daerah-daerah pertanian dan sekitarnya terbuka (opened mining) meninggalkan menyebabkan berkurangnya luas areal lubang-lubang besar di permukaan bumi. pertanian, pencemaran tanah dan badan air Logam berat merupakan jenis yang dapat menurunkan kualitas dan polutan yang terdistribusi secara luas di kuantitas pertanian, dalam tanah dan mendapat perhatian terganggunya kenyamanan dan kesehatan secara khusus karena sifatnya yang tidak manusia lain. dapat terdegradasi serta dapat bertahan Kerusakan akibat kegiatan pertambangan lama di dalam lingkungan. Limbah adalah berubah atau hilangnya bentuk padat dan atau cair yang dihasilkan dari hasil/produk atau makhluk hidup 139 Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 berbagai proses industri ISSN 1979-8911 dan cair pada temperatur ruang dengan pertambangan mengandung logam berat spesifik gravity dan daya hantar listrik toksik (Essa et.al, 2002). Termasuk logam yang tinggi. merkuri di industri ini untuk berat yang sering mencemari habitat memudahkan (sebagai katalis) proses lingkungan diantaranya yaitu Cr, Cd, As pencampuran Pb dan Hg (Merkuri). Merkuri ini lainnya, contohnya dalam proses ekstraksi merupakan salah satu jenis polutan yang logam emas dan logam campuran untuk bersifat toksik (Santi dan Goenadi, 2009). gigi. logam dengan logam Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Selid, et.al (2009) bahwa merkuri Sifat Fiska-Kimia Merkuri adalah unsur yang sangat beracun yang Secara umum logam merkuri banyak tersebar di atmosfer, litosfer, dan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut air permukaan. Merkuri menimbulkan yaitu berwujud cair pada suhu kamar (250 masalah serius bagi kesehatan manusia, C) dengan titik beku paling rendah sekitar seperti bioaccumulation merkuri dalam 390 C. Merupakan logam yang paling otak dan ginjal pada akhirnya mengarah mudah pada penyakit neurologis. dengan logam yang lain.Tahanan listrik Upaya jika dibandingkan bahaya yang dimiliki sangat rendah, sehingga oleh menempatkan merkuri sebagai logam dilakukan. yang sangat baik untuk menghantarkan Berdasarkan asumsi bahwa baik tanaman daya listrik.Dapat melarutkan bermacam- maupun bakteri merupakan agens biologi macam logam untuk membentuk alloy penting yang dapat digunakan untuk yang bioremediasi, tahun Merupakan unsur yang sangat beracun terakhir ini bidang mikrobiologi terapan bagi semua makhluk hidup , baik itu dan biologi molekular menjadi dasar dalam bentuk unsur tunggal (logam) pengembangan ataupun pencemaran merkuri penanggulangan menguap yang telah diakibatkan banyak maka beberapa teknologi bioremediasi disebut dalam dengan bentuk amalgam. persenyawaan dengan memanfaatkan bakteri yang dapat (Palar, 1994).Merkuri umumnya terdiri mereduksi merkuri. dari tiga bentuk yaitu elemen merkuri B. Merkuri (Hg0), ion merkuri (Hg2+), dan merkuri Logam merkuri (Hg) adalah salah organik kompleks (Selid et.al, 2009). satu trace element yang mempunyai sifat 140 Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911 Siklus Merkuri di Dalam Lingkungan C. Bioremediasi Siklus merkuri di alam dimediasi Bioremediasi oleh proses geologi dan biologi. Bentuk merupakan proses penguraian limbah organik atau anorganik utama merkuri di atmosfer adalah uap merkuri (Hgo) yang mudah menguap dan polutan secara biologi dalam kondisi dioksidasi menjadi ion merkuri (Hg2+) terkendali dengan tujuan mengontrol, mereduksi atau bahkan mereduksi bahan sebagai hasil dari interaksi terhadap ozon pencemar dengan adanya air. Kebanyakan merkuri definisi yang masuk ke lingkungan perarian adalah Hg2+. Organisme predator yang ada di kasus, biotransformasi berujung pada biodegradasi, dimana polutan beracun organisma hidup. Adanya kontaminasi terdegradasi, strukturnya menjadi tidak mengakibatkan kompleks, dan akhirnya menjadi metabolit beberapa bakteri, jamur dan tanaman telah yang tidak berbahaya dan tidak beracun. berevolusi sehingga memiliki mekanisme Pendekatan umum untuk meningkatkan resistensi terhadap beberapa bentuk zat kecepatan kimia yang berbeda. Bakteri memainkan lingkungan sekitar. biotransformasi atau biodegradasi adalah dengan cara seeding peran penting dalam siklus global merkuri dalam untuk mikroorganisme, disebut biotransformasi. Pada banyak racun yang sangat kuat bagi semua berat terutama mengubah struktur kimia polutan tersebut, senyawa metylmerkuri yang merupakan logam hidup, memodifikasi polutan beracun dengan pada manusia adalah uap merkuri Hgo dan limbah adalah penggunaan organisme yang diproduksi oleh mikroorganisme organik metylmerkuri. Umumnya bentuk terpapar bioremediasi Bioremediasi terjadi karena enzim lebih tinggi, yang dikenal sebagai bentuk yang 2001), Menurut dalam bentuk yang kurang beracun. umumnya memiliki konsentrasi merkuri merkuri (Vidali, lingkungan. mendegradasi kontaminan lingkungan ke tingkat paling atas dalam rantai makanan kimia dari dan feeding. Berkenaan Secara umum teknik bioremediasi dengan bakteri resistensi terhadap merkuri terbagi dua in situ (on-site), dapat dan peran bakteri tersebut dalam silus dilakukan merkuri telah dipelajari secara ekstensif langsung di lokasi tanah tercemar dan ex situ (off-site) yaitu tanah (Osborn et al., 1997 at Nascimento and tercemar digali dan dipindahkan ke dalam Edmar, 2003). 141 Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911 penampungan yang lebih terkontrol. Lalu D. Bioremediasi Merkuri Upaya penanggulangan bahaya diberi perlakuan khusus dengan memakai pencemaran mikroba. merkuri Ada 4 teknik dasar yang biasa telah diakibatkan banyak oleh dilakukan. Berdasarkan asumsi bahwa baik tanaman digunakan dalam bioremediasi: yang Stimulasi aktivitas mikroorganisme maupun bakteri merupakan agens biologi asli (di dengan penting yang dapat digunakan untuk pengaturan bioremediasi, maka beberapa tahun lokasi tercemar) penambahan nutrien, kondisi redoks, optimasi pH. terakhir ini bidang mikrobiologi terapan Inokulasi (penanaman) dan biologi molekular menjadi dasar mikroorganisme di lokasi tercemar, pengembangan teknologi bioremediasi yaitu mikroorganisme yang memiliki dengan memanfaatkan bakteri yang kemampuan biotransformasi khusus. dapat Penerapan immobilized enzymes. penelitian Penggunaan menunjukkan tanaman atau merkuri. Benyehuda respons et al. Hasil (2003) penghambatan untuk pertumbuhan yang sangat bervariasi dari mengubah bakteri aerobik kemoheterotrop yang (phytoremediation) menghilangkan mereduksi diisolasi dari dasar permukaan sedimen pencemar. di dalam medium pepton – tripton – adalah yeast - glukosa (PTYG) dengan kertas biostimulasi, cakram yang mengandung 2 µmol bioaugmentasi dan bioremediasi intrinsic. Cr(VI), 50 nmol Hg(II), dan 500 Faktor yang mempengaruhi optimalisasi nmol Pb(II). Hal ini diduga karena proses bioremediasi meliputi adanya bakteri Gram positif dan Gram negatif populasi mampu secara prinsip memiliki perbedaan satu Jenis-jenis sebagai menurunkan bioremediasi berikut mikroba yang polutan, dengan lainnya dalam keberadaan hal interaksi kontaminan terhadap populasi mikroba, dengan logam (Giller et al., 1998). faktor-faktor lingkungan (jenis tanah, Bakteri suhu, pH, adanya oksigen atau akseptor toleransi terhadap logam yang lebih elektron lainnya, dan nutrisi ) (Vidali, besar daripada Gram positif karena 2001). memiliki struktur dinding sel yang lebih Gram negatif menunjukkan kompleks yang mampu mengikat dan 142 Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911 mengimobilisasi ion logam termasuk Hal tersebut mengakibatkan merkuri Hg2+. terakumulasi Ahmad et al. (2005) mengemukakan bahwa kemampuan melalui proses bioakumulasi dan biomagnifikasi dalam bakteri jaringan tubuh hewan-hewan air, sehingga menghasilkan polisakarida ekstraselular kadar merkuri dapat mencapai level yang dapat melindungi sel dari pengaruh berbahaya baik bagi kehidupan hewan air toksik logam berat. Hasil penelitiannya maupun kesehatan manusia, yang makan memberikan bakteri hasil tangkap hewan-hewan air tersebut. heterotrof yang ditumbuhkan di dalam Sanusi (1980) mengemukakan bahwa medium terjadinya proses akumulasi merkuri di indikasi yang bahwa mengandung merkuri dengan konsentrasi 150-200 µg/g akan dalam tubuh hewan air, karena mengalami penurunan viabilitas setelah kecepatan pengambilan merkuri (up take 21 hari inkubasi. Kontaminasi yang rate) oleh organisme air lebih cepat diakibatkan oleh logam berat di alam dibandingkan dengan proses ekskresi. tidak bersifat bio degradable. Namun Kadar merkuri di dalam tanah demikian, sejumlah logam berat dan sangat bervariasi dan tergantung tingkat metaloid penting kedalaman khususnya pada tanah-tanah bersifat kurang larut dan lebih volatil alami. Hal ini berarti bahwa kedalaman dalam apabila pengambilan contoh tanah merupakan dibandingkan dalam bentuk teroksidasi. suatu pedoman yang penting untuk Reaksi memperoleh akurasi data. Pada tanah pengkontaminan bentuk reduksi tereduksi merkuri merupakan salah satu contoh reaksi reduksi logam yang larut menjadi bentuk volatil dengan lapisan olah dengan kedalaman 0 - 20 persamaan reaksi sebagai berikut: cm cukup homogen karena adanya - Hg(II) + [H2] → Hg(0) + 2 H diolah, kadar merkuri dalam pengelolaan tanah (Alloway, 1995). Berdasarkan Essa et al. (2002), ada Merkuri yang terdapat dalam limbah atau waste di perairan umum diubah oleh 3 aktifitas menjadi merkuri yaitu metilasi, reduksi secara komponen methyl merkuri (CH3-Hg) enzimatis, pengendapan dari ion Hg2+ yang memiliki sifat racun dan daya ikat sebagai HgS yang tidak larut sebagai hasil yang kuat disamping kelarutannya yang dari tinggi terutama dalam tubuh hewan air. biomineralisasi dari ion Hg2+ sebagai mikroorganisme 143 mekanisme bioremediasi pembentukan gas terhadap H2S, atau Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911 komplek merkuri-fosfat yang tidak larut terbentuk selama proses remediasi keluar selain HgS. Menurut Nazaret et al. (1994) dari sel bakteri melalui proses volatilisasi. dalam Kiefer aerogenes (2000), Enterobacter melakukan dengan melakukan terhadap ion Hg. Pendapat bioremediasi sejalan mengungkapkan bahwa juga detoksifikasi uptake reduksi merkuri dapat dilakukan menggunakan Resistensi bakteri mikroorgansime tersebut berdasarkan potensial redoks misalnya 2+ Berbagai dimana sel mampu mereduksi ion Hg 0 resisten bakteri resisten mekanisme merkuri. detoksifikasi menjadi Hg yang lebih tidak toksik bagi merkuri sel enzim berkurangnya penyerapan ion merkuri dapat karena pengurangan permeabilitas selular bakteri reduktase, dengan bantuan Hg0 sehingga telah merkuri, dilaporkan, seperti meninggalkan sel melalui mekanisme untuk ion Hg2+ difusi pasif maupun volatilisasi. Pada dalam Nascimento and Edmar, 2003 ), penelitian ini Enterobacter demethylation dari methylmercury oleh aerogenes lebih melakukan Clostridium cochlearium T - 2P, yang bioremediasi terhadap logam Hg secara melibatkan dekomposisi dan inaktivasi reduksi enzimatis, karena tidak terjadi dari merkuri anorganik dengan hidrogen mekanisme efflux hingga jam ke-30. sulfida (H2S) (Pan-Hou dan Imura, 1981 Enterobacter dapat dalam Nascimento and Edmar, 2003), Hg metilasi merkuri oleh bakteri tertentu yang dengan cara pembentukan HgS, karena menggunakan metilasi sebagai resistensi bakteri tersebut tidak dapat menghasilkan atau detoksifikasi mekanisme (Trevor, gas H2S ketika dilakukan uji biokimia. 1986 dalam Nascimento and Edmar, Sedangkan 2003 ) dan penyitaan dari methylmercury melakukan diduga banyak aerogenes tidak bioremediasi logam mekanisme bioremediasi secara metilasi biasanya terjadi pada (Silver bakteri Nascimento and Edmar, 2003). anaerob, dilaporkan dan terjadi belum Misra, 1984 dalam Enterobacter Jenis bakteri yang resisten terhadap aerogenes. Bioremediasi logam Hg baik logam berat mungkin berada di dalam dengan variasi pH maupun suhu inkubasi, tanah dan di lokasi tambang. Apabila tidak bakteri tersebut dapat beradaptasi pada tampak pada pernah dan (Pan-Hou et al., 1981 terjadinya mekanisme 0 efflux. Hal ini diduga karena Hg yang lingkungan dengan tingkat kontaminasi logam 144 berat yang tinggi, maka Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911 diasumsikan bahwa penggunaan bakteri mekanisme resisten merkuri bakteri gram tersebut dalam negatif adalah sebagai berikut Hg(II) yang logam masuk periplasma terikat ke pasangan berat.Sejumlah bakteri resisten terhadap residu sistein MerP. Selanjutnya MerP merkuri telah diisolasi dari berbagai jenis mentransfer Hg(II) ke residu sistein MerT lingkungan. Umumnya bakteri tersebut atau termasuk dalam kelompok baik bakteri menyeberang Gram negatif melalui proses reaksi pertukaran ligan sangat meningkatkan efektif reduksi maupun Gram positif MerC. Akhirnya membran (Nascimento & Chartone-Souza, 2003 menuju dalam oksidoreduktase, Santi dan Goenadi, 2009). sisi aktif ion sitoplasma flavin disulfide merkuri reduktase Beberapa bakteri aerobik dan fakultatif (MerA). mengkatalisasi Hg(II) mengkatalisis reduksi Hg (II) menjadi Hg Bacillus, (0) volatil dan sedikit reaktif (Rasmussen Corynebacterium, et.al, 2008). Akhirnya Hg(0) berdifusi di menjadi proses Hg(0) reduksi seperti Pseudomonas, Merkuri Hg lingkungan maltophilia dapat mereduksi Cr6+ yang dikeluarkan dari sel. Bakteri yang hanya bersifat mobile dan toksik menjadi bentuk memiliki dan nontoksik Cr3+ meminimumkan mobilitas ion serta protein merkuri selanjutnya reduktase (MerA) disebut dengan bakteri resisten toksik 2+ untuk (MerA) Micrococcus dan Vibrio. Pseudomonas immobile sel reduktase merkuri 2+ spektrum sempit. Beberapa lainnya di lingkungan seperti Hg , Pb bakteri selain memiliki protein merkuri dan Cd2+. reduktase (MerA) juga memiliki protein Detoksifikasi merkuri oleh bakteri organomerkuri liase (MerB). MerB resisten merkuri terjadi karena bakteri berfungsi dalam mengkatalisis pemutusan resisten merkuri memiliki gen resisten ikatan merkuri, mer operon. Struktur mer operon dihasilkan senyawa organik dan ion Hg berbeda untuk tiap jenis bakteri (Mann, yang berupa garam tiol. Bakteri yang 2009), yang mengubah Hg(II) menjadi memiliki kedua protein merkuri reduktase Hg(0). Umumnya struktur mer operon (MerA) dan organomerkuri liase (MerB) terdiri dari gen metaloregulator (merR), disebut dengan bakteri resisten merkuri gen transpor merkuri (merT,merP, merC), spektrum luas. gen merkuri organomerkuri reduktase liase (merA) (merB). merkuri-karbon sehingga dan Bentuk merkuri yang utama di Model dalam atmosfer adalah unsur merkuri 145 Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911 dalam bentuk (Hgo), yang mana mudah adalah reduksi Hg2+ menjadi Hgo, yang menguap dan dioksidasi menjadi ion mudah menguap dan bebas dari sel. 2+ merkuri (Hg ,) secara fotokimia Jenis-jenis mikroorganisme kebanyakan dari merkuri yang memasuki bersifat lingkungan Sulfbiobus solfataric,Pseudomonas putida akuatik dalam bentuk resisten terhadap yang Hg2- (Gambar 1). Resistensi merkuri telah Spi3, dipelajari secara intensif pada bakteri Pseudomonas fulva Spil 1 Pseudomonas stutzeri merkuri I b03, Gram negatif Pseudomonas aeruginosa, dimana gen untuk resistensi merkuri E. Kesimpulan berada pada suatu plasmid. Gen ini Pencemaran lingkungan merupakan disebut gen mer yang diatur di dalam keadaan di mana bahan kimia buatan suatu operon dan dibawah kontrol dari manusia masuk dan merubah lingkungan protein regulator MeR (produk dari merR) alami. Pencemaran ini biasanya terjadi (Gambar 2). MerR berfungsi seperti karena oleh kebocoran limbah cair atau repressor dan bahan keadaan tidak suatu aktivator. adanya Hg2+, Pada kimia komersial, MerR industri atau penggunaan fasilitas pestisida, mengikat kepada bagian operator dan masuknya air permukaan tanah tercemar adanya transkripsi dari mer TPCAD. ke Bagaimanapun, jika Hg2+ ada dalam kecelakaan , lapisan kendaraan sub-permukaan, pengangkut dengan minyak, zat kimia, atau limbah, air limbah MerR, yang kemudian berfungsi sebagai dari tempat penimbunan sampah serta suatu activator dari transkripsi dari operon limbah industri yang langsung dibuang ke mer. Merkuri reduktase, menjadi produk tanah secara tidak memenuhi syarat dari gen merA. MerD, produk dari merD, (illegal dumping). Salah satu limbah zat juga memainkan suatu peran sebagai kimia yaitu limbah logam berat. Mekuri regulator, sedangkan mer menyandi suatu merupakan salah satu logam berat yang protein pengikat Hg2+ periplasmik. Protein sangat toksik. membentuk ini, suatu MerP kompleks mengikat Hg2+ Ada dan beberapa cara untuk memindahkannya kepada suatu membran mengurangi dampak dari pencemaran protein lingkungan limbah merkuri, diantaranya MerT (produk merT), yang mengangkut Hg2+ ke dalam sel untuk dengan direduksi merkuri reduktase. Hasil akhir merupakan 146 bioremidiasi. proses Bioremediasi pembersihan Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 pencemaran lingkungan menggunakan ISSN 1979-8911 dengan mikroorganisme Kiefer, N.2000. Mechanisms of Microbial Metal Resistance, B.Sc. Final Project, Dublin City University. http://www.infrance.com/kiefer/litsu rvey.htm Laksmita Prima SANTI & Didiek Hadjar GOENADI. Potensi Pseudomonas fluorescens strain KTSS untuk bioremediasi merkuri di dalam tanah. Menara Perkebunan, 2009, 77(2), 110-124. Liu, Jian-xiao, Xiu Xiang-min, Tang Lin and Zeng Guang-ming. Determination of trace mercury in compost extract by inhibition based glucose oxidase biosensor. Trans. Nonferrous. Met.Soc. China 19 (2009) 235-240. Mann, Jeffrey E. Recent advance in the development of Deinococcus spp. For use in bioremediation of mixed radioactive waste. Basic Biotechnology (2009) 5 :60-65 Nascimento, Andrea M.A and Edmar Chartone-Souza. Operon mer: Bacterial resistance to mercury and potential for bioremediation of contaminated environments. Genet. Mol. Res. 2 (1): 92-101 (2003) Palar, H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta. Ramussen, L.D., C. Zawasdsky, S.J Binnerup, G. Oregaard, S.J Soresnsen and N. Kroer. Cultivation of Hard-To-Culture Subsurface Mercury-Resistant Bacteria and Discovery of New merA Gene Sequence. Applied and Environmental Microbiology, June 2008. p. 3795-3803 Selid, Paul D., Hanying Xu, E. Michael Collins, Marla Striped FC and Julia X Z. Sensing Mercury for Biomedical and Environmental Monitoring. Sensor.2009.9.54465459 (jamur, bakteri). Sejumlah bakteri resisten terhadap merkuri telah diisolasi dari berbagai jenis lingkungan. Umumnya bakteri tersebut termasuk dalam kelompok baik bakteri Gram negatif maupun Gram positif. Beberapa bakteri aerobik dan fakultatif mengkatalisasi menjadi proses Hg(0) reduksi seperti Pseudomonas, Hg(II) Bacillus, Corynebacterium, Micrococcus dan Vibrio. Pseudomonas maltophilia dapat mereduksi Cr6+ yang bersifat mobile dan toksik menjadi bentuk dan nontoksik Cr3+ meminimumkan mobilitas ion immobile serta toksik lainnya di lingkungan seperti Hg2+, Pb2+ dan Cd2+.. F. Daftar Pustaka Essa, A.M.M., L. E. Macaskie and N. L. Brown. Mechanisms of mercury bioremediation. Biochemical Society Transactions (2002) Volume 30, part 4 Ghosh, Amitava, Piyali C, Partha R, Somnath B, Tanushree N and Simli S. Bioremediation of Heavy Metals from Neem (Azadirachta Indica) Leaf Extract by Chelation with Dithizone. (A Protective and Effective Method for Pharmaceutical Industry). Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research. Volume 2, issue 1, Jan-March 2009. 147 Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911 Vidali, M. Bioremediation. An overview. Pure Appl. Chem., Vol. 73, No. 7, pp. 1163–1172, 2001 148