ABSTRAK Metil merkuri merupakan jenis merkuri paling toksik yang sudah sejak lama digunakan masyarakat dalam berbagai bidang. Metil merkuri dihasilkan dari proses metilasi senyawa merkuri anorganik oleh bakteri metanogenik dalam sedimen akuatik. Keberadaan metil merkuri yang berlebihan di lingkungan akan berbahaya jika masuk ke tubuh makhluk hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bakteri probiotik spesies Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus bifermentan secara in vivo sebagai antidotum keracunan merkuri (Hg) pada hewan uji tikus (Rattus norvegicus L.) paska pemaparan metil merkuri klorida. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok perlakuan, masing-masing 3 kali ulangan. Perlakuan diberikan sebagai berikut : aquades (kontrol positif), merkuri asetat 2 ppm (kontrol negatif), serta bakteri probiotik Lactobacillus bifermentans; Lactobacillus plantarum; dan kultur campuran keduanya. Parameter yang diamati adalah kadar metil merkuri dalam darah serta pengamatan morfologi secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bakteri probiotik berpengaruh nyata menurunkan kadar metil merkuri dalam darah. Potensi bakteri probiotik yang paling baik sebagai antidotum adalah Lactobacillus bifermentans karena mampu mereduksi konsentrasi logam merkuri (Hg) yang diberikan sebesar 90,7 %. Kata kunci: Antidotum, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus bifermentans, Logam Merkuri (Hg).