pengaruh belajar musik klasik terhadap peningkatan prestasi

advertisement
PENGARUH BELAJAR MUSIK KLASIK TERHADAP PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI STUDIO
MUSIK PURWACARAKA SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
Oleh :
ALDI FEBRIAN WIEMINATY
R 1111003
PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH BELAJAR MUSIK KLASIK TERHADAP PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI STUDIO
MUSIK PURWACARAKA SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
Oleh :
ALDI FEBRIAN WIEMINATY
R 1111003
PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN VALIDASI
KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH BELAJAR MUSIK KLASIK TERHADAP PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI STUDIO
MUSIK PURWACARAKA
Aldi Febrian Wieminaty
R1111003
Telah Disetujui Oleh Pembimbing Untuk Diuji di Hadapan Tim Penguji
Pada tanggal,
Juli 2012
Pembimbing I
Pembimbing II
Erindra Budi C, S.Kep.Ns., M.Kes
Ropitasari, S.SiT., M.Kes.
NIP: 19780220 200501 1 001
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH BELAJAR MUSIK KLASIK TERHADAP PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI STUDIO
MUSIK PURWACARAKA SURAKARTA
Aldi Febrian Wieminaty
R1111003
Telah Dipertahankan dan Disetujui di Hadapan Tim Penguji KTI
Mahasiswa D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran UNS
Pada tanggal :
Juli 2012
Pembimbing Utama
Nama : Erindra Budi C., S.Kep., Ns., M.Kes.
NIP : 19780220 200501 1 001
...……………………
Pembimbing Pendamping
Nama : Ropitasari, S.SiT., M.Kes.
NIP
: -
………………………
Penguji I
Nama : E. Listyaningsih S, dr, M.Kes
NIP : 19640810 199802 2 001
………………………
Penguji II
Nama :Bambang Wijokongko, dr, PHK, M. PD. Ked
NIP : 194812311976091001
………………………
Mengesahkan
Ketua
Tim Karya Tulis Ilmiah
Ketua Program Studi D IV
Bidan Pendidik FK UNS
Erindra Budi C, S.Kep.Ns, M.Kes.commit toH.user
Tri Budi Wiryanto, dr, Sp. OG (K)
NIP : 19780220 200501 1 001
NIP: 19510421 1980111 002
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
INTISARI
ALDI FEBRIAN WIEMINATY. R1111003. Pengaruh Belajar Musik Klasik
Terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar Di Studio Musik
Purwacaraka Surakarta.
Latar Belakang : Kecerdasan seorang anak bisa dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan pola pendidikan serta genetik. Belajar musik klasik di
Purwacaraka dapat menambah kecerdasan karena mengandung komposisi nada
yang memberikan ketenangan, kenyamanan dan ketentraman dalam konsentrasi
belajar sehingga meningkatkan intelegence quetient dan prestasi belajar pada
anak. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh belajar musik klasik dengan
peningkatan prestasi belajar pada anak sekolah dasar di studio musik purwacaraka
Surakarta
Desain penelitian : eksperimen semu dengan rancangan one-group pra-testpostest design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak sekolah dasar
yang bermain musik di studio musik Purwacaraka yang berjumlah 246 responden.
Teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling didapatkan sejumlah 31
responden. Teknik analisis data menggunakan uji Paired t-test.
Hasil Penelitian : diperoleh hasil nilai p = 0,000 < 0,005, ada peningkatan
prestasi belajar dari hasil sebelum bermain musik klasik sebesar 83,87 dan setelah
bermain musik klasik sebesar 85,74.
Simpulan : Ada pengaruh antara bermain musik klasik dengan peningkatan
prestasi belajar anak sekolah dasar sehingga anak menjadi lebih cerdas.
Kata Kunci: musik klasik, prestasi belajar
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
ALDI FEBRIAN WIEMINATY. R1111003. The Influence Of Learning
Classical Music To The Learning Achievement Of Elementary Student’s In
Purwacaraka Music Studio Surakarta.
Background of the Study: The Childs’ intelligent is usually influenced by some
factors such as environment and educational system also genetic. Study classical
music at Purwacaraka believed can increase the students’ intelligent because it is
containing tone composition which give peace, comfortable and tranquility on the
learning concentration. So, it can increase the students’ intelligence quotient and
learning achievement. The purpose: this research is aimed to know the influence
of learning classical music to increase the learning achievement of elementary
student’s in Purwacaraka music studio in Surakarta.
Research Design: This is a quasi-experimental research which used pre-test
post-test design. The population in this research is the students’ of Purwacaraka
music studio especially for elementary students. There are 246 respondents. The
sampling technique that used here is Purposive Sampling, here researcher got 31
respondents. The data analysis technique that used here is Paired t-test.
The result of the Study: The result of the study shows that the score of p = 0,000
< 0,005. It means that there is an enhancement of learning achievement before
learning classical music, the score is 83, 87 and after learning classical music, the
score is 85, 74.
The Conclusion: From the result of the study above we can conclude that there is
an influence on learning classical music to the learning achievement of elementary
student’s its make child be genius.
Key Words: Classical music, learning achievement.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat
Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga tugas penyusunan Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Pengaruh Belajar Musik Klasik Terhadap Peningkatan
Prestasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar Di Studio Musik Purwacaraka Surakarta
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Sains Terapan Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2012. Perlu disadari bahwa
penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini tidak dapat selesai tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada:
1. H. Tri Budi Wiryanto, dr, SpOG (K) selaku Ketua Program Studi D IV
Kebidanan Universitas Sebelas Maret.
2.
Erindra Budi C., S.Kep.Ns.M.Kes. selaku Ketua Tim KTI D IV Kebidanan
Universitas Sebelas Maret sekaligus selaku Pembimbing Utama yang
selalu membimbing dan memberikan saran serta kritik yang membangun.
3. Ropitasari, S.SiT., M.Kes.selaku Pembimbing Pendamping yang selalu
membimbing dan memberikan saran serta kritik yang membangun.
4. E. Listyaningsih S, dr, M.Kes selaku Penguji Utama yang telah banyak
memberikan saran dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Bambang Wijokongko, dr, PHK, M. PD. Ked selaku Penguji II yang telah
banyak memberikan saran dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Direktur Studio Musik Purwacaraka yang telah memberikan ijin untuk
mengadakan penelitian ini.
7. Seluruh dosen, karyawan dan karyawati D IV Bidan Pendidik Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
8. Teman-teman
mahasiswa D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret.
9. Berbagai pihak yang turut membantu penelitian ini dan tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan sehingga dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun. Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat
bagi semua pihak.
Surakarta,
Juli 2012
Penulis
Aldi Febrian Wieminaty
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
HALAMAN VALIDASI ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................
iii
INTISARI................................................................................................
iv
ABSTRACT............................................................................................
v
KATA PENGANTAR ............................................................................
vi
DAFTAR ISI...........................................................................................
viii
DAFTAR TABEL...................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................
xiii
Judul Penelitian .......................................................................................
1
I. Pendahuluan ......................................................................................
1
A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ......................................................................
3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
4
1. Tujuan Umum .......................................................................
4
2. Tujuan Khusus ......................................................................
4
D. Manfaat .......................................................................................
4
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Konsep ..........................................
5
A. Landasan Teori ...........................................................................
5
1. Musik klasik ..........................................................................
5
2. Prestasi belajar .....................................................................
16
B. Hubungan Belajar Musik Klasik terhadap prestasi belajar .........
26
C. Kerangka Konsep ........................................................................
28
D. Hipotesis Penelitian.....................................................................
28
III. Metodologi Penelitian .......................................................................
29
A. Desain Penelitian ........................................................................
29
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................
29
C. Populasi Penelitian .....................................................................
29
D. Sampel dan Teknik Sampling .....................................................
29
E. Kriteria Retriksi ..........................................................................
30
F. Definisi Operasional....................................................................
30
G. Analisa Data ................................................................................
30
IV Hasil Penelitian .................................................................................
33
A. Analisis Univariat........................................................................
33
B. Analisis Bivariat..........................................................................
34
V Pembahasan.........................................................................................
36
A. Gambar Lokasi Penelitian ...........................................................
36
B. Peningkatan Prestasi Belajar Musik Klasik ................................
36
C. Pengaruh belajar Musik Klasik Terhadap Prestasi Belajar .........
38
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
VI Penutup ..............................................................................................
42
A. Kesimpulan .................................................................................
42
B. Saran............................................................................................
42
Daftar Pustaka
Lampiran
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1
Devinisi Operasional Variabel Penelitian ……………….
30
Tabel 4.1
Frekuensi Responden Bedasarkan Jenis Kelamin.............
33
Tabel 4.2
Frerkuensi Responden Bedasarkan Kelas.........................
33
Tabel 4.3
Frekuensi Responden Bedasarkan Umur...........................
33
Tabel 4.4
Pengaruh Belajar Music Klasik Terhadap Peningkatan
34
Prestasi Belajar Anak........................................................
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk...................................
35
Tabel 4.6
Hasil Uji paired T-test........................................................
35
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep ...............................................................
28
Gambar 3.1 Desain Penelitian.................................................................
29
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Lembar Konsultasi
Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 : Lembar Hasil Penelitian
Lampiran 4 : Hasil Penghitungan Uji Normalitas Data
Lampiran 5 : Hasil Penghitungan Paired T-test
Lampiran 6 : Lembar Konsultasi
Lampiran 7 : Surat Permohonan Ijin penelitian
Lampiran 8 : Surat Ijin Penelitian
commit to user
xiii
1
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semua anak terlahir dengan ragam kecerdasan. Perkembangan
kecerdasan salah satunya dipengaruhi oleh otak. Otak adalah sebuah
proses penggabungan pola-pola ke dalam sistem-sistem yang semakin
kompleks, musik merupakan alat yang luar biasa efektif untuk
menyediakan pola-pola tersebut. Pembuatan pola ini dimulai di tingkat
pembentukan saraf dalam rahim dan sesudah kelahiran, berlanjut dengan
pembuatan pola gerak, kognisi, dan pengalaman pertama interaksi sosial.
Sewaktu anak-anak belajar menggunakan kata-kata, pola-pola bahasa dan
bicara menjadi alat untuk mengarahkan perilaku dan berkomunikasi.
Setelah kata-kata menjadi semakin bermakna, pola bahasa dapat dibawa
masuk dan diorganisasikan ke dalam ketrampilan berpikir dan bernalar
(www.dutanada.com).
Dalam masa pertumbuhan, lingkungan dan pola pendidikan menjadi
faktor penting yang akan menonjolkan aspek kecerdasan tertentu
(Musbikin, 2009). Anak-anak sebagai senjata bagi masa depan kita dan
merupakan tonggak harapan bagi perkembangan bangsa ini. Setiap orang
tua selalu menginginkan agar anaknya tumbuh menjadi anak yang pintar,
cerdas, genius,cekatan, kreatif, berbakat, dan tentunya sukses dikemudian
hari. Untuk mendapatkan itu semua, tidak hanya diperlukan gizi yang
commit to user
2
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
cukup, tetapi juga stimulasi yang dilakukan semenjak anak masih dalam
kandungan. Salah satu diantara timulasi tersebut adalah suara ibu dan
musik, terutama musik klasik (Al-Azizy, 2010).
Musik merupakan kecerdasan yang dimiliki manusia diantara
kecerdasan lainya. Bermain musik dapat menambah tingkat kecerdasan
anak karena mencakup kepekaan terhadap perangsangan irama, nada, polapola, ritme, tempo, instrumen, dan ekspresi musik hingga mampu
menyanyikan sebuah lagu atau memainkanya (Rasyid, 2010).
Dasar-dasar musik klasik secara umum berasal dari ritme denyut
nadi manusia sehingga berperan besar dalam perkembangan otak,
pembentukan jiwa, karakter,bahkanraga manusia. Hasil penelitian Grace
menunjukkan
bahwa
musik
klasik
mengandung
komposisi
nada
berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah. Nada-nada inilah yang
memberikan stimulasi berupa gelombang alpha yang dapat memberikan
ketenangan, kenyamanan, dan ketentraman sehingga anak dapat lebih
berkonsentrasi (Muhammad, 2010).
Young,
pimpinan
Internasionational
Brain
Academy
(IBA)
Indonesia mengatakan memainkan musik klasik dapat membantu
menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan. Anak yang mendengarkan
musik ataupun bermain musik akan lebih cerdas secara intelektual dan
emosional. Menurut Berlin, telah dibuktikan bahwa anak-anak yang
belajar dibawah alunan musik bisa meningkatkan kecerdasan antara 60commit to user
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
10% dan dapat meningkatkan intelegence quetient dan prestasi pada anak
(Musbikin, 2009).
Penelitian sebelumnya tentang Pengaruh stimulasi musik klasik
terhadap perkembangan kognitif (aspek bahasa) pada anak usia prasekolah
(3 samapai 5 tahun) di play group Bina Insani Kediri oleh Amarin
Yudhana bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh stimulasi musik
klasik terhadap perkembangan kognitif (aspek bahasa) pada anak usia
prasekolah (3 sampai 5 tahun). Perbedaan dengan yang dilakukan terletak
pada sample penelitian dan tujuan pengaruh musik klasik. Sehingga
diperlukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh musik klasik dengan
peningkatan prestasi belajar.
Bedasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang
pengaruh belajar musik klasik dengan peningkatan prestasi belajar pada
anak sekolah dasar di studio music purwacaraka Surakarta.
B. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh belajar
musik klasik terhadap peningkatan prestasi belajar pada anak sekolah
dasar di studio music purwacaraka Surakarta?”
commit to user
4
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk
mengetahui
pengaruh
belajar
musik
klasik
terhadap
peningkatan prestasi belajar pada anak sekolah dasar di studio music
purwacaraka Surakarta
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui prestasi belajar anak sebelum belajar musik klasik
b. Mengetahui prestasi belajar anak setelah belajar musik klasik
c. Menganalisis pengaruh antara belajar musik klasik terhadap
peningkatan prestasi belajar pada anak sekolah dasar di studio
music purwacaraka Surakarta
D. Manfaat Penelitian
Dapat digunakan sebagai alternatif pilihan untuk meningkatkan
prestasi belajar anak terhadap belajar musik klasik sebagai bantuan
konsentrasi anak dan perangsang jaringan otak anak.
commit to user
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Musik Klasik
a. Pengertian musik
Menurut Rasyid (2010), musik adalah bunyi dan segala sesuatu
yang menimbulkan bunyi yang diterima oleh individu yang berbedabeda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya, dan selera seseorang.
Definisi tentang musik juga bermacam-macam, diantaranya:
1) Bunyi atau kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indra
pendengar
2) Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya
3) Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang
ataupun kumpulan dan disajikan sebagai musik.
Musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah,
mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotise. Musik
diartikan sebagai bahasa nurani yang menghubungkan pemahaman
dan pengertian antar manusia pada sudut-sudut ruang dan waktu
dimana pun berada. Musik memiliki bahasa yang universal yang dapat
dinikmati oleh segala usia dan golongan. Dalam hal ini musik
berfungsi memberikan stimulus untuk meringankan dan menyegarkan
kinerja otak (Musbikin, 2009).
commit to user
6
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Unsur-unsur musik
Menurut Rasyid (2010) unsur-unsur musik adalah sebagai
berikut:
1) Nada
Nada adalah bunyi beraturan atau bunyi yang mempunyai
frequensi tunggal tertentu. Nada memiliki tala tertentu menurut
frekuensinya (tinggi nada) terhadap tinggi patokan. Nada dasar
suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya
tersebut. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda.
Istilah nada sering dipertukarkan dengan not, walaupun istilah
tersebut memiliki perbedaan arti.
2) Ritme
Ritme atau irama adalah variasi horizontal dan aksen dari suatu
suara teratur. Elemen ritmik terdiri dari beat, meter, dan pola-pola
irama. Beat berkaitan dengan ketukan teratur yang melatar
belakangi irama lagu. Meter berkaitan dengan pola beat yang
bertekanan berulang-ulang.
3) Melodi
Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu tertentu. Rangkaian
tersebut dapat dibunyikan sendiri tanpa iringan.
4) Harmoni
Harmoni dapat dikatakan sebagai dua nada atau lebih dengan
tinggi nada yang berbeda-beda ketika dibunyikan bersamaan dan
commit to user
7
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan secara berurutan.
Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan
bersamaan biasanya disebut akor.
5) Notasi
Notasi musik adalah sistem penulisan karya musik. Dalam notasi
musik, nada dilambangkan oleh not. Tulisan musik biasanya
disebut partitur. Notasi musik saat ini adalah notasi balok yang
didasarkan pada paranada dengan lambang tiap nada menunjukkan
durasi, dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan
secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara
horisontal. Durasi nada ditunjukkan dalam ketukan. Terdapat pula
bentuk notasi lain, misalnya notasi angka yang digunakan di
negara-negara Asia termasuk Indonesia.
c. Musik klasik
Musik klasik mengacu pada musik yang dibuat atau berakar dari
tradisi kesenian barat dan musik oskestra. Musik klasik yakni semua
musik dengan keindahan intelektual yang tinggi dari semua zaman,
baik itu berupa simponi Mozart, Kantata Bach, atau di abad -20
(Musbikin, 2009).
Dalam musik klasik, aspek harmoni dikembangkan dengan
banyak perubahan warna nada. Musik klasik ditandai dengan
kesinambungan yang mengalir dan kejernihan. Jika musik zaman
Baroque ditandai oleh dinamika suara yang tidak terlalu kontras, maka
commit to user
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
musik klasik ditandai oleh aksen dan dinamika yang bisa berubah
secara tiba-tiba dan mengejutkan sehingga iramanya tidak monoton.
Oleh karena itu musik klasik sangat efektif untuk merangsang
keterkaitan di dalam otak, memicu ingatan dan kreativitas serta sangat
mempengaruhi
perkembangan
Emotional
Quotient
(EQ)
dan
Intelligence Quotient (IQ).
Musik klasik memiliki berbagai macam harmoni yang terdiri
dari nada-nada. Nada-nada inilah yang memberikan stimulasi berupa
gelombang
kenyamanan,
alfa.
dan
Gelombang
ketentraman
ini
memberikan
sehingga
anak
ketenangan,
dapat
lebih
berkonsentrasi sehingga siap menerima sesuatu yang baru dari
lingkungannya (Kadsu, 2004).
Dalam buku tulisan Campbell (2001) Siegel mengatakan musik
klasik menghasilkan gelombang Alfa yang menenangkan yang dapat
merangsang sistem limbik jaringan neuron otak dan Efek Mozart
mengatakan musik dapat menyatakan suasana yang merangsang saat
belajar. Musik klasik dapat memperbaiki kosentrasi ingatan dan
persepsial.
d. Pengaruh musik pada otak
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki
volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf neuron. Otak
adalah organ luar biasa dalam diri manusia. Beratnya hanya sekitar 1,5
kg atau kurang lebih 5% dari total berat badan tetapi membutuhkan
commit to user
9
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
lebih dari 30% seluruh cadangan kalori yang tersimpan di dalam
tubuh.
Otak dibagi menjadi 2 yakni otak kiri dan otak kanan. Otak kiri
berkaitan dengan fungsi akademik yang terdiri atas kemampuan
berbicara, baca tulis, daya ingat, logika angka dan analisis. Otak kanan
sebagai tempat untuk mengembangkan hal-hal yang bersifat artistik,
kreatifitas, perasaan, emosi, gaya bahasa, irama musik, imajinasi
khayalan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi serta
pengembanngan kepribadian (Muhammad, 2010).
Musik memberi rangsangan pertumbuhan fungsi-fungsi pada
otak (fungsi ingatan, belajar, bahasa, mendengar dan bicara, serta
analisis, intelek, dan fungsi kesadaran) dan merangsang pertumbuhan
gudang ingatan. Dengan menikmati musik, pusat ingatan anak
semakin lama semakin berkembang sehingga daya ingat anak semakin
besar sehingga rangsangan proses belajar anak menjadi lebih baik
(Satiadarma, 2004).
Windura (2008), gelombang otak manusia dibedakan menjadi
empat tingkatan, yaitu delta, theta, beta, dan alpha. Semuanya dapat
diukur dengan alat pendeteksi gelombang otak yang dinamakan EEG
(Elekctro Enchepalograph)
1) Delta (d) : keadaan tidur tidak bermimpi (tidur sempurna),
frekuensi 0,5-3Hz/detik)
commit to user
10
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Theta (q) : keadaan tidur sedang bermimpi (REM, kreatif),
frekuensi 3-8 Hz/detik
3) Alpha (a) : keadaan rileks, berfikir hanya 1 hal saja, frekuensi 813Hz/ detik
4) Beta (b) : keadaan waspada, berfikir beberapa hal sekaligus,
frekuensi 13-24Hz/detik.
Gelombang otak yang diperlukan dalam belajar adalah
gelombang alpha atau dalam keadaan rileks. Kondisi ini akan
membuka jalan menuju kekuatan pikiran bawah sadar dimana
tersimpannya memori yang bersifat jangka panjang dan sempurna.
Adapun jenis relaksasi sederhana yang dapat direkomendasikan
adalah :
1. Pernafasan beritme
2. Mendengarkan musik lembut
3. Menuju ketempat kediaman ideal
Para ahli menilai alunan musik klasik dapat merangsang
pertumbuhan serta meluaskan fungsi otak. Musik klasik tergolong
musik yang memiliki nada yang kalem dan tenang. Inilah yang
memicu gelombang di otak yang dapat menenangkan dan dapat
merangsang sistem jaringan neuron di otak (Musbikin, 2009).
commit to user
11
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e. Manfaat musik klasik
1) Mencerdaskan otak
Musik klasik dapat merangsang pertumbuhan dan meluaskan
fungsi otak. Musik klasik tergolong musik yang memiliki nada
yang kalem dan tenang yang mana memicu gelombang diotak yang
dapat menenangkan dan dapat merangsang sistem jaringan neuron
di otak. Musik klasik juga dapat menyebabkan otak berfungsi lebih
baik dalam kemampuan spasi-temporal. Musik klasik dapat
merangsang sistem neuron dalam otak. Selain itu, musik klasik
juga dapat dijadikan sebagai terapi bagi penderita alzaimer.
Alzaimer adalah penyakit yang disebabkan penurunan kualitas
fungsi otak yang bersifat kompleks dan progresif.
Mendengarkan ataupun memainkan musik klasik akan
merangsang otak bagian kanan dan mengasah daya ingat anak serta
mengembangkan imajinasi anak sehingga membuatnya kreatif.
Melalui musik klasik juga rasa percaya diri anak akan meningkat
(Musbikin, 2009).
2) Terapi kesehatan
Para dokter di masa
Yunani dan Romawi Kuno
menganjurkan metode penyembuhan dengan mendengarkan
permainan alat musik seperti harpa dan seruling. Penelitian dari
Skotlandia sukses melakukan terapi
penyembuhan epilepsi,
lumpuh, depresi bahkan beberapa jenis demam dengan
commit to user
12
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
permainan
musik
klasik.
Secara
psikologis
pengaruh
penyembuhan musik pada tubuh ada pada kemampuan saraf
menangkap efek akustik. Kemudian, dilanjutkan dengan respon
tubuh terhadap gelombang musik, yaitu dengan meneruskan
gelombang tersebut keseluruh sistem kerja tubuh. Beberapa
penelitian menyebutkan bahwa musik klasik dan musik
tradisional memberi pengaruh paling baik (Musbikin, 2009).
3) Menghilangkan stress
Stres berarti membagi minat-minat yang layak dengan
pikiran yang merusak. Cara kerja musik dalam mengatasi atau
mengurangi stres :
a) Menurunkan hormon-hormon yang berhubungan dengan
stress
b) Mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas, tegang dan
masalah sehari-hari lainya.
c) Mengatifkan hormon-hormon endorphin (protein yang
dihasilkan
didalam
otak
dan
berfungsi
untuk
menghilangkan rasa sakit)
d) Meningkatkan perasaan rileks.
e) Menyediakan “liburan mental mini” yang dapat membawa
pikiran menjauh dari rasa sakit fisik selama periode waktu
tertentu
commit to user
13
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f) Membersihkan
pikiran
dan
membantu
memusatkan
perhatian
g) Menenangkan serta menyelaraskan sistem internal
h) Meringankan perasaan tertekan dan meredakan amarah
4) Manfaat belajar musik klasik
Belajar musik berarti mempelajari duduk dengan posisi yang
benar atau memegang instrumen musik, dapat membaca not balok,
mengetahui dinamik lagu forte/keras atau piano/lembut, mengetahui
sejarah musik dan nama komposer, serta mengetahui teori musik.
Memainkan alat musik memiliki banyak manfaat bagi anak-anak.
Belajar musik dapat membantu membuka kunci kemampuan
koordinasi tingkat lanjut, membantu memfokuskan perhatian,
mengembangkan pemahaman secara abstrak, dan berpengaruh
terhadap daya ingat. Usia yang ideal untuk memulai belajar musik
antara 3-6 tahun. Usia tersebut merupakan waktu terbaik untuk
perkembangan pendengaran. Beranjak ke usia 8-9 tahun, otak kanan
dan kiri, pabila diberikan pendidikan kursus musik maka dapat
membantu meningkatkan kecerdasan anak (www.dutanada.com).
Alat musik yang direkomendasikan antara lain, organ dan piano.
Dentingan kedua alat musik tersebut bisa merangsang otak anak untuk
lebih kreatif. Tidak kedua alat musik itu saja, biola dan gitar juga baik
untuk dipelajari. Latihan musik sehari selama 30 menit sudah cukup
commit to user
14
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
membantu perkembangan otak anak. Jadi, semakin muda belajar
musik maka semakin dapat memicu kemampuan matematika dan IQ
secara keseluruhan. Anak-anak yang mengikuti pelajaran musik,
semakin baik perkembangan otaknya (Musbikin, 2009).
Pelajaran musik bagi anak secara nyata memperluas area otak.
Area yang digunakan untuk menganalisis tinggi rendahnya nada
meluas sekitar 25% pada musisi dibandingkan dengan orang-orang
yang tidak pernah memainkan alat musik. Area tersebut membesar
melalui latihan dan pengalaman. Adapun manfaat dari belajar musik
antara lain :
a) Mengembangkan
(kemampuan
kemampuan
membaca
spatial
peta,
temporal
menyelesaikan
reasoning
puzzle,
membayangkan bentuk suatu bentuk objek yang belum ada, dan
mengenal hubungan dari tiap benda) kemampuan ini sangat
menunjang dalam belajar science dan matematika
b) Simbol, bentuk dan ritme berhubungan dengan perhitungan
matematik seperti pembagian, rasio, perbandingan, dimana hal
ini sangat penting di ilmu matematik
c) Meningkatkan kemamampuan menyelesaikan masalah, logika dan
berpikir yang mempengaruhi daya analisa, evaluasi dan
mengorganisir ide
d) Mengoptimalkan perkembangan neuron otak dan hubungan antar
sel diotak.
commit to user
15
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
e) Membantu
perkembangan
kemampuan
motorik
terutama
koordinasi tangan, mata dan tubuh.
f) Mengembangkan multiple inteligen anak dan membantu murid
dalam menyerap materi pelajaran dengan berbagai model belajar
g) Memupuk jiwa sosial dan kemampuan memahami kepentingan
kelompok, mengajarkan anak untuk displin dan bekerja bersama
untuk mencapai satu tujuan.
h) Meningkatkan daya ingat, umumnya anak menghafal ABC melalui
lagu, mengulangi suatu kalimat dalam sebuah lagu akan
membantu anak untuk lebih mudah dalam mengingat sesuatu.
i) Memperbaiki kemampuan berbahasa dan membaca anak secara
cepat, karaoke dan bermain piano adalah contoh yang tepat, anakanak medengar lagu melalui telinga sedangkan mata mengikuti
kata atau notasi dari lagu yang mereka dengarkan.
j) Saat belajar bernyanyi ritme, phrasing dan nada sangat
mempengaruhi
perkembangan
kemampuan
berbahasa,
pronounsiai, grammar dan vocabulary, hal ini akan lebih nyata
jika anak belajar bernyanyi melalui bahasa asing
k) Memperbaiki ketelitan dalam membaca dan menulis.
l) Meningkatkan nilai ujian
dan mengajari anak anak untuk
mengatasi stress saat ujian
m) Membantu anak untuk mengendalikan emosi negatif dengan cara
yang positif.
commit to user
16
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
n) Meningkatkan kreatifitas
o) Membantu anak untuk berfikir lebih awal daripada yang lain
p) Improvisasi membantu anak untuk berfikir secara mandiri dan
berbeda dari yang lainnya.
q) Bermain solo diatas panggung berhubungan dengan rasa percaya
diri untuk mempersembahkan yang terbaik.
r) Ketika anak mempersiapkam diri untuk ujian atau penampilan
musik, anak akan belajar untuk bermain tanpa melakukan
kesalahan, secara umum kemampuan ini akan diterapkan pada
bidang yang lain juga
s) Memperbaiki pemahaman arti pekerjaan rumah dari sekolah, dan
meningkatkan daya konsentrasi
t) Anak yang belajar musik biasanya memiliki karakter yang baik dan
memiliki motivasi yang baik untuk mempelajari hal yang baru
(http://pianosumberberkah.wordpress.com).
2. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar Anak
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru dan relatif menetap dalam tingkah laku secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri atau latihan dalam interaksi
dengan lingkungannya (Slameto, 2003). Menurut Skinner, yang
commit to user
17
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dikutip oleh Barlow (1985) berpendapat bahwa belajar adalah
suatu
proses
adaptasi
(penyesuaian
tingkah
laku)
yang
berlangsung secara progresif.
Secara
psikologis
belajar
merupakan
suatu
proses
perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahanperubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah
laku (Mulyono, 2003).
2. Gaya belajar
Dari berbagai teori tipe belajar, pendekatan yang paling sering
dipakai adalah pembagian bedasarkan 3 gaya belajar, yaitu
a. Visual
Lebih mudah mengingat apa yang dilihat dari pada apa yang
dibacakan oleh orang lain baik informasi berupa gambar atau
berupa tulisan.
1) Suka membaca apa saja
2) Mampu membaca dengan cepat
3) Suka membuat coret-coretan saat berfikir, mencatat dan
menelpon
4) Lebih cenderung menyukai lukisan dari pada musik
5) Lebih suka kirim sms, memo, surat atau email dari pada
menelpon langsung
commit to user
18
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6) Lebih mudah mengingat apabila belajar langsung dari
catatan/hand-out/laporan
daripada
dibacakan
atau
dipersentasikan.
b. Auditorial
Lebih senang belajar dengan cara mendengarkan daripada
membaca dan lebih mudah mengingat apa yang diterangkan atau
didiskusikan dari pada apa yang dilihat, berupa bunyi, suaram
musik atau pembicaraan lisan.
1) Suka mendengarkan musik
2) Lebih menyukai musik dari pada lukisan
3) Suka menggumam saat membaca
4) Sering berbicara sendiri ssaat berfikir
5) Cenderung pandai bicara untuk memilih kata-kata
6) Efektif jika belajar bersama-sama daripada belajar sendiri
7) Dapat menerangkan suatu hal dengan kalimat yang panjang
8) Lebih suka menelpon atau berbicara langsung dari pada sms
9) Lebih mudah mengingat yang di dengar dari pada apa yang
dibacanya.
c. Konestatikal
Pada waktu belajar banyak bergerak atau tidak bisa diam di satu
tempat dan tidak dapat duduk di satu tempat untuk waktu lama
bukan agresif ataupun autis melainkan praktik langsung atau
melalui pergerakan dari apa yang dirasakan.
commit to user
19
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1) Banyak melakukan aktifitas fisik ringan saat berbicara atu
belajar
2) Tidak betah duduk dikursi lama-lama
3) Selalu berpindah-pindah tempat saat belajar
4) Mengingat semua menjadi lebih baik apabila sambil berjalan
atau menggerakkan bagian tuubuh
5) Suka berolah raga atau aktifitas fisik lainnya
6) Pandai meniru mimik muka atau gerakan orang lain.
Tidak ada gaya belajar lebih baik dari orang lain, karena
gaya belajar ini dimiliki oleh setiap orang. Hanya saja ada salah
satu gaya belajar yang lebih dominan dari pada kita. Jadi bila
seseorang belajar sesuai dengan gaya belajarnya yang dominan,
pelajaran akan lebih mudah diterima dan kemungkinan suksesnya
juga lebih tinggi (Olivia, 2009).
3. Pengertian Prestasi Belajar Anak
Setiap orang melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan
tertentu, pada akhirnya mereka ingin mengetahui hasil yang
dicapainya. Hasil dari aktivitas yang dilakukan itulah yang dinamakan
prestasi. Prestasi yaitu kemampuan, ketrampilan dan sikap seseorang
dalam menyelesaikan suatu hal (Arifin, 2009).
Prestasi belajar adalah cerminan dari hasil belajar. Hasil
belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Peserta didik yang berhasil dalam belajar adalah
commit to user
20
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan
instruksional (Yusuf, 2007). Crow menyatakan banyak cara untuk
mengukur prestasi belajar peserta didik. Pada umumnya yang
dimaksud dengan prestasi belajar adalah nilai-nilai hasil belajar yang
diperoleh melalui pengukuran test tertulis (Mukhodim, 2004).
Prestasi belajar yaitu penilaian hasil usaha kegiatan belajar
yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat
yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh anak dalam
periode tertentu (Tirtonegoro, 2001). Penetapan batas minimum
keberhasilan
belajar
siswa
selalu
berkaitan
dengan
upaya
pengungkapan prestasi belajar. Ada beberapa alternatif norma
pengukuran tingkat keberhasilan belajar siswa antara lain dengan
norma skala 0-10, norma angka 1-100 dan menggunakan simbol huruf
A, B, C, D, dan E (Syah, 2008).
4. Konsentrasi belajar
Kosentrasi adalah pemusatan pikiran dan perbuatan, atau
terpusatnya perhatian terhadap informasi yang diperoleh dan dipelajari
dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada
hubungannya selama periode belajar. Konsentrasi yang baik adalah
ketika seorang siswa berada dalam kondisi alfa (rileks tanpa stres
ditandai dengan terbukanya 88% pikiran bawah sadar (olivia 2009).
Suatu proses pemusatan daya pikiran dan perbuatan tersebut
maksudnya adalah aktivitas yang lebih intensif terhadap fokus atau
commit to user
21
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
objek tertentu. Fokus atau objek tertentu itu, tentunya telah melalui
tahapan penyeleksian kualitas yang direncanakan. Prosedur tahapan
penyeleksian atau kualitas objek yang direncanakan tak lain adalah
pengembangan minat, motivasi dan perhatian pada objek belajar
(Surya, 2009).
Anak akan dapat belajar lebih baik dalam lingkungan yang
disukai anak. Ada anak yang bisa mengerjakan tugas dengan duduk di
tengah ruang keluarga, TV hidup, dan anggota keluarga lain
berseliweran. Namun ada juga anak yang baru dapat belajar dengan
berbaring nyaman si lantai atau tempat tidur. Adapula yang duduk
dikursa yang keras supaya tidak mengantuk. Beberapa usaha yang bisa
dilakukan untuk membantu kenyamanan belajar diantaranya
a. Waktu yang konsisten setiap malam
b. Berikan ruang yang bersih
c. Tenang
d. Terang (cukup cahaya) dengan sebuah meja dan kursi
e. Yakin bahwa anak dalam ruang tersebut bebas dari gangguan
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor
intern dan faktor ekstern. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar menurut Slameto (2003) antara lain :
a. Faktor intern
1) Faktor Jasmaniah
commit to user
22
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Faktor jasmaniah terdiri dari kesehatan seseorang dan
cacat tubuh. Proses belajar seseorang akan terganggu jika
kesehatan seseorang terganggu. Selain itu, akan cepat lelah
kurang bersemangat, mudah pusing dan mengantuk. Sehingga
agar proses belajar dapat berjalan baik maka kesehatan
badannya juga harus baik. Keadaan cacat tubuh juga
mempengaruhi belajar sehingga belajarnya menjadi terganggu.
Cacat itu dapat berupa buta, tuli, lumpuh dsb.
2) Faktor psikologis
Ada beberapa faktor yang tergolong dalam faktor psikologis,
diantaranya :
(a) Intelegensi
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap prestasi. Siswa
yang memiliki tingkat intelegensi tinggi maka akan lebih
berhasil daripada siswa yang memiliki tingkat intelegensi
rendah.
(b) Minat
Minat
adalah
kecenderungan
yang
tetap
untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Bila
bahan pelajaran tidak disukai siswa maka siswa tidak akan
belajar dengan baik, sehingga prestasinya pun akan
rendah.
commit to user
23
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(c) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Jika bahan
pelajaran sesuai dengan bakat, maka hasil belajarnya akan
lebih baik karena ia senang.
(d) Kemandirian
Kemandirian adalah suatu sikap dimana seseorang mampu
berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
Kemandirian
dalam
belajar
mempengaruhi
prestasi
belajarnya, karena anak akan berusaha memecahkan
kesulitan belajarnya sendiri sehingga akan menambah
ilmunya yang nantinya dapat meningkatkan prestasi.
(e) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon
atau bereaksi. Kesiapan perlu dalam proses belajar, karena
jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka
hasil belajarnya akan lebih baik.
3) Faktor Kelelahan
Kelelahan jasmani terlihat dari lemah lunglainya tubuh dan
timbulnya kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya
kebosanan, sehingga minat dan dorongan menghasilkan
sesuatu hilang. Agar siswa dapat belajar dengan baik
haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan
commit to user
24
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
karena akan berdampak pada prestasi belajarnya.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern dapat dibagi menjadi tiga faktor, yaitu :
1) Faktor Keluarga
Cara orang tua mendidik anak sangat berpengaruh pada belajar
dan hasil belajar anaknya. Apakah orang tua itu mendidik anak
secara otoriter atau secara demokratis dimana segala sesuatu
dibicarakan bersama ataupun secara bebas dimana orang tua
tidak peduli terhadap apa yang dilakukan anaknya. Selain itu
juga suasana rumah yang gaduh tidak akan memberi
kenyamanan pada anak untuk belajar. Faktor lain dalam
keluarga yaitu keadaan ekonomi keluarga.
2) Faktor Sekolah
(a) Metode mengajar
Cara-cara mengajar haruslah tepat, efisien dan seefektif
mungkin sehingga anak dapat menerima pelajaran dengan
baik dan dapat mencapai prestasi yang baik.
(b) Sarana dan prasarana
Dalam proses belajar mengajar diperlukan sarana dan
prasarana yang dapat memperlancar penerimaan materi
pelajaran yang diberikan pada siswa dan siswapun akan
lebih giat dan maju sehingga akan berpengaruh pada hasil
commit to user
25
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
belajarnya.
(c) Metode belajar
Siswa perlu menggunakan cara belajar yang tepat yaitu
dengan belajar teratur setiap hari dengan pembagian waktu
yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup
istirahat maka akan meningkatkan hasil belajar.
3) Faktor Masyarakat
Masyarakat juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
karena siswa berada dalam suatu masyarakat. Beberapa faktor
yang dapat digolongkan dalam faktor masyarakat adalah
kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa yang dapat
berpengaruh buruk bagi siswa, teman bergaul.
6. Cara Mengukur Prestasi Belajar
Prestasi belajar dapat diketahui setelah siswa mengalami
proses belajar mengajar kemudian menjalani tes yang diberikan oleh
pengajar. Tes yang dipergunakan untuk mengukur prestasi adalah tes
prestasi belajar (Masidjo, 1995). Setelah diadakan tes, maka dilakukan
pengukuran untuk mendapatkan skor dan nilai siswa (Arikunto, 2006).
Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana
untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai
bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan (Azwar,200). Menurut
Djiwandono (2002) selain berfungsi untuk mengukur prestasi belajar,
tes prestasi juga memiliki fungsi :
commit to user
26
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) Fungsi penempatan
Yaitu penggunaan hasil tes prestasi belajar untuk klasifikasi
individu ke dalam bidang atau jurusan yang sesuai dengan
kemampuannya.
b) Fungsi formatif
Yaitu penggunaan tes prestasi belajar guna melihat sejauh mana
kemampuan belajar telah dicapai oleh siswa dalam suatu program
belajar.
c) Fungsi diagnostik
Digunakan
untuk
mendiagnosis
kesukaran-kesukara
dalam
belajar. Mendeteksi kelemahan-kelemahan siswa yang dapat
diperbaiki segera.
d) Fungsi sumatif
Tes sumatif adalah tes yang dilakukan untuk memperoleh data
atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian
belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajari
selama dalam jangka waktu tertentu.
B. Pengaruh Belajar Musik Klasik Terhadap Prestasi Belajar
Setiap orang melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu yang
akhirnya mengetahui hasil yang dicapai. Hasil dari aktivitas yang dilakukan
itulah yang dinamakan prestasi. Prestasi yaitu kemampuan, ketrampilan dan
sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Arifin, 2009).
commit to user
27
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam buku Campbell (2001), Siegel mengatakan musik klasik
menghasilkan gelombang Alfa yang menenangkan yang dapat merangsang
sistem limbik jaringan neuron otak, menyatakan suasana yang merangsang
saat belajar dan memperbaiki kosentrasi ingatan dan persepsial. Anak yang
terbiasa memainkan alat musik, otaknya akan terlatih berkonsentrasi.
Kemampuan motorik urat saraf otak akan bekerja lebih aktif dan lebih
maksimal sehingga kegiatan belajar akan semakin dinikmati. Selain itu,
mental dan percaya diri anak untuk tampil didepan publik akan semakin
tinggi (Musbikin, 2009).
Pelajaran musik bagi anak secara nyata memperluas area otak. Area
yang digunakan untuk menganalisis tinggi rendahnya nada meluas sekitar
25% pada musisi dibandingkan dengan orang-orang yang tidak pernah
memainkan alat musik. Area tersebut membesar melalui latihan dan
pengalaman. Semakin dini anak bermain musik maka semakin besar pula area
tersebut pada otak (Musbikin, 2009).
commit to user
28
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Kerangka konsep
Pengaruh belajar musik klasik dengan prestasi belajar pada anak dapat
digambarkan sebagai berikut :
Belajar musik klasik
Memainkan musik klasik
Timbul gelombang alfa
(situasi paling tepat untuk belajar)
Kenyamanan dalam belajar
Konsentrasi meningkat tinggi
Prestasi belajar baik
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
: Diteliti
: Tidak diteliti
D. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah ada pengaruh antara
belajar musik klasik terhadap peningkatan prestasi belajar anak.
commit to user
29
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu dengan
rancangan one-group pre-test-postest design.
O1
(X)
O2
O1 : pengamatan sebelum intervensi
O2 : pengamatan sesudah intervensi
X : intervensi
Gambar 3.1 : Rancangan Sebelum dan Sesudah Intervensi Menggunakan Satu
Kelompok
B. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Purwacaraka Studio Musik Surakarta
pada bulan Februari- juli 2012.
C. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak sekolah dasar yang
belajar bermain musik klasik di studio musik Purwacaraka Surakarta yang
berjumlah 246 responden.
D. Sampel Dan Teknik Sampling
Tehnik sampling pada penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling didapatkan anak sejumlah 31 responden.
commit to user
30
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Kriteria Retriksi
1. Kriteria inklusi
a. Anak SD yang telah belajar musik klasik selama 6 bulan
b. Anak SD yang bersedia menjadi responden
2. Kriteria eksklusi
a. Anak SD yang menolak menjadi responden
b. Anak SD yang belajar musik klasik kurang atau lebih dari 6 bulan
c. Anak SD yang tidak mengikuti kursus apapun sebelum belajar musik
klasik.
F. Definisi Operasional
Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur
Belajar musik Memainkan alat musik Absensi dan
klasik
meliputi : piano klasik, wawancara
gitar klasik dan biola
dengan bimbingan guru
Prestasi belajar Cerminan dari hasil Hasil Rapot
belajar yang diperoleh
anak setelah melalui
kegiatan
belajar
mengajar
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Skala
Nominal
Interval
G. Analisis data
1. Memeriksa data
Dalam penelitian ini, setelah data berupa kuesioner didapat, maka jumlah
kuesioner dihitung atau dijumlah dan dikoreksi.
2. Memberikan kode (coding)
Memberi kode pada data yang telah didapat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
31
digilib.uns.ac.id
3. Penyusunan data (tabulasi)
Dalam penelitian ini setelah data didapat, maka akan dilakukan
penyusunan data. Data dikumpulkan sesuai kelompoknya.
4. Melakukan analisis
Siswa yang belajar musik klasik dikelompokkan memiliki prestasi
belajar yang baik sekali, baik, cukup, kurang, dan kurang sekali tergantung
pada nilai rapor yang didapatkan. Kemudian data yang didapatkan
dianalisis dengan menggunakan uji sesuai dengan yang telah direncanakan
yaitu dengan uji paired t-test. Belajar musik klasik merupakan variabel
nominal, sedangkan prestasi belajar merupakan variabel interval yang
dikategorikan.
Responden menggambarkan bahwa responden akan diukur prestasi
belajarnya sebelum belajar musik klasik (nilai pre test) dan diukur prestasi
belajarnya setelah belajar musik klasik (nilai post test) selanjutnya nilai
masing-masing responden dibandingkan antara sebelum belajar musik
klasik (pre test) dengan setelah belajar musik klasik (post test). Rumus
umum paired t-test adalah :
Dimana :
d adalah selisih/beda antara nilai pre dan post , d adalah rata-rata dari beda
antara nilai pre dengan post,
s adalah simpangan baku dari d
commit to user
n adalah banyaknya sampel
32
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Selanjutnya hasil t hitung dibandingkan dengan t tabel, tabel t
yanng digunakan dengan derajat bebas (df=db=dk) =n-1, apabila t hitung >
t tabel, maka Ho ditolak, dan menerima Ha. Artinya ada pengaruh
peningkatan secara signifikan antara rata-rata pre dan post.
commit to user
33
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Analisis Univariat
Analisis
univariat bertujuan untuk
mendeskripsikan karakteristik
variabel yang diteliti. Karakterisristik responden tersebut yaitu:
1. Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yakni;
Tabel 4.1
Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin
Belajar musik klasik
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
(jiwa)
(%)
Perempuan
20
64,52
Laki
11
35,48
Total
31
100
Sumber : Data primer 2012
Berdasarkan tabel diatas sebagian besar responden kelompok
belajar musik klasik adalah perempuan sebesar 64,52%.
2. Kelas
Karakteristik responden berdasarkan kelas yakni:
Tabel 4.2
Frekuensi responden berdasarkan kelas
Belajar Musik Klasik
Kelas
Frekuensi
Persentase
(jiwa)
(%)
Kelas 1
4
12,90
Kelas 2
8
25,81
Kelas 3
7
22,58
Kelas 4
5
16,13
Kelas 5
5
16,13
Kelas 6
2
6,45
Total
31
100
Sumber : Data Primer 2012commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
34
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan tabel 4.2 jumlah responden terbanyak pada anak yang
belajar musik klasik adalah anak kelas 2 yaitu sebanyak 25,81%.
3. Umur
Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel
4.3 dibawah ini:
Tabel 4.3
Frekuensi responden berdasarkan umur
Belajar Musik Klasik
Umur
Frekuensi
Persentase
(jiwa)
(%)
7 tahun
4
12,90
8 tahun
4
12,90
9 tahun
10
32,26
10 tahun
3
9,68
11 tahun
6
18,36
12 tahun
4
12,90
Total
31
100
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 4.3 jumlah responden terbanyak pada anak yang
belajar musik klasik adalah anak berumur 10 tahun yaitu sebanyak
32,26%.
B. Analisis Bivariat
1. Pengaruh Belajar Musik Klasik Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar
Anak.
Tabel 4.4
Pengaruh Belajar Musik Klasik Dengan Peningkatan
Prestasi Belajar Anak.
Belajar Musik Klasik
Rerata Nilai Prestasi (Satandar deviasi)
Belajar
SD
Sebelum belajar musik
83,87
2,99
klasik
Setelah belajar musik
85,74
2,67
klasik
Sumber : Data Primer, 2012.
commit to user
35
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai prestasi
anak sebelum belajar musik klasik adalah 83,87, sedangkan nilai prestasi
anak setelah belajar musik klasik adalah 85,74.
2. Hasil Uji normalitas data
Sebelum dilakukan uji Paired T-test, dari seluruh data dilakukan uji
normilatas data dengan Shapiro Wilk, dikarenakan sampel yang dipakai
kurang dari 50 responden. Adapun hasil uji normalitas data dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.5 Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk
Shapiro-Wilk
Kelompok
Statistik
df
Sig
Nilai_Awal
0,963
31
0,351
Nilai_Akhir
0,962
31
0,336
Keterangan
Normal
Normal
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa data berdistribusi normal (sig =
0,351> 0,05) perlakuan dan sig kontrol lebih besar dari 0,05). Selanjutnya
dilakukan uji Paired T-test, dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.6
T
a
T
Hasil Uji Paired T-test
mean
Pair 1
-1,871
Nilai Awal
a
Nilai Akhir
Paired Differences
SD
SEM 95% confidence
interval of the
difference
lower
upper
1,056 0,19 -2,258 -1,483
t
df
Sig
-9,86
30
0,000
Tabel di atas menunjukkan nilai ρ sebesar 0,000< 0,05 dengan demikian
Ho di tolak, artinya terdapat pengaruh yang bermakna antara peningkatan
prestasi belajar sebelum belajar musik klasik dan setelah belajar musik
klasik.
commit to user
36
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dipakai adalah studio musik Purwacaraka. Studio
musik ini merupakan sebuah perusahaan yang berdedikasi dalam pendidikan
musik. Purwacaraka menggunakan kurikulum yang cermat dan tehnik
pengajaran yang inovatif. Studio musik ini bertujuan menciptakan musisi yang
lengkap, musisi yang dapat mengekspresikan diri mereka secara terampil,
kreatif dan artistik. Studio musik Purwacaraka telah berdiri hampir 20 tahun,
memiliki 26 kantor cabang di seluruh Indonesia dengan 22.000 siswa yang
terdaftar setiap tahunya.
Kelas studio musik Purwacaraka dilengkapi dengan instrumen musik dan
peralatan yang lengkap seperti drum, organ, piano, gitar, biola dengan harapan
kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik. Dalam sebulan pembelajaran
diadakan dalam 4 kali pertemuan dengan 45 menit pada setiap pertemuannya.
B. Peningkatan Prestasi Belajar Musik Klasik
Peningkatan nilai prestasi belajar didapat dari selisih antara nilai
prestasi sebelum belajar musik klasik pada semester 1 dan nilai prestasi belajar
setelah belajar musik klasik pada semester 2. Nilai prestasi hasil belajar
didapatkan dari hasil rapor. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
terhadap 31 responden di tempat studio musik Purwacaraka yang dilakukan
commit
userdi dapatkan nilai rerata perubahan
dengan wawancara dan melihat
nilai to
rapot
perpustakaan.uns.ac.id
37
digilib.uns.ac.id
pestasi belajar. Rata-rata perubahan nilai prestasi belajar responden setelah
belajar musik klasik adalah 85,74, sedangkan rata-rata prestasi belajar anak
sebelum belajar musik klasik adalah 83,87, selisih dari rerata nilai prestasi
adalah 1,87. Berdasarkan hasil uji Paired T-test, dapat dilihat adanya
peningkatan hasil belajar pada semester awal sebelum belajar musik klasik
dan semester akhir setelah belajar belajar musik klasik.
Faktor yang mempengaruhi peningkatan nilai prestasi belajar adalah
kenyamanan disaat belajar setelah bermain musik klasik. Karena musik klasik
memberi rangsangan pertumbuhan fungsi-fungsi pada otak salah satunya
yakni fungsi ingatan, belajar dan rangsangan pertumbuhan gudang ingatan.
Ingatan anak semakin lama semakin berkembang yang menjadikan
rangsangan proses belajar anak menjadi lebih baik (satiadarman, 2004).
Hal ini didukung oleh (Muhammad, 2010) bahwasannya kegunaan
bermain musik klasik sebagai alat bantu dalam membuat daya otak anak
berkembang dan kenyamanan dalam belajar. Berdasarkan
dari hasil
wawancara didapatkan sebagian besar responden yang belajar musik klasik
terjadi peningkatan nilai prestasi belajar disekolahnya. Anak yang belajar
musik klasik terjadi penggabungan antara motorik kasar saat memainkan alat
musik dengan motorik halus pada saat anak membaca not balok sehingga
menyeimbangkan otak kanan dan kiri.
Dalam hal ini musik klasik akan memberi rangsangan pada
pertumbuhan fungsi dalam otak, salah satunya fungsi ingatan, belajar,
mendengar dan fungsi kesadaran. Anak yang memainkan ataupun menikmati
commit
user semakin berkembang, dan anak
musik klasik semakin lama otak
nyatoakan
perpustakaan.uns.ac.id
38
digilib.uns.ac.id
yang belajar musik klasik akan menyeimbangkan otak kanan dan kirinya serta
semakin berkembang dan semakin besar, sehingga rangsangan dalam proses
belajar akan menjadi lebih baik (Satiadarma, 2004).
Oleh karena itu belajar musik klasik merupakan salah satu faktor
dalam membantu anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya, karena dalam
belajar musik klasik terdapat pengaruh yang dapat membantu untuk
kemampuan koordinasi atau penggabungan tingkat lanjut, membantu anak
untuk lebih fokus dan lebih perhatian dengan apa yang dihadapi atau
dipelajarinya, dan sangat berpengaruh dalam daya ingat anak (Musbikin,
2009).
C. Pengaruh Belajar Musik Klasik Dengan Peningkatan Prestasi belajar.
Berdasarkan hasil uji paired t-test pada α = 0,05 dengan df = 30
didapatkan ρ = 0,000 (ρ < α). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terdapat peningkatan prestasi belajar setelah responden belajar musik klasik.
Belajar musik berarti mempelajari duduk dengan posisi yang benar
atau memegang instrumen musik, dapat membaca not balok, mengetahui
dinamik lagu forte/keras atau piano/lembut, mengetahui sejarah musik dan
nama komposer, serta mengetahui teori musik. Belajar musik dapat
membantu membuka kunci kemampuan koordinasi tingkat lanjut, membantu
memfokuskan perhatian, mengembangkan pemahaman secara abstrak, dan
berpengaruh terhadap daya ingat. Usia yang ideal untuk memulai belajar
musik antara 3-6 tahun. Usia tersebut merupakan waktu terbaik untuk
user
perkembangan pendengaran. commit
Beranjaktoke
usia 8-9 tahun, otak kanan dan kiri,
perpustakaan.uns.ac.id
39
digilib.uns.ac.id
apabila diberikan pendidikan kursus musik maka dapat membantu
meningkatkan kecerdasan anak hal ini di dukung oleh penelitian Berlin, telah
dibuktikan bahwa anak-anak yang belajar dibawah alunan musik bisa
meningkatkan kecerdasan antara 6-10% dan meningkatkan intelegence
quetient serta prestasi pada anak (Musbikin, 2009).
Anak yang memainkan musik klasik memiliki daya imajinasi dan
kreatifitas lebih tinggi dan meningkatkan kemampuan bahasa serta lancar
membaca (Muhammad, 2010). Belajar memainkan musik klasik dapat
merangsang pikiran dan memperbaiki kosentrasi dan ingatan, hal ini lah yang
membuat anak yang belajar musik klasik selama sedikitnya 45 menit dalam
sepekan merangsang system kerja otak mereka lebih baik.
Musik klasik dapat memicu gelombang diotak
yang dapat
menenangkan dan merangsang sistem jaringan neuron sehuigga otak
berfungsi lebih baik dalam kemampuan spasi-temporal. Musik klasik dapat
dijadikan sebagai terapi bagi penderita alzaimer yaitu penyakit yang
disebabkan penurunan kualitas fungsi otak yang bersifat kompleks dan
progresif. Mendengarkan ataupun memainkan musik klasik akan merangsang
otak bagian kanan, mengasah daya ingat anak dan mengembangkan imajinasi
anak sehingga membuatnya kreatif (Musbikin, 2009).
Ketika anak memainkan musik klasik dengan alat musik seperti gitar
klasi, piano klasik ataupun biola terdapat merangsang otak anak yang mana
akan semakin berkembang. Bermain musik pada anak secara nyata akan
memperluas area otak yang mana akan juga menambah kapasitas daya
commit
user intelektual dan kreatifitas anak,
tampung untuk memori ingatan
sertatobahasa
40
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
area otak akan terlihat lebih luas 25 % dari pada anak yang tidak belajar
musik klasik, area pada otak tersebut akan semakin meluas dikarenakan
latihan
yang
terus
menerus
dan
juga
pengalaman
anak
(www.piaonosumberberkah.com).
Alat musik yang direkomendasikan sebagai musik klasik antara lain,
organ dan piano. Dentingan kedua alat musik tersebut bisa merangsang otak
anak untuk lebih kreatif. Alat musik klasik lainnya seperti, biola dan gitar
juga baik untuk dipelajari. Latihan musik sehari selama 30 menit sudah cukup
membantu perkembangan otak anak. Jadi, semakin belia belajar musik akan
semakin memicu kemampuan matematika dan IQ secara keseluruhan. Anakanak yang mengikuti pelajaran musik klasik, semakin baik perkembangan
otaknya (Musbikin, 2009).
Hal ini diperkuat Campbell (2001), musik klasik menghasilkan
gelombang alfa yang menenangkan dapat merangsang sistem limbik jaringan
neuron otak, menciptakan suasana yang merangsang belajar, memperbaiki
kosentrasi ingatan dan persepsial. Anak yang terbiasa memainkan alat musik
klasik, otaknya akan terlatih berkonsentrasi, kemampuan motorik urat saraf
otak akan bekerja lebih aktif dan lebih maksimal sehingga kegiatan belajar
menjadi semakin dinikmati. Selain itu, mental dan percaya diri anak untuk
tampil didepan publik akan semakin tinggi.
Anak yang memanfaatkan atau yang menyeimbangkan kedua belah
otaknya cenderung seimbang dalam setiap aspek kehidupannya (Muhammad
2010). Menyeimbangkan otak kanan dan kiri dapat dilakukan dengan
commit
to user
memainkan ataupun belajar musik
klasik,
karena dalam bermain musik kedua
41
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
otak akan bekerja secara teratur dan berkesinambungan sehingga keduanya
akan saling melengkapi.keduabelah otak yang seimbang akan memberikan
sumber kemampuan dan kecakapan yang lebih dari sekedar maksimal
sehingga kecerdasan anak didapatkan dari hal tersebut.
commit to user
42
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian untuk mengetahui hubungan antara musik klasik
dengan peningkatan prestasi belajar dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai prestasi belajar sebelum bermain musik klasik sebesar 83,87
2. Nilai prestasi belajar setelah bermain musik klasik sebesar 85,74.
3. Hasil uji paired t-test pada α = 0,05 dengan df = 30 didapatkan ρ =
0,000 (ρ < α) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
terhadap peningkatan prestasi belajar setelah responden belajar musik
klasik.
B. Saran
1. Bagi siswa, musik klasik dapat dijadikan sebagai alat alternatif untuk
khursus selain khursus materi sekolah agar terjadi proses belajar yang
lebih baik.
2. Sebagai orang tua dan masyarakat, bahwasannya bermain musik klasik
dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menyeimbangkan
otak kanan dan kiri, hendaknya memberikan dukungan untuk belajar
musik klasik kepada anaknya dalam melakukan kegiatan yang positif.
3. Bagi peneliti selanjutnya untuk mengambil sampel yang lebih besar
dan mengambil waktu penelitian yang berjarak cukup lama serta
commit to user
43
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memperlihatkan faktor eksterna dan interna, ataupun faktor-faktor lain
yang mempengaruhi kecerdasan agar didapat hasil yang kompleks.
4. Bagi Institusi, untuk lebih melengkapi alat musik klasik, dan
menambah waktu tatap muka dalam seminggu serta meringankan
biaya belajar, agar semakin banyak anak yang belajar musik klasik
sebagai sarana untuk merangsang kecerdasanya.
commit to user
Download