PENGARUH BELAJAR MUSIK KLASIK TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI STUDIO MUSIK PURWACARAKA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan Oleh : ALDI FEBRIAN WIEMINATY R 1111003 PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGARUH BELAJAR MUSIK KLASIK TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI STUDIO MUSIK PURWACARAKA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan Oleh : ALDI FEBRIAN WIEMINATY R 1111003 PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HALAMAN VALIDASI KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH BELAJAR MUSIK KLASIK TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI STUDIO MUSIK PURWACARAKA Aldi Febrian Wieminaty R1111003 Telah Disetujui Oleh Pembimbing Untuk Diuji di Hadapan Tim Penguji Pada tanggal, Juli 2012 Pembimbing I Pembimbing II Erindra Budi C, S.Kep.Ns., M.Kes Ropitasari, S.SiT., M.Kes. NIP: 19780220 200501 1 001 commit to user ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH BELAJAR MUSIK KLASIK TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI STUDIO MUSIK PURWACARAKA SURAKARTA Aldi Febrian Wieminaty R1111003 Telah Dipertahankan dan Disetujui di Hadapan Tim Penguji KTI Mahasiswa D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran UNS Pada tanggal : Juli 2012 Pembimbing Utama Nama : Erindra Budi C., S.Kep., Ns., M.Kes. NIP : 19780220 200501 1 001 ...…………………… Pembimbing Pendamping Nama : Ropitasari, S.SiT., M.Kes. NIP : - ……………………… Penguji I Nama : E. Listyaningsih S, dr, M.Kes NIP : 19640810 199802 2 001 ……………………… Penguji II Nama :Bambang Wijokongko, dr, PHK, M. PD. Ked NIP : 194812311976091001 ……………………… Mengesahkan Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah Ketua Program Studi D IV Bidan Pendidik FK UNS Erindra Budi C, S.Kep.Ns, M.Kes.commit toH.user Tri Budi Wiryanto, dr, Sp. OG (K) NIP : 19780220 200501 1 001 NIP: 19510421 1980111 002 iii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id INTISARI ALDI FEBRIAN WIEMINATY. R1111003. Pengaruh Belajar Musik Klasik Terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar Di Studio Musik Purwacaraka Surakarta. Latar Belakang : Kecerdasan seorang anak bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pola pendidikan serta genetik. Belajar musik klasik di Purwacaraka dapat menambah kecerdasan karena mengandung komposisi nada yang memberikan ketenangan, kenyamanan dan ketentraman dalam konsentrasi belajar sehingga meningkatkan intelegence quetient dan prestasi belajar pada anak. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh belajar musik klasik dengan peningkatan prestasi belajar pada anak sekolah dasar di studio musik purwacaraka Surakarta Desain penelitian : eksperimen semu dengan rancangan one-group pra-testpostest design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak sekolah dasar yang bermain musik di studio musik Purwacaraka yang berjumlah 246 responden. Teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling didapatkan sejumlah 31 responden. Teknik analisis data menggunakan uji Paired t-test. Hasil Penelitian : diperoleh hasil nilai p = 0,000 < 0,005, ada peningkatan prestasi belajar dari hasil sebelum bermain musik klasik sebesar 83,87 dan setelah bermain musik klasik sebesar 85,74. Simpulan : Ada pengaruh antara bermain musik klasik dengan peningkatan prestasi belajar anak sekolah dasar sehingga anak menjadi lebih cerdas. Kata Kunci: musik klasik, prestasi belajar commit to user iv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRACT ALDI FEBRIAN WIEMINATY. R1111003. The Influence Of Learning Classical Music To The Learning Achievement Of Elementary Student’s In Purwacaraka Music Studio Surakarta. Background of the Study: The Childs’ intelligent is usually influenced by some factors such as environment and educational system also genetic. Study classical music at Purwacaraka believed can increase the students’ intelligent because it is containing tone composition which give peace, comfortable and tranquility on the learning concentration. So, it can increase the students’ intelligence quotient and learning achievement. The purpose: this research is aimed to know the influence of learning classical music to increase the learning achievement of elementary student’s in Purwacaraka music studio in Surakarta. Research Design: This is a quasi-experimental research which used pre-test post-test design. The population in this research is the students’ of Purwacaraka music studio especially for elementary students. There are 246 respondents. The sampling technique that used here is Purposive Sampling, here researcher got 31 respondents. The data analysis technique that used here is Paired t-test. The result of the Study: The result of the study shows that the score of p = 0,000 < 0,005. It means that there is an enhancement of learning achievement before learning classical music, the score is 83, 87 and after learning classical music, the score is 85, 74. The Conclusion: From the result of the study above we can conclude that there is an influence on learning classical music to the learning achievement of elementary student’s its make child be genius. Key Words: Classical music, learning achievement. commit to user v perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga tugas penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Pengaruh Belajar Musik Klasik Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar Di Studio Musik Purwacaraka Surakarta dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2012. Perlu disadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada: 1. H. Tri Budi Wiryanto, dr, SpOG (K) selaku Ketua Program Studi D IV Kebidanan Universitas Sebelas Maret. 2. Erindra Budi C., S.Kep.Ns.M.Kes. selaku Ketua Tim KTI D IV Kebidanan Universitas Sebelas Maret sekaligus selaku Pembimbing Utama yang selalu membimbing dan memberikan saran serta kritik yang membangun. 3. Ropitasari, S.SiT., M.Kes.selaku Pembimbing Pendamping yang selalu membimbing dan memberikan saran serta kritik yang membangun. 4. E. Listyaningsih S, dr, M.Kes selaku Penguji Utama yang telah banyak memberikan saran dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Bambang Wijokongko, dr, PHK, M. PD. Ked selaku Penguji II yang telah banyak memberikan saran dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini. commit to user vi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 6. Direktur Studio Musik Purwacaraka yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian ini. 7. Seluruh dosen, karyawan dan karyawati D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 8. Teman-teman mahasiswa D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 9. Berbagai pihak yang turut membantu penelitian ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, Juli 2012 Penulis Aldi Febrian Wieminaty commit to user vii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................. i HALAMAN VALIDASI ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii INTISARI................................................................................................ iv ABSTRACT............................................................................................ v KATA PENGANTAR ............................................................................ vi DAFTAR ISI........................................................................................... viii DAFTAR TABEL................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xiii Judul Penelitian ....................................................................................... 1 I. Pendahuluan ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4 1. Tujuan Umum ....................................................................... 4 2. Tujuan Khusus ...................................................................... 4 D. Manfaat ....................................................................................... 4 commit to user viii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id II. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Konsep .......................................... 5 A. Landasan Teori ........................................................................... 5 1. Musik klasik .......................................................................... 5 2. Prestasi belajar ..................................................................... 16 B. Hubungan Belajar Musik Klasik terhadap prestasi belajar ......... 26 C. Kerangka Konsep ........................................................................ 28 D. Hipotesis Penelitian..................................................................... 28 III. Metodologi Penelitian ....................................................................... 29 A. Desain Penelitian ........................................................................ 29 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 29 C. Populasi Penelitian ..................................................................... 29 D. Sampel dan Teknik Sampling ..................................................... 29 E. Kriteria Retriksi .......................................................................... 30 F. Definisi Operasional.................................................................... 30 G. Analisa Data ................................................................................ 30 IV Hasil Penelitian ................................................................................. 33 A. Analisis Univariat........................................................................ 33 B. Analisis Bivariat.......................................................................... 34 V Pembahasan......................................................................................... 36 A. Gambar Lokasi Penelitian ........................................................... 36 B. Peningkatan Prestasi Belajar Musik Klasik ................................ 36 C. Pengaruh belajar Musik Klasik Terhadap Prestasi Belajar ......... 38 commit to user ix perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id VI Penutup .............................................................................................. 42 A. Kesimpulan ................................................................................. 42 B. Saran............................................................................................ 42 Daftar Pustaka Lampiran commit to user x perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Devinisi Operasional Variabel Penelitian ………………. 30 Tabel 4.1 Frekuensi Responden Bedasarkan Jenis Kelamin............. 33 Tabel 4.2 Frerkuensi Responden Bedasarkan Kelas......................... 33 Tabel 4.3 Frekuensi Responden Bedasarkan Umur........................... 33 Tabel 4.4 Pengaruh Belajar Music Klasik Terhadap Peningkatan 34 Prestasi Belajar Anak........................................................ Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk................................... 35 Tabel 4.6 Hasil Uji paired T-test........................................................ 35 commit to user xi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Konsep ............................................................... 28 Gambar 3.1 Desain Penelitian................................................................. 29 commit to user xii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Lembar Konsultasi Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Responden Lampiran 3 : Lembar Hasil Penelitian Lampiran 4 : Hasil Penghitungan Uji Normalitas Data Lampiran 5 : Hasil Penghitungan Paired T-test Lampiran 6 : Lembar Konsultasi Lampiran 7 : Surat Permohonan Ijin penelitian Lampiran 8 : Surat Ijin Penelitian commit to user xiii 1 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua anak terlahir dengan ragam kecerdasan. Perkembangan kecerdasan salah satunya dipengaruhi oleh otak. Otak adalah sebuah proses penggabungan pola-pola ke dalam sistem-sistem yang semakin kompleks, musik merupakan alat yang luar biasa efektif untuk menyediakan pola-pola tersebut. Pembuatan pola ini dimulai di tingkat pembentukan saraf dalam rahim dan sesudah kelahiran, berlanjut dengan pembuatan pola gerak, kognisi, dan pengalaman pertama interaksi sosial. Sewaktu anak-anak belajar menggunakan kata-kata, pola-pola bahasa dan bicara menjadi alat untuk mengarahkan perilaku dan berkomunikasi. Setelah kata-kata menjadi semakin bermakna, pola bahasa dapat dibawa masuk dan diorganisasikan ke dalam ketrampilan berpikir dan bernalar (www.dutanada.com). Dalam masa pertumbuhan, lingkungan dan pola pendidikan menjadi faktor penting yang akan menonjolkan aspek kecerdasan tertentu (Musbikin, 2009). Anak-anak sebagai senjata bagi masa depan kita dan merupakan tonggak harapan bagi perkembangan bangsa ini. Setiap orang tua selalu menginginkan agar anaknya tumbuh menjadi anak yang pintar, cerdas, genius,cekatan, kreatif, berbakat, dan tentunya sukses dikemudian hari. Untuk mendapatkan itu semua, tidak hanya diperlukan gizi yang commit to user 2 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id cukup, tetapi juga stimulasi yang dilakukan semenjak anak masih dalam kandungan. Salah satu diantara timulasi tersebut adalah suara ibu dan musik, terutama musik klasik (Al-Azizy, 2010). Musik merupakan kecerdasan yang dimiliki manusia diantara kecerdasan lainya. Bermain musik dapat menambah tingkat kecerdasan anak karena mencakup kepekaan terhadap perangsangan irama, nada, polapola, ritme, tempo, instrumen, dan ekspresi musik hingga mampu menyanyikan sebuah lagu atau memainkanya (Rasyid, 2010). Dasar-dasar musik klasik secara umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga berperan besar dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter,bahkanraga manusia. Hasil penelitian Grace menunjukkan bahwa musik klasik mengandung komposisi nada berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah. Nada-nada inilah yang memberikan stimulasi berupa gelombang alpha yang dapat memberikan ketenangan, kenyamanan, dan ketentraman sehingga anak dapat lebih berkonsentrasi (Muhammad, 2010). Young, pimpinan Internasionational Brain Academy (IBA) Indonesia mengatakan memainkan musik klasik dapat membantu menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan. Anak yang mendengarkan musik ataupun bermain musik akan lebih cerdas secara intelektual dan emosional. Menurut Berlin, telah dibuktikan bahwa anak-anak yang belajar dibawah alunan musik bisa meningkatkan kecerdasan antara 60commit to user 3 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 10% dan dapat meningkatkan intelegence quetient dan prestasi pada anak (Musbikin, 2009). Penelitian sebelumnya tentang Pengaruh stimulasi musik klasik terhadap perkembangan kognitif (aspek bahasa) pada anak usia prasekolah (3 samapai 5 tahun) di play group Bina Insani Kediri oleh Amarin Yudhana bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh stimulasi musik klasik terhadap perkembangan kognitif (aspek bahasa) pada anak usia prasekolah (3 sampai 5 tahun). Perbedaan dengan yang dilakukan terletak pada sample penelitian dan tujuan pengaruh musik klasik. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh musik klasik dengan peningkatan prestasi belajar. Bedasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang pengaruh belajar musik klasik dengan peningkatan prestasi belajar pada anak sekolah dasar di studio music purwacaraka Surakarta. B. Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh belajar musik klasik terhadap peningkatan prestasi belajar pada anak sekolah dasar di studio music purwacaraka Surakarta?” commit to user 4 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh belajar musik klasik terhadap peningkatan prestasi belajar pada anak sekolah dasar di studio music purwacaraka Surakarta 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui prestasi belajar anak sebelum belajar musik klasik b. Mengetahui prestasi belajar anak setelah belajar musik klasik c. Menganalisis pengaruh antara belajar musik klasik terhadap peningkatan prestasi belajar pada anak sekolah dasar di studio music purwacaraka Surakarta D. Manfaat Penelitian Dapat digunakan sebagai alternatif pilihan untuk meningkatkan prestasi belajar anak terhadap belajar musik klasik sebagai bantuan konsentrasi anak dan perangsang jaringan otak anak. commit to user 5 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Musik Klasik a. Pengertian musik Menurut Rasyid (2010), musik adalah bunyi dan segala sesuatu yang menimbulkan bunyi yang diterima oleh individu yang berbedabeda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya, dan selera seseorang. Definisi tentang musik juga bermacam-macam, diantaranya: 1) Bunyi atau kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indra pendengar 2) Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya 3) Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang ataupun kumpulan dan disajikan sebagai musik. Musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotise. Musik diartikan sebagai bahasa nurani yang menghubungkan pemahaman dan pengertian antar manusia pada sudut-sudut ruang dan waktu dimana pun berada. Musik memiliki bahasa yang universal yang dapat dinikmati oleh segala usia dan golongan. Dalam hal ini musik berfungsi memberikan stimulus untuk meringankan dan menyegarkan kinerja otak (Musbikin, 2009). commit to user 6 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id b. Unsur-unsur musik Menurut Rasyid (2010) unsur-unsur musik adalah sebagai berikut: 1) Nada Nada adalah bunyi beraturan atau bunyi yang mempunyai frequensi tunggal tertentu. Nada memiliki tala tertentu menurut frekuensinya (tinggi nada) terhadap tinggi patokan. Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Istilah nada sering dipertukarkan dengan not, walaupun istilah tersebut memiliki perbedaan arti. 2) Ritme Ritme atau irama adalah variasi horizontal dan aksen dari suatu suara teratur. Elemen ritmik terdiri dari beat, meter, dan pola-pola irama. Beat berkaitan dengan ketukan teratur yang melatar belakangi irama lagu. Meter berkaitan dengan pola beat yang bertekanan berulang-ulang. 3) Melodi Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu tertentu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendiri tanpa iringan. 4) Harmoni Harmoni dapat dikatakan sebagai dua nada atau lebih dengan tinggi nada yang berbeda-beda ketika dibunyikan bersamaan dan commit to user 7 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan secara berurutan. Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akor. 5) Notasi Notasi musik adalah sistem penulisan karya musik. Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not. Tulisan musik biasanya disebut partitur. Notasi musik saat ini adalah notasi balok yang didasarkan pada paranada dengan lambang tiap nada menunjukkan durasi, dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Durasi nada ditunjukkan dalam ketukan. Terdapat pula bentuk notasi lain, misalnya notasi angka yang digunakan di negara-negara Asia termasuk Indonesia. c. Musik klasik Musik klasik mengacu pada musik yang dibuat atau berakar dari tradisi kesenian barat dan musik oskestra. Musik klasik yakni semua musik dengan keindahan intelektual yang tinggi dari semua zaman, baik itu berupa simponi Mozart, Kantata Bach, atau di abad -20 (Musbikin, 2009). Dalam musik klasik, aspek harmoni dikembangkan dengan banyak perubahan warna nada. Musik klasik ditandai dengan kesinambungan yang mengalir dan kejernihan. Jika musik zaman Baroque ditandai oleh dinamika suara yang tidak terlalu kontras, maka commit to user 8 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id musik klasik ditandai oleh aksen dan dinamika yang bisa berubah secara tiba-tiba dan mengejutkan sehingga iramanya tidak monoton. Oleh karena itu musik klasik sangat efektif untuk merangsang keterkaitan di dalam otak, memicu ingatan dan kreativitas serta sangat mempengaruhi perkembangan Emotional Quotient (EQ) dan Intelligence Quotient (IQ). Musik klasik memiliki berbagai macam harmoni yang terdiri dari nada-nada. Nada-nada inilah yang memberikan stimulasi berupa gelombang kenyamanan, alfa. dan Gelombang ketentraman ini memberikan sehingga anak ketenangan, dapat lebih berkonsentrasi sehingga siap menerima sesuatu yang baru dari lingkungannya (Kadsu, 2004). Dalam buku tulisan Campbell (2001) Siegel mengatakan musik klasik menghasilkan gelombang Alfa yang menenangkan yang dapat merangsang sistem limbik jaringan neuron otak dan Efek Mozart mengatakan musik dapat menyatakan suasana yang merangsang saat belajar. Musik klasik dapat memperbaiki kosentrasi ingatan dan persepsial. d. Pengaruh musik pada otak Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf neuron. Otak adalah organ luar biasa dalam diri manusia. Beratnya hanya sekitar 1,5 kg atau kurang lebih 5% dari total berat badan tetapi membutuhkan commit to user 9 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id lebih dari 30% seluruh cadangan kalori yang tersimpan di dalam tubuh. Otak dibagi menjadi 2 yakni otak kiri dan otak kanan. Otak kiri berkaitan dengan fungsi akademik yang terdiri atas kemampuan berbicara, baca tulis, daya ingat, logika angka dan analisis. Otak kanan sebagai tempat untuk mengembangkan hal-hal yang bersifat artistik, kreatifitas, perasaan, emosi, gaya bahasa, irama musik, imajinasi khayalan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi serta pengembanngan kepribadian (Muhammad, 2010). Musik memberi rangsangan pertumbuhan fungsi-fungsi pada otak (fungsi ingatan, belajar, bahasa, mendengar dan bicara, serta analisis, intelek, dan fungsi kesadaran) dan merangsang pertumbuhan gudang ingatan. Dengan menikmati musik, pusat ingatan anak semakin lama semakin berkembang sehingga daya ingat anak semakin besar sehingga rangsangan proses belajar anak menjadi lebih baik (Satiadarma, 2004). Windura (2008), gelombang otak manusia dibedakan menjadi empat tingkatan, yaitu delta, theta, beta, dan alpha. Semuanya dapat diukur dengan alat pendeteksi gelombang otak yang dinamakan EEG (Elekctro Enchepalograph) 1) Delta (d) : keadaan tidur tidak bermimpi (tidur sempurna), frekuensi 0,5-3Hz/detik) commit to user 10 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 2) Theta (q) : keadaan tidur sedang bermimpi (REM, kreatif), frekuensi 3-8 Hz/detik 3) Alpha (a) : keadaan rileks, berfikir hanya 1 hal saja, frekuensi 813Hz/ detik 4) Beta (b) : keadaan waspada, berfikir beberapa hal sekaligus, frekuensi 13-24Hz/detik. Gelombang otak yang diperlukan dalam belajar adalah gelombang alpha atau dalam keadaan rileks. Kondisi ini akan membuka jalan menuju kekuatan pikiran bawah sadar dimana tersimpannya memori yang bersifat jangka panjang dan sempurna. Adapun jenis relaksasi sederhana yang dapat direkomendasikan adalah : 1. Pernafasan beritme 2. Mendengarkan musik lembut 3. Menuju ketempat kediaman ideal Para ahli menilai alunan musik klasik dapat merangsang pertumbuhan serta meluaskan fungsi otak. Musik klasik tergolong musik yang memiliki nada yang kalem dan tenang. Inilah yang memicu gelombang di otak yang dapat menenangkan dan dapat merangsang sistem jaringan neuron di otak (Musbikin, 2009). commit to user 11 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id e. Manfaat musik klasik 1) Mencerdaskan otak Musik klasik dapat merangsang pertumbuhan dan meluaskan fungsi otak. Musik klasik tergolong musik yang memiliki nada yang kalem dan tenang yang mana memicu gelombang diotak yang dapat menenangkan dan dapat merangsang sistem jaringan neuron di otak. Musik klasik juga dapat menyebabkan otak berfungsi lebih baik dalam kemampuan spasi-temporal. Musik klasik dapat merangsang sistem neuron dalam otak. Selain itu, musik klasik juga dapat dijadikan sebagai terapi bagi penderita alzaimer. Alzaimer adalah penyakit yang disebabkan penurunan kualitas fungsi otak yang bersifat kompleks dan progresif. Mendengarkan ataupun memainkan musik klasik akan merangsang otak bagian kanan dan mengasah daya ingat anak serta mengembangkan imajinasi anak sehingga membuatnya kreatif. Melalui musik klasik juga rasa percaya diri anak akan meningkat (Musbikin, 2009). 2) Terapi kesehatan Para dokter di masa Yunani dan Romawi Kuno menganjurkan metode penyembuhan dengan mendengarkan permainan alat musik seperti harpa dan seruling. Penelitian dari Skotlandia sukses melakukan terapi penyembuhan epilepsi, lumpuh, depresi bahkan beberapa jenis demam dengan commit to user 12 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id permainan musik klasik. Secara psikologis pengaruh penyembuhan musik pada tubuh ada pada kemampuan saraf menangkap efek akustik. Kemudian, dilanjutkan dengan respon tubuh terhadap gelombang musik, yaitu dengan meneruskan gelombang tersebut keseluruh sistem kerja tubuh. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa musik klasik dan musik tradisional memberi pengaruh paling baik (Musbikin, 2009). 3) Menghilangkan stress Stres berarti membagi minat-minat yang layak dengan pikiran yang merusak. Cara kerja musik dalam mengatasi atau mengurangi stres : a) Menurunkan hormon-hormon yang berhubungan dengan stress b) Mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas, tegang dan masalah sehari-hari lainya. c) Mengatifkan hormon-hormon endorphin (protein yang dihasilkan didalam otak dan berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit) d) Meningkatkan perasaan rileks. e) Menyediakan “liburan mental mini” yang dapat membawa pikiran menjauh dari rasa sakit fisik selama periode waktu tertentu commit to user 13 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id f) Membersihkan pikiran dan membantu memusatkan perhatian g) Menenangkan serta menyelaraskan sistem internal h) Meringankan perasaan tertekan dan meredakan amarah 4) Manfaat belajar musik klasik Belajar musik berarti mempelajari duduk dengan posisi yang benar atau memegang instrumen musik, dapat membaca not balok, mengetahui dinamik lagu forte/keras atau piano/lembut, mengetahui sejarah musik dan nama komposer, serta mengetahui teori musik. Memainkan alat musik memiliki banyak manfaat bagi anak-anak. Belajar musik dapat membantu membuka kunci kemampuan koordinasi tingkat lanjut, membantu memfokuskan perhatian, mengembangkan pemahaman secara abstrak, dan berpengaruh terhadap daya ingat. Usia yang ideal untuk memulai belajar musik antara 3-6 tahun. Usia tersebut merupakan waktu terbaik untuk perkembangan pendengaran. Beranjak ke usia 8-9 tahun, otak kanan dan kiri, pabila diberikan pendidikan kursus musik maka dapat membantu meningkatkan kecerdasan anak (www.dutanada.com). Alat musik yang direkomendasikan antara lain, organ dan piano. Dentingan kedua alat musik tersebut bisa merangsang otak anak untuk lebih kreatif. Tidak kedua alat musik itu saja, biola dan gitar juga baik untuk dipelajari. Latihan musik sehari selama 30 menit sudah cukup commit to user 14 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id membantu perkembangan otak anak. Jadi, semakin muda belajar musik maka semakin dapat memicu kemampuan matematika dan IQ secara keseluruhan. Anak-anak yang mengikuti pelajaran musik, semakin baik perkembangan otaknya (Musbikin, 2009). Pelajaran musik bagi anak secara nyata memperluas area otak. Area yang digunakan untuk menganalisis tinggi rendahnya nada meluas sekitar 25% pada musisi dibandingkan dengan orang-orang yang tidak pernah memainkan alat musik. Area tersebut membesar melalui latihan dan pengalaman. Adapun manfaat dari belajar musik antara lain : a) Mengembangkan (kemampuan kemampuan membaca spatial peta, temporal menyelesaikan reasoning puzzle, membayangkan bentuk suatu bentuk objek yang belum ada, dan mengenal hubungan dari tiap benda) kemampuan ini sangat menunjang dalam belajar science dan matematika b) Simbol, bentuk dan ritme berhubungan dengan perhitungan matematik seperti pembagian, rasio, perbandingan, dimana hal ini sangat penting di ilmu matematik c) Meningkatkan kemamampuan menyelesaikan masalah, logika dan berpikir yang mempengaruhi daya analisa, evaluasi dan mengorganisir ide d) Mengoptimalkan perkembangan neuron otak dan hubungan antar sel diotak. commit to user 15 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id e) Membantu perkembangan kemampuan motorik terutama koordinasi tangan, mata dan tubuh. f) Mengembangkan multiple inteligen anak dan membantu murid dalam menyerap materi pelajaran dengan berbagai model belajar g) Memupuk jiwa sosial dan kemampuan memahami kepentingan kelompok, mengajarkan anak untuk displin dan bekerja bersama untuk mencapai satu tujuan. h) Meningkatkan daya ingat, umumnya anak menghafal ABC melalui lagu, mengulangi suatu kalimat dalam sebuah lagu akan membantu anak untuk lebih mudah dalam mengingat sesuatu. i) Memperbaiki kemampuan berbahasa dan membaca anak secara cepat, karaoke dan bermain piano adalah contoh yang tepat, anakanak medengar lagu melalui telinga sedangkan mata mengikuti kata atau notasi dari lagu yang mereka dengarkan. j) Saat belajar bernyanyi ritme, phrasing dan nada sangat mempengaruhi perkembangan kemampuan berbahasa, pronounsiai, grammar dan vocabulary, hal ini akan lebih nyata jika anak belajar bernyanyi melalui bahasa asing k) Memperbaiki ketelitan dalam membaca dan menulis. l) Meningkatkan nilai ujian dan mengajari anak anak untuk mengatasi stress saat ujian m) Membantu anak untuk mengendalikan emosi negatif dengan cara yang positif. commit to user 16 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id n) Meningkatkan kreatifitas o) Membantu anak untuk berfikir lebih awal daripada yang lain p) Improvisasi membantu anak untuk berfikir secara mandiri dan berbeda dari yang lainnya. q) Bermain solo diatas panggung berhubungan dengan rasa percaya diri untuk mempersembahkan yang terbaik. r) Ketika anak mempersiapkam diri untuk ujian atau penampilan musik, anak akan belajar untuk bermain tanpa melakukan kesalahan, secara umum kemampuan ini akan diterapkan pada bidang yang lain juga s) Memperbaiki pemahaman arti pekerjaan rumah dari sekolah, dan meningkatkan daya konsentrasi t) Anak yang belajar musik biasanya memiliki karakter yang baik dan memiliki motivasi yang baik untuk mempelajari hal yang baru (http://pianosumberberkah.wordpress.com). 2. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar Anak Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru dan relatif menetap dalam tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri atau latihan dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003). Menurut Skinner, yang commit to user 17 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id dikutip oleh Barlow (1985) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif. Secara psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahanperubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku (Mulyono, 2003). 2. Gaya belajar Dari berbagai teori tipe belajar, pendekatan yang paling sering dipakai adalah pembagian bedasarkan 3 gaya belajar, yaitu a. Visual Lebih mudah mengingat apa yang dilihat dari pada apa yang dibacakan oleh orang lain baik informasi berupa gambar atau berupa tulisan. 1) Suka membaca apa saja 2) Mampu membaca dengan cepat 3) Suka membuat coret-coretan saat berfikir, mencatat dan menelpon 4) Lebih cenderung menyukai lukisan dari pada musik 5) Lebih suka kirim sms, memo, surat atau email dari pada menelpon langsung commit to user 18 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 6) Lebih mudah mengingat apabila belajar langsung dari catatan/hand-out/laporan daripada dibacakan atau dipersentasikan. b. Auditorial Lebih senang belajar dengan cara mendengarkan daripada membaca dan lebih mudah mengingat apa yang diterangkan atau didiskusikan dari pada apa yang dilihat, berupa bunyi, suaram musik atau pembicaraan lisan. 1) Suka mendengarkan musik 2) Lebih menyukai musik dari pada lukisan 3) Suka menggumam saat membaca 4) Sering berbicara sendiri ssaat berfikir 5) Cenderung pandai bicara untuk memilih kata-kata 6) Efektif jika belajar bersama-sama daripada belajar sendiri 7) Dapat menerangkan suatu hal dengan kalimat yang panjang 8) Lebih suka menelpon atau berbicara langsung dari pada sms 9) Lebih mudah mengingat yang di dengar dari pada apa yang dibacanya. c. Konestatikal Pada waktu belajar banyak bergerak atau tidak bisa diam di satu tempat dan tidak dapat duduk di satu tempat untuk waktu lama bukan agresif ataupun autis melainkan praktik langsung atau melalui pergerakan dari apa yang dirasakan. commit to user 19 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id 1) Banyak melakukan aktifitas fisik ringan saat berbicara atu belajar 2) Tidak betah duduk dikursi lama-lama 3) Selalu berpindah-pindah tempat saat belajar 4) Mengingat semua menjadi lebih baik apabila sambil berjalan atau menggerakkan bagian tuubuh 5) Suka berolah raga atau aktifitas fisik lainnya 6) Pandai meniru mimik muka atau gerakan orang lain. Tidak ada gaya belajar lebih baik dari orang lain, karena gaya belajar ini dimiliki oleh setiap orang. Hanya saja ada salah satu gaya belajar yang lebih dominan dari pada kita. Jadi bila seseorang belajar sesuai dengan gaya belajarnya yang dominan, pelajaran akan lebih mudah diterima dan kemungkinan suksesnya juga lebih tinggi (Olivia, 2009). 3. Pengertian Prestasi Belajar Anak Setiap orang melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu, pada akhirnya mereka ingin mengetahui hasil yang dicapainya. Hasil dari aktivitas yang dilakukan itulah yang dinamakan prestasi. Prestasi yaitu kemampuan, ketrampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Arifin, 2009). Prestasi belajar adalah cerminan dari hasil belajar. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Peserta didik yang berhasil dalam belajar adalah commit to user 20 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional (Yusuf, 2007). Crow menyatakan banyak cara untuk mengukur prestasi belajar peserta didik. Pada umumnya yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah nilai-nilai hasil belajar yang diperoleh melalui pengukuran test tertulis (Mukhodim, 2004). Prestasi belajar yaitu penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh anak dalam periode tertentu (Tirtonegoro, 2001). Penetapan batas minimum keberhasilan belajar siswa selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan prestasi belajar. Ada beberapa alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan belajar siswa antara lain dengan norma skala 0-10, norma angka 1-100 dan menggunakan simbol huruf A, B, C, D, dan E (Syah, 2008). 4. Konsentrasi belajar Kosentrasi adalah pemusatan pikiran dan perbuatan, atau terpusatnya perhatian terhadap informasi yang diperoleh dan dipelajari dengan menghalau atau menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya selama periode belajar. Konsentrasi yang baik adalah ketika seorang siswa berada dalam kondisi alfa (rileks tanpa stres ditandai dengan terbukanya 88% pikiran bawah sadar (olivia 2009). Suatu proses pemusatan daya pikiran dan perbuatan tersebut maksudnya adalah aktivitas yang lebih intensif terhadap fokus atau commit to user 21 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id objek tertentu. Fokus atau objek tertentu itu, tentunya telah melalui tahapan penyeleksian kualitas yang direncanakan. Prosedur tahapan penyeleksian atau kualitas objek yang direncanakan tak lain adalah pengembangan minat, motivasi dan perhatian pada objek belajar (Surya, 2009). Anak akan dapat belajar lebih baik dalam lingkungan yang disukai anak. Ada anak yang bisa mengerjakan tugas dengan duduk di tengah ruang keluarga, TV hidup, dan anggota keluarga lain berseliweran. Namun ada juga anak yang baru dapat belajar dengan berbaring nyaman si lantai atau tempat tidur. Adapula yang duduk dikursa yang keras supaya tidak mengantuk. Beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk membantu kenyamanan belajar diantaranya a. Waktu yang konsisten setiap malam b. Berikan ruang yang bersih c. Tenang d. Terang (cukup cahaya) dengan sebuah meja dan kursi e. Yakin bahwa anak dalam ruang tersebut bebas dari gangguan 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Slameto (2003) antara lain : a. Faktor intern 1) Faktor Jasmaniah commit to user 22 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Faktor jasmaniah terdiri dari kesehatan seseorang dan cacat tubuh. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Selain itu, akan cepat lelah kurang bersemangat, mudah pusing dan mengantuk. Sehingga agar proses belajar dapat berjalan baik maka kesehatan badannya juga harus baik. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar sehingga belajarnya menjadi terganggu. Cacat itu dapat berupa buta, tuli, lumpuh dsb. 2) Faktor psikologis Ada beberapa faktor yang tergolong dalam faktor psikologis, diantaranya : (a) Intelegensi Intelegensi besar pengaruhnya terhadap prestasi. Siswa yang memiliki tingkat intelegensi tinggi maka akan lebih berhasil daripada siswa yang memiliki tingkat intelegensi rendah. (b) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Bila bahan pelajaran tidak disukai siswa maka siswa tidak akan belajar dengan baik, sehingga prestasinya pun akan rendah. commit to user 23 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id (c) Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Jika bahan pelajaran sesuai dengan bakat, maka hasil belajarnya akan lebih baik karena ia senang. (d) Kemandirian Kemandirian adalah suatu sikap dimana seseorang mampu berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Kemandirian dalam belajar mempengaruhi prestasi belajarnya, karena anak akan berusaha memecahkan kesulitan belajarnya sendiri sehingga akan menambah ilmunya yang nantinya dapat meningkatkan prestasi. (e) Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan perlu dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3) Faktor Kelelahan Kelelahan jasmani terlihat dari lemah lunglainya tubuh dan timbulnya kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kebosanan, sehingga minat dan dorongan menghasilkan sesuatu hilang. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan commit to user 24 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id karena akan berdampak pada prestasi belajarnya. b. Faktor Ekstern Faktor ekstern dapat dibagi menjadi tiga faktor, yaitu : 1) Faktor Keluarga Cara orang tua mendidik anak sangat berpengaruh pada belajar dan hasil belajar anaknya. Apakah orang tua itu mendidik anak secara otoriter atau secara demokratis dimana segala sesuatu dibicarakan bersama ataupun secara bebas dimana orang tua tidak peduli terhadap apa yang dilakukan anaknya. Selain itu juga suasana rumah yang gaduh tidak akan memberi kenyamanan pada anak untuk belajar. Faktor lain dalam keluarga yaitu keadaan ekonomi keluarga. 2) Faktor Sekolah (a) Metode mengajar Cara-cara mengajar haruslah tepat, efisien dan seefektif mungkin sehingga anak dapat menerima pelajaran dengan baik dan dapat mencapai prestasi yang baik. (b) Sarana dan prasarana Dalam proses belajar mengajar diperlukan sarana dan prasarana yang dapat memperlancar penerimaan materi pelajaran yang diberikan pada siswa dan siswapun akan lebih giat dan maju sehingga akan berpengaruh pada hasil commit to user 25 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id belajarnya. (c) Metode belajar Siswa perlu menggunakan cara belajar yang tepat yaitu dengan belajar teratur setiap hari dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat maka akan meningkatkan hasil belajar. 3) Faktor Masyarakat Masyarakat juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena siswa berada dalam suatu masyarakat. Beberapa faktor yang dapat digolongkan dalam faktor masyarakat adalah kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa yang dapat berpengaruh buruk bagi siswa, teman bergaul. 6. Cara Mengukur Prestasi Belajar Prestasi belajar dapat diketahui setelah siswa mengalami proses belajar mengajar kemudian menjalani tes yang diberikan oleh pengajar. Tes yang dipergunakan untuk mengukur prestasi adalah tes prestasi belajar (Masidjo, 1995). Setelah diadakan tes, maka dilakukan pengukuran untuk mendapatkan skor dan nilai siswa (Arikunto, 2006). Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan (Azwar,200). Menurut Djiwandono (2002) selain berfungsi untuk mengukur prestasi belajar, tes prestasi juga memiliki fungsi : commit to user 26 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id a) Fungsi penempatan Yaitu penggunaan hasil tes prestasi belajar untuk klasifikasi individu ke dalam bidang atau jurusan yang sesuai dengan kemampuannya. b) Fungsi formatif Yaitu penggunaan tes prestasi belajar guna melihat sejauh mana kemampuan belajar telah dicapai oleh siswa dalam suatu program belajar. c) Fungsi diagnostik Digunakan untuk mendiagnosis kesukaran-kesukara dalam belajar. Mendeteksi kelemahan-kelemahan siswa yang dapat diperbaiki segera. d) Fungsi sumatif Tes sumatif adalah tes yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajari selama dalam jangka waktu tertentu. B. Pengaruh Belajar Musik Klasik Terhadap Prestasi Belajar Setiap orang melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu yang akhirnya mengetahui hasil yang dicapai. Hasil dari aktivitas yang dilakukan itulah yang dinamakan prestasi. Prestasi yaitu kemampuan, ketrampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Arifin, 2009). commit to user 27 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Dalam buku Campbell (2001), Siegel mengatakan musik klasik menghasilkan gelombang Alfa yang menenangkan yang dapat merangsang sistem limbik jaringan neuron otak, menyatakan suasana yang merangsang saat belajar dan memperbaiki kosentrasi ingatan dan persepsial. Anak yang terbiasa memainkan alat musik, otaknya akan terlatih berkonsentrasi. Kemampuan motorik urat saraf otak akan bekerja lebih aktif dan lebih maksimal sehingga kegiatan belajar akan semakin dinikmati. Selain itu, mental dan percaya diri anak untuk tampil didepan publik akan semakin tinggi (Musbikin, 2009). Pelajaran musik bagi anak secara nyata memperluas area otak. Area yang digunakan untuk menganalisis tinggi rendahnya nada meluas sekitar 25% pada musisi dibandingkan dengan orang-orang yang tidak pernah memainkan alat musik. Area tersebut membesar melalui latihan dan pengalaman. Semakin dini anak bermain musik maka semakin besar pula area tersebut pada otak (Musbikin, 2009). commit to user 28 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id C. Kerangka konsep Pengaruh belajar musik klasik dengan prestasi belajar pada anak dapat digambarkan sebagai berikut : Belajar musik klasik Memainkan musik klasik Timbul gelombang alfa (situasi paling tepat untuk belajar) Kenyamanan dalam belajar Konsentrasi meningkat tinggi Prestasi belajar baik Gambar 2.1 Kerangka Konsep : Diteliti : Tidak diteliti D. Hipotesis Penelitian Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah ada pengaruh antara belajar musik klasik terhadap peningkatan prestasi belajar anak. commit to user 29 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu dengan rancangan one-group pre-test-postest design. O1 (X) O2 O1 : pengamatan sebelum intervensi O2 : pengamatan sesudah intervensi X : intervensi Gambar 3.1 : Rancangan Sebelum dan Sesudah Intervensi Menggunakan Satu Kelompok B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Purwacaraka Studio Musik Surakarta pada bulan Februari- juli 2012. C. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak sekolah dasar yang belajar bermain musik klasik di studio musik Purwacaraka Surakarta yang berjumlah 246 responden. D. Sampel Dan Teknik Sampling Tehnik sampling pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling didapatkan anak sejumlah 31 responden. commit to user 30 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id E. Kriteria Retriksi 1. Kriteria inklusi a. Anak SD yang telah belajar musik klasik selama 6 bulan b. Anak SD yang bersedia menjadi responden 2. Kriteria eksklusi a. Anak SD yang menolak menjadi responden b. Anak SD yang belajar musik klasik kurang atau lebih dari 6 bulan c. Anak SD yang tidak mengikuti kursus apapun sebelum belajar musik klasik. F. Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Belajar musik Memainkan alat musik Absensi dan klasik meliputi : piano klasik, wawancara gitar klasik dan biola dengan bimbingan guru Prestasi belajar Cerminan dari hasil Hasil Rapot belajar yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar mengajar Tabel 3.1 Definisi Operasional Skala Nominal Interval G. Analisis data 1. Memeriksa data Dalam penelitian ini, setelah data berupa kuesioner didapat, maka jumlah kuesioner dihitung atau dijumlah dan dikoreksi. 2. Memberikan kode (coding) Memberi kode pada data yang telah didapat. commit to user perpustakaan.uns.ac.id 31 digilib.uns.ac.id 3. Penyusunan data (tabulasi) Dalam penelitian ini setelah data didapat, maka akan dilakukan penyusunan data. Data dikumpulkan sesuai kelompoknya. 4. Melakukan analisis Siswa yang belajar musik klasik dikelompokkan memiliki prestasi belajar yang baik sekali, baik, cukup, kurang, dan kurang sekali tergantung pada nilai rapor yang didapatkan. Kemudian data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan uji sesuai dengan yang telah direncanakan yaitu dengan uji paired t-test. Belajar musik klasik merupakan variabel nominal, sedangkan prestasi belajar merupakan variabel interval yang dikategorikan. Responden menggambarkan bahwa responden akan diukur prestasi belajarnya sebelum belajar musik klasik (nilai pre test) dan diukur prestasi belajarnya setelah belajar musik klasik (nilai post test) selanjutnya nilai masing-masing responden dibandingkan antara sebelum belajar musik klasik (pre test) dengan setelah belajar musik klasik (post test). Rumus umum paired t-test adalah : Dimana : d adalah selisih/beda antara nilai pre dan post , d adalah rata-rata dari beda antara nilai pre dengan post, s adalah simpangan baku dari d commit to user n adalah banyaknya sampel 32 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Selanjutnya hasil t hitung dibandingkan dengan t tabel, tabel t yanng digunakan dengan derajat bebas (df=db=dk) =n-1, apabila t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, dan menerima Ha. Artinya ada pengaruh peningkatan secara signifikan antara rata-rata pre dan post. commit to user 33 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Univariat Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik variabel yang diteliti. Karakterisristik responden tersebut yaitu: 1. Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yakni; Tabel 4.1 Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin Belajar musik klasik Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (jiwa) (%) Perempuan 20 64,52 Laki 11 35,48 Total 31 100 Sumber : Data primer 2012 Berdasarkan tabel diatas sebagian besar responden kelompok belajar musik klasik adalah perempuan sebesar 64,52%. 2. Kelas Karakteristik responden berdasarkan kelas yakni: Tabel 4.2 Frekuensi responden berdasarkan kelas Belajar Musik Klasik Kelas Frekuensi Persentase (jiwa) (%) Kelas 1 4 12,90 Kelas 2 8 25,81 Kelas 3 7 22,58 Kelas 4 5 16,13 Kelas 5 5 16,13 Kelas 6 2 6,45 Total 31 100 Sumber : Data Primer 2012commit to user perpustakaan.uns.ac.id 34 digilib.uns.ac.id Berdasarkan tabel 4.2 jumlah responden terbanyak pada anak yang belajar musik klasik adalah anak kelas 2 yaitu sebanyak 25,81%. 3. Umur Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini: Tabel 4.3 Frekuensi responden berdasarkan umur Belajar Musik Klasik Umur Frekuensi Persentase (jiwa) (%) 7 tahun 4 12,90 8 tahun 4 12,90 9 tahun 10 32,26 10 tahun 3 9,68 11 tahun 6 18,36 12 tahun 4 12,90 Total 31 100 Sumber : Data Primer 2012 Berdasarkan tabel 4.3 jumlah responden terbanyak pada anak yang belajar musik klasik adalah anak berumur 10 tahun yaitu sebanyak 32,26%. B. Analisis Bivariat 1. Pengaruh Belajar Musik Klasik Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Anak. Tabel 4.4 Pengaruh Belajar Musik Klasik Dengan Peningkatan Prestasi Belajar Anak. Belajar Musik Klasik Rerata Nilai Prestasi (Satandar deviasi) Belajar SD Sebelum belajar musik 83,87 2,99 klasik Setelah belajar musik 85,74 2,67 klasik Sumber : Data Primer, 2012. commit to user 35 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai prestasi anak sebelum belajar musik klasik adalah 83,87, sedangkan nilai prestasi anak setelah belajar musik klasik adalah 85,74. 2. Hasil Uji normalitas data Sebelum dilakukan uji Paired T-test, dari seluruh data dilakukan uji normilatas data dengan Shapiro Wilk, dikarenakan sampel yang dipakai kurang dari 50 responden. Adapun hasil uji normalitas data dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.5 Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk Shapiro-Wilk Kelompok Statistik df Sig Nilai_Awal 0,963 31 0,351 Nilai_Akhir 0,962 31 0,336 Keterangan Normal Normal Tabel 4.5 menunjukkan bahwa data berdistribusi normal (sig = 0,351> 0,05) perlakuan dan sig kontrol lebih besar dari 0,05). Selanjutnya dilakukan uji Paired T-test, dengan hasil sebagai berikut. Tabel 4.6 T a T Hasil Uji Paired T-test mean Pair 1 -1,871 Nilai Awal a Nilai Akhir Paired Differences SD SEM 95% confidence interval of the difference lower upper 1,056 0,19 -2,258 -1,483 t df Sig -9,86 30 0,000 Tabel di atas menunjukkan nilai ρ sebesar 0,000< 0,05 dengan demikian Ho di tolak, artinya terdapat pengaruh yang bermakna antara peningkatan prestasi belajar sebelum belajar musik klasik dan setelah belajar musik klasik. commit to user 36 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipakai adalah studio musik Purwacaraka. Studio musik ini merupakan sebuah perusahaan yang berdedikasi dalam pendidikan musik. Purwacaraka menggunakan kurikulum yang cermat dan tehnik pengajaran yang inovatif. Studio musik ini bertujuan menciptakan musisi yang lengkap, musisi yang dapat mengekspresikan diri mereka secara terampil, kreatif dan artistik. Studio musik Purwacaraka telah berdiri hampir 20 tahun, memiliki 26 kantor cabang di seluruh Indonesia dengan 22.000 siswa yang terdaftar setiap tahunya. Kelas studio musik Purwacaraka dilengkapi dengan instrumen musik dan peralatan yang lengkap seperti drum, organ, piano, gitar, biola dengan harapan kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik. Dalam sebulan pembelajaran diadakan dalam 4 kali pertemuan dengan 45 menit pada setiap pertemuannya. B. Peningkatan Prestasi Belajar Musik Klasik Peningkatan nilai prestasi belajar didapat dari selisih antara nilai prestasi sebelum belajar musik klasik pada semester 1 dan nilai prestasi belajar setelah belajar musik klasik pada semester 2. Nilai prestasi hasil belajar didapatkan dari hasil rapor. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 31 responden di tempat studio musik Purwacaraka yang dilakukan commit userdi dapatkan nilai rerata perubahan dengan wawancara dan melihat nilai to rapot perpustakaan.uns.ac.id 37 digilib.uns.ac.id pestasi belajar. Rata-rata perubahan nilai prestasi belajar responden setelah belajar musik klasik adalah 85,74, sedangkan rata-rata prestasi belajar anak sebelum belajar musik klasik adalah 83,87, selisih dari rerata nilai prestasi adalah 1,87. Berdasarkan hasil uji Paired T-test, dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar pada semester awal sebelum belajar musik klasik dan semester akhir setelah belajar belajar musik klasik. Faktor yang mempengaruhi peningkatan nilai prestasi belajar adalah kenyamanan disaat belajar setelah bermain musik klasik. Karena musik klasik memberi rangsangan pertumbuhan fungsi-fungsi pada otak salah satunya yakni fungsi ingatan, belajar dan rangsangan pertumbuhan gudang ingatan. Ingatan anak semakin lama semakin berkembang yang menjadikan rangsangan proses belajar anak menjadi lebih baik (satiadarman, 2004). Hal ini didukung oleh (Muhammad, 2010) bahwasannya kegunaan bermain musik klasik sebagai alat bantu dalam membuat daya otak anak berkembang dan kenyamanan dalam belajar. Berdasarkan dari hasil wawancara didapatkan sebagian besar responden yang belajar musik klasik terjadi peningkatan nilai prestasi belajar disekolahnya. Anak yang belajar musik klasik terjadi penggabungan antara motorik kasar saat memainkan alat musik dengan motorik halus pada saat anak membaca not balok sehingga menyeimbangkan otak kanan dan kiri. Dalam hal ini musik klasik akan memberi rangsangan pada pertumbuhan fungsi dalam otak, salah satunya fungsi ingatan, belajar, mendengar dan fungsi kesadaran. Anak yang memainkan ataupun menikmati commit user semakin berkembang, dan anak musik klasik semakin lama otak nyatoakan perpustakaan.uns.ac.id 38 digilib.uns.ac.id yang belajar musik klasik akan menyeimbangkan otak kanan dan kirinya serta semakin berkembang dan semakin besar, sehingga rangsangan dalam proses belajar akan menjadi lebih baik (Satiadarma, 2004). Oleh karena itu belajar musik klasik merupakan salah satu faktor dalam membantu anak dalam meningkatkan prestasi belajarnya, karena dalam belajar musik klasik terdapat pengaruh yang dapat membantu untuk kemampuan koordinasi atau penggabungan tingkat lanjut, membantu anak untuk lebih fokus dan lebih perhatian dengan apa yang dihadapi atau dipelajarinya, dan sangat berpengaruh dalam daya ingat anak (Musbikin, 2009). C. Pengaruh Belajar Musik Klasik Dengan Peningkatan Prestasi belajar. Berdasarkan hasil uji paired t-test pada α = 0,05 dengan df = 30 didapatkan ρ = 0,000 (ρ < α). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar setelah responden belajar musik klasik. Belajar musik berarti mempelajari duduk dengan posisi yang benar atau memegang instrumen musik, dapat membaca not balok, mengetahui dinamik lagu forte/keras atau piano/lembut, mengetahui sejarah musik dan nama komposer, serta mengetahui teori musik. Belajar musik dapat membantu membuka kunci kemampuan koordinasi tingkat lanjut, membantu memfokuskan perhatian, mengembangkan pemahaman secara abstrak, dan berpengaruh terhadap daya ingat. Usia yang ideal untuk memulai belajar musik antara 3-6 tahun. Usia tersebut merupakan waktu terbaik untuk user perkembangan pendengaran. commit Beranjaktoke usia 8-9 tahun, otak kanan dan kiri, perpustakaan.uns.ac.id 39 digilib.uns.ac.id apabila diberikan pendidikan kursus musik maka dapat membantu meningkatkan kecerdasan anak hal ini di dukung oleh penelitian Berlin, telah dibuktikan bahwa anak-anak yang belajar dibawah alunan musik bisa meningkatkan kecerdasan antara 6-10% dan meningkatkan intelegence quetient serta prestasi pada anak (Musbikin, 2009). Anak yang memainkan musik klasik memiliki daya imajinasi dan kreatifitas lebih tinggi dan meningkatkan kemampuan bahasa serta lancar membaca (Muhammad, 2010). Belajar memainkan musik klasik dapat merangsang pikiran dan memperbaiki kosentrasi dan ingatan, hal ini lah yang membuat anak yang belajar musik klasik selama sedikitnya 45 menit dalam sepekan merangsang system kerja otak mereka lebih baik. Musik klasik dapat memicu gelombang diotak yang dapat menenangkan dan merangsang sistem jaringan neuron sehuigga otak berfungsi lebih baik dalam kemampuan spasi-temporal. Musik klasik dapat dijadikan sebagai terapi bagi penderita alzaimer yaitu penyakit yang disebabkan penurunan kualitas fungsi otak yang bersifat kompleks dan progresif. Mendengarkan ataupun memainkan musik klasik akan merangsang otak bagian kanan, mengasah daya ingat anak dan mengembangkan imajinasi anak sehingga membuatnya kreatif (Musbikin, 2009). Ketika anak memainkan musik klasik dengan alat musik seperti gitar klasi, piano klasik ataupun biola terdapat merangsang otak anak yang mana akan semakin berkembang. Bermain musik pada anak secara nyata akan memperluas area otak yang mana akan juga menambah kapasitas daya commit user intelektual dan kreatifitas anak, tampung untuk memori ingatan sertatobahasa 40 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id area otak akan terlihat lebih luas 25 % dari pada anak yang tidak belajar musik klasik, area pada otak tersebut akan semakin meluas dikarenakan latihan yang terus menerus dan juga pengalaman anak (www.piaonosumberberkah.com). Alat musik yang direkomendasikan sebagai musik klasik antara lain, organ dan piano. Dentingan kedua alat musik tersebut bisa merangsang otak anak untuk lebih kreatif. Alat musik klasik lainnya seperti, biola dan gitar juga baik untuk dipelajari. Latihan musik sehari selama 30 menit sudah cukup membantu perkembangan otak anak. Jadi, semakin belia belajar musik akan semakin memicu kemampuan matematika dan IQ secara keseluruhan. Anakanak yang mengikuti pelajaran musik klasik, semakin baik perkembangan otaknya (Musbikin, 2009). Hal ini diperkuat Campbell (2001), musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan dapat merangsang sistem limbik jaringan neuron otak, menciptakan suasana yang merangsang belajar, memperbaiki kosentrasi ingatan dan persepsial. Anak yang terbiasa memainkan alat musik klasik, otaknya akan terlatih berkonsentrasi, kemampuan motorik urat saraf otak akan bekerja lebih aktif dan lebih maksimal sehingga kegiatan belajar menjadi semakin dinikmati. Selain itu, mental dan percaya diri anak untuk tampil didepan publik akan semakin tinggi. Anak yang memanfaatkan atau yang menyeimbangkan kedua belah otaknya cenderung seimbang dalam setiap aspek kehidupannya (Muhammad 2010). Menyeimbangkan otak kanan dan kiri dapat dilakukan dengan commit to user memainkan ataupun belajar musik klasik, karena dalam bermain musik kedua 41 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id otak akan bekerja secara teratur dan berkesinambungan sehingga keduanya akan saling melengkapi.keduabelah otak yang seimbang akan memberikan sumber kemampuan dan kecakapan yang lebih dari sekedar maksimal sehingga kecerdasan anak didapatkan dari hal tersebut. commit to user 42 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Hasil penelitian untuk mengetahui hubungan antara musik klasik dengan peningkatan prestasi belajar dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Nilai prestasi belajar sebelum bermain musik klasik sebesar 83,87 2. Nilai prestasi belajar setelah bermain musik klasik sebesar 85,74. 3. Hasil uji paired t-test pada α = 0,05 dengan df = 30 didapatkan ρ = 0,000 (ρ < α) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar setelah responden belajar musik klasik. B. Saran 1. Bagi siswa, musik klasik dapat dijadikan sebagai alat alternatif untuk khursus selain khursus materi sekolah agar terjadi proses belajar yang lebih baik. 2. Sebagai orang tua dan masyarakat, bahwasannya bermain musik klasik dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk menyeimbangkan otak kanan dan kiri, hendaknya memberikan dukungan untuk belajar musik klasik kepada anaknya dalam melakukan kegiatan yang positif. 3. Bagi peneliti selanjutnya untuk mengambil sampel yang lebih besar dan mengambil waktu penelitian yang berjarak cukup lama serta commit to user 43 digilib.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id memperlihatkan faktor eksterna dan interna, ataupun faktor-faktor lain yang mempengaruhi kecerdasan agar didapat hasil yang kompleks. 4. Bagi Institusi, untuk lebih melengkapi alat musik klasik, dan menambah waktu tatap muka dalam seminggu serta meringankan biaya belajar, agar semakin banyak anak yang belajar musik klasik sebagai sarana untuk merangsang kecerdasanya. commit to user