Julita Sampeani Daulay Zakiatul Novia Fadillah asri Lailul Asmi Pulungan Mentari Fajar Halimah Neni Sri Rezeki Ibnu Hasim Sugito Nanda Saputra Hilal Asadi Harahap Teori ekonomi merupakan kumpulan teoriteori di bidang ekonomi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kebijakan ekonomi untuk kepentingan masyarakat. Ekonomi teori merupakan kerangka konsep. Kerangka seperti ini berasal dari data-data konkret yang disusun, diolah, serta diuji coba sehingga akhirnya membentuk asumsi yang bersifat umum. 1. Teori Ekonomi Mikro adalah suatu teori yang membahas pristiwa atau hubungan kausal dan fungsional antara beberapa pristiwa ekonomi yang bersifat khusus. Interaksi dipasar barang(penjual vs pembeli) Tingkah laku pembeli dan penjual (pembeli memuaskan kebutuhannya dan penjual/produsen memaksimumkan keuntungan) Interaksi dipasar faktor produksi Teori Ekonomi Klasik Adam Smith Pokok-pokok pikiran dari teori ini adalah: Kebijakan Pasar bebas Keuntungan Merangsang bagi investasi Keuntungan Cenderung Menurun • Keadaan Stationer Teori Tahapan Pertumbuhan Ekonomi Modernisasi Rostow Perkembangan ekonomi dalam suatu masyarakat meliputi 5 tahap perkembangan : Tahap Tradisional Tahap Prakondisi Tinggal Landas Tahap Tinggal Landas Tahap Kematangan (Maturity) Teori Dampak Balik Dan Dampak Sebar Gunnard Myrdal Isi dari teori ini menjelaskan hal-hal berikut: Dampak Balik Dampak Sebar Ketimpangan Regional Dampak Balik Dan Dampak Sebar Peranan Pemerintah Ketimpangan Internasional Perpindahan Modal Teori Nilai Surplus Karl Marx Pokok pikiran dalam teori ini adalah sebagai berikut: Jika tenaga kerja adalah satu-satunya penentu nilai, lalu kemana profit dan nilainya? Kapitalisme dan pemilik tanah adalah yang mengeksploitasikan para pekerja. Rumus matematis untuk teori ini adalah Dll 𝑠 𝑝= 𝑟 Teori Monetarisme Pasar Bebas Friedmen Inti dari teori ini adalah: Metodologi Positivisme Pasar dianggap sebagai mekanisme usaha dalam menyelesaikan berbagai masalah ekonomi Aturan moneter yang ketat lebih disukai untuk pengambilan keputusan Lebih menekankan pada kebijakan moneter Q, kuantitas uang jauh lebih penting daripada P Kebijakan fiskal adalah wahana yang tepat untuk mengentaskan kemiskinan Dll 1. 2. Teori Ekonomi Mikro dapat bermanfaat: Sebagai dasar untuk membuat ramalan (basic for predicition), artinya bahwa teori harga dapat membuat ramalan bersyarat atau ramalan kondisional (conditional prediction). Sebagai alat untuk merumuskan kebijakan ekonomi (economi policy), artinya menganalisis bagaimana kegiatan pemerintah untuk mempengaruhi perekonomian. Dalam hal ini kita dapat mempelajari kebijakan pemerintah yang mempengaruhi harga dan upah, serta alokasi sumber daya. 3. 4. Untuk memeriksa syarat-syarat kemakmuran perekonomian (welfare economics). Sebagai alat dalam pengambilan keputusan manajemen. Dalam hal ini metode yang dikembangkan dalam analisis permintaan dan analisis biaya yang digunakan dalam linear programming. Konsmen Permintaan Pasar Output Penawaran Investasi Pemerintah Penawaran Pasar Input Permintaan Produsen Model ekonomi adalah penyederhanaan hubungan antar variabel. Model ekonomi berbentuk model matematika yang terdiri dari jumlah variabel, konstanta, koefisien dan parameter. A. 1. 2. Variabel adalah sesuatu yang nilainya dapat berubahubah dalam suatu masalah tertentu.Variabel dilambangkan dengan huruf. Variabel dalam model ekonomi terdiri dari dua jenis: Variabel endogen adalah suatu variabel yang nilai penyelesaiannya diperoleh dari dalam model. Variabel eksogen adalah suatu variabel yang nilai- nilainya diperoleh dari luar model, atau sudah ditentukan berdasarkan data yang ada. B. C. D. Konstanta adalah suatu bilangan nyata yang nilainya tidak berubah-ubah dalam suatu model tertentu. Koefisien adalah angka pengali konstan terhadap variabelnya. Parameter adalah suatu nilai tertentu nilai tertentu dalam suatu masalah tertentu dan mungkin akan menjadi nilai yang lain pada suatu masalah lainnya. Dalam ilmu ekonomi, terdapat metodemetode yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi. Metode yang digunakan ada yang bercorak analitis (menguraikan) dan ada pula yang bercorak sintesis (merangkum). Berdasarkan kedua corak tersebut, metode ilmu ekonomi dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Metode deduktif 2. Metode induktif 1. Metode deduktif merupakan telaah yang bercorak analitis. Metode deduktif berpangkal pada beberapa dalil atau hipotesis. Kemudian dalil itu diujicobakan pada kenyataankenyataan yang berhubungan dengan isi dalil yang bersangkutan. Metode deduktif merupakan metode pengambilan kesimpulan untuk hal-hal khusus berdasarkan kesimpulan yang bersifat umum. Misalnya secara umum disimpulkan bila harga suatu barang meningkat, permintaan terhadapnya menurun. 2. Metode induktif merupakan telaah yang bercorak sintesis. Metode induktif berpangkal dari kenyataan-kenyataan yang dikumpulkan dan dilacak hubungannya. Dampak positif dari metode induktif adalah meningkatnya kegiatan penelitian ekonomi, yang telah menghasilkan pemahamanpemahaman baru dalam ilmu ekonomi, baik mikroekonomi maupun makroekonomi. Karena memiliki keterbatasan, maka model ekonomi merupakan penyederhanaan realitas ekonomi. Keterbatasan tersebut tercermin dalam istilah ceteris paribus yang bermakna faktorfaktor lain dianggap tetap yaitu dalam analisis ekonomi (hubungan dua variabel), harus disadari bahwa kesimpulan yang ditarik berdasarkan asumsi variabel-variabel lain dianggap tidak berubah. Istilah fallacy of composition memiliki pengertian apa yang baik dalam skala kecil belum tentu baik dalam skala besar (keseluruhan). Misalnya hidup hemat sangat baik bagi individu, tetapi jika seluruh individu hidup hemat, maka permintaan agregat rendah dan pertumbuhan ekonomi pun rendah. Ilmu Ekonomi Positif (Positive Economics) yaitu membahas atau mempelajari apa itu (what is) atau bagaimana masalah-masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat sebenarnya diselesaikan. Teori ekonomi positif menentukan bagaimana sebenarnya (in fact) sumber daya dialokasikan dalam suatu perekonomian. Jadi ilmu ekonomi menyangkut apa yang sedang, telah atau akan terjadi. Ilmu ekonomi normatif (Normative Economics) adalah pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi, dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan pertimbangan subjektif. Ilmu Ekonomi Normatif, yaitu mempelajari apa seharusnya dilakukan atau bagaimana masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat seharusnya diselesaikan. Teori ekonomi normatif menentukan bagaimana sumber daya yang seharusnya dialokasikan, misalnya: Suatu perusahaan mengotori udara dalam proses menghasilkan produksi. Jadi ilmu ekonomi normatif menyangkut apa yang diyakini seseorang harus terjadi. Pernyataan normatif adalah pernyataan yang menghasilkan, atau didasarkan pada keseimbangan nilai (value judgment), yaitu pertimbangan tentang apa yang baik dan apa yang buruk. Pernyataan itu bukan mengemukakan pendapat mengenai keadaan yang akan terjadi tetapi mengenai apa yang sebaiknya harus terjadi. Pernyataan “Usaha menaikkan kesejahteraan masyarakat harus dilakukan dengan berusaha agar tambahan pendapatan dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk” adalah contoh pernyataan normatif.