CRISIS & EMERGENCY PSYCHIATRIC NURSING DISASTER Muhammad Rosyidul Ibad, M.Kep Mental Health Nursing Department Muhammadiyah University of Malang Pokok Bahasan 1. Crisis 2. Phase of crisis 3. Managements Crisis 4. Restrain and Seclusion 5. Emergency Psychiatric Nursing Disaster 6. Triage Mental Health Nursing Crisis Kejadian yang mendadak dan mempengaruhi homeostasis, dimana mekanisme koping tidak dapat menyelesaikan problem (Townsend, 2014) Batasan Karakteristik Krisis • Krisis terjadi di semua individu atau yang lain pada satu • • • • waktu dan tidak sama antar psikopatologinya Krisis ini dipicu oleh peristiwa yang spesifik Krisisi bersifat personal, terkadang apa yang dianggap suatu krisis oleh orang lain mungkin berbeda Bersifat akud, dan harus diselesaikan dalam waktu yang singkat Berpotensi terhadap pertumbuhan psikologis Townsend, 2014 Kategori krisis • Pasien dlm kondisi labil • Terjadi pada pasien baru • Pasien yang mengalami kekambuhan • Pasien dengan regimen terapeutik tidak efektif • Pasien amuk • Pasien gaduh gelisah • Pasien putus obat dan beberapa penyebab lain. Tanda dan Gejala • Pasien Mondar - mandir • Tatapan mata tajam • Pasien susah tidur • Pasien menggangu pasien lain • Pasien berteriak - teriak • Pasien memukul benda atau tempat tidur • Pasien menimbulkan suasana gaduh • Pasien menolak instruksi • Pasien menyerang pasien lain, menyerang perawat atau tenaga kesehatan yang lain Pertimbangan dalam melakukan Managemen krisis • Keselamatan pasien lain • Keselamatan perawat sendiri • Keselamatan pasien yang bersangkutan • Keselamatan lingkungan • Managemen krisis dapat terjadi setiap saat dan setiap waktu • Monitoring • Sebelum akhirnya timbul korban dari situasi labil pada klien tersebut. Phase dalam krisis Phase 1 • Individu terpapar oleh faktor penyebab stressor • Kecemasan mulai muncul Phase 2 • Ketika problem solving tidak mampu mengatasi stressor • Kecemasan meningkat lebih lanjut • Individu merasa tidak nyaman • Mekanisme koping mulai bekerja namun gagal dan menciptakan kebingungan & ketidak berdayaan Phase 3 • Semua sumberdaya baik internal & eksternal dipanggil untuk mengurangi masalah & menyelesaikan ketidaknyamanan • Individu memandang dari perspektive yang berbeda atau mngkin mengabaikan. Phase 4 • Jika resolusi tidak terjadi, ketegangan akan melampaui ambang lebih lanjut • Kecemasan dapat mencapai tingkat panik, emosi menjadi labil Dipengaruhi: • Kognitif • Situasi • Koping Fase Implementasi dalam Krisis Phase 1 Assessment Phase 4 Evaluation of Crisis Resolution and Anticipatory Planing Phase 2 Planning therapeutic intervention Phase 3 Intervention Fase Implementasi dalam Krisis Roberts and Ottens (2005) Tahapan Intervensi Stage 1 Pengkajian psikososial • Melakukan penilaian biopsikososial cepat&menyeluruh. Stage 2 Membangun hubungan dengan cepat • Menunjukkan kesejatian, menghormati, dan menerima tanpa syarat untuk menjalin hubungan dengan klien • Menggunakan kemampuan nonverbal dg tepat Stage 3 Identifikasi masalah utama • Identifikasi penyebab saat ini (presipitasi) • Temukan masalah utama • Tawarkan bantuan penyelesaian saat ini dan cegah krisis yang akan datang Stage 4 Menangani masalah emosi & perasaan • Dorong klien mengungkapkan perasaan • Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk membantu klien menceritakan situasi krisis saat ini • Rubah perilaku dan keyakinan maladaptif dg hati-hati, berikan pilihan yang lebih rasional Stage 5 Eksplorasi alternatif ’’ • Bersama sama eksplorasi pilihan • Identifikasi mekanisme koping adaptif masa lalu • Memberi strategi untuk menghadapi krisis scr adaptif Stage 6 Implementasikan perencanaan • Mengembangkan aksi secara nyata • Memiliki rencana kongkrit mengembalikan pada keseimbangan psikologis • Memaknai peristiwa, bagaimana ini bisa dicegah, respon apa saja yg memperburuk situasi Stage 7 Follow up Kunjungan tindak lanjut paska krisis Jadwalkan kunjungan 1 bulan hingga 1 tahun Pembatasan Gerak • Merupakan tindakan keperawatan yang terakhir. • Ada dua macam, • Pengekangan fisik secara mekanik (menggunakan manset, sprei pengekang) dan seklusi (menempatkan klien dalam suatu ruangan dimana klien tidak dapat keluar atas kemauannya sendiri). • Pengekangan fisik secara farmakologi (berkolaborasi menggunakan obat-obatan psychofarmaca) Indikasi pembatasan gerak: • Perilaku amuk yang membahayakan diri sendiri atau orang lain • Perilaku agitasi yang tidak dapat dikendalikan dengan pengobatan • Ancaman terhadap integritas fisik yang berhubungan dengan penolakan klien untuk istirahat, makan, dan minum • Permintaan klien untuk pengendalian perilaku eksternal. Pastikan tindakan ini telah dikaji dan berindikasi terapeutik. Jenis pengekangan mekanik: • Camisoles (jaket pengekang) • Manset untuk pergelangan tangan • Manset untuk pergelangan kaki • Menggunakan sprei Tindakan pemasangan restrain A. B. C. D. E. F. G. H. Lakukan asesmen untuk menentukan perlu tidaknya pasien menggunakan restrain Diskusikan dengan pasien atau keluarga untuk menentukan metode restrain yang tepat Perawat/ menjelaskan kepada pasien dan/atau keluarga tentang manfaat, risiko serta prosedur restrain Minta persetujuan tertulis dari pasien dan/atau keluarga. Lakukan prosedur restrain sesuai dengan metode yang dipilih. Lakukan observasi dan evaluasi tanda vital, posisi tubuh, keamanan dan kenyamanan pasien, secara berkala sesuai dengan kriteria waktu yang ditentukan. Catat dalam rekam medis pasien, hasil asesmen, instruksi restrain dan evaluasi pasien serta alasan penggunaan restrain. Bantu memenuhi semua kebutuhan pasien selama dipasang restrain, baik kebutuhan nutrisi, eliminasi dan hygiene perseorangan. Prosedur yang harus diobservasi sebelum dan setelah aplikasi restrain: (1) Semua objek/benda yang berpotensi membahayakan (seperti sepatu, perhiasan, selendang, ikat pinggang, tali sepatu, gelas) harus disingkirkan sebelum restrain diaplikasikannya (2) Inspeksi tempat tidur, tempat duduk, restrain, dan peralatan lainnya yang digunakan selama proses restrain terutama keamanan penggunaannya. (3) Secara berkala, dilakukan penilaian tanda vital pasien, posisi tubuh pasien, keamanan restrain, dan kenyamanan pasien Seklusi • Menempatkan klien dalam suatu ruangan dimana klien tidak dapat keluar atas kemauannya sendiri. Tingkatan Seklusi • Ruangan yang tertutup tapi tidak terkunci • Ruang terkunci dengan kasur tanpa sprei di lantai • Kesempatan berkomunikasi yang dibatasi • Klien memakai pakaian RS dari kain terpal yang berat. Indikasi penggunaan: • Pengendalian perilaku amuk • Reduksi stimulus lingkungan, • Jika diminta oleh klien. Kontraindikasi • Kebutuhan untuk pengamatan masalah medik • Risiko tinggi untuk bunuh diri • Hukuman Evaluasi • Mengukur apakah tujuan dan kriteria sudah tercapai. Perawat dapat mengobservasi perilaku klien. Emergency Psychiatric Sebuah situasi kegawat daruratan pada klien penderita gangguan jiwa Emergency Psychiatric Disaster • Bencana adalah fenomena ekologi atau buatan manusia yang datang secara tiba-tiba, memiliki tingkat kerusakan yang luas dan memerlukan bantuan eksternal untuk mengatasi masalah psikososial dan kebutuhan fisik korban (Boyd, 2008) • Kunci konsep : bencana besar, datang tiba-tiba, membawa penderitaan, kehancuran, dan korban massal yang selanjutnya butuh bantuan dari semua sumber daya yang tersedia Mental Health Triage System ? TRIAGE PsySTART Category Criteria Low Risk Individu kriteria ini tidak ada faktor resiko. Moderate Risk Individu pada kriteriai ini memiliki dugaan faktor resiko High Risk Individu pada kriteria ini memiliki satu atau lebih faktor yang aktual Danger to self and other Individu pada kriteria ini membahayakan secara langsung pada dirinya atau orang lain Referensi Roberts, A.R., & Ottens, A.J. (2005). The seven-stage crisis intervention model: A road map to goal attainment, problem solving, and crisis resolution. Brief Treatment and Crisis Intervention, 5(4), 329-339 Schreiber Merritt, (2010). The PsySTART Rapid Mental Health Triage and Incident Management System. Irfvine School of Medcine, University of California. Stuart, G. W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (10th ed.). St Louis, Missouri: Mosby Elsevier Inc. Mary C. Townsend. (2014) Essentials of Psychiatric Mental Health Nursing_ Concepts of Care in Evidence-Based Practice (7th ed). F.A. Davis Company . Next Study…….ANXIETY Definisi Rentang respon Klasifikasi dan ciri Tanda gejala Management Anxiety Asuhan Keperawatan