Bumi dan Antariksa Kelompok 3

advertisement
MAKALAH
PEMBELAJARAN IPA TENTANG SISTEM BUMI, BULAN
DAN MATAHARI DI SEKOLAH DASAR
Di susun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah
“Bumi dan Antariksa”
Dosen pengampu : Subuh Anggoro, M.Si
Di susun oleh:
Kelompok 03 Kelas 4B PGSD semester 4
Sofiatun
: 1001100069
Febi Maharani
: 1001100070
Rofiqotul Azizah
: 1001100071
Simun Ardianto
: 1001100081
Esti Nurul Pratiwi
: 1001100089
Aan
: 1001100096
Ichwanul Mustofa
: 1001100101
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2012
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum warahmatullohi wabarakatuhu,
Alhamdullilahirobbil ‘alamin, sudah sepantansnya segala puja dan puji
syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Alloh SWT, Tuhan Esa yang telah
melimpahkan rakhmat, nikmat dan hidayaNya kepada kita, sehingga kita masih
diberi kesehatan untuk bisa beraktifitas dan menuntut ilmu sebagai nilai ibadah
kepadaNya. Rasa syukur juga kami panjatkan karena kami dapat menyusun
makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Subuh Anggoro, selaku dosen pengampu mata kuliah “Bumi dan
Antariksa” di semester 4.
2. Kepada rekan-rekan penyusun yang telah dengan gigih dan penuh
semangat
memberikan bantuan, baik berupa ide, saran, dan
meluangkan waktunya ataupun tenaganya untuk menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu kami, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah
”Bumi dan Antariksa” di semester 4, dengan acuan dasar dari tema “Sistem Bumi,
Bulan dan Matahari”
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami selaku penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari pembaca. Kami berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca yang budiman. Sekian.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullohi wabarakatuhu.
Purwokerto, April 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................
i
Kata Pengantar ............................................................................................
ii
Daftar Isi......................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
C. Tujuan .........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Gerakan Bumi ..........................................................................
6
B. Gerakan Bulan .........................................................................
8
C. Gerhana ....................................................................................
12
D. Skenario Pembelajaran .............................................................
13
BAB III PENUTUP
A. Keimpulan ................................................................................
15
B. Saran .........................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran bumi dan antariksa di sekolah dasar sangat penting. Hal ini
dikarenakan peserta didik di sekolah dasar masih memiliki pemikiran kongkrit.
Untuk itu kami bekerja kelompok menyusun makalah ini untuk membahas inti
dari permasalahan tersebut diatas. Hasil dari pembahasan kerja klompok kami
tuangkan dalam bentuk makalah ini dan semoga dapat bermanfaat untuk kita dan
pembaca yang budiman.
Akhirnya semoga pembahasan yang kami susun dalam makalah ini dapat
dijadikan bekal oleh kita sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar
khususnya sebagai bekal kelak. Kami mohon maaf apabila terdpaat kekeliruan
dan kesalahan dalam pembahasan kami. Harapan dan niat baik kami, semoga
makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua, mari kita budayakan belajar
seumur hidup.
B. Rumusan Masalah
Penyusunan makalah yang kami susun dengan judul pembelajaran tentang
sistem bumi, bulan dan matahari di semester 4 memuat permasalahan dan inti
pokok sebagai berikut:
1. Peristiwa rotasi bumi.
2. Revolusi bumi dan bulan
3. Gerhana
4. Pengaruh rotasi dan revolusi bumi
5. Penentuan kalender masehi dan hijriah.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah tentang Sistem Bumi, Bulan dan
Matahari adalah sebagai berikut:
1. Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahu hakikat kedudukan sistem bumi,
bulan dan matahari.
2. Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengajarkan kepada peserta didik di
sekolah dasar tentang bagaimana kedudukan bumi, bulan dan matahari.
3. Agar kita sebagai mahasiswa dapat membuat alat peraga unutk mengajarakan
kepada peserta didik terkait sistem bumi, bulan dan matahari di sekjolah
dasar.
4. Sebagai bekal kita sebagai mahasiswa PGSD, untuk bahan melaksanakan
pengajaran baik teori maupaun dalam aplikasi pembelajaran.
BAB II
PEMBELAJARAN IPA TENTANG SISTEM BUMI BULAN DAN
MATAHRI DI SEKOLAH DASAR
A. GERAK BUMI
Tanpa kita sadari, bumi yang kita tempati tidak pernah berhenti berputar.
Dapatkah kamu merasakan gerakan bumi? Lalu, gerak apa saja yang dilakukan
bumi? Kemudian, akibat apa yang dirasakan kita sebagai penghuni bumi karena
gerakkannya tersebut? Mari ikuti penjelasan berikut ini!
1. Rotasi Bumi
Jika kamu perhatikan, pagi hari matahari terbit di sebelah timur dan sore hari
terbenam di sebelah barat, seolah-olah matahari beredar mengitari bumi.
Sebenarnya bukan matahari yang mengelilingi bumi, melainkan bumi berputar
pada sumbunya dari arah barat ke arah timur. Perputaran bumi pada sumbunya
disebut rotasi. Waktu yang diperlukan untuk satu kali rotasi disebut kala rotasi.
Kala rotasi untuk bumi ialah 24 jam. Pada saat bagian bumi menghadap matahari,
bumi dalam keadaan siang, sedangkan bagian bumi yang tidak mendapat cahaya
matahari berada dalam keadaan malam hari. Jadi, terjadinya siang dan malam
disebabkan oleh terjadinya rotasi bumi, juga karena bentuk bumi yang bulat.
Arah rotasi bumi adalah dari barat ke timur. Oleh karena itu, matahari selalu
terbit di timur dan terbenam di barat, akibatnya orang di daerah Indonesia Timur
lebih dulu melihat matahari terbit daripada orang di daerah Indonesia Barat.
Rotasi bumi dapat di gambarkan seperti sebuah gasing yang sedang berputar.
Bagian-bagian gasing tampak bergerak. Akan tetapi, mengapa kita tidak
merasakan getaran akibat rotasi bumi? Hal ini disebabkan perputaran bumi sangat
lambat. Bumi hanya bergerak kurang lebih 15° dalam waktu 1 jam. Selain itu,
gaya tarik bumi terhadap benda di permukaannya sangat kuat. Semua yang berada
di permukaan bumi termasuk manusia, tidak terpelanting.
Bumi berputar pada sumbunya seksli setiap 24 jam. Selama 24 jam itu, daerahdaerah yang mengalami siang dan malam berubah-ubah. Bumi dibagi menjadi
360° bujur. Selama 24 jam bumi berputar sejauh 360° bujur. Berarti bumi
bergerak 15° dalam waktu 1 jam (15°=360°/24). Jadi, untuk dua tempat yang
bujurnya berbeda 15°, ada perbedaan waktu 1 jam. Dengan perhitungan tersebut,
kita dapat menghitung perbedaan waktu berdasarkan garis bujur.
Perbedaan waktu Indonesia Barat (WIB) dengan waktu Indonesia tengah
(WITA) adalah 1 jam dan perbedaan dengan waktu Indonesia timur (WIT) adalah
2 jam. Garis bujur 0° terletak di kota greenwich, Inggris. Karena kota greenwich
dilalui oleh garis bujur 0°, maka waaktu greenwich di jadikan patokan waktu
internasional yang di kenal dengan GMT(Greenwich Mean Time). Karena arah
rotasi bumi adalah dari barat ke timur maka wilayah –wilayah di sebelah timur
garis bujur 0o(Greenwich) mengalami siang lebih dulu daripada wilayah-wilayah
di sebelah barat garis0o. Artinya , jika london (inggris) pukul 01.00dini hari, maka
di jakarta yang terletak di sebelahtimur london menunjukan pukul 07.00 pagi pada
hari yang sama.
2. Revolusi Bumi
Jika perputaran bumi pada porosnya disebut rotasi, perputaran bumi
mengelilingi matahari disebut revolusi. Waktu yang diperlukan oleh bumi untuk
mengelilingi matahari satu putaran adalah 365
hari atau satu tahun.
Kecepatannya lebih dari 106.000 kolimeter per jam. Bumi mengelilingi matahari
dalam orbit yang berbentuk elips.
Pada saat bumi berevolusi, sumbu bumi miring ke arah yang sama. Besar
kemiringannya adalah 23 ° jika di hitung dari garis khatulistiwa (ekuator).
Revolusi bumi dengan kemiringannya itu menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pergantian musim di belahan bumi utara dan selatan. Di daerah ini terdapat
4 musim, yaitu musim panas, musim dingin, musim semi dan musim gugur.
2. Perbedaan lamanya siang dan malam. Pada tanggal 21 Maret – 21 Juni, di
belahan bumi utara siang hari lebih panjang dari pada malam hari.
Sebaliknya, di belahan bumi selatan siang hari lebih pendek daripada
malam hari.
3. Gerak semu tahunan matahari adalah matahari seolah-olah melakukan
pergeseran dari utara ke selatan dari khatulistiwa.
4. Tahun Masehi.
Kita telah mengetahui bahwa bumi beredar mengelilingi matahari
selama 365
hari (satu tahun) untuk sekali putaran. Hal ini berarti bahwa
bumi memulai putarannya yang baru setiap 365 hari. Berdasarkan putaran
bumi ini, setiap 365 hari terjadi pergantian tahun. Pergantian tahun yang
dihitung berdasarkan revolusi bumi ini disebut tahun Masehi atau tahun
Syamsiah. Orang yang pertama kali menetapkan kalender Masehi adalah
kaisar Romawi bernama Julius Caesar. Dia dibantu oleh seorang astronom
bernama Sosiyenes. Dalam kalender masehi, 1 tahun dibagi menjadi 12
bulan yang terdiri dari 30 dan 31 hari, kecuali bulan februari yang hanya 28
hari. Kalau dijumlahkan harinya akan berjumlah 365 hari. Berarti setiap
tahun ada tersisa
hari. Sisa
hari akan menjadi 1 hari setelah kurun
waktu 4 tahun. Oleh karena itu, kaisar menambah kelebihan 1 hari tersebut
di bulan februari setiap empat tahun sekali. Pada tahun-tahun tersebut,
jumlah hari pada bulan Februari menjadi 29 hari dan setahun menjadi 366
hari. Tahun yang jumlah harinya 366 disebut Tahun kabisat. Untuk
mengetahui sebuah tahun merupakan kabisat, kalian dapat membaginya
dengan bilangan 4. Apabila tahun tersebut habis dibagi empat, maka tahun
tersebut merupakan tahun kabisat. Contoh tahun kabisat adalah 1996, 2000,
2004.
Namun kalender yang ditetapkan oleh Julius Caesar ini sebetulnya tidak
terlalu tepat. Sebab sesungguhnya lama revolusi bumi adalah 365 hari 5
jam 48 menit 46 detik. Jadi, kalau dihitung berdasarkan kalender Julius
Caesar terdapat selisih waktu 11 menit 14 detik dalam setahun. Jumlah
selisih ini jika dikumpulkan 128 tahun akan menjadi 1 hari. Selisih ini tentu
saja besar. Oleh karena itu, Paus Gregorius XIII menetapkan penambahan 1
hari di bulan Februari setiap 128 tahun sekali. Jadi tahun kabisat bukan
hanya tahun yang habis dibagi empat, tetapi juga tahun abad yang habis
dibagi 400. Misalnya, tahun 1600 dan 2000.
B. GERAKAN BULAN
Bulan merupakan anggota tata surya yang merupakan satelit bumi. Bulan
tidak memiliki cahaya sendiri cahaya bulan yang memancar di malam hari adalah
sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan bulan. Sebagai satelit bumi,
bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu berevolusi terhadap Bumi, berotasi
dan bersama-sama bumi mengelilingi matahari.
Pada saat berputar mengelilingi matahari, bumi diiringi oleh bulan.
Permukaan bulan memantulkan cahaya matahari. Cahaya matahari yang
dipantulkan oleh bulan sebenarnya tidak terlalu banyak. Akan tetapi, karena
cahaya matahari demikian terang, cahaya pantulan yang sedikit itu mampu
membuat bulan kelihatan seperti bola berpijar.
Jarak bulan dengan bumi sekitar 284.000 kilometer. Bulan selalu
mengelilingi bumi sebagaimana bulan mengelilingi matahari. Karenanya bulan
disebut satelit bumi. Bulan selalu beredar pada orbit yang tetap akibat adanya
gaya gravitasi bumi yang kuat terhadapnya. Bulan juga berotasi. Kala rotasi bulan
sama dengan kala revolusinya, yaitu 29 ½ hari. Karena kala rotasi bulan sama
dengan revolusinya, permukaan bulan yang menghadap bumi selalu sama.
Fase bulan. Bulan mengitari bumi dalam waktu 29 ½ hari (1 bulan). Selama
bulan bergerak, terjadi perubahan sudut antara posisi matahari, bulan, dan bumi.
Perubahan itu menyebabkan perubahan bentuk bulan yang tampak dari bumi.
Perubahan bentuk bulan ini disebut fase bulan.
Fase-fase bulan adalah sebagai berikut:
a. Bulan baru atau bulan mati
Pada saat terjadi bulan baru, posisi bulan berada di antara matahari dan bumi,
sehingga permukaan bulan yang gelap(tidak terkena sinar matahari)
mengahadap ke bumi. Oleh karena itu bulan tidak terlihat dari bumi.
b. Kuartir pertama
Dari posisi bulan muda atau bulan mati, bulan beredar ke arah posisi kuartir
pertama begitu meninggalkan posisi bulan muda, bulan sudah terlihat seperti
bentuk sabit. Bulan sabit terus makin besar sampai membentuk setengah
lingkaran. Pada saat ini bulan berada di kuatir pertama.
c. Kuartir kedua atau bulan purnama
Pada posisi ini, bumi berada di antara bulan dan matahari. Seluruh permukaan
bulan yang terang (terkena sinar matahari) menghadap ke bumi. Oleh karena
itu, bulan terlihat lingkaran penuh dari bumi disebut bulan purnama.
d. Kuartir ketiga
Dari posisi bulan purnama, bulan beredar ke arah kuartir ketiga begitu
meninggalkan posisi bulan purnama, bulan sudah mulai mengecil menjadi
bulan sabit penampakan bulan terus mengecil sampai terlihat sampai posisi
pada kuarti pertama dari kuartir ketiga beredar kembali ke bulan baru atau
bulan mati.
Revolusi bulan dan rotasi bulan mengakibatkan terjadinya pasang naik dan
pasang surut air laut. Ketika pasang naik, permukaan air laut akan naik.
Sebaliknya jika pasang surut, permukaan air laut akan turun. Pada saat bulan
berevolusi terhadap bumi, air laut di bagian bumi yang menghadap bulan akan
tertarik gravitasi bulan sehingga terjadi pasang naik. Sebaliknya, air laut di bagian
bumi yang tidak menghadap bulan akan pasang surut.
Kalender Hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi Bulan terhadap Bumi.
Sekali berevolusi terhadap bumi, bulan membutuhkan waktu selama 29 hari 12
jam 44 menit 3 detik. Kala revolusi bulan terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh
umat Islam untuk menentukan tahun Hijriah atau Komariah. Jumlah hari pada
setiap bulan di kalender Hijriah berselang-seling 30 dan 29 hari. Dengan
demikian, satu bulan dibulatkan menjadi 29,5 hari. Akibat pembulatan ini, maka
pada tahun Hijriah pun ada tahun kabisat yang jumlah harinya 355 hari. Dalam 30
tahun, terdapat 11 tahun kabisat. Satu tahun Hijriah lamanya 354 hari. Sedangkan
satu tahun Masehi lamanya 365 hari. Oleh karena itu, tahun Hijriah lebih cepat 11
hari daripada tahun Masehi. Hal ini menyebabkan hari-hari besar bagi umat Islam
selalu berubah-ubah lebih cepat 11 hari dari pada tahun sebelumnya pada kalender
Masehi.
C. GERHANA
Pernahkah kamu melihat gerhana matahari atau gerhana bulan? Apayang
dirasakan pada saat itu terjadi? Bagaimana terjadinya peristiwa gerhana matahari
atau gerhana bulan?
1. Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi apabila posisi bumi berada di antara bulan dan
matahari.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Gerhana bulan terjadi apabila bulan masuk ke dalam bayangan bumi inti
(umbra) sehingga bulan tidak menerima cahaya matahari. Dari bumi
kenampakan bulan mula-mula seluruhnya terang, kemudian pelan-pelan agak
gelap, gelap semua. Pelan-pelan tampak kembali sampai kelihatan
seluruhnya.
2. Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi apabila posisi bulan berada di antara bumi dan
matahari sehingga sebagian bumi tidak mendapatkan cahaya matahari.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Bumi yang terkena umbra mengalami gerhana matahari total, sedangkan
yang terkena penumbra mengalami gerhana matahari sebagian.
D. SKENARIO PEMBELAJARAN
Langkah-langkah pembelajaran untuk materi ini yaitu:
1. Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian
berdoa dan melakukan presensi.
2. Apresepsi dengan menampilkan “video 1”.
3. Memasuki materi selanjutnya guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi. Misalkan,
a. Apa saja yang ada di bumi ini?
b. Pernahkah kalian berfikir mengapa terjadi siang dan malam, bulan setiap
malam berubah-ubah bentuknya, dll??
4. Menyanyikan lagu “Kenapa” yang terdapat pada video 2.
5. Menerangkan tentang sistem bumi, bulan dan matahari menggunakan
demonstrasi dengan melibatkan beberapa siswa secara langsung.
6. Memasuki materi rotasi bumi, siswa diajak berdialog tentang pengertian rotasi,
kala rotasi, setelah itu di kenalkan tentag akibat rotasi bumi dengan memutar
video 3.
7. Kemudian “main map”.
8. Menerangkan tentang revolusi bumi menggunakan video 4.
9. Kembali “main map”.
10. Menerangkan tentang gerakan bulan sebagai satelit bumi, kala rotasi dan fase
bulan.
11. Untuk menambah pengetahuan maka diputarkan video yang ke 5.
12. Kembali “main map”.
13. Menerangkan revolusi bulan serta akibatnya.
14. Materi Gerhana matahari dan gerhana bulan menggunakan video 7.
15. Kembali “main map”.
16. Permainan “Papan IPA”.
17. Pemutaran video tentang cita-cita yaitu video 7. “Apa yang menjadi cita-cita
kalian?” Tuliskan dalam bentuk karangan dan dikumpulkan pada pertemuan
selanjutnya.
18. Guru menyimpulkan berdasarkan main map yang telah di buat.
19. Menutup pembelajaran dengan kembali menyanyikan lagu “kenapa”.
20. Mengucapkan salam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bumi dan antariksa adalah pelajaran yang mencakup keseluruhan dari isi
bumi an benda- benda yang ada diluar angkasa. Pembelajaran di sekolah dasar
harus menggunkan media atau alat peraga yang tepat agar siswa disekolah dasar
dapat dengan mudah memahaminya. Untuk itu inovasi dari guru sangat perlu
untuk menunjang kegiatan pembelajaran disekolah dasar. Pembelajaran tentang
sistem bumi, bulan dan matahari disekolah sangat penting terkait pemhaman dan
pengetahuan siswa tentang kedudukan bumi dan matahari.
Pembelajaran yang dapt dilakukan oleh guru disekolah dasar tentang
pembelajaran sistem bumi, bulan dan matahari dapat menggunakan media
gambar, video, dan peragaan yang dilakukan oleh siswa. Pengukuran hasil
pembelajaran dapat dilakukan dengan cara yang inovatif yaitu melalui permainan
atau games. Siswa akan terbawa oleh arus permainan sehingga merasa senang
dalam menjawab soal dari guru sekaligus sebagai tingkat mengukur sejauh mana
siswa telah menyerap pembelajaran tersebut.
B. Saran
Pembelajaran di sekolah dasar harus memperhatikan kondisi dan
pemahaman siswa. Pelaksanaan kegiatan juga harus inovatif dan menyenangkan.
Guru kelas harus bisa menyesuaikan pembelajaran yang dilaksananakan dengan
tingkat kesulitan dan kondisi siswanya. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh
seorang guru adalah membuat alat peraga pembelajaran.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang
mengarah pada pembekalan untuk mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar pada khususnya. Namun, agar pembelajaran yang kita lakukan
lebih mantap dan kita juga mempunyai gambaran yang lebih jelas, alangkah
baiknya kita melaksanakan observasi ke sekolah- sekolah untuk mengamati secara
langsung kegiatan pembelajaran di sekolah dasa. Selain itu kita juga harus
memperbanyak referensi dan bertanya kepada narasumber seperti guru dan orang
yang ahli dibidangnya untuk lebih mendalami ilmu tentang pembelajaran bumi
dan antariksa khususnya tentang sistem bumi, bulan dan matahari.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistiyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008.Ilmu Pengetahuan Alam kelas
VI.Jakarta:Pusat Perbukuan.
www.youtube.com
Download