Tim Sukses Paslon Nomor Urut 2 Main ‘Curang’ dan Tertangkap di Pilkada Kabupaten Jayapura JAYAPURA,-Penangkapan pembagian surat undangan Model C6-KWK oleh salah satu tim sukses paslon Bupati dan wakil Bupati nomr urut 2 yaitu Mathius Awoitauw dan Giri Wijayanto. Penangkapan ini dilakukan aparat Polres Jayapura dan disaksikan Ketua Panwaslu Kabupaten Jayapura Ronald M. Manoach, ST. Dari kronologis yang diperoleh wartaplus.com, Rabu (15/2) sekitar pukul 10.20 WIT , Kasat Intelkam Polres Jayapura mendapatkan informasi dari Ketua Panwas Kab. Jayapura bahwa ada pengerahan massa dari luar Kabupaten Jayapura. Pukul 10.25 WIT, Kasat Intelkam Polres Jayapura melaporkan adanya informasi terkait pengerahan massa kepada Kabag Ops Res Jayapura dan selanjutnya petunjuk Kapolres Jayapura untuk mengkroscek kebenaran informasi tentang pengerahan massa dari luar Kabupaten. Jayapura yang berada lampu merah Pasar Lama dan seputaran Hotel Merbau Sentani. Pukul 10.28 WIT, Kasat Intelkam Polres Jayapura didampingi Ketua Panwaslu Kab. Jayapura beserta anggota opsnal Sat Intelkam melakukan pengecekan kebenaran terkait informasi pergeseran massa dr luar Kab. Jayapura yang berada di lampu merah pasar lama dan seputaran Hotel Merbau Sentani. Pukul 10.30 WIT, Kasat Intelkam Polres Jayapura didampingi Ketua Panwaslu Kabupaten. Jayapura beserta anggota Opsnal Sat Intelkam tiba di belakang Hotel Merbau Sentani dan mendapati adanya massa dari luar Kabupaten Jayapura, dengan menggunakan kendaraan roda 2, 4 dan 6 berada di belakang Hotel Merbau. Dan terdapat juga salah seorang tim sukses paslon nomor urut 2 yaitu Mathius Awoitauw dan Giri Wijayanto sedang membagikan undangan C6 beserta uang. Pukul 10.30 WIT , Anggota Polres Jayapura yang dipimpin oleh Wakapolres Jayapura dan didampingi Kabag Ops Res Jayapura tiba di belakang Hotel Merbau Sentani. Pukul 10.32 WIT, setelah berkoordinasi dengan Kapolres Jayapura dan Panwas Kabupaten. Jayapura, Ketua Panwas Kabupaten Jayapura bersama anggota Polres Jayapura melakukan penggeledahan rumah kost dibelakang Hotel Merbau dan mendapati 3 orang yang berada di dalam rumah kost, formolir undangan C6 dan uang tunai dan diamankan. Tiga orang yang diamankan adalah L, K dan H dan barang bukti yang berhasil diamankan adalah formulir undangan C6 dengan jumlah 132 lembar yang berasal dari TPS 5 dan 10 Hinekombe Sentani. dan uang tunai sebesar Rp. 5.000.000. Memalukan Ketua Umum Pemuda Adat Papua, Deki Ovide kepada wartaplus.com menegaskan, ini caracara yang tidak terpuji dan memalukan. “Aparat segera menindak tegas pelaku ini juga siapasiapa dibelakang mereka. Jangan mereka mengotori proses demokrasi yang sedang berlangsung, juga panwas harus memberikan sanksi tegas terhadap yang bersangkutan,”ujarnya. Ia meminta semua mensikapi pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam Pilkada kabupaten Jayapura. “Hingga ada efek jera juga rasa keadilan bagi paslon yang dirugikan,”tegasnya. [Roberth] 1. Pada hari Rabu tanggal 15 Februari 2017 sekitar pukul 10.30 wit, bertempat di soumel belakang hotel Merbau Sentani telah dilakukan Penangkapan pembagian surat undangan C6 oleh salah satu team sukses paslon Bupati dan wakil Bupati nmr urut 2 MATHIUS AWOITAUW, SE, M.Si dan GIRI WIJAYANTORO. 2. Hadir dalam giat penangkapan : a. Ketua Panwaslu Kab. Jayapura Ronald M. Manoach, ST. b. Waka Polres Jayapura Kompol Tony Pantano. SH.S.IK. c. Kabag Ops Res Jayapura AKP Roberth Hitepeuw. d. Kabag Sumda Res Jayapura Kompol Iip Syarif Hidayat. SH. e. Kasat Intelkam Res Jayapura Iptu Budi Santoso, S.Sos. f. Kasat Reskrim Polres Jayapura Iptu Jerry Kougouw, SH. g. -+ 30 orang personel gabungan Polres Jayapura. 3. Rangkaian kegiatan : a. Pukul 10.20 wit, Kasat Intelkam Polres Jayapura mendapatkan informasi dari Ketua Panwas Kab. Jayapura bahwa ada pengerahan massa dr luar Kab. Jayapura. b. Pukul 10.25 wit, Kasat Intelkam Polres Jayapura melaporkan adanya informasi terkait pengerahan massa kepada Kabag Ops Res Jayapura dan selanjutnya petunjuk Kapolres Jayapura untuk mengkroscek kebenaran informasi tentang pengerahan massa dr luar Kab. Jayapura yang berada lampu merah pasar lama dan seputaran hotel Merbau Sentani. c. Pukul 10.28 wit, Kasat Intelkam Polres Jayapura didampingi Ketua Panwaslu Kab. Jayapura beserta anggota opsnal Sat Intelkam melakukan pengecekan kebenaran terkait informasi pergeseran massa dr luar Kab. Jayapura yang berada di lampu merah pasar lama dan seputaran hotel Merbau Sentani. d. Pukul 10.30 wit, Kasat Intelkam Polres Jayapura didampingi Ketua Panwaslu Kab. Jayapura beserta anggota opsnal Sat Intelkam tiba di belakang hotel Merbau Sentani dan mendapati adanya massa dari luar Kab. Jayapura dengan menggunakan kendaraan roda 2, 4 dan 6 berada di belakang hotel Merbau dan terdapat salah seorang team sukses paslon nmr 2 membagikan undangan C6 beserta uang. e. Pukul 10.30 wit, Anggota Polres Jayapura yang dipimpin oleh Wakapolres Jayapura dan didampingi Kabag Ops Res Jayapura tiba di belakang hotel Merbau Sentani. f. Pukul 10.32 wit, Setelah berkoordinasi dengan Kapolres Jayapura dan Panwas Kab. Jayapura, Ketua Panwas Kab. Jayapura bersama anggota Polres Jayapura melakukan penggeledahan rumah kost dibelakang hotel Merbau dan mendapati 3 orang yang berada di dalam rumah kost, form undangan C6 dan uang tunai. 4. Adapun identitas ketiga orang yang diamankan sbb : a. Lipen, 30 thn, kristen protestan, tani, pos tujuh Sentani ( team sukses paslon nmr 2 ). b. Kurniawan, 32 tahun, islam, wiraswasta, jalan makendang. c. Hanu, 23 tahun, islam, mahasiswa, rumah kost belakang hotel merbau/soumel pak Giri. 5. Adapun barang bukti yang berhasil diamankan sbb : a. Form undangan C6 dengan jumlah 132 lembar yang berasal dari TPS 5 dan 10 hinekombe Sentani. b. Uang tunai sebesar Rp. 5.000.000.,- yang tersimpan dalam tas. Catatan : Ketiga orang yang diamankan dari belakang hotel Merbau saat ini berada di Mapolres Jayapura guna dilakukan pemeriksaan dan diserahkan kepada Penyidik Sentral Gakumdu Wartawan RRI Jayapura Dimaki, Diancam Dibunuh Saat Lakukan Liputan JAYAPURA,-Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jayapura menyesalkan dan mengecam tindakan pelarangan dan intimidasi masyarakat di Lokasi TPS 30 di Kompleks Hanyaan Entrop, terkait peliputan Pemilukada Kota Jayapura, Rabu (15/2). “Tindakan intimidasi dan ancaman dengan kata-kata yang keras dan makaian terhadap jurnalis yang sedang melakukan kegiatan jurnalistik bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers,”ujar Ketua AJI Kota Jayapura, Eveerth Joumilena, di Abepura, Rabu (15/2) sore. Dijelaskan, bahwa tindakan kekerasan terhadap jurnalis jelas melawan hukum dan mengancam kebebasan pers, karena tujuan dari Peliputan Pemilukada Kota Jayapura oleh Wartawan RRI, Lina Umasugi adalah untuk sebuah pemberitaan laporan pandangan mata, terhadap proses demokrasi , akan tetapi justru dilarang, “Dari laporan yang diterima sesuai laporan tesebut dinilai sebagai tindakan kekerasan yang mencerminkan pelaku atau oknum yang melarang wartawan RRI sangat tidak menghargai dan menghormati profesi jurnalis,” katanya. Sebagaimana dilaporkan, korban intimidasi yaitu Wartawan RRI Jayapura, Lina Umasugi, diusir dan diintimidasi serta diancam akan dibunuh saat hendak meliput tempat pemungutan suara (TPS) 30 di Kompleks Hanyaan, Entrop, Kota Jayapura. Tak hanya diusir, Lina juga dicaci maki, diancam dan dibunuh. "Ko (kau) keluar cepat, ko keluar dari seni, kalu ko tidak keluar ko mati nanti. Tidak boleh ada wartawan disini," kata Lina di Jayapura, Rabu. Lina menjelaskan, pada pukul 10.00 WIT, ia datang ke TPS 30 yang beralamat Kompleks Hanyaan Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan."Begitu sampai di TPS, saya langsung minta kesediaan Ketua KPPS untuk live report dan saat itu saya wawancara dengan Piet, wartawan Jaya TV). Saat itu wawancara berlangsung lancar," ucapnya. Setelah selesai laporan, kata dia, ada satu orang laki-laki dengan muka marah, yang bertanya kepadanya. " Ibu ko (kau) dari RRI ka? Saya jawab iya. langsung dia teriak dengan nada marah, ko keluar sekarang, ko keluar,” kata Lina. Disampaikan, bahwa tidak boleh ada wartawan yang meliput , sehingga lansung pergi meninggalkan lokasi peliputan. Ia menambahkan, saat ia menuju parkiran, lelaki yang mengusirnya juga mengikutinya dari belakang, sambil marah dan terus mengusirnya. "Saya jalan sambil tunduk dan cuma bisa bilang terima kasih sama lelaki dan ibu-ibu yang masih marah-marah saya," ujar Lina menceritakan kronologis. TPS tersebut berada di area kediaman di TPS ini warga datang memilih tidak pakai surat undangan, tapi hanya bermodalkan E-KTP. Surat suara disini juga, kurang dr jumlah DPT yang ada. AJI Jayapura mendorong jurnalis yang menjadi korban intimidasi untuk melaporkan kasus kekerasan ini ke kepolisian agar bisa diusut, apalagi jika ada ancaman akan dibunuh atau diintimadasi serius. AJI Kota Jayapura menghimbau, juga kepada para jurnalis mengutamakan keselamatan saat meliput, terutama membaca situasi pada wilayah peliputan, yang berpotensi konflik dan tak menghargai para jurnalis. Eveerth Joumilena menegaskan, bahwa tindakan intimidasi dan kekerasan terhadap jurnalis yang sedang bekerja bertentangan dengan UU Pers nomor 40 tahun 1999. Selain itu tindakan kekerasan ini mencerminkan pelaku tidak menghargai dan menghormati profesi jurnalis. Padahal jurnalis dilindungi UU Pers dalam melaksanakan kegiatan jurnalistik. “Pasal 8 Undang-Undang Pers dengan jelas menyatakan dalam melaksanakan profesinya jurnalis mendapat perlindungan hukum. Pers juga mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, dan kontrol sosial, seperti yang diatur dalam pasal 3 undang-undang tersebut,” jelasnya. AJI Kota Jayapura berharap, tekanan dan tindakan kekerasan terhadap jurnalis akan menghalangi hak publik memperoleh berita yang akurat dan benar, karena jurnalis tidak bisa bekerja secara leluasa di lapangan. Sebab, Jurnalis bekerja untuk kepentingan publik. “Kami harapkan masyarakat menghargai kerja jurnalis, sebab tindakan hari ini tentunya menciderai demokrasi dan kita sangat sesalkan sekali,” pesannya. Seperti diketahui Pemilukada Kota Jayapura diikuti hanya satu pasangan calon Benhur Tommy Mano - Rustan Saru melawan Kolom Kosong, yang mana sebelumnya ada pasangan calon lain uaitu Boy Markus Dawir-Nuralam dan Abisai Rollo –Dipo, namun dalam tahapan seleksi berkas hingga hasil akhir dinyatakan tidak lolos, sehingga hanya satu pasangan calon yang maju dalam Pemilukada. “Kami mendukung demokrasi yang menjungung tinggi keterbukaan dan transparasi, sehingga dalam pesta demokrasi, jurnalis di Papua mendukung dengan berbagai Peliputan dan laporan yang tentunya akan disajikan yang terbaik bagimasyarakat, sebab itu mari kita berjiwa besar danmendukung pembangunan melalui demokrasi bagi keterlibatan masyarakat,” tandasnya. [Djarwo] Granat di Sentani Jayapura -Puluhan warga yang datang ke TPS 21 Dunlop, Kelurahan Sentani Kota, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura digegerkan dengan adanya temuan bahan peledak berupa dua buah granat peninggalan perang dunia kedua oleh warga yang tidak jauh dari TPS 21. Kapolres Jayapura, AKBP Gustav Urbinas kepada wartawan mengatakan, penemuan ini berawal saat seorang warga bernama Kristian Tengket (21) menggali tanah dan tidak sengaja menemukan benda tersebut, dan melaporkan kepada pihak kepolisian. “Jadi awalnya itu, yang menemukan Granat ini sedang bermain-main di sekitar TKP dengan menggali tanah. Tidak berselang lama kemudian ia melihat adanya benda asing, yang kemudian dilaporkan kepada saudaranya,” kata Kapolres Jayapura kepada wartawan di Sentani, Rabu (14/2) siang. Selanjutnya granat tersebut dilaporkan kepada anggota Polres Jayapura yang sementara bertugas di TPS. “Setelah melihat granat tersebut, salah satu warga membawa granat dengan cara memegang granat tersebut dan melaporkan penemuan kepada anggota kami yang sementara bertugas di TPS 21, yang berjarak sekitar 20 meter, lalu anggota kami mengamankan lokasi temuan dari warga sekitar,” ungkapnya. Saat ini dua buah granat tersebut telah diamankan oleh tim gegana Polda Papua serta mengevakuasi granat tersebut. [Levin]