Roadmap Keuangan Syariah Indonesia 2015-2019

advertisement
Roadmap
Keuangan Syariah Indonesia
2015-2019
Keselarasan Nilai Ekonomi Syariah
Nilai-nilai ekonomi syariah memiliki kesamaan dengan nilai-nilai luhur dan
budaya yang dimiliki bangsa Indonesia
7
Keselarasan
Nilai
Ekonomi Syariah
Tantangan
dan
Peluang
Kondisi global, tren politik
dan ekonomi dunia
Standard dan komitmen
internasional
Financing gap, potensi
dan financial deepening
Pertumbuhan
berkelanjutan
Bonus
demografi
Stabilitas
keuangan
Integrasi sektor
keuangan
Pemerataan
pembangunan
Literasi
keuangan
14
ULTIMATE TARGET
INDUSTRI KEUANGAN SYARIAH YANG LEBIH BESAR
DALAM HAL PENINGKATAN MARKET SHARE ATAS
PRODUK-PRODUK SYARIAH
17
Visi Roadmap Pasar Modal Syariah
“Pasar Modal Syariah yang memberikan kontribusi
signifikan bagi perekonomian nasional, berkeadilan dan
melindungi kepentingan masyarakat “
17
1. Penguatan pengaturan atas produk, lembaga dan
profesi
2. Peningkatan supply dan demand produk
3. Pengembangan sumber daya manusia dan TI
19
3. Pengembangan sumber daya manusia dan TI
4. Promosi dan edukasi
5. Koordinasi dengan pemerintah dan regulator terkait
dalam rangka menciptakan sinergi kebijakan
pengembangan
19
Visi Roadmap IKNB Syariah
“Menjadi penyedia jasa perasuransian syariah,
pembiayaan syariah, penjaminan syariah, modal
ventura syariah dan jasa keuangan syariah lainnya yang
kokoh, melayani seluruh lapisan masyarakat dan
berkontribusi signifikan pada perekonomian nasional”
17
1. Meningkatkan peran IKNB Syariah dalam
perekonomian dan dukungankeuangan inklusif
2. Mewujudkan IKNB Syariah yang tangguh terkelola dan
stabil
3. Meningkatkan dukungan sumber daya manusia,
infrastruktur dan TI
19
Visi Roadmap Perbankan Syariah
“Perbankan syariah yang berkontribusi signifikan bagi
pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pemerataan
pembangunan dan stabilitas sistem keuangan
serta berdaya saing tinggi”
17
1. Memperkuat sinergi kebijakan antara otoritas dengan
pemerintah dan stakeholders lainnya
Otoritas dan pihak yang berwenang selama ini telah berusaha
dalam kapasitasnya untuk mendukung industri perbankan dan
keuangan syariah, namun kurang terdapat kebijakan
pemerintah bersama otoritas terkait yang mampu
mensinergikan dan mengoptimalkan berbagai upaya.
19
2. Memperkuat permodalan dan skala usaha
serta memperbaiki efisiensi
Permodalan bank syariah perlu diperkuat secara signifikan
agar memiliki skala usaha yang memadai untuk melakukan
ekspansi dan menghindari persepsi sebagai industri bagi
segmen atau ukuran pasar tertentu yang terbatas, serta dinilai
tidak mampu menjadi penyedia solusi keuangan bagi
mayoritas konsumen.
20
3. Memperbaiki struktur dana untuk mendukung
perluasan segmen pembiayaan
Struktur industri perbankan syariah yang saat ini didominasi
oleh bank dengan fokus segmen ritel-konsumer, diharapkan
bergeser memberikan porsi yang lebih berimbang pada
segmen komersial dan korporasi di samping meningkatkan
dukungan pada aktivitas perdagangan lintas negara. Untuk itu,
diperlukan perbaikan struktur dana pihak ketiga sehingga lebih
didominasi dana murah dan relatif stabil.
21
4. Memperbaiki kualitas dan layanan produk
Perbankan syariah perlu mengantisipasi beberapa kecenderungan yang
mempengaruhi pengembangan produk ke depan diantaranya:
Pertama, Perluasan aplikasi teknologi informasi dalam menunjang
financial inclusion dan pengembangan program-program perlindungan
sosial
Kedua, Meningkatnya financial savvy customer seiring meningkatnya
proporsi penduduk berpendapatan menengah ke atas, serta
Ketiga, Prioritas pengembangan sektor strategis, infrastruktur dan
konektivitas nasional dan kawasan.
22
5. Memperbaiki kuantitas dan kualitas SDM, TI
serta infrastruktur lainnya
SDM dan TI merupakan infrastruktur strategis yang sangat
mempengaruhi keberhasilan upaya pengembangan perbankan
syariah. Diperlukan upaya sungguh-sungguh yang dilakukan
secara berkesinambungan untuk dapat mencapai kuantitas dan
kualitas SDM dan TI yang diperlukan sehingga dapat
menghasilkan produk dan layanan yang sesuai dengan
ekspektasi masyarakat.
23
6. Meningkatkan literasi dan preferensi masyarakat
Dalam rangka meningkatkan literasi atau pengenalan
masyarakat terhadap produk perbankan syariah, pelaksanaan
edukasi dan sosialisasi beragam produk perbankan syariah
perlu dilakukan secara kolaboratif melibatkan berbagai
pemangku kepentingan.
24
7. Memperkuat serta harmonisasi
pengaturan dan pengawasan
Dengan semakin dinamisnya perekonomian dan keuangan
global, serta semakin terintegrasinya produk dan aktivitas di
sektor keuangan, kebijakan pengaturan dan pengawasan sektor
jasa keuangan harus terus diperkuat agar tetap relevan untuk
menjawab perubahan yang terjadi, menciptakan fairness untuk
pelaku industri, serta lebih harmonis dalam pengaturan yag
bersifat cross sectoral.
25
Perkembangan Perbankan Syariah
Secara internasional Indonesia dipandang sebagai kekuatan dan
memiliki potensi besar keuangan syariah global – 10 negara terbesar
dibidang keuangan syariah
Top 10 Islamic Finance
Asset ($ Million)
1.
2.
Malaysia
Saudi
Arabia
3. Iran
4. UAE
5. Kuwait
6. Qatar
7. Bahrain
8. Turkey
9. Indonesia
10. Banglades
h
423,285
338,106
323,300
140,289
92,403
81,027
64,644
51,161
19,938
14647
9
Perkembangan Perbankan Syariah
10
Indonesia telah memperoleh pengakuan
internasional seperti:
• Bersama dengan UAE, Arab Saudi,
Malaysia dan Bahrain, Indonesia saat ini
sudah dianggap berada dalam posisi to
offer lessons kepada negara lain di dunia
untuk pengembangan keuangan syariah.
• Selain itu bersama Qatar/UAE/Arab
Saudi/Malaysia/Turki (QISMUT),
Indonesia dianggap sbg kekuatan
pendorong Keuangan syariah di masa
depan.
Perkembangan Perbankan Syariah
11
290
Saudi Arabia
683
127
UAE
263
155
Malaysia
394
90
Kuwait
157
86
Qatar
202
58
Turkey
135
37
Indonesia
143
Bahrain
15
17
Pakistan
11
25
2014 e assets (US$b)
Source: World Islamic Banking Competitiveness
Report 2014-2015, EY and MEGA
2019 f assets (US$b)
Perkembangan Perbankan Syariah
Industri Perbankan Syariah masih tumbuh, namun mengalami
perlambatan pertumbuhan
Indikator
12
2011
2012
2013
2014
Mar
2015
April
2015
Juni
2015
Jumlah Bank Umum Syariah
11
11
11
12
12
12
12
Jumlah UUS - BU
Konvensional
24
24
23
22
22
22
22
Jumlah BPRS
155
158
163
163
162
162
162
Jumlah Jaringan Kantor (BUS
+ UUS)
1,737
2,262
2,588
2,517
2,463
2,458
2,448
Total Asset (Rp. Trilliun)
145.47
195.02
242.28
272.34
268.36
269.47
273.49
Pertumbuhan Aset (yoy)
49%
34%
24%
12.41%
11.39%
10.35%
8.57%
Market Share
3.98%
4.58%
4.89%
4.85%
4.68%
4.69%
4.61%
DPK (Rp. Trilliun)
115.41
147.51
183.53
217,86
212.99
213.97
213.48
Pembiayaan (Rp. Trilliun)
102.66
147.51
184.12
199,30
200.71
201.53
206.06
NPF (gross)
2.52%
2.22%
2.62%
4.33%
4.81%
4.62%
4.73%
CAR
16.63%
14.13%
14.44%
16.10%
13.85%
14.06%
14.09%
FDR
88.94%
100.0%
100.32%
91.50%
94.24%
94.18%
96.52%
Perlambatan Pertumbuhan
13
Terima Kasih
BUKU I
AGENDA PEMBANGUNAN NASIONAL
BAB
BAB
BAB
BAB
BAB
BAB
BAB
BAB
1 PENDAHULUAN
2 KONDISI UMUM
3 LINGKUNGAN STRATEGIS
4 KERANGKA EKONOMI MAKRO
5 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
6 AGENDA PEMBANGUNAN NASIONAL
7 KAIDAH PELAKSANAAN
8 PENUTUP
6.1 Menghadirkan kembali negara untuk melindungi
segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga negara
6.2 Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis dan terpercaya
6.3 Membangun indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
negara kesatuan
6.4 Memperkuat kehadiran negara dlm melakukan reformasi
sistem dan penegakan hukum yg bebas korupsi,
bermartabat & terpercaya
6.5 Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masya-rakat
indonesia
6.6 Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar internasional
6.7.6 PENGUATAN SEKTOR KEUANGAN
SASARAN
Sasaran sektor keuangan dalam lima tahun mendatang
adalah:
1.Meningkatnya daya saing sektor keuangan nasional
ditopang oleh ketahanan dan stabilitas sistem
keuangan yang sehat, mantap dan efisien;
2.Meningkatnya fungsi intermediasi dan kedalaman
sektor keuangan untuk memenuhi kebutuhan
pendanaan pembangunan.
3.Meningkatnya akses masyarakat dan UMKM terhadap
layanan jasa keuangan formal dalam kerangka
pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan
6.7 Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik
6.8 Melakukan revolusi karakter bangsa
6.9 Memperteguh kebinekaan dan memperkuat restorasi
sosial indonesia
ARAH KEBIJAKAN
10. Mengembangkan keuangan syariah
diantaranya melalui pembentukan komite
nasional pengembangan keuangan syariah.
Komite ini bertugas memastikan pelaksanaan visi
misi dan rencana induk pengembangan
keuangan syariah di Indonesia mencapai target
target yang ditetapkan.
Buku 2 Halaman 3-85
3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang
3.3.3 Jasa Keuangan
Arah kebijakan dan strategi utama sektor keuangan ke depan adalah sebagai berikut: ......
8. Mengembangkan keuangan syariah diantaranya melalui:
i.
pembentukan komite nasional pengembangan keuangan syariah. Komite ini bertugas memastikan pelaksanaan
visi misi dan rencana induk pengembangan keuangan syariah di Indonesia mencapai target target yang ditetapkan,
ii. sosialisasi dan kampanye mengenai keuangan syariah yang dipimpin oleh Komite dengan menggunakan
saluran-saluran yang ada sekaligus meningkatkan kesadaran konsumen dan pelaku usaha. Edukasi terkait keuangan
syariah bagi masyarakat dilakukan melalui beragam media dan cara-cara yang lebih efektif dan efisien,
iii. mendorong penempatan dana-dana pemerintah untuk sebagian ditempatkan di perbankan atau lembaga
keuangan syariah. Selain itu juga mendorong terjadinya transaksi keuangan pemerintah seperti pembayaran gaji
untuk dapat dilakukan diantaranya melalui lembaga keuangan syariah,
iv. mendorong terbentuknya bank investasi berbasis syariah di Indonesia,
v. meningkatkan investasi untuk pengembangan SDM di bidang keuangan syariah melalui pendidikan dan
pelatihan serta mendorong lembaga keuangan syariah untuk meningkatkan investasi pengembangan SDM keuangan
syariah,
vi. mendorong terjadinya inovasi di keuangan syariah termasuk pengembangan produk keuangan syariah dan
inovasi layanan melalui penelitian dan pengkajian yang dilakukan oleh Komite, Pemerintah, Regulator maupun
pelaku industri,
vii. meningkatkan sistem teknologi informasi keuangan syariah untuk meningkatkan daya saing dan kinerja
keuangan syariah,
viii.meningkatkan interaksi dengan dunia internasional bagi pelaku usaha dan pemangku kepentingan untuk
mendapatkan lebih banyak pengalaman dan memainkan peran yang lebih aktif dalam lanskap internasional guna
mendorong daya saing industri keuangan syariah.
Source: World Islamic Banking Competitiveness
Report 2014-2015, EY and MEGA
Source: World Islamic Banking Competitiveness Report 2014-2015, EY and MEGA
Download