SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 19 November 2012 Nadya Inda Syartanti APAKAH SINTAKSIS ITU? Morfologi Tata bahasa (gramatika) Sintaksis • Struktur intern Morfologi kata • Tata kata • Struktur antar Sintaksis kata • Tata kalimat Struktur antar kata Urutan kata Frasa dan kalimat Contoh 1 Frasa •Adik guru •Guru adik •Adi menunggu Ani Kalimat •Ani menunggu Adi Contoh 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kemarin kami membeli penggaris di toko buku. Kemarin di toko buku kami membeli penggaris. Kami membeli penggaris kemarin di toko buku. Kami membeli penggaris di toko buku kemarin. Di toko buku kami membeli penggaris kemarin. Di toko buku kemarin kami membeli penggaris. Kesimpulan • Kadang-kadang perubahan urutan kata tidak berpengaruh terhadap makna. • Jadi, meskipun urutan kata dalam kalimat 1 di atas diubah menjadi seperti pada kalimat 2, 3, 4, 5, dan 6, maka makna kalimat tidak berubah. GRAMATIKAL & TIDAK GRAMATIKAL Pengantar • Tata bahasa atau gramatika setiap bahasa mencakup kaidah-kaidah sintaktis yang mencerminkan pengetahuan penutur bahasa atas fakta-fakta tersebut. • Misalnya setiap kalimat merupakan rangkaian kata, tetapi tidak semua rangkaian kata adalah kalimat. Contoh kalimat berikut... *Kami penggaris toko kemarin di buku membeli. ...terdiri dari atas kata-kata yang memiliki makna, ternyata tidak bermakna dari segi urutan kata. Rangkaian kata yang... ...mematuhi kaidah sintaksis • disebut apik (well-formed) ...TIDAK mematuhi kaidah sintaksis • disebut tidak apik (ill-formed) Contoh • Perhatikan rangkaian kata setelah slide berikut ini. • Kemudian, tentukan rangkaian kata mana (kalimat nomor berapa) yang TIDAK gramatikal. 4. 1. Kami bertemu. 5. 2. Kami 6. mempertemukan. 7. 3. Kami mempertemukan 8. mereka. Dia tidur. Dia menidurkan. Dia meniduri. Dia menidurkan anak saya. Dia meniduri buku saya. 9. Mereka memperlakukan. 10.Mereka memperlakukan kami. 11.Mereka memperlakukan kami dengan baik. 12.Adi menganggap. 13.Adi menganggap Ani. 14.Adi menganggap Ani benar. 15.Adi menganggap Ani wanita paling cantik di dunia. Rangkaian kata yang TIDAK gramatikal adalah kalimat nomor... 2 12 5 10 6 9 13 Penjelasan 1 Kaidah-kaidah sintaksis yang menjelaskan kemampuan untuk memberi penilaian terhadap kegramatikalan pada rangkaian kata tersebut meliputi sejumlah aturan selain kaidah tentang urutan kata. Penjelasan 2 Kaidah yang mengharuskan kehadiran objek setelah kata seperti mempertemukan, menidurkan dan meniduri yang terdapat pada contoh kalimat 3, 7, dan 8, berikut ini: 3. Kami mempertemukan mereka. 7. Dia menidurkan anak saya. 8. Dia meniduri buku saya. Penjelasan 3 Kata memperlakukan seperti pada contoh kalimat 11 berikut memiliki ciri berbeda, yaitu tidak hanya diikuti oleh objek (kami), tetapi juga diikuti oleh keterangan (dengan baik). 11.Mereka memperlakukan kami dengan baik. Penjelasan 4 Kata menganggap seperti pada contoh kalimat 14 dan 15 berikut masing-masing memiliki ciri klausa, yaitu Ani benar (contoh kalimat 14) dan Ani adalah wanita paling cantik di dunia (contoh kalimat 15). 14.Adi menganggap Ani benar. 15.Adi menganggap Ani wanita paling cantik di dunia. Kemampuan untuk menilai kegramatikalan kalimat tidak bergantung pada pernah tidaknya seseorang mendengar kalimat itu sebelumnya. Bila kita melihat kalimat di samping berikut ini... Didampingi istri pertamanya, presiden terpilih Pardamean Tobing akan melakukan kunjungan muhibah ke kerajaan Humbang Barat di Tapanuli. ...maka kita akan menerimanya sebagai kalimat yang gramatikal. Penilaian atas kegramatikalan kalimat tidak bergantung pada apakah kalimat itu bermakna atau tidak, seperti yang terlihat pada contoh kalimat 1 dan 2 berikut ini. 1. Colorless green ideas sleep furiously. 2. Baju barunya itu sudah kumal sejak dimuliakannya besok. • Kita akan menangkap kejanggalan dari contoh kalimat 1 & 2 tsb. • Tetapi, kejanggalannya itu BUKAN pada soal kegramatikalannya [karena kalimat-kalimat itu memang mematuhi kaidah sintaktis bahasa masing2], MELAINKAN pada soal kebermaknaannya. Berbeda dengan kejanggalan rangkaian kata pada contoh kalimat 3 & 4 berikut ini. 3. Furiously sleep ideas green colorless. 4. Besok dimuliakannya sejak kumal sudah itu barunya baju. Kejanggalan bentuk pada kedua kalimat tersebut terletak pada kegramatikalannya, dan tentu saja pada kebermaknaannya juga. TAFSIR GANDA Tafsir Ganda Ketaksaan Ambiguity Perhatikan contoh berikut ini... 1. Laki-laki dan perempuan tua 2. Istri kolonel yang nakal itu Contoh nomor 1... a. Laki-laki dan (perempuan tua) • Atribut tua pada perempuan saja b. (Laki-laki dan perempuan) tua • Atribut tua pada laki-laki dan perempuan Contoh nomor 2... a. (Istri kolonel) yang nakal itu •Atribut yang nakal pada istri b. Istri (kolonel yang nakal itu) •Atribut yang nakal pada kolonel Kesimpulan Ketaksaan di sini adalah ketaksaan struktural, yakni ketaksaan yang timbul karena perbedaan struktur. HUBUNGAN GRAMATIKAL Hubungan gramatikal Di dalam kalimat Subjek atau objek Perhatikan contoh kalimat berikut... 1. Adi menunggu Ani 2. Ani menunggu Adi 3. Ani ditunggu Adi 1. Adi menunggu Ani Pada contoh kalimat di atas, Adi menjadi subjek sebagai pelaku perbuatan atas verba menunggu, sementara Ani adalah objek yang dikenai atau menjadi sasaran perbuatan atas perbuatan menunggu. 2. Ani menunggu Adi Pada contoh kalimat di atas, Ani menjadi subjek sebagai pelaku perbuatan atas verba menunggu, sedangkan Adi adalah objek yang dikenai atau menjadi sasaran perbuatan atas perbuatan menunggu. 3. Ani ditunggu Adi Pada contoh kalimat di atas, Ani menjadi subjek yang dikenai atau menjadi sasaran perbuatan atas perbuatan menunggu, sedangkan Adi adalah objek sebagai pelaku perbuatan atas verba menunggu. Kesimpulan Hubungan gramatikal pada contoh kalimat 1 sama dengan yang terdapat pada contoh kalimat 2, tetapi maknanya sama dengan yang ada pada contoh kalimat 3, walaupun terdapat perbedaan struktur antara kalimat 1 dan 3. Kaidah sintaktis dalam tata bahasa meliputi... Kegramatikalan kalimat Urutan kata Ketaksaan struktural Hubungan gramatikal Makna struktural Aspek produktif bahasa STRUKTUR KALIMAT Struktur kalimat Urutan & pengelompokan kata Subjek dan predikat Perhatikan contoh berikut ini... Gadis itu memamerkan baju barunya Gadis itu Gadis memamerkan baju barunya itu memamerkan baju barunya baju baru baju baru -nya Diagram di atas disebut Diagram Pohon • Diagram pohon itu menunjukkan bahwa memamerkan baju barunya bercabang 2, yaitu memamerkan dan baju barunya. • Bila memamerkan baju barunya bercabang menjadi memamerkan baju dan barunya, maka akan terasa janggal. • Bila baju barunya bercabang menjadi baju dan barunya, juga akan terasa tidak wajar. • Hal itu karena bentuk –nya sebenarnya lebih dekat hubungannya dengan baju daripada dengan baru, meskipun urutannya [baik dalam bentuk lisan maupun dalam tulisan] disambungkan pada kata baru. KATEGORI GRAMATIKAL Kategori Gramatikal Golongan ujaran yang dapat saling dipersulihkan (dipergantikan atau dipertukarkan) tanpa kehilangan kegramatikalannya. Kategori gramatikal meliputi... Kata Frasa Klausa Kalimat Kategori gramatikal yang mengisi tempat-tempat tertentu di dalam konstruksi bahasa, disebut dengan fungsi gramatikal, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K). Kata Partikel yang Kata Penuh dari ke pada di Nomina Verba Adjektiva Adverbia Preposisi Konjungsi Numeralia dll Frasa Frasa Eksosentris Frasa yang berbentuk preposisi, contohnya • di rumah • kepada mereka dimana di dan kepada merupakan preposisi. Frasa Endosentris Frasa yang memiliki induk, contohnya frasa nominal kucing hitam, dimana kata kucing sebagai nomina menjadi induknya. Frasa Endosentris Frasa endosentris berinduk tunggal Frasa endosentris berinduk ganda Frasa yang salah satu konstituennya memiliki prilaku sintaksis yang sama dengan seluruh konstruksi itu, Contohnya frasa nominal kucing hitam, dimana kata kucing sebagai nomina menjadi induknya. Frasa yang salah satu konstituennya memiliki prilaku sintaktis yang sama dengan konstituen lain. Contohnya • ayah (dan) ibu • tua (dan) muda Frasa Endosentris Berinduk Ganda Frasa Koordinatif Frasa endosentris berinduk ganda yang bagian2nya secara potensial maupun aktual dapat dihubungkan dengan penghubung tunggal, seperti dan, atau, tetapi. Contohnya • ayah (dan) ibu • tua (dan) muda Frasa Apostif Frasa endosentris berinduk ganda TIDAK dihubungkan dengan penghubung (seringkali dengan jeda) Contohnya • Amin, teman saya, sedang menuju kampus. Klausa Klausa Bebas Klausa yang dapat berdiri sendiri, contohnya.. • Dia cantik. • Dia di sini. • Dia seorang guru. • Dia belum datang. Klausa Terikat Klausa yang tidak dapat berdiri sendiri. Biasanya ditandai dengan konjungsi tertentu, seperti bahwa, sehingga, dll. Contohnya Kami datang sebelum pertunjukan dimulai. • Kami datang = klausa bebas • Pertunjukan dimulai = klausa terikat, diikat dgn konjungsi sebelum didepannya. Kalimat Kalimat dikategorikan dalam 5 kriteria, yaitu: 1. Jumlah dan macam klausa 2. Struktur intern klausa 3. Jenis tanggapan yang diharapkan 4. Sifat hubungan pelaku dan perbuatan 5. Ada atau tidaknya unsur ingkar di dalam predikat utama. 1a. Jumlah dan macam klausanya Kalimat sederhana atau tunggal Kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas, contohnya Mereka menikah kemarin. Kalimat bersusun atau jamak Kalimat yang terdiri satu klausa bebas dan sekurang2nya satu klausa terikat, contohnya Mereka sadar bahwa berita itu tidak benar. • Mereka sadar = klausa bebas • Berita itu tidak benar = klausa terikat, diikat dgn konjungsi bahwa didepannya. 1b. Jumlah dan macam klausanya Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk bersusun Kalimat yang terdiri dari lebih dari satu klausa bebas. Ditandai dengan konjungsi seperti sedangkan, dan, atau, tetapi. Contohnya: Kami masuk kelompok pertama, sedangkan mereka masuk kelompok kedua. Kalimat yang terdiri atas gabungan kalimat majemuk dan kalimat bersusun atau sebaliknya, contohnya Mereka sadar bahwa berita itu tidak benar, tetapi mereka sudah tidak mau peduli lagi. • Mereka sadar bahwa berita itu tidak benar = kalimat bersusun • Mereka sudah tidak mau peduli lagi = kalimat majemuk 2. Struktur Intern Klausa Kalimat Lengkap Kalimat yang memiliki unsur-unsur pengisi fungsi gramatikal yang lengkap, terutama subjek dan predikat. Contohnya: Dia makan S P Kalimat Tak Lengkap Kalimat yang salah satu unsur pengisi fungsi gramatikalnya tidak ada. Contohnya: • Baik! • Sedang makan. 3. Jenis tanggapan yang diharapkan Kalimat Pernyataan • Tanggapan berupa perhatian • Alfi sedang menuju kemari Kalimat Pertanyaan • Tanggapan berupa jawaban • Mengapa dia terlambat? Kalimat Perintah • Tanggapan berupa perintah • Ayo kita berangkat! 4a. Sifat hubungan antara pelaku dan perbuatan Kalimat Aktif Kalimat yang memperlihatkan subjek sebagai pelaku. Contohnya: Adik menendang anjing itu. Adik adalah pelaku perbuatan atas verba menendang. Kalimat Pasif Kalimat yang memperlihatkan subjek sebagai tujuan atau sasaran perbuatan. Contohnya: Anjing itu ditendang adikku. Anjing itu menjadi sasaran perbuatan atas verba ditendang. 4b. Sifat hubungan antara pelaku dan perbuatan Kalimat Tengah Kalimat yang subjeknya merupakan pelaku dan tujuan. Contohnya: Dia sedang bercukur. Subjek dia adalah pelaku yang tengah melakukan perbuatan bercukur. Kalimat Netral Kalimat yang tidak berstruktur pelaku-perbuatan. Contohnya: Aming pelawak. Kalimat di atas tidak berstruktur pelaku-perbuatan, karena subjek tidak melakukan suatu perbuatan. 5. Ada tidaknya unsur ingkar dalam predikat Kalimat Afirmatif •Kalimat positif Kalimat Ingkar •Kalimat negatif (tidak dan bukan) Kesimpulan Kalimat Klausa Frasa Kata KAIDAH STRUKTUR FRASA Kaidah Struktur Frasa Diterangkan Menerangkan (DM) Menerangkan Diterangkan (MD) Contohnya... Bahasa Indonesia DM Baju = D Baru = M Baju baru Seperti yang terlihat pada diagram berikut... Frase Nominal (FN) Baju baru Nominal (N) Baju Adjektiva (A) baru Berbeda dengan... Bahasa Inggris MD New = M Dress = D New dress Seperti yang terlihat pada diagram berikut... Frase Nominal (FN) New dress Adjektiva (A) New Nominal (N) Dress Selain itu... Bahasa Indonesia DM Ibu = D -mu = M Ibumu Seperti yang terlihat pada diagram berikut... Frase Nominal (FN) Ibumu Nominal (N) Ibu Pronomina (P) -mu Ada pertanyaan? Tugas Kelompok • Dikerjakan di rumah • Dikerjakan di kelas TUGAS KELOMPOK DI RUMAH Tugas Kelompok di Rumah Tentang kata penuh • Berikan definisi/penjelasan dari jenis2 kata penuh beserta contoh masing 3-5 kata. • Bila Anda menemukan jenis kata penuh yanng ke-8 dan seterusnya, berikan pula definisi dan contohnya. TUGAS KELOMPOK DI KELAS Catatlah terlebih dahulu kalimat berikut ini. 1. Ibu merawat adik saya yang sedang sakit. 2. Ayah bekerja sebagai manajer keuangan di perusahaan Jepang. 3. Setiap hari kakak saya belajar bahasa Jepang di kampus. 4. Mahasiswa sedang menyimak penjelasan tugas kelompok yang diberikan oleh dosen. Tugas Pengerjaan (1) 1. Tentukan jenis kalimat dari salah satu kriteria kalimat yang telah dijelaskan. 2. Tentukan struktur intern klausanya, bila kalimat tersebut mengandung klausa, dan tentukan pula mana yg termasuk klausa bebas dan mana yg klausa terikat. 3. Tentukan jenis frasa dari kalimat tersebut, tentukan mana yg termasuk frasa eksosentris dan mana yg termasuk frasa endosentris. Tugas Pengerjaan (2) 4. Tentukan kaidah struktur frasanya (DM), mana yang termasuk frasa yang diterangkan (D), dan mana frasa yang menerangkan (M). 5. Buat diagram pohon dari kalimat tersebut, dan lengkapi diagram tersebut dengan memberikan keterangan fungsi gramatikal (SPOK), jenis frasa, dan jenis kata penuh. Contoh Pengerjaan (1) Gadis itu memamerkan baju barunya. 1. Jenis kalimat: kalimat tunggal, kalimat lengkap, kalimat pernyataan, kalimat aktif, dan kalimat afirmatif. 2. Kalimat tersebut hanya memiliki 1 klausa bebas, karena terdiri dari subyek (gadis itu), predikat (memamerkan) dan objek (baju barunya). Contoh Pengerjaan (2) Gadis itu memamerkan baju barunya. 3. Tidak termasuk frasa eksosentris, tetapi termasuk frasa endosentris berinduk tunggal, yaitu gadis itu dan baju baru, dimana induk dari frasa itu adalah gadis dan baju. 4. Frasa gadis itu dan baju baru berlaku DM, dimana D untuk gadis dan baju, sedangkan M untuk itu dan baru. 5. Diagram pohon dan keterangannya Gadis itu memamerkan baju barunya (S) Gadis itu (FN) Gadis (N) itu (Pr) (P) memamerkan baju barunya (O) (P) memamerkan (O) baju barunya (FN) baju baru (FN) baju (N) baru (A) -nya (Pr) おわり